Anda di halaman 1dari 8

IMM DAN RESTORASI ISLAMOFOBIA

Essay ini diajukan sebagai salah satu mengikuti kegiatan


Darul Arqam Madya Nasional

OLEH :
NAMA :YUNUS
UTUSAN : PK IMM MANAJEMEN UM. PALOPO
NO HP :082296462425

DARUL ARQAM MADYA


PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Latar Belakang

Pendahuluan

Islam adalah salah satu agama dari kelompok agama yang di terima oleh seorang nabi
yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman terhadap akhir
zaman dan tanggung jawab. Kata tentang „islam‟ sudah tak asing lagi terdengar. Di indonesia
sendiri, islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya. Sering kali, kata
„islam‟ dikaitkan dengan kata „muslim‟ padahal artinya berbeda, jika islam adalah agama,
maka muslim adalah sebutan untuk orang yang beragama islam.

Meski sering menyebutnya, namun tak sedikit yang belum tahu apa definisi dan
pengertian islam sebenarnya. Mulai dari pengertian islam secara bahasa, maupun dari alquran
dan hadits. Definisi islam juga dirumuskan oleh para ulama sesuai dengan ijtihad dan
pemahamanya.

Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi,


ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim. Islamophobia tidak dapat dipisahkan
dari problema prasangka terhadap orang muslim dan orang yang dipersepsi sebagai muslim.
Prasangka anti muslim didasarkan pada sebuah klaim bahwa Islam adalah agama “inferior”
dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai yang dominan pada sebuah masyarakat

Islamophobia memiliki beberapa karakteristik. Untuk memahami karakteristik ini


dalam laporan Runnymede menjelaskan sebuah kunci untuk memahami perbedaan tersebut,
yaitu pandangan yang terbuka dan pandangan yang tertutup terhadap Islam. Islamophobia
adalah bentuk ketakutan berupa kecemasan yang dialami seseorang maupun kelompok sosial
terhadap Islam dan orang-orang Muslim yang bersumber dari pandangan yang tertutup
tentang Islam serta disertai prasangka bahwa Islam sebagai agama yang “inferior” tidak
pantas untuk berpengaruh terhadap nilai-nilai yang telah ada di masyarakat.
PEMBAHASAN
Imm

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah Organisasi Gerakan


Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang
Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan. IMM berdiri di Surakarta, tanggal 14
Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H. Tujuan IMM adalah “mengusahakan terbentuknya
Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah“.
Organisasi ini mewadahi intelektual muda untuk mengembangkan potensinya,sedangkan
dalam IMM ada tiga triologi(spritualitas,intelektualitas dan humanitas).
Spiritualitas merupakan kemampuan kader untuk memformulasikan kehidupan
berjiwa tauhid menurut ajaran Islam. Senantiasa melakukan dakwah amar ma‟ruf nahi
munkar. Dan gerakan dakwah ditengah-tengah masyarakat khususnya dikalangan
mahasiswa.kader IMM harus mampu memadukan ilmiah dan akidahnya sehingga dapat
berjalan beriringan dan seimbang,intelektualitas Adalah kemampuan untuk
mengaktualisaikan diri melalui berfikir sendiri, integral, liberatif, inovatif, dengan
mengembangkan pemahaman serta amaliah rasional sehingga akademisi terlibat secara kritis
dengan nilai kehidupan yang Islami, tujuan cita-cita yang mengatasi praktis sesuai dengan
basis ilmu pengetahuan yang diserap,dan humanitas kemampuan kader untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dan ciri-ciri Muhammadiyah secara lahiriah, konsisten, dan
konsekuen dalam suatu disposisi sikap, sehingga memiliki identitas khusus. Dan dipahami
sebagai kompetensi hubungan sosial atau kemanfaatan kepada manusia.
Dalam IMM terdapat enam penegasan atau juga yang sering disebut sebagai Deklarasi
Kottabarat, adalah deklarasi penegasan IMM yang dilakukan saat Muktamar (Munas) I IMM
tahun 1965 di Kottabarat, Surakarta. Berikut ini adalah isi dari Enam Penegasan IMM ;

1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam.


2. Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM.
3. Menegaskan bahwa Fungsi IMM adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam
Muhammadiyah (stabilisator dan dinamisator).
4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan
mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah
negara.
5. Menegaskan bahwa Ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.
6. Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahita‟ala dan senantiasa diabadikan untuk
kepentingan rakyat.

Restorasi
Restorasi adalah istilah umum yang merujuk kepada dua pengertian; pertama,
pengembalian atau pemulihan sesuatu kepada bentuk dan kondisi semula, kedua g yang
digunakan sebagai temrbong kereta apipat makan bagi penumpang. Restorasi juga memiliki
makna pemugaran. Upaya restorasi biasanya dilakukan karena adanya kerusakan di beberapa
bagian dan/atau tidak berfungasinya sistem bisa juga dikarenakan oleh faktor eksternal (luar)
yang memengaruhi sesuatu sehingga dapat berubah.
Dalam konteks hidup berbangsa di Indonesia, istilah restorasi baru bergema kencang
dan diperdengarkan secara luas sejak Surya Paloh mendirikan organisasi masyarakat (ormas)
dan kemudian Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang pertama kali dideklarasikan pada 26
Juli 2011. Restorasi sendiri dipahami dalam empat arti, yaitu memperbaiki, mengembalikan,
memulihkan, dan mencerahkan. Restorasi sebagai gerak aktif itu dipahami sebagai tindakan
reparasi untuk memperbaiki kerusakan, tindakan kurasi untuk menyembuhkan yang sakit dan
terluka, tindakan rekonstruksi untuk membangun kembali yang roboh, tindakan regenerasi
untuk melahirkan kembali angkatan yang positif dan kreatif, tindakan modernisasi untuk
melayani manusia yang bergerak selaras zaman, dan berpuncak pada tindakan civilization
sebagai momentum dan proses pembelajaran menjadikan manusia semakin manusiawi (hlm
31-48).

Islamofobia
Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi,
ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim. Islamophobia tidak dapat dipisahkan
dari problema prasangka terhadap orang muslim dan orang yang dipersepsi sebagai muslim.
Prasangka anti muslim didasarkan pada sebuah klaim bahwa Islam adalah agama “inferior”
dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai yang dominan pada sebuah masyarakat.
Islamophobia, jika dirunut ke belakang, sebenarnya sudah lama muncul di negara-
negara yang mayoritas penduduknya non Muslim. Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan
dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ibnu Nadzir mengatakan
Islamophobia muncul bukan tanpa dasar. Di dunia modern, Islamophobia muncul sebagai
akibat dari globalisasi sejak beberapa dekade lalu. Kemunculan Islamophobia di sejumlah
negara dilatarbelakangi hal-hal berbeda. Istilah Islamophobia muncul karena ada fenomena
baru yang membutuhkan penamaan. Prasangka anti muslim berkembang begitu cepat pada
beberapa tahun terakhir ini sehingga membutuhkan kosa kata baru untuk
mengidentifikasikan. Penggunaan istilah baru yaitu Islamophobia tidak akan menimbulkan
konflik namun dipercaya akan lebih memainkan peranan dalam usaha untuk mengoreksi
persepsi dan membangun hubungan yang lebih baik (Young European Muslims, 2002).
Kebencian terhadap Islam semakin terpelihara sejak membesarnya arus globalisasi
yang didukung perkembangan teknologi. Globalisasi dibantu perkembangan teknologi yang
begitu deras membuat masyarakat cenderung memilih kembali pada ikatan primordialnya.
Masyarakat mulai lebih merasa aman dan nyaman terhadap orang yang seidentitas dengan
mereka, berwarna kulit sama, dan berasal dari satu negara. Sebaliknya, mereka cenderung
mulai sering menyalahkan kelompok yang dianggap asing. Islamophobia memiliki beberapa
karakteristik. Untuk memahami karakteristik ini dalam laporan Runnymede menjelaskan
sebuah kunci untuk memahami perbedaan tersebut, yaitu pandangan yang terbuka dan
pandangan yang tertutup terhadap Islam (open and closed views of Islam). Phobia dan
ketakutan terhadap Islam yang terjadi merupakan karakteristik dari pandangan yang tertutup
terhadap Islam (closed views), sementara ketidaksetujuan yang logis dan kritik serta apresiasi
maupun pernghormatan merupakan pandangan yang terbuka terhadap Islam (open views).
Mengapa orang benci atau takut kepada komunitas Islam? Sebuah jawaban sederhana
yang dapat menjelaskan mengapa orang membenci fihak lain adalah perasaan kalah dan tidak
mengetahui bagaimana cara untuk menang. Prasangka sosial akan muncul ketika seseorang
berperilaku dan bersikap negatif terhadap seseorang karena keanggotaannya pada kelompok.
Beberapa istilah yang terkait dengan prasangka adalah diskriminasi, etnosentrisme, in-group
favouritism, in-group bias, out-group derogration, social distance dan stereotip. Hal ini dapat
dikaji dari beberapa
Disinilah peran kader IMM sangat dibutuhkan untuk memulikan atau merestorasi
kembali pemahaman agama masyarakat terhadap islam. setiap kadernya mampu memadukan
kemampuan ilmiah dan akidahnya serta tertib dalam beribadah tekun dalam studi, dan
mengamalkan ilmunya untuk melaksanakan ketakwaan dan pengabdiannya kepada Allah
SWT.
Berdasarkan harapan tersebut peranan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai
organisasi otonom Muhammadiyah memiliki dampak positif untuk melakukan pembinaan
karakter islami mahasiswa. Karena menurut perspektif Islam karakter islami berasal dari
akidah yang lurus dan kuat akan mendorong seorang muslim melaksanakan syariah yang
ditujukan kepada Allah SWT sehingga tergambar akhlak (karakter) mulia dalam setiap
individ.
Gerakan mahasiswa berbasis Islam secara umum muncul sebagai respon terhadap
sebuah realitas sosial. Sejarah mencatat bahwa gerakan–gerakan Islam kampus muncul
sebagai respon pemuda dan mahasiswa Muslim atas kondisi sosial-keagamaan dan politik
yang berlaku, Peluang yang dapat IMM lakukan adalah, dengan memiliki karakter kader yang
mayoritas dari segi keamanan bagus, IMM dapat mengembangkan jalan dakwahnya.
Faktor pendukung gerakan Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Universitas
Muhammadiyah Palembang antara lain : sarana dan prasarana yang cukup (Masjid dekat,
perpustakaan dan Iain-lain), dari pihak rektorat dan dekan selalu memberi semangat dan
dukungan setiap kegiatan, sedangkan faktor penghambatnya ialah dari pihak mahasiswa itu
sendiri.
Dengan demikian segala usaha yang tidak menyalahi asas umat Islam akan
terpelihara daripada perpecahan dan infiltrasi pihak manapun. Menganjurkan berbuat
kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan sifat-sifat yang
buruk. Untuk itu camkan “Siapa saja yang ingin mencapai kemenangan. Maka ia terlebih
dahulu harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya, yaitu:
kemenangan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan kekuatan tidak akan
terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan yang kokoh dan kuat tidak akan tercapai
kecuali dengan sifat-sifat keutamaan.” Tidak terpelihara keutamaan itu melainkan dengan
terpeliharanya gerakan keagamaan dan akhirnya tidak mungkin gerakan 5 keagamaan
terpelihara melainkan dengan adanya dakwah Amal ma‟ruf nahi mungkar. sebagian belum
tertarik untuk mengikuti dalam gerakan keislaman..
Maka kewajiban pertama kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu ialah
mempergiat dakwah Amal ma‟ruf nahi mungkar agar gerakan keagamaan dapat berkembang
baik dan berkemajuan. Dengan dorongan gerakan keagamaan akan tercapailah bermacam-
macam kebaikan sehingga terwujud persatuan yang kokoh dan masyarakat yang sebenar-
benarnya. Dari persatuan yang kokoh tersebut akan timbullah kemampuan yang besar untuk
mencapai IMM yang berkemajuan. Mereka yang memenuhi syarat-syarat perjuangan itulah
orangorang yang sukses dan beruntung.
Penutup
Kesimpulan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah Organisasi Gerakan
Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang
Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan. IMM berdiri di Surakarta, tanggal 14
Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H. Tujuan IMM adalah “mengusahakan terbentuknya
Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah“.
Organisasi ini mewadahi intelektual muda untuk mengembangkan potensinya,sedangkan
dalam IMM ada tiga triologi(spritualitas,intelektualitas dan humanitas).
Restorasi adalah istilah umum yang merujuk kepada dua pengertian; pertama,
pengembalian atau pemulihan sesuatu kepada bentuk dan kondisi semula, kedua g yang
digunakan sebagai temrbong kereta apipat makan bagi penumpang. Restorasi juga memiliki
makna pemugaran. Upaya restorasi biasanya dilakukan karena adanya kerusakan di beberapa
bagian dan/atau tidak berfungasinya sistem bisa juga dikarenakan oleh faktor eksternal (luar)
yang memengaruhi sesuatu sehingga dapat berubah.
Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi,
ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim. Islamophobia tidak dapat dipisahkan
dari problema prasangka terhadap orang muslim dan orang yang dipersepsi sebagai muslim.
Prasangka anti muslim didasarkan pada sebuah klaim bahwa Islam adalah agama “inferior”
dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai yang dominan pada sebuah masyarakat.
Referensi

file:///C:/Users/Asus/Documents/macam%20logo/612015130_BAB%20I_DAFTAR_PUSTA
KA.pdf
file:///C:/Users/Asus/Documents/macam%20logo/7470-13202-1-SM%20(1).pdf
file:///C:/Users/Asus/Documents/macam%20logo/18.%20PERANAN%20IKATAN%20MA
HASISWA%20MUHAMMADIYAH%20DALAM.pdf

Anda mungkin juga menyukai