Anda di halaman 1dari 7

3.

Intervensi
Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Beri larutan rehidrasi oral 1. LRO untuk rehidrasi dan
Berhubungan dengan perawatan diharapkan (LRO) sedikit tapi sering Penggantian kehilangan
kehilangan cairan aktif kekurangan volume cairan akan khususnya bila anak muntah. cairan melalui feses.
Ketidakseimbangan nutrisi: teratasi dengan kriteria hasil : 2. Berikan dan pantau cairan IV 2. Untuk mengobati pathogen
kurang dari kebutuhan tubuh 1. Hidrasi dan status nutrisi sesuai ketentuan. khusus yang menyebabkan
berhubungan dengan mual, adekuat. 3. Setelah rehidrasi, berikan diet kehilangan cairan yang
muntah, intake inadekuat 2. Frekuensi irama dan nadi regular pada anak sesuai berlebihan.
dalam rentang yang toleransi. 3. Karena pemberian diet
diharapkan. 4. Ganti LRO dengan cairan normal secara dini bersifat
3. Frekuensi dan irama nafas rendah natrium seperti air, menguntungkan untuk
dalam rentang yang ASI, formula bebas laktosa, menurunkan jumlah defekasi
diharapkan. atau formula yang dan penurunan berat badan
4. Elektrolit serum (Na, K,Ca, mengandung setengah laktosa. serta pemendekan durasi
dan Mg) dalam batas normal. 5. Pantau intake dan output (urin, penyakit.
5. Serum dan pH urin dalam feses, dan emesis). 4. Untuk mempertahankan
batas normal. 6. Pantau berat jenis urin setiap 8 terapi cairan.
6. Tujuan : setelah dilakukan jam atau sesuai indikasi. 5. Untuk mengevaluasi
tindakan keperawatan 7. Kaji tanda-tanda vital, turgor keefektifan intervensi.
diharapkan kebutuhan nutrisi kulit, membrane mukosa dan 6. Untuk mengkaji hidrasi.
pasien terpenuhi dengan status mental setiap 4 jam atau 7. Untuk mengkaji hidrasi.
kriteria hasil : sesuai indikasi. 8. Cairan ini biasanya tinggi
a. Asupan makanan dan 8. Hindari masukan cairan jernih karbohidrat, rendah
cairan adekuat. seperti jus buah, minuman elektrolit, dan mempunyai
b. Zat gizi terpenuhi. berkarbonat dan gelatin. osmolalitas tinggi
c. Asupan cairan oral atau 9. Instruksikan keluarga dalam 9. Untuk menjamin hasil
Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
IV dapat terpenuhi memberikan terapi yang tepat, optimum dan memperbaiki
dengan baik. pemantauan masukan dan kepatuhan terhadap aturan
d. Mencapai berat badan keluaran dan mengkaji tanda- terapeutik.
yang ideal. tanda dehidrasi.
a. Instruksikan ibu menyusui a. Hal ini penting untuk
untuk melanjutkan mengurangi kehebatan dan
pemberian ASI. durasi penyakit.
b. Hindari pemberian diet b. Karena diet ini rendah
dengan pisang, beras, apel, energy dan protein, terlalu
dan roti panggang atau tinggi dalam karbohidrat dan
teh. rendah elektrolit.
c. Observasi dan catat respon c. Untuk mengkaji toleransi
terhadap pemberian pemberian makanan.
makan. d. Untuk meningkatkan
d. Intruksikan keluarga kepatuhan terhadap program
dalam memberikan diet terapeutik.
yang tepat. e. Pemberian makanan cair
e. Anjurkan untuk makan sedikit demi sedikit tidak
dengan porsi sedikit tapi akan menekan gastric
sering. sehingga mengurangi
f. Timbang berat badan perasaan mual dan muntah.
setiap hari. f. Untuk mengetahui
g. Gali masalah dan prioritas perkembangan nutrisi setiap
anggota keluarga. hari.
g. Untuk memperbaiki
kepatuhan terhadap program
terapeutik.
Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
Hipertermia berhubungan Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kenaikan suhu 1. Suhu 38 -41oC menunjukkan
o

dengan dehidrasi. Tindakan keperawatan tubuh dan perubahan yang proses infeksius akut
diharapkan masalah menyertai. sehingga dapat menentukan
Hipertermi dapat teratasi dengan 2. Beri kompres hangat pada intervensi yang tepat.
kriteria hasil : daerah dahi, aksila dan lipat 2. Kompres hangat dapat
1. Suhu kulit dalam rentang yang paha. mengurangi demam.
diharapkan. 3. Monitor tanda-tanda vital 3. Sebagai indicator
2. Suhu tubuh dalam batas setiap 1 jam. perkembangan keadaan
normal. 4. Anjurkan untuk minum cukup. klien.
3. Nadi dan pernafasan dalam 5. Anjurkan untuk menggunakan 4. Intake cairan yang adekuat
rentang yang diharapkan. pakaian tipis dan menyerap membantu penurunan suhu
4. Tidak ada perubahan warna keringat. tubuh serta mengganti
kulit. 6. Kolaborasi dengan tim medis jumlah cairan yang hilang
5. Tidak tampak keletihan dan untuk pemberian antipiretik. melalui evaporasi.
mudah tersinggung. 5. Mempercepat proses
evaporasi. Jumlah selimut
perlu dibatasi untuk
mempertahankan suhu
mendekati normal.
6. Digunakan untuk
mengurangi demam dengan
aksi sentralnya di
hipotalamus.
Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
Kerusakan integritas kulit Tujuan : setelah dilakukan 1. Ganti popok jika basah atau 1. Untuk menjaga agar kulit
berhubungan dengan iritasi tindakan keperawatan diharapkan kotor. tetap bersih dan kering.
rectal karena diare. integritas kulit tidak mengalami 2. Bersihkan bokong perlahan- 2. Karena feses diare sangat
kerusakan dengan kriteria hasil : lahan dengan sabun lunak, non mengiritasi kulit.
1. Suhu, elastisitas, hidrasi, alkalin, dan air atau celupkan 3. Untuk meningkatkan
pigmentasi, dan warna anak dalam bak untuk penyembuhan.
jaringan dalam rentang yang pembersihan yang lembut. 4. Karena dapat menyebabkan
diharapkan. 3. Pajankan dengan ringan kulit rasa menyengat.
2. Terbebas dari adanya lesi utuh yang kemerahan pada 5. Untuk mengetahui secara
jaringan, keutuhan kulit udara jika mungkin. dini adanya tanda-tanda
terjaga. 4. Hindari menggunakan tissue infeksi dan untuk
basah yang dijual bebas yang memberikan terapi yang
mengandung alcohol pada kulit sesuai.
yang teriritasi. 6. Untuk mempercepat
5. Observasi bokong dan penyembuhan.
perineum akan adanya infeksi.
6. Kolaborasi dengan tim medis
untuk pemberian obat berupa
salep pelindung pada kulit.
Gangguan pola eliminasi setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor penyebab 1. Untuk mengetahui apa yang
BAB ( diare ) berhubungan keperawatan diharapkan diare. menjadi penyebab adanya
dengan peningkatan gangguan pola eliminasi BAB 2. Berikan makanan dalam porsi diare, sehingga tidak akan
frekwensi devekasi. (diare) teratasi dengan kriteria sedikit tapi sering serta mengulangi berikutnya.
hasil : tingkatkan porsi secara 2. Dengan makan sedikit tapi
1. Tidak diare lagi. bertahap. sering tidak akan membebani
2. Frekwesi BAB normal 1x 3. Evaluasi intake makanan yang kerja saluran cerna.
sehari yang di konsumsi sebelumnya. 3. Mengetahui seberapa banyak
Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
3. Mengkonsumsi serat secara 4. Monitor tanda dan gejala diare. intake dan output makanan
adekuat. 5. Kolaburasi dengan dokter maupun minuman yang
4. Peristaltik usus dalam batas pemberian obat diare. masuk ke dalam tubuh kita.
normal. 4. Untuk mencegah terjadinya
schok hipovalemik.
5. Obat Untuk menghentikan
diare atau mengobati diare.
Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan asuhan NIC Manajemen nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Nutrisi: 1. Mengetahui status gizi
berhubungan dengan mual diharapkan pemenuhan 1. Tentukan status gizi pasien pasien dan kemampuannya
muntahdan tidak nafsu kebutuhan pasien tercukupi dan kemampuan untuk untuk memenuhi nutrisi
makan. dengan kriteria hasil: memenuhi kebutuhan nutrisi 2. Agar klien mampu untuk
NOC 2. Bantu pasien dalam memenuhi nutrisi
Defenisi: Asupan nutrisi Manajemen Nutrisi menentukan pedoman yang 3. Mengetahui jumlah kalori
tidak cukup untuk - Intake nutrisi tercukupi cocok dalam memenuhi nutrisi yang dibutuhkan klien.
Memenuhi kebutuhan - Asupan makanan dan cairan dan preferensi 4. Zat besi dapat membantu
metabolik tercukupi 3. Tentukan jumlah kalori tubuh sebagai zat penambah
- Monitor Nutrisi yang dibutuhkan. darah sehingga mencegah
4. Anjurkan pasien terjadinya anemia atau
mengkonsumsi makanan tinggi kekurangan darah.
zat besi atau Fe 5. Untuk meningkatkan
seperti sayuran hijau nafsu makan klien
5. Pastikan makanan disajikan 6. Lingkungan yang baik
dengan cara yang menarik pada dapat mendukung nafsu
suhu yang cocok untuk makan klien
dikonsumsi. NIC
6. Ciptakan lingkungan yang Nausea Management
Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
optimal pada saat 1. Penting untuk mengetahui
mengkonsumsi makanan. karateristik mual dan faktor
yang menyebabkan mual.
Nausea Management 2. Makan sedikit demi
1. Kajifrekuensi mual, durasi, sedikit dapat meningkatkanm
tingkat keparahan, faktor intake nurtisi
frekuensi, presipitasi yang 3. Makanandalam kondisi
menyebabkan mual. hangat dapat menurunkan
2. Anjurkan pasien makan rasa mual sehingga intake
sedikit tapi sering nutrisi dapat ditingkatkan
3. Anjurkan pasien makan 4. Lingkungan yang nyaman
selagi hangat dapat mengurangi keinginan
4. Mengendalikan faktor untuk muntah
lingkungan yang 5. Mengontrol mual muntah
membangkitkan mual NIC
5. Mengajari teknik Weight Management
nonfarmakologi mengontrol 1. Untuk mengetahui berat
mual dengan teknik relaksasi badan ideal
tarik nafas dalam. 2. Untuk mengajarkan klien
tentang hubungan asupan
Weight Managemenet makanan dengan penurunan
1. Hitung berat badan klien berat badan
2. Diskusikan pada klien
mengenai hubungan
antaraasupan makanan dan
penurunan berat badan

Anda mungkin juga menyukai