Anda di halaman 1dari 5

A.

      Identitas Buku


Judul : Chairul Tanjung si Anak Singkong
Nama Pengarang : Tjahja Gunawan Diredja
Nama dan Kota Penerbit : PT Kompas Media Nusantara, Jakarta
Edisi Penerbitan : Juni 2012
Tebal Buku : xvi + 384 hal.; 15 cm x 23 cm
Kertas : Buram bergambar
Harga Buku : Rp 35.000,00

B.     Pendahuluan
Awal cerita dari buku ini mengisahkan tentang suatu moment yang sangat
berkesan buat Chairul Tanjung (CT) dimana ia diberitahukan oleh ibunya bahwa
uang kuliah yang telah di berikan kepadanya adalah uang hasil menjual kain
halus. Mengetahui hal tersebut maka ia pun kemudian bertekad untuk tidak lagi
memberatkan orang tuanya dan akan membiayai sendiri kuliahnya di FKG UI
yang saat kejadian itu masih duduk di semester 1.
Cerita pun berlanjut melihat masa lalunya yang sebenarnya juga bukan
berasal dari keluarga yang miskin karena sebelumnya mereka sempat memiliki
beberapa perusahaan percetakan dan showroom mobil. Namun karena tidak setuju
dengan pemerintahan orde baru maka usaha pun menjadi bangkrut dan tinggallah
mereka kemudian di gang Abu, Jakarta Pusat. Tuturnya, pada th. 1970-an, adalah
satu diantara lokasi terkumuh di jakarta. Jalanan tanah, becek, dan banjir saat
hujan. Semua tempat tinggal di lokasi ini adalah tempat tinggal petak kecil,
beratap pendek, dinding tambal sulam, dan tidak ada bangunan bertingkat.
Pada kalimat-kalimat selanjutnya lebih banyak menyenangkan bagi
mereka yang ingin mengetahui bagaimana kisah CT membangun kerajaan
bisnisnya, karena setelah berkisah tentang keluarganya, ia mulai berkisah
bagaimana ia memulai bisnisnya di bawah tangga kampus UI yang waktu itu
masih di Salemba dengan membuka usaha foto copy di kampusnya. Lantas masuk
ke bisnis alat-alat kedokteran gigi buat memenuhi keperluan rekan-rekannya.
Cerita yang ia sampaikan walaupun terkesan melompat-lompat menurut
saya tampaknya banyak moment berkesan yang ingin ia sampaikan pada saat
awal ia membangun kariernya. Moment membangun karier inilah yang kemudian
menjadi salah satu bagian yang cukup banyak dibahas mulai dari bagaimana ia
berhubungan baik dengan para petinggi kampus, sehingga sedikit banyak
usahanya menjadi lancar sampai bagaimana ia membagi waktu diantara belajar
sebagai mahasiswa, memulai bisnis dan kehidupan kesehariannya dimana ia
menggambarkan diri sebagai seorang yang simpel dan mempunyai banyak teman.
Bagian selanjutnya dari buku ini mengisahkan  proses pengambil alihan Bank
Karman yang kini menjadi Bank Mega yang menjadi tonggak lonjatan usahanya,
hingga membangun Trans TV, kemudian membeli Tv7 dan mengubah namanya
menjadi Trans 7 hingga yang menjadi polemik seperti pembelian saham
Carrefour pun ia jelaskan di buku ini.

C.    Keunggulan dan Kelemahan

Buku ini menggunakan bahasa penuturan yang cukup menarik untuk di


baca karena sederhana dan mudah dicerna untuk berbagai kalangan. Dari setiap
kalimat yang ada saya membaca bahwa melalui buku ini CT ingin mengajak
setiap orang yang membaca bukunya untuk kurang lebih mengikuti jejaknya
sebagai pengusaha karena setidaknya ada tujuan yang jelas ingin ia sampaikan
terkait dengan jiwa wirausaha di Indonesia yang sedang berkembang pesat ini.
Pada buku ini tampaknya beliau juga ingin berbagi salah satu
filosofi/ideologi yang menjadi kebanggannya yaitu "MENJADI PENGUSAHA
BUKAN KARENA BAKAT ATAU KETURUNAN TETAPI KARENA
KEMAUAN DAN KEMAMPUAN YANG TERUS DILATIH" . Hal lain yang
menjadi keunggulan dalam buku ini adalah bagaimana ia secara tidak langsung
mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang-
orang yang berpengaruh terhadap kehidupannya serta bagaimana kerasnya
perjuangan beliau untuk mencapai posisi yang sekarang sudah diraihnya dengan
awal kehidupan dari nol hingga akhirnya menjadi seorang yang sukses
dibidangnya.
Meskipun tampak sempurna namun buku ini mempunyai beberapa
kekurangan tentang terlalu tebal dan mahalnya buku ini sehingga pembaca dari
kalangan menengah kebawah enggan membeli buku ini, dan cetakannya pun
hanya menggunakan kertas buram dan gambar-gambar yang disajikan tidak
terlihat jelas akibat percetakannya yang kurang baik. Seharusnya dengan harga
yang mahal tersebut pembaca bisa mendapatkan buku yang seimbang dengan
harga yang diberikan, dengan kualitas cetakan yang baik, kertas yang baik pula,
sehingga gambar-gambar yang ditampilkan akan semakin menambah daya tarik
pembaca.
Buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong ini bila
dibandingkan dengan buku yang sejenis lebih menarik dikarenakan isinya yang
memberikan banyak motivasi dalam kehidupan untuk mengikuti jejak kesuksesan
Chairul Tanjung yang dirintis dari nol sampai besar seperti sekarang.

D.     Kesimpulan dan Saran

Buku ini bermanfaat dan layak dibaca para mahasiswa dan kalangan
umum karena dapat memotivasi seseorang. Dan dapat memberikan pandangan
untuk kehidupan kedepan. Buku ini juga sangat menginspirasi, apalagi bagi
mereka yang sedang meniti karier dalam dunia bisnis yang terkenal penuh dengan
perjuangan dan kerja keras.
Dari isi buku ini dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kesuksesan
memang memerlukan perjuangan yang sangat keras, doa, tawakal dan sungguh-
sungguh dalam menjalaninya. Keridhoan dari orang tua akan mengantarkan pada
kesuksesan yang luar biasa.
Sebaiknya untuk menarik minat para pembaca terhadap buku ini, lebih
baik jika cetakannya menggunakan kertas yang berkualitas agar hasil cetakannya
bagus, dan gambar-gambar yang ada sedikit diberi warna agar tampak jelas tidak
hanya warna hitam. Jika pembenahan terhadap cetakan itu bisa dilakukan maka
harga buku mahal bukan masalah, tapi karena cetakan yang buruk seharusnya
harganya juga harus bisa lebih murah agar sebanding dengan apa yang ada dalam
buku ini.

Anda mungkin juga menyukai