BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan Good Governance di beberapa Negara sudah mulai
meluas mulai tahun 1980, dan di Indonesia Good Governance mulai
dikenal secara lebih dalam tahun 1990 sebagai wacana penting yang
muncul dalam beberapa pembahasan, diskusi, penelitian, dan seminar
baik di lingkungan pemerintahan, dunia usaha swasta, dan masyarakat
termasuk di lingkungan para akademisi. Sejak terjadinya kerisis moneter
dan krisis kepercayaan yang mengakibatkan perubahan dramatis pada
tahun 1998, Indonesia telah memulai berbagi inisiatif yang dirancang
untuk memproklamasikan Good Governance, akuntabilitas dan partisipasi
yang lebih luas. Ini sebagai awal yang penting dalam menyebarluaskan
gagasan yang mengarah pada perbaikan Governance dan demokasi
partisipatoris di Indonesia. Good Governance dipandang sebagai bentuk
paradigma baru dan menjadi ciri yang perlu ada di dalam sistem
administrasi publik.
Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25
tahun 2009 pasal 20 ayat 1 tentang pelayanan Publik “penyelenggara
berkewajiban menyusun dan menetapkan standar pelayanan dengan
memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan
kondisi lingkungan“. Pemerintah Daerah dalam kewenangannya
memerlukan Standar Pelayanan minimal karena beberapa alasan.
Pertama, dengan munculnya SPM memungkinkan bagi Pemerintah
Daerah untuk melakukan kegiatannya secara “lebih terukur”. Kedua,
dengan SPM yang disertai tolok ukur pencapaian kinerja yang logis danriil
akan memudahkan bagi masyarakat untuk memantau kinerja aparatnya,
sebagai salah satu unsur terciptanya penyelenggaraan pemerintahan
yang baik. Ketiga, didasarkan kemampuan daerahnya masing-masing,
Page |2
Tabel I.1
Data Wilayah Kelurahan Semper Timur
Luas Wilayah : 316, 150 Hektar
Jumlah Penduduk : 41.177 Jiwa
Jumlah RW : 11
Jumlah RT : 106
Sumber : Kelurahan Semper Timur
Sebagai salah satu kelurahan yang memiliki jumlah penduduk
yang cukup besar, jajaran kelurahan Simper Timur tentunya harus
mengembangkan strategi pelayanan yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat.. Dalam hal pelayanan kepada masyarakat tentunya
diperlukan strategi pelayanan yang harus dikembangkan oleh jajaran dan
aparatur Kelurahan Semper Timur.
Bertitik tolak dari uraian tersebut di atas, maka kami memilih
judul Strategi pelayanan Publik Pada Kelurahan Semper Timur
Kecamatan Cilincing Kota Administrasi Jakarta Utara”.
B. .Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka kami
mengiodentifikasikan masalah-masalah yang relevan, sebagai berikut :
1 Belum tercapainya secara optimal kualitas aparatur kelurahan Semper
Timur dalam memberikan pelayanan publik.
2 Belum terlaksananya Sistem operasional prosedur (SOP) pelayanan
dengan optimal
3 Masih kurangnya kesadaran masayarakat untuk mengurus pelayanan ke
kantor kelurahan Semper Timur.
4 Masih kurangnya koordinasi dan kerjasama antar instansi dalam
melaksanakan tugas.
C. Tujuan
Page |4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pelayanan Publik
Konsep dasar atau pengertian Pelayanan Publik (Public
Services); pelayanan umum menurut Lembaga Administrasi Negara
(1998) diartikan “sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalm rangka
pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang-undangan”
Menurut Keputusan Menteri Aparatur Negara
No.63/KEP/M.PAN/&/2003 pelayanan publik adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan berdasarkan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
B. Kriteria Pelayanan Berkualitas
Dalam kaitannya dengan pelayanan yang berkualitas, Maxwell
sebagaimana dikutip oleh Supriyono (2006:68) mengungkapkan perlunya
beberapa kriteria, yaitu :
1. Tepat dan relevan, artinya Pelayanan Publik yang diberikan oleh staf
kelurahan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan individu
masyarakat
2. Tersedia dan terjangkau, pelayanan harus diberikan kepada semua
kalangan masyarakat yang membutuhkan dan dapat di jangkau
dengan mudah oleh masyarakat sekitar
Page |6
BAB III
METODE
2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelamhan ialah keterbatasan atau kekurangan
dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi
penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
3. Faktor peluang
definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi
lingkuangan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.
4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis
jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis
yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa depan.
Page |9
BAB IV
Tabel IV. 1
Kekuatan Kelemahan
1 Sumberdaya manusia yang 1 Kurang Inovatif
berkualitas 2 Kurang Koordinasi
2 Sarana prasarana mendukung 3 Kurang mendengar aspirasi dari
3 Pendanaan cukup masyarakat
4 Sesuai Standar SOP 4 Hasil kerja kurang maksimal
5 Sikap empati dalam melayani 5 Penyediaan fasilitas fisik
6 Pendanaan cukup Pengembangan 6 Mutu pelayanan rendah
model pelayanan 7 Sistem pelayanan
7 Struktur kelembagaan 8 Pelayan tidak efektif
8 Meningkatkan produktivitas layanan 9 Menggali sumber pendapatan
9 Pelayanan sesuai dengan sasaran
10 Komitmen dalam melayani
11 Kompetensi pegawai
Peluang Ancaman
1 Sesuai harapan masyarakat 1 Struktur kependudukan yang
2 Pelayanan terjangkau tidak merata
3 Pelayanan terbuka 2 Perubahan Lingkungan sosial
4 Biaya tidak membebani masyarakat 3 Kemajuan teknologi yang
5 Pemberdayaan aparatur semakin pesat
6 Lokasi kantor strategis 4 Sudah ada jaringan sistem
7 Strategi dalam pelayanan pelayanan
8 Teknologi mendukung 5 Sudah ada jaringan internet
6 Persaingan dalam pelayanan
P a g e | 10
Tabel IV.2
Internal Analysis Faktor Summary ( IFAS)
Faktor-Faktor
No Strategi Internal Bobot Rating Bobot x
Rating
KEKUATAN
Tabel IV.3
External Analysis Faktor Summary ( EFAS)
Faktor-Faktor
No Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating
PELUANG
Table IV.4
Posisi Strategi Pelayanan Publik Kelurahan Semper Timur dilihat dari
aspek Strenght, Weaknesses, Opportunity dan Threat
Gambar IV.1
Diagram Posisi (1,46;1,40/
O
KW III KW I
(1,46)
;
W 1,40) S
KW IV KW II
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis SWOT dapat di ambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kantor Kelurahan Semper
Timur sudah berjalan lancar, meskipun pada beberapa tahap dalam
pelayanannya masih ditemukan masalah atau hambatan.
2. Pada strategi pengembangan atau penyederhanaan sistem prosedur,
diantaranya adanya pihak khususnya Kantor Kelurahan Semper Timur
mempunyai wewenang terhadap sistem pelayananya agar masyarakat
yang berkepentingan lebih mudah dan efektif.
3. Peluang yang dimiliki dalam peningkatan Strategi pelayanan adalah
pemberdayaan aparatur, pengembangan infrastruktur, antara lain
dengan penyediaan fasilitas, seperti:, pemanfaatan teknologi informasi
(telematika), seperti komputerisasi yang disediakan, pelayanan yang
terjangkau untuk semua masyarakat, pelayanan yang tidak
membebani masyarakat dan lokasi kamtor yang strategis
4. Ancaman yang berpotensi menghambat strategi pelayanan struktur
kependudukan yang tidak merata yang mengakibatkan lingkungan
sosial mengalami perubahan serta kemajuan teknologi yang begitu
pesat.
5. Kekuatan yang dimiliki oleh kelurahan Semper Timur dalam upaya
peningkatan Strategi pelayanan publik adalah prosedur kerja yang
tidak berbelit-belit, sikap empati petugas dalam memberikan
pelayanan dan adanya sosialisasi yang dilakukan secara rutin kepada
masyarakat tentang program layanan.
P a g e | 17
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA