Pertemuan 18

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Simulasi dan komunikasi digital-SMK TKM Pertambangan

Simulasi dan Komunikasi Digital


(Pertemuan ke-18)

KD 3.1 Memahami konsep Kewargaan Digital


4.1 Merumuskan etika Kewargaan Digital

KONSEP DAN ETIKA KEWARGAAN DIGITAL


Dalam konsep kewargaan digital terdapat aturan untuk beretika dan menggunakan teknologi dalam
dunia maya. Etika dalam dunia maya hampir sama dengan di dunia nyata seperti pemilihan kata yang tepat
dalam berkomunikasi, saling menghormati, memberikan informasi yang benar dan tidak membuka tautan yang
mencurigakan.

A. Lingkungan Kewargaan Digital


Lingkungan kewargaan digital memiliki 3 macam lingkungan dan 9 komponen pada penerapannya.
a. Lingkungan Belajar
Dalam lingkungan belajar biasanya kita akan memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi dan
data secara online. Dalam pemanfaatan teknologi dan informasi ada beberapa komponen yang harus
diperhatikan yaitu
1. Akses Digital
2. Komunikasi Digital
3. Literasi Digital
b. Lingkungan Sekolah dan Tingkah Laku
Lingkungan sekolah memiliki ketentuan terhadap pelajar (warga digital) yang memiliki akses terhadap
teknologi dan informasi. Batasan-batasan yang digunakan sekolah dalam penggunaan teknologi dan
informasi di dunia maya ini meliputi
1. Hak Digital
2. Etiket Digital
3. Keamanan Digital
c. Kehidupan di luar lingkungan sekolah
Selain di sekolah, etika penggunaan teknologi dan informasi ini juga harus digunakan warga digital di
luar lingkungan sekolah.
1. Hukum Digital
Hukum digital adalah aturan yang mengatur penggunaan etiket teknologi dan informasi. Setiap
warga digital harus memahami bahwa mencuri, merusak pekerjaan, data diri, mauoun property digital
orang lain adalah perbuatan melanggar hokum. Hukum digital (Cyber Law) di Indonesia dikategorikan
menjadi 5 aspek yaitu
a. Aspek Hak cipta
b. Aspek Merek dagang

By Ferninda Khoerunnisa, S.Pd.


Simulasi dan komunikasi digital-SMK TKM Pertambangan

c. Aspek fitnah dan pencemaran nama baik


d. Aspek privasi
e. Aspek yurisdiksi dalam ruang siber
2. Transaksi Digital
Penjual dan pembeli harus menyadari resiko dan keuntungan yang didapat dari jual beli
menggunakan sistem online. Resiko tersebut seperti penipuan, perbedaan barang yang dikirim dengan
tampilan foto, lama pengiriman ke kota tujuan, sampai dengan legalitas barang yang diperjualbelikan.
Setiap warga digital harus mengetahui cara menjadi pembeli dan penjual online yang baik.
3. Kesehatan Digital
Ada beberapa ancaman yang perlu diperhatikan dalam menggunakan teknologi dan informasi,
seperti kesehatan mata, telinga, tangan dan seluruh badan. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental
juga dapat terancam jika warga digital tidak mengatur penggunaan teknologi digital secara baik dan
benar. Setiap warga digital harus menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan untuk mencegah berbagai
macam kesalahan dalam penggunaan teknologi dan informasi.

B. Cyber Harassment dan Cyberbullying


Cyber Harassment adalah sebuah cara menggunakan teknologi digital untuk menyebabkan kerugian kepada
pihak lain. Kerugian tersebut seperti kecemasan, tekanan, atau bahaya psikologi (menghina, mengancam, atau
kebencian) lewat pesan atau posting secara online.
Cyberbullying adalah segala hal yang berbentuk kekerasan dan dialami warga digital melalui dunia maya
seperti diejek, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet atau
teknologi digital (jejaring sosial)
1. Karakteristik Cyberbullying
a. Materi cyberbullying (tulisan, foto, atau video) dapat didistribusikan secara global dan sering kali
tidak bisa dihilangkan.
b. Pelaku biasanya menggunakan nama orang lain atau hanya berpura-pura sebagai orang lain.
c. Kejadiannya bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
2. Motivasi pelaku cyberbullying
Mereka biasanya melakukan karena alasan marah dan ingin balas dendam, frustasi, ingin mencari
perhatian atau melakukannya karena iseng atau bercanda.
Pelaku dan tidak cyberbullying tidak pantas untuk ditiru. Dengan mengetahui istilah cyberbullying dan
bentuk kejahatannya, sebagai generasi muda kita harus makin sadar untuk terlibat dalam kejahatan bullying.
3. Hukum tentang cyberbullying
Beikut ini beberapa hal yang harus dihindari saat menggunakan jejaring sosial
a. Membuat password yang sederhana dan mudah ditebak (tanggal lahir atau tahun lahir)
b. Memberikan password kepada orang lain

By Ferninda Khoerunnisa, S.Pd.


Simulasi dan komunikasi digital-SMK TKM Pertambangan

c. Mudah percaya berita yang tidak jelas asal usulnya di internet dan mudah ikut mem-forward ke
orang lain
d. Memasang foto-foto berlebihan. Apabila foto sudah tersebar mustahil anda dapat menariknya dari
internet.
e. Meminta pertemanan online secara sembarangan dan menerima permintaan untuk menjadi teman
tanpa kejelasan asal usul teman online.
4. Cara menghadapi cyberbullying
Berikut ini cara untuk menghadapi cyberbullying :
a. Putuskan Komunikasi
Dalam jejaring sosial terdapat fitur untuk menge-block teman dunia maya. Apabila ada teman
yang membully anda leboh baik segera block akun cyberbullying. Dengan begitu mereka tidak dapat
meneruskan kegiatan bullying. Apabila pelaku cyberbullying mengetahui usahanya sia-sia, mereka
akan menghentikan aksinya. Mereka kemungkinan akan menggunakan akun lain untuk meneruskan
kegiatan bullying dan setidaknya anda dapat lebih waspada terhadap bahaya media sosial.
b. Siap mengajukan keluhan
Ada fitur report abuse pada jejaring sosial. Dengan fitur tersebut dapat membuat akun
cyberbullying terblokir. Hal yang dapat dilakukan adalah meminta bantuan teman-teman/warga
digital yang lainnya untuk mengklik tombol report as spam secara bersama-sama. Jika serangan
bullying menggunakan email anda dapat melaporkannya ke penyedia layanan tempat pelaku
cyberbullying mengakses internet.
c. Ambil tindakan hukum
Jangan takut untuk mengambil jalur hukum. Hubungi teman atau orang yang memahami aspek
hukum coba bicara dengan mereka mengenai tindakan yang tepat untuk pelaku cyberbullying.

SEMANGAT BELAJAR 

NOTE :
Silahkan Rangkum dan Catat materi yang sudah saya berikan diatas di buku pelajaran SKD. Catatan
akan saya cek pada saat pertemuan tatap muka

By Ferninda Khoerunnisa, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai