Profil Industri Mikro Dan Kecil Provinsi Jawa Tengah 2018
Profil Industri Mikro Dan Kecil Provinsi Jawa Tengah 2018
33
id
o.
.g
PROFIL
ps
INDUSTRI
.b
ng
2018 MIKRO
te
ja
//
KECIL
s:
tp
ht
PROFIL
INDUSTRI
2018 MIKRO
KECIL
PROVINSI JAWA TENGAH
PROFIL INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
PROVINSI JAWA TENGAH 2018
ISBN : 978-602-5419-78-2
Katalog : 6104006.33
.id
Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm go
p s.
.b
Diterbitkan oleh :
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
Publikasi Profil Industri Mikro dan Kecil Provinsi Jawa Tengah 2018 ini merupakan publikasi
hasil pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) 2018 periode Tahunan. Survei ini
dilakukan di seluruh wilayah kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah.
Data yang disajikan dalam publikasi ini meliputi banyaknya usaha industri pengolahan
mikro dan kecil, tenaga kerja, balas jasa pekerja, pendapatan, permodalan, kesulitan usaha,
pelayanan dan bimbingan usaha, serta distribusi pemasaran. Data disajikan menurut Kode
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dua digit dan wilayah kabupaten/kota. Selain
itu disajikan pula konsep dan definisi teknis yang digunakan, sehingga pengguna data akan lebih
.id
memahami informasi yang disajikan.
go
Kepada semua pihak khususnya para pelaku Industri Mikro dan Kecil yang telah
p s.
mendukung kelancaran Survei IMK sehingga publikasi ini dapat disajikan, disampaikan ucapan
.b
Inter-Census Agricultural Survey 2018 (the SUTAS2018) is conducted to bridge the 2013
Agriculture Census data and the Agricultural Census 2023. The Inter-Census Agricultural Survey 2018
(the SUTAS2018) is the first inter-census agricultural survey conducted by the BPS – Statistics
Indonesia.
The SUTAS2018 of Jawa Tengah Province publication provides the results of data collection of
agricultural households in selected census blocks throughout Jawa Tengah. This publication contains
information about population of agricultural households, either number of land-holder agricultural
households or number of non land-holder agricultural households including the “Gurem” farmers
.id
(land-holder of less than 0.5 hectares), and area of agricultural land held.
go
I would like to thank and appreciate to all parties who had given so much support and
p s.
contribution in the successful completion of the SUTAS2018 and this publication particularly. Comments
.b
Halaman
DAFTAR TABEL MENURUT KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA & MENURUT
WILAYAH KABUPATEN/KOTA .................................................................................................................................. VII
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................................XIII
.id
1.3 Sistimatika Penulisan ........................................................................................................................................... 6
go
BAB II METODOLOGI ..................................................................................................................................................... 7
s.
2.1 Sumber Data ......................................................................................................................................................... 11
p
BAB III GAMBARAN RINGKAS USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA MIKRO & KECIL DI
//j
.id
Tabel 4.1 Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil dan
Rata-rata Jam Kerja per Hari menurut Kode Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia dan Jumlah Hari Kerja dalam go
s.
Sebulan, 2018 .............................................................................................. 53
p
.id
menurut Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia dan
Tabel 20.1
go
Jenis Kesulitan Utama Bahan Baku, 2018 ........................................
Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil yang
83
s.
Menjalin Kemitraan dengan Usaha Lain menurut Kode
p
.b
.id
Tabel 34.1 Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil menurut
go
Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, Konsumen
dan Banyaknya Hasil Produksi untuk Perusahaan, 2018…............. 113
s.
Tabel 35.1 Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil menurut
p
.b
.id
Kabupaten/Kota dan Besaran Pendapatan Setahun, 2018..……..… 70
Tabel 13.2 Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil menurut
go
Kabupaten/Kota dan Sumber Modal, 2018 .......................................... 72
s.
Tabel 14.2 Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil menurut
p
.id
Mengikuti Bimbingan/Pelatihan/Penyuluhan (BPP) menurut
Kabupaten/Kota dan Penyelenggara BPP, 2018.............................. 104
Tabel 30.2 go
Banyaknya Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil menurut
s.
Kabupaten/Kota dan Sumber Perolehan Air, 2018........................... 106
p
.id
menurut Kode Klasifikasi Baku Usaha Indonesia 2 Digit, 2018..... 36
Gambar 6 go
Persentase Pola Kemitraan Yang Dijalankan IMK, 2018 .................. 38
p s.
Gambar 7 Persentase Sumber Modal IMK, 2018 ……………………………………….. 40
.b
ng
2018 ……………………………………………………………………………….……….... 43
tp
ht
PENDAHULUAN
1
.id
go
p s.
.b
e ng
at
//j
s:
tp
ht
865 ribu
Industri Mikro
49 ribu ( 1 - 4 Orang)
Industri Kecil Tenaga Kerja
id
( 5 - 19 Orang)
o.
Tenaga Kerja
.g
b ps
g.
en
at
//j
01
s:
tp
Kab Purbalingga
ht
62 ribu usaha
02
Kab Cilacap
03 54 ribu usaha
Kab Banyumas
54 ribu usaha
914 ribu
Usaha IMK
di Jawa Tengah
.id
go
p s.
.b
e ng
at
//j
s:
tp
ht
Industrialisasi yang terjadi selama hampir lima dekade terakhir di Indonesia dan Provinsi
Jawa Tengah tidak saja melahirkan perusahaan skala besar dan sedang dengan jumlah tenaga
kerja lebih dari 20 orang, tetapi juga industri pengolahan yang melibatkan tenaga kerja kurang
dari 20 orang dan sering disebut sebagai Industri Mikro dan Kecil (IMK). Munculnya industri
IMK tidak jarang merupakan multiplier effect dari pertumbuhan industri pengolahan skala besar
dan sedang.
.id
Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dari kontribusi terhadap perekonomian. Secara umum
go
s.
kontribusi sector industri pengolahan terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah tahun
p
2018 sebesar 34,41 persen. Kontribusi ini lebih tinggi dibandingkan peranan sektor pertanian
.b
ng
dan sektor perdagangan yang masing-masing berkontribusi sebesar 14,06 persen dan 13,64
e
persen. Selain kontribusi melalui nilai tambah bruto, sektor industri pengolahan juga mampu
at
//j
menyediakan lapangan pekerjaan. Tahun 2018, sektor industri pengolahan mampu menyerap
s:
tenaga kerja sebanyak 3,75 juta orang atau 21,75 persen dari total tenaga kerja yang ada di
tp
ht
Provinsi Jawa Tengah (17,24 juta orang). Era globalisasi dan informasi juga mendorong
perubahan struktur sosial ekonomi di masyarakat. Kebijakan ekonomi yang sebelumnya
berpusat pada sektor prioritas yaitu industri skala besar, sekarang usaha IMK menjadi bagian
prioritas juga. Pengembangan usaha industri pengolahan skala mikro dan kecil dipandang
sebagai strategi yang penting. Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-
2035 menempatkan industri skala kecil dalam jangka panjang sebagai salah satu bagian
kontributor perekonomian nasional. Kebijakan-kebijakan yang diambil antara lain dengan
membuat rantai pasokan (supply chain) dalam sinergitas antar subsektor industri pengolahan.
Selain itu, pemerataaan pembangunan industri dan kawasan industri dikembangkan
berdasarkan pada potensi sumber daya yang dimiliki masing-masing daerah.
Publikasi Profil IMK Provinsi Jawa Tengah 2018 ini disusun berdasarkan hasil survei IMK
Tahunan 2018 yang dilakukan selama 2019. Publikasi ini sebagai upaya penyebarluasan
informasi terkait gambaran industri pengolahan selama 2018 dengan jumlah pekerja 1-19
(KBLI) dan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Publikasi ini juga memberikan
gambaran karakteristik usaha skala mikro dan kecil secara umum antara lain usaha IMK
sebagian besar memiliki keterbatasan akses permodalan dan barang-barang produksi serta
Tujuan penulisan publikasi Profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) Provinsi Jawa Tengah
2018 ini untuk memberikan gambaran umum usaha IMK di Provinsi Jawa Tengah selama 2018
berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan kabupaten/kota. Gambaran
.id
umum tersebut mencakup jumlah usaha, tenaga kerja, balas jasa pekerja, penanggung jawab
go
(pengusaha) dan gambaran pengembangan yang mencakup kendala, pola kemitraan usaha,
s.
sumber permodalan dan akses keuangan, penggunaan teknologi (internet), sasaran produk dan
p
.b
pemasaran.
ng
memperkaya informasi terkait industri pengolahan skala mikro dan kecil dengan jumlah pekerja
//j
kurang dari 20 orang. Selain itu dapat digunakan sebagai salah satu bahan pengambilan
s:
tp
Publikasi Profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) Provinsi Jawa Tengah 2018 ini terbagi atas
3 (tiga) bab. Bab pertama menjelaskan latar belakang dan tujuan penulisan sebagai pengantar
pembaca pada topik utama. Kemudian bab kedua menguraikan metodologi dalam survei IMK
2018 hingga menghasilkan angka estimasi. Bab ketiga merupakan bahasan utama terkait profil
usaha industri pengolahan skala mikro dan kecil di Provinsi Jawa Tengah.
METODOLOGI
.id
go
p s.
.b
e ng
at
//j
s:
tp
ht
1,8Juta
Tenaga Kerja
id
o.
ps
.g Bekerja di Usaha IMK
b
0,8
g.
juta
en
at
Tamat SD
//j
s:
0,4 juta
tp
ht
Tamat SMP
0,9 juta
Laki-Laki
0,9 juta
Perempuan
.id
go
p s.
.b
e ng
at
//j
s:
tp
ht
Unit observasi data industri pengolahan skala mikro dan kecil (IMK) secara lengkap
dihasilkan dalam kegiatan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Data sensus diperoleh dengan
pendataan setiap usaha. Namun demikian, sumber data utama dalam penyusunan profil ini
menggunakan survei IMK Tahunan 2018.
.id
Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan 2018 dilakukan dengan pendataan pada
go
sampel terpilih. Secara umum rancangan survei IMK Tahunan 2018 menggunakan penarikan
s.
sampel dua tahap terstratifikasi (Stratified Two - Stage Sampling). Sampel blok sensus dipilih
p
.b
sejumlah blok sensus secara probability proportional to size (PPS)-Systematic dengan size
ng
banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) dan stratifikasi implisit
e
at
menggunakan informasi Blok Sensus (BS) Sentra Industri dan Non-Sentra Industri. Penarikan
//j
sampel blok sensus antar strata di masing-masing kabupaten/kota dilakukan secara independen.
s:
Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan sampel usaha IMK. Sampel usaha ini diambil
tp
ht
keseluruhan (take all) untuk industri kecil dan dipilih sampel sejumlah usaha industri mikro
secara sistematik. Apabila jumlah industri kecil dalam suatu provinsi melebihi target sampel
usaha IMK atau karakteristiknya seragam (homogen) maka dilakukan pemilihan sampel industri
kecil secara sistematik.
Dalam survei IMK Tahunan 2018 ini menggunakan dua kerangka sampel. Pertama
kerangka sampel blok sensus yang merupakan daftar blok sensus yang dilengkapi dengan
informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil hasil pencacahan SE2016. Kerangka kedua
adalah kerangka sampel usaha yaitu daftar usaha hasil pendaftaran (listing) dari setiap sampel
blok sensus. Kerangka sampel usaha ini dibedakan menurut usaha industri mikro dan industri
kecil.
Dalam survei IMK Tahunan 2018 sampel terpilih sebanyak 914.850 usaha yang
tersebar di 1.085 blok sensus dan tersebar di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah. Jumlah
sampel ini dirancang untuk penyajian estimasi jumlah usaha golongan pokok usaha (KBLI 2-digit)
.id
Jumlah sampel yang diperoleh didistribusikan menurut kabupaten/kota secara
go
proporsional. Dari target sampel provinsi dilakukan alokasi sampel. Alokasi sampel usaha IMK
p s.
dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi jumlah IMK hasil listing per
.b
ng
kabupaten/kota. Alokasi industri mikro (IM) per kabupaten/kota dilakukan setelah sebelumnya
e
mengurangi target sampel IMK provinsi dengan jumlah industri kecil (IK) untuk seluruh
at
//j
Proses pengolahan data survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan 2018 dilakukan
melalui dua tahap yaitu pengolahan pra komputer dan dengan komputer. Kegiatan pengolahan
pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching),
dan penyuntingan/penyandian (editing/coding). Pengolahan dilanjutkan dengan pengolahan
komputer yang meliputi perekaman data (data entry) dan validasi. Tahap berikutnya dilakukan
pemeriksaan database IMK. Pemeriksaan hasil database meliputi pemeriksaan kewajaran isian,
.id
𝑓ℎ𝑖𝑚 = 𝑛ℎ 𝑚
𝑀ℎ 𝑀ℎ𝑖
go
Selanjutnya design weight yang merupakan invers fraksi sampling untuk masing-masing jenis
p s.
usaha mikro dan kecil dihitung dengan rumus sebagai berikut :
.b
ng
Design weight usaha kecil yang diambil seluruhnya (take all) adalah :
e
𝑘 𝑀ℎ
at
𝑤ℎ𝑖 =
𝑛ℎ 𝑀ℎ𝑖
//j
s:
Design weight usaha kecil yang diambil dilakukan pengambilan sampel adalah :
tp
𝑘
𝑀ℎ 𝑀ℎ𝑖
ht
𝑘
𝑤ℎ𝑖 = 𝑘
𝑛ℎ 𝑀ℎ𝑖 𝑚ℎ𝑖
Design weight usaha mikro adalah :
𝑚
𝑚 𝑀ℎ 𝑀ℎ𝑖
𝑤ℎ𝑖 = 𝑚
𝑛ℎ 𝑀ℎ𝑖 𝑚ℎ𝑖
Pada tahap akhir, design weight beserta penyesuaiannya akan dikalikan dengan weight
pemilihan blok sensus yang terdapat pada kerangka sampel SE2016 sehingga :
𝑢
𝑤ℎ𝑖 = 𝑊ℎ𝑖 𝑥𝑤ℎ𝑖
dengan Whi merupakan weight blok sensus SE2016.
Tahap berikutnya setelah sampling fraction diperoleh dilakukan penghitungan estimasi
karakteristik usaha IMK. Estimasi dapat dihitung berdasarkan data hasil pencacahan hingga
tingkat kabupaten menurut KBLI 2-digit tanpa dibedakan menurut jenis usaha mikro dan
kecil. Estimasi total karakteristik y(Y^) dihitung dengan rumus :
𝑌̂ = ∑ ∑ 𝑤ℎ𝑖
𝑢
𝑦ℎ𝑖
ℎ=1 𝑖=1
dengan :
𝑢
𝑤ℎ𝑖 : design weight usaha (u=1 untuk usaha industri kecil; dan u=2 untuk usaha industri mikro ke-I
pada strata h,
𝑌̂ ∑𝐻
ℎ=1 ∑𝑛𝑖=1
ℎ 𝑢
𝑤ℎ𝑖 𝑦ℎ𝑖
𝑌̅ = = 𝐻 𝑚 𝑢
𝑀 ∑ℎ=1 ∑2𝑢=1 ∑𝑖=1
.id
ℎ𝑖
𝑤ℎ𝑖
go
s.
2.4 Konsep dan Definisi Operasional
p
.b
ng
Beberapa konsep yang digunakan dalam survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun
e
at
a. Industri Manufaktur adalah kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan
s:
tp
mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya
ht
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan
jasa industri manufaktur (maklun).
b. Usaha/perusahaan Industri Manufaktur adalah unit kegiatan ekonomi yang
melakukan/mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi
tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
c. Usaha/perusahaan Jasa Industri Manufaktur adalah unit kegiatan dari suatu industri yang
melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak yang
dilayani dan pihak usaha/perusahaan melaksanakan proses pengolahannya dengan
memperoleh pembayaran sebagai balas jasanya (maklun).
d. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) adalah klasifikasi baku statistik
mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit
produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan,
jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI yang digunakan dalam survei ini adalah KBLI
.id
KBLI 21. Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
go
KBLI 22. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
s.
KBLI 23. Industri Barang Galian Bukan Logam
p
.b
KBLI 28. Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk lainnya)
ht
.id
Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama,
Sekolah Pertanian Menengah Pertama. go
s.
4) SMA/Madrasah Aliyah/Paket C. Tamat dari Sekolah Menengah Atas, baik yang umum,
p
.b
setingkat SMA.
//j
s:
6) Diploma I/II/III. Tamat Diploma I atau Diploma II atau Diploma III pada suatu
tp
pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma. Program Akta 1 atau Akta 2
ht
atau Akta 3 termasuk dalam jenjang pendidikan program Diploma I, Diploma II, atau
Diploma III. Pendidikan lainnya yang setara dengan DI/DII adalah SGO, SGPLB, PGSLP,
PGA, PGTK, KPG, SAA, Sekolah Bidan. Pendidikan lainnya yang setara dengan DIII adalah
Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing,
Akademi Pemerintahan Dalam Negeri. Fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana
muda meski sudah sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai
tamat SMA.
7) Diploma IV/S1. Tamat program pendidikan Diploma 4 dan Sarjana (Strata-1).
8) S2/S3. Tamat program pendidikan pasca sarjana/doktor.
i. Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial adalah tahun pertama kali
perusahaan menghasilkan/memproduksi barang/jasa secara komersial (tidak termasuk
produksi percobaan). Bila terjadi perubahan KBLI, maka yang ditulis tahun pada KBLI
yang baru. Dengan catatan :
.id
bonus, dll) dalam bentuk uang maupun barang.
go
2) Tenaga kerja tetap tidak dibayar adalah tenaga kerja pemilik dan atau tenaga kerja
s.
keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan usaha/perusahaan, tetapi tidak
p
.b
mendapat balas jasa. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari 1/3
ng
(sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di usaha/perusahaan
e
at
dalam proses produksi. Misal: tenaga kerja yang langsung mengawasi proses
ht
produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang
yang dihasilkan.
4) Tenaga kerja lainnya adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung
dengan proses produksi. Tenaga kerja ini biasanya sebagai tenaga kerja pendukung
perusahaan, seperti; manager (bukan produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang
ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll.
k. Balas Jasa Pekerja Dibayar (dalam Rupiah) adalah balas jasa pekerja dibayar dibedakan
upah pekerja tetap dan tidak tetap.
1) Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum dikurangi
pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas
kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam
neraca (catatan) perusahaan.
2) Upah lembur adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja yang bekerja
.id
pekerja/karyawan. Seperti tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll.
go
l. Biaya/pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk menunjang kegiatan
s.
usaha/perusahaan meliputi:
p
.b
1) Bahan baku adalah komponen bahan yang habis dipakai/digunakan dalam proses
ng
proses produksi dari bahan baku menjadi barang produksi. Tidak termasuk bahan
tp
pengikat.
3) Bahan bakar dan pelumas adalah segala bahan bakar, baik cair maupun padat
yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan bakar untuk menjalankan
mesin, memasak, mengangkut bahan baku dan lainnya. Seperti: bensin (premium,
pertalite, pertamax), solar, minyak tanah, gas kota, LPG/BBG, batu
bara/briket/kokas, dan bahan bakar lainnya (kayu bakar, arang, sekam, dsb).
Pelumas merupakan zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk
melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti
SAE 20, SAE 30 dan sebagainya. Termasuk juga biaya bahan bakar dan pelumas
untuk mesin pembangkit listrik (diesel) yang digunakan perusahaan.
4) Listrik dan air (yang bernilai ekonomis). Air yang dimaksud adalah air bersih
dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain
untuk keperluan usaha/perusahaan.
.id
Bank, Pegadaian, dsb. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap pinjaman pada
go
tahun 2018, tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun sebelumnya.
s.
9) Sewa tanah atau bangunan untuk usaha adalah biaya yang dikeluarkan oleh
p
.b
bangunan untuk usaha dan rumah tinggal. Pengisian besarnya sewa tanah atau
//j
s:
bangunan hanya yang digunakan untuk usaha saja, tidak termasuk untuk kegiatan
tp
rumah tangga.
ht
10) Sewa kendaraan, mesin, peralatan, perlengkapan, dan barang modal lainnya.
Biaya yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk sewa kendaraan (tanpa
operator), mesin, alat-alat perlengkapan (tanpa operator) dan barang modal
lainnya
11) Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal adalah pengeluaran rutin
untuk memelihara atau memperbaiki barang modal agar tetap berfungsi seperti
biasanya tanpa menambah kapasitas, mengubah bentuk atau menambah umur
barang modal tersebut, seperti biaya penggantian suku cadang, pemeliharaan
mesin-mesin dan perbaikan bangunan tempat usaha yang sifatnya tidak
memperluas.
12) Pajak tak langsung adalah pajak yang dikenakan kepada konsumen melalui
produsen terhadap pembelian barang/jasa. Termasuk pajak pertambahan nilai
barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan, bea masuk dan cukai, pajak ekspor,
.id
industri pihak lain yang dikeluarkan oleh usaha/perusahaan untuk menunjang
go
kegiatan usaha. Misalnya, biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan menjahit
s.
baju/konveksi yang diborongkan kepada pihak lain, pemotongan balok kayu yang
p
.b
15) Jasa yang dikerjakan pihak lain adalah seluruh pengeluaran atau jasa pihak
e
at
lain selain jasa industri yang dikeluarkan oleh usaha/perusahaan untuk kelancaran
//j
s:
Pembayaran jasa lainnya adalah seluruh pengeluaran atau jasa pihak lain yang
dikeluarkan oleh usaha/perusahaan untuk kelancaran kegiatan/usaha ini seperti
asuransi perusahaan, promosi/iklan, pengacara dll.
Biaya jasa akuntan/konsultan adalah biaya yang dikeluarkan usaha/perusahaan
kepada akuntan/konsultan, seperti: biaya penyusunan sistem dan pelaksanaan
pembukuan, biaya pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya
konsultasi hukum, konsultasi keuangan dll
Biaya untuk asuransi kerugian adalah premi yang dibayar oleh usaha/perusahaan
kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi
kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya.
Promosi/iklan adalah biaya untuk promosi/iklan yang dilakukan oleh perusahaan
sendiri misalnya pasang spanduk, papan reklame (perusahaan membayar pajak
reklame/iklan).
.id
dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dan sebagainya.
go
2) Pendapatan dari kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha adalah
s.
pendapatan yang diperoleh perusahaan dari bukan kegiatan utama tapi masih
p
.b
dengan nilai beli dalam bentuk yang sama (tanpa mengalami perubahan
tp
bentuk/tanpa diproses)
ht
Bunga atas simpanan, bagi hasil, deviden dan sejenisnya. Pendapatan dividen,
baik dari saham yang diperdagangkan di bursa efek maupun dari saham yang
tidak diperdagangkan di bursa efek.
Sumbangan, hibah, hadiah, dan sejenisnya. Nilai pendapatan berupa transfer
dari pihak lain (sumbangan, hibah, hadiah dan sejenisnya), serta nilai pendapatan
hasil imputasi.
3) Pendapatan lainnya adalah pendapatan dari kegiatan lain seperti menyewakan
barang modal milik perusahaan, penjualan limbah/sampah produksi, pendapatan
dari sewa alat/mesin/bangunan milik usaha, pendapatan dari kelebihan energi listrik
yang dihasilkan perusahaan dan disalurkan ke rumah tangga, pendapatan dari
usaha fotokopi milik usaha industri percetakan.
n. Sumber modal menunjukkan kondisi yang sah secara hukum atas pemilikan modal usaha,
modal lancar maupun modal tetap. Sumber modal dapat berasal dari milik sendiri dan
.id
kewenangan untuk menerbitkan cek, atau surat berharga
b) Koperasi adalah organisasi ekonomigo rakyat yang berwatak sosial,
s.
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan
p
.b
kekeluargaan.
e
at
usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu, tidak termasuk bank
ht
muamalat/bank syariah.
d) Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain bank,
koperasi, dan modal ventura seperti misalnya pegadaian, sewa guna usaha
(leasing), anjak piutang (factoring), dan sebagainya.
e) Perorangan adalah sumber modal yang berasal dari pinjaman perorangan.
f) Keluarga/famili adalah pihak-pihak yang masih mempunyai hubungan
saudara/famili, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan secara
langsung adalah hubungan sedarah, sedangkan hubungan tidak langsung
merupakan pertalian karena adanya perkawinan.
g) Pinjaman dana bergulir adalah program nasional dalam wujud kerangka
kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Contoh:
PNPM Mandiri.
.id
perusahaan itu beroperasi/berproduksi secara komersial). Bimbingan/pelatihan/
go
penyuluhan meliputi manajerial terkait dengan pengelolaan usaha, teknik produksi,
s.
pemasaran dan lainnya.
p
.b
p. Sumber air
ng
1) Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
e
at
permukaan tanah.
//j
s:
2) Air kemasan/isi ulang adalah air dalam kemasan baik mempunyai merk
tp
GAMBARAN RINGKAS
USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN
SKALA MIKRO DAN KECIL
.id
go
p s.
.b
e ng
at
//j
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
62 ribu
//j
163 ribu
s:
tp
143 ribu
ht
16 31
10 14
Industri dari KayuIndustri Furniture
PREVENTION
13
Industri Makanan Industri Pakaian Jadi Industri Textile
.id
go
p s.
.b
e ng
at
//j
s:
tp
ht
Dalam pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah, peran usaha Industri Mikro dan
Kecil (IMK) cukup strategis. Banyak pihak meyakini bahwa usaha sektor IMK mampu bertahan
terhadap krisis ekonomi yang pernah dialami Indonesia dan khususnya Provinsi Jawa Tengah
beberapa tahun sebelumnya. Masifnya jumlah usaha IMK tidak bisa dilepaskan dari besarnya
jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah. Jumlah penduduk yang besar tentu membutuhkan
penyediaan kesempatan kerja yang cukup besar. Usaha IMK menjadi salah satu pengembangan
sektor ekonomi untuk menyerap peningkatan angkatan kerja yang terus tumbuh.
.id
Di sisi lain, berkembangnya usaha sektor IMK tak bisa lepas dari karakteristik umum
go
bahwa sebagian besar produk usaha ini dihasilkan untuk pemenuhan kebutuhan domestik,
s.
terutama dalam satu kabupaten. Berbagai profil diulas secara singkat untuk memberikan
p
.b
Dari hasil Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan 2018, jumlah usaha/perusahaan
ht
IMK di Provinsi Jawa Tengah tercatat sekitar 914,85 ribu usaha/perusahaan. Daerah kabupaten
merupakan daerah yang jumlah usaha/perusahaan IMK nya cukup besar bila dibandingkan
dengan daerah kota. Jumlahnya rata-rata di atas 10 ribu usaha/perusahaan, sementara daerah
kota di bawah 10 ribu usaha/perusahaan, kecuali di Kota Semarang dengan jumlah
usaha/perusahaan IMK nya mencapai 21,47 ribu usaha/perusahaan. Kabupaten Purbalingga
merupakan daerah sentra usaha/perusahaan IMK, mencapai 62,69 ribu usaha/perusahaan, dikuti
oleh Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen dan Jepara masing-masing berjumlah 54,73 ribu;
49,33 ribu; 49,18 ribu dan 48,19 ribu usaha/perusahaan.
Industri Makanan (KBLI 10) sebanyak 347 ribu usaha/perusahaan merupakan kegiatan
yang mendominasi usaha IMK yang tercatat di Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1). Sementara
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur), Barang Anyaman dari
Rotan, Bambu dan sejenisnya (KBLI 16) serta Industri Pakaian Jadi (KBLI 14) merupakan usaha
400
347
350
300
Dalam Ribuan
250
200 163
143
150
103
100
49 35
50 13 26 19
5 1 4 4 1 1 1
0
.id
go
p s.
Gambar 1. Jumlah Usaha/Perusahaan IMK Menurut Kelompok Industri, 2018
.b
ng
Tabel 7.1 memperlihatkan bahwa Usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menyerap
tp
tenaga kerja sebanyak 1.888,29 ribu orang dengan proporsi antara tenaga kerja laki-laki dan
ht
tenaga kerja perempuan hampir berimbang. Tenaga kerja laki-laki sebanyak 939,20 ribu orang
dan sisanya 949,09 ribu tenaga kerja perempuan. Menurut kelompok industri, industri
makanan (KBLI 10) menyerap pekerja paling banyak (37,60 persen). Kelompok berikutnya yang
cukup berperan menyerap tenaga kerja adalah industri pakaian jadi (KBLI 14) yang
memperkerjakan 15,29 persen, diikuti industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak
termasuk furnitur), barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) yang
menyerap 13,86 persen. Ketiga kelompok tersebut juga paling banyak menjadi pilihan tenaga
kerja perempuan, karena selain membutuhkan keterampilan seorang wanita, ketiganya juga
dapat menjadi pekerjaan sampingan dari mengurus rumah tangga. Perempuan biasanya
diasosiasikan dengan pekerjaan domestik di dalam rumah tangga, sedangkan laki-laki
diasosiasikan dengan tugas sebagai pencari nafkah utama di luar rumah.
1.781.868;
94,36%
.id
< 15 Tahun 15-64 Tahun > 65 Tahun
go
Gambar 2. Jumlah Tenaga Kerja IMK Menurut Kelompok Umur, 2018
p s.
.b
Jika dilihat dari usia tenaga kerja, sebanyak 1.781,87 ribu orang (94,36 persen)
ng
merupakan tenaga kerja usia produktif yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai
e
at
dengan 64 tahun, dan sisanya dilakukan oleh pekerja anak-anak (kurang dari 15 tahun) dan
//j
pekerja berusia 65 tahun ke atas (lanjut usia), masing-masing sebanyak 6,46 ribu anak (0,34
s:
tp
Pekerja anak dan pekerja lansia yang bekerja di usaha IMK sebagian besar merupakan
pekerja yang tidak dibayar yang biasanya merupakan pekerja keluarga yang sifatnya hanya
membantu dalam kegiatan produksi suatu usaha. Serapan tenaga kerja menurut usia tersebut,
masih didominasi oleh industri makanan (KBLI 10) yang mencapai 56,20 persen dari total
pekerja anak dan lansia yang berjumlah 106,43 ribu orang. (Tabel 7.1). Hal ini terjadi
kemungkinan karena dalam mengolah makanan tidak terlalu diperlukan keterampilan khusus
sehingga relatif mudah dilakukan oleh pekerja anak-anak dan lansia. Selain banyak terserap di
industri makanan (KBLI 10), sekitar 23,09 persen lansia usia di atas 65 tahun juga banyak
mengelola industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang
anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16). Anak yang bekerja di usaha IMK
sebagian besar berada di Kabupaten Jepara, Wonogiri dan Cilacap. Sementara itu, jumlah
lansia yang bekerja di usaha IMK cukup besar berada di Kabupaten Wonogiri, Kebumen dan
Banyumas (Tabel 7.2).
Pekerja lulusan SD ke bawah selain terserap pada industri makanan juga banyak
terserap di industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang
anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) sebanyak 16,29 persen. Hal ini
dimungkinkan karena industri tersebut tidak memerlukan pengetahuan dan teknologi khusus,
meskipun membutuhkan keterampilan. Sementara pekerja berpendidikan menengah dan
.id
tinggi berikutnya lebih banyak terserap ke industri pakaian jadi (KBLI 14) masing-masing
go
sebanyak 22,06 persen (pendidikan menengah) dan 23,20 persen (pendidikan tinggi), karena
p s.
industri pakaian jadi merupakan industri yang membutuhkan pendidikan formal, disamping
.b
5,25 5,21
5,20
s:
tp
ht
1,28
1,20
0,54
0,40 0,34
0,21
Banyumas
Rembang
Magelang
Temanggung
Kendal
Magelang
Jepara
Wonogiri
Pekalongan
Tegal
Purworejo
Pati
Kudus
Pekalongan
Surakarta
Tegal
Salatiga
Cilacap
Banjarnegara
Brebes
Grobogan
Wonosobo
Blora
Karanganyar
Pemalang
Purbalingga
Semarang
Semarang
Demak
Sragen
Kebumen
Klaten
Batang
Sukoharjo
Boyolali
Senada dengan sebaran jumlah usaha, distribusi tenaga kerja per kabupaten/kota
menggambarkan ada 6 kabupaten dengan jumlah tenaga kerja IMK lebih dari 5 persen dari
total tenaga kerja IMK di Provinsi Jawa Tengah (1.888,29 ribu orang). Keenam kabupaten
.id
pekerja tidak dibayar mencakup industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18),
go
industri karet, barang dari karet dan plasti (KBLI 22), industri barang logam bukan mesin dan
s.
peralatannya (KBLI 25), industri komputer, barang elektronik dan optik (KBLI 26), industri mesin
p
.b
dan perlengkapan ytdl (KBLI 28), industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI 29),
ng
industri alat angkut lainnya (KBLI 30) dan industri furnitur (KBLI 31). Sementara kelompok
e
at
industri dengan pekerja tidak dibayar yang relatif besar yaitu industri makanan (KBLI 10),
//j
s:
industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari
tp
rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16), industri pengolahan tembakau (KBLI 12), industri
ht
pakaian jadi (KBLI 14), industri barang galian bukan logam (KBLI 23) dan industri furnitur (KBLI
31).
Tabel 11.1 menunjukkan bahwa balas jasa yang diberikan oleh usaha IMK kepada
tenaga kerja yang dibayar sebagian besar bernilai kurang dari 10 ribu rupiah per jam yaitu
sebanyak 127,40 ribu usaha (73,98 persen). Sementara itu, usaha IMK dengan balas jasa antara
10 ribu rupiah sampai 19 ribu rupiah per jam mencapai 37,86 ribu usaha (21,98 persen) dan
usaha IMK dengan balas jasa 20 ribu rupiah atau lebih per jam sebanyak 6,96 ribu usaha (4,04
persen). Kelompok industri yang cenderung bisa memberikan balas jasa antara 10 ribu rupiah
sampai dengan kurang dari 20 ribu rupiah per jam yaitu industri makanan (KBLI 10), industri
kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari rotan,
bambu dan sejenisnya (KBLI 16), industri furnitur (KBLI 31), industri barang logam bukan mesin
dan peralatannya (KBLI 25) dan industri pengolahan tembakau (KBLI 12), selain itu industri
makanan (KBLI 10) juga bisa memberikan balas jasa dengan nilai 20 ribu rupiah atau lebih per
.id
3.3 Profil Pengusaha IMK
go
s.
Keberhasilan sebuah usaha/perusahaan industri dipengaruhi oleh sumber daya manusia
p
.b
dan sumber daya lainnya, termasuk di dalamnya adalah karakteristik pengusaha yang
ng
memimpin roda produksi usaha tersebut. Tabel 6.1 menunjukkan bahwa lebih dari 91 persen
e
at
pengusaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) berada pada usia kerja produktif yaitu antara usia 15-
//j
64 tahun, namun ternyata ada penduduk lanjut usia (lansia) yang berumur 65 tahun ke atas
s:
tp
masih menapaki dunia kerja sebagai pengusaha IMK dan jumlahnya relatif cukup besar yakni
ht
8,28 persen atau 75,73 ribu orang. Lansia ini banyak memimpin usaha/perusahaan di industri
makanan (KBLI 10); industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang
anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) dan industri pengolahan tembakau (KBLI
12). Jumlah pengusaha IMK Lansia terbesar terdapat di Kabupaten Wonogiri dan Banyumas. Hal
ini cukup jelas karena kelompok industri yang terbanyak di kabupaten tersebut adalah industri
makanan (KBLI 10) di Kabupaten Wonogiri dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak
termasuk furnitur), barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) di Kabupaten
Banyumas. Sementara itu, pengusaha IMK yang masih tergolong anak-anak dibawah umur 15
tahun tidak dijumpai di Provinsi Jawa Tengah (Tabel 6.2).
Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan individu di
masa dewasa dalam menentukan kemajuan suatu bangsa sehingga berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Demikian juga tingkat pendidikan seorang pengusaha akan
berpengaruh terhadap kegiatan produksi yang dikelolanya. Gambar 4 memperlihatkan bahwa
.id
go
Tinggi 19.061; 2,08% s.
p
.b
e ng
Gambar 4. Jumlah Pengusaha IMK menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan, 2018
Memiliki kendala atau kesulitan dalam menjalankan usaha adalah hal yang biasa. Hal ini
berlaku juga pada Usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK). Separo lebih usaha IMK atau 56,88
persen mengaku mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya. Bahkan untuk usaha
industri komputer, barang elektronik dan optik (KBLI 26) merupakan kelompok industri yang
mesin dan perlengkapan ytdl) dan KBLI 29 (industri kendaraan bermotor, trailer dan semi
Sementara terdapat 4 kabupaten/kota yang usaha IMK nya mengalami kesulitan diatas 75
persen. Yaitu, Kota Tegal (91,45 persen), Kabupaten Cilacap (90,19 persen), Kabupaten Kendal
(80,09 persen) dan Kabupaten Blora (78,43 persen). Jenis kendala/kesulitan terbanyak yang
dialami oleh usaha IMK setelah bahan baku adalah modal. Modal merupakan pondasi penting
dalam membangun dan mengembangkan sebuah usaha. Tidak hanya perusahaan besar,
usaha IMK juga memerlukan modal untuk mengembangkan usahanya. Ada sebesar 29,79
.id
100%
go
s.
90%
p
.b
80%
ng
70%
e
60%
at
//j
50%
s:
40%
tp
30%
ht
20%
10%
0%
10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Tidak Mengalami Kesulitan Kesulitan selain bahan baku Kesulitan Bahan Baku
Gambar 5. Persentase IMK yang Mengalami Kesulitan Bahan Baku menurut KBLI-2 Digit, 2018
Kendala/Kesulitan yang dialami oleh usaha IMK yang cukup besar lainnya adalah
pemasaran yaitu sebesar 23,71 persen. Usaha IMK bukan hanya sekedar membuat atau
memproduksi barang saja, tapi juga harus ada strategi pemasarannya agar banyak permintaan
dan lancar produksinya. Ada 12 kabupaten/kota yang mengalami kesulitan dalam hal pemasaran
melebihi kesulitan terhadap modal yaitu Kabupaten Purbalingga, Purworejo, Wonosobo,
Magelang, Klaten, Sragen, Grobogan, Pati, Kendal, Pekalongan, Pemalang dan Kota Tegal. Hal
tersebut terjadi pula pada industri logam dasar (KBLI 24) dan industri peralatan listrik (KBLI 27),
.id
sebanyak 33,57 persen usaha IMK mengalaminya. Hal ini menjadi masalah karena dapat
go
menaikkan harga produksi dan akibatnya akan susah bersaing dengan usaha IMK sejenis.
s.
Sementara sebanyak 10,25 persen yang mengalami kesulitan bahan baku karena jauh. Maksudnya
p
.b
Kendala/kesulitan lain yang dialami oleh usaha IMK adalah masalah BBM/energi yaitu
e
at
sebesar 8,50 persen, keterampilan pekerja/pengusaha dalam memproduksi dan mengelola usaha
//j
s:
(8,96 persen), upah buruh yang cukup mahal (4,21 persen) dan kesulitan transportasi (1,41 persen).
tp
ht
Salah satu upaya untuk mengembangkan Usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) adalah
dengan adanya dukungan yang optimal dari pengusaha yang lebih besar melalui strategi
kemitraan. Kemitraan yang dimaksud adalah jalinan kerjasama usaha yang saling
menguntungkan antara usaha IMK dengan usaha/perusahaan yang lebih besar disertai
memperkuat. Tetapi sayang pada usaha IMK ini masih sedikit yang melakukan kemitraan, yaitu
hanya sebesar 7,36 persen dari 914,85 ribu usaha IMK (Tabel 20.1).
Jenis kemitraan yang terbanyak dilakukan oleh usaha IMK tahun 2018 adalah kemitraan
dalam hal pengadaan bahan baku yaitu sebesar 49,39 persen. Kemudian yang kedua adalah
kemitraan dalam hal pemasaran produk sebesar 35,24 persen dan ketiga adalah kemitraan
besar dalam menjalin kemitraan dengan usaha IMK tahun 2018 adalah pihak swasta, yaitu
sebesar 35,67 persen. Peran pemerintah dalam hal ini adalah BUMN/BUMD hanya sebesar 2,55
persen saja. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk dapat bermitra dengan usaha
IMK sehingga dapat memecahkan masalah serta kesulitan yang dihadapi oleh usaha IMK.
Lembaga lain yang ikut bermitra dengan usaha IMK adalah perbankan dan LSM. Walaupun
jumlah kemitraannya hanya sedikit sekali yaitu hanya sebesar 2,77 persen dan 2,79 persen
(Tabel A.21).
5,63% 8,26%
2,84%
.id
4,29%
Inti - Plasma
go Subkontrak
p s.
Perdagangan Umum
.b
Kerjasama Operasional
e
35,40%
Usaha Patungan
at
//j
Lainnya
s:
tp
10,85%
ht
Pola kemitraan terbanyak yang dilakukan oleh usaha IMK adalah perdagangan umum
yaitu sebesar 35,40 persen. Kegiatan yang dilakukan pada pola kemitraan perdagangan umum
adalah usaha yang lebih besar membantu usaha yang lebih kecil dalam bentuk kerjasama
pemasaran produk, penyediaan lokasi usaha, sementara pasokan dari usaha kecil/mitra usaha
diperlukan oleh usaha yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan persyaratan
dan kualitas produk yang telah disepakati. Selanjutnya pola kemitraan terbanyak kedua adalah
kerjasama operasional sebesar 32,73 persen, yaitu kerjasama dalam menjalankan usaha yang
sifatnya sementara sampai dengan pekerjaannya selesai. Pola kemitraan bagi hasil sebesar 10,85
persen dimana usaha IMK berkedudukan sebagai pelaksana yang menjalankan usaha yang
dibiayai atau dimiliki oleh usaha yang lebih besar dengan membagi hasil keuntungan usahanya.
.id
koperasi, artinya ada usaha IMK yang bukan anggota koperasi tetapi ikut menikmati pelayanan
dari koperasi. go
s.
Jenis pelayanan koperasi yang diterima selama setahun yang lalu pada 43,16 ribu usaha
p
.b
IMK yang terbanyak adalah pinjaman uang yaitu sebesar 39,35 persen. Berikutnya adalah
ng
pemasaran (20,81 persen), barang modal (9,02 persen), pengadaan bahan baku (8,32 persen),
e
at
Dari data kemitraan dan koperasi ini terlihat bahwa usaha IMK kurang dalam melakukan
tp
pengembangan usahanya, sehingga pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah perlu bekerja
ht
Dalam menjalankan suatu usaha, modal merupakan sarana utama yang harus dipastikan
ada. Tanpa adanya modal maka kegiatan usaha tidak akan berjalan lancar. Pada usaha Industri
Mikro dan Kecil (IMK) modal yang dimaksud bukan berupa uang yang banyak, mesin yang
canggih atau tempat yang layak, tetapi modal dengan uang seadanya, mesin/peralatan
sederhana dan tempat masih bercampur dengan rumah tangganya. Itulah karakteristik modal
pada usaha IMK. Sumber modal usaha bisa berasal dari milik sendiri atau bersama maupun dari
pinjaman. Modal usaha IMK didominasi oleh modal yang sepenuhnya milik sendiri yaitu
sebesar 85,02 persen. Modal yang berasal dari pihak lain saja hanya sebesar 2.52 persen. Dan
sisanya melakukan usaha dengan modal bersama sebesar 12,45 persen (Gambar 7).
12,45%
.id
go
s. 2,52%
p
Milik Sendiri Bersama Pihak Lain
.b
ng
Usaha IMK dengan menggunakan modal sendiri sebesar 100 persen terdapat pada
//j
s:
industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) dan industri komputer,
tp
barang elektronik dan optik (KBLI 26). Sedangkan usaha IMK yang menggunakan modal sendiri
ht
lebih dari 90 persen terdapat pada industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk
furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI 16), industri bahan kimia
dan barang dari bahan kimia (KBLI 20), industri logam dasar (KBLI 24) dan industri kendaraan
bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI 29). Sementara berdasarkan kabupaten/kota yaitu
Kabupaten Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonogiri, dan Demak, serta Kota Magelang,
Modal usaha IMK yang berasal dari pihak lain atau pinjaman usaha adalah sebesar
14,98 persen. Selain didapat dari lembaga keuangan pinjaman usaha juga didapat dari
perseorangan bisa dari keluarga, teman bahkan rentenir. Usaha IMK terbanyak melakukan
pinjaman usaha sebagai modal usahanya kepada bank yaitu sebesar 47,66 persen. Kemudian
perorangan dan keluarga sebesar 35,97 persen, pinjaman dana bergulir sebesar 6,62 persen.
Sisanya melakukan pinjaman usaha kepada koperasi (6,50 persen), modal ventura (2,71 persen),
pegadaian (0,14 persen), dan lainnya (Tabel 14.1).
(51,42 persen). Alasan terbanyak adalah karena tidak berminat (65,23 persen), padahal kesulitan
utama usaha IMK adalah modal. Alasan berikutnya akan menjelaskan mengapa usaha IMK tidak
meminjam di bank, yaitu tidak ada agunan (11,29 persen) dan suku bunga tinggi (6,83 persen).
Sementara karena alasan persyaratan sulit, tidak tahu caranya dan proposal ditolak masing-
masing sebesar 5,28 persen, 1,93 persen dan 0,92 persen (Tabel 15.1).
Besarnya pinjaman usaha IMK yang meminjam di bank bervariasi. Yang terbanyak adalah
usaha IMK yang meminjam dibawah 20 juta rupiah yaitu sebesar 50,01 persen. Sementara
usaha IMK yang meminjam pada rentang 20 juta - 100 juta rupiah sebanyak 42,34 persen. Dan
sisanya dengan besar pinjaman antara 100 juta - 500 juta rupiah sebanyak 5,27 persen, bahkan
ada pula yang meminjam di atas 500 juta rupiah walaupun hanya 2,39 persen saja (Tabel 16.1).
.id
go
3.7 Profil Penggunaan Internet pada Dunia Usaha s.
p
.b
Internet menjadi sesuatu yang tak bisa dipisahkan di era ini terlebih memasuki era
ng
industri keempat atau industri 4.0 yang didominasi konektivitas. Tidak heran jika segala
e
at
sesuatu bisa dilakukan secara online dengan bantuan internet. Banyak sekali pihak yang
//j
memanfaatkan internet untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk di dunia usaha. Internet
s:
tp
akan sangat membantu pelaku usaha memperoleh dan berbagi informasi apapun yang dapat
ht
menunjang aktivitas bisnisnya. Namun demikian, penggunaan internet pada pelaku usaha
skala mikro kecil di Indonesia termasuk di Jawa Tengah masih sangat minim.
Dari hasil Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahunan 2018, persentase
usaha/perusahaan IMK yang menggunakan internet hanya 7,93 persen saja. Menurut KBLI,
jumlah usaha/perusahaan IMK terbesar yang menggunakan internet terdapat pada industri
pakaian jadi (KBLI 14) sebesar 17,71 ribu usaha/perusahaan (24,41 persen), industri makanan
(KBLI 10) sebesar 15,35 ribu usaha/perusahaan (21,16 persen) dan industri furnitur (KBLI 31)
sebesar 12,03 ribu usaha/perusahaan (12,03 persen). (Gambar 8). Rendahnya pendidikan
pengusaha IMK sebesar 83,59 persen hanya menamatkan pendidikannya sampai jenjang SMP
ke bawah, hal demikian ditengarai menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan
internet pada usaha usaha/perusahaan IMK (Tabel 5.1).
Pada Tabel 33.1 memperlihatkan terdapat 30,69 ribu usaha/perusahaan IMK yang
menggunakan internet sebagai sarana untuk pemasaran produk. Selain itu, jumlah usaha IMK
.id
go
s.
21,16% (15,35 ribu)
p
.b
e ng
10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Gambar 8. Persentase Pengusaha IMK yang Menggunakan Internet menurut KBLI 2 Digit, 2018
Pemasaran sebagai ujung tombak bisnis tidak semata hanya sebagai aktivitas
memasarkan produk tetapi juga merupakan proses/cara menyebarluaskan produk/barang atau
jasa. Pemasaran utama produk hasil Usaha/Perusahaan Industri Mikro dan Kecil (IMK) masih
didominasi pemasaran dalam satu kabupaten/kota yang mencapai 87,73 persen. Sementara
untuk pemasaran luar kabupaten/kota dalam satu provinsi dan luar provinsi masih belum
berkembang. Kedua alokasi pemasaran ini masing-masing sebesar 8,58 persen dan 3,41 persen.
Sedangkan untuk pasar produk luar negeri yang dapat dijangkau usaha IMK masih relatif kecil.
Ekspor usaha/perusahaan IMK hanya sebesar 0,27 persen dari keseluruhan produknya. (Gambar
9).
.id
3,41%
go
s.
0,27%
p
.b
ng
8,58%
e
at
//j
s:
tp
ht
87,73%
Menurut hasil Survei IMK tahunan 2018, pemasaran merupakan salah satu
kendala/kesulitan terbesar yang dialami oleh pelaku usaha IMK. Selanjutnya, diharapkan ada
upaya khusus dari pemerintah untuk mengatasi kendala/kesulitan yang dialami pelaku usaha
IMK dengan melakukan bimbingan dan pelatihan serta penyuluhan berbasis internet, sehingga
Lainnya Perusahaan
Rumah Tangga 1,83% 16,54%
25,79%
Pedagang
55,84%
.id
Gambar 10. Persentase Konsumen Utama Usaha IMK, 2018
go
Usaha IMK sangat berperan memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup masyarakat.
s.
Produk yang dihasilkan dari usaha IMK digunakan oleh berbagai segmen. Pada gambar 10
p
.b
dapat dilihat konsumen utama yang mendominasi produk hasil olahan IMK yaitu pedagang
ng
yang mencapai 55,84 persen. Rumah tangga menjadi konsumen utama terbesar kedua setelah
e
pedagang mencapai 25,79 persen. Selain itu, perusahaan juga menjadi sebagian kecil dari
at
//j
konsumen utama produk hasil olahan IMK yaitu sebesar 16,54 persen.
s:
tp
ht
Perempuan
id
201
o.
ribu orang
.g
b ps
g.
en
at
Lainnya
s:
Koperasi Perorangan
tp
ht
Perempuan
.id
13 38 068 6 344 2 385 561 1 343 48 701
go
14 91 723 41 023 6 527 2 689 1 068 143 030
15 2 182 2 297 519 26 - 5 024
s.
97 696 63 120 2 222 148 286
p
16 163 472
.b
24 833 60 14 8 - 915
ht
Jumlah / Total 414 194 451 021 37 622 8 254 3 759 914 850
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
10 Klaten 12 525 13 523 2 639 46 313 29 046
go
11 Sukoharjo 6 137 8 128 463 119 180 15 027
12 Wonogiri 10 622 35 333 - - - 45 955
s.
13 Karanganyar 5 420 7 092 220 - - 12 732
p
14 Sragen 9 572 5 888 268 69 27 15 824
.b
Jawa Tengah 414 194 451 021 37 622 8 254 3 759 914 850
10 347 109 110 631 599 408 710 039 57 983 967 842 47 740 885 095 1 800 295 667
11 12 781 12 042 19 351 31 393 900 936 287 345 147 383 207 968 162
12 26 062 41 586 78 910 120 496 9 990 665 371 5 209 519 774 318 444 127
.id
13 48 701 42 908 55 458 98 366 3 366 738 257 1 751 603 013 714 430 761
14 143 030 105 937 182 728 288 665
go 13 547 940 192 7 265 873 797 1 650 158 497
s.
15 5 024 6 174 6 493 12 667 896 585 658 531 196 758 111 285 198
p
16 163 472 41 811 219 940 261 751 9 415 120 098 5 410 499 554 968 170 643
.b
17 1 121 971 1 671 2 642 140 553 370 87 975 275 9 937 263
ng
18 4 114 9 104 5 486 14 590 1 019 226 869 535 493 132 187 242 447
e
20 3 919 2 381 5 066 7 447 371 503 426 259 920 884 35 319 811
at
21 844 478 1 275 1 753 58 168 768 21 388 915 4 020 469
//j
1 079 2 358 1 413 3 771 415 598 298 192 050 482 38 781 814
s:
22
34 995 27 946 56 590 84 536 3 619 576 329 1 940 447 302 451 228 595
tp
23
915 239 945 1 184 134 139 003 83 121 600 5 439 877
ht
24
25 18 865 28 995 21 419 50 414 4 634 429 101 2 722 262 812 596 239 132
26 13 49 13 62 7 937 000 2 988 609 877 050
27 150 173 182 355 34 030 305 12 325 789 3 370 889
28 362 619 455 1 074 175 672 585 121 577 135 10 784 997
29 432 696 475 1 171 95 658 432 51 651 241 17 979 034
30 646 1 103 780 1 883 147 372 269 77 466 911 25 643 949
31 62 256 73 771 66 541 140 312 10 717 211 746 6 175 201 917 1 605 476 386
32 37 948 10 773 41 428 52 201 1 068 747 719 536 106 782 113 796 945
33 1 012 514 1 009 1 523 72 401 070 28 974 752 10 840 594
Jumlah / Total 914 850 521 259 1 367 036 1 888 295 118 814 179 994 81 103 678 913 8 887 732 308
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
01 Cilacap 54 732 6 523 91 658 98 181 2 169 801 568 1 304 813 201 77 784 306
02 Banyumas 49 327 16 478 82 712 99 190 2 349 892 545 1 307 478 199 240 976 203
03 Purbalingga 62 685 6 283 94 911 101 194 2 057 502 209 969 034 468 101 078 293
04 Banjarnegara 44 709 9 828 54 982 64 810 1 309 014 259 666 760 719 107 421 407
05 Kebumen 49 181 13 474 84 940 98 414 1 516 448 797 854 687 836 133 833 543
06 Purworejo 31 272 11 001 46 773 57 774 1 221 113 596 696 946 681 180 480 642
07 Wonosobo 17 042 5 774 27 255 33 029 846 317 723 539 353 914 76 540 459
.id
08 Magelang 43 106 12 210 76 618 88 828 1 483 480 164 781 176 960 91 067 364
09 Boyolali 20 092 12 751 28 365 41 116 2 446 824 205 1 808 867 078 177 308 583
10 Klaten 29 046 33 594 37 885 71 479
go 5 937 051 103 3 845 210 686 563 634 878
s.
11 Sukoharjo 15 027 16 379 19 128 35 507 3 814 868 382 1 876 631 552 631 223 189
p
12 Wonogiri 45 955 6 335 83 885 90 220 1 693 586 062 933 364 780 107 215 111
.b
13 Karanganyar 12 732 3 973 18 705 22 678 1 083 661 680 660 760 767 82 697 527
ng
14 Sragen 15 824 7 712 20 919 28 631 1 369 854 586 771 127 264 144 950 287
15 Grobogan 15 322 9 211 25 431 34 642 1 442 902 732 906 227 957 126 137 429
e
16 Blora 12 186 8 697 15 838 24 535 808 956 217 443 568 770 62 608 497
at
17 Rembang 16 942 10 233 28 969 39 202 1 275 493 562 720 176 893 136 861 988
//j
18 Pati 18 540 14 618 25 028 39 646 3 843 950 365 2 835 961 202 280 135 018
s:
19 Kudus 13 775 17 244 17 549 34 793 2 828 994 987 1 936 080 223 358 518 976
tp
20 Jepara 48 187 47 171 56 101 103 272 5 589 141 273 3 501 146 390 766 992 888
ht
21 Demak 15 298 12 670 25 213 37 883 880 041 788 527 079 362 86 702 201
22 Semarang 29 606 8 770 39 864 48 634 2 152 445 318 1 254 035 599 146 985 053
23 Temanggung 18 627 25 867 44 596 70 463 10 336 684 194 5 402 508 081 374 611 918
24 Kendal 17 700 16 173 25 175 41 348 1 760 153 150 936 220 683 181 083 430
25 Batang 43 159 15 313 53 038 68 351 3 711 107 084 2 838 187 001 295 398 911
26 Pekalongan 37 371 38 534 50 738 89 272 2 677 466 590 1 176 888 083 711 366 104
27 Pemalang 44 210 41 582 62 569 104 151 35 958 112 051 31 803 719 145 935 669 373
28 Tegal 27 249 29 180 38 718 67 898 5 035 889 858 2 995 795 204 467 260 872
29 Brebes 20 912 9 791 31 008 40 799 1 897 825 335 1 084 880 390 150 261 156
71 Magelang 2 369 1 027 2 920 3 947 246 921 414 142 718 758 18 208 863
72 Surakarta 5 714 2 848 7 257 10 105 569 257 312 294 600 111 53 369 408
73 Salatiga 3 716 2 026 4 407 6 433 464 898 594 299 717 244 32 052 647
74 Semarang 21 467 30 628 29 507 60 135 6 313 298 436 3 960 886 326 749 578 274
75 Pekalongan 7 421 15 335 8 833 24 168 1 158 921 038 662 238 830 203 272 210
76 Tegal 4 349 2 026 5 541 7 567 562 301 815 364 828 558 34 445 300
Jawa Tengah 914 850 521 259 1 367 036 1 888 295 118 814 179 994 81 103 678 913 8 887 732 308
.id
13 301 11 174 46 741 1 474 48 701
14 23 205
go- 140 174 2 628 143 030
s.
15 - - - 5 012 12 5 024
p
17 - - 10 1 111 - 1 121
ng
- - 4 3 915 - 3 919
at
20
//j
22 - - 19 1 054 6 1 079
tp
24 4 - - 911 - 915
25 25 88 131 18 507 114 18 865
26 - - - 13 - 13
27 - - - 140 10 150
28 - - 18 344 - 362
29 - - 13 417 2 432
30 14 - - 632 - 646
31 - 21 652 60 034 1 549 62 256
32 30 3 142 37 748 25 37 948
33 - - - 1 012 - 1 012
Jumlah / Total 1 037 1 611 2 138 880 876 29 188 914 850
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
09 Boyolali - - 148 19 678 266 20 092
go
10 Klaten 197 182 301 27 968 398 29 046
11 Sukoharjo 27 148 58 14 794 - 15 027
s.
12 Wonogiri - - - 45 955 - 45 955
p
13 Karanganyar - 12 170 12 550 - 12 732
.b
Jawa Tengah 1 037 1 611 2 138 880 876 29 188 914 850
.id
10
11 256 6 863 8 11 662 8 12 781 8
12 10 797 7 6 967
go
8 8 298 8 26 062 7
s.
13 867 6 9 048 6 38 786 7 48 701 6
p
17
127 4 1 055 6 2 932 8 4 114 7
//j
18
s:
22 70 6 24 4 985 6 1 079 6
23 2 444 6 6 488 6 26 063 7 34 995 7
24 8 8 90 6 817 8 915 7
25 1 001 6 4 295 7 13 569 7 18 865 7
26 - - - - 13 8 13 8
27 20 8 10 7 120 7 150 7
28 - - 87 8 275 8 362 8
29 - - 26 8 406 7 432 7
30 15 8 107 8 524 7 646 8
31 2 575 6 8 672 7 51 009 8 62 256 8
32 131 6 9 401 5 28 416 6 37 948 6
33 58 5 171 5 783 7 1 012 6
Keterangan / Note :*) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
Kabupaten/Kota Rata-rata Jam Rata-rata Jam Rata-rata Jam Rata-rata Jam Kerja
Regency/Municipality Banyaknya Usaha Kerja per Hari Banyaknya Usaha Kerja per Hari Banyaknya Usaha Kerja per Hari Banyaknya Usaha per Hari
Number of Average of Number of Average of Number of Average of Number of Average of Working
Establishment Working Hour Establishment Working Hour Establishment Working Hour Establishment Hour
a Day a Day a Day a Day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
.id
07 Wonosobo 1 548 8 3 139 7 12 355 6 17 042 7
go
08 Magelang 1 784 6 19 416 6 21 906 6 43 106 6
09 Boyolali 1 803 8 4 084 8 14 205 7 20 092 7
s.
10 Klaten 400 8 2 346 7 26 300 7 29 046 7
p
11 Sukoharjo 563 5 1 830 7 12 634 7 15 027 7
.b
10 95 313 163 278 48 963 27 943 5 637 1 192 4 783 347 109
.id
11 2 101 2 174 1 329 5 911 462 204 600 12 781
go
12 5 422 14 873 4 071 1 218
s. 160 5 313 26 062
13 14 323 18 122 8 480 5 668 1 225 224 659 48 701
p
14 7 193 52 841 45 397 20 590 12 892 2 032 2 085 143 030
.b
21
82 295 147 299 131 - 125 1 079
ht
22
23 7 990 15 440 5 964 4 086 1 071 260 184 34 995
24 49 839 - 18 9 - - 915
25 1 557 4 927 5 853 3 158 2 904 126 340 18 865
26 - 9 - 4 - - - 13
27 - 93 16 21 - 20 - 150
28 - 19 205 81 3 - 54 362
29 1 160 161 50 53 4 3 432
30 23 193 257 131 42 - - 646
31 7 497 23 096 14 305 12 697 2 352 826 1 483 62 256
32 4 518 17 305 10 261 4 235 1 081 67 481 37 948
33 - 334 417 29 190 - 42 1 012
Jumlah / Total 197 263 393 986 173 509 97 479 33 552 6 114 12 947 914 850
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 13 172 17 247 8 184 2 316 2 037 123 27 43 106
09 Boyolali 1 205 6 201 5 139 2 077 4 765 145 560 20 092
10 Klaten 5 111 8 191 4 401 6 935
go 3 115 289 1 004 29 046
s.
11 Sukoharjo 1 855 2 948 4 490 3 327 1 408 259 740 15 027
p
12 Wonogiri 7 238 21 683 12 851 2 706 1 164 - 313 45 955
.b
Jawa Tengah 197 263 393 986 173 509 97 479 33 552 6 114 12 947 914 850
.id
12 - 98 22 644 3 320 26 062
- 1 381 44 668 2 652 48 701
go
13
14 - 5 291 135 417 2 322 143 030
s.
15 - 89 4 777 158 5 024
p
.b
18
at
21 - - 840 4 844
s:
22 - - 1 052 27 1 079
tp
24 - - 909 6 915
25 - 186 18 142 537 18 865
26 - - 4 9 13
27 - - 150 - 150
28 - - 283 79 362
29 - 5 416 11 432
30 - 44 581 21 646
31 - 783 58 231 3 242 62 256
32 - 1 769 35 794 385 37 948
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang - 562 37 694 4 850 43 106
go
09 Boyolali - 114 18 826 1 152 20 092
10 Klaten - 120 28 799 127 29 046
s.
11 Sukoharjo - 260 14 136 631 15 027
p
12 Wonogiri - 29 34 042 11 884 45 955
.b
10 167 156 954 108 809 28 826 2 828 246 076 138 386 27 993 2 995 403 030 247 195 56 819
11 - 15 285 6 770 132 - 6 763 2 313 130 - 22 048 9 083 262
.id
12 197 39 799 16 390 3 270 58 46 486 13 187 1 109 255 86 285 29 577 4 379
170 35 230 3 365 724 - 40 289 16 642 1 946 170 75 519 20 007 2 670
go
13
14 - 89 366 17 395 2 003 551 157 720 20 662 968 551 247 086 38 057 2 971
s.
15 - 4 320 1 340 208 28 6 513 233 25 28 10 833 1 573 233
p
.b
16 309 81 604 42 305 10 079 796 66 995 46 658 13 005 1 105 148 599 88 963 23 084
ng
113 35 236 21 789 3 197 - 15 453 8 182 566 113 50 689 29 971 3 763
ht
23
24 - 253 838 6 - 67 20 - - 320 858 6
25 181 37 348 8 206 509 27 3 322 788 33 208 40 670 8 994 542
26 - 53 - 9 - - - - - 53 - 9
27 - 182 76 - - 66 31 - - 248 107 -
28 - 743 198 79 - 27 27 - - 770 225 79
29 - 956 127 11 - 76 1 - - 1 032 128 11
30 - 1 400 320 29 - 61 73 - - 1 461 393 29
31 915 98 587 26 824 3 038 - 7 777 2 964 207 915 106 364 29 788 3 245
32 57 8 104 1 891 239 2 37 291 4 352 265 59 45 395 6 243 504
33 - 822 436 242 - - 23 - - 822 459 242
Jumlah / Total 2 109 623 054 260 443 53 598 4 354 642 530 255 841 46 366 6 463 1 265 584 516 284 99 964
Keterangan / Note *:) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
Kabupaten/Kota Kelompok Umur Pekerja / Age Group Workers Kelompok Umur Pekerja / Age Group Workers Kelompok Umur Pekerja / Age Group Workers
Regency/Municipality
< 15 Tahun 15 - 49 Tahun 50 - 64 Tahun > 65 Tahun < 15 Tahun 15 - 49 Tahun 50 - 64 Tahun > 65 Tahun < 15 Tahun 15 - 49 Tahun 50 - 64 Tahun > 65 Tahun
Years Years Years Years Years Years Years Years Years Years Years Years
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
01 Cilacap - 21 631 25 496 2 355 790 24 583 22 549 777 790 46 214 48 045 3 132
02 Banyumas - 25 545 16 198 6 763 232 33 848 14 247 2 357 232 59 393 30 445 9 120
03 Purbalingga - 23 715 18 546 10 - 39 637 19 286 - - 63 352 37 832 10
04 Banjarnegara - 11 058 12 065 1 941 5 29 376 8 881 1 484 5 40 434 20 946 3 425
05 Kebumen 47 27 609 19 359 4 747 24 26 638 16 129 3 861 71 54 247 35 488 8 608
06 Purworejo 89 15 366 6 537 1 165 207 19 554 12 106 2 750 296 34 920 18 643 3 915
.id
07 Wonosobo 280 9 049 4 353 2 084 145 10 939 4 649 1 530 425 19 988 9 002 3 614
08 Magelang 201 24 225 13 709 3 753 61 28 445 15 250 3 184 262 52 670 28 959 6 937
09 Boyolali - 14 885 2 616 216 - 19 620
go
2 753 1 026 - 34 505 5 369 1 242
s.
10 Klaten 161 28 429 16 531 - 49 15 390 10 792 127 210 43 819 27 323 127
p
11 Sukoharjo - 13 367 5 692 501 - 11 784 3 768 395 - 25 151 9 460 896
.b
12 Wonogiri 190 19 974 14 713 10 514 683 23 131 14 217 6 798 873 43 105 28 930 17 312
ng
13 Karanganyar - 6 369 5 169 1 591 - 5 926 2 683 940 - 12 295 7 852 2 531
14 Sragen 35 10 862 2 849 719 28 10 492 2 640 1 006 63 21 354 5 489 1 725
e
15 Grobogan 21 10 511 5 461 851 446 11 915 4 873 564 467 22 426 10 334 1 415
at
16 Blora - 6 303 1 299 418 407 11 649 3 487 972 407 17 952 4 786 1 390
//j
17 Rembang 27 11 089 4 144 616 226 15 043 6 991 1 066 253 26 132 11 135 1 682
s:
18 Pati - 16 898 3 854 901 - 12 583 4 378 1 032 - 29 481 8 232 1 933
tp
19 Kudus 4 16 133 3 383 510 384 9 705 3 495 1 179 388 25 838 6 878 1 689
ht
20 Jepara 879 66 334 9 809 1 108 - 19 871 4 543 728 879 86 205 14 352 1 836
21 Demak 7 11 255 4 579 594 7 17 737 3 331 373 14 28 992 7 910 967
22 Semarang - 8 106 7 620 1 388 377 14 184 12 199 4 760 377 22 290 19 819 6 148
23 Temanggung 33 24 632 7 215 1 597 28 27 727 8 419 812 61 52 359 15 634 2 409
24 Kendal - 15 224 5 333 892 - 14 953 3 923 1 023 - 30 177 9 256 1 915
25 Batang - 13 725 5 443 2 492 12 31 713 14 596 370 12 45 438 20 039 2 862
26 Pekalongan 14 44 837 2 586 378 - 35 336 5 349 772 14 80 173 7 935 1 150
27 Pemalang - 40 161 13 149 2 426 167 41 643 4 502 2 103 167 81 804 17 651 4 529
28 Tegal 61 23 227 6 718 255 - 31 890 4 845 902 61 55 117 11 563 1 157
29 Brebes 4 10 623 4 611 1 133 - 15 738 6 867 1 823 4 26 361 11 478 2 956
71 Magelang - 1 250 435 72 - 1 281 733 176 - 2 531 1 168 248
72 Surakarta - 3 478 1 741 188 - 2 959 1 626 113 - 6 437 3 367 301
73 Salatiga - 1 679 701 118 76 2 296 1 118 445 76 3 975 1 819 563
74 Semarang - 29 656 5 548 1 116 - 15 925 7 184 706 - 45 581 12 732 1 822
75 Pekalongan 45 12 837 1 760 95 - 6 756 2 637 38 45 19 593 4 397 133
76 Tegal 11 3 012 1 221 91 - 2 263 795 174 11 5 275 2 016 265
Jawa Tengah 2 109 623 054 260 443 53 598 4 354 642 530 255 841 46 366 6 463 1 265 584 516 284 99 964
10 275 174 19 582 294 756 383 625 31 658 415 283 658 799 51 240 710 039
11 21 782 405 22 187 8 072 1 134 9 206 29 854 1 539 31 393
12 58 720 936 59 656 56 176 4 664 60 840 114 896 5 600 120 496
.id
13 36 923 2 566 39 489 57 263 1 614 58 877 94 186 4 180 98 366
14 105 707 3 057 108 764 175 007 go4 894 179 901 280 714 7 951 288 665
s.
15 4 973 895 5 868 6 180 619 6 799 11 153 1 514 12 667
p
.b
16 124 277 10 020 134 297 126 086 1 368 127 454 250 363 11 388 261 751
ng
18
at
23
24 1 073 24 1 097 82 5 87 1 155 29 1 184
25 42 578 3 666 46 244 3 424 746 4 170 46 002 4 412 50 414
26 62 - 62 - - - 62 - 62
27 211 47 258 96 1 97 307 48 355
28 1 020 - 1 020 27 27 54 1 047 27 1 074
29 795 299 1 094 70 7 77 865 306 1 171
30 1 644 105 1 749 61 73 134 1 705 178 1 883
31 126 246 3 118 129 364 9 537 1 411 10 948 135 783 4 529 140 312
32 9 943 348 10 291 41 842 68 41 910 51 785 416 52 201
33 1 430 70 1 500 23 - 23 1 453 70 1 523
Jumlah / Total 885 999 53 205 939 204 895 382 53 709 949 091 1 781 381 106 914 1 888 295
Keterangan / Note *:) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
01 Cilacap 49 004 478 49 482 40 593 8 106 48 699 89 597 8 584 98 181
02 Banyumas 46 610 1 896 48 506 49 207 1 477 50 684 95 817 3 373 99 190
03 Purbalingga 40 694 1 577 42 271 58 834 89 58 923 99 528 1 666 101 194
04 Banjarnegara 24 069 995 25 064 39 737 9 39 746 63 806 1 004 64 810
05 Kebumen 41 750 10 012 51 762 39 027 7 625 46 652 80 777 17 637 98 414
06 Purworejo 21 791 1 366 23 157 33 029 1 588 34 617 54 820 2 954 57 774
07 Wonosobo 14 502 1 264 15 766 16 730 533 17 263 31 232 1 797 33 029
.id
08 Magelang 40 887 1 001 41 888 44 903 2 037 46 940 85 790 3 038 88 828
go
09 Boyolali 16 694 1 023 17 717 22 311 1 088 23 399 39 005 2 111 41 116
10 Klaten 42 511 2 610 45 121 24 439 1 919 26 358 66 950 4 529 71 479
s.
11 Sukoharjo 19 348 212 19 560 15 387 560 15 947 34 735 772 35 507
p
12 Wonogiri 44 627 764 45 391 40 021 4 808 44 829 84 648 5 572 90 220
.b
13 Karanganyar 11 403 1 726 13 129 8 898 651 9 549 20 301 2 377 22 678
ng
14 Sragen 13 071 1 394 14 465 13 114 1 052 14 166 26 185 2 446 28 631
e
15 Grobogan 15 323 1 521 16 844 15 833 1 965 17 798 31 156 3 486 34 642
at
16 Blora 7 815 205 8 020 15 199 1 316 16 515 23 014 1 521 24 535
//j
17 Rembang 14 923 953 15 876 22 700 626 23 326 37 623 1 579 39 202
s:
18 Pati 20 286 1 367 21 653 17 225 768 17 993 37 511 2 135 39 646
tp
19 Kudus 18 320 1 710 20 030 13 192 1 571 14 763 31 512 3 281 34 793
ht
20 Jepara 77 274 856 78 130 24 169 973 25 142 101 443 1 829 103 272
21 Demak 16 105 330 16 435 20 945 503 21 448 37 050 833 37 883
22 Semarang 15 582 1 532 17 114 31 190 330 31 520 46 772 1 862 48 634
23 Temanggung 32 955 522 33 477 34 025 2 961 36 986 66 980 3 483 70 463
24 Kendal 20 057 1 392 21 449 18 549 1 350 19 899 38 606 2 742 41 348
25 Batang 19 861 1 799 21 660 46 130 561 46 691 65 991 2 360 68 351
26 Pekalongan 47 616 199 47 815 41 181 276 41 457 88 797 475 89 272
27 Pemalang 51 865 3 871 55 736 46 698 1 717 48 415 98 563 5 588 104 151
28 Tegal 28 324 1 937 30 261 36 645 992 37 637 64 969 2 929 67 898
29 Brebes 15 007 1 364 16 371 21 995 2 433 24 428 37 002 3 797 40 799
71 Magelang 1 614 143 1 757 2 081 109 2 190 3 695 252 3 947
72 Surakarta 5 161 246 5 407 4 405 293 4 698 9 566 539 10 105
73 Salatiga 2 455 43 2 498 3 877 58 3 935 6 332 101 6 433
74 Semarang 31 648 4 672 36 320 21 472 2 343 23 815 53 120 7 015 60 135
75 Pekalongan 12 771 1 966 14 737 8 639 792 9 431 21 410 2 758 24 168
76 Tegal 4 076 259 4 335 3 002 230 3 232 7 078 489 7 567
Jawa Tengah 885 999 53 205 939 204 895 382 53 709 949 091 1 781 381 106 914 1 888 295
10 165 808 337 378 123 460 62 901 12 052 2 522 5 918 710 039
.id
11 4 027 6 763 7 427 10 217 1 354 936 669 31 393
12 553 78 510 25 324 3 223
go
12 369 5 512 120 496
13 18 003 33 896 30 741 12 894 1 675 255 902 98 366
s.
14 11 507 108 820 103 514 42 991 15 393 3 305 3 135 288 665
p
.b
16 69 581 113 955 52 645 16 746 7 142 678 1 004 261 751
277 414 1 040 628 80 10 193 2 642
e
17
at
Jumlah / Total 316 167 810 620 455 150 220 822 57 772 10 950 16 814 1 888 295
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 22 748 38 815 20 222 4 355 2 472 123 93 88 828
go
09 Boyolali 1 700 13 027 13 387 6 763 5 385 237 617 41 116
10 Klaten 7 802 16 574 20 471 15 938 8 707 303 1 684 71 479
s.
11 Sukoharjo 4 000 6 074 12 270 9 245 1 951 1 091 876 35 507
p
Jawa Tengah 316 167 810 620 455 150 220 822 57 772 10 950 16 814 1 888 295
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
10 49 668 60 963 110 631 245 088 354 320 599 408 294 756 415 283 710 039
11 9 602 2 440 12 042 12 585 6 766 19 351 22 187 9 206 31 393
.id
12 16 408 25 178 41 586 43 248 35 662 78 910 59 656 60 840 120 496
27 044 15 864 42 908 12 445 43 013 55 458 39 489 58 877 98 366
go
13
14 41 526 64 411 105 937 67 238 115 490 182 728 108 764 179 901 288 665
s.
15 2 527 3 647 6 174 3 341 3 152 6 493 5 868 6 799 12 667
p
.b
16 37 973 3 838 41 811 96 324 123 616 219 940 134 297 127 454 261 751
ng
Jumlah / Total 320 100 201 159 521 259 619 104 747 932 1 367 036 939 204 949 091 1 888 295
Keterangan / Note *:) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
01 Cilacap 3 577 2 946 6 523 45 905 45 753 91 658 49 482 48 699 98 181
02 Banyumas 6 848 9 630 16 478 41 658 41 054 82 712 48 506 50 684 99 190
03 Purbalingga 5 236 1 047 6 283 37 035 57 876 94 911 42 271 58 923 101 194
04 Banjarnegara 3 411 6 417 9 828 21 653 33 329 54 982 25 064 39 746 64 810
05 Kebumen 11 516 1 958 13 474 40 246 44 694 84 940 51 762 46 652 98 414
06 Purworejo 7 565 3 436 11 001 15 592 31 181 46 773 23 157 34 617 57 774
07 Wonosobo 3 824 1 950 5 774 11 942 15 313 27 255 15 766 17 263 33 029
08 Magelang 5 396 6 814 12 210 36 492 40 126 76 618 41 888 46 940 88 828
.id
09 Boyolali 5 616 7 135 12 751 12 101 16 264 28 365 17 717 23 399 41 116
go
10 Klaten 24 387 9 207 33 594 20 734 17 151 37 885 45 121 26 358 71 479
11 Sukoharjo 10 445 5 934 16 379 9 115 10 013 19 128 19 560 15 947 35 507
s.
12 Wonogiri 4 405 1 930 6 335 40 986 42 899 83 885 45 391 44 829 90 220
p
13 Karanganyar 2 877 1 096 3 973 10 252 8 453 18 705 13 129 9 549 22 678
.b
14 Sragen 5 555 2 157 7 712 8 910 12 009 20 919 14 465 14 166 28 631
ng
15 Grobogan 4 357 4 854 9 211 12 487 12 944 25 431 16 844 17 798 34 642
e
16 Blora 3 233 5 464 8 697 4 787 11 051 15 838 8 020 16 515 24 535
at
17 Rembang 3 975 6 258 10 233 11 901 17 068 28 969 15 876 23 326 39 202
//j
18 Pati 10 009 4 609 14 618 11 644 13 384 25 028 21 653 17 993 39 646
s:
19 Kudus 12 915 4 329 17 244 7 115 10 434 17 549 20 030 14 763 34 793
tp
20 Jepara 40 253 6 918 47 171 37 877 18 224 56 101 78 130 25 142 103 272
ht
21 Demak 5 302 7 368 12 670 11 133 14 080 25 213 16 435 21 448 37 883
22 Semarang 5 485 3 285 8 770 11 629 28 235 39 864 17 114 31 520 48 634
23 Temanggung 10 809 15 058 25 867 22 668 21 928 44 596 33 477 36 986 70 463
24 Kendal 8 400 7 773 16 173 13 049 12 126 25 175 21 449 19 899 41 348
25 Batang 8 134 7 179 15 313 13 526 39 512 53 038 21 660 46 691 68 351
26 Pekalongan 28 259 10 275 38 534 19 556 31 182 50 738 47 815 41 457 89 272
27 Pemalang 21 682 19 900 41 582 34 054 28 515 62 569 55 736 48 415 104 151
28 Tegal 14 028 15 152 29 180 16 233 22 485 38 718 30 261 37 637 67 898
29 Brebes 4 309 5 482 9 791 12 062 18 946 31 008 16 371 24 428 40 799
71 Magelang 788 239 1 027 969 1 951 2 920 1 757 2 190 3 947
72 Surakarta 1 814 1 034 2 848 3 593 3 664 7 257 5 407 4 698 10 105
73 Salatiga 984 1 042 2 026 1 514 2 893 4 407 2 498 3 935 6 433
74 Semarang 22 903 7 725 30 628 13 417 16 090 29 507 36 320 23 815 60 135
75 Pekalongan 10 146 5 189 15 335 4 591 4 242 8 833 14 737 9 431 24 168
76 Tegal 1 657 369 2 026 2 678 2 863 5 541 4 335 3 232 7 567
Jawa Tengah 320 100 201 159 521 259 619 104 747 932 1 367 036 939 204 949 091 1 888 295
.id
11 12 781 4 214 2 096 2 028 90 - -
12 26 062 12 086 1 689 4 343 2 244 2 424 1 386
13 48 701 7 251 2 002 go 3 026 2 223 - -
s.
14 143 030 25 594 9 547 12 504 2 262 469 812
p
.b
Jumlah / Total 914 850 172 216 43 844 83 554 29 299 8 559 6 960
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
07 Wonosobo 17 042 2 468 738 978 157 549 46
08 Magelang 43 106 4 036 1 965 1 561 342 94 74
09 Boyolali 20 092 5 092 536
go 2 793 1 377 313 73
s.
10 Klaten 29 046 10 430 2 736 5 729 1 649 316 -
p
11 Sukoharjo 15 027 6 124 1 110 2 770 1 407 43 794
.b
Jawa Tengah 914 850 172 216 43 844 83 554 29 299 8 559 6 960
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
10 38 125 45 127 96 442 67 563 47 437 24 962 9 943 8 552 8 958 347 109
11 522 330 1 829 4 544 4 213 590 1 733 19 12 781
.id
12 392 1 332 5 553 4 643 3 228 2 411 606 2 213 5 684 26 062
go
13 13 976 14 849 8 945 1 879 s.1 961 2 608 901 1 939 1 643 48 701
14 9 117 24 613 51 177 22 591 13 987 7 812 4 241 3 646 5 846 143 030
p
15 539 752 716 301 540 729 886 258 303 5 024
.b
16 59 605 38 357 25 673 10 594 10 172 10 084 3 608 1 837 3 542 163 472
ng
23 177 294 3 438 7 226 14 181 6 124 1 813 1 079 663 34 995
24 12 18 36 12 783 6 4 6 38 915
25 303 804 2 019 2 312 3 519 4 193 1 318 2 604 1 793 18 865
26 - - - - - - - - 13 13
27 62 31 - - 5 11 - 15 26 150
28 - 88 - 87 48 8 9 32 90 362
29 40 - 6 84 127 72 10 48 45 432
30 - - 12 40 115 266 62 77 74 646
31 2 436 2 586 10 616 5 823 9 683 13 223 9 625 4 982 3 282 62 256
32 14 094 12 762 6 635 1 305 1 400 810 297 261 384 37 948
33 53 - 68 350 317 214 3 4 3 1 012
Jumlah / Total 140 300 143 379 214 484 131 875 113 329 74 905 34 471 28 787 33 320 914 850
Keterangan / Note *:) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
01 Cilacap 6 560 9 085 18 666 9 349 5 630 3 972 939 463 68 54 732
02 Banyumas 1 006 9 343 20 712 7 313 6 068 2 722 861 1 033 269 49 327
03 Purbalingga 12 175 12 098 12 194 16 716 7 229 1 207 637 139 290 62 685
04 Banjarnegara 17 378 7 771 9 349 3 579 3 804 1 803 369 399 257 44 709
05 Kebumen 7 851 11 162 14 938 9 775 2 583 1 574 419 612 267 49 181
06 Purworejo 12 016 4 356 6 410 3 355 2 530 1 066 670 704 165 31 272
07 Wonosobo 4 211 2 430 5 393 2 086 1 134 812 253 387 336 17 042
08 Magelang 6 504 11 193 11 040 6 561 4 373 2 540 445 312 138 43 106
.id
09 Boyolali 1 430 2 267 6 966 2 487 2 557 1 863 1 342 159 1 021 20 092
10 Klaten 29 046
go
1 826 2 477 5 690 4 387 4 893 3 792 963 1 940 3 078
11 Sukoharjo 237 1 961 2 080 2 078 2 989 2 160 1 475 892 1 155 15 027
s.
12 Wonogiri 17 062 5 834 10 716 4 536 3 395 2 703 272 1 153 284 45 955
p
13 Karanganyar 996 1 901 2 721 2 816 2 064 1 156 324 438 316 12 732
.b
14 Sragen 1 244 2 747 3 177 2 398 2 780 1 850 1 040 186 402 15 824
ng
15 Grobogan 315 1 023 5 661 2 388 1 407 3 044 342 949 193 15 322
e
16 Blora 1 170 1 293 3 142 1 436 3 499 731 686 75 154 12 186
at
17 Rembang 1 252 4 190 2 860 2 522 2 767 1 312 874 795 370 16 942
//j
18 Pati 2 161 2 397 3 666 2 830 3 139 1 637 720 599 1 391 18 540
s:
19 Kudus 1 751 1 799 2 822 1 547 2 159 1 090 515 287 1 805 13 775
tp
20 Jepara 4 767 6 972 11 329 2 512 5 268 5 777 8 133 1 727 1 702 48 187
ht
21 Demak 1 892 2 338 4 456 2 517 2 039 1 110 581 249 116 15 298
22 Semarang 11 543 4 124 4 463 3 019 2 896 1 457 513 752 839 29 606
23 Temanggung 488 748 2 207 1 840 1 776 1 945 1 186 2 460 5 977 18 627
24 Kendal 128 1 001 4 379 2 637 4 383 2 562 1 109 1 242 259 17 700
25 Batang 13 464 10 300 6 319 5 532 2 253 2 791 898 786 816 43 159
26 Pekalongan 3 502 10 090 11 463 3 371 2 798 2 565 1 551 1 197 834 37 371
27 Pemalang 4 823 3 670 10 583 8 467 5 521 3 309 2 228 1 649 3 960 44 210
28 Tegal 637 3 466 3 779 5 479 3 533 5 497 547 1 259 3 052 27 249
29 Brebes 891 3 039 1 845 1 714 7 968 2 815 1 952 603 85 20 912
71 Magelang 29 108 447 554 579 343 77 158 74 2 369
72 Surakarta 403 404 922 1 316 1 118 933 294 202 122 5 714
73 Salatiga 245 307 522 544 791 789 129 323 66 3 716
74 Semarang - 460 1 588 2 481 5 516 4 175 726 3 656 2 865 21 467
75 Pekalongan 227 940 1 334 678 1 107 915 956 849 415 7 421
76 Tegal 116 85 645 1 055 783 888 445 153 179 4 349
Jawa Tengah 140 300 143 379 214 484 131 875 113 329 74 905 34 471 28 787 33 320 914 850
.id
12 16 875 8 011 1 176 26 062
13 39 799
go
6 715 2 187 48 701
s.
14 114 975 25 832 2 223 143 030
p
21 844 - - 844
tp
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
09 Boyolali 17 098 2 836 158 20 092
go
10 Klaten 23 158 5 169 719 29 046
11 Sukoharjo 11 190 2 771 1 066 15 027
s.
12 Wonogiri 42 651 2 533 771 45 955
p
13 Karanganyar
.b
Sumber Modal / Source of Capital Sumber Modal Utama / The Main Source of Capital
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
10 347 109 308 561 38 548 40 18 592 5 274 161 13 769 712 -
11 12 781 10 835 1 946 31 997 24 - 760 134 -
.id
12 26 062 16 875 9 187 12 4 216 79 - 4 852 28 -
13 48 701 39 799 8 902 1 176 1 556 21 - 3 740 2 343 66
14 143 030 114 975 28 055 746 go
12 054 533 4 13 715 946 57
s.
15 5 024 4 244 780 - 502 2 - - 276 -
p
.b
16 163 472 150 535 12 937 682 5 709 536 - 3 800 2 210 -
ng
21 844 844 - - - - - - - -
s:
24 915 862 53 4 45 - 4 - - -
25 18 865 13 216 5 649 339 4 376 164 - 691 79 -
26 13 13 - - - - - - - -
27 150 32 118 - 25 - - - - 93
28 362 195 167 - 83 - - - 84 -
29 432 419 13 - 13 - - - - -
30 646 455 191 1 161 - - 29 - -
31 62 256 49 768 12 488 63 9 605 1 447 - 1 143 37 193
32 37 948 33 292 4 656 535 473 201 24 2 095 1 265 63
33 1 012 890 122 - 100 - - 22 - -
Jumlah / Total 914 850 777 840 137 010 3 718 65 296 8 900 193 49 277 9 066 560
Keterangan / Note :*) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
Sumber Modal / Source of Capital Sumber Modal Utama / The Main Source of Capital
Banyaknya Pinjaman
Kabupaten/Kota Usaha Modal Perorangan &
Sepenuhnya Milik Dana
Regency/Municipality Number of Pihak Lain Ventura Bank Koperasi Pegadaian Keluarga Lainnya
Sendiri Bergulir
Establishment Others Venture Bank Cooperative Pawnshop Individual & Others
Fully Owned Revolving
Capital Family
Fund Loans
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
.id
08 Magelang 43 106 38 270 4 836 417 1 937 124 9 786 1 563 -
go
09 Boyolali 20 092 17 098 2 994 1 651 996 8 - 166 173 -
10 Klaten 29 046 23 158 5 888 - 4 012 74 - 1 560 162 80
s.
11 Sukoharjo 15 027 11 190 3 837 36 3 202 84 - 515 - -
p
.b
Jawa Tengah 914 850 777 840 137 010 3 718 65 296 8 900 193 49 277 9 066 560
.id
13 8 902 1 556 7 346 551 500 245 155 166 4 523 1 206
14 28 055 12 054 16 001 113
go
434 2 984 809 247 11 142 272
s.
15 780 502 278 - - - - - 264 14
p
20 137 63 74 17 - 17 - - 40 -
//j
21 - - - - - - - - - -
s:
22 370 362 8 - - - 8 - - -
tp
24 53 49 4 - - - - - 4 -
25 5 649 4 389 1 260 - 48 84 118 - 592 418
26 - - - - - - - - - -
27 118 25 93 - - - - - 93 -
28 167 83 84 - - - - - - 84
29 13 13 - - - - - - - -
30 191 161 30 - - - - - 30 -
31 12 488 10 557 1 931 - 109 572 149 62 906 133
32 4 656 484 4 172 24 493 3 72 7 3 516 57
33 122 100 22 - - - - - 22 -
Jumlah / Total 137 010 66 554 70 456 1 359 3 720 7 955 4 815 648 45 956 6 003
Keterangan / Note *: ) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 4 836 1 948 2 888 17 23 30 - - 2 561 257
go
09 Boyolali 2 994 1 003 1 991 - 65 - 25 - 500 1 401
10 Klaten 5 888 4 167 1 721 498 480 42 - 166 497 38
s.
11 Sukoharjo 3 837 3 242 595 - - 77 29 - 334 155
p
12 Wonogiri 3 304 2 654 650 - - - 114 - 383 153
.b
Jawa Tengah 137 010 66 554 70 456 1 359 3 720 7 955 4 815 648 45 956 6 003
.id
12 9 187 4 300 4 887 1 917 2 313 70 -
13 8 902 1 556 7 346
go 566 667 252 71
s.
14 28 055 12 054 16 001 5 894 5 756 307 97
p
17 164 20 144 - 10 10 -
e
at
20 137 63 74 1 62 - -
s:
21 - - - - - - -
tp
Jumlah / Total 137 010 66 554 70 456 33 283 28 177 3 505 1 589
Keterangan / Note*): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
2 933 1 952 981 1 638 239 75 -
08 Magelang 4 836 1 948 2 888 1 384 564 - -
go
09 Boyolali 2 994 1 003 1 991 338 603 62 -
10 Klaten
s.
5 888 4 167 1 721 1 440 2 406 57 264
11 Sukoharjo
p
3 837 3 242 595 1 437 1 576 219 10
.b
Jawa Tengah 137 010 66 554 70 456 33 283 28 177 3 505 1 589
.id
12 4 300 3 225 1 075 988 1 949 525 838
go
13 1 556 705 s. 851 467 521 503 65
14 12 054 6 678 5 376 4 485 2 967 2 706 1 896
p
15 502 383 119 89 334 56 23
.b
17 20 20 - - 20 - -
e
20 63 60 3 60 2 1 -
//j
21 - - - - - - -
s:
tp
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 1 948 857 1 091 456 494 520 478
go
09 Boyolali 1 003 721 282 462 420 121 -
10 Klaten 4 167 2 302 1 865 2 212 1 612 343 -
s.
11 Sukoharjo 3 242 1 712 1 530 1 856 535 339 512
p
12 Wonogiri
.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
10 347 109 144 125 202 984 75 971 61 927 41 100 22 358 3 339 10 868 6 264 23 682
11 12 781 3 446 9 335 411 1 824 6 170 1 417 102 582 771 282
12 26 062 11 919 14 143 3 056 4 029 2 412 89 64 1 194 179 4 894
.id
13 48 701 27 350 21 351 5 544 5 856 3 395 2 786 188 3 133 774 3 423
14 143 030 73 283 69 747 11 577 18 268
go14 985 2 230 1 352 11 889 4 144 16 674
s.
15 5 024 2 478 2 546 353 954 418 139 - 781 81 26
p
16 163 472 62 713 100 759 34 439 30 095 28 166 6 400 1 200 7 491 5 223 8 273
.b
ng
23 34 995 9 158 25 837 7 655 8 361 8 143 2 647 542 1 326 915 2 157
ht
Jumlah / Total 914 850 394 513 520 337 158 677 155 005 123 350 44 247 7 313 46 597 21 912 67 226
Keterangan / Note *:) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
01 Cilacap 54 732 5 368 49 364 30 786 8 172 5 403 2 134 281 2 062 73 1 879
02 Banyumas 49 327 25 630 23 697 3 074 15 334 2 606 7 885 33 1 123 405 2 444
03 Purbalingga 62 685 41 784 20 901 6 677 3 807 5 740 164 71 494 12 5 312
04 Banjarnegara 44 709 23 046 21 663 5 802 7 673 2 925 2 666 7 5 359 1 542 1 475
05 Kebumen 49 181 26 612 22 569 2 996 10 725 5 920 513 - 2 313 20 752
06 Purworejo 31 272 9 994 21 278 9 453 4 121 5 317 2 030 33 696 1 353 659
07 Wonosobo
.id
17 042 5 106 11 936 6 092 2 165 5 175 4 398 134 219 155 641
08 Magelang 43 106 16 482 26 624 11 090 5 199 5 479 430 283 291 1 386 4 746
go
09 Boyolali 20 092 6 156 13 936 3 908 4 563 4 123 617 414 2 718 2 449 2 414
10 Klaten 29 046 12 295 16 751 7 326 3 821 4 953 492 131 532 122 1 376
s.
11 Sukoharjo 15 027 5 907 9 120 2 224 2 659 1 830 534 165 1 214 198 1 323
p
.b
12 Wonogiri 45 955 31 906 14 049 2 281 7 254 4 723 201 - 365 505 60
13 Karanganyar 12 732 5 607 7 125 2 903 2 018 1 228 131 - 559 - 499
ng
14 Sragen 15 824 7 616 8 208 2 130 1 191 2 331 597 30 694 585 2 046
e
16 Blora 12 186 2 628 9 558 1 108 4 325 3 519 1 762 14 86 609 1 061
//j
17 Rembang 16 942 9 589 7 353 894 3 228 1 880 1 493 10 579 405 1 355
s:
18 Pati 18 540 7 037 11 503 2 891 2 735 4 472 1 272 348 622 468 1 843
tp
19 Kudus 13 775 7 128 6 647 962 2 720 1 858 1 258 115 385 142 1 198
ht
20 Jepara 48 187 21 677 26 510 8 350 7 585 5 427 419 6 3 323 1 133 3 594
21 Demak 15 298 8 026 7 272 1 842 2 897 1 229 254 49 1 112 14 248
22 Semarang 29 606 12 241 17 365 4 141 6 374 3 592 1 162 31 1 461 358 4 343
23 Temanggung 18 627 6 768 11 859 3 293 4 317 2 180 943 - 661 391 2 329
24 Kendal 17 700 3 524 14 176 4 800 3 158 5 275 1 338 94 1 315 185 1 763
25 Batang 43 159 13 872 29 287 3 117 9 589 6 899 3 151 2 337 7 070 1 847 7 843
26 Pekalongan 37 371 18 888 18 483 7 515 2 124 2 767 1 146 785 4 027 2 120 5 945
27 Pemalang 44 210 16 473 27 737 7 264 5 610 10 634 1 434 660 1 246 1 383 3 089
28 Tegal 27 249 9 780 17 469 4 949 6 280 2 542 149 228 1 091 18 2 759
29 Brebes 20 912 11 165 9 747 996 2 985 2 529 1 069 971 1 831 2 227 1 808
71 Magelang 2 369 1 432 937 141 556 216 93 2 15 9 123
72 Surakarta 5 714 1 448 4 266 618 1 318 1 317 50 - 274 38 786
73 Salatiga 3 716 1 498 2 218 357 1 015 241 68 19 57 24 503
74 Semarang 21 467 7 807 13 660 3 559 4 279 3 654 2 441 - 2 006 1 509 625
75 Pekalongan 7 421 3 042 4 379 951 2 143 593 250 39 428 124 115
76 Tegal 4 349 372 3 977 547 1 073 1 761 417 23 369 103 142
Jawa Tengah 914 850 394 513 520 337 158 677 155 005 123 350 44 247 7 313 46 597 21 912 67 226
Kode Klasifikasi Baku Mengalami Kesulitan Jenis Kesulitan Utama Bahan Baku
Lapangan Usaha Having Difficulties Types of Main Difficulty of Raw Material
Banyaknya Usaha Tidak Mengalami
Indonesia*)
Number of Kesulitan Selain
Indonesian Standard
Establishment Not Having Difficulties Bahan Baku Bahan Baku Langka Mahal Jauh Lainnya
Industrial Classification
Except Raw Material Scarcity Expensive Distant Others
Codes*)
Raw Material
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
10 347 109 144 125 127 013 75 971 41 620 14 507 3 590 16 254
11 12 781 3 446 8 924 411 197 93 40 81
.id
12 26 062 11 919 11 087 3 056 2 884 122 27 23
13 48 701 27 350 15 807 5 544 1 247 3 267 656 374
14 143 030 73 283 58 170 go11 577 5 966 4 771 591 249
s.
15 5 024 2 478 2 193 353 71 222 60 -
p
.b
Jumlah / Total 914 850 394 513 361 660 158 677 67 652 53 268 16 267 21 490
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
17 042 5 106 5 844 6 092 2 022 1 774 1 983 313
08 Magelang 43 106 16 482 15 534 11 090 4 837 859 5 331 63
go
09 Boyolali 20 092 6 156 10 028 3 908 226 2 926 261 495
10 Klaten 29 046 12 295 9 425 7 326 1 549 4 946 75 756
s.
11 Sukoharjo 15 027 5 907 6 896 2 224 889 1 224 104 7
p
.b
Jawa Tengah 914 850 394 513 361 660 158 677 67 652 53 268 16 267 21 490
10 347 109 337 381 9 728 946 3 688 4 905 550 96 232
11 12 781 11 286 1 495 1 146 114 155 - 93 80
.id
12 26 062 18 541 7 521 92 519 6 946 43 104 19
go
13 48 701 41 660 7 041 68 4 575 1 971 299 622 74
14 143 030 121 569 21 461 2 693 15 624 2 625 2 124 2 078 2 047
s.
15 5 024 4 434 590 - 429 161 59 3 -
p
.b
16 163 472 158 150 5 322 259 3 087 1 919 517 103 27
ng
20 3 919 3 880 39 - 36 3 - 36 -
//j
21 844 830 14 - 3 11 3 - -
s:
24 915 895 20 5 4 11 5 - -
25 18 865 16 209 2 656 363 1 482 360 151 4 447
26 13 13 - - - - - - -
27 150 150 - - - - - - -
28 362 253 109 2 84 20 - 3 -
29 432 416 16 - - 4 - - 12
30 646 642 4 - 4 - 1 - -
31 62 256 58 532 3 724 436 385 2 895 140 7 3
32 37 948 34 941 3 007 95 2 235 727 404 323 18
33 1 012 722 290 - 276 11 - 3 -
Jumlah / Total 914 850 847 529 67 321 7 179 33 248 23 721 4 963 4 150 4 161
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
42 725 381
09 Boyolali 20 092 14 143 5 949 - 3 334 2 581 852 676 31
go
10 Klaten 29 046 25 438 3 608 - 745 2 575 50 357 -
11 Sukoharjo 15 027 11 761 3 266 651 1 454 811 97 83 433
s.
12 Wonogiri 45 955 44 216 1 739 - 288 1 389 - - 62
p
9 678 3 054
14 Sragen 15 824 12 982 2 842 69 2 409 340 138 - 24
ng
46 004 2 183
21 Demak 15 298 10 196 5 102 297 4 038 794 620 513 -
ht
Jawa Tengah 914 850 847 529 67 321 7 179 33 248 23 721 4 963 4 150 4 161
.id
12 26 062 18 541 7 521 - 5 267 137 - 2 117
go
13 48 701 41 660 7 041 137 3 535 61 1 380 1 928
143 030 121 569 21 461 316 6 817 72 278 14 432
s.
14
p
15 5 024 4 434 590 - 211 - - 379
.b
20 3 919 3 880 39 - - - - 39
//j
844 830 14 - 3 - - 11
s:
21
tp
Jumlah / Total 914 850 847 529 67 321 1 717 24 012 1 868 1 877 38 939
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
07 Wonosobo 17 042 16 363 679 33 389 - - 257
08 Magelang 43 106 42 725 381 109 - - - 272
09 Boyolali 20 092 14 143 5 949
go - 5 354 28 - 973
s.
10 Klaten 29 046 25 438 3 608 - 1 252 - 1 552 804
p
11 Sukoharjo 15 027 11 761 3 266 362 687 133 185 1 952
.b
Jawa Tengah 914 850 847 529 67 321 1 717 24 012 1 868 1 877 38 939
10 347 109 337 381 9 728 1 273 113 5 347 182 1 451 85 1 852
11 12 781 11 286 1 495 80 - 212 - 173 1 123 -
.id
12 26 062 18 541 7 521 467 109 3 768 12 787 116 2 458
go
13 48 701 41 660 7 041 1 133 754 2 410 1 502 2 980 - 446
14 143 030 121 569 21 461 1 913 1 426 3 781 4 125 11 027 480 931
s.
5 024 4 434 590 - - 11 27 362 - 190
p
15
.b
16 163 472 158 150 5 322 36 331 1 462 762 1 092 21 1 618
ng
20 3 919 3 880 39 - - 30 - 9 - -
//j
21 844 830 14 - - 14 - - - -
s:
24 915 895 20 - - 5 - 6 4 5
25 18 865 16 209 2 656 81 55 337 40 1 543 - 670
26 13 13 - - - - - - - -
27 150 150 - - - - - - - -
28 362 253 109 84 - 2 102 87 - 2
29 432 416 16 - 12 - - 4 - -
30 646 642 4 - - 4 - - - -
31 62 256 58 532 3 724 89 5 3 111 182 146 23 170
32 37 948 34 941 3 007 318 63 282 62 1 486 14 852
33 1 012 722 290 3 - 236 - 51 - -
Jumlah / Total 914 850 847 529 67 321 5 562 2 885 23 830 7 307 22 032 1 912 9 460
Keterangan / Note *:) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
07 Wonosobo 17 042 16 363 679 - - 262 20 382 32 11
08 Magelang 43 106 42 725 381 - - 344 - 34 - 3
09 Boyolali 20 092 14 143 5 949 2 632
go 58 4 515 115 2 154 493 183
s.
10 Klaten 29 046 25 438 3 608 - 321 778 1 754 412 54 356
p
11 Sukoharjo 15 027 11 761 3 266 396 52 615 641 1 393 21 192
.b
15 Grobogan
at
15 322 15 292 30 - - 30 - - - -
16 Blora 12 186 11 899 287 - 119 73 54 - - 41
//j
Jawa Tengah 914 850 847 529 67 321 5 562 2 885 23 830 7 307 22 032 1 912 9 460
.id
11 12 781 1 433 62 - - - - 62
go
12 26 062 5 945 1 576 - - 1 362 52 1 524
13 48 701
s.
7 041 - - - - - -
143 030
p
14 21 209 252 - - 252 - -
.b
15 5 024 562 28 14 - 28 14 -
ng
17 266 - - - - - -
at
18 4 114 858 - - - - - -
//j
20 3 919 39 - - - - - -
s:
21 844 14 - - - - - -
tp
22 1 079 173 - - - - - -
ht
23 34 995 2 960 27 - - 4 - 23
24 915 20 - - - - - -
25 18 865 2 250 406 - - - 26 380
26 13 - - - - - - -
27 150 - - - - - - -
28 362 107 2 - - 2 - -
29 432 16 - - - - - -
30 646 4 - - - - - -
31 62 256 3 724 - - - - - -
32 37 948 3 007 - - - - - -
33 1 012 54 236 - 236 - - -
Jumlah / Total 914 850 63 522 3 799 14 1 164 1 827 178 2 006
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
2 010 - - - - - -
06 Purworejo 31 272 575 - - - - - -
go
07 Wonosobo 17 042 679 - - - - - -
08 Magelang 43 106 381 - - - - - -
s.
09 Boyolali 20 092 4 455 1 494 14 - 1 390 66 1 414
p
10 Klaten 29 046 3 406 202 - - 176 26 -
.b
Jawa Tengah 914 850 63 522 3 799 14 1 164 1 827 178 2 006
Kode Klasifikasi Baku Jenis Sertifikat yang Dimiliki / Type of Certificate Owned
Lapangan Usaha Memiliki Tidak Memiliki
Banyaknya Usaha
Indonesia*) Sertifikat Sertifikat Standar Nasional Standar Nasional Sertifikat
Number of
Indonesian Standard Has a Has No Indonesia Lainnya Internasional Lainnya
Establishment
Industrial Classification Certificate Certificate Indonesian National Other National International Others
Codes*) Standard Standards Certificate
.id
12 26 062 101 25 961 88 - - 13
13 48 701 2 210 46 491
go1 386 745 - 79
s.
14 143 030 2 201 140 829 1 296 273 8 624
p
15 5 024 37 4 987 - 37 - -
.b
17 1 121 - 1 121 - - - -
e
at
20 3 919 - 3 919 - - - -
s:
21 844 13 831 - 9 - 4
tp
Jumlah / Total 914 850 15 072 899 778 6 945 2 997 104 5 131
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
31 272 286 30 986 23 4 - 259
07 Wonosobo 17 042 37 17 005 - 22 - 15
go
08 Magelang 43 106 410 42 696 - 194 87 129
09 Boyolali 20 092 1 361 18 731 1 287 28 - 46
s.
10 Klaten 29 046 489 28 557 279 210 - -
p
11 Sukoharjo 15 027 84 14 943 14 70 - -
.b
Jawa Tengah 914 850 15 072 899 778 6 945 2 997 104 5 131
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
10 347 109 335 445 11 664 323 673 23 436 9 408 887 7 079 30 1 443 4 596
.id
11 12 781 12 754 27 12 644 137 41 96 - - - -
go
12 26 062 24 514 1 548 24 272 1 790 7 244 304 1 210 110 5
48 701 1 204
s.
13 46 994 1 707 46 170 2 531 401 454 27 4 788
p
14 143 030 141 847 1 183 140 536 2 494 604 416 294 631 11 550
.b
16 163 472 161 437 2 035 160 938 2 534 1 139 18 26 51 1 008 292
e
Jumlah / Total 914 850 891 631 23 219 871 693 43 157 16 983 3 591 8 983 2 593 3 891 7 587
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
.id
06 Purworejo 31 272 30 853 419 30 494 778 249 19 - - 510 -
07 Wonosobo 17 042 16 970 72 16 599 443 21 4 8 131 279 -
08 Magelang 43 106 43 044 62 42 870 236
go 236 - - - - -
s.
09 Boyolali 20 092 19 966 126 19 505 587 12 18 142 400 100 5
p
10 Klaten 29 046 26 709 2 337 26 138 2 908 1 505 1 131 - 192 - 80
.b
17 Rembang 16 942 15 887 1 055 15 456 1 486 605 9 287 101 197 574
tp
Jawa Tengah 914 850 891 631 23 219 871 693 43 157 16 983 3 591 8 983 2 593 3 891 7 587
.id
12 26 062 3 258 142 4 487 12 903 3 482
13 48 701 8 325
go 283 8 417 23 490 5 655
s.
14 143 030 18 761 883 37 542 67 816 15 534
p
Jumlah / Total 914 850 106 884 4 479 172 945 509 758 77 627
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
07 Wonosobo 17 042 1 324 8 5 072 5 694 4 501
go
08 Magelang 43 106 2 711 - 5 106 28 041 7 012
09 Boyolali 20 092 1 700 450 6 775 10 476 104
s.
10 Klaten 29 046 2 026 - 13 924 9 585 603
p
11 Sukoharjo 15 027 1 575 21 2 512 10 358 118
.b
Jawa Tengah 914 850 106 884 4 479 172 945 509 758 77 627
.id
12 26 062 4 634 76 112 28 19
13 48 701 3 548
go 144 409 959 732
s.
14 143 030 1 847 416 1 226 99 717
p
15 5 024 150 3 13 4 -
.b
17 1 121 - - 10 - -
e
18 4 114 28 - 53 13 -
at
//j
20 3 919 2 - 60 - -
s:
21 844 - 4 - - -
tp
22 1 079 - - 60 - -
ht
Keterangan / Note :*) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
07 Wonosobo 17 042 402 125 459 44 -
08 Magelang 43 106 588 - 272 - 34
09 Boyolali 20 092 -
go 35 - - -
s.
10 Klaten 29 046 2 023 110 1 945 1 109 -
p
11 Sukoharjo 15 027 191 4 1 051 146 -
.b
Pernah Menerima
Bimbingan/Pelatihan/Penyuluhan Jenis Bimbingan/Pelatihan/Penyuluhan
Kode Klasifikasi Baku Type of Guidance / Training / Counseling
Receiving Guidance/
Lapangan Usaha
Banyaknya Usaha Training/Counseling
Indonesia*)
Number of
Indonesian Standard Keterampilan/
Establishment
Industrial Classification Tidak Ya Manajerial Teknik Produksi Pemasaran Lainnya
Codes*) No Yes Managerial Skills / Production Marketing Others
Engineering
.id
11 12 781 11 555 1 226 - 373 38 815
go
12 26 062 17 685 8 377 s. 57 7 802 35 483
13 48 701 44 573 4 128 230 3 612 296 8
p
14 143 030 139 386 3 644 92 3 225 56 380
.b
17 1 121 1 112 9 9 - 9 -
at
20 3 919 3 917 2 - 2 - -
s:
21 844 839 5 - - 5 -
tp
22 1 079 1 067 12 - 12 - -
ht
Jumlah / Total 914 850 873 461 41 389 2 623 34 308 2 360 2 992
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
Pernah Menerima
Jenis Bimbingan/Pelatihan/Penyuluhan
Bimbingan/Pelatihan/Penyuluhan
Type of Guidance / Training / Counseling
Banyaknya Usaha Receiving Guidance/ Training/Counseling
Kabupaten/Kota
Number of Keterampilan/Teknik
Regency/Municipality
Establishment Tidak Ya Manajerial Produksi Pemasaran Lainnya
No Yes Managerial Skills / Production Marketing Others
Engineering
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.id
07 Wonosobo 17 042 16 842 200 - 193 - 7
go
08 Magelang 43 106 43 061 45 42 42 45
09 Boyolali 20 092 19 339 753 7 573 16 157
s.
10 Klaten 29 046 25 897 3 149 201 2 458 490 -
p
11 Sukoharjo 15 027 14 166 861 168 555 138 -
.b
Jawa Tengah 914 850 873 461 41 389 2 623 34 308 2 360 2 992
Kode Klasifikasi Baku Tidak Mengikuti BPP Mengikuti BPP Penyelenggara BPP / BPP Organizer
Banyaknya Usaha
Lapangan Usaha Indonesia*)
Number of
Indonesian Standard Industrial Never Get Guidance/ Ever Get
Establishment Sendiri Pemerintah Swasta LSM Lainnya
Classification Codes*) Training Guidance/Training
By Themselves Government Private NGO Others
10 347 109 330 050 17 059 492 8 280 6 307 336 1 705
11 12 781 11 555 1 226 - 1 215 - 38 -
.id
12 26 062 17 685 8 377 154 7 729 446 4 44
48 701 44 573 4 128 47 2 743 73 1 405 151
go
13
14 143 030 139 386 3 644 840 2 028 326 618 16
s.
15 5 024 4 781 243 11 209 - - 23
p
.b
16 163 472 161 083 2 389 134 1 519 417 302 136
ng
17 1 121 1 112 9 - - - - 9
e
20 3 919 3 917 2 - 2 - - -
//j
21 844 839 5 - 1 - 4 -
s:
1 079 1 067 12 12 - - - -
tp
22
34 995 34 547 448 156 193 - 94 5
ht
23
24 915 910 5 - 5 - - -
25 18 865 17 547 1 318 20 625 294 1 380
26 13 13 - - - - - -
27 150 150 - - - - - -
28 362 351 11 - 11 - - -
29 432 432 - - - - - -
30 646 636 10 10 - - - -
31 62 256 61 127 1 129 - 997 132 75 -
32 37 948 36 684 1 264 443 199 520 81 21
33 1 012 1 005 7 - 7 - - -
Jumlah / Total 914 850 873 461 41 389 2 367 25 804 8 515 2 972 2 499
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
07 Wonosobo 17 042 16 842 200 - 92 8 91 9
08 Magelang 43 106 43 061 45 - 45 - - -
09 Boyolali 20 092 19 339 753
go - 631 90 27 32
s.
10 Klaten 29 046 25 897 3 149 101 1 508 310 1 225 5
p
11 Sukoharjo 15 027 14 166 861 24 669 9 136 23
.b
Jawa Tengah 914 850 873 461 41 389 2 367 25 804 8 515 2 972 2 499
Menggunakan Air
Sumber Perolehan Air / Water Acquisition Sources
Kode Klasifikasi Baku Use Water
Lapangan Usaha Indonesia*) Usaha/Perusahaan Air Sungai/Danau/
Indonesian Standard Industrial Tidak Ya Air Tanah Air Kemasan/Isi Ulang Minum/Air Baku Waduk Lainnya
Classification Codes*) No Yes Groundwater Water Package / Refill Business / Water Company River / Lake / Others
/ Raw Water Reservoir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.id
12 14 037 12 025 3 675 3 035 267 238 4 867
go
13 29 503 19 198 17 338 258 1 708 47 369
14 100 431 42 599 30 373 7 119 4 593 1 341 2 157
p s.
15 3 680 1 344 985 150 219 - -
.b
Jumlah / Total 413 780 501 070 328 590 32 035 81 309 25 307 51 215
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 27 164 15 942 6 522 - 6 609 527 2 297
go
09 Boyolali 7 356 12 736 9 606 1 040 1 795 1 076 1 441
10 Klaten 11 061 17 985 15 440 6 2 588 43 -
s.
11 Sukoharjo 4 670 10 357 9 430 113 798 4 12
p
.b
Jawa Tengah 413 780 501 070 328 590 32 035 81 309 25 307 51 215
10 347 109 171 335 9 631 124 315 1 387 21 766 15 445
11 12 781 3 073 676 2 381 29 7 9
12 26 062 3 675 30 1 206 - 177 2 262
.id
13 48 701 17 338 871 13 318 605 1 728 816
14 143 030 30 373 1 122 go
25 821 306 2 483 795
s.
15 5 024 985 138 840 - 7 -
p
.b
Jumlah / Total 914 850 328 590 17 006 251 918 4 328 36 186 20 726
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 43 106 6 522 62 5 869 - 591 13
go
09 Boyolali 20 092 9 606 417 6 066 - 1 651 1 472
10 Klaten 29 046 15 440 120 14 491 164 1 514 -
s.
11 Sukoharjo 15 027 9 430 287 8 864 168 111 -
p
Jawa Tengah 914 850 328 590 17 006 251 918 4 328 36 186 20 726
.id
12 26 062 25 895 1 358 225 - - - - -
13 48 701 44 984 4 970 900
go 72 - - - 72
s.
14 143 030 124 851 20 083 8 794 417 415 2 - -
p
16
17 1 121 904 348 9 - - - - -
e
at
Jumlah / Total 914 850 853 473 84 793 26 964 2 458 415 2 218 1 823
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
.id
08 Magelang 43 106 41 557 2 094 627 - - - - -
go
09 Boyolali 20 092 16 324 6 160 530 - - - - -
10 Klaten 29 046 26 204 4 569 1 269 535 - - - 535
s.
11 Sukoharjo 15 027 12 699 4 396 972 - - - - -
p
.b
Jawa Tengah 914 850 853 473 84 793 26 964 2 458 415 2 218 1 823
Kode Klasifikasi Baku Tujuan Menggunakan Internet / The Purpose of Using The Internet
Lapangan Usaha Indonesia*) Banyaknya Usaha Tidak Menggunakan Menggunakan
Indonesian Standard Number of Internet Internet Pemasaran/Iklan/ Pembelian
Penjualan
Industrial Classification Establishment Not Using Internet Using Internet Penjualan Bahan Baku Informasi
Produk
Codes*) Marketing/ Purchase of Raw Information
Product Sale
Advertising Materials
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.id
12 26 062 25 591 471 44 51 281 100
13 48 701 44 606 4 095
go 2 027 592 988 2 579
s.
14 143 030 125 324 17 706 5 724 1 777 2 633 11 112
p
18
//j
20 3 919 3 865 54 33 13 5 33
s:
Jumlah / Total 914 850 842 318 72 532 30 687 17 910 16 884 28 587
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
06 Purworejo 31 272 28 457 2 815 2 059 575 1 426 1 440
07 Wonosobo 17 042 16 345 697 188 365 138 314
go
08 Magelang 43 106 41 433 1 673 s. 898 95 558 626
09 Boyolali 20 092 18 188 1 904 649 393 412 779
10 Klaten 29 046 22 416 6 630 2 156 2 206 1 364 1 617
p
.b
Jawa Tengah 914 850 842 318 72 532 30 687 17 910 16 884 28 587
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
10 347 109 15 605 280 904 187 226 4 943 341 1 057 1 244 12 963
11 12 781 372 5 545 12 029 58 95 - 71 206
.id
12 26 062 13 814 14 485 194 - 259 425 731 12 399
go
13 48 701 33 342 15 490 5 301 s. 380 165 530 2 065 30 582
14 143 030 31 285 37 525 78 999 13 813 1 545 572 2 395 26 773
p
15 5 024 1 384 1 958 1 967 663 36 173 94 1 081
.b
16 163 472 9 929 116 827 54 384 766 125 242 433 9 129
ng
20
s:
Jumlah / Total 914 850 161 200 550 634 408 525 23 506 4 631 5 571 10 006 140 992
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
09 Boyolali 20 092 4 812 11 697 13 638 - 125 142 1 808 2 737
go
10 Klaten 29 046 7 335 18 605 11 649 759 413 353 1 582 4 987
11 Sukoharjo 15 027 4 975 5 781 8 047 2 175 49 941 3 810
s.
12 Wonogiri 45 955 1 806 33 706 37 142 22 196 - - 1 610
p
.b
17 Rembang 16 942 9 288 4 190 7 071 244 239 115 201 8 733
//j
21 Demak 15 298 4 024 10 166 4 692 167 252 377 421 2 974
22 Semarang 29 606 1 884 21 563 9 230 207 124 153 112 1 495
23 Temanggung 18 627 6 826 8 503 5 819 223 94 119 84 6 529
24 Kendal 17 700 320 11 059 10 160 1 537 1 212 6 101
25 Batang 43 159 1 283 29 496 15 072 - 126 89 182 886
26 Pekalongan 37 371 19 496 14 581 10 766 1 887 826 54 866 17 750
27 Pemalang 44 210 9 462 11 035 20 775 7 582 - 328 1 067 8 067
28 Tegal 27 249 2 486 18 951 13 980 162 - 652 65 1 769
29 Brebes 20 912 639 6 749 16 611 1 122 159 188 23 269
71 Magelang 2 369 72 831 1 776 189 - 5 16 51
72 Surakarta 5 714 1 108 2 771 3 616 101 158 177 123 650
73 Salatiga 3 716 162 2 283 1 855 57 41 - 4 117
74 Semarang 21 467 3 390 14 045 15 452 14 565 595 741 1 489
75 Pekalongan 7 421 4 188 2 679 1 698 - - 138 45 4 005
76 Tegal 4 349 245 2 184 3 622 229 13 45 82 105
Jawa Tengah 914 850 161 200 550 634 408 525 23 506 4 631 5 571 10 006 140 992
.id
12 26 062 13 130 12 924 8 -
13 48 701 32 647
go 13 508 2 170 376
s.
14 143 030 29 168 35 004 66 436 12 422
p
16
17 1 121 456 569 9 87
e
at
Jumlah / Total 914 850 151 323 510 827 235 976 16 724
Keterangan / Note *): Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 43 106 1 596 36 672 4 796 42
go
09 Boyolali 20 092 4 573 8 400 7 119 -
10 Klaten 29 046 6 569 15 906 6 309 262
s.
11 Sukoharjo 15 027 4 751 4 564 5 710 2
p
Jawa Tengah 914 850 151 323 510 827 235 976 16 724
.id
12 26 062 22 947 4 285 1 159 - - - - -
13 48 701 40 908 12 294 5 525
go 2 322 67 73 668 1 514
s.
14 143 030 121 159 30 343 24 031 241 - - 219 22
p
16
17 1 121 904 445 47 - - - - -
e
at
Jumlah / Total 914 850 841 727 158 185 54 644 3 822 424 73 1 004 2 321
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
.id
07 Wonosobo 17 042 16 201 1 907 38 34 4 - 30 -
08 Magelang 43 106 41 182 10 089 3 573 49 - - - 49
09 Boyolali 20 092 15 949 10 426 1 301
go
1 274 98 - - 1 176
s.
10 Klaten 29 046 26 942 8 780 3 737 99 - - 99 -
p
11 Sukoharjo 15 027 13 131 6 482 1 301 590 - - 87 503
.b
Jawa Tengah 914 850 841 727 158 185 54 644 3 822 424 73 1 004 2 321
.id
12 26 062 21 417 3 486 1 159 -
48 701 37 552 5 380 4 156 1 613
go
13
14 143 030 111 531 15 311 16 166 22
s.
15 5 024 2 787 1 201 1 013 23
p
.b
18
at
24 915 893 10 12 -
25 18 865 15 838 1 829 1 198 -
26 13 4 9 - -
27 150 140 5 5 -
28 362 128 123 111 -
29 432 366 33 33 -
30 646 410 39 183 14
31 62 256 54 115 6 326 1 384 431
32 37 948 30 841 5 745 1 252 110
33 1 012 980 25 7 -
Keterangan / Note : *) Uraian kode dapat dilihat pada Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
The description of the codes see Indonesian Standard Industrial Classification Codes
.id
08 Magelang 43 106 37 950 3 491 1 616 49
09 Boyolali 20 092 12 352 6 436 128 1 176
10 Klaten 29 046 24 776
go
2 433 1 738 99
s.
11 Sukoharjo 15 027 12 492 1 732 220 583
p
12 Wonogiri 45 955 41 894 1 995 2 066 -
.b
MENCERDASKAN BANGSA
at
//j
s:
tp
ht