ABSTRAK
Peningkatan jumlah uang beredar merupakan tolak ukur salah satu pertumbuhan
ekonomi suatu Negara. Uang memiliki peranan strategis dalam perekonomian terutama karena
fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya sering diartikan
menjadi satuan yang dapat diterima umum sebagai alat pembayaran (Iskandar Putong, 2007).
Lokasi penelitian dilakukan pada Bank Sentral Timor-Leste dan laporan tahunan IMF dan Bank
Dunia periode 2004 – 2013. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data kuantitatif.
Hasil yang didapat dalam penelitian dianalisa variabel – variabel menggunakan analisis Regresi
Berganda dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan dari ketiga variabel
yang digunakan yaitu tingkat suku bunga, laju inflasi dan Gross Domestic Product yang hanya
suku bunga dan inflasi yang berpengaruh negatif singnikan terhadap jumlah uang beredar, ini
berarti Bank Sentral jika mengurangi jumlah uang yang beredar di Timor-Leste bisa dilakukan
dengan meningkat suku bunga bank dan kebijakan fiskal pemerintah.
Kata kunci: Suku Bunga, Inflasi, Gross Domestic Product dan Jumlah Uang Beredar.
ABSTRACT
The increasing of the money supply is a measure one of the economic growth of a country.
Money has a strategic role in the economy, especially since its main function as a medium for
transactions, so that at first is often translated into a common unit that can be accepted as means of
payment (Putong Iskandar, 2007). The location of the research conducted at the Central Bank of
East Timor has referred on the annual reports of the IMF and World Bank with the period 2004 –
2013. The collect method analysis data is using the quantitative data. The results obtained in the
studies analyzed variables using the multiple regression analysis program SPSS. The results
showed that use of the three variables, namely interest rates, inflations and Gross Domestic
Products is only the interest rate and inflation is significant negative effect on the money supply,
this means that if the central bank reduces the amount of money circulating in East Timor can be
done with rising interest rates and government fiscal policy.
Keywords: Interest Rate, Inflation, Gross Domestic Product and Money Supply.
3477
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
PENDAHULUAN
fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya sering
diartikan bahwa uang adalah sesuatu yang dapat diterima umum sebagai alat
semula hanya sebagai alat pembayaran berkembang menjadi alat satuan hitung
dan sebagai alat penyimpan kekayaan. Uang beredar merupakan jumlah uang
dikeluarkan secara resmi baik oleh Bank Sentral dalam bentuk uang kartal
maupun uang giral dan uang kuasi yang dikeluarkan oleh Bank Umum menurut
jumlah uang yang ditawarkan pada waktu tertentu. Sendangkan permintaan uang
spekulasi, Soekirno 2001. Uang beredar sering dikaitkan dengan suku bunga,
pertumbuhan Gross Domestic Product tingkat inflasi. Jumlah uang beredar yang
terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum akan
menimbulkan inflasi. Apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan
ekonomi akan menjadi lebih lambat. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah uang
Timor-Leste memilih sistem moneter yang stabil dengan mata uang yang
bebas adalah mata uang dolar Amerika (United State Dollar (USD) of America
dan Coin Timor-Leste (Centavos) menjadi mata uang resmi sesuai Decree-Law
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
No. 20/2003. Konstitusi Timor-Leste pasal 143 tahun 2002 yang mengatur
tentang fungsi dan tugas Bank Sentral Timor-Leste. Bank Sentral secara resmi
didirikan pada tanggal 13 September 2011 dengan UU No. 5/2011. Fungsi Bank
dan stabilitas harga yang menjadi sasaran akhir yang ingin dicapai dapat
kebijakan moneter dengan sasaran tunggal. Salah satu sasaran tunggal yang saat
targeting) yang telah banyak dilakukan oleh negara-negara maju dan saat ini
agregat pada aktivitas yang tidak mendorong inflasi (non inflationary level).
3479
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
kebijakan tingkat suku bunga mengikuti suku bunga Amerika yang rendah untuk
dratis. Kebijakan ini dilakukan sejak tahun 2005 ketika secara global minyak
dunia mengalami kenaikan harga sekitar dua kali lipat dari harga sebelumnya
suku bunga mengikuti flutuasi Amerika dengan menurunkan tingkat suku bunga
(BCTL Rate) yang mencapai angka penurunan sebesar 2.8 basis poin dari
Desember 2004 sampai Desember 2007 yang menyebabkan BCTL rate menjadi
1.3% pada Desember 2008. Kondisi ini memberikan pengaruh pada tingkat bunga
yang diberlakukan pada bank-bank umum, yakni kalau pada tahun 2011 untuk
tingkat bunga 3 bulanan rata-rata 1.1 persen sampai pada akhir 2013.
yang lain terhadap jumlah uang beredar, karena kebijakan ini dipusatkan pada
fenomena domestik, penentuan sasaran yang lebih jelas dan sederhana, tidak
tergantung pada hubungan antara uang dan inflasi. Dengan menggunakan model
ini memiliki dua kelemahan yaitu: pertama kelemahan dalam pencapaian sasaran
karena ada unsur waktu (time lag), sehingga sulit menentukan efektivitas
Hal ini sangat berbeda dengan kebijakan pengelolaan jumlah uang beredar
yang memiliki efek yang lebih cepat sehingga efektivitas dapat segera diketahui.
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
membawa implikasi pada sektor riil, dimana untuk tujuan menahan inflasi harus
dengan meningkatkan suku bunga yang pada akhirnya mengorbankan sektor riil,
Kondisi itu tercermin dari kondisi inflasi pada tahun 2008 mencapai 11.6% dan
2011 mencapai 17.4% lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar 11.8%,
kemudian pada lima tahun sebelumnya 2007 kondisi inflasi mencapai 8.6%.
Hal mendasar dan penting dalam merespon kondisi seperti ini adalah
bagaimana kebijakan moneter atau fiskal yang diterapakan bisa efektif dan tidak
berakibat buruk bagi perekonomian. Pada saat laju pertumbuhan inflasi meningkat
cukup tinggi, pemerintah harus merespon melalui penerapan kebijakan atau fiskal
sesuai dengan sasaran yang dituju dalam perekonomian. Artinya tingkat inflasi
harus dikendalikan pada tingkat pertumbuhan yang relatif tepat. Pengedalian ini
harus bersifat hati – hati dan tidak secara dramatis sehingga menghindari
kebijakan yang overdone, karena bisa menyebabkan stagnasi. Suatu kondisi yang
dari tingkat keparahan inflasi yang terjadi. Tingkat inflasi yang ditandai dengan
menjoloknya harga secara umum tidak selalu berdampak negatif. Sering kali
kenaikan harga yang tidak terlalu tinggi mempunyai pengaruh positif, terutama
3481
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
terhadap iklim investasi. Kenaikan harga seperti ini pada dasarnya merupakan
ekonomi moneter Timor-Leste dapat disetujui dengan efek positif yang dapat
tercapai secara maksimal dengan inflasi ringan dibawah 10% (Antonio Serra,
dimensi ekonomi makro inflasi bisa dipicu dari sisi permintaan aggregate atau
penawaran aggregate.
melalui instrumen politik pasar terbuka dan politik fiskal pemerintah. Penggunaan
instrumen ini dapat menekan volume jumlah uang beredar dalam batasan tertentu
lebih besar. Kenaikan output yang lebih besar pada akhirnya mengakibatkan akses
supply. Efek balik yang diperoleh akan menyebabkan harga kembali turun
perekonomian makro akibat terpaan krisis politk internal dan keuangan global
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
sejak pertengahan tahun 2008 adalah satu indikasi nyata melambungnya tingkat
Situasi ini hampir tak terkendali sehingga memperburuk kinerja sektor riil
Kodisi ini dikarenakan terjadinya penguatan nilai tukar US Dollars dan ekspektasi
inflasi. Pada akhir tahun 2011 terjadi peningkatan inflasi akibat kebijakan
pendapatan seperti: kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar
telepon dan tarif listrik (TDL). Situasi ini memicu peningkatan harga barang dan
jasa karena didorong oleh kenaikan faktor biaya (cost push) dan ekspektasi inflasi.
sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berkaitan dengan kondisi dan
3483
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
maupun dengan cara mengimpor uang kertas baru dan mencetak uang baru
pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara mengurangi
jumlah uang beredar bersifat otonomi, yaitu tidak ada satu variabel yang dapat
mengubahnya.
yang berlangsung pada saat itu. Perkembangan ekonomi yang paling ekstrim
terjadi ketika Timor-Leste mengalami krisis politik internal dan keuangan global
pada tahun 2006 yang kemudian berkembang menjadi krisis moniter tahun 2008
berlanjut tahun 20011, dan oleh karena tidak mampu ditanggulangi oleh
berlangsung paling cepat diantara negara-negara terkena krisis di Asia dan Pasifik.
sebelum krisis militer/politik tahun 2006 serta dilajutkan krisis keuangan tahun
2008 berkisar pada 2.5 and 1.6 persen sampai 1.3 persen, namun pada saat krisis
keuangan berkisar pada angka antara 1,6 persen sampai terrendah 1.1 persen.
8.6 persen sampai 11.6 persen pada krisis politik internal sedangkan pada masa
belum krisis keuangan dan 2.8 persen sampai 9.2 persen pada saat krisis
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
militer/politik tahun 2006 dan krisis keuangan tahun 2008 berkisar antara 143.11
– 186.16 juta dolar, namun pada saat kedua krisis terjadi berkisar antara 149.67 –
Kesenderungan yang terjadi pada jumlah uang beredar dalam arti luas
(M2) dimana pada masa sebelum krisis militer/politik dan krisis keuangan
berkisar pada 61.41 juta dolar sampai dengan 99.89 juta dolar, namun pada saat
kedua krisis terjadi berkisar pada angka 192.66 juta dolar sampai dengan 500.25
yang dilakukan mencakup uang kartal (currency), narrow money (M1) dan broad
deposito), Gross Domestic Product (GDP) dalam negeri, dan inflasi domestik.
Variabel lain yang dijadikan sebagai penentu permintaan uang antara lain: Gross
Domestic Income (GDI), interest rate differential. Price Simon dan Insukindro
internal dan keuagan memiliki peranan yang nyata terhadap fluktuasi variabel-
3485
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
mendalam untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh tingkat suku bunga,
uang beredar.
KAJIAN PUSTAKA
Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran
yang sah. Untuk dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah, maka uang
Bank Sentral
Bank Sentral adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk
memgeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan
sebagai linder of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Banco
campur tangan pemerintah atau pihak lain, yang tujuannya adalah untuk mencapai
Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
2) Memberikan kredit;
3487
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Peredaran nilai uang nominal yang disediakan oleh BCTL adalah mata
uang dolar Amerika dan uang logam Centavos yang menjadi nilai tukar resmi di
yaitu untuk uang kertas USA dengan nilai $100, $50, $20, $10, $5 dan $1
sedangkan Centovos Timor-Leste terdiri dari pecahan 100, 50, 25, 10, 05 dan 1
cents. Koversi nilai tukar antara Dolar Amerika dengan Centavos Timor-Leste
Irving Fisher dan teori dari Mashab Cambridge yang dipelopori oleh Marshall dan
Teori persamaan pertukaran dari Irving Fisher. Menurut Fisher perubahan jumlah
uang yang beredar (M) berbanding lurus dengan perubahan harga-harga (P),
MV = PT......................................................(2.1)
Keterangan:
adalah lebih besar dari nilai P x Q, karena T mencakup barang jadi dan setenggah
PT/V artinya bila M meningkat sebesar 5 persen, maka P juga akan meningkat
sebesar 5 persen, atau untuk menurunkan tingkat harga sebesar 5 persen, maka
Teori sisa tunai (cash balance theory) dari Alfred Marshall. Alfred
teori kuantitas uang dan meneliti hubungan antara jumlah uang beredar dengan
tingkat harga secara umum (inflasi). Menurut Marshall banyaknya uang yang
dimiliki masyarakat, karena masih ada sebagian yang dipegang secara tunai (k),
M = k PT atau M = k PY……………….(2.2)
Keterangan :
M = jumlah uang yang beredar
k = adalah besarnya uang tunai yang dipegang oleh masyarakat yang sebanding
denga pendapatannya.
P = adalah harga-harga umum.
T atau Y = adalah jumlah produksi barang dan jasa baik berupa produk jadi
maupun produk setengah jadi.
Menurut Robert J. Gordon dalam bukunya Macro Economics (Gordon,
2000), bahwa pengaruh perubahan tingkat suku bunga terhadap tingkat ouput
nasional sangat tergantung pada permintaan pasar barang dan permintaan pasar
uang. Kurve permintaan pasar barang dan pasar uang yang lebih curam akan
menyebabkan perubahan tingkat bunga yang labih besar tidak elastis terhadap
perubahan output, sementara bentuk kurve permintaan pasar barang dan pasar
uang yang lebih landai akan menyebabkan elastisitas perubahan tingkat suku
3489
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
pedoman tingkat bunga yang ditentukan oleh Banco Central Timor-Leste dimana
dari tingkat suku bunga, semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kecil
tergantung pada permintaan pasar barang dan permintaan pasar uang (Gordon,
2000). Pada permintaan pasar barang dan pasar uang yang lebih curam akan
menyebabkan perubahan tingkat suku bunga yang labih besar dan tidak elastis
terhadap perubahan output, sementara bentuk permintaan pasar barang dan pasar
uang yang lebih senderung akan menyebabkan perubahan tingkat suku bunga
terhadap output.
jumlah uang beredar di bank dan sebaliknya penurunan suku bunga bank akan
tingkat suku bunga yang berlaku tidak menjadi masalah dalam jumlah uang
beredar.
terus menerus, bukan kenaikan atau dua macam barang saja, melainkan kenaikan
harga dari sebagian besar barang dan jasa, dan juga bukan hanya terjadi satu atau
dua kali kenaikan harga, melainkan secara terus menerus (Suparmoko, 2000).
harga yang paling banyak digunakan adalah indeks biaya hidup yang sudah
harga konsumen yang meliputi 150 macam barang. Macam barang dikelompokan
keadaan perekonomian akan menurun tajam dan lesu, sehingga orang tidak
3491
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
pembangunan ekonomi yang merupakan istilah bagi Negara yang telah maju
variatif, Negara miskin tidak memiliki tingkat pengembalian modal yang cepat,
dengan kenyataan.
peranan investasi fisik dan sumber daya manusia yang berasal dari Negara maju
financial terutama dalam jangka menengah dan jangka pajang, karena itu control
terhadap jumlah uang yang beredar sangat penting dalam mengedalikan tingkat
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
pertumbuhan akan sangat sulit dilakukan terutama gejolak inflasi yang tinggi
hubungan yang positif antara jumlah dan kualitas faktor produksi dengan GDP
sumber daya alam, dan teknologi cangih serta keadaan sosial yang mendukung
pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin tinggi pula GDP atau pendapatan
nasional dari satu Negara, maka ada hubungan positif antara pertumbuhan
ekonomi dengan jumlah uang beredar, dimana jumlah uang beredar terdiri dari
uang beredar dalam arti luas (M2) dan uang beredar dalam arti sempit (M1)
dimana M1 terdiri dari uang kartal dan uang giral sedangkan M2 terdiri dari M1
dan uang kuasi. Sementara besar kecilnya M sangat tergantung dari perilaku
masyarakat sehubungan dengan tingkat pendapatan dan tingkat suku bunga yang
3493
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
pertumbuhan ekonomi maka Interest Rate (IR) perlu dinaikkan demikian juga
sebaliknya.
uang yang beredar pada M2 dan M1. Sementara besar kecilnya M sangat
Penelitian yang oleh Luh Kade Dartrini pada tahun 2009, judul jumlah uang
apakah terdapat mengaruh suku bunga, inflasi, GDP dan krisis ekonomi terhadap
uang beredar baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kebijakan
moneter.
oleh kondisi moneter yang relatif stabil, kondisi meneter yang stabil pada
stabilitas jumlah uang beredar dalam arti luas, sementara jumlah uang yang
beredar sangat terkaitan dengan tingkat suku bunga, tingkat inflasi, pertumbuhan
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
ekonomi nasional. Kenaikan tingkat suku bunga akan menurunkan jumlah uang
ekonomi nasional juga akan berdampak pada kenaikan jumlah uang beredar,
kinerja ekonomi nasional yang berampak pada kenaikan jumlah uang beredar.
terhadap jumlah uang beredar baik secara simultan maupun secara persial,
sedangkan alat analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan dalam analisis
Sesuai dengan tujuan dan jumlah variabel yang teridentifikasi, maka dapat
dibuat model hubungan antara Suku Bunga Bank (X1), Laju Inflasi (X2),
Pertumbuhan GDP (X3) dengan Jumlah Uang Beredar (Y) di institusi Banco
Central de Timor-Leste.
Konseptual
Jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian pada saat tertentu dikatakan
sebagai keseluruhan jumlah uang yang ditawarkan oleh otoritas meneter dalam hal
bukanlah hanya jumlah uang yang diminta oleh masyarakat tetapi termasuk
jumlah uang yang dibutuhka oleh pemerintah berupa uang kartal dan uang giral
oleh faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, pertumbuhan Gross
Domestic Product. Apabila tingkat suku bunga semakin meningkat maka jumlah
3495
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
uang beredar akan menurun, karena masyarakat akan lebih tertarik menyimpan
uangnya di bank untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dengan tingkat
Sedangkan inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah uang beredar,
sebab dengan adanya inflasi berarti adanya peningkatan harga barang dan jasa
kebutuhan barang dan jasa dalam jumlah yang sama dengan sebelumnya.
juga memiliki pengaruh positif terhadap jumlah uang beredar, krisis ekonomi
yang ditandai dengan meningkatnya nilai valuta asing dan inflasi yang sangat
tinggi tentu akan menyebabkan jumlah uang beredar yang juga semakin tinggi.
Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris serta konsep penelitian seperti apa
Timor-Leste.
beredar di Timor-Leste
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
METODE PENELITIAN
dipengaruhi oleh variabel bebas tingkat suku bunga (X1), tingkat inflasi (X2) dan
Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif yang diperoleh dari sumber kedua. Dalam hal ini adalah Banco
publikasi hasil penelitian dan literature penunjang. Data tersebut berupa jumlah
uang yang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan pertumbuhan GDP secara
digunakan dua (2) Model Linier Berganda dan model dengan Variabel Lag.
Dengan penambahan variabel lag yaitu variabel jumlah uang beredar satu tahun
mendapatkan hasil taksiran regresi yang terbaik karena penelitian dengan analisis
regresi berganda dengan estimasi satu (1) model seringkali mendapatkan hasil
analisis yang tidak tepat bila dilihat dari kriteria goodness of fit (R ) dan kriteria
3497
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
residual dari Model Regresi yang dibuat berdistribusi normal atau tidak.
Model Regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi residual yang
probabilitas signifikansi nilai residual lebih besar dari 0,05 berarti residual
kurang bagus karena memiliki varian yang besar. Metode uji yang
multikol bila mendekati nol dan VIF tegak mengandung multikol bila seluruh
adalah Durbin-Watson tes (tidak mengandung autokorelasi bila nilai du < d <
4 – du).
adalah metode grafik (informal) yaitu dengan memeriksa pola residual (ui2)
Variabel terikat:
Variabel bebas:
X2t = Inflasi
Yt-1 = Lag jumlah uang beredar (jumlah uang beredar satu tahun sebelumnya).
3499
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Model dengan variabel lag adalah model penyesuaian adaptif yang sama
Untuk mendapat nilai sebaran yang lebih kecil dari nilai Y sehingga tidak
Keterangan:
(Yt-1).
X2t = inflasi
Model yang baik adalah model yang memenuhi kriteria terbaik (goodness of
fit),yaitu model yang memiliki nilai koefisien determinasi yang baik dan tidak
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
R2 = ESS/TSS.............................................(3.3)
Dimana : ESS adalah Explained of Sum Square dan TSS adalah Total of Sum
Square.
yang dapat dijelaskan oleh variasi seluruh variabel bebas. Nilai koefisien
semakin besar variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi
variabel bebas, yang berarti semakin baik model yang dipergunakan (goodness
of fit).
(Frequencies).
۸β
t= …………...(4.6)
Se(β
۸ i)
keterangan :
۸
3501
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Se (β
۸ i) = standar error masing-masing estimator.
pada tanggal 13 September 2011 oleh UU No. 5/2011, sesuai Konstitusi Timor-
Leste yang diatur dalam Pasal 143. Fungsi Bank Sentral sebelumnya dilakukan
dari Oktober 1999 sampai Mei 2002. Decree-Law No. 20/2003 mengatur mata
uang resmi dolar America dan Centavos Timor-Leste menjadi uang resmi
memgeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan
Akuntansi;
Kantor Pusat Bank Sentral perada di pusat ibu kota pemerintan Timor-Leste
Dili tepatnya di jalan Avª Bispo Medeiros dekat Palácio do Governo. E-mail:
Makasar, Oe-Cusse.
3503
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Variabel yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari variabel jumlah uang
yang beredar (Y) diproyeksikan uang beredar yang dioperasikan sebagai variabel
dependen. Variavel tingkat suku bunga (X1), luja inflasi (X2) dan pertumbuhan
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 dan mengunakan data triwulan
Hasil penelitian dapat dirumuskan bahwa variabel jumlah uang beredar (Y)
memiliki rata-rata hitung (mean) sebesar 2.2604 artinya rata-rata jumlah uang
beredar selama periode 2004 – 2013 adalah sebesar 226.04 juta dolar per tahun.
Standar deviasi (simpangan baku) variavel jumlah uang beredar 0.26645 artinya
Variabel suku bunga (X1) memiliki rata-rata hitung (mean) sebesar 1.7475
artinya rata-rata tingkat suku bunga selama periode 2004 – 2013 adalah sebesar
1.75 persen per tahun. Standar deviasi (simpangan baku) variabel suku bunga
0.65490 artinya selama triwulan pertama pengamatan, variabel suku bunga rata-
Variabel laju inflasi (X2) memiliki rata-rata hitung (mean) sebesar 7.7823
artinya rata-rata tingkat inflasi selama periode 2004 – 2013 adalah sebesar 7.78
persen per tahun. Standar deviasi variavel inflasi 4.01017 artinya selama triwulan
sebesar 214.3195 artinya rata-rata GDP selama periode 2004 – 2013 adalah
sebesar 214.32 juta ribu dolar per tahun. Standar deviasi (simpangan baku)
Berdasarkan regresi hasil uji Regresi Berganda dan uji asumsi klasik yang
sebagai berikut:
Hipotesis Pertama
Pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah uang beredar sebesar -0.021
dengan signifikansi sebesar 0,753 yang berarti tingkat suku bunga memiliki
pengaruh yang negatif signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar. Artinya tingkat
suku bunga semakin meningkat maka jumlah uang beredar akan menurun, karena
pendapatan yang lebih tinggi dengan tingkat suku bunga yang tinggi, sebalikanya
tingkat suku bunga semakin menurun maka jumlah uang beredar akan meningkat,
karena masyarakat akan menerik uangnya di bank untuk keperluan investasi dan
konsumsi.
3505
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
terhadap jumlah uang beredar. Hasil analisis menunjukan nilai t hitung sebesar -
0,317 dengan sig uji t 0,753. Artinya tingkat suku bunga tidak signifikan terhadap
Hipotesis Kedua
Pengaruh tingkat inflasi terhadap jumlah uang beredar sebesar -0.085 dengan
signifikansi sebesar 0,029 yang berarti tingkat inflasi memiliki pengaruh yang
negatif signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar. Analisis pada uji asumsi klasik
bahwa tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar. Hasil
analisis menunjukan nilai t hitung sebesar -2,270 dengan sig uji t 0,029. Artinya
laju inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap jumlah uang beredar. Artinya
tingkat inflasi semakin menurun maka jumlah uang beredar akan menurun,
karena Timor-Leste belum memiliki mata uang sendiri dan mengunakan mata
uang dolar Amerika sehingga inflasi yang terjadi di Amerika akan berpengaruh
jumlah uang yang beredar. Hasil uji statistik menujukkan bahwa pada saat inflasi
naik rata-rata dua digit yang tidak dapat dikendalikan pada saat krisis politik
internal dan krisis keuangan global yang mempengaruhi kenaikan harga sebagian
besar barang dan jasa, karena Timor-Leste mengunakan mata uang dolar Amerika
Hipotesis Ketiga
Pengaruh pertumbuhan GDP terhadap jumlah uang beredar sebesar -1.027
pendapatan masyarakat.
Analisis pada uji asumsi klasik juga menunjukkan bahwa pertumbuhan GDP
Hasil analisis menunjukan nilai t hitung sebesar 15,644 dengan sig uji t 0,000.
Pembahasan
Dilihat dari hasil pembuktian hipotesis dan interpretasinya, maka akan dibahas
fakta-fakta empiris.
0.975 dengan probabilitas signifikansi nilai residual lebih besar dari 0,05
3507
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Analisis Determinasi
Analisis deteminasi dengan mengunankan Model Linier Berganda ternyata
persen variasi tingkat suku bunga, inflasi, GDP dan jumlah uang beredar satu
tahun sebelumnya dapat menjelaskan variasi jumlah uang beredar periode 2004 –
2013, sedangkan 1 persen lainnya dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak
Nilai βo = -221.168 artinya apabila tingkat subu bunga, inflasi pertumbuhan GDP
dan jumlah uang beredar satu tahun sebelumnya rendah sekali atau
mendekati nol, maka rata-rata jumlah uang beredar elama periode 2004 –
beredar di Timor-Leste.
Nilai β1 = -3.621artinya apabila tingkat suku bunga naik sebesar 1 persen maka
jumlah uang beredar di Timor-Leste akan turun sebesar 3.621 milyar dolar
dengan asumsi bahwa inflasi, pertumbuhan GDP dan jumlah uang beredar
Nilai β2 = -2.444 artinya apabila tingkat inflasi naik sebesar 1 persen, maka
jumlah uang beredar akan naik sebesar 2.444 milyar dolar dengan asumsi
tingkat suku bunga, pertumbuhan GDP dan jumlah uang beredar satu tahun
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
sebelumnya konstan. Hal ini menujukkan bahwa pada saat inflasi naik rata-
rata dua digit yang tidak dapat dikendalikan pada saat krisis politik internal
besar barang dan jasa, karena Timor-Leste mengunakan mata uang dolar
Amerika yang menjadi mata uang bebas yang tidak dapat dikendalikan.
memiliki mata uang sendiri dan mengunakan mata uang dolar Amerika
yang beredar.
Nilai β3 = 2.152 artinya apabila pertumbuhan GDP naik sebesar 1 persen, maka
jumlah uang beredar akan naik sebesar 2.152 milyar dolar dengan asumsi
tingkat suku bunga, inflasi dan jumlah uang beredar satu tahun sebelumnya
konstan.
Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa suku bunga bank umum belum
jumlah uang beredar di Timor-Leste tahun 2004 – 2013. Pihak menajemen bank
ekonomi yang akan berdanpak pada tertumbuhan ekonomi. Salah satu kegiatan
3509
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
tersebut melalui jalur bank umum dalam kegiatan memberikan jasa dalam lalu
pembangunan nasional.
Melalui penelitian ini dapat dilihat bahwa pihak manajemen Bank Sentral
dan para stakeholder selalu mengaji lebih dalam tindakan yang terkait dengan
akan menjadi bahan pertimbangan dan bahan evaluasi bagi pihak manajemen dan
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
terhadap jumlah uang beredar. Hal ini berarti meningkatnya suku bunga di
mata uang sendiri dan mengunakan mata uang dolar Amerika yang bebas
Semakin tinggi GDP maka semakin banyak juga jumlah uang yang
beredar Timor-Leste.
Saran
Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan penelitian, disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
perbankan.
jumlah uang beredar bisa menciptakan mata uang sendiri sebagai uang
resmi di Timor-Leste.
ini.
REFERENSI
Agus Widarjono, 2002, penelitian sebelumnya pengaruh GDP , Inflasi dan
indeks harga konsumen berpengaruh jumlah uang yang beredar di Indonesia
tahun 1990 – 2001.
Akbar Maulana 2013, pada variabel penelitian yang merasa perlu memperhatikan
jumlah uang beredar. Konsep uang beredar dapat ditinjau dari dua sisi,
penawaran dan permintaan. Interaksi antara keduanya menentukan jumlah
uang beredar dimasyarakat atau disebut stock mutual fund performance,
interest rates, money supply, inflation: Jurnal Ilmu Manajemen 1 Nomor 3
Mei 2013 page 791.
3511
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Banco Central de Timor-Leste, 2004 – 2013, Boletin Ekonomi dan Statistik atas
pertumbuhan ekonomi Timor-Leste, bisa diakses melalui website:
tt://www.boncocentral.tl.
Dinnul Alfian Akbar 2012, hasil penelitian pengaruh kausalitas Inflasi, Tingkat
Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar: A Case of Indonesia Economy,
Jurnal Ilmiah STIE MDP page 59.
Federal Reserve Bank of New York, annual report 2013, Ecoomic world reviews,
vol 43. Pg. 143.
Gordon, 2000, Eight Edition, Macro Economic, United State: Addison Wesley
Longman, Inc.
Hodge (2005), Jurnal Berjudul inflation and growth in south Africa bahwa inflasi
menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pajang dan
hubungan negatif antara inflasi dengan pertumbuhan ekonomi.
José Alexandre Xanana Gusmão 2010, determinan penawaran mata uang Dolar
Amerika menjadi regim yang kuat dan mempenaruhi pengeluaran
pemerintah, jumlah cadangan devisa dan besarnya pengganda uang terhadap
jumlah uang beredar di Republik Demokrat Timot-Leste. IMF Journal 2010.
ISSN : 2337-3067
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.10 (2017): 3477-3514
Kuncoro, 2001, Metode Kuantatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Eknomi,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Luh Kade Datrini 2009, Penelitian sebelumnya pengaruh suku bunga inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan krisi ekonomi terhadap jumlah uang yang
beredar di Indonesia tahun 1992 – 2005.
Mervyn King (1996) dalam jurnalnya berjudul inflation how should central banks
reduce inflation, mengatasi inflasi melalui kebijakan anti inflasi melalui
kebijakan moneter.
Nata Wirawan, 2001, Statistik 1 (Statistika Deskriptif) Untuk Ekonomi dan Bisnis,
Denpasar : Keramas Emas.
Nguyen Huu Chau Duc, 2013, International Research Journal of Finance and
Economics, analisis anggara dan Inflasi, Analisis Empiris pada ekonomi di
Vietnam.
3513
José Augusto Maria, I B. Panji Sedana, dan Luh Gede Sri Artini. Pengaruh Tingkat Suku...
Widarjono, 2005, Ekonometrika Teori Dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis,
Yogyakarta: Ekonisia FE. UII Yogyakarta.
Yustika Erani, 2007, Perekonomian Indonesia Satu Dekade Pasca krisis Ekonomi,
Malang. BPFE. UNIBRAW.