Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Lebong

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/2

Materi : Unsur-unsur pembangun puisi

KD : 3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi

Pertemuan/Waktu : Pertama/2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, peserta didik
diharapkan dapat menganalisis unsur pembangun dengan berbantukan aplikasi whast app dan chanel
youtube.

1. Fakta
Teks puisi

“Berpendidikanlah

Berpendidikanlah..
Maka hidupmu akan berubah
Berpendidikanlah..
Maka mata yang mulanya hitam akan terang
Berpendidikanlah..
Maka resahmu akan menjadi emas

Banyak orang menganggur karena sekolah


Banyak orang pontang-panting karena sekolah
Memanglah pendidikan bukanlah jaminan
Tapi hendaknya berusahalah

Berpendidikanlah..
Dunia tidak hanya membutuhkan kepandaianmu
Kini dunia tidak butuh itu
Karena Cuma pandai itu tidak cukup
Yang dibutuhkan hanya tekadmu
Niatmu..
Semangatmu..
Usahamu..
Pemerintah tidak akan mempersulitmu
Gunakan semua fasilitassemua itu untuk generasi bangsa
Manfaatkan..manfaatkan..

Masa depanmu ditanganmu


Pendidikan hanyalah jembatan
Hanya sarana
Bangkitlah..
Majulah..

Lihat dirimu
Apa kau ingin seperti orang tuamu
Air mata yang terus membasahi pipinya
Apa tak kasihan
Dimana hatimu..

Ini semua untuknya bukan


Ayo bangkitlah ayo majulah
Ayo buktikan
Demi orang tuamu

Hingga dirimu berubah menjadi jingga yang ranum

(oleh: Iin Fajar Duhri Saputri)

2. Konsep dan Prinsip


Pengertian puisi
Puisi adalah suatu karya sastra berupa ungkapan isi hati penulis di mana di dalamnya ada irama,
lirik, rima, dan ritme pada setiap barisnya. Dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan disusun dengan
kata yang padat dan penuh makna.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

 Menurut H.B Jassin Puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang
di dalamnya mengandung suatu pikiran-pikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan. 
 Menurut Sumardi Puisi adalah karya sastra dengan bahasa dipadatkan, dipersingkat dan diberi
irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata bermakna kiasan (imajinatif). 
 Menurut James Reevas Puisi merupakan ungkapan bahasa yang penuh dan kaya akan daya pikat. 
 Menurut Herman Waluyo Puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memokuskan semua kekuatan bahasa dalam
sebuah struktur fisik dan struktur batinnya. 

Ciri-Ciri Puisi
 Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
 Puisi bermakna konotatif
 Puisi bersifat simetris.
 Puisi juga lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun. (puisi lama)
 Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra)
 Bahasa yang digunakan puisi lebih padat daripada prosa dan drama.

Unsur Pembangun Puisi

1. Unsur Intrinsik

Unsur pembangun puisi yang pertama adalah unsur intrinsik. Pada dasarnya unsur intrinsic merupakan
unsur yang secara langsung membangun puisi dari dalam yaitu yang terdapat dalam puisi itu sendiri
(wujud dari puisi itu sendiri). Unsur intrinsik puisi masih dibagi menjadi dua, yaitu unsur fisik dan unsur
batin.

Unsur Fisik

Sesuai dengan namanya, unsur fisik merupakan unsur atau aspek yang digunakan untuk membangun
sebuah puisi secara struktur. Yang termasuk dalam unsur fisik yaitu diksi, tipografi, rima atau unsur
bunyi, imaji atau citraan, kata konkret, dan gaya bahasa.

 Diksi adalah pemilihan kata oleh seorang penyair untuk mendapatkan efek yang sesuai dengan
keinginannnya. Pemilihan diksi pada puisi sangat berpengaruh dengan makna yang ingin
disampaikan penyair.
 Tipografi Adalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, batas tepi kertas kanan, kiri,
atas, bawah, jenis huruf yang digunakan. Unsur ini berpengaruh pada pemaknaan dari isi puisi itu
sendiri. Seperti disusun zig zag, menyerupai lukisan tertentu, dan lain sebagainya.
 Majas atau gaya bahasa adalah pemakaian bahasa dengan cara melukiskan sesuatu dengan
konotasi khusus sehingga arti sebuah kata bisa mempunyai banyak makna. Pada dasarnya majas
merupakan salah satu bentuk gaya bahasa yang mengkiaskan, melambangkan atau melukiskan
sesuatu agar sebuah kalimat dapat lebih hidup dengan menggunakan bahasa yang figuratif.
 Kata Konkret adalah berhubungan satu sama lain dengan unsur imaji atau citraan, kata konkret
merupakan kata yang bersifat imajinatif, untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret dan
memunculkan imaji. Oleh karena itu kata konkret biasanya berupa kata-kata yang mengkiaskan atau
melambangkan yang dapat memberikan kesan apa yang ingin disampaikan penyair tersebut dapat
disentuh.
 Imaji atau Citraan adalah pemberi gambaran kepada para pendengar/pembaca agar seolah-olah
dapat melihat, mendengar, merasakan atau mengalami hal-hal yang terkandung dalam puisi. Citraan
mempunyai 6 macam, diantaranya citraan penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, perabaan
dan pergerakan.
 Rima atau Irama Adalah persamaan bunyi dalam penyampaian puisi dari awal hingga akhir puisi.
Beberapa bentuk rima di antaranya: (1) Onomatope: Tiruan bunyi, misalnya prank yang
mengungkapkan sesuatu yang pecah. (2) Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi,
persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan
sebagainya. (3) Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah
suatu bunyi.

Unsur Batin

Struktur batin puisi adalah unsur pembangunan puisi berupa makna yang tidak terlihat oleh mata.
Contohnya adalah tema, nada, suasana, perasaan dan amanat/tujuan.

 Tema/ Makna adalah unsur ini berupa makna yang tersirat yang ingin disampikan penulis kepada
pembaca/ pendengar.
 Nada adalah sikap penyair terhadap audience-nya, yang berkaitan dengan makna dan rasa. Dari
nada yang terdengar, audience dapat menyimpulkan sikap penulis sedang mendikte, menggurui,
memandang rendah, atau sikap lainnya.
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis pada para audience-nya.
 Perasaan adalah sesuatu hal yang dilatari oleh latar belakang penyair, misalnya agama, pendidikan,
kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dsb.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berpengaruh pada keutuhan dan pembentukan puisi namun
tidak terdapat di dalam puisi, melainkan di luar puisi.

Unsur Biografi

Unsur biografi berkaitan dengan riwayat hidup,dan latar belakang penulis atau penyair. Setiap
penyair memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda yang akan mempengaruhinya
dalam menulis puisi. Unsur biografi merupakan unsur yang mencakup aspek psikologis dan
historis,sebuah karya puisi yang dihasilkan hari ini merupakan buah dari pengalamanya di massa lalu

Unsur sosisal

Unsur sosial berkaitan erat dengan kondisi masyarakat disekitar penulis atau penyair pada saat
membuat puisi.misalnya pada saat itu masyarakat belum sadar pentingnya mencucci tangan untuk
menghindari penularan virus,maka puisi yang dihasilkan saat itu mungkin akan berupa sindirian dan
ajakan penyair untuk mencuci tangan.

Unsur nilai
Setiap puisi dan setiap penyair memiliki nilai-nilai yang dipegangnya. Sebaimana kita semua nilai
yang beragam,oleh kaena itu dalam sebuah puisi dapat terkandung berbagai macam nilai yang berkaitan
dengan ekonomi,seni,pendidikan,politik,sosial,budaya dan lain-lain.

Jenis-jenis puisi

1. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi jenis ini terbagi kedalam
beberapa jenis pula, diantaranya adalah pantun, talibun, pantun berkait (seloka), pantun kilat (karmina),
gurindam, syair, mantra sll.

 Pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir ab-ab. Pantun dapat dibedakan
berdasarkan jenisnya, seperti pantun lucu, pantun anak, dan sebagainya.
 Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magic. Biasanya
dipakai dalam acara tertentu, contohnya mantra yang dirapal untuk menolak turunnya hujan atau
sebaliknya.
 Karmina yaitu salah satu prosa dimana bentuknya lebih pendek dari pantun. Saking pendeknya,
biasa juga disebut dengan pantun kilat.
 Seloka yaitu pantun berkait berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.
 Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, yang mana tiap baitnya terdiri dari dua baris
kalimat dengan rima yang sama. Biasanya terkandung nasihat dan amanat.
 Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang serupa. Syair biasanya
menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya terkandung amanat yang ingin disampaikan penyairnya.
 Talibun yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc-abc.

2. Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata,
maupun rima. Beberapa jenis puisi baru adalah sebagai berikut.

 Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan.
Terkadang disajikan dalam bentuk dialog, atau dinyanyikan.
 Himne (Gita Puja) adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, atau Dewa, atau
sesuatu yang dianggap penting dan sakral.
 Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema
serius. Umumnya ode ditujukan untuk orang tua, pahlawan dan orang-orang besar.
 Epigram yaitu puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup. Epigram berarti unsur
pengajaran, nasihat, membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman hidup

.
 Romansa yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Puisi romansa menimbulkan
efek romantisme.
 Elegi yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada
peristiwa kematian.
 Satire yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik yang disampaikan
dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
 Distikon yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris (dua seuntai).
 Terzina adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris (tiga seuntai).
 Kuatren adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris (empat seuntai).
 Kuint yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris (lima seuntai).
 Sekstet yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris (enam seuntai).
 Septima yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai).
 Oktaf/ Stanza yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris (delapan seuntai).
 Soneta yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua, dimana dua bait pertama
masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta merupakan puisi paling
terkenal karena terkesan susah untuk diciptakan. Namun, hal tersebut justru menjadi tantangan
tersendiri bagi para penyair.

3. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusah keluar dari ikatan konvensional. Puisi
kontemporer selalu berusaha menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan
irama, gaya bahasa dan lain-lainnya yang terdapat dalam puisi lama maupun baru.

Puisi kontemporer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

 Puisi Mantra, yaitu mengambil sifat-sifat dari mantra.


 Puisi Mbeling, yaitu puisi yang sudah tidak mengikuti aturan umum dan ketentuan dalam puisi.
 Puisi Konkret, yaitu puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lainnya) dan
tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.

3. Prosedur
Langkah-langkah dalam menulis puisi

1. Tentukan Tema atau Judul

Dalam menentukan tema, pilihlah tema yang menurut anda menarik dan sesuai dengan kata hati
anda. Puisi bisa menggunakan tema yang berhubungan dengan alam, persahabatan, sosial, pendidikan
atau ungkapan hati.
2. Menentukan Kata Kunci

Jika Anda sudah menentukan tema dan judul, langkah selanjutnya adalah menentukan kata kunci
akan dikembangkan menjadi kalimat. Misalnya satu kata kunci yang digunakan untuk satu larik, atau
satu kata kunci untuk membuat satu bait.

3. Menggunakan Gaya Bahasa

Gaya bahasa akan memperindah puisi itu sendiri. Anda bisa menggunakan berbagai macam
majas agar pembaca, atau pendengar tidak bosan membacanya.

Namun, harus digaris-bawahi jika penempatan diksi, atau gaya bahasa yang tidak tepat akan
mengurangi bahkan menghilangkan makna dari isi yang terkandung di dalamnya.

4. Kembangkan Puisi Semenarik Mungkin

Selanjutnya adalah mengembangkan kata kunci menjadi kalimat-kalimat indah yang mewakili
perasaan Anda. Pilihlah kata yang padat dan sarat makna di dalamnya.

Tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi, yaitu:

 Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis, indah dan merdu.
 Makna kata yang mengandung banyak tafsir.
 Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

4. Metakognitif

Dengan mempelajari dan menganalisis unsur pembangun puisi dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari hari peserta didik sebagai berikut :

1. Puisi dapat menjadi arahan dalam mebentuk kepribadian


2. Dapat melatih peserta didik untuk berimajinasi dan menggambarkan kehidupan manusia serta
lingkungan tertentu
3. Dapat membangkitkan semangat heroik
4. Puisi dapat memberikan motivasi bagi pembaca bahwa dirinya telah melahirkan suatu ungkapan
dengan bahasa yang indah bebas dan misteri.

Anda mungkin juga menyukai