PENGARUH INDEPEDENSI,PROFESIONALISME
ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
DI PROVINSI BALI
OLEH:
A. Latar Belakang
peran industry adalah salah satu penunjang perekonomian, oleh karena itu
sangat penting adanya suatu penyelidikan yang detail atas laporan keuangan
yang berkompeten dalam hal ini yaitu auditor. Agar keputusan yang di ambil
nantinya tepat dan tidak adanya kecurigaan yang membuat adanya manupulasi
Kualitas adalah suatu hal yang tindakan melalaui suatu opini dari
menilai laporan keuangan dengan secara absah tanpa kekeliriuan dan tanpa
dipertanyakan lagi profesinya dan akan menimbulkan suatu opini yang baik
dari masyarakat. Dengan kata lain suatu kualitas sangat penting dalam
mempertimbangkan
`
Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang di akui memiliki
suatu laporan keuangan dibutukan nya pihak ketiga (auditor ). Dari profesi
laporan keuangan (Mulyadi dan Puradireja, 1998). Profesi akuntan public ini
Dengan banyak nya suatu kecurigaan atas laporan keuangan maka instansi
meninjau lebih detail laporan keuangan karena dalam suatu laporan keuangan
dan dapat diandalkan (reliable). Sehingga nantinya laporan keuangan itu benar
pertimbangan suatu keputusan bagi perusahaan. Jasa dari para akuntan ini
bekerja pada suatu Kantor Akuntan Publik ( KAP ) atau para auditor eksternal
memang benar – benar relevan serta dapat menambah nilai dari pihak lain yang
`
informasi seprti, investor, kreditor, calon kreditor dan lembaga pemerintah
Jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik yaitu dalam bidang
auditing, dan tipe penugasan atestasi lain. Audit merupakan suatu kajian
pengevalusian bukti – bukti yang ada dengan secara objetif dan sistematik
dalam menselaraskan hal tersebut sehingga investor atau kreditor dapat yakin
atas laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan. Salah satu tujuan
Tugas akuntan publik yang lain adalah memeriksa laporan keuangan dan
bertanggung jawab atas opini yang diberikan atas kewajaran laporan keuangan
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ), yaitu standar umum,
standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Dan di mana standar umum
merupakan suatu cerminan kualitas pribadi yang memang harus dimiliki oleh
`
suatu cara auditor dalam melakukan prosedur dalam pengumpulan data dan
keseluruhan.
Setiap orang harus memiliki etika saat melakukan segala tindakan nya
sehingga dapat membuat orang menjadi segan terhadapnya. Etika bagi seorang
auditor adalah suatu sikap dan perilaku untuk berlaku dengan kliennya dan
dapat menunjukan eksitensinya. Etika adalah suatu sikap dan perilaku untuk
menaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku sebagai suatu proses
2010).
mebuat seseorang akan memiliki unsur baru dalam dirinya untuk itu suatu
pengalaman adalah hal yang perlu di lakukan sebagai suatu pertuangalan dan
akuntan ) terhadap para auditor nya karena mereka percaya bahwa para auditor
memiliki kualitas dalam menjalan kan pekerjaannya. Tapi Menurut Alim dkk
( 2007 ).
adanya Kasus Telkom tentang tidak diakuinya KAP Eddy Pianto oleh SEC
`
dimana SEC tentu memiliki alasan khusus mengapa mereka tidak mengakui
keberadaan KAP Eddy Pianto. Hal tersebut bisa saja terkait dengan kompetensi
terhadap kualitas audit. Sehingga muncul pertanyaan apakah hal ini merupakan
permainan dari manjemen perusahaan. Jika memang hal tersebut terjadi maka
sebagus apapun opini dari auditor tidak berpengaruh terhadap resiko yang
auditor dan di pertanyakan nya suatu kualitas audit. Seperti kasus auditor
pada tanggal 31 Desember 2016. Laba bersih Jiwasraya yang dimuat dalam
laporan keuangan yang telah diaudit dan ditandatangani oleh auditor tanggal 15
Maret 2017 itu menunjukkan laba bersih tahun 2016 adalah sebesar Rp 1,7
triliun. Sementara itu laba bersih Jiwasraya menurut laporan keuangan auditan
mengumumkan tak mampu membayar klaim polis JS Saving Plan yang jatuh
`
kasus jiwasraya ini belum diselesaikan sampai saat ini, sehingga banyak opini
public yang terkikis atas kepercayan terhadap audit. Dan seperti yang diketahui
pada kasus ini bahwa PT Asuransi Jiwa Sraya ( persero ) mendapatkan opini
ini dapat mengiring opini public tentang bahwa opini audit dapat di
Dari penjabaran yang penulis jelaskan, maka dari itu penulis ingin
dalam penyusunan hasil pemeriksaan, juga untuk mencapai harapan kerja yakni
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, maka rumusan masalah yang
`
3. Pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
kualitas audit
kualitas audit
audit
kualitas audit
2. Kegunaan Penelitian
yaitu :
a. Kegunaan Teoritis/Akademis
`
sistematis..
b. Kegunaan Praktis/Empiris
1. Bagi penulis
akuntansi
2. Bagi Auditor
yang baik.
4. Bagi perusahaan/masyarakat
`
seorang auditor di dalam menjalan kan tigas profesinya ini,
D. Landasan Teori
Teori Entitas ( Entity Theory ) dari Kalbers dan Fogarty (1993) yang
menyatakan bahwa setiap entitas bisnis dalam hal ini Kantor Akuntan
`
informasi kepada pengguna dalam areal yang lebih luas dalam waktu
2. Pengertian Audit
`
tersebut menyajikan dengan wajar, dalam semua hal material, posisi
adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi,
salah saji itu. Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji
yang dapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak
akan menghasilkan audit yang berkualitas tinggi. Hal ini diperkuat lagi
dengan hasil penelitian oleh Alim dkk (2007); Elfarini (2007); Efendy
`
telah membuktikan bahwa kompetensi mempunyai pengaruh terhadap
kualitas audit.
3. Indenpedensi
seorang akuntan harus memiliki sifat yang tidak terikat oleh siapa pun baik
`
hubungan dengan klien (audit tenure), dimana pemerintah Indonesia
membatasi masa kerja auditor paling lama hanya 3 tahun untuk klien yang
tahun.
Hal ini dilakukan agar auditor tidak terlalu dekat dengan klien
auditor terlalu dekat dengan klien akan membuat auditor puas dengan yang
apabila semakin rendah lama hubungan dengan klien (audit tenure) akan
semakin tinggi independensi auditor. Yang kedua tekanan dari klien, hal
ini biasanya muncul pada situasi konflik antara auditor dengan klien
keadaan klien. Jadi apabila semakin rendah tekanan dari klien akan
semakin tinggi independensi auditor. Yang ketiga telaah dari rekan auditor
(peer review), hal ini dilakukan sebagai cara untuk memonitor auditor agar
`
Jadi apabila semakin tinggi telaah dari rekan auditor (peer review)
maksudnya disini adanya kantor akuntan yang memberikan jasa lain selain
audit misalnya jasa konsultasi manajemen dan perpajakan. Hal ini dapat
penting, yaitu lama hubungan dengan klien (audit tenure), tekanan dari
klien, telaah dari rekan auditor (peer review) serta jasa non-audit. Dengan
berkualitas tinggi. Hal ini diperkuat lagi dengan hasil penelitian oleh
Harhinto, 2004; Alim dkk, 2007; Elfarini, 2007; Indah, 2010; Irwansyah,
4. Profesionalisme
`
suatu hal yang dikerjakan nya dan penuh kehai – hatian dalam
profesinya akan melakukan totalitas kerja dimana dengan totalitas ini dia
akan lebih hati-hati dan bijaksana dalam melakukan audit sehingga dapat
Oleh karena itu auditor mempunyai kontribusi yang sangat besar bagi
mampu mengambil keputusan sendiri tanpa adanya dari pihak lain sesuai
akan lebih yakin terhadap rekan seprofesinya, hal ini dapat dilakukan
`
dengan meminta rekan seprofesi untuk menilai kinerjanya. Jadi apabila
yang tinggi akan menghasilkan audit yang berkualitas tinggi. Hal ini
5. Etika Auditor
audit harus mengacu pada standar audit ini, dan auditor wajib mematuhi
kode etik yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar
audit. Kode etika ini dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara :
(1) auditor dengan rekan sekerjanya, (2) auditor dengan atasannya, (3)
`
masyarakat. Manusia senantiasa dihadapkan pada kebutuhan untuk
maupun orang lain. Seringkali dilema etika yang berasal dari pilihan
membawa kebaikan pada pihak lain. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
beberapa kriteria tingkah laku yang harus ditaati oleh suatu profesi.
6. Pengalaman Kerja
ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing”. Keahlian dalam bidang
akuntansi dan auditing ini dapat dicapai melalui pendidikan formal yang
`
dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman dalam tugas pengauditan
(SPAP:2001).
7. Kualitas Audit
pemeriksaan yang dilakukan auditor yang sesuai dengan hasil yang dapat
kliennya.”
auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit
jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan
keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada
standar; dan review oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan meningkat jika
`
auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh
keuangan hasil auditan. Oleh karena itu auditor harus menghasilkan audit
kesalahan atau pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan
`
Dea Bilgis Pangesti, Widhy Setyowati (2018), melakukan penelitian
adalah semua auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.
Audit, Dan Gender Pada Kualitas Audit.” Kualitas audit merupakan gabungan
`
tekanan anggaran waktu, risiko audit, dan gender pada kualitas audit.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Denpasar yang
terdaftar dalam Directory IAPI tahun 2016. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik kuisioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor
anggaran waktu berpengaruh negatif pada kualitas audit dan risiko audit
`
yang dapat mempengaruhi kualitas audit.
Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (primer) pada auditor pemerintah
variabel kualitas audit, begitu pula dengan independensi dan etika. Sedangkan
yaitu sebesar 32,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Etika merupakan faktor yang
Implikasi dari penelitian ini adalah untuk peningkatan kualitas audit dari
`
tinggi Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntansi Indonesia.
sebagai berikut :
`
Tabel 1
sekarang
Nama peneliti Dea Bilgis Putu Setia Elisha Muliani Ayu Dewi Rita Anugerah Ni Ketut
Pangesti, Ariningsih dan I Singgih Dan Icuk Riharna, Najib dan Sony Olvaiana Sartika
Widhy Made Mertha Rangga Bawono Arifuddin dan Harsono Akbar Dewi
penelitian
Identifikasi Variabel Variable Variabel Variabel Variabel Variabel
Auditor, Risiko Audit, Dan Dan Akuntabilitas Variabel Tugas Dan Etika Auitor
`
Kualitas Audit
Teknis Uji regresi regresi linier Uji Asumsi Klasik, regresi sederhana, analisis regresi Uji regresi linier
analisis data linier berganda. Uji Hipotesis Regresi linier berganda berganda
berganda Berganda
Hasil Hasilnya menunjukkan Hasil penelitian Proses tahap
Hasil analisis analisis
Penelitian membuktikan bahwa keahlian, menunjukkan penelitian
menunjukkan menunjukkan
bahwa kemandirian, independensi, dan bahwa
bahwa bahwa variabel
pengalaman, karena etika secara kompetensi dan
variabel independensi
perawatan bersamasama skeptisme
independensi berpengaruh
profesional dan berpengaruh professional
berpengaruh positif pada
akuntabilitas signifikan berpengaruh
positif pada kualitas audit,
mempengaruhi terhadap kualitas signifikan
kualitas audit, tekanan anggaran
kualitas audit secara audit, yaitu terhadap
tekanan waktu
bersamaan. Selain sebesar 67,8% kualitas audit,
anggaran berpengaruh
itu, penelitian ini sedangkan sementara
waktu negatif pada
membuktikan hal sisanya, yaitu kompleksitas
berpengaruh kualitas audit dan
itu independensi, sebesar 32,2% tugas tidak
negatif pada risiko audit
karena perawatan dipengaruhi oleh berpengaruh
kualitas audit berpengaruh
profesional dan faktor lain. terhadap
dan risiko negatif pada
akuntabilitas kualitas audit.
audit kualitas audit.
mempengaruhi
berpengaruh
kualitas audit secara
negatif pada
parsial, tetapi
kualitas audit.
pengalaman tidak
memengaruhi
kualitas audit
`
Teori utama : Penelitian Pendukung :
Dea Bilgis Pangesti, Widhy Setyowati (2018)
Pengaruh Persepsi Etis, Pengalaman Auditor, Tekanan Ketaatan
Entity Theory Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit.
Teori yang digunakan : Putu Setia Ariningsih dan I Made Mertha (2017)
Pengertian Audit Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit,
Independsi Dan Gender Pada Kualitas Audit.
Profesionalisme Elisha Muliani Singgih Dan Icuk Rangga Bawono (2015) Pengaruh
Etika Auditor Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Gambar 1
Pengalaman Kerja Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit
Kualitas Audit Ayu Dewi Riharna, Najib Arifuddin dan Asri Usman (2015)
Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas
F. Kerangka Pemikiran
Audit .
Rita Anugerah dan Sony Harsono Akbar (2015)
Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas Dan Skeptisme
Profesional Terhadap Kualitas Audit.
dan pengalaman kerja terhadap Kualitas Audit.
Hipotesis :
H1 : independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit
H2 : profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit
H3 : etiaka auditor berpengaruh positof terhadap kualitas audit
H4 : pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit
Hasil Penelitian
Simpulan
G. Kerangka Konsep
Untuk mengetahui kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 2. gambar 2
2.2
Independensi ( X1 )
Profesionalisme ( X2 )
Kualitas Audit ( Y )
Etika Auditor ( X3 )
`
H. Hipotesis
karena lama hubungan dengan klien, selain itu independensi tidak dapat
penelitian ini sebagian besar responden baru memiliki masa kerja dalam
bidang audit adalah satu tahun, ini menyebabkan pengalaman yang mereka
berikut:
`
H1 : Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit
`
4. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit
I. Metode Penelitian
a. Tempat Penelitian
`
Akuntan Publik Akuntan
Publik
1 KAP Arimbawa Jl. Tukad Citarum No. 08123992391
28A.
2 KAP Arnaya & Jl. Cargo Indah IIIA (0361) 4714308
Darmayasa Perum. Melang Hill
No. 1, Ubung
3 KAP Artayasa Jl. Buana Raya, Ling. (0361) 9073749
Buana Mas Indah No.
D2/6 Kel.
Padangsambian, Kec.
Denpasar Barat
4 KAP Budhananda Jl. Tukad Irawadi No. (0361) 245644
Munidewi 18A Lantai 2&3 Kel.
Panjer, Kec. Denpasar
Selatan
5 KAP I Wayan Jl. Rampai No. 1A (0361) 297150
Ramantha Lantai 3 Denpasar
6 KAP Drs.Ida Bagus Jl. Hasanuddin No. 1 (0361) 234960,
Djagera Denpasar 225138, 227460
`
Monang-Maning
Denpasar
13 KAP Drs. Wayan Jl. Jalan Pura Demak I (0361) 7422329
Sunasdyana Gg. I B No. 8, Teuku
Umar Barat, Pemecutan
Kelod
14 KAP I Gede Bandar Jl. Halmahera No.21 081999863928
Denpasar Barat
15 KAP I Gede Oka Jl. LC Batubidak V (0361) 9069498
Utara
b. Objek Penelitian
a. Populasi
`
untuk membuat beberapa kesimpulan (Wijaya, 2013:27). Populasi
Akuntan Publik pada tahun 2020 yaitu 16 kantor akuntan public ( KAP
b. Sampel
`
( 2004 :65 ) berpendapat apabila populasi sebanyak kurang
3. Identifikasi Variabel
a. Variabel Dependen
Y = Kualitas Audit
b. Variabel Independen
ini adalah:
X1 = Indepedensi
X2 = Profesionalisme
X3 = Etika Audit
X4 = Pengalaman Kerja
`
Definisi operasional adalah penelitian construct sehingga menjadi
dari audit). Kualitas audit adalah suatu dari sikap dalam diri seorang
dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1,
Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, Netral (N) dengan nilai 3, Setuju
(S) dengan nilai 4, serta Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5.Responden
b. Independensi ( X1 )
`
indenpenden didalam memberikan jasa profesinal akuntan publik yang
d. Independensi pelaporan.
c. Profesionalisme ( X2 )
`
menjadi landasan dalam melakukan suatu pekerjaan agar hasilnya
jalannya, karena seorang auditor adalah suatu profesi yang tidak boleh
hal apapun dan harus tetap menjaga hal itu. Indikator yang digunakan
b. Kewajiban social
c. Kemandirian
d. Keyakinan profesi
variabel.
d. Etika Auditor ( X3 )
audit harus mengacu pada standar audit ini, dan auditor wajib
dari standar audit. Kode etika ini dibuat bertujuan untuk mengatur
`
pada kebutuhan untuk membuat keputusan yang memiliki
dilema etika yang berasal dari pilihan membawa kebaikan pada pihak
sebagai berikut:
a. Kepribadian
b. Kecakapan professional
c. Tanggung jawab
`
pengalaman dalam tugas pengauditan (SPAP:2001). Variabel
3. Pendidikan berkelanjutan
variabel.
a. Jenis Data
berikut:
`
b. Sumber Data
berupa :
pengalaman kerja.
`
3. Paper : jika sumber data berupa symbol. Paper
data, tanpa mengetahui Teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan
dkk,2010). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga
tahapan yaitu :
1. Tahap pendahuluan
`
2. Tahap persiapan
a. Analisis data
`
analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada atau
Keterangan:
Y = kualitas audit
= konstanta
X1 = Indepedensi
X2 = Profesionalisme
X3 = Etika Auitor
X4 = Pengalaman kerja
e = Error
(Y). Teknik analisis ini juga memerlukan Uji F yang dilakukan dengan
annova < = 0,05 maka model ini dikatakan layak atau variabel bebas
`
2. Koefisien determinasi (R2)
3. Uji Hipotesis
`
artinya ada pengaruh antara variabel bebas
terikat.
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
`
reliable jika memberi nilai Cronbach Alpha (a)>o,70 (Ghozali,
2016:47).
a. Uji Normalitas
(Ghozali, 2016:154).
b. Uji Multikolinieritas
`
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
(Ghozali, 2016:104).
c. Uji Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016:134).
J. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara garis besar agar lebih jelas dan
BAB I PENDAHULUAN
`
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan
penulisan.
pemikiran.
analisis data.
`
BAB VI PENUTUP
Daftar Pustaka
dan
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23.
`
Handani, Rachmat, dkk. 2014. Pengaruh tekanan ketaatan, Independensi,
Hasanah, Nurul dan Lin R. 2016. Determinan Audit Judgement: Studi Pada
Kantor
Jakarta:Salemba Empat.
Pengetahuan
Universitas Diponegoro.
`
uditor dan Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgement. Jurnal
Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik Di Wilayah DKI Jakarta dan
Diponegoro University.
Wibowo, Ery. 2010. Pengaruh Gender, Pemahaman Kode Etik Profesi Akuntan
`
Terhadap Auditor Judgement. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Vol. 1 No. 1.