Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 6 : Dhea novitasari bekhci 022119157

Yuki khairani putri 022119173

Andita Rahmani 022119181

Mochammad alwi azhar 022118167

4E-AKUNTANSI

10-40. Identifikasi defisiensi dalam pengendalian internal yang dapat ditentukan dari bagan
arus. Untuk bisa mengetahui defisiensi dalam pengendalian internal dari bagan arus bias
melihat dari prosedur pengendalian internal.

Pengendalian Internal Prosedur Pembelian Bahan Baku

Adanya pemisahan wewenang dan fungsi dari tiap tiap divisi agar pekerjaan yang dilakukan
sesuai dengan ranah divisinya seperti :Divisi Gudang, Divisi Pembelian, Divisi Penerimaan,
Divisi Akuntansi, Divisi Keuangan.

Adanya system otorisasi serta prosedur pencatatan data data yang berkaitan dengan
pembelian bahan baku. Adapun system otorisasi yang diterapkan adalah sebagai berikut: 

 Surat permintaan pembelian bahan baku yang ditandatangani oleh pejabat tertinggi
dari divisi gudang.
 Setiap pemilihan pemasok yang harus disetujui manager divisi pembelian dan direktur
utama.
 Setiap pembelian bahan baku harus disetujui oleh manajer pembelian dan manajer
keuangan.
 Laporan penerimaan barang harus ditandatangani oleh divisi penerimaan serta divisi
gudang.
 Setiap pencatatan yang dilakukan oleh pihak akuntansi harus berdasarkan dokumen
yang sudah diotorisasi oleh manajer akuntansi.
 Sebelum melakukan pembayaran ,harus ada otorisasi terlebih dahulu oleh direktur
utama, manajer keuangan serta manajer akuntansi.

Jika prosedur itu tidak lengkap maka akan terjadi defisiensi perusahaan tersebut.

11-30.

a. Sebutkan tanggung jawab auditor untuk mengungkapkan penggelapan jenis ini.

Tanggung jawab Terhadap Fraud dan Illegal Acts legal Client Acts merupakan tindakan melanggar
hukum atau peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.

Tanggungjawab Auditor dalam Mendeteksi Illegal Acts:

 Penentuan apakah suatu tindakan klien itu dipandang sebagai pelanggaran hukum, biasanya
hal tersebut berada diluar kompetensi profesional auditor.
 Auditor harus mendeteksi dan melaporkan salah saji akibat tindakan melanggar hukum yang
berdampak langsung dan material terhadap jumlah-jumlah dalam laporan keuangan.

b. Defisiensi dalam pengendalian internal

Hal ini terjadi bila:

• Suatu pengendalian dirancang, diterapkanatau dioperasikan sedemikian rupa sehingga


pengendalian tersebut tidak dapat mencegah, atau mendeteksi danmengoreksi kesalahan
penyajian dalam laporan keuangan secara tepat waktu

• Tidak adanya suatu pengendalian yang diperlukan untuk mencegah, atau mendeteksi
dan mengoreksi kesalahan penyajian dalam laporan keuangansecara tepat waktu.

Defisiensi signifikan dalam pengendalian internal

• Suatu defisiensi atau kombinasibeberapa defisiensi dalam pengendalian internal, yang


menurut pertimbanganprofesional auditor, adalah cukup penting untuk mendapatkan
perhatian dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola

c. Bukti apa yg dapat digunakan auditor untuk mengungkapkan kecurangan ini?

Dalam kasus ini, auditor menggunakan dokumentasi eksternal yg berupa faktur dari pemasok

Contoh kecurangan laporan keuangan dan pencurian aset :

a. Kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud)


Kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan investor dan
kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat finansial atau non finansial.
b. Penyalahgunaan aset (asset misappropriation)
Penyalahgunaan asset dapat digolongkan ke dalam: kecurangan kas, kecurangan atas
persediaan dan aset lainnya, dan pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang(fraudulent
disbursement). Ini merupakan bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang
tangible atau dapat diukur/dihitung (defined value). Teknik untuk mendeteksi kecurangan-
kecurangan kategori ini sangat banyak variasinya.

Anda mungkin juga menyukai