PENDAHULUAN
Setelah ekonomi mikro populer, sejarah kembali memunculkan urgensi akan kajian ilmu
baru berupa ilmu ekonomi makro. Teori ekonomi makro ini dipicu oleh peristiwa Great
Depression yang pertama kali terjadi di Amerika Serikat. Great Depression (1929-1933)
membuat perekonomian di berbagai negara besar mengalami berbagai masalah besar.
Rentetan masalah ekonomi terjadi seperti angka pengangguran yang meningkat, output
perekonomian yang berkurang drastis, serta investasi yang merosot tajam.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Boediono (2001)
Budiono menjelaskan teori ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari tentang
pokok ekonomi, baik jangka pendek maupun jangka panjang meliputi stabilitas dan
pertumbuhan perekonomian suatu negara.
2
3
Suku bunga.
Inflasi.
Tingkat pengangguran.
Samuelson & Nordhaus menjelaskan bahwa ekonomi makro adalah cabang ilmu
ekonomi yang mempelajari dan mengamati kinerja perekonomian secara
komprehensif dan keseluruhan.
4. Mengendalikan Inflansi
Salah satu terjadinya inflasi diakibatkan karena terjadinya permintaan terlalu besar
terhadap suatu barang/jasa sehingga menyebabkan kenaikan harga. Jika inflasi terjadi,
pertumbuhan perekonomian di Indonesia akan terhambat dan berpengaruh pada
kenaikan harga barang yang sangat tinggi, peningkatan pengangguran, serta
penurunan nilai mata uang. Penerapan kebijakan makro, seperti politik pasar terbuka,
cash ratio, hingga politik diskonto sangat diperlukan untuk mencegah lajunya inflasi.
5. Menjaga Kestabilan Ekonomi
Analisis perekonomian makro di Indonesia juga bertujuan untuk menjaga kestabilan
ekonomi negara Indonesia. Kestabilan perekonomian sangatlah penting agar para
pelaku ekonomi memiliki kepercayaan untuk berinvestasi di Indonesia.
Tercapainya stabilitas perekonomian di Indonesia terjadi ketika variabel ekonomi
makro: tingkat permintaan persediaan dan neraca pembayaran seimbang. Penerapan
kebijakan-kebijakan ekonomi berupa perbaikan fungsi pasar dan perbaikan di sektor
industri, pertanian, keuangan, dan lain-lain harus dilakukan untuk mencapai
kestabilan ekonomi.
6. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negri
5
Secara umum, terdapat beberapa ciri-ciri analisis makro ekonomi yang antara lain adalah
Lingkup kajiannya yang cukup luas.
Bentuk analisisnya menyeluruh tapi tidak detail.
Membahas kepentingan komunal.
Outputnya umumnya adalah kajian-kajian skala besar.
Dibawah ini, kita akan coba lihat satu per satu ciri dari analisis makro-ekonomi tersebut.
Analisis makro ekonomi umumnya memiliki lingkup kajian yang sangat luas.
Luas disini ada dua makna, yaitu luas secara spasial dan luas secara aspasial.
Luas secara spasial bermakna bahwa kajian makro ekonomi membahas tentang
kondisi ekonomi/keuangan suatu wilayah yang luas. Seluruh aspek ekonomi yang ada
pada wilayah tersebut pun akan dikaji secara komprehensif untuk mendapatkan gambaran
kondisi perekonomian makro.
Luas secara aspasial bermakna bahwa kajian makro ekonomi membahas tentang
kondisi ekonomi yang terjadi antar-pemangku kepentingan. Disini, subjek analisis tidak
hanya satu bisnis atau usaha, tetapi bisa banyak sekali, ditambah pula dengan aspek
masyarakat.
Seperti yang sudah dibahas diatas, pembahasan ekonomi makro cenderung luas,
baik itu spasial maupun aspasial. Oleh karena luasnya ruang lingkup bahasan ini, kajian-
nya umumnya bersifat menyeluruh dan komprehensif, namun tidak detail.
Oleh karena itu, ekonomi makro sering kali justru membahas masalah-masalah
yang menjadi kepentingan umum. Berbeda dengan ekonomi mikro yang membahas
mengenai kepentingan unit usaha ataupun suatu bisnis tertentu.
Hal ini juga berkorelasi dengan ekonomi makro yang kerap digunakan oleh
geografer dan perencana pembangunan ketika mendesain program pembangunan.
Contoh kebijakan yang mungkin dikeluarkan oleh makro ekonomi antara lain
adalah kebijakan perpajakan, subsidi barang pokok, pengentasan kemiskinan, serta
kebijakan-kebijakan mengenai investasi regional.
7
BAB III
METODE PENULISAN
a. Free research
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi dari
internet.
b. Library research
Yaitu metode yang dilakukan menggunakan isi perpustakaan yang dapat dijadikan
acuan pengumpulan informasi seperti : literatur-literatur, audio, dan audio visual.
8
9
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PDB adalah ukuran terluas dari suatu negara dan hal ini mewakili total nilai pasar
dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam tahun tertentu.
Inflasi terikat secara langsung dengan daya beli mata uang dalam negeri
dan memengaruhi posisinya di pasar internasional.
10
11
Penjualan Eceran
Indikator penjualan eceran (ritel) dirilis secara bulanan dan penting bagi
pedagang valuta asing karena menunjukan kekuatan keluaran belanja
konsumen dan keberhasilan toko eceran.
Laporan ini sangat beguna karena merupakan indikator tepat waktu dari
pola belanja konsumen yang luas yang disesuaikan untuk variabel
musiman.
Pengeluaran pemerintah.
2. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
3. Pengeluaran Agregat
1. Kebijakan Fiskal
Pengangguran
Salah satu variabel yang kerap diteliti oleh ekonom untuk melihat kondisi
perekonomian suatu wilayah adalah berapa banyak tenaga kerja yang tersedia
serta berapa yang sudah terserap oleh sektor usaha. Jumlah tenaga kerja yang
tidak mendapatkan pekerjaan ini disebut sebagai pengangguran.
Pengangguran klasik
Pengangguran friksional
Pengangguran dalam kondisi full employment
Pengangguran siklik
Pengangguran stuktural
Pengangguran jangka panjang
Ahli ekonomi suatu negara harus mempu memahami semua jenis pengangguran
tersebut dan mengkontekskan-nya terhadap suatu wilayah. Karena, setiap jenis
pengangguran memiliki metode penyelesaian dan mitigasi yang berbeda-beda
pula.
16
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan : makan yang banyak ya anggi, biar cepet gede, biar
pinter, biar kaga di bego begoin sama pasangan lu wkwkwkwwkwk
5.2. Saran
17