Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2356-3060

PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA


KOMUNITAS HOMOSEKSUAL DI SEMARANG

1 2 3
M. Kustriyani , M. I. Katili , dan D.S. Putra ,
1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Widya Husada Semarang
3
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Widya Husada Semarang
Email : mtriyanie@yahoo.co.id

ABSTRAK

Infeksi Menular Seksual atau lebih dikenal dengan sebutan IMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Dirjen P2M dan penyehatan lingkungan pemukiman
Depkes RI menyatakan dari jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Indonesia 12% diantaranya adalah
homoseksual. Berdasarkan cara penularan HIV/AIDS dan IMS di Indonesia, pemakaina obat-obatan
intravena berkontibusi hanya 2% terhadap penularan HIV. Sedangkan homoseksual (30%) menduduki
peringkat ke 2 setelah heteroseksual. Homoseksual adalah perbedaan terhadap orientasi seksual yang ditandai
dengan timbulnya rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai kelamin sejenis. Tujuan penelitian ini
sendiri adalah untuk mengetahui gambaran homoseksual dalam pencegahan infeksi menular seksual di
Semarang. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sampel diambil dengan cara
snowball sampling dengan jumlah sampel 6 orang. Pengumpulan data menggunakan indepth interview. Hasil
penelitian yang sudah dilakukan didapatkan 6 tema yaitu alasan mengapa menjadi homoseksual, pengetahuan
tentang infeksi menular seksual, perilaku seksual yang dilakukan homoseksual, dan perilaku pencegahan
yang dilakukan homoseksual. simpulan : Meskipun homoseskal sudah mengetahui tentang IMS dan
pencegahannya, namun belum semuanya menerapkan perilaku pencegahan IMS seperti menggunkan
kondom.

Kata Kunci : Perilaku, infeksi menular seksual, homoseksual.

PENDAHULUAN Infeksi menular seksual di Indonesia yang


paling banyak terjadi adalah syphilis dan
Infeksi Menular Seksual atau lebih gonore. Beberapa kota di Indonesia yang
dikenala dengan IMS adalah berbagai infeksi mempunyai prevalensi IMS yang cukup tinggi
yang dapat menular dari satu orang ke orang antara lain Bandung, Surabaya, Jakarta,
lain melalui kontak seksual. Macam-macam Medan. Selain itu, menurut BKKBN Semarang
penyakit yang disebabkan oleh IMS yaitu pada tahun 2003, 19% dari 47 orang yang
seperti kencing nanah/gonnore, raja diperiksa dinyatakan positif menderita Infeksi
singa/sifilis, harpes dan HIV/AIDS merupakan Menular Seksual (IMS). Sedangkan Kantor
salah satu jenis IMS. IMS dapat meberikan Pelabuhan Semarang mencatat 108 orang
dampak kerugian secara materia dan sosial menderita penyakit IMS pada tahun 2008.
(Zhora dan Raharjo, 1999). Presentasi jumlah penyakit kelamin dari total
WHO (1999) menyatakan telah terjadi kunjungan pemeriksaan sebesar 0,23% (Rinda,
340 juta kasus baru IMS di dunia yang 2011).
diidentifikasi. Asia Selatan dan Asia Tenggara Homoseksual adalah perbedaan
sendiri, jumlah kejadian infeksi baru sekitar terhadap orientasi seksual yang ditandai
151 juta kasus, yang diikuti oleh Asia Sub- dengan timbulnya rasa suka terhadap orang
Sahara dengan 69 juta kasus dan Amerika lain yang mempunyai jenis kelamin yang
Latin sebanyak 38 juta kasus, (WHO, 2001). sama. Menurut Hershfied et.al, (2003), bahwa

1
komunitas homoseksual sangat rentan terhadap dilakukan pada pria homoseksual di Semarang
penularan IMS dan HIV/AIDS. Mengingat dan berdomisili di Semarang, patisipan 1
perilaku seksual komunitas homoseksual yang berdomisili di Sriwijaya, partisipan 2-3
cenderung bebas dan berganti-ganti pasangan berdomisili di Pedurungan, partisipan 4
serta rendahnya informasi tentang kesehatan berdomisili di Wonodri, partisipan 5
reproduksi. Berdasarkan hasil penelitian di berdomisili di Meteseh dan partisipan
kota Semarang menunjukkan bahwa umur 18- berdomisili di Sampangan.
29 tahun sebanyak 45% telah menjadi mitra Jumlah partisipan yang diambil adalah
seksual pada komunitas homoseksual dan 6 orang, dengan rentang usia antara 22-27
ditemukan 9% diantaranya positif HIV/AIDS tahun, berikut karakteristik dari masing-masing
(PKBI, 2011). partisipan.
Dari hasil perumusan di atas, peniliti
bertujuan mengetahui gambaran homoseksual 1. Partisipan pertama dengan kode P1 berjenis
dalam pencegahan penyakit infeksi menular kelamin laki-laki, berumur 25 tahun,
seksual di Semarang? pekerjan disalah satu perusahaan swasta di
Semarang, penghasilan 2,2 juta, tempat
MATERI DAN METODE tinggal rumah sendiri didaerah Meteseh,
dan menjadi homoseksual sudah selama 1
Kajian dalam penelitian ini adalah tahun.
perilaku pencegahn infeksi menular seksual 2. Partisipan kedua dengan kode P2 berjenis
pada komuitas homoseksual di Semarang. kelamin laki-laki, berumur 27 tahun,
Fokus penelitian di sini sendiri adalah pekerjaan sebagai karyawan swasta,
mengetahui perilaku homoseksual dalam penghasilan 1,8 juta, tempat tinggal rumah
pencegahan IMS di Semarang. sendiri didaerah Pedurungan, dan menjadi
Penelitian di sini menggunakan homoseksual sudah selama 1,5 tahun.
penelitian kualitatif dan menggunakan teori 3. Partisipan ketiga dengan kode P3 berjenis
fenomenologis, dan peneliti mengambil 6 kelamin laki-laki, berumur 24 tahun,
sampel untuk dijadikan responden dalam pekerjaan sebagai mahasiswa, penghsilan
penelitian. Cara pengambilan sampel peniliti 1,3 juta, tempat tinggal kost diderah
menggunakan cara non probability sampling Sriwijaya, dan menjadi homoseksual sudah
dengan teknik snowball sampling dan teknik selama 2 tahun.
pengumpulan data mengguanakan indepth 4. Partisipan keempat dengan kode P4 berjenis
interview. Untuk menentukan responden yang kelamin laki-laki, berumur 25 tahun,
diharapkan oleh peneliti. Peneliti juga bekerja di bank swasta di Semarang,
menentukan kriteria inklusi dan eksklusi. penghasilan 3 juta, tempat tinggal kost di
Kriteria inklusi di sini meliputi pria Jalan X no X, dan menjadi seorang
homoseksual, umur 20-30 tahun, berkeluarga homoseksual sudah selama 2 tahun.
singgel berpacaran, bersedia menjadi 5. Partisipan kelima dengan kode P5 berjenis
partisipan, bukan penderita IMS dan tinggal di kelamin laki-laki, berumur 25 tahun,
wilayah kota Semarang. Sedangkan kriteria bekerja di bank swasta di Semarang,
eksklusinya yaitu responden yang sakit ketika penghasilan 3 juta, tempat tinggal kost di
akan dilakukan penelitian sehingga tidak bisa daerah Pedurungan, dan menjadi
melakukan penelitian yang sudah dijanjikan. homoseksual sudah selama 5 tahun.
Populasi disini yaitu 6 pria homoseksual yang 6. Partisipan keenam dengan kode P6 berjenis
tinggal di Semarang dan mau di jadikan kelamin laki-laki, berumur 22 tahun,
responden dan mempunyai kriteria yang sesuai seorang mahasiswa di Semarang,
dengan keinginan peneliti. penghasilan 2 juta, tempat tinggal kost di
daerah Sampangan, dan menjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN homoseksual selama 3 tahun.

Dari hasil penelitian yang sudah Dari keenam partisipan didapatkan


dilakukan oleh peneliti didapatkan 6 responden keterangan alasan menjadi homoseksual,
yang di jadikan partisipan, penelitian pengetahuan tentang infeksi menular seksual,
periaku seksual yang ditimbulkan oleh didapatkan, ada responden yang
homoseksual, perilaku pencegahan yang menyatakan bahwa dia menjadi
dilakukan oleh homoseksual. homoseksual karena nalurinya dari kecil.
Karena menurut Hany naluri homoseksual
PEMBAHASAN itu timbul berdasarkan hasrat yang keluar
dari dalam dirinya, banyak yang
1. Alasan menjadi homoseksual mengatakan mereka siap untuk menikah
Dari hasil wawancara didapatkan dengan lawan jenis, namun kalau disuruh
kategori, mengapa mereka menjadi memilih, mereka lebih nyaman
homoseksual dikarenakan beberapa alasan berhubungan dengan sesama
yaitu trauma masa kecil, dikecewakan jenis(http://igama.or.id/index.php/news/387
wanita, lingkungan pergaulan, naluri dasar, -silang-pendapat-penyebab-gay).
lebih nyaman berhubungan dengan sesama Menurut peneliti lebih nyaman
jenis, dan karena faktor ekonomi. berhubungan dengan sesama jenis juga
Ternyata trauma masa kecil dapat menjadi faktor mengapa mereka menjadi
menyebabkan seseorang menjadi seorang homoseksual, karena didapatkan
homoseksual, menurut peneliti dari hasil pernyataan dari responden yang
wawancara, trauma masa kecil disini menyebutkan bahwa mereka lebih nyaman
disebutkan bahwa responden melihat berhubungan dengan sesama jenis
ibunya membawa selingkuhannya kekamar dikarenakan tidak ribet seperti yang
dan mendengar suara rintihan ibu ketika dilakukan ketika mereka berhubungan
dikamar dengan selingkuhannya. Sehingga dengan lawan jenis. Kedekatan seseorang
menyebabkan responden menjadi benci dapat menumbuhkan rasa aman dan
kepada seorang wanita, responden nyaman, dan dari situlah rasa sayang dan
beranggapan wanita tidak bisa setia, dan ingin memiliki menjadikan alasan
bayang-bayang itu selalu terekam dalam seseorang menadi suka sesama jenis
memorinya. (http://cepnanang.mywapblog.com/faktor-
Dikecewakan dengan wanita juga faktor-penyebab-gay.xhtml).
merupakan salah satu faktor kenapa orang Peneliti juga mendapatkan alasan
menjadi homoseksual, dianggapnya kalau mengapa mereka menjadi homoseksual,
mereka dikecewakan dengan wanita hidup dikarenakan adalah masalah ekonomi.
mereka sudah selesai dan tidak ada Masalah ekonomi juga merupakan salah
kehidupan lagi, sehingga mereka kecewa satu faktor yang mempengaruhi mereka
yang mendalam dan tidak percaya lagi menjadi seorang homoseksual.
dengan seorang wanita, dianggapnya semua Kebutuhan yang semakin lama
wanita itu sama. semakin banyak, dan penghasilan yang
Lingkungan pergualan juga didapatkan semakin lama juga sama,
merupakan faktor yang sangat sehingga mereka menghalalkan berbagai
mempengaruhi seseorang menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
homoseksual. Peneliti mendapatkan alasan itu, dengan cara menjadi homoseksual dan
mengapa responden menjadi homoseksual memasang tarif ketika bertemu dengan
dikarenakan lingkungan tempat mereka kenalannya. Dan ternyata dengan
ngegym kebanyakan laki-laki dan semua memasang tarif mereka bisa mendapatkan
teman responden laki-laki, dan uang dengan cara mudah. Dari situlah
diungkapnya kebanyakan teman peneliti alasan mengapa mereka menjadi seorang
kebanyakan homoseksual, dari situlah homoseksual.
responden menjadi seorang homoseksual.
Menurut hasil penelitian yang 2. Pengetahuan Tentang Infeksi Menular
dilakukan saat dilakukan wawancara faktor Sekusal
yang lain selain trauma masa kecil, Dari wawancara didapatkan kategori,
dikecewakan oleh wanita dan lingkungan pengetahuan infeksi menular seksual antara
pergaulan ada faktor lain yaitu naluri dasar. lain pengertian infeksi menular seksual,
Menurut peneliti dari hasil wawancara yang cara penularan infeksi menular seksual,
cara pencegahan infeksi menular seksual, disebutkan, itu merupakan cara pencegahan
jenis-jenis infeksi menular seksual, infeksi menular seksual yang mereka
damapak infeksi menular seksual. ketahui.
Dari hasil wawancara yang Dari hasil wawancara yang
didapatkan dari masing-masing responden didapatkan peneliti, responden hanya
tentang pengetahuan infeksi menular mengetahui sebagian kecil macam-macam
seksual yang mereka ketahui adalah penyakit yang masuk kedalan kategori
penyakit yang terjadi karena berganti-ganti infeksi menular seksual saja. Namun
pasangan, terjadi karena hubungan seks menurut Juanda, Adhi, et al, penyakit yang
yang yang tidak bersih. Sedangkan infeksi tergolong IMS yang diakibatkan hubungan
menular seksual itu sendiri menurut Zhora seksual antara lain yaitu gonnore, penyakit
dan Raharjo (1999), yaitu kelompok ini menyerang organ resproduksi dan
penyakit infeksi yang ditularkan melalui selaput lendir, mucus mata, anus dan
hubungan seksual, dengan ciri khas adanya beberapa organ lainnya, selain gonore ada
penyebab adanya kelainan dan perilaku juga penyakit sifilis atau rajasinga yaitu
yang terjadi didaerah genetalia. IMS sering penyakit ini adanya kuman Treponema
kali terjadi karena adanya perilaku seksual pallidum, kuman ini menyerang program
yang sering berganti-ganti pasangan. IMS tubuh lainnya seperti selaput lendir, anus,
yang sering muncul yaitu kencing nanah, bibir, lidah dan mulut. Harpes juga
sifilis atau raja singa, harpes namun yang termasuk salah satu penyakit yang masuk
paling besar diantaranya adalah HIV/AIDS, kedalam kategori infeksi menular seksual,
AIDS tidak bisa diobati dengan anti biotik. penyakit ini ditularkan secara aseksual dari
Peneliti juga menanyakan bagaimana permukaan yang basah atau melalui
cara penularan infeksi menular seksual penularan mandiri (dengan menyentuh luka
yang mereka ketahui, dan jawaban dingin dan kemudian menyentuh area
responden dari hasil wawancara genetal). Yang terakhir yaitu HIV, HIV
menyebutkan bahwa infeksi menular merupakan penyakit yang menyerang imun
seksual dapat ditularkan karena sering tubuh. Penyakit ini belum ditemukan
melakukan hubungan seksual yang obatnya, dan dampak dari HIV adalah
berganti-ganti pasangan dan orangnya kematian.
jorok. Menurut Adhi Djuanda (1987), Adapun dampak nantinya terkena
menyebutkan penularan infeksi umunya IMS menurut responden dari hasil
terjadi akibat kontak langsung melalui wawancara yang dihasilkan, mereka akan
kontak langsung dengan penderita (>95%), dijauhi oleh keluarga, dikucilkan oleh
denga macam dan kontak seksual yang masyarakat dan teman terdekatnya, serta
terjadi adalah geneto-genetal adalah kontak yang paling buruk yaitu kematian, menurut
anatara alat genetal, oro-genetal adalah Zhora dan Raharjo (1999), infeksi menular
kontak antara mulut dngan alat genetal, dan seksual dapat memberikan kerugian, baik
geneto-anal adalah kontak anara alat secara langsung maupun tidak langsung.
genetal dengan anus. Kerugian secara langsung yaitu biaya yang
Selain cara penularan, cara dikeluarkan untuk pengobatan, pencegahan
pencegahan juga ditanyakan kepada terhadap penyakit dan terhambatnya
responden oleh peneliti, dan masing-masing aktifitas bekerja. Secara sosial orang yang
responden menjawab cara pencegahan terkena IMS akan dikucilkan oleh keluarga
infeksi menular seksual itu sendiri dari maupun masyarakat sekitar. Hal ini
pengetahuan mereka masing-masing yaitu disebabkan mereka beranggapan bahwa
menjaga kebersihan tubuh dan memakai IMS itu penyakit yang berbahaya.
kondom, jarang berhubungan seksual, setia
pada pasangan, sebelum dan sesudah 3. Perilaku seksual yang dilakukan oleh
melakukan hubungan seksual mandi dan homoseksual
membersihkan alat kelamin serta anus. Dari hasil wawancara yang telah
Menurut responden dengan melakukan hal- dilakukan tentang perilaku seksual yang
hal yang sudah dilakukan seperti yang dilakukan oleh homoseksual didapatkan
kategori oral seks, anal seks, kissing, melakukan oral seks kebanyakan dari
foreplay. mereka selalu mandi terlebih dahulu agar
Dari hasil wawancara yang telah bersih. Komunikasi seks juga dilakukan
dilakukan kegiatan seksual yang biasanya ketika melakukan hubungan seksual,
dilakukan oleh homoseksual yaitu yang supaya hubungan yang hangat sebelum
pertama biasanya oral seks. Oral seks melakukan hubungan seksual bisa terjaga
dilakukan ketika mereka sedang melakukan Sundari (2011).
pemanasan ketika berhubungan seks.
Menurut Sunari (2011), oral genetal 4. Perilaku pencegahan infeksi menular
merupaka salah satu awal kegiatan seks seksual yang dilakukan oleh homoseksual
sebelum melakukan anal seks. Dari hasil wawancara yang telah
Yang kedua mereka melakukan anal dilakukan tentang perilaku pencegahan
seks, anal seks merupakan hubungan seks infeksi menular seksual yang dilakukan
yang dilakukan oleh seorang top kepada homoseksual didapatka kategori yaitu
batemnya, anal seks sangat riskan kontrol rutin, penggunaan kondom,
tertularnya infeksi menular seksual apabila mengenali pasangan, membersihkan lubang
tidak menggunakan kondom, karena anus setelah berhubungan.
menurut Adhi Djuanda (1987), anal seks Perilaku pencegahan yang mereka
merupakan salah satu hubungan seks secara biasanya lakukan yaitu melakukan kontrol
kontak seksual. Menurut penjelasan yang rutin bersama pasangannya selama 4 atau 6
dikatakan oleh responden, setelah bulan sekali, untuk tetap menjaga agar tetap
melakukan hubungan anal seks, biasanya sehat dan selalu mengetahuai
mereka membersihkan bagian lubang perkembangan kesehatannya, dan
anusnya menggunakan sabun sampei meminum antibiotic sebelum dan sesudah
kebagian dalam lubang anus. melakukan hubungan seks. Selain selain
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan itu, penggunaan kondom merupakan cara
oleh homoseksual biasanya mereka pencegahan berikutnya, karena menurut
melakukan kissing. Kissing merupakan mereka penggunaan kondom merupakan
proses awal untuk mereka melakuakan salah satu cara pencegahan yang paling
hubungan seksual. Kissing juga dilakukan penting. Lestari (2006). menjelaskan
ketika mereka sudah selesai dalam banyak diantara penderita yang tidak
melakukan hubungan seks dan ketika melaporkan bahwa dirinya terkena IMS,
mandi Sundari (2011). namun kontak seksual terus dilakukan
Yang terakhir kegiatan yang dengan pasangan seksnya, dan tidak
dilakukan oleh homoseksual yaitu mandi menggunakan kondom. Sehingga peran
bersama. Mandi bersama biasanya kondom sangat penting untuk pencegahan
dilakukan ketika sebelum dan sesudah tahap awal dalam pencegahan IMS.
melakukan hubungan seksual. Hal ini Selain itu mengenali pasangan juga
dilakukan untuk menjaga kebersihan diri sangat penting dilakukan, karena dengan
dan menanggulangi terjadinya infeksi lebih mengenali pasangan seseorang bisa
menular seksual. Setelah itu mereka lebih mengetahui pasangannya seperti apa,
biasanya melakukan pemanasan seperti karena jangan sampai, pasangan kita sudah
menjilat puting. Menjilat puting merupakan tertular IMS namun dia tidak meberi tahu,
proses merangsang pasangan ketika dan tetap melakukan hubungan seksual, hal
melakukan hubungan seksual, karena ini yang dapat terjadinya penularan IMS
menurut pendapat mereka ketika mereka Lestari (2006).
saling menjilat puting, nafsu seks mereka Membersihkan lubang anus juga
semakin meningkat. Selain menjilat puting, merupakan salah satu cara untuk
oral seks juga merupakan kegiatan awal pencegahan IMS, kebersihan merupakan
yang sangat digemari oleh mereka, oral salah satu fator yang penting untuk
seks selalu dilakukan ketika mereka sedang kesehatan disekitar anus. Membasuh
melakukan pemanasan seks sebelum dengan air dan sabun membuat anus tetap
melakuakan anal seks, namun ketika bersih dan sehat. Apa bila dalam
membersihkan anus sampai ke dalam Kualitatif. Jakarta:Raja Grafindo Perda
bagian lubang anus menggunakan sabun, Deka Subali. Populasi Gay dan Lesbian Yang
dikawatirkan akan menyebabkan iritasi. Semakin Terbuka. Dalam
Kontak anal genetal dapat menyebakan http://healt.kompas.com/read/2022/04/1
luka dan iritasi dibagian dalam anus, 8/11189749/populasi-gay-dan-lesbian-
sehingga hal ini dapat di cegah dengan cara yang-semakin-terbuka. Dinkes pukul
lubrikasi (memberikan pelumas atau 10.45tanggal 15 Mei 2012
pelicin), lubrikasi ini menggunakan gel Djuanda, Adhi, et al.1993. ilmu Penyakit Kulit
yang dipake untuk melincinkan lubang dan Kelamin. Jakarta: FKUI
anus. Dyamon, C. 2000. Cultivating Creativity in
Publick Pelations Consultancces : The
SIMPULAN Management and Organisation of
Dari hasil wawancara yang telah Creative Work “Jurnal of
dilakukan oleh peneliti didapatkan kesimpulan Communication Management 5 (1), 17-
bahwa alasan mengapa seseorang menjadi 30
homoseksual dikarenakatan ada beberapa Hamzah, Mohtar. 2010. Ilmu penyakit Kulit
faktor, diantaranya trauma masa kecil, dan Kelamin, Ed 6. Jakarta: FKUI
dikecewakan oleh wanita, lingkungan Hartadi. Penyakit Hubungan Seksual. FK
pergaulan, naluri dasar, lebih nyaman Undip/RSU Dr. Karyadi Semarang 1988
berhubungan sesame jenis dan faktor ekonomi. hal 11-12
Sedangkan pengetahuan tentang infeksi Hartanto, D. 2006. Aku Memang Gay [Skripsi]
menular seksual pada homoseksual didapatkan Yogyakarta: Fakultas Pendidikan UNY
kesimpulan, ada beberapa pengetahuan yang Hirshfield D, et, al. 2003. Risk Faktors for
mereka ketahui diantaanya yaitu tentang sexsually Trans Mitted Diseses among
pengetahuan infeksi menular seksual itu en who have Sex with Men Recruited
sendiri, terus cara penularan infeksi menular through the Internet. National Library of
seksual yang mereka ketahui, selain itu juga Medicine. Vol 7. No 30
ada cara pencegahan yang mereka ketahui, dan Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian
jenis-jenis penyakit infeksi menular seksual Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.
yang mereka ketahui, selain itu juga dampak Jakarta: Penerbit PPM
nantinya jika seseorang terkena infeksi Priharjo, Robert. 2008. Teknik Dasar
menular seksual. Didapatkan juga perilaku Pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta:
seksual yang dilakukan oleh homoseksual EGC.
yaitu seperti oral seks, amal seks, kissing, serta RSUD Tugurejo. 2006. Protap RSUD
foreplay, kigiatan tersebut merupakan perilaku Tugurejo Semarang. Semarang.
yang sering dilakukan oleh homoseksual. Sabarguna, Boy S. 2008. Organisasi dan
Selain itu juga perilaku yang dilakukan oleh Manajemen Rumah Sakit.Yogyakarta :
homoseksual untuk pencegahan supaya Konsorsium RumaH Sakit Jateng – DIY.
terhindar dari infeksi menular seksual yaitu Setiawan A. & Saryono. 2010. Metodologi
kontol rutin 4 atau 6 bulan sekali, Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:
penggunakaan kondom ketika melakukan Nuha Medika
hubungan seksual, mengenali pasangan Smet B. 2004. Psikologi Kesehatan. Jakarta:
seksnya dan membersihkan lubang anus Grasindo.
sesudah berhubungan seks menggunakan Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar
sabun. Keperawatan Medikal Bedah Brunner 2
Suddarth. Jakarta: EGC.
DAFTAR PUSTAKA Weinstein, S. 2001. Buku Saku: Terapi
Brockopp Dorothy Young Merei T, 2000. Intravena. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Dasar-dasar Riset Keperawatan Wijono J. 2004. Manajemen Mutu Pelayanan
(Fundamentals of Nursing Research). Kesehatan. Vol.2. Surabaya:Airlangga
Jakarta: EGC University.
Bugin, Burhan. 2008. Analisa Data Penelitian

Anda mungkin juga menyukai