Anda di halaman 1dari 19

45

BAB III

METODOLOGI

3.1. Kerangka Pikir

Perencanaan strategis kebutuhan layanan SI/TI sangat penting dirancang untuk

mendapatkan hasil yang maksimal, dibutuhkan keselarasan antara rencana yang telah

ditetapkan dengan implemntasi penerapan rencana tersebut. Dalam pengembangan

didasarkan kepada visi dan misi dari suatu organisasi. Sebuah strategi SI/TI yang

terdiri dari komponen Sistem Informasi dan komponen Teknologi Informasi

mendefinisikan kebutuhan suatu organisasi atau permintaan akan informasi dan

sistem untuk mendukung strategi bisnis secara keseluruhan. Pemanfaatan teknologi

informasi dan sistem informasi yang diterapkan pada banyak lini dengan dukungan

perencanaan teknis dan strategis di perpustakaan apabila direncanakan dengan tepat

akan memberikan keuntungan, yaitu mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan

pengelolaan perpustakaan (Ishak, 2008). Agar perpustakaan memiliki sebuah

panduan untuk menentukan teknologi dan proyek teknologi informasi yang akan

diterapkan dalam satu sampai lima tahun ke depan serta anggaran yang diperlukan

setiap tahunnya (McGee, 2006).

Perencanaan Strategi SI/TI yang baik akan membantu memberikan

keunggulan dari segi peningkatan nilai layanan dan tercapainya tujuan dari suatu

45
46

organisasi. Pelayanan SI/TI yang dimaksud adalah pengelolaan atau manajemen,

adalah penyatuan berbagai bidang keilmuan dalam rangka penggunaan IT untuk

melakukan services atau layanan terhadap apa yang menjadi kebutuhan. Dimulai dari

penyiapan infrastruktur, berujung pada perusahaan dapat beroperasi dengan jasa

yang diberikan, kemudian diusahakan dalam rentang waktu tetap dapat terjamin dan

dilakukan dengan sempurna. Layanan adalah hasil jasa yang dapat diberikan dari

seseorang atau sesuatu pada suatu perusahaan, sedang yang dilayani sangat luas baik

internal maupun eksternal. Layanan yang dapat dilakukan oleh bidang SI/TI, terlebih

lagi saat ini, jangkauan yang dapat dilakukan oleh sistem informasi selalu dapat

berkembang lebih luas. Suatu perusahaan atau organisasi yang menggunakan SI/TI

perlu sistem management SI/TI yang dapat mendukung layanan yang diinginkan, ini

berarti SI/IT harus dikelola dan dipakai untuk mendukung bisnis tertentu menurut

(Addison Waley, 2002) dalam (lecture note Taslim Rochmadi,2014) . Penerapan

SI/TI ini diharapkan mendukung visi, misi dan tujuan organisasi.

Kerangka pikir dibutuhkan dalam melakukan suatu penelitian, dan nantinya

kerangka fikir ini akan dijadikan acuan bagi penulis untuk menyusun penelitian

hingga selesai. Kerangka fikir yang dijadikan acuan adalah permodelan atau kerangka

kerangka kerja yang diperkenalkan oleh Ward dan Peppard (2002), model kerangka

kerja tersebut digabungkan dengan cara pelaksanaan penelitian yang dimulai dari

tahapan awal yaitu identifikasi organisasi dan tahapan pengumpulan data berupa

obeservasi, wawancara dan kuisioner serta studi literatur.


47

l
Identifikasi kebutuhan layanan SI/TI di
Awa
BPAD Soeman HS
ap
Tah Identifikasi masalah

Data Pengumpulan Data


ulan
ump Observasi
Peng
p Wawancara dan Kuisioner
Taha
Studi Literatur

Analisa Lingkungan Analisa Lingkungan Analisa Lingkungan Analisa Lingkungan


sa Eksternal Bisnis Internal Bisnis Eksternal SI/TI Internal SI/TI
Anali
Tools : PESTLE Tools : CSF (critical Analisis Perkembangan Tools : Analisa McFarlan
p
Taha succses factor) SI/TI Terkini
Output : Kebutuhan Output : Kategori
Kontribusi Aplikasi Saat
Informasi Lingkungan Output : Kebutuhan Output : Kondisi
ini, Aset dan SDM IT,
Eksternal Bisnis Informasi Lingkungan Perkembangan SI/TI
Infrastruktur Jaringan
Internal Bisnis Terkini

Gap Analysis

Menentukan Strategi kebutuhan layanan


SI/TI

Perencanaan Strategi layanan SI

Perencanaan Strategi layanan TI

Perencanaan Strategi Manajemen SI/TI


Rekomendasi strategis
Hasil Layanan SI/TI
uan Mendatang,
Tinja Infrastruktur hardware
dan software, SDM IT,
Infrastruktur Jaringan,
aplikasi, dan web portal
online

Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perencanaan kebutuhan layanan strategi SI/TI


48

3.1.1. Tahap Awal

Pada tahap ini penulis akan mengindentifikasi rencana kerja SI/TI dan

operasional layanan SI/TI yang telah berlangsung dalam masa anggaran belanja

pemerintah daerah di 2 tahun terakhir. Tahapan ini dimaksudkan agar didapatkan inti

permasalahan, kekurangan dan kelemahan serta diketahui arah pengembangan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan tahapan ini agar tergambar rencana strategis apa

yang akan direkomendasikan melali penelitian yang akan dilakukan pada tahap

berikutnya dan dapat diterapkan pada masa anggaran belanja daerah tahun berikut

nya.

3.1.2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dan informasi terkait

penelitian dengan melakuan observasi, wawancara dengan berbagi narasumber,

mengajukan kuisioner agar didapat data yang akurat, tepat dan terkini yang

menggambarkan kondisi riil di Badan perpusatkaan Arsip dan dokumen (BPAD

Soeman HS) provinsi Riau. Studi literatur pun juga dilakukan di tahap ini yang

berguna untuk mempelajari dokumen yang ada dengan maksud untuk menunjang

penelitian ini dari segi keilmuan.


49

3.1.3. Tahap Analisis

Tahapan ini berisikan analisis yang berdasarkan kerangka kerja perencanaan

SI/TI yaitu framework ward & Peppard, yang meliputi analisis sebagai berikut :

1. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis lingkungan eksternal bisnis merupakan analisis yang

dilakukan terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan

bisnis proses pada organisasi, seperti peluang dan ancaman dari luar. Analisis

lingkungan eksternal bisnis tersebut berdasarkan dari hasil wawancara. Alat

yang digunakan dalam tahap ini adalah analisis PESTLE (politic, economic,

social, technology,environment, Legal), dengan adanya analisa ekternal ini

akan dihasilkan keluaran berupa kebutuhan informasi lingkungan eksternal

bisnis yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menentukan solusi SI

yang akan diterapkan.

2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Pada Tahapan ini, analisa lingkungan internal bisnis ini akan

dilakukan identifikasi terhadap visi, misi serta tujuan organisasi. Analisa pada

tahapan ini ditujukan untuk mengetahui kondisi dari proses yang berlangsung

di lingkungan internal, bagaimana proses manajemen berjalan, bagaimana

fungsi layanan dijalankan, secara keseeluruhan analisa pada tahap ini

memberikan gambaran faktor internal yang mempengaruhi lingkungan

internal organisasi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi provinsi


50

Riau (BPAD Soeman HS). Analisis lingkungan internal bisnis tersebut

berdasarkan dari hasil dari wawancara dan observasi. Alat yang digunakan

pada tahap ini antara lain : CSF (critical succses factor) adapun output yang

dihasilkan berupa kebutuhan informasi lingkungan internal bisnis yang

nantinya akan menjadi pedoman dalam menentukan solusi SI yang akan

diterapkan.

3. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI

Tahapan analisa lingkungan eksternal SI/TI dilakukan dengan

melakukan analisis mengenai kondisi tren teknologi saat ini, meliputi

software, hardware, infrastruktur, teknologi komunikasi dan lain sebagainya

dimana perkembangan teknologi yang berkembang juga harus dapat

mendukung proses bisnis yang sedang berjalan. Dari hasil ini akan diperoleh

peluang SI/TI yang dapat digunakan dalam mendukung strategi organisasi.

Analisis lingkungan eksternal SI/TI tersebut berdasarkan dari studi literatur

mengenai tren teknologi saat ini.

4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI

Analisa lingkungan internal SI/TI adalah analisa penggunaan SI/TI

pada setiap unit kerja di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi provinsi

Riau (BPAD Soeman HS), analisa aplikasi yang digunakan dalam penyusunan

portfolio aplikasi. Analisis lingkungan internal SI/TI tersebut berdasarkan dari

hasil dari observasi mengenai sistem yang digunakan, melakukan wawancara

dengan pihak terkait serta menyebarkan kuisioner untuk menilai aplikasi yang

sudah ada. Analisa pada tahap ini dilakukan menggunakan analisis portfolio
51

aplikasi McFarlan yang nantinya akan menilai kontribusi sistem atau aplikasi

yang digunakan dalam mendukung kegiatan organisasi, dan output pada tahap

ini juga akan memberikan gambaran infrastruktur jaringan, aset dan sumber

daya manusia IT yang ada saat ini.

3.1.4. Tinjauan Hasil

Pada tahap ini bertujuan untuk pembuatan perencanaan strategis layanan SI/TI

yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang akan dicapai berdasarkan hasil analisis

yang telah dilakukan pada proses sebelumnya. Untuk pencapaian pada tahap strategi

ini terdapat beberapa strategi SI/TI yang harus dilakukan yaitu :

1. Perencanaan Strategi SI

Strategi sistem informasi mendefinisikan kebutuhan suatu organisasi

terhadap sistem yang mendukung keseluruhan proses bisnis yang dimiliki

organisasi tersebut, menjelaskan permasalahan yang ada sehingga dapat

dibuat solusi. Hasil yang ada pada strategi SI yaitu usulan-usulan aplikasi

untuk diterapkan sehingga membantu organisasi untuk mencapai layanan

yang prima dan menjadi alat bagi organisasi dalam pencapaian visi dan

misinya.

2. Perencanaan Strategi TI

Pada tahap strategi TI dimana strategi ini berguna untuk mengetahui

bagaimana TI dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan

sistem dari sebuah informasi, dimana strategi ini berguna untuk mengetahui

bagaimana TI dapat dimanfaatkan dalam mendukung pencapaian visi dan misi


52

serta proses layanan operasinonal yang ada pada Badan Perpustakaan Arsip

dan Dokumentasi provinsi Riau (BPAD Soeman HS). Hasil dari Strategi TI

tersebut meliputi software, hardware dan jaringan komputer. Strategi ini

diharapkan menjadi solusi penunjang dari strategi SI yang telah dianalisis

sebelumnya.

3. Perencanaan Strategi Manajemen SI/TI

Pada strategi manajemen SI/TI berguna untuk merumuskan bagaimana

memenuhi sumber daya manusia untuk mendukung implementasi SI/TI,

kemudian menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan strategi SI/TI yang

akan diterapkan di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi provinsi Riau

(BPAD Soeman HS).

5. GAP Analysis

GAP Analysis merupakan metode untuk membandingkan SI/TI yang

ada saat ini (current application) dengan kebutuhan sistem informasi yang

merupakan hasil perencanaan strategis SI/TI dari Badan Perpustakaan Arsip

dan Dokumentasi provinsi Riau (BPAD Soeman HS), sehingga dapat

menentukan tindakan apa yang diperlukan pada sistem informasi tersebut.

Terdapat empat tindakan yang harus dilakukan terhadap sistem informasi

yang sudah ada (current application) maupun yang akan diajukan (portfolio

aplikasi mendatang). Adapun penjelasan dari kriteria tindakan tersebut

adalah :
53

a. Optimize

Tindakan ini berarti bahwa sistem informasi yang ada belum optimal,

sehingga perlu untuk dikembangkan fiturnya sehingga terpenuhi

fungsi-fungsi yang diperlukan terhadap kebutuhan yang akan datang

sehingga dapat memberikan manfaat untuk organisasi.

b. Retained

Tindakan ini menjelaskan bahwa sistem informasi yang ada perlu

dipertahankan dan tetap dapat digunakan karena sudah sesuai dengan

kebutuhan yang akan datang.

c. Eliminated

Tindakan ini menjelaskan bahwa sistem informasi yang ada tidak perlu

digunakan.

d. Developed

Tindakan ini menjelaskan bahwa sistem informasi tersebut belum ada

dan dibutuhkan untuk mendukung proses organisasi, sehingga sistem

informasi ini perlu dibangun untuk mendukung kebutuhan dimasa

yang akan datang.

3.2. Metodologi Penelitian Yang Digunakan

3.2.1. Jenis Metode Penelitian

Penelitian dalam perencanaan strategis SI/TI di Badan Perpustakaan Arsip

dan Dokumentasi provinsi Riau (BPAD Soeman HS) merupakan jenis penelitian
54

kualitatif. Menurut (Poerwandri,2007) penelitian kualitatif menghasilkan dan

mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti wawancara, catatan lapangan, gambar,

video, dan lain sebagainya. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi saat ini peneliti

melakukan wawancara diberbagai unit kerja di Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumentasi provinsi Riau (BPAD Soeman HS), selain itu juga peneliti melakukan

observasi, studi dokumen, dan studi literatur.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan suatu

penelitian, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada setiap unit

kerja, sistem yang digunakan dan proses bisnis di Badan Perpustakaan Arsip

dan Dokumentasi provinsi Riau (BPAD Soeman HS). Peneliti secara langsung

terlibat dalam kegiatan sehari-hari dan mengamati situasi sebagai sumber data,

sehingga akan mendapatkan data mengenai proses bisnis yang ada dan sistem

yang telah digunakan.

2. Kuisioner dan Wawancara

Kuisioner dan Wawancara dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab

langsung antara peneliti terhadap narasumber. Narasumber dalam hal ini

adalah pemangku kebijakan lembaga yang dianggap kompeten terkait dengan

perencanaan strategis SI/TI yang akan dilakukan di Badan Perpustakaan

Arsip dan Dokumentasi provinsi Riau (BPAD Soeman HS) dimasa yang akan
55

datang. Dengan dilakukan wawancara maka didapatkan data-data mengenai

rencana strategis yang telah digunakan serta mendapatkan permasalah terkait

dengan penerapan SI/TI yang nantinya data tersebut dianalisis untuk

menghasilkan rencana strategis SI/TI. Adapun wawancara dan kuisioner

dilakukan kepada pihak berikut :

 Kepala Badan : 1 Orang

 Sekretaris : 1 Orang

 Kepala Bidang : 4 Orang

 Kepala sub Bagian : 3 Orang

 Kepala sub Bidang : 8 Orang

 Kepala UPT layanan perpustakaan : 1 Orang

 Kepala seksi TI : 1 Orang

 Staf Seksi TI : 1 Orang

3. Studi literatur

Studi literatur adalah pengumpulan data dengan melakukan pencarian

referensi teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Studi literatur

dapat diperoleh melalui dokumen yang terdapat dalam organisasi, jurnal, tesis,

buku, e-book dan website yang terkait dengan perencanaan strategis SI/TI.

Sehingga dengan melakukan studi literatur penulis menadapatkan referensi

yang dibutuhkan dalam mengerjakan penelitian ini.


56

3.3. Identifikasi Tempat Penelitian

3.3.1. Profil Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumentasi (BPAD Soeman HS) provinsi Riau

Badan perpustakaan, arsip dan dokumentasi Provinsi Riau (BPAD) berdasarkan

perda no.8 tahun 2008, merupakan pengembangan dari organisasi Badan

perpustakaan dan arsip provinsi Riau. Perkembangan perpustakaan di mulai pada

tahun 1959 berdiri perpustakaan negara di Tanjung Pinang, pada tahun 1967

perpustakaan negara berpindah ke Pekanbaru seiring dengan berpindahnya Pusat

Pemerintahan Provinsi Riau , pada tahun 1978 Perpustakaan Negara berubah menjadi

Perpustakaan Wilayah yang merupakan UPT Kanwil DepP & K. Perkembangan

perpustakaan di provinsi Riau mulai menampakkan jati diri nya sejak tahun 1989

setelah secara organisasi menjadi perpustakaan daerah yang merupakan instansi

vertikal dari lembaga pemerintah non departemen yaitu Perpusatakaan Nasional

Republik Indonesia.

Sementara itu pada tahun 1992 karena kebutuhan organisasi dibentuk sub

Bagian Arsip dan ekspedisi yang merupakan Bagian dari biro Umum pemerintah

Provinsi Riau. Karena beban tugas yang semakin meningkat pada tahun 1996 sub

baggian Arsip dan ekspedisi di kembangkan menjadi kantor arsip daerah provinsi

Riau. Pada tahun 1997 perpustakaan daerah Provinsi Riau berubah nama lagi menjadi

Perpustakaan Nasional Provinsi Riau.


57

Berdasarkan perda provinsi Riau no 28 tahun 2001 tentang pembentukan,

susunan organisasi dan tata kerja badan perpustakaan dan arsip provinsi Riau, kedua

lembaga ini disatukan menjadi badan perpustakaan dan badan arsip, sebagai amanat

dari undang undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. Adapun tugas

badan perpustakaan , arsip dan dokumentasi pada pembentukan susunan organisasi

dan tata kerja Badan perpustakaan, arsip dan dokumentasi Provinsi Riau berdasarkan

keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah no 50 tahun 2000 tanggal 17

november 2000 dan peraturan dearah no. 8 tahun 2008, ada beberapa uraian , antara

lain :

1. Kedudukan

Adapun kedudukan Badan perpustakaan, Arsip dan dokumentasi provinsi

Riau yaitu mempunyai tanggung jawab sebagai perangkat daerah yang

diserahkan wewenang , tugas dan tanggung jawab menunjang

penyelenggaraan otonomi daerah , desentralisasi . dekonsentrasi dan tugas

pembantuan dibidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi di daerah.

2. Tugas Pokok

Tugas pokok dari badan perpustakaan , arsip, dan dokumentasi antara lain

yaitu :

a. Membentuk kebijaksanaan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan,

arsip dan dokuementasi daerah.


58

b. Mengkorrdinasikan , memadukan , menyelengarakan dan menyerasikan

kebijaksanaan dan kegiatan perpustakaan, arsip dan dokumentasi di

daerah.

c. Penetapan pedoman pengelolaan perpustakaan, arsip dan dokumentasi.

d. Menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang perpustakaan,

arsip dan dokumentasi.

e. Penetapan kebijaksanaan dalam mengelola perpustakaan, arsip dan

dokumentasi.

f. Melaksanakan kerjasama dengan semua lembaga perpustakaan, arsip dan

dokumentasi. Dalam rangka pelestarian bahan pustaka dan arsip sebagi

hasil budaya, sumber informasi ilmu pengetahuan,teknologi dan

kebudayaan

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap semua jenis perpustakaan,

arsip dan dokumentasi di daerah.

h. Membat laporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

i. Membina pengelolaan/penataan dokumen daerah.

j. Mendokumentasikan peristiwa bersejarah/penting yang ada pada proses

pembangunan provinsi Riau.

k. Memberikan pelayanan umum dan pelayanan teknis di bidang

perpustakaan, arsip dan dokumentasi.

l. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas

perpustakaan, arsip dan dokumentasi.

m. Menata dan mengembangkan sistem dokuemntasi daerah.


59

n. Melaksanakan rencana kerja dan program pembangunan yang menyangkut

bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi. Sesuai denganmekanisme

yang ditetapkan.

o. Melaksankaan tugas lain sesuai pentujuk gubernur Riau.

3. Fungsi

Fungsi tugas BPAD antara lain sebagai berikut :

a. Merumuskan kebijaksanaan

b. Pengambilan keputusan

c. Perencanaan, pelaksanaan dan pembiayaan

d. Pengorganisasian dan pengawasan

e. Pelayanan umum dan teknis

f. Pemantauan dan evaluasi

g. Penelitian dan pengkajian

h. Pengendalian/pengarahan/pembinaan dan bimbingan

3.3.2. SI/TI Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen (BPAD

Soeman HS) provinsi Riau Saat Ini

Saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi tumbuh pesat

dari waktu kewaktu. Sesuai dengan amanah UU no 43 tahun 2007 tentang

perpustakaan yang mengamanatkan pengembangan perpustakaan mengikuti

perkembangan teknologi dan dilakukan secara berkesinmabungan, hal ini pula yang

mendorong Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen (BPAD Soeman HS) provinsi
60

Riau untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut dalam upaya peningkatan

layanan menuju pencapaian layanan prima. Untuk manjalankan layanan operasional

organisasi peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi telah menjadi bagian

penting bagi Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen (BPAD Soeman HS) provinsi

Riau. Berawal dari hal-hal tersebut, masih banyak dalam kegiatan layanan dan

operasional di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen (BPAD Soeman HS)

provinsi Riau belum menggunakan SI/TI secara maksimal.

Dalam wawancara dengan kepala UPT Layanan Badan Perpustakaan Arsip

dan Dokumen (BPAD Soeman HS) provinsi Riau beliau menginginkan Perpustakaan

Soeman HS ini menjadi salah satu perpustakaan percontohan dengan pelayanan

tertinggi kepada masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dari tahun ke tahun

pihak BPAD Soeman HS terus menganggarkan pendanaan infrstruktur yang

mendukung layanan SI/TI dapat direlisasikan secara maksimal. Pengembangan

perpustakaan Soeman HS menjadi berbasis SI/TI yakni dengan arah menuju e-library

menuntut ketersediannya sumber daya yang yang mendukung.

Saat ini Badan Perpustakaan Arsip dan Dokuemntasi (BPAD Soeman HS)

provinsi Riau memiliki beberapa fasilitas SI/TI untuk mendukung layanan

operasional, yaitu :

 Website yang merupakan bentukan perpustkaan nasional

 Pelayanan pendaftaran pengunjung menggunakan aplikasi Qalis (Quadra

application library system)


61

 Pusaka (aplikasi milik BPAD untuk registrasi, peminjaman,pencarian

pengembalian buku)

 Pesona (aplikasi untuk pembuatan katalog buku)

 Kvisoft (Aplikasi untuk pembuatan e-book)

 Opac (aplikasi pencarian buku berbasis online-intranet)

 LIMB ( aplikasi untuk edit sebelum menjadi e-book).

Dalam penerapan fasilitas tersebut dalam kegiatan operasional masih belum

optimal, aplikasi aplikasi yang berjalan belum terintegrasi dalam satu pintu portal

yang bebasis online, database pengunjung , peminjam dan ketersedian buku belum

dalam database yang dapat diakses yang terpadu, belum diterapkan secara utuh

dokumen secara digital, belum dibangunan nya satu sistem yang mencakup layanan

IT dalam 1 portal, web yang belum interaktif dan atraktif, kurangnya SDM IT yang

haya 1 kepala seksi dan 1 staff dengan fungsi layanan yang banyak seringkali tidak

terlayani secara keseluruhan bidang dikarenakan adanya keterbatasan wewenang

seksi IT dibawah UPT (unit pelayan teknis layanan) di Badan Perpustakaan Arsip

dan Dokumen (BPAD Soeman HS) provinsi Riau

Berdasarkan kondisi dilingkungan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen

(BPAD Soeman HS) provinsi Riau saat ini, perencanaan strategis SI/TI merupakan

solusi yang dibutuhkan sehingga dapat mampu menghadapi tingginya kebutuhan

masyarakat akan informasi dan dokumen serta arsip. Disamping untuk mencapai

tujuan berdasarkan visi dan misi, tentunya Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen

(BPAD Soeman HS) provinsi Riau juga berupaya menjadikan pustaka Soeman HS
62

menjadi salah satu pustaka kebanggaan masyarakat Riau dengan memberikan layanan

terpadu, cepat, canggih,mudah untuk mengakses dan terkini dalam memberikan

informasi.

3.3.3. Struktur Organisasi Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumen (BPAD Soeman HS) provinsi Riau

Untuk mendukung operasional bisnis maka Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumen (BPAD Soeman HS) provinsi Riau menyusun struktur organisasi seperti

ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen

(BPAD Soeman HS) provinsi Riau


63

3.3.4. Visi & Misi Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen

(BPAD Soeman HS) provinsi Riau

1. Visi Badan Perpustakaan Arsip dan dokumen (BPAD Speman HS)

provinsi Riau

Menjadi perpustakaan modern berbasis bdaya melayu dengan nuansa agamis

yang didukung oleh pemanfaatan teknologi mutakhir.

2. Misi Perpustakaan Arsip dan dokumen (BPAD Speman HS) provinsi

Riau

1. Meningkatkan kualitas SDM perpustakaan

2. Meningkatkan pelayanan perpustakaan

3. Meningkatkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

3.3.5 Lokasi Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumentasi (BPAD Soeman HS)

Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen (BPAD Soeman HS)

beralamatkan di Jl. Jenderal Sudirman No 200 Pekanbaru, yang merupakan

kawasan perkantoran pemerintahan provinsi Riau dan menjadi salah satu

bangunan yang menjadi salah satu ikon di kota Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai