Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Dan Kedudukan Filsafat

Dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan Manusia

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Siti Sulfiah Bira
Kholifah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2020
A. Pengertian Filsafat
Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan
masalah.
Sedang pada pengertian kedua merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan atau pembahasan masalah.
Filsafat dari segi Bahasa pada hakikatnya adalah menggunakan rasio (berpikir)
tetapi tidak semua proses berpikir disebut filsafat.
Filsafat merupakan ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan lain. Hal
ini sabagaimana yang di ungkapkan oleh John S. Brubacher sebagai berikut :
“Philosophy was, as its etymology from the Greek words Pilos and Sopiasuggests.
Love of wisdom of learning. More over it was love of learning in general; it subsmed
under one heading what to day we call science as well aa what we now call
philosophy. It is for the reason that philosophy is often referred to us the mother as
well as the queen of science”
Maksud dari statmen di atas adalah filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu
Philos dan Sopia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar sehingga filsafat
berperan sebagai induk atau ratu ilmu pengetahuan.
Menurut Sondang P. Siagian, filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan
.Untuk mejadi bijaksana berarti harus mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-
dalamnya, baik mengenai hakikat adanya sesuatu, fungsi, ciri-ciri, kegunaan,
masalah-,masalah dan sekaligus pemecahannya.
Menurut Imam Barnadib, filsafat berasal dari Bahasa Yunani yang berupa
rangkaian dua pengertian, yaitu philar berarti cinta dan sopia berarti kebijakan.
Sedang menurut Hasan Langgulung filsafat berarti cinta hikmah (kebijaksanaan)
Di tinjau dari segi arti bahasa dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah:
1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
2. Mencari kebenaran
3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip
Filsafat ditinjau dari segi istilah, menurut para ahli dapat dikemukakan sebagai
berikut:

1) Plato (427-342 SM)


Dalam teori etika kenegaraannya menyebutkan empat budi, yang
meliputi penguasaan diri, keberanian, kebijaksanaan dan keadilan. Budi
kebijaksanaan dimiliki oleh pemerintah atau filosof. Tugas mereka ialah
membuat undang-undang dan mengawasi pelaksanaannya, memperdalam
filosofi dan ilmu tentang ide kebaikan.
2) Al-Kindi (792-474 M)
Ahli pertama dalam filafat islam yang mengawali pengertian sekolah stik
islam di Irak.
Al Kindi memberikan pengertian filsafat di kalangan umat islam dalam tiga
lapangan yaitu sebagai berikut
 Ilmu Fisika
Meliputi tingkat alam nyata, terdiri atas benda-benda kongret yang dapat
ditangkap oleh pancaindra
 Ilmu Matematika
Berhubungan dengan benda tetapi mempunyai wujud tersendiri yang dapat
dipastikan dengan angka-angka (misalnya ilmu hitung, teknologi, astronomi
dan musik)
 Ilmu Ketuhanan
Tidak berhubungan dengan benda sama sekali yaitu soal ketuhanan
3) Ibnu Sina (980-1037 M)
Seorang dokter ahli kimia filsufis lama membagi filsafat dalam dua
bagian yaitu teori dan praktik. Keduanya di hubungkan dengan agama. Dasarnya
terdapat pada syariat, penjelasan dan kelengkapannya yang diperoleh dengan
akal manusia. Tujuan filsafat praktik adalah mengetahui apa yang seharusnya
dilakukan oleh setiap orang. Sehingga ia mendapatkan bahagia di dunia dan di
akhirat yang disebut ilmu akhlak.
4) Immanuel Kant (1724-1804)
Dijuluki pakar raksasa di Barat mengatakan bahwa filsafat merupakan
ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang didalamnya empat persoalan,
yaitu
 Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
 Apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan? (dijawab oleh etika)
 Sampai dimanakah pengharapan kita (dijawab oleh agama)
 Apakah yang dimakan manusia? (dijawab oleh antropologi)

Dari ungkapan para filusuf tersebut dapat dirumuskan bahwa upaya manusia
dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal,
integral dan sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia. Sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang hakikatnya yang dapat dicapai akal manusia
dan bagiamana seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan yang
diianginkan.

Kemudian secara lebih rinci Ali Syaiful lahdalam bukunya yang berjudul
Antara Filsafat dan Pendidikan mengemukakan pengertian filsafat secara praktis
menjadi dua kelompok yaitu

1. Defenisi konsep sional filsafat


Definisi konsep sional menggambarkan pengertian filsafat yang dirumuskan oleh
E. S. Ames yaitu acomprehensive view of life and its meaning, upon the basis of
the results of the varios science. Atau, pandangan yang luas tentang arti hidup
dan kehidupan, sumber dari berbagai sum berilmu pengetahuan.
Menurut J.A Leighton yang menyebutkan bahwa suatu filsafat yang lengkap
adalah a word view, or reasoned meaning purpose of hitman life. Dengan kata
lain suatu pandangan keduniaan atau konsep rasional tentang keseluruhan kosmos
(jagadraya) dan pandangan hidup, atau teori tentang nilai-nilai, arti dan tujuan
hidup manusia.
Dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat secara konsep sional is
the mother of science and synoptic thinking. Atau metode berpikir sinoptis, yakni
berpikir merangkum dengan jalan menarik kesimpulan umum dari berbagai
cabang ilmu pengetahuan dalam suatua ksioma melalui proses generalisasi dan
abstraksi.
2. Defenisi analiti soperasional
Meliputi :
 Filsafat sebagai metode berpikir
 Filsafat sebagai sikap terhadap dunia dan hidup
 Filsafat sebagai suatu kumpulan problem (hidup dan keajaiban alam semesta)
 Filsafat sebagai system pemikiran
 Filsafat sebagai aliran dan teori

Dalam rumusan yang hamper sama, Harold H. Titus dalam bukunya


Living Issues in Philosophy mengemukakan hal-hal sebagaiberikut:

1) Filsafat ialah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta


2) Filsafat adalah suatu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan aqlia
3) Kesistematisan selaras dan searah dengan tujuan (masa mendatang)

Ciri khusus pengertian filsafat yang mengandung arti kebijaksanaan (baik


dari segi Bahasa dan istilah) yaitu:

1) Keradikalan sejajar dengan dasar (masa lalu)


2) Keuniversalan sesuai dengan kenyataan (masa sekarang)
3) Kesistematisannya sesuai dan selaras dengan tujuan (masa mendatang)

B. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan


Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral dan asal atau
pokok. Karena filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia di
bidang kerohanian untuk mencapai kebenaran pengetahuan
C. Kedudukan filsafat dalam Kehidupan pengetahuan
Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan artinya pengetahuan
tentang kenyataan yang di berikan oleh filsafat
2. Berdasarkan atas dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan
pedoman hidup kepada manusia. Pedoman itu mengenal sesuatu yang terdapat di
sekitar manusia sendiri, seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai