Pedoman Kks
Pedoman Kks
Alamat:
Telp / Fax:
Email:
RUMAH SAKIT UMUM SANTO YOSEPH LABUAN BAJO
Jl. Eduardus Sangsung Golo Koe Kel. Wae Kelambu,
Kec.Komodo 86754 Kab. Manggarai Barat, Flores – NTT
Email; rsu.styoseph@gmail.com, Telp 0823.4036.9096 ; WA 0877.5809.6463
KEPUTUSAN DIREKTUR
Nomor:
Tentang
KEBIJAKAN KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF RUMAH SAKIT
UMUM SANTO YOSEPH LABUAN BAJO
Menimbang :
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Santo
Yoseph Labuan Bajo, maka diperlukan ketetapan dalam kebijakan kompetensi
dan kewenangan staf
2. Bahwa dalam KKS di Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya peraturan Direktur Rumah Sakit tentang
kebijakan KKS di Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Umum
Santo Yoseph Labuan Bajo
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 dan 2
perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Santo Yoseph
Labuan Bajo
Mengingat :
Memutuskan
Menetapkan :
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan dengan
catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
surat keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah atas rahmat dan berkat
yang kami terima sehingga Pedoman Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) Rumah
Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo dapat terselesaikan dengan baik.
Sebagai dasar Pedoman Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) di Rumah
Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo adalah salah satu persyaratan Akreditasi
Kompetensi dan Kewenangan Staf.
Dalam penyusunan Pedoman ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan Panduan ini tidak lain berkat
bantuan dan bimbingan direktur dan dari pembimbing Akreditasi, sehingga kendala-
kendala yang tim penulis hadapi teratasi.
Pedoman ini dibuat oleh Tim KKS dengan berbagai rintangan. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya pedoman ini dapat
terselesaikan.
Kiranya Pedoman KKS Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo ini dapat
dijadikan panduan dalam melahirkan pemikiran – pemikiran penting dalam hal
pelayanan di Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo. Kami menyadari dalam
penyusunan pedoman ini masih banyak kekurangan, sehingga buku pedoman ini dapat
dievaluasi sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................3
LATAR BELAKANG...........................................................................................................3
BAB III................................................................................................................................4
A. Tujuan Umum......................................................................................................4
B. Tujuan Khusus....................................................................................................4
BAB IV...............................................................................................................................5
A. Kegiatan Pokok........................................................................................................5
B. Rincian Kegiatan......................................................................................................5
BAB V................................................................................................................................8
BAB VI...............................................................................................................................9
SASARAN..........................................................................................................................9
A. Sasaran....................................................................................................................9
B. Sasaran Program.....................................................................................................9
BAB VIII...........................................................................................................................17
A. Evaluasi.................................................................................................................17
B. Pelaporan...............................................................................................................17
BAB IX.............................................................................................................................18
BAB X..............................................................................................................................19
PENUTUP........................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit membutuhkan Sumber Daya Manusia (staf medis, staf keperawatan
dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya) dengan berbagai kompetensi. Pimpinan
rumah sakit berkerjasama untuk mengetahui serta menetapkan pendidikan,
keterampilan, pengetahuan, dan persyaratan lain bagi seluruh staf atau dalam
menetapkan jumlah staf atau perpaduan staf yang mendukung Visi, Misi, Nilai-Nilai
serta Motto rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari unit kerja.
Kegiatan operasional di rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan
yang tidak pernah berhenti baik staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan
kesehatan lainnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman di
rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku
pelayanan tersebut. Hal ini sesuai dengan ramalan seorang ahli dalam bukunya
berjudul “Mega Trend 2000 yaitu : Terobosan yang paling menggairahkan dari abad-21
akan terjadi bukan karena teknologi, melainkan karena konsep yang meluas dari apa
artinya menjadi manusia” (Jhon Naisbitt) yang dibidang kesehatan menjadi Sumber
Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas.
Dalam kaitan ini, kebijakan pengembangan SDM ( staf medis, staf keperawatan,
dan praktisi kesehatan lainnya ) yang ditetapkan Menteri Kesehatan Nomor: 850 tahun
2000 menekankan pentingnya perencanaan SDM ( staf medis, staf keperawatan dan
praktisi kesehatan lainnya). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desenteralisasi dibidang
kesehatan, disebutkan bahwa dalam memantapkan sistem manajemen SDM kesehatan
perlu dilakukan peningkatan dan pemantapan perencanaan, pengadaan tenaga
kesehatan, pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan.
Pengembangan staf secara umum dapat melalui pelatihan, pendidikan serta
development. Pelatihan bertujuan memelihara dan meningkatkan kemampuan kerja
yang saat ini dilakukan, sementara development lebih bertujuan kepada keterampilan
yang dibutuhkan karyawan di masa datang dalam pengembangan kariernya
selanjutnya. Kedua kegiatan ini dapat dilakukan sambil bekerja (on the job) atau off the
job. Metode yang dipakai untuk pelatihan dan development ini dapat berupa rotasi
kerja, instruksi khusus, video tape, simulasi, role playing, penggunaan video interaktif,
seminar, dll.
Secara umum kegiatan pengembangan staf dapat dilakukan dengan 2 cara utama
yaitu pengalaman kerja, pendidikan, serta pelatihan tambahan. Dalam hal
pengembangan pekerjaan dapat dilakukan bimbingan oleh pimpinan, rotasi kerja, rapat-
rapat evaluasi serta upaya pemecahan masalah. Sementara itu, kegiatan pendidikan
1
tambahan dapat dilakukan dengan melakukan on the job trainning, ceramah-ceramah di
rumah sakit, mengikuti kursus dan seminar-seminar serta mengikuti pendidikan formal.
Pendidikan dan pelatihan dapat memacu keinginan untuk menambah pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan yang tinggi untuk karyawan. Hal ini dibutuhkan untuk
mengimbangi semakin pesatnya perkembangan dan persaingan rumah sakit menuntut
pelayanan yang bermutu dan berkualitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa pelayanan
kesehatan khususnya rumah sakit pada masa kini sudah merupakan industri jasa
kesehatan utama, setiap rumah sakit bertanggunggugat terhadap penerima jasa
pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut
(Nurachman, 2001).
Oleh karena itu industri jasa kesehatan semakin merasakan bahwa kualitas
pelayanan adalah jawaban yang mutlak dalam rangka mempertahankan eksistensi
mutu pelayanan dan menjawab tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan.
Pembangunan kesehatan terus berkembang berkompetisi memberikan pelayanan
kepada individu, keluarga dan masyarakat secara komprehensif dengan memberikan
kenyamanan dan rasa aman di rumah sakit bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka rumah sakit berupaya untuk
meningkatkan kemampuan karyawan melalui pelatihan eksternal dan pelatihan internal.
BAB II
LATAR BELAKANG
Standar dalam rumah sakit tidak hanya berpusat pada struktur ataupun proses,
namun juga merupakan sistem yang menyelaraskan seluruh elemen suprastruktur (visi,
misi dan kegiatan) dan infrastruktur (input, proses, dan outcome), memiliki
kesinambungan dan tidak terjadi missing link di dalam keterkaitannya.
Program Diklat yang merupakan salah satu program yang ada di Rumah Sakit
Umum Santo Yoseph Labuan Bajo tetap memperhatikan visi dan misi rumah sakit.
Diharapkan kurikulum diklat baik secara internal maupun eksternal dapat mewujudkan
sumber daya manusia / karyawan rumah sakit yang profesional dan bermutu yang
mempunyai kompetensi teknis: skill, knowledge, attitude (petugas kesehatan, manager
dan staf pendukung), melaksanakan protap dan standar (ketepatan, konsistensi, dan
patuh), relevansi untuk pelayanan klinis dan non klinis.
Pemberian pendidikan dan pelatihan/ diklat kepada karyawan semua unit kerja baik
diklat internal maupun diklat eksternal disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit
untuk mencapai visi dan misi serta sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, seperti mengirim karyawan rumah sakit untuk mengikuti diklat eksternal.
Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin kritisnya
konsumen untuk mendapat kepuasan dalam pelayanan bermutu yang di dapat dari
rumah sakit, maka Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo selalu berusaha
dalam meningkatkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan
setiap uraian tugas masing-masing karyawan pada setiap unit kerja yang ada di Rumah
Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo. Disamping itu juga pemberian diklat kepada
karyawan Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo (Klinis dan Non Klinis) untuk
menciptakan sumber daya manusia yang bekerja sesuai dengan job description dan
mencapai target-target kerja yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Umum Santo Yoseph
Labuan Bajo. Diklat Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo juga
melaksanakan program khusus untuk KPRS / Keselamatan Pasien di Rumah Sakit atau
Patient Safety, Hand Hygiene, Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Kurikulum Diklat disusun berdasarkan kerangka konsep yang mencakup
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, memecahkan masalah secara ilmiah,
sikap, tingkah laku dan kemampuan profesional belajar aktif dan mandiri. Pemberian
Diklat kepada karyawan baik Diklat Internal maupun Diklat Eksternal dari beberapa unit
kerja Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo disesuaikan dengan kebutuhan
pendidikan dan pelatihan yang harus didapatkan oleh karyawan sesuai standar dan
prosedur.
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
1. Seluruh staf yang bertugas di Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo
sudah terverifikasi
2. Memiliki perencanaan kebutuhan SDM sesuai RBA dan rencana strategis
rumah sakit
3. Rumah Sakit memiliki pola ketenagaan sesuai dengan RBA dan rencana
strategis RS
4. Adanya sistem seleksi dan rekrutmen yang seragam pada seluruh SDM RS
5. Terlaksananya program orientasi umum dan khusus bagi pegawai baru
6. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan staf sesuai kebutuhan
7. Masing – masing staf memiliki uraian tugas dan persyaratan jabatan yang jelas
8. Terlaksananya kredensialing bagi staf klinis sesuai regulasi
9. Pengangkatan dan penempatan staf ditetapkan dengan surat keputusan
direktur
10. Terlaksananya evaluasi awal dan evaluasi lanjutan masing- masing staf
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
B. Rincian Kegiatan
A. Sasaran:
Adapun sasaran dari program kegiatan Tim KKS adalah:
1. Seluruh Karyawan Rumah Sakit Umum Santo
Yoseph Labuan Bajo
2. Seluruh Staf Medis Rumah Sakit Umum Santo
Yoseph Labuan Bajo
B. SasaranProgram:
NO. KEGIATAN WAKTU TARGET
PELAKSANAAN
1. Verifikasi ijazah dan STR
a. Mengirim surat ke masing- Setiap awal
masing sekolah/kampus Penerimaan Staf 100% Staf
untuk memverifikasi terverifikasi
lulusan Setiap Awal
b. Mengirim surat ke koligeum Penerimaan Staf
atau dinas kesehatan
untuk memverifikasi STR
2. Penyusunan Perencanaan
SDM dan sesuai dengan RBA
dan Rencana Strategis Rumah
Sakit Umum Santo Yoseph
Labuan Bajo Terlaksanak
a. Mengadakan rapat untuk
menyusun kebutuhan tenaga
b. Pembahasan hasil Terlaksana
perhitungan kebutuhan tenaga
dari masing-masing unit SK
c. Menetapkan perencanaan Penetapan
SDM RS disesuaikan dengan Perencanaa
RBA dan Rencana Strategis n SDM
Rumah Sakit Umum Budi Asta
3. Menyusun Pola Ketenagaan RS
a. Menyusunan Pola
ketenagaan RS Juni 2021
Bulan Ke -
No Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
TAHUN 2018
Bulan Ke -
No Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
A. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui evaluasi proses dan
evaluasi hasil, dimana evaluasi proses dilakukan saat kegiatan berlangsung dan
evaluasi hasil dilaksanakan setelah selesai kegiatan.
B. Pelaporan
Hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan, pelaksanaan program, dan evaluasi
kinerja staf, serta pengolahan data evaluasi kinerja terhadap pelatihan dalam
bentuk laporan, setiap pelatihan dilaksanakan dan hasil pelaksanaan monitoring
dan evaluasi kinerja yang berkesinambungan maupun yang bersifat insidental.
Evaluasi tahunan dilakukan guna merangkum hasil pencapaian mutu serta
pelaksanaan pelayanan selama satu tahun. Evaluasi kinerja tahunan
menghasilkan kumpulan evaluasi kinerja yang dilaporkan kepada Wakil Direktur
Umum & Pengembangan SDM Rumah Sakit Umum Santo Yoseph Labuan Bajo.
Rapat evaluasi tahunan, evaluasi kinerja staf baik berkelanjutan maupun staf
baru akan menghasilkan rekomendasi – rekomendasi sebaiknya diambil
tindakan dari instalasi. Rekomendasi yang dihasilkan merupakan cara atau
sarana untuk melakukan perbaikan dan pengembangan kualitas mutu
pelayanan.
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
C. Evaluasi Program
Evaluasi program dibuat dalam bentuk pelaporan setiap tahun yang diserahkan
kepada Wakil Direktur Umum & Pengembangan SDM Rumah Sakit Umum Santo
Yoseph Labuan Bajo.
BAB X
PENUTUP
Demikian Pedoman KKS yang sangat sederhana ini dibuat. Apabila dalam
pelaksanaan terdapat kondisi yang tidak dapat disesuaikan dengan pedoman ini, maka
terhadap kondisi tersebut kami akan musyawarahkan bersama Tim sesuai dengan
tingkat kekhususan permasalahan tersebut.
Mudah-mudahan dengan pedoman yang sederhana ini dapat memberikan
manfaat dan dapat diterapkan dengan baik. Kritik dan saran demi perbaikan pedoman
ini sangat dihargai demi kesempurnaan pelaksanaan seleksi yang akan datang.