Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

FAKULTAS PASCASARJANA
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
GASAL TH. AKADEMIK 2020/2021
Program Studi : PENDIDIKAN MIPA
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan*)
Kelas/Semester : 2n / 2
Hari / Tanggal : Jum'at, 30 Oktober 2020
Dikumpulkan via
email
Waktu : 2 x 24 Jam (2 hari)
Dosen / Email : Dr. Misbach, M.Pd / misbaheducator@gmail.com
  Sifat Ujian : Take Home 193  

SOAL
1. Jelaskan perbedaan ilmu dan pengetahuan!
2. Dalam rangka mendapatkan pengetahun baru, atau memperbaiki pengetahuna sebeumnya,
seorang ilmuwan melakukan serangkaian langkah-langkah yang disebut metode ilmiah. Sebutkan
dan jelaskan Langkah-langkah tersebut!
3. Secara garis besar penelitian dari segi pendekatan dibagi menjadi 3, kuantitaif, kualitatif dan Mix
(campuran kuantitatif dan kualitatif). Sebutkan perbedaan yang mendasar penelitian kualitatif dan
kuantitaif!
4. Bagaimanakah strategi menentukan metode penelitian, berikan contoh aplikasinya berdasarkan
judul penelitian!
5. “Penelitian berawal dari masalah.” Jelaskan makna ungkapan tersebut!
6. Jelaskan dengan singkat kriteria latar belakang masalah yang baik!
7. Jelaskan perbedaan antara masalah dalam penelitian kuntitatif dan kualitatif!
8. Bagaimana cara merumuskan masalah yang baik?
9. Jelaskan urgensi kajian teori dalam penelitian!
10. Bagaimana langkah-langkah menyusun kajian teori yang kredibel?
1. Jelaskan perbedaan ilmu dan pengetahuan!
Jawaban:
Pengertian Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan) itu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian pengetahuan sendiri ialah informasi yang sudah diketahui oleh seseorang atau
sekelompok orang dan kebenarannya masih belum duji dan dikaji. Pengetahuan umumnya ialah suatu
hal yang kita ketahui terhadap suatu objek, sehingga pengetahuan sangat mungkin menjadi ilmu jika
telah diuji dan dikaji kebenarannya.
Tabel
Perbedaan ilmu dan pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Karakteristik Memiliki sistem yang sudah Belum tersusun secara
tersusun secara sistematis sistematis
Jangkauan Lebih luas Tidak terlalu luas
Metode Pembuktian Bersifat objektif Bersifat subjektif
Objek yang disampaikan Telah diuji dan dikaji Belum diuji dan dikaji
Kebenaran Harus bersifat umum dan Sesuai pemahaman sekelompok
universal orang

2. Dalam rangka mendapatkan pengetahun baru, atau memperbaiki pengetahuna sebeumnya, seorang
ilmuwan melakukan serangkaian langkah-langkah yang disebut metode ilmiah. Sebutkan dan
jelaskan Langkah-langkah tersebut!
Jawaban:
Langkah-langkah metode ilmiah
a. Mengamati dan mengajukan pertanyaan
 Langkah pertama yang dilakukan dalam proses ilmiah adalah mengamati fenomena.
Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang suatu fenomena.
 Informasi dapat diperoleh melalui pengamatan langsung (pengukuran, survei, percobaan)
dan/atau mempelajari laporan-laporan pengamatan yang telah dilakukan oleh orang lain.
Laporan-laporan itu bisa dipelajari dari buku, koran, majalah, dll dengan memanfaatkan
perpustakaan ataupun internet.
 Khusus untuk kegiatan ilmiah, laporan-laporan tersebut haruslah laporan ilmiah yang banyak
terdapat di buku dan jurnal ilmiah.
 Dalam pengamatan lima indra (perasa, pendengar, pencium, penglihat, dan pengecap) yang
dimiliki manusia mempunyai peran yang sangat besar.
 Proses pengamatan dapat dilakukan dengan membandingkan, yaitu mengamati bagaimana
beberapa benda mempunyai perbedaan dan persamaan.
 Untuk melihat perubahan, urutkan objek berdasarkan perubahan yang ingin dilihat, waktu
misalnya.
 Untuk melihat kesamaan beberapa objek, lakukan proses klasifikasi (memasukkan objek yang
mempunyai sifat yang sama dalam satu grup).
 Proses selanjutnya dari pengamatan ini adalah menarikkesimpulan dari apa yang telah
diamati.
 Dalam menarik kesimpulan ini, anda harus menggunakan semua pengetahuan yang dimiliki
untuk membuat suatu tebakan/dugaan yang baik tentang mengapa suatu fenomena terjadi.
 Sekarang marilah kita gunakan langkah-langkah pengamatan pada fenomena yang biasa
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
 Mari mulai dengan pertanyaan, siapakah yang tidak pernah terserang flu? Tampaknya semua
orang pernah terserang flu. Biasanya penyakit inimenyerang mahasiswa di saat-saat sibuk
seperti menjelang ujian, saat tenggat penyerahan tugas kuliah, dll.
 Hal yang akan kita bahas adalah “Bagaimana agar cepat sembuh dari penyakit flu?”.
 Saat seseorang terserang flu, banyak pertanyaan muncul. Satu pertanyaan yang kerap muncul
adalah bagaimana agar cepat sembuh?
 Untuk menjawab pertanyaan ini, sipenderita mulai melakukan pengamatan. Ia kumpulkan
semua informasi tentang bagaimana menindak penyakit ini. Informasi dikumpulkan mungkin
dari nenek, bibi,paman, tetangga, teman, dll.
 Banyak saran yang mungkin diperoleh, antara lain: minum air jeruk panas, makan vitamin C,
banyak makan buah-buahan, dll.
b. Membuat hipotesis
 Dari informasi yang diperoleh saat pengamatan, dibuatlah hipotesis yang merupakan jawaban
dari pertanyaan yang muncul saat pengamatan.
 hipotesis adalah suatu dugaan cerdas mengenai bagaimana sesuatu terjadi. hipotesis ditarik
melalui proses penalaran induktif.
 Penalaran induktif, kesimpulan bersifat umum ditarikdari banyak informasi khusus (di bab
selanjutnya anda akan mempelajari metode penalaran ini).
 Dari informasi yang diperoleh, dapat diajukan hipotesis, sebagai contoh (kasus flu tadi):
 Asupan vitamin C mempercepat penyembuhan penyakit flu.
 Hipotesis ilmiah harus dapat diuji berdasarkan pengamatan yang terukur. hipotesis harus juga
dinyatakan sedemikian hingga satu atau serangkaian pengamatan untuk membuktikan
hipotesis ini salah dapat dirancang.
c. Merancang pengujian hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan
hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain.
Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
d. Melakukan pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan
berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan
menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian
hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan
untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
e. Menarik kesimpulan dan menginformasikan hasil yang diperoleh pada masyarakat sains
 Dari hasil eksperimen ilmuwan dapat menarik suatu kesimpulan tentang hipotesis.
 Kesimpulan yang diperoleh adalah apakah hasil eksperimen mendukung atau menolak
hipotesis.
 Apabila hipotesis yang dibuat didukung oleh eksperimen, hal ini belum membuktikan bahwa
hipotesis tersebut benar. hipotesis tadi perlu diuji dengan banyak eksperimen. Sehingga,
setelah banyak eksperimen mendukung hipotesis yang telah dibuat, barulah dapat
disimpulkan bahwa
 tanpa keraguan yang beralasan hipotesis tersebut adalah benar.
 Apabila hipotesis yang dibuat tidak didukung oleh eksperimen. Peneliti harus jujur dan
lapang dada menerima kenyataan. Pelajari lagi masalah tersebut kemudian buat hipotesis baru
dan lakukan pengujian lagi.
 Eksperimen tidak mendukung hipotesis buat hipotesis baru dan uji lagi

3. Secara garis besar penelitian dari segi pendekatan dibagi menjadi 3, kuantitaif, kualitatif dan Mix
(campuran kuantitatif dan kualitatif). Sebutkan perbedaan yang mendasar penelitian kualitatif dan
kuantitaif!
Jawaban:
Perbedaan yang mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah :
1) Konsep yang berhubungan dengan pendekatan
a. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu
(dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan
dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada
kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat praktis.
b. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan
variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-
masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil
penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.
Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang
kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan
formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam
hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan
kulturalnya.
2) Dasar Teori
a. Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya
interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yangditafsir berdasarkan pada budaya
yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang sedang
diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi ,
etnologi, serta aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum
dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya.
b. Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut
dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang
intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang
nyata.
3) Tujuan
a. Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan
pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai
“grounded theory research”.
b. Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta,
menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan
meramalkan hasilnya.
4) Desain
a. Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah /
berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan
sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan
terbuka.
b. Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya
harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya
bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan
dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan.
Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup diantaranya
one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dll.nya.
5) Data
a. Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-
gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan
catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan.

b. Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif /


angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut
berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya
skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
6) Sampel
a. Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif
penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu,
ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk
menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak
representatif
b. Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik mengatakan
bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada
umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample
diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila
perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti. Ciri lain
ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh, penentuan variable yang mana yang
ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan
variabel kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap
variable pengganggu.
7) Teknik
a. Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan akan
menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat langsung, seperti
yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat
langsung dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap
berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview
tertutup.
b. Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi
terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam
melakukan interview, biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan
seperangkat data yang dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data
yang diperlukan.
8) Hubungan dengan yang diteliti
a. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak
dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam
praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample
itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek
penelitian.

b. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan
yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka
waktu pendek.
9) Analisa Data
a. Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan
akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori
baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa
komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory
research).
b. Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan
dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana
statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear
dll.nya.
10) Kesimpulan Kedua pendekatan tersebut masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan:
a. Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabiltasnya dipertanyakan, prosedurnya
tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala
besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan subyektifitas peneliti.
b. Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variable-variabel lain yang
dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan
sample, pengambilan data dan penentuan alat analisanya.

4. Bagaimanakah strategi menentukan metode penelitian, berikan contoh aplikasinya berdasarkan judul
penelitian!
Jawaban:
Metode penelitian adalah cara-cara atau metode yang digunakan dalam melaksanakan suatu
penelitian itu sendiri .Termasuk yang didalammya berisikan:
 Bagaimana merumuskhan judul penelitian.
 Bagaimana merumuskan permasalahan.
 Bagaimana merumuskan tujuan.
 Bagaimana merumuskan hipotesis.
Setelah kita mengerti apa yang kita akan teliti sekarang kita menentukan macam-macam penelitian
yang mau kita ambil.
Metode kuasal komparatif, (Untuk Penelitian sebab-akibat). Tujuannya adalah meneliti hubungan
sebab akibat. Contohnya : Pengaruh musik pengiring kerja terhadap keegaran kerja para karyawan
pelinting rokok Perusahaan Rokok Reco Pethung
5. “Penelitian berawal dari masalah.” Jelaskan makna ungkapan tersebut!
Jawaban:
Penelitian muncul selalu berawal dari adanya suatu masalah yang timbul dilapangan maupuan suatu
yang masih menjadi pertanyaan bagi peneliti dan masyarakat.
Masalah merupakan tempat awal berpijak untuk melakukan penelitian, untuk selanjutnya
dipecahkan melalui langkah-langkah yang sistematis seperti yang ada dalam sebuah penelitian
ilmiah. Masalah yang akan diteliti hendaklah jelas, konkrit yang memerlukan solusi penyelesaian
sehingga mendapat keputusan atau hasil penelitian.
Sebagian besar peneliti pemula menganggap bahwa penelitian berawal dari penetapan judul.
Anggapan ini tidak benar karena penelitian berawal dari aktivitas menemukan masalah, apabila
masalah telah ditemukan maka upaya penyusunan judul merupakan hal yang paling mudah
dilakukan. Misalnya pada saat melakukan wawancara kepada siswa dalam menemukan masalah
prestasi belajar, siswa dapat memberikan informasi prestasi belajar mereka sangat rendah. Informasi
selanjutnya menunjukkan bahwa prestasi belajar mereka rendah akibat minimnya tenaga pengajar
serta sarana dan prasarana belajar yang tidak memadahi. Rendahnya prestasi belajar dikarenakan
minimnya tenaga pengajar serta sarana dan prasarana tersebut merupakan sebuah masalah yang dapat
diteliti dan dijadikan bahan menyusun judul.
Masalah yang sering muncul bagi peneliti adalah memilih masalah dari beberapa masalah.
Masalah bisa timbil dalam rangkaian masalah yang begitu kompleks untuk dipisahkan satu persatu.
Pemilihan masalah adalah pelit atau rumit dan sangat sulit bagi peneliti. Hal itu dikarenakan
kebanyakan masalah yang dihadapi dalam bidang sain sosial dan pendidikan masih pada tahap
konsep dan gagasan. Dengan kata lain adalah masalah yang timbul masih hanya sebatas peringkat
pemikiran. Pemilihan masalah dan perumusan masalah dalam penelitian merupakan salah satu aspek
yang paling penting dalam memulai penelitian dibidang apa saja.

6. Jelaskan dengan singkat kriteria latar belakang masalah yang baik!


Jawaban:
Suatu Rumusan Latar Belakang Masalah yang baik, pada umumnya mampu mengungkapkan 4 Hal,
yaitu:
a. Mengungkapkan Isu-isu (Issues)
Dalam latar belakang masalah perlu dikemukakan isu-isu yang aktual mengingat bahwa isu-isu
itu merupakan hal yang mengganjal tentang sesuatu hingga memerlukan penyelesaian. Isu-isu
tersebut dapat berupa gejala, fenomena, atau bahkan komentar yang sedang ramai atau hangat
saat ini. Isu dapat berperan sebagai masalah pokok yang segera memerlukan penyelesaian. Perlu
diingat bahwa isu jelas sangat berbeda dengan gosip. (Sangaji & Sopiah, 2010).
b. Mengungkapkan Fakta-fakta (Exiting Information)
Latar belakang masalah bisa juga menguraikan fakta-fakta yang memperkuat isu. Maksudnya,
ada keyakinan bahwa isu yang diangkat tidaklah dibuat-buat, melainkan nyata adanya. Fakta-
fakta yang dimaksud umumnya tentang Data berupa angka-angka, maupun data-data kualitatif.
Sumber data ataupun fakta tersebut seharusnya disebutkan, misalnya dari suatu media massa,
jurnal, laporan sebuah instansi, atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti hendaknya
memperhatikan pula kualitas dan keaktualan fakta-fakta yang dikemukakan tersebut.
c. Menguraikan Kebutuhan Penelitian (Need)
Selanjutnya peneliti sebaiknya juga menguraikan kebutuhan penelitian, yaitu memberikan
argumentasi atau justifikasi untuk apa masalah dipecahkan melalui penelitiannya. Suatu
penelitian akan memiliki nilai lebih apabila hasilnya dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan atau kepentingan yang lain.
d. Memiliki Tingkat Kesukaran berkaitan dengan Pemecahan Masalahnya (Difficulty)
Maksudnya adalah, selain menarik, penelitian yang mengangkat atau meneliti masalah tersebut
masih langka atau jarang. Jadi, jika masalah tersebut diteliti, maka akan menjadi bahan masukan
atau informasi yang berharga bagi siapa pun yang terkait dengan masalah yang akan diteliti
tersebut.

7. Jelaskan perbedaan antara masalah dalam penelitian kuntitatif dan kualitatif!


Jawaban:
Terdapat perbedaan yang mendasar antara masalah dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
 Dalam penelitian kuantitatif, “masalah penelitian” harus jelas, spesifik, dan dianggap tidak
berubah.
 Dalam penelitian kualitatif "masalah" yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan
gelap, kompleks dan dinamis
 Dalam penelitian kualitatif "masalah" yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan
gelap, kompleks dan dinamis • Oleh karena itu, "masalah" dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau mungkin berganti setelah peneliti berada di
lapangan.

8. Bagaimana cara merumuskan masalah yang baik?


Jawaban:
Cara Merumuskan MASALAH
1) Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan tersebut dijadikan dasar
untuk dicari jawabannya atau pemecahannya.
2) Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat. Rumusan masalah tidak bertele-tele, tetapi jelas
mengandung makna tentang masalah yang diteliti secara terfokus.
3) Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah. Data di
lapangan sangat penting untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan.
4) Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam mebuat hipotesis. Rumusan masalah yang baik
akan mengantar pada kemudahan dalam merumuskan hipotesis penelitian.
5) Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian. Judul penelitian mencerminkan masalah yang
akan diteliti,

9. Jelaskan urgensi kajian teori dalam penelitian!


Jawaban:
Pentingnya kajian pustaka dalam penelitian yaitu:
a. Kajian pustaka bukan hanya kumpulan acuan dengan analisis deskriptif, melainkan berisi
rangkuman singkat serta analisis yang kreatif dan kritis. Pendapat peneliti yang dibentuk dari
beberapa pendapat dari berbagai acuan perlu dikristalisasikan untuk dijadikan pijakan penelitian.
Justifikasi peneliti untuk memilih model atau teori atas pilihan yang tersedia harus tegas dan kuat
dengan menunjukkan kelebihan teori atau model yang diacu atau kekurangan/kelemahan teori
yang tidak dipakai.
b. Kajian pustaka sangat penting baik bagi peneliti maupun pembaca sebab kajian pustaka akan
mencerminkan kemantapan mutu ilmiah hasil penelitian. Dari sini akan diketahui keluasan dan
kedalaman teori atau model yang dikembangkan untuk memecahkan persoalan. Bobot penelitian
akan nampak dari jumlah dan relevansi sumber acuan yang masuk dalam kajian pustaka.
c. Melalui kajian pustaka peneliti mampu menduga bahwa penelitian tersebut akan memberikan
kontribusi terhadap bidang yang sedang dikaji atau pengembangan ilmu pengetahuan, suatu
syarat yang dituntut.
d. Kajian pustaka yang menjadi salah satu mata rantai kegiatan penelitian terletak pada siklus posisi
awal, dalam praktiknya dapat bergerak “shuttle”, bukan linear sekuensial belaka, sehingga kajian
pustaka dapat berkembang lebih meluas, mendalam (horisontal dan vertikal) dan mungkin
memasuki bidang lain.
e. Proses kajian pustaka dapat bergerak seperti gerakan jarum jam dan atau anti jarum jam. Hal itu
sangat tergantung pada permasalahan yang muncul, yakni apakah permasalahan yang muncul itu
drencanakan atau tidak.
f. Kajian pustaka sangat penting bagi seorang peneliti, karena melalui kajian pustaka akan
membekali dirinya mencari tempat untuk berpijak yang kokoh sehingga acuan-acuan tersebut
dapat dirancang dengan tepat sesuai medan yang dikaji. Oleh karena itu, seorang peneliti yang
tangguh bukan sekedar: a good compiler” tetapi dia adalah “a critical, analytical and creative
thinker”. Dengan demikian dia akan mampu melebur berbagai konsep dalam acuan tersebut
untuk dikristalkan atau diramu dengan hasil analisis data menjadi teori yang “partly modified or
fully modified”.

10. Bagaimana langkah-langkah menyusun kajian teori yang kredibel?


Jawaban:
Sugiyono (2015:90-91) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat melakukan
kajian teori adalah sebagai berikut:
a. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya,
b. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
(Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel
yang diteliti,
c. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
(Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori
yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis,
kesimpulan dan saran yang diberikan),
d. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu
sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang
akan dilakukan,
e. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang
dibaca,
f. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber-sumber ke dalam bentuk tulisan
dengan bahasa sendiri. Sumber–sumber bacaan yang dikutif atau digunakan sebagai landasan
untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

Anda mungkin juga menyukai