Anda di halaman 1dari 12

2.

1 Definisi

2.1.1 Hemangioma

Hemangioma adalah suatu tumor jinak yang terbentuk akibat kelainan

proliferasi dari jaringan angioblastik pada masa fetal. Kelainan ini sering

ditemukan pada kulit dan jaringan subkutan, tapi tidak tertutup kemungkinan

bahwa bentuk ncoplasma ini didapati di scluruh bagian tubuh yang memiliki

pembuluh darah. Hemangioma juga dikenal sebagai hemangioma bayi atau

hemangioma infantil (IH) yang merupakan tumor jinak bayi paling umum . Tanda

yang sering disebut ialah "Strawberry marks" karena berdasarkan penampilan

klinis. Proliferasi sel endotel menyebabkan hemangioma. Ada berbagai jenis

hemangioma. Hemangioma kongenital terlihat saat lahir sedangkan hemangioma

infantil muncul kemudian pada masa bayi. Angioma infantil ditandai oleh

pertumbuhan awal yang cepat diikuti oleh involusi spontan. (Nafianti, 2012)

2.1.2 Angiosarcoma

Angiosarkoma adalah tumor ganas yang jarang dan sangat agresif, yang

berasal dari sel endotel limfatik atau vaskular dan ditandai oleh sel anaplastik

infiltrasi yang cepat berkembang biak yang berasal dari pembuluh darah dan

melapisi ruang berisi darah yang tidak beraturan. Sebagai subkelompok sarkoma

yang heterogen secara klinis dan genetik, angiosarcoma dapat terjadi di setiap

lokasi tubuh. Angiosarcoma bersifat agresif dan cenderung kambuh secara lokal,

menyebar luas, dan sering bermetastasis ke kelenjar getah bening dan secara

sistemik. Tingkat kematian terkait dengan tumornya termasuk tinggi. Itu membuat

kurang dari 2% dari semua sarkoma jaringan lunak pada manusia dan terutama

mempengaruhi pasien dewasa dan lanjut usia Situs angiosarcomas yang paling

umum adalah lesi kulit (sekitar 60% kasus), terutama kepala dan leher, dan

dapat juga terdapat dalam jaringan lunak, organ visceral, tulang dan

retroperitoneum. (Spiker. et al. 2019;Cao, et al. 2019)

1
2.2 Epidemiologi
2.2.1 Hemangioma

Hemangioma merupakan neoplasma jinak yang sering ditemukan pada

bayi yang baru lahir. Dikatakan bahwa 10% dari bayi yang baru lahir dapat

mempunyai hemangioma dimana angka kejadian tertinggi terjadi pada ras kulit

putih dan terendah pada ras asia. Hemangioma lebih sering terjadi pada

perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki dengan perbandingan 5:1. Angka

kejadian hemangioma meningkat menjadi 20-30% pada bayi-bayi yang dilahirkan

prematur dengan berat badan lahir kurang dari satu kilogram 23 . Sekitar 30%

kasus hemangioma terlihat saat bayi lahir sementara 70% ditemukan pada

minggu-minggu pertama dari kehidupan bayi. Belum ada literatur yang dapat

menunjukkan secara pasti akan keterkaitan insidensi henmangioma yang

berkaitan dengan faktor herediter, tetapi menurut survey, 10% pada bayi-bayi

dengan riwayat keluarga menderita hemangioma. Dari literature dikatakan 60%

hemangioma terjadi pada daerah kepala dan leher dan dapat mengalami

pertumbuhan sampai kurang lebih 18 bulan sebelum akhirnya akan mengalami

regresi spontan (fase involusi) yang dapat memakan waktu 3- 10 tahun.' Hampir

semua hemangioma pada anak-anak akan mengalami regresi spontan dan

menghilang tanpa terapi apapun. Akan tetapi, hemangioma juga dapat menjadi

masif sehingga menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa seperti

perdarahan dan gangguan perafasan schingga diperlukan diagnosis dan terapi

dini.

2.2.2 Angiosarkoma

Angiosarcoma adalah keganasan dari tumor endotel dan menyumbang

sekitar 2-3% dari semua sarkoma jaringan lunak dewasa. Tumor ini dapat terjadi

di setiap lokasi tubuh, tetapi memiliki kecenderungan tersering pada kulit dan

2
jaringan lunak superfisial. Angiosarcoma kulit terjafi pada dua pertiga dari seluruh

kasus. Karena sifatnya yang agresif dengan kecenderungan metastasis organ

yang jauh, paru-paru dan otak adalah organ yang paling umum terkena

metastasis dengan prognosis yang buruk. Studi sebelumnya melaporkan bahwa

tingkat keberhasilan bertahan hidup 5 tahun-an pasien angiosarcoma adalah

antara 30-40% dan berkisar antara 6 hingga 16 bulan. Hingga 20-40% pasien

menderita rekurensi lokal atau metastasis. Menurut penelitian, distribusi

angiosarcoma cenderung lebih tinggi pada individu pria yang berusia tua di

antara 60-70 tahun, terutama pada angiosarcoma kulit.. Orang dewasa, terutama

pasien usia lanjut, paling sering terkena angiosarcoma kulit dengan rasio pria

dan wanita 3 banding 1, dan Kaukasia lebih sering terpengaruh daripada individu

keturunan Afrika atau Asia. (Cao, et al. 2019)

2.3 Etiologi

2.3.1 Hemangioma

Sampai saat ini penyebab hemangioma belum diketahui dengan jelas,

beberapa sumber menycbutkan kemungkinan bahwa angiogencsis dan

vaskulogencsis berperan banyakdalam proliferasi elemen pembentuk pembuluh

darah yang berlebihan. Vaskulogenesis ialah proses terjadinya prckursor sel

endotelial menjadi pembuluh darah, sedangkan angiogcnesis ialah

perkembangan pembuluh darah baru dari sistem pembuluh darah yang sudah

ada. Dilaporkan bahwa progenitor scl endotelial mempunyai kontribusi terhadap

terjadinya penyebaran awal hemangioma. Cytokincs, seperti Basic Fibroblast

Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF),

mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor- faktor

pembentukan angiogcncsis seperti penurunan kadar angiogencsis inhibitor

misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor-beta, dan transforming growth

factor-beta berperan dalam ctiologi terjadinya hemangioma.

3
2.3.2 Angiosarcoma

Etiologi angiosarcoma kulit masih belum diketahui, tetapi sebagian besar

kasus muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari, terutama kulit kepala dan

wajah, pada pasien usia lanjut. Limfedema kronis atau bawaan, radiodermatitis

kronis, dan imunosupresi dapat mempengaruhi pasien terhadap perkembangan

angiosarkoma di lokasi lain. Sebagian besar angiosarkoma yang dipicu radiasi

terjadi di payudara. Angiosarcoma juga dapat muncul di area limfedema kronis,

dan dalam pengaturan ini disebut sindrom Stewart-Treves. Hubungan antara

angiosarcoma dan lymphedema kronis jelas, tetapi mekanisme hubungan ini

tetap tidak pasti. Terapi radiasi adalah faktor risiko independen untuk

pengembangan angiosarcoma dan patogenesis telah dikaitkan dengan

amplifikasi gen MYC dan FLT4. (Spiker, et al. 2019)

2.4 Anatomi Fisiologi Vaskular

Dinding arteri biasanya mengandung tiga lapisan konsentrik atau disebut

dengan tunika. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang terdiri dari epitel

selapis gepeng atau endotel, dan jaringan ikat subendotel dibawahnya. Lapisan

tengah adalah tunika media, terutama terdiri dari serat oto polos dan otot polos

ini menghasilkan matriks ekstraselular. Lapisan terluar adalah tunika adventisia

yang terdiri dari serat jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen tipe I.

Dinding sebagian arteri muskular juga memperlihatkan dua pita serat elastik

bergelombang dan tipis yang disebut lamina elastika interna dan lamina elastika

ekstrna. Lamina elastika interna berada diantara tunika intima dan media,

sedangkan lamina elastika eksterna berada diantara tunika media dan

adventisia. (Eroschenko, 2010)

4
Gambar 1. Susunan Lapisan Pembuluh Darah Arteri Manusia

Edwin L. Biermann (2015) mengatakan bahwa sel-sel endotel pada tunika

intima ini dihubungkan oleh serangkaian kompleks persambungan dan juga

dihubungkan dengan jaringan ikat bawahnya, yaitu lamina basalis. Tunika media

terdiri dari sel otot polos yang tampaknya sebagai sel pembentuk jaringan ikat

utama dinding arteri, menghasilkan kolagen, serat elastik, dan proteoglikan.

Dinding pembuluh darah terutama arteri merupakan organ aktif secara metabolik

yang harus memenuhi kebutuhan energi untuk mempertahankan tegangan otot

polos dan fungsi sel endotel dengan baik. Setiap kali jantung berdenyut terdapat

gelombang darah baru yang mengisi arteri (Guyton & Hall, 2013). Menurut

Kenneth S. Saladin(2012), jika arteri kaku dan tidak mempunyai distensibilitas,

tekanan akan naik jauh lebih tinggi di sistol dan drop untuk hampir nol di diastol.

Tetapi ketika arteri sehat, mereka memperluas dengan masing-masing sistol dan

menyerap beberapa kekuatan darah untuk dipompakan. Kemudian, ketika

5
jantung dalam diastol, elastisitas mereka mempertahankan tekanan darah dan

mencegah tekanan darah jatuh ke nol. Dengan demikian, arteri yang elastis

"memuluskan" fluktuasi tekanan dan mengurangi stres pada arteri yang lebih

kecil. Arteri kecil dan arteriol disebut juga sebagai pembuluh resistensi karena

mereka adalah tempat utama dari resistensi perifer (Barrett et al, 2010) Tekanan

dipengaruhi oleh resistensi, dan aliran dipengaruhi oleh keduanya. Darah

mengalir lebih cepat jika di tengah pembuluh darah, di mana ia bertemu sedikit

gesekan, dan lebih lambat jika dekat dengan dinding, di mana ia mengalami

gesekan pada dinding pembuluh darah. Ketika pembuluh darah melebarkan,

sebagian besar darah dalam tengah pembuluh dan aliran rata mungkin cukup

cepat. Ketika pembuluh mengalami konstriksi, banyak darah yang lebih dekat

dengan dinding sehingga menurunkan aliran darah (Saladin, 2012). Metabolisme

arteri menunjukkan bikimiawi sel otot polos. Terdapat cara anabolik dan

katabolik. Sel ini metabolisme glukosa dengan cara anaerobik dan glikolisis

aerobik. Sel dinding arteri dapat mensintesis asam lemak, kolesterol, fosfolipid,

dan trigliserida dari substrat endogen untuk memenuhi kebutuhan strukturalnya,

tetapi sel otot polos lebih mengutamakan penggunaan lipid dari lipoprotein

plasma yang dihantarkan ke dinding. Lipoprotein yang melintasi sel endotel

melalui vesikel pinositotik. Sel otot polos mempunyai reseptor permukaan khusus

dengan afinitas tinggi terhadap apoprotein tertentu pada permukaan lipoprotein

kaya akan lipid, sehingga memudahkan masuknya lipoprotein ke dalam sel

melalui endositosis adsorptif. (Biermann,2015).

2.5 Klasifikasi

Pada tahun 1982, berdasarkan histologi dan prilaku biologi lesi, Mulliken

dan Glowacki membagi kelainan vaskular yang terjadi pada kulit anak-anak

6
menjadi dua kclompok utama yaitu mal formasi ข askuler dan hemangioma. "

Malfomasi ข askular akan tampak saat lahir dan akan bertumbuh seiring

bertambahnya usia anak. Malformasi ข askular dikclompokkan menjadi tipe yang

high flow (malformasi arteri dan malformasi arteriovenosus) dan low flow

(malformasi vena, kapiler, dan limfatik).

Hemangioma umumnya tidak tampak atau cenderung samar pada saat

kelahiran dan akan mengalami pertumbuhan yang progresif pada minggu-

minggu pertama kehidupan sang anak. Pertumbuhan lesi ini akan berlanjut

hingga usia 6-20 bulan. Lalu hemangioma akan mengalami fase involusi pada

usia 5-7 tahun.

Hemangioma secara morfologis dapat terbagi menjadi tiga yaitu:

a. Hemanxioma terlokalisir merunakan jenis yang paling sering

ditemukan. Berhatas tegas, dan tumbuh dari fokus tunggal.

b. Hemangioma segmental bentuknya menyerupai plaque yang sering

tampak pada teritori kulit yang spesifik, tumbuh secara linier maupun

geometris. Jenis ini lebih sering mengalami ulserasi, gangguan

tumbuh kembang dan dapat timbul bersamaan dengan hemangioma

visceral dan mempunyai prognosis yang cenderung buruk.

c. Hemangioma multiple

Klasifikasi lain membagi hemangioma berdasar kedalaman dari

permukaan kulit. Hemangioma supcrfisialis atau kutancus, yang mcrupakan 50-

60% dari scmua hemangioma akan berwarna seperti strawberry pada saat

matur. Hemangioma profunda atau subkutaneus bila lokasinya cukup dalam

akan tampak scperti daging tumbuh yang berwarna. Dan bila lokasinya lebih ke

superticial maka akan tampak seperti nodul kebiru- biruan dan terkadang

dijumpai telangaktesi atau vena yang dilatasi pada kulit yang melingkupinya.

7
Masuk dalam kelompok ini yaitu hemangioma intramuskuler dan skeletal. Bila

terdapat hemangioma superficial (berwarna merah) dan dijumpai indurasi di

bawahnya, maka jenis ini masuk kedalam Hemangioma Campuran atau

compound. Hemangioma viseralis,merupakan hemangioma yang letaknya pada

organ dalam seperti hepar, usus, paru ,otak ,dll.

Benson et al membagi hemangioma menjadi 3 jenis?:

a. Hemangioma intradermal

Tumor jinak ini berwarna merah kebiruan dan biasanya tidak

mengadakan regresi, dindingnya terdiri dari endotelium dewasa dan

resisten terhadap radiasi. Penerita biasanya datang dengan alasan

estctika.

b. Hemangioma kapiler

Hemangioma jenis ini merupakan bentuk hemangioma yang

paling sering terjadi, dengan angka insidensi 1-1,5% pada bayi.

Kclainan ini mcnonjol di permukaan kulit, tidak rata dan kemerahan.

Lesi ini dapat mengadakan regresi spontan sampai umur dewasa.

Dindingnya terdiri atas sel endotel cmbrio dan sensitif terhadap

penyinaran. Tatalaksana bervariasi dari menyuntikkan bahan sklerotik

hingga pemberian radiasi (600-800-rad dalam 2-3 kali penyinaran).

Akan tctapi banyak ahli yang kurang setuju akan kedua metode ini

karena penyuntikan bahan sklerotik @dapat@mcnycbabkan nckrosis

dan jaringan parut scmentara pada penyinaran sering terjadi

dermatitis bahkan dapat memicu perkembangan suatu keganasan.

8
Gambar: (kanan) hemangioma kavernasa, (kin)

a)hemangioma kapiler/strawbery,b

b) hemangioma profinda intradermal.

c) hemangioma campurann

Tindakan operatif pada usia<Stahun dilakukan atas indikasi :

a. Koreng dan perdarahan

b. Pertumbuhan progresif lesi

c. Rasi nyeri olch flcbolit

d. Trombositopenia

e. Kosmetik

9
c. Hemangioma kavernous

Kelainan ini berbentuk benjolan yang dapat hilang dengan penekanan. Biasanya

hanya scdikit yang mengadakan regresi spontan. Terdiri atas endotclium dewasa

yang berinvasi ke fasia dan atau ke otot. Tindakan opcratif dilakukan bila

mungkin mengangkat seluruh tumor. Kadang hasil patologi anatomi

menunjukkan campuran dari hemangioma kapiler dengan kavernous (campuran).

Dinding arteri biasanya mengandung tiga lapisan konsentrik atau disebut

dengan tunika. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang terdiri dari epitel

selapis gepeng atau endotel, dan jaringan ikat subendotel dibawahnya. Lapisan

tengah adalah tunika media, terutama terdiri dari serat oto polos dan otot polos

ini menghasilkan matriks ekstraselular. Lapisan terluar adalah tunika adventisia

yang terdiri dari serat jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen tipe I.

Dinding sebagian arteri muskular juga memperlihatkan dua pita serat elastik

bergelombang dan tipis yang disebut lamina elastika interna dan lamina elastika

ekstrna. Lamina elastika interna berada diantara tunika intima dan media,

sedangkan lamina elastika eksterna berada diantara tunika media dan

adventisia. (Eroschenko, 2010)

Sumber

10
Spiker, A. M., & Ramsey, M. L. (2019). Cancer, Angiosarcoma. In StatPearls [Internet].

StatPearls Publishing.

Cao, J., Wang, J., He, C., & Fang, M. (2019). Angiosarcoma: a review of diagnosis and

current treatment. American Journal of Cancer Research, 9(11), 2303

Kurpad, A., Vaz, M., & Raj, T. D. (2013). Guyton & Hall: Textbook of Medical Physiology-

A South Asian Edition. Elsevier India.

Hemangioma. Available at :http://www.medicalglossary.org/ncoplasms_

vascular_ tissue_ hemangioma_ definitionshtml, acessed on November 4 2012.

Ziegler M, Azizkhan R, Weber T, editors. Operative Pediatric Surgery.

International edition. New York : Mcgraw-Hill Co ; 2003. p. 1002-5

Fishman S, Mulliken J.B. Pediatric Surgery for The Primary Care Pediatrician. In:

Fishman S, editor. Pediatric Clinics of North America. Philadelphia : WB

SaundersCo; 1998. p. 1455-77

Mitchell, Kumar, Abbas, Fausto. BS Dasar Patologis Penyak it ed 7. Jakarta :

EGC, .p71-72.

Nafianti S. Hemangioma anak. Availablc

at:http://rww.idai.or.idsaripediatri_pndfile/12-3-1L pdf; accessed on NovemberO5t

2012.

Roche. Angiogenensis. Available at:http://www. roche co.id fimfiles re7 7 s008

/Indonesian_media lembar.informasi onkelozLAvastin/Lembar. Informasi.

VEGEdan Angiorenesis.pdf, acessed on November 05m 2012.

Donclly L, ct al. Vascular Malformation and Hemangiomas. Available at:

http://veww.aironline.ors/content/174/3/597.full, accessed on November 06"

2012.

Zhang, et al. Proliferation hemangiomas formation through dual mechanism of

11
vascular endothelial growth factor mediated endothelial progenitor cells

proliferation

12

Anda mungkin juga menyukai