PENGERTIAN Injeksi subkutan adalah memberikan obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam jaringan subcutan dibawah kulit dengan spuit. Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit, yaitu jaringan konektif (lemak) dibawah dermis. sebelum pemberian injeksi perlu direncanakan terlebih dahulu untuk diberikan secara bergantian pada area yang berbeda. Jenis obat yang umum digunakan secara subkutan adalah vaksin, obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin. Pemberian obat dengan cara ini biasanya dilakukan dalam program pemberian insulin yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula darah. ada dua tipe larutan Pemberian insulin , yaitu larutan jernih dan keruh. Larutan jernih atau disebut juga sebagai insulin tipe reaksi cepat (insulin regular) dan larutan yang keruh disebabkan adanya penambahan protein sehingga memperlambat absorbsi obat disebut juga larutan tipe lambat
TUJUAN a. Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan
b. Biasanya digunakan untuk memasukan insulin.
LOKASI 1. Lengan => posisi pasien duduk atau berdiri
PENYUNTIKAN 2. Abdomen => Posisi pasien duduk atau terlentang 3. Tungkai => Posisi pasien duduk di kursi atau tempat tidur
INDIKASI 1. Pasien yang tidak memungkinkan diberikan obat melalui oral
2. Pasien yang tidak sadar 3. Pemberian insulin 4. Sudah tidak ada alergi obat
KONTRAINDIKASI 1. Luka 2. Infeksi kulit (kemerahan, pruritis,edema) 3. Alergi
KOMPLIKASI 1. Apabila tidak dilakukan pengkajian dengan tepat sebelum
tindakan akan menyebabkan alergi obat pada pasien. 2. Berpotensi kerusakan jaringan apabila area injeksi tidak dirotasi 3. Berpotensi kerusakan saraf PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN
PERSIAPAN ALAT 1. Spuit 1 cc dengan jarum 24G
2. Kapas, alkohol spray 70% 3. Kupet injeksi 4. Perlak 5. Obat yang dibutuhkan (insulin) 6. Bengkok 7. Sarung tangan bersih 8. Catatan pemberian obat injeksi 9. Alat tulis
2. Pakai sarung tangan bersih. 3. Masukkan obat ke dalam spuit sesuai program dokter. 4. Perhatikan prinsip 6 benar 5. Tentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol. 6. Pada pasien yang kurus maka “cubit” kulit 7. Masukkan jarum dengan posisi 90° bila memakai jarum kecil (panjangnya 1 cm (24 G)), atau dibawah 45° bila memakai jarum yang lebih panjang. 8. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah. 9. Masukkan obat dengan perlahan-lahan. 10. Observasi kondisi/reaksi pasien. 11. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alkohol. 12. Rapikan pasien dan alat-alat. 13. Buka sarung tangan. 14. Cuci tangan.
EVALUASI 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
2. Rencana tindak lanjut 3. Kontrak yang akan datang
DOKUMENTASI Ingat Prinsip Benar dalam pemberian obat