Anda di halaman 1dari 4

Cinta yang Tertunda

Ema adalah gadis SMA yang polos dan sederhana. Setiap pagi, ia membantu ibu
nya bekerja, lalu berjalan kaki pergi ke sekolah. Begitupun hari ini. Seperti biasa,
ia berjalan kaki dengan semangat ke sekolah. Tiba-tiba, ada suara berat menyapa
nya.

" Hai, namamu Ema bukan? " tanya suara itu.

" Iya benar, kok kamu tau? " jawab Ema

" Aku kakak kelasmu. Aku sering melihatmu disekitar lingkungan ini. Kenalkan,
namaku Rei. "

" Senang berkenalan denganmu Rei. Kalau nggak salah, adikmu satu kelas
denganku kan? "

" Iya benar, Raka itulah adikku "

Sejak saat itu, mereka sering berangkat sekolah bersama. Ema pun mulai menaruh
hati pada Rei. Ia sering mengirim pesan lewat handphone nya, walaupun hari
sudah malam. Mereka menjadi teman dekat dalam beberapa bulan. Tetapi entah
mengapa, semakin sering Ema mendekati Rei, cowok itu malah semakin menjauh

" Rei, kita pulang bareng yuk? " ajak Ema.

" Maaf ya Ma, aku mau berangkat bareng Raka aja" sahut Rei dengan malas

Ema menjadi bingung dan sedih. Ia akhirnya bercerita pada sahabat dekat nya
yaitu Lauren.
" Hah? Kamu serius suka sama Rei? Banyak saingan nya loh ! " tanya Lauren
setelah mendengar cerita Ema.

" Iya.. Ini pertama kali nya aku suka sama cowok. Tapi kenapa dia menjauh ya?
Apa caraku mendekatinya salah? "

" Hmmm... Aku kurang tau Ma. Nanti coba aku tanyakan Raka ya"

" Kamu kenal dengan Raka? "

" Aduh maaf Ma, sebenarnya aku tidak bermaksud menutupi nya dari kamu. Aku
hanya menunggu waktu yang tepat aja. Sebenarnya kami sudah berpacaran selama
3 bulan " jelas Lauren.

" Hah? Kamu serius? Wah, selamat ya ! "

" Makasih ya Ma. Aku akan bantu kamu supaya bisa dekat lagi dengan Rei "

Keesokan hari nya di sekolah, saat Ema akan ke kamar mandi, ia mendengar
pembicaraan dua orang dari balik pintu. Rupanya itu adalah suara Lauren dan
Raka. Karena penasaran, Ema pun mendengarkan pembicaraan mereka.

" Iya tuh, si Ema mimpi bisa pacaran sama kakak mu ! Hahahaha " kata Lauren.

" Ya jelas nggak mau lah ! Banyak cewek cantik yang ingin berpacaran dengan
Rei dan selalu gagal. Dia mana bisa? " cemooh Raka.

" Tapi kenapa tiba-tiba Rei jadi menjauhi Ema ya? Rei kan baik dan ramah? "

" Itu sih aku yang menyuruh. Dia sendiri agak risih dengan Ema. Jadi aku bilang
saja kalau Ema mau menumpang ketenaran dia. "

" Hahahaha, bisa aja kamu itu. Ya sudah biarin saja. Semoga Ema tidak terlalu
banyak bermimpi lagi "
Ema sakit hati mendengar pembicaraan itu. Ia kira selama ini Lauren selalu
berpihak padanya. Sejak saat itu, Ema berhenti menghubungi Rei. Mereka hanya
saling bertatapan bila bertemu.

Hingga saat nya, Rei lulus dari SMA itu. Ema sedih karena tidak dapat melihat
Rei lagi. Lalu ia membuat kan sebuah buku yang berisi foto - foto mereka, bahkan
ia menulis puisi juga. Tetapi ia tidak berani memberikan nya pada Rei. Akhirnya,
ia hanya menitipkan hadiah itu pada ibu Rei. Ketika Ema memberi kado itu, ibu
Rei memberi tahu bahwa Rei akan melanjutkan kuliah di Kanada. Ema pun sangat
sedih. Apalagi, Rei tidak pernah menghubungi nya setelah diberi kado.

Tepat ketika hari terakhir sekolah , tiba - tiba Rei muncul dihadapan Ema.

" Ema, sudah lama kita tidak bertemu. Aku ingin berbicara sebentar dengan kamu.
Boleh kan? "

" Iya boleh. Mau bicara apa? "

" Aku merasa bersalah karena menjauhi kamu. Dan sejak aku menjauhi kamu, aku
merasa ada yang hilang. Bisa kah kita tetap berhubungan?

" Tentu. Aku kira kamu marah denganku. Kenapa baru sekarang kamu menemui
ku? "

" Aku banyak memikirikan kamu, apalagi setelah kamu memberi kado itu. Dan
hari ini, aku akan berangkat ke Kanada. Aku merasa aku harus menemui mu
terlebih dahulu. Maukah kamu memaafkan aku? "

" Sudah pasti Rei. Dan aku akan tetap menghubungi mu walaupun kita
berjauhan."

" Terima kasih Ema, aku pamit dulu ya "


Rei pun memberi Ema pelukan singkat, dan segera pergi ke mobil nya. Ema
hanya bisa tersenyum dan berharap, semua akan indah pada akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai