Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

MENENTUKAN DAERAH OPERASI POMPA JENIS SLIDE CHANNEL TIPE


P-12/S DENGAN METODE PENGUJIAN INSTALASI

Romi Wilza, A Junaidi, Tri Widagdo*)


*) Staf Edukatif Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl.Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp: 0711-353414, Fax: 0711-453211

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karekter pompa jenis Jenis Slide Channel
Tipe P-12/S yang banyak dijumpai di masyarakat. Luaran penelitian berupa data-
data pengujian pompa yang dapat dijadikan acuan untuk pengoperasian pompa
agar efisien dan tahan lama. Kegiatan dimulai dengan rancang bangun instalasi
perpipaan yang dilengkapi dengan alat ukur dan sistem keamanan. Signifikansi
data-data pengujian diperikasa menggunakan uji statistik. Selanjutnya, secara
matematik ditentukan korelasi antara data yang ditetapkan sebagai variabel bebas
dan data yang dianggap terikat. Korelasi yang dihasilkan adalah:
- Untuk Karakter pompa:
H = -0,000001 Q2 – 5076 Q + 45,73
η = -0,0000001 Q2 + 66706 Q + 0,635
η max = 78,23 % pada debit, Q = 0,0215 m3/det
Korelasi ini berguna sebagai rujukan untuk pengoperasian pompa yang hemat
- Untuk NPSH)
NPSH = 11,21e-0,02 t
Korelasi tersebut berguna bagi pemakai pompa agar pompa dapat beroperasi
secara aman tanpa terjadi kavitasi

Kata kunci: Karakteristik, pompa, NPSH, kavitasi

PENDAHULUAN Pump. Dibandingkan dengan pompa


Latar Belakang sejenis lainnya, pompa ini memiliki
Pompa adalah mesin konversi energi kelebihan dapat beroperasi self-
yang beguna untuk mengubah energi priming,.
mekanik (Energi gerak) menjadi energi
bagi fluida cair. Definisi lain tentang Penelitian dilkukan untuk menjawab
pompa adalah mesin, dengan keingintahuan peneliti berkaitan dengan
mekanisme tertentu, berfungsi untuk pengoperasian pompa jenis Slide
mengalirkan fluida cair. Energi mekanik Channel tipe P-12/s yang aman, efektif
pompa bisa berasal dari mesin dan efisien. Hasil penelitian akan
pembangkit daya, seperti motor bensin, dijadikan rekomendasi untuk
motor Disel, turbin dan lain-lain, atau pengoperasian pompa kepada
dari motor listrik. masyarakat umum sebagai pengguna
pompa.
Pompa jenis slide chanel adalah pompa
yang bekerja secara rotasi, masuk Proses identifikasi permasalahan
kategori Non Possitive displacement dilakukan dengan cara wawancara

~ 13 ~
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

langsung kepada para pengguna f : koefisien sparasi


pompa. Q : Debit (kapsitas) cairan yang
dialirkan, m3/det
Ht : Head total pompa, m

Suction impeler

Discharge

Gambar 1. Konstruksi pompa jenis Slide chanel


Gambar 2. Mekanisme gerakan fluida Newton
Perumusan Masalah
Hasil wawancara dengan beberapa Pompa jenis slide channel termasuk
pengguna pompa jenis Slide Channel Non Possitive Displacement (Karasik,
Jenis P-12/s mengindikasikan adanya 1980), sehingga terdapat hubungan
pendapat yang beragam. matematis antara Head (H) dan Debit
Permasalahan yang dihadapi (Q) dalam bentuk persamaan kuadrat
masyarakat adalah boros listrik dan
usia pakai pendek. Hal ini bermula dari H = f (Q)\ = aQ2 + bQ + c .............. (3)
ketidak tahuan masayrakat akan
kondisi optimum yang harus dipatuhi dengan a, b dan c sebagai konstata
ketika pompa dioperasikan. pengujian

TINJAUAN PUSTAKA
Impeler pompa slide channel bekerja
atas dasar pemanfaatan tegangan
geser fluida Newton (Fox, 1996) yang
harganya berbanding lurus dengan
kecepatan gerakan fluida(V) dan
berbanding kuadrat dengan kekasaran
bidang geser.

....................(1) Gambar 3. Kurva pompa dan kurva sistem

Dimana, Kurva karakteristik pompa akan


τ = tegangan geser fluida diperoleh dari data pengujian yang
£ = koefisien yang berhubungan meliputi Head, Debit, Daya listrk serta
dengan viskositas fluida efisiensi.
v = kecepatan aliran fluida Perhitungan Head total pompa
f = kekasaran bidang geser didasarkan pada perubahan tekanan
Harga NPSH pompa diformulasikan fluida pada suction dan discharge.
oleh Howkin’s (Sularso, 1978) dalam Berdasarkan rumus tekanan hidrostatik
bentuk impiris: (Kent,s, 1989):

NPSH = f. Q0,76 . Ht-1,34....... (2) ,m ............. (4)

Dimana :
Dimana,

~14~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

P2 : tekanan cairan pada discharge P = V.I.................... (5)


P1 : tekanan cairan pada suction
ρ : massa jenis cairan Energi Potensial yang dihasilkan oleh
g : konstanta percepatan gravitasi, pompa
m/det2
Ep = ρ.Q.g.H, Watt................(6)
Debit (kapasitas) dihitung mengunakan
debit meter dalam satuan m3/det Efisiensi (Sularso, 1998) dihitung
menggunakan rumus
Daya listrik (P) dihitung berdasakan
Tegangan listrik (V) dan arus (I): ..... (7)

Ampermeter Katup Pengatur aliran

Voltmeter
Debitmeter

Manometer P2

Pompa Uji

Gambar 4. Skema instalasi pengujian pompa

Dengan perhitungan statistik, hasil NPSH (Net Positive Suction Head)


pengujian akan dituangkan dalam didefinisikan sebagai ukuran keamanan
bentuk kurva karakteristik. Sebagai pompa terhadap terjadinya kavitasi
gambaran kurva yang akan dihasilkan (Sularso, 1985). Dengan kata lain
oleh pengujian akan berbentuk diagram NPSH adalah head yang dimiliki oleh
sebagaimana yang tertera pada fluida cair pada sisi isap pompa
gambar berikut. (ekivalen dengan tekanan mutlak sisi
isap pompa) dikurangi dengan tekanan
uap jenuh fluida cair pada tempat
tersebut. Dalam kasus pompa yang
bekerja untuk mengisap air pada
tempat terbuka maka NPSH dapat
diformulasikan sebagai:

.... (8)

Dimana,
Pb :Tekanan barometrik = 101325 N/m2
Gambar 6. Kurva karakteristik pompa
(untuk kota Palembang)
Nonpossitive Displacement ρ : massa jenis fluida cair

~ 15 ~
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

= 1000 kg/m3( air) Manfaat Penelitian


g : percepatan gravitasi = 9,81 m/det2 Luaran penelitian berupa:
Ps : tekanan jenuh air a. Prototipe Instalasi pengujian pompa
Hs :Head isap statik (m) jenis jenis slide channel tipe P-12/s
= 1 m (dari rancangan instalasi) yang dilengkapi dengan sitem
Hls Head kerugian pipa isap (m)= 0,8 m pambacaan data serta keamanan
yang memadai.. Bermanfaat sebagai
Pada pengujian ini manometer yang alat bantu ajar bagi mahasiswa pada
dipakai adalah manometer vakum mata kuliah Praktikum Konversi
dengan satuan tekanan inc.Hg. Untuk Energi
mendapatkan data Ps digunakan b. Panduan pengoperasian, perawatan
formulasi: dan perbaikan instalai. Bermanfaat
untuk memberikan informasi bagi
................... (9) operator pompa
c. Data-data hasil pengujian Pompa.
Bermanfaat untuk dijadikan acuan
Dimana: Pv : tekanan vakum (in.Hg)
bagi penelitian lanjutan
Untuk menghitung debit dipergunakan
d. Publikasi hasil openelitian melalui
rumus:
Jurnal ilmiah Nasional maupun
Internasional. Bermanfaat untuk
......(10) sosialisasi

Untuk menghitung Head dipergunakan Kontribusi hasil penelitian dalam dunia


rumus: pendidikan adalah untuk
mengembangkan ilmu yang berkaitan
. ................. .(11) dengan mesin Konversi Energi, baik
bagi mahasiswa maupun kalangan
Efisiensi pompa dihitung menggunakan akademisi yang concern pada
rumus: perkembangan teknologi.

METODE PENELITIAN
Rancang Bangun Instalasi Pengujian
Bertujuan untuk membuat infra
.............................(12) strukturdimana komponen mesin akan
ditempatkan. Faktor-faktor yang
TUJUAN DAN MANFAAT menjadi pertimbangan dalam
Tujuan Penelitian pembuatan rangka antara lain aspek
Penelitian ini bersifat kaji eksperimental geometrik (kesejajaran, kesimetrisan,
atau induktif dengan mekanisme riset kesebidangan), aspek konstruksi
laboratorium, bertujuan untuk (kekuatan, kekakuan, kestabilan dan
mendapatkan data-data dinamik yang kekerasan) serta aspek argonomis
berkaitan dengan karakteristik pompa (kemudahan dalam mengoperasikan
jenis slide channel tipe P-12/s. Data- mesin). Pada sistem Rangka terdapat
data tersebut meliputi beberapa subsistem, antara lain:
a. NPSH (Net Possitive Suction Head)
b. Efisiensi Pompa Pengujian Karakter Pompa
c. Hubungan Head total dan Debit Bertujuan untuk mendapatkan data-
Selanjutnya data-data akan dibuat data pengujian serta kurva karakteristik
kurva karakteristik yang dapat dijadikan pompa uji. Sebelum dilakukan
acuan bagi masyarakat untuk pengujian mula-mula dilakukan
pengoperasian pompa sejenis mengesetan nol terhadap instrumen
yang dipakai. Hal ini diperlakukan agar

~16~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

dihasilkan pembacaan data yang paling - Prosedur a hingga d diulangi untuk


representatip. Signifikansi data-data temperatur air yang berbeda.
pengujian diuji secara statistik,
selanjutnya di plot pada sistem HASIL DAN PEMBAHASAN
koordinat Cartesian Metode curve fitting Hasil Penelitian
akan ditentukan fungsi aljabar yang Penelitian telah selesai dilaksanakan di
menunjukkan trend data-data tersebut, Laboratorium M & R Jurusan Teknik
serta akan dihitung harga koefisien Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.
korelasi antara fungsi aljabar yang Kegiatan Penelitian melibatkan seluruh
dihasilkan dengan harga numerik data anggota tim peneliti serta dibantu oleh
pengujian. seorang teknisi serta tiga orang
mahasiswa. Kegitan dimulai dari
Tabel berikut mengintepretasikan data- rancang bangun instalasi pengujian,
data pengujian pompa uji yang dilanjutkan dengan pengujian awal
menunjukkan karakteristik dasar dari untuk memeriksa kekuatan konstruksi
pompa. serta kalibrasi alat ukur yang dilibatkan.
Kegiatan eksperimen terdiri dari dua
Pengujian Kavitasi subyek penelitian, yaitu pengujian
Pengujian ini bertujuan untuk karakter pompa serta pengujian
menentukan harga NPSH pompa kavitasi.
dengan prosedur sebagai berikut:
- Temperatur sir pada tabung suction a. Pengujian Karakter Pompa
diukur Pengujian ini bertujuan untuk
- Katup pada dischaege dibuka mengatahui hubungan variabel Debit
penuh dan Head serta untuk mengataui
- Pompa dihidupkan hingga putaran daerah operasi optimum berdasarkan
normal debit dan Head pompa.
- Ditunggu hingga terjadi buble
(pendidihan) air, lalu dibaca
tekanan vakum yang terjadi

Tabel 1. Data pengujian karakteristik pompa uji

Variabel pengukuran Pembacaan Pembacaan Arus Tegangan


Falowmeter manometer Listrik, listrik,
Pembukaan V x 10-3 (m3) pada I(Amper) V(Volt)
katub discharge discharge,
P2 (psi)
100% 257 5 2,8 220
75% 213 13 3,1 220
50% 142 32 3,3 220
25% 76 58 3,7 220
0% 0 63 3,7 220

Selanjutnya meggunakan rumus (9), (10) dan (11) diperoleh tabel data karakter
pompa.

~ 17 ~
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

Tabel 2. Rekapitulasi data Karakteristik Pompa uji


Variabel pengukuran Debit, Head, Efisiensi,
Q (m3/det) H (m) η (%)
Pembukaan katub discharge
100% 0,00428 3,515 23,96
75% 0,00355 9,139 46,66
50% 0,00263 22,496 79,94
25% 0,00127 40,774 62,40
0% 0 44,289 0

50
45
40
35
)
( 30
m
H
, 25
d
a
e 20
H
15
10
5
y = -1E+06x2 - 5076,x + 45,73
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005
Debit, Q(m*3/det)

Gambar 3. Kurva H – Q Pompa uji

90
80
70
) 60
(%
?, 50
is
n
i 40
e
isf
E 30
y = -1E+07x2 + 66706x + 0,635
20
10
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005
Debit, Q(m*3/det)

Gambar 4 Kurva η – Q Pompa uji

~18~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

b. Pengujian Kavitasi -.Ditunggu hingga terjadi buble


Pengujian ini bertujuan untuk (pendidihan) air, lalu dibaca tekanan
mnentukan harga NPSH pompa vakum yang terjadi
dengan prosedur sebagai berikut:
-.Air pada tabung suction diukur Untuk menghitung Ps menggunakan
temperaturnya rumus (8) dan untuk menghitung NPSH
-. Katup pada dischaege dibuka penuh menggunakan rumus (9)
-.Pompa dihidupkan hingga putaran Tabel berikut menyajikan data hasil
normal pengujian pompa dilanjutkan dengan
perhitungan untuk tekkanan jenuh air
dan NPSH.

Tabel 3. Data Pengujian untuk menghitung NPSH

Variabel pengukuran Tekanan Tekana jenuh NPSH, m


manometer air, Ps (N/m2)
Temperatur air Vakum, Pv, inch.Hg
20 0C 29,5 7916,32 7,73

25 0C 26,5 17415,08 6,76

30 0C 24. 25331,21 5,95

35 0C 22,5. 30080,86 5,46

40 0C 20 37996,88 5,22

8
7,5
7
6,5
6
NPSH, m

5,5
y = 11,21e-0,02x
5
4,5
4
3,5
3
15 20 25 30 35 40 45
Temp air, C

Gambar 5. Kurva temperatur air - NPSH pompa uji

Pembahasan kurva karakteristik pompa. Pembacaan


Pengujian untuk menentukan data dilakukan menggunakan
karakteristik pompa telah dilaksanakan instrumen yang sudah dikalibrasi
dengan hasil berupa tabel data dan

~ 19 ~
VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 JURNAL AUSTENIT

sehingga keakuratan pembacaan data sehingga penelitian ini menghasilkan


dapat dijamin. luaran yang diharapkan. yaitu:
a. Untuk Kurva Karakter Pompa Uji  Hubungan antara variabel debit (Q)
Hubungan antara variabel debit (Q) sebagai sumbu datar dan head (H)
sebagai sumbu datar dan head (H) sebagai sumbu tegak membentuk
sebagai sumbu tegak membentuk hubungan matematik fungsi kuadrat:
hubungan matematik fungsi kuadrat: H = -0,000001 Q2 – 5076 Q + 45,73
Hubungan ini bermanfaat untuk
H = -0,000001 Q2 – 5076 Q + 45,73 merancang instalasi perpipaan
 Hubungan antara variabel debit (Q)
Hal ini membuktikan bahwa pompa uji sebagai sumbu datar dan efisiensi
adalah dari jenis pompa non positip (η) sebagai sumbu tegak membentuk
Hubungan antara variabel debit (Q) hubungan matematik fungsi kuadrat:
sebagai sumbu datar dan efisiensi (η) η = -0,0000001 Q2 + 66706 Q +
sebagai sumbu tegak membentuk 0,635
hubungan matematik fungsi kuadrat: Hubungan ini berguna untuk
menhitung pemakaian energi listrik
η = -0,0000001 Q2 + 66706 Q + 0,635 ketika pompa beroperasi.
 Nilai Efisiensi maksimum
Menggunakan metode turunan pertama η max = 78,23 % pada debit, Q =
diperoleh data untuk efisiensi 0,0215 m3/det
maksimum bernilai: Data tersebut berfungsu untuk
memndu kepada para pengguna
η max = 78,23 % pada debit, pompa uji untuk menghemat biaya
Q = 0,0215 m3/det operasi pompa.
 Untuk kurva NPSH Pompa Jenis
Data tersebut berfungsu untuk memndu Slide Channel tipe P-12/S sebagai
kepada para pengguna pompa uji untuk fungsu temperatur air (t)
menghemat biaya operasi pompa. NPSH = 11,21e-0,02 t
Hubungan tersebut berguna bagi
b. Untuk kurva NPSH Pompa pemakai pompa agar pompa dapat
Hubungan antara variabel temperatur beroperasi secara aman tanpa
(t) sebagai sumbu datar dan NPSH terjadi kavitasi
sebagai sumbu tegak membentuk
hubungan matematik fungsi Saran
eksponensial: Kepada para pembaca, berkaitan
dengan pengoperasian pompa jenis
NPSH = 11,21e-0,02 t slide chanel P-12/s penulis
memberikan saran, antara lain:
Dapat disimpulkan bahwa antara  Pemeriksaan secara rutin pipa
variabel temperatur dan NPSH memiliki suction, untuk menghindari
hubungan negatip eksponensial. Data kebocoran .
tersebut berguna bagi pemakai pompa  Sebelum pompa dihidupkan,
agar pompa dapat beroperasi secara periksa jumlah air pada bagian
aman tanpa terjadi kavitasi. casing. Jika jumlah air tidak
mencukupi lakukan pengisian agar
KESIMPULAN DAN SARAN pompa memiliki kempuan untuk
Kesimpulan melakukan self primingr.
Penelitian sudah dilaksanakan sesuai  Periksa tegangan listrik yang akan
dengan jadwal dan prosedur yang dipakai untuk menghidupkan
sudah ditetapkan. Kendala dan pompa. Jika tegangan sudah
hambatan yang terjadi dapat diatasi

~20~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011

sesuai dengan Spsification pompa Reynolds and Perkins, alih bahasa


dapat dihidupan. Harahap.P., dan Silaban P., 1992,
 Jika karena sesuatu dan lain hal ‘Termodinamika Teknik”, Penerbit
pompa dalam kondisi hidup Airlangga, Jakarta
sedangkan air tidak mengalir, maka
matikan pompa dengan segera Sularso, 1985, Prosedur Operasi
agar tidak terjadi overheated Perawatan dan Perbaikan Pompa
dan Kompresor, Airlangga, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA Zuhal, Ir, Msc, 2002, ‘Dasar-dasar


Tenaga Listrik’, edisi ke-5, Penerbit ITB
Fox. D and Smith, N.,, 1978,
Fundamenthal Fluid Mechanics, 6th Ucapan terima kasih (Uknowladgment)
Edition, John-Willey Publisher, Atas terlaksanaya kegiatan penelitian
Toronto ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Holman,J.P.,alih bahasa Suprapto, 1. DP2M Dikti melalui Dana DIPA
1990, ‘Perrpindahan Panas’.,edisi 4, Polsri sebagai penyandang dana
Pradnya Paramita, Jakarta 2. Institusi Polsri selaku fasilitator
Pihak-pihak terkait yang terlibat dalam
Kent’s, 1988, Mechanical Engineering penelitian ini.
Handbook, 5th edition, McGraw-Hill
bokk Co, Toronto

Dokumentasi Penelitian

Foto1. Instalasi Pengujian (Tampak Depan) Foto 2. Instalsi Pengujian (tampak samping)

~ 21 ~

Anda mungkin juga menyukai