Anda di halaman 1dari 12

TUGAS EVIDENCE BASED MIDWIFERY

Implementasi EBM dalam Kebidanan


Tantangan dan Upaya untuk Keberhasilan EBM

Dosen Pengampu : Erinda Nur Pratiwi SST.,M.Keb

Nama Kelompok :
1. Afwa Nur Azizah R (SB19001)
2. Alya Olifa Z (SB19002)
3. Amanda Amalia (SB19003)
4. Angela Clara (SB19004)
5. Aqaz Rohqiati (SB19005)
6. Aulia Rahmawati (SB19006)
7. Bella Putri Lathifah (SB19007)
8. Bencelina Parety (SB19008)

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah Evidence Based Midwefery tepat waktu.

Penulisan makalah berjudul “Implementasi EBM dalam Kebidanan, Tantangan dan


Upaya untuk Keberhasilan EBM” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca. Selain itu, kami
juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan perubahan dan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Surakarta, 6 April 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
C. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Implementasi Evidence Based.................................................................................3
B. Tantangan Penerapan Evidence Based Kebidanan..................................................7
C. Upaya untuk keberhasilan penerapan evidence based kebidanan...........................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

iii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evidance based practice merupakan strategi yang efektif untuk
meningkatkan kualitas asuhan kebidanan. WHO juga telah menekankan bahwa
praktik yang tidak efektif atau berbahaya harus diganti dengan praktik yang sesuai
dengan evidance based practice (Iravani et al., 2016).
Masalah yang paling sering ditemukan dalam penelitian layanan kesehatan
yaitu adanya kesenjangan antara praktik perawatan klinis yang sesuai dengan
prosedur (berdasarkan evidence based) dengan praktik perawatan klinis yang
terjadi di lapangan. Studi di Amerika Serikat dan Belanda menunjukkan bahwa
30%-40% pasien tidak mendapatkan perawatan klinis yang berdasarkan evidence-
based, sedangkan 20% atau lebih pasien mendapatkan perawatan yang tidak
diperlukan atau berpotensi bahaya bagi pasien (Grol and Wensing, 2004).
Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM adalah
penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit dan
bijaksana untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan
(Sackett et al,1997). Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting
peranannya pada dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat
mencegah tindakan–tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan
merugikan bagi pasien.(Setyawati et al., 2017)

B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini :
a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Evidence Based pada kebidanan
b. Untuk mengetahui apakah ada tantangan dalam penerapanya
c. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencapai
keberhasilan penerapan Evidence based kebidanan

1
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis :
a. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca terkait dengan implementasi
Evidence Based dalam kebidanan
b. Untuk memberikan gambaran tantangan dalam penerapan EBM
c. Untuk memberikan pengetahuan upaya yang dilakukan untuk mencapai
keberhasilan implementasi EBM

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Implementasi Evidence Based


Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggungjawab bidan
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/atau
masalah kebidanan meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan keluarga
berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan kesehatan
masyarakat (Asrinah, dkk, 2017). Asuhan kebidanan dilakukan oleh bidan di
pelayanan kesehatan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu kebidanan.
Sebelum dikenal adanya asuhan berdasarkan evidence based, asuhan yang
diberikan berdasarkan tradisional. Asuhan yang berkembang di ilmu kebidanan saat ini
sebenarnya berasal dari model yang dikembangkan di Eropa berdasarkan bukti
penelitian.(Yulizawati, 2020).
Penerapan Evidence Based Practice dalam asuhan kebidanan. Secara khusus, dapat
dilakukan dengan :
1. Merumuskan pertanyaan klinik dengan format PICO/ PICOT.
2. Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelititan) yang paling
relevan dengan PICO/PICOT.
3. Melakukan penilaian kritis (critical appraisal) terhadap bukti-bukti (artikel
penelititan).

Untuk itu, pada bahasan ini hanya akan dibahas mengenai apa saja penarapan
Evidence Based Practice dalam Asuhan Kebidanan, yang dilakukan oleh bidan
pada masa pra natal/ kehamilan, intra natal/ persalinan, post natal/ nifas, bayi baru
lahir, bayi-balita sehat, dan wanita usia subur pengguna kontrasepsi dan masa
perimenopause.
Secara umum, penerapan evidence based practice dalam asuhan kebidanan ini
berupa penerapan pada pengunaan obat dan vaksin, penggunaan alat-alat
diagnostik, prosedur tindakan, dan sistem (sistem penatalaksanaan, sistem operasi
pendukung layanan, program berkelanjutan, dll).

3
Pada asuhan kehamilan, penerapan evidence based practice dapat berupa:

1. Obat dan vaksin: anti anemia, vaksin TT, analgetik dan antibiotic, emolien
topical.
2. Alat: Test Pack, Dopler, CTG, USG.
3. Prosedure : screening dan deteksi dini pada ANC (KSPR, Kartu Soedarto),
massage perineum.
4. Sistem : metode one-way text-messaging program, Mobile Obstetrik
Monitoring, kelas ANC, SIMPUS KIA.

Pada asuhan persalinan, penerapan evidence based practice dapat berupa:


1. Obat : uterotonika, terapi inhalasi, analgetik menggunakan LEA (Lumbal
Epidural Anastesi).
2. Alat : management nyeri dengan sit bath, cold pack, hot pack; Electronic
Fetal Monitoring.
3. Prosedure : gentle birth, acupressure, hypnotherapy, estimasi jumlah
perdarahan pasca persalinan.
4. Sistem : pencegahan dan penatalaksanaan infeksi persalinan.

Pada asuhan nifas, penerapan evidence based practice dapat berupa:

1. Obat : tablet Fe, vitamin A, analgetik dan antibiotic.


2. Alat : scort menyusui, breast pump, cold pack untuk perineum.
3. Prosedure : totok payudara, metode penyimpanan ASI perah.
4. Sistem : kunjungan nifas.

Pada asuhan bayi baru lahir, bayi, balita dan anak pra sekolah penerapan
evidence based practice dapat berupa:

1. Obat dan vaksin : imunisasi dasar dan lajutan, vitamin K.


2. Alat : inkubator, foto terapi, resuscitator untuk bayi.
3. Prosedure : metode kanguru, sirkumsisi, neonatal screening, muscle
pumping, baby massage.
4. Sistem : kelas ibu balita, kunjungan neonatal.

4
Pada asuhan kesehatan reproduksi, Keluarga Berencana, dan perimenopause
penerapan evidence based practice dapat berupa:
1. Obat dan vaksin : Hormone Replacement Therapy for anti aging, vaksin
HPV, vaksin hepatitis dewasa.
2. Alat : mammography, USG trans vaginal.
3. Prosedure : screening keganasan pada cerviks (IVA test, Pap’s Mear),
skrining pranikah dan pra hamil.
4. Sistem : klinik Kespro dan infeksi menular seksual (PKBI), pendidikan
kesehatan teman sebaya (kader remaja), Posyandu remaja, Posyandu Lansia.

Menurut Wahyuningsih Puji Heni, n.d mengenai bagaimana menerapkan


langkah-langkah evidence based practice dalam asuhan kebidanan, berikut langkah :
No. Langkah Keterang
an
1 Tentukan kasus Buatlah kasus asuhan kebidanan ke dalam skenario
asuhan kebidanan klinik, baik pada: kehamilan, persalinan, nifas, pada
neonatus, bayi, balita, dan anak pra-sekolah, dan
pada pelayanan kesehatan reproduksi dan Keluarga
Berencana, serta perimenopause.
2 Merumuskan a. Skenario yang telah disusun, kemudian
pertanyaan klinik diringkas menjadi pernyataan klinis sesuai
dengan format PICO/ dengan format PICO/ PICOT.
PICOT b. Tentukan P-I-C-O dan atau T, berdasarkan
skenario yang telah diringkas.
c. Tentukan jenis pertanyaan kliniknya
berdasarkan skenario tadi (intervensi,
diagnostik, prognostik, etiologi, meaning).
d. Tentukan jenis/ metode penelitian yang sesuai
dengan pertanyaan klinik.
3 Mencari dan a. Pilih database dari halaman web databases
mengumpulkan bukti- b. ATAU Link/ tautan ke database.
bukti (artikel c. Masukkan kata kunci Anda, bisa berupa
penelititan) yang operator boolean (AND, OR, NOT), tentukan
paling relevan dengan bidang tertentu, atau batas berdasarkan tanggal

5
PICO/PICOT atau bahasa.
d. Pilih artikel yang relevan dan catat informasi
kutipan.
e. Cari artikel dengan mencari Novanet untuk judul
jurnal atau, jika tersedia, klik link/ tautan ke teks
lengkap artikel dari database.
f. Apabila telah mendapatkan artikel yang sesuai,
maka unduhlah full-text artikel tersebut (format
.pdf).
4 Melakukan penilaian a. Setelah mendapatkan artikel yang sesuai, maka
kritis (critical lakukan identifikasi jenis/ metode penelitian
appraisal) terhadap yang digunakan pada artikel tersebut, berguna
bukti-bukti (artikel untuk menentukan worksheet yang akan
penelititan) digunakan untuk telaah kritis.
b. Secara umum, worksheet yang digunakan
terdiri atas: systematic review, treatment and
prevention test yang berupa desain RCT
(Randomized Control Trial), diagnostic test,
prognostic test, etiology and meaning test yang
berupa desain descriptive study dan cross
sectional study.

6
B. Tantangan Penerapan Evidence Based Kebidanan
Menurut Munro, n.d Mengungkapkan tantangan atau alasan kurang bisa diterapkan
evidence based pada praktik kebidanan ialah, sebagai berikut :
1. Faktor Pendidikan bidan
2. Faktor pengetahuan bidan
3. Faktor budaya dan kebiasaan yang terkadang tidak relavan dengan bukti
4. Faktor dukungan secara informasi tekhnologi dan sumber daya
5. Faktor metodologi yang kurang didapatkan bidan

C. Upaya untuk Keberhasilan Penerapan Evidence Based Kebidanan


Upaya yang dapat dilakukan untuk keberhasilan EBM yaitu, sebagai berikut :
1. Memberikan penyuluhan terkait konsep evidence based midwifery
2. Memberikan pelatihan penerapan evidence based praktek kebidanan
3. Memberikan dukungan secara tekhnologi, informasi serta sumber daya penunjang

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penarapan Evidence Based Practice dalam Asuhan Kebidanan terdiri atas:


asuhan masa pra natal/ kehamilan, intra natal/ persalinan, post natal/ nifas, bayi baru
lahir, bayi-balita sehat, dan wanita usia subur pengguna kontrasepsi dan masa
perimenopause. Secara umum, penerapan evidence based practice dalam asuhan
kebidanan ini berupa penerapan pada pengunaan obat dan vaksin, penggunaan alat-
alat diagnostik, prosedur tindakan, dan sistem (sistem penatalaksanaan, sistem
operasi pendukung layanan, program berkelanjutan, dll). Dan pasti ditemukan
tantangan dalam adaptasi penggunaan bukti yang relevan dalam setiap asuhan
kebidanan, serta tentunya perlu ada pemberdayaan bidan dalam peningkatan
pengetahuan dan optimisme dalam mengubah asuhan menjadi berbasis evidence
based.

B. Saran
Dengan adanya penerapan evidence based midwefery (EBM) diharapkan dapat
mengembangkan strategi yang efektif dan efisien untuk mendidik bidan dan untuk
menerapkan evidence-based midwefery dalam pemberian asuhan kebidanan serta
tantangan bidan dalam penerapan evidence based midwefery (EBM) bahwa bidan
harus mampu meningkatkan pendidikan agar bidan mampu memberikan pelayanan
kebidanan yang lebih baik lagi.

2
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Munro, J. (n.d.). Evidence Based Midwifery Applications in Context Helen Spiby.
Setyawati, A., Harun, H., Herliani, K., & Gerrish, M. (2017). Peningkatan Pengetahuan
Perawat dan Bidan Tentang Evidence-Based Practice Melalui Pelatihan Penerapan
Evidence-Based Practice. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(1), 53–56.
wahyuningsih puji heni, tyastuti siti. (n.d.). No Title. Praktikum Asuhan Kebidanan
Kehamilan.
Yulizawati. (2020). Buku Teks dengan Evidence Based Midwifery Implementasi dalam
Masa Kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai