Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan fisik selain melihat keadaan umum, juga bisa dievaluasi dari 6B : (1) manifestasi

awalnya takipneu, kalau mulai hipotermi/depresi SSP frekuensi melambat dan ireguler (2) Blood
dimana nadi tidak adekuat/tidak teraba, perfusi kulit yang buruk jadi pucat dan sianosis (3) Brain
sehingga letargi, lemah, immobile (4) bladder produksi urin sedikit (5) bowel bisa ada mual muntah,
pembesaran vena dan stasis vena di rongga abdomen (6) bone maksudnya sebenarnya ekstremitas,
kulit mottled dan tampak kelabu, akral dingin

Tes kematangan paru bisa dilakukan dengan tes biokimia dan biofisika. Biokimia dengan mengukur
jumlah fosfolipid dalam cairan amnion (sebenarnya dibutuhkan untuk produksi surfaktan) dan
Biofisika dengan shake test. Caranya adalah dengan mengocok cairan amnion dengan ethanol, akan
terjadi hambaran pembentukan gelembung oleh protein, asam lemak bebas, dan kandungan lain
amnion. Nah ring yang utuh pada pengenceran >2x menunjukkan indikasi maturitas paru janin

Berikut algoritma tatalaksana anak dengan respiratory distress

Nah ada beberapa tatalaksana yang harus dilakukan untuk antisipasi sebelum atau saat menemui
pasien bayi dengan RDS ini

1. Prenatal care : maksudnya disini ketika wanita dengan risti persalinan preterm, di antisipasi
diberi kortikosteroid (biasanya 1x antara 23-34 minggu). Jika ada PPRM (preterm prelabor
rupture of membrane / KPD) bisa diberi antibiotic
2. Delivery Room Stabilization : intinya sebenarnya proses resusitasi yang kita pernah pelajari
secara runtut di KKD semester 6 lalu, dari penanganan awal haikan kemudian tatalaksana
sesuai penemuan penanganan awal (Ada VTP, CPAP, dll)
Nah untuk anak preterm, clamping plasenta itu didelay 60 detik untuk membiarkan terjadi
transfuse placenta-fetal yang lebih maksimal
Pulse oximetry di preductal tetap dipasang untuk pantau HR dan saturasi
Kalau bayi ternyata perlu tindakan intubasi brati harus diberi terapi surfaktan
3. Terapi surfaktan indikasinya ada beberapa
- Bayi < 26 mg, FiO2 requirement >0.3 / Bayi > 26 mg dengan FiO2 requirement >0.4 itu
diberi poractant alfa dosis inisial 200 mg/kg, nah second atau third dose bisa diberi jika
RDS terus berlanjut dengan kebutuhan O2 tambahan yang persisten
- Bayi preterm ekstrem dengan ibu yang belum mendapat steroid antenatal (makanya ini
pentingnya prenatal care tadi) ATAU bayinya butuh tindakan intubasi -> nah kalo ini
diberi terapi surfaktan dengan teknik INSURE (Intubasi-surfaktan-ekstubasi) intinya
diawali intubasi baru diberi surfaktan bolus 100-200 mg/kgBB terus dilanjut kombinasi
sama CPAP
4. Suplementasi oksigen intinya bayi preterm dijaga saturasi targetnya 90-95%
5. Non invasive respiratory support itu bentuknya CPAP, bisa dengan kanul/masker, tekanan
awal min 6 cmH2O selanjutnya disesuaikan dengan kondisi klinis, oksigenasi dan perfusi dari
masing-masing bayi
6. MV / mechanical Ventilation ini hanya jika metode support respirasi lain gagal, kalau bayi
butuh bantuan MV sampai 1-2 minggu mungkin bisa ditambah dengan low dose
dexamethasone untuk fasilitasi tindakan ekstubasi
Ini ada contoh gambarnya kurang lebih seperti ini

7. Bisa diberi profilaksis sepsis (penicillin / ampisilin dikombinasi dengan aminoglycoside atau
kalau bayi <1000gram / <=27 minggu bisa diberi profilaksis infeksi fungal fluconazole 3
mg/kg sebanyak 2x seminggu selama 6 minggu ) -> HARUS dihentikan ketika sepsis dieksklusi
8. Terapi suportif intinya jaga bayi suhu tetap 36.5-37.5, IV fluid diberikan 70-80 mL/kg/hari,
tetap dalam incubator, nutrisi parenteral diberikan sejak hari pertama untuk cegah
gangguan pertumbuhan, lalu dinaikkan cepat untuk protein sebanyak 3.5/gr/kg/hari dan
untuk lipid 3 gr/kg/hari

Anda mungkin juga menyukai