Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PENYUSUNAN

RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI MULTISEKTOR


TAHUN 2015-2019

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL


TAHUN 2015
DRAFT
KATA PENGANTAR

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan Pemerintah dan


Pemerintah Daerah untuk menyusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi setiap 5 (lima) tahun. Untuk
melaksanakan amanat tersebut, maka Bappenas bersama dengan lintas Kementerian/Lembaga telah
menyusun Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi Multisektor Tahun 2015-2019.
Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi
(RAD-PG), diperlukan Pedoman Penyusunan RAD-PG Multisektor.
Pedoman Penyusunan RAD-PG berisi tentang keterkaitan pangan dan gizi dengan kebijakan
pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah, pengorganisasian, langkah teknis, dan sistematika
RAD-PG dan matriks yang perlu disusun.
Diharapkan Pedoman Penyusunan RAD-PG ini dapat digunakan oleh daerah dengan sebaik-
baiknya sebagai panduan dalam penyusunan rencana aksi daerah sekaligus menjadi instrumen sinergi
berbagai institusi di daerah dalam melakukan sinkronisasi perencanaan program dan implementasi
kegiatan dalam upaya pencapaian target pembangunan pangan dan gizi.

Jakarta, Oktober 2015

2 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup
BAB II : Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG)
1. Dasar Hukum
2. Kedudukan
3. Penyusunan
4. Pelaksanaan
5. Pemantauan dan Evaluasi
BAB III : Pengorganisasian RAD-PG
1. Pembentukan Tim RAD-PG Provinsi
2. Pembentukan Tim RAD-PG Kabupaten/Kota
3. Tugas Tim RAD-PG Provinsi
4. Tugas Tim RAD-PG Kabupaten/Kota
BAB IV : Langkah Teknis dan Jadwal Penyusunan RAD-PG
BAB V : Penutup
Lampiran:
1. Sistematika RAD-PG
2. Indikator Kunci
3. Penentuan Sektor dan Perangkat Daerah
4. Penetapan Sasaran, Kegiatan, Indikator, dan Pendanaan

3 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) sebagai pedoman dalam perencanaan
pembangunan pangan dan dan gizi pertama kali disusun pada tahun 2001. RAN-PG kemudian di
updatae dan disusun kembali setiap lima tahun. RAN-PG 2015-2019 telah disusun sejalan dengan
ditetapkannya RPJMN 2015-2019.
RAN-PG 2011-2015 disusun dengan pendekatan baru, yaitu pendekatan multisektor karena bukti-
bukti terbaru menunjukkan pentingnya keterlibatan seluruh sektor terkait dalam pembangunan pangan
dan gizi melalui pendekatan intervensi sensitif dan sspesifik. Dengan demikian RAD-PG provinsi dan
kabupaten kota juga perlu disusun sesuai dengan pendekatan baru ini.
Sejak tahun 2011 seluruh provinsi di Indonesia telah memiliki RAD-PG untuk tahun 2011-2015.
Akan tetapi, keterlibatan Perangkat Daerah (PD) umumnya masih terbatas, yaitu Bappeda, Dinas
Kesehatan, Badan Ketahanan Pangan Provinsi, dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi.
Sejalan dengan perkembangan, saat ini ketahanan pangan dan gizi tidak saja berorientasi pada
pangan dan kesehatan, tetapi melibatkan aspek yang lebih luas, sehingga memerlukan keterlibatan
multisekor. Hal yang juga perlu mendapat perhatian adalah hasil terbaru dari berbagai penelitian yang
menunjukkan fokus perbaikan pangan dan gizi yang paling fektif adalah pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK), yaitu 270 hari saat janin dalam kandungan dan 730 hari setelah anak lahir atau uia 2
(dua) tahun. Meskipun fokus pada 1000 HPK tetapi perbaikan pangan dan gizi pada periode tetap
diperlukan.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan pasal 63 ayat (3) menyebutkan
“Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi pangan dan gizi setiap 5 (lima) tahun”.
Untuk melaksanakan amanat ini, menyesuaikan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan, maka RAN-PG dan RAD-PG 2015-2019 disusun dengan pendekatan multisektor.
Pedoman RAD-PG Multisektor diperlukan untuk menterjemahkan RAN-PG Multisektor kepada
RAD-PG Multisektor sehingga penerapan RAD-PG Multisektor selain efektif juga sejalan dengan
RAN-PG Multisektor serta berbagai dokumen lainnya baik di Nasional maupun di Daerah.

1.2. Tujuan
Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk menjadi panduan bagi provinsi dalam menyusun
RAD-PG Multisektor Provinsi, dan mendampingi Kabupaten/Kota dalam menyusun RAD-PG
Kabupaten/Kota. Dengan demikian RAN-PG dan RAD-PG baik di tingkat provinsi maupun
kab/kota dapat dilaksanakan dengan selaras baik di tingkat operasional maupun kebijakan.

1.3. Ruang Lingkup


Pedoman Penyusunan RAD-PG ini meliputi pedoman formulasi:
1. Pertimbangan dan dasar hukum penyusunan RAD-PG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
2. Analisa situasi, kegiatan, target dan indikator rencana aksi
3. Sistematika, langkah-langkah teknis dan jadwal penyusunan RAD-PG
4. Pengorganisasian dan manajemen penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi RAD-PG

4 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
1.4. Pengertian
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam Pangan yang terdiri atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan komponen lain yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dan kesehatan manusia.
3. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2015-2019 yang selanjutnya disebut RAN-
PG adalah dokumen perencanaan nasional yang memuat kebijakan, program dan kegiatan
pangan dan gizi dengan pendekatan multisektor untuk periode 5 (lima) tahun terhitung
sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
4. Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi yang selanjutnya disebut RAD-PG adalah dokumen
perencanaan daerah yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pangan dan gizi dengan
pendekatan multisektor untuk periode 5 (lima) tahun.
5. Multisektor adalah keterlibatan antar sektor dalam pembangunan pangan dan gizi secara
terintegrasi dan terkoordinasi di pusat atau daerah sesuai kewenangan masing-masing.
6. Pemantauan adalah kegiatan mengamati dan mengidentifikasi pelaksanaan RAN-PG dan
RAD-PG untuk memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang timbul atau yang
akan timbul.
7. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran
(output), dan hasil (outcome) berdasarkan RAN-PG dan RAD-PG yang telah ditetapkan.
8. Pemangku Kepentingan Pangan dan Gizi adalah instansi pemerintah, masyarakat, tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, organisasi profesi, pelaku usaha,
mitra pembangunan, dan lembaga lain yang berkaitan dengan pembangunan pangan dan
gizi.
9. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan Pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
10. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

5 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB II
RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI

2.1. Dasar Hukum


1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, khususnya Pasal 63 (ayat 3) yang
menyebutkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangan dan Gizi
setiap 5 (lima) tahun.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya Pasal 142 ayat (5)
yang menyebutkan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan upaya untuk
mencapai status gizi yang baik.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, khususnya
pasal 1 ayat (1) yang mengatur ketahanan pangan dan gizi serta Pasal 37 (ayat 1) yang
mengatur tentang perbaikan Status Gizi masyarakat.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi.
6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019.
7. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga.
8. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi Multisektor Tahun 2015-2019.
9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD).

2.2. Kedudukan RAD-PG


Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) memiliki posisi yang strategis di dalam
pembangunan pangan dan gizi. RAD-PG merupakan pedoman bagi Perangkat Daerah untuk
menentukan prioritas kegiatan dan berbagai kegiatan lainnya yang lebih efektif dan berbasis bukti.
Selain itu juga menjadi alat advokasi untuk menjelaskan pentingnya pangan dan gizi kepada para
pengambil kebijakan, mengikat komitmen perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam
perencanaan dan pelaksanaan pangan dan gizi, dan sebagai arahan untuk menyiapkan perencanaan dan
penganggaran yang baik di daerah sehingga sesuai dengan prioritas nasional dan daerah.
Sebagai terjemahahan dari perencanaan Pusat dan Daerah, maka kedudukan RAD-PG
Multisektor sama halnya dengan RAN-PG Multisektor Tahun 2015-2019. Oleh karena itu RAD-PG
Multisektor harus sejalan dengan RPJMN 2015-2019, RAN-PG Multisektor Tahun 2015-2019, dan
RPJMD daerah bersangkutan. Dengan demikian maka kedudukan RAD-PG Multisektor akan menjadi
strategis khususnya pembangunan pangan dan gizi serta perbaikan kualitas sumber daya manusia.

2.3. Penyusunan RAD-PG


Penyusunan RAD-PG memerlukan keterlibatan berbagai Perangkat Daerah terkait. Penyusunan
akan diawali dengan pembentukan tim yaitu Tim Pengarah dan Tim Teknis. Adapun mekanisme kerja
penyusunan RAD-PG adalah :
1. Tim pengarah mengadakan rapat sesuai keperluan selama penyusunan RAD-PG;
2. Tim Teknis mengadakan rapat sesuai dengan keperluan selama penyusunan RAD-PG;
3. Tim Teknis mengkonsolidasikan rancangan RAD-PG;
4. Rancangan RAD-PG yang sudah disusun oleh provinsi dikonsultasikan dengan tim di pusat yang
dikoordinasikan oleh Bappenas, sebelum ditetapkan oleh Gubernur.
6 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
5. Rancangan RAD-PG yang sudah disusun oleh tim kabupaten atau kota dikonsultasikan dengan tim
di provinsi yang dikoordinasikan oleh Bappeda, sebelum ditetapkan oleh Bupati atau Walikota.

2.4. Pelaksanaan RAD-PG


Pelaksanaan RAD-PG melibatkan seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan di
setiap Daerah. Pelaksanaan selain dilakukan oleh Pemerintah Daerah bisa juga melibatkan dunia usaha,
masyarakat madani seperti organisasi kemasyarakat, universitas, organisasi keagamaan dan tokoh
agama, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan sebagainya. Pelaksanaan ada yang bersifat hanya
oleh salah satu pemangku kepentingan tetapi juga ada yang bersifat bersama-sama. Aspek yang sangat
penting diperhatikan dalam pelaksanaan adalah koordinasi dan integrasi.
Dalam melakukan pelaksanaan perlu mekanismes kerja, yaitu :
1. Dilakukan pertemuan koordinasi perencanaan sebagai awal dari pelaksanaan.
2. Dilakukan pertemuan penentuan prioritas baik prioritas daerah, sasaran, maupun jenis kegiatan.
3. Dilakukan pertemuan koordinasi untuk membahas tantangan, proses, dan berbagai faktor yang
terjadi pada saat pelaksanaan.

2.5. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan diperlukan untuk memberikan masukan bagi proses pelaksanaan untuk mencapai
hasil yang lebih baik. Sementara itu evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil yang diperoleh
terutama output maupun outcome dalam satu periode tertentu, misalnya semester atau tahun. Untuk
meningkatkan efektifitas monitoring dan evaluasi dan untuk menjadi arahan metodologi, instrument
dan indikator, maka Pusat akan menyiapkan pedoman Pemantauan dan Evaluasi. Pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi disesuaikan dengan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi yang diterbitkan oleh
Pusat.

Adapun mekanisme kerja pemantauan dan evaluasi adalah :


1. Menyiapkan kerangka acuan pemantauan dan evaluasi
2. Menyiapkan instrumen pemantauan dan evaluasi.
3. Menentukan waktu pemantauan, tim dan lokasi
4. Melakukan pemantauan
5. Menyiapkan laporan hasil pemantauan dan umpan balik untuk lokasi pemantauan
6. Evaluasi dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah tetapi dapat juga dengan menggunakan
ekternal evaluasi.
7. Menentukan waktu evaluasi, tim evaluasi, dan lokasi evaluasi
8. Menyiapkan laporan hasil evaluasi

2.6. Laporan Pelaksanaan RAD-PG


Laporan pelaksanaan RAD-PG perlu disampaikan kepada jenjang yang lebih tinggi untuk
mengetahui hasil kegiatan dan menyiapkan kebijakan untuk tahun berikutnya. Pelaporan oleh
Bupati/Walikota kepada Gubernur dilakukan setiap 6 (enam) bulan dan pelaporan dari Gubernur
kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas disampaikan setiap 6 (enam)
bulan.

7 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB III
PENGORGANISASIAN RAD-PG

Pengorganisasi merupakan unsur manajemen yang diperlukan untuk memberi arah sehingga
RAD-PG bisa berjalan dengan baik mulai dari Penyusunan, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi.
Untuk mengetahui hal tersebut akan diawali dengan penjelasan Pembentukan Tim RAD-PG,
Penyusunan Tugas Tim RAD-PG, dan Pembangian Kerja.

3.1. Pembentukan Tim RAD-PG Provinsi


Penyusunan Tim RAD-PG disesuaikan dengan fungsi koordinasi dan fungsi teknis, sehingga
setiap Perangkat Daerah melaksanakan peran dan fungsi sesuai kewenangannya. pelaksanaan
RAD-PG. Adapun Tim RAD-PG Provinsi terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis dengan
susunan anggota dan tugas sebagai berikut :

A. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri dari unsur Pimpinan Daerah dan Pimpinan Perangkat Daerah yang
memberikan arahan terhadap RAD-PG mulai dari penyusunan, pelaksanaan, dan pemantauan serta
evaluasi.

Susunan tim pengarah terdiri atas :


i. Penanggung Jawab : Gubernur
ii. Ketua : Sekretaris Daerah
iii. Sekretaris : Kepala Bappeda
iv. Anggota : Kepala Dinas teknis/Kepala
Instansi terdiri dari instansi yang menangani : kesehatan, pertanian, ketahanan pangan,
kelautan dan perikanan, pendidikan, perindustrian, perdagangan, sosial, agama, komunikasi
dan informasi, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, desa dan pembangunan daerah
tertinggal dan transimigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga
berencana, dan pengawasan obat dan makanan.

B. Tim Teknis
Tim teknis terdiri dari Perangkat Daerah dan unit pelaksana teknis yang terkait dalam proses RAD-
PG, yaitu :
1. Ketua : Kepala Bappeda
2. Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan dan
Instansi Ketahanan Pangan
3. Anggota : kepala dinas teknis/kepala instansi terdiri dari instansi yang menangani :
kesehatan, pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, pendidikan, perindustrian,
perdagangan, sosial, agama, komunikasi dan informasi, pekerjaan umum dan perumahan
rakyat, desa dan pembangunan daerah tertinggal dan transimigrasi, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, dan pengawasan obat dan makanan.

Anggota Tim Pengarah dan Tim Teknis dapat disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan daerah.

3.2. Pembentukan Tim RAD-PG Kabupaten/Kota


8 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
1. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri dari unsur Pimpinan Daerah dan Pimpinan Perangkat Daerah yang
memberikan arahan terhadap RAD-PG ini, mulai dari penyusunan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi.

Susunan tim pengarah terdiri atas :


a. Penanggung Jawab : Bupati atau Walikota
b. Ketua : Sekretaris Daerah
c. Sekretaris : Kepala Bappeda
d. Anggota : kepala dinas teknis/ kepala instansi terdiri dari instansi yang menangani
: kesehatan, pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, pendidikan, perindustrian,
perdagangan, sosial, agama, komunikasi dan informasi, pekerjaan umum dan perumahan
rakyat, desa dan pembangunan daerah tertinggal dan transimigrasi, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, dan pengawasan obat dan makanan.

2. Tim Teknis
Tim teknis terdiri dari Pimpinan Perangkat Daerah dan Unit Pelaksana Teknis yang terkait
RAD-PG mulai dari penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi, yaitu:
a. Ketua : Kepala Bappeda
b. Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan dan
Instansi Ketahanan Pangan/Pertanian
c. Anggota : kesehatan, pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan,
pendidikan, perindustrian, perdagangan, sosial, agama, komunikasi dan informasi,
pekerjaan umum dan perumahan rakyat, desa dan pembangunan daerah tertinggal dan
transimigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, dan
pengawasan obat dan makanan.

Anggota Tim Pengarah dan Tim Teknis dapat disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan daerah.

3.3. Tugas Tim RAD-PG Provinsi

1. Tim pengarah :
a. Memberikan arahan dalam penyusunan RAD-PG antara lain koordinasi penyusunan,
kebijakan yang perlu dimasukkan dalam RAD-PG, serta kegiatan prioritas yang diperlukan;
b. Menyampaikan laporan penyusunan RAD-PG kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas;
c. Memberikan arahan dalam pelaksanaan RAD-PG termasuk kebijakan pelaksanaan dan strategi
melaksanakan kegiatan prioritas;
d. Memberikan arahan kebijakan pemantauan dan evaluasi;
e. Menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas;

2. Tim Teknis :
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan RAD-PG;
b. Melakukan penyusunan RAD-PG mulai dari membuat jadwal dan rencana kerja, mencari dan
mengumpulkan bahan yang diperlukan, melakukan penyusunan sampai menghasilkan draft
untuk disampaikan kepada Tim Pengarah.
c. Menyampaikan draft RAD-PG kepada tim pengarah untuk proses lebih lanjut.
9 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
d. Mensosialisasi RAD-PG kepada seluruh pemangku kepentingan di daerah.
e. Mengordinasikan dan melakukan pelaksanaan RAD-PG.
f. Menenjalankan strategi untuk peningkatan efektifitas pelaksanaan sesuai masukan Tim
Pengarah.
g. Mengordinasikan dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi
h. Menyiapkan laporan hasil pemantauan dan evaluasi

3.4. Tugas Tim RAD-PG Kabupaten/Kota

1. Tim pengarah :
a. Memberikan arahan dalam penyusunan RAD-PG antara lain koordinasi penyusunan,
kebijakan yang perlu dimasukkan dalam RAD-PG, serta kegiatan prioritas yang diperlukan.
b. Menyampaikan laporan penyusunan RAD-PG kepada Gubernur;
c. Memberikan arahan dalam pelaksanaan RAD-PG termasuk kebijakan pelaksanaan dan strategi
melaksanakan kegiatan.
d. Memberikan arahan kebijakan dalam pemantauan dan evaluasi
e. Memberikan laporan hasil evaluasi kepada Gubernur;

2. Tim Teknis :
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan RAD-PG;
b. Melakukan penyusunan RAD-PG mulai dari membuat jadwal dan rencana kerja, mencari dan
mengumpulkan bahan yang diperlukan, melakukan penyusunan sampai menghasilkan draft
untuk disampaikan kepada Tim Pengarah.
c. Menyampaikan draft RAD-PG kepada tim pengarah untuk proses lebih lanjut.
d. Mensosialisasi RAD-PG kepada seluruh pemangku kepentingan di daerah.
e. Mengordinasikan dan melakukan pelaksanaan RAD-PG.
f. Menjalankan strategi peningkatan efektifitas pelaksanaan sesuai masukan Tim Pengarah.
g. Mengordinasikan dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi
h. Menyiapkan laporan hasil pemantauan dan evaluasi

3.5. Pembagian Kerja


Pembagian kerja perlu dilakukan berdasarkan kewenangan dari masing-masing
perangkat daerah. Pembagian kerja dapat dilakukan untuk penyusuan pedoman, pelaksanaan,
serta pemantauan dan evaluasi. Pada pelaksanaan apabila diperlukan dapat membuat kelompok
pembina wilayah.

10 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB IV

LANGKAH TEKNIS
PENYUSUNAN RAD-PG MULTISEKTOR

1.1. Langkah-Langkah Teknis Penyusunan RAD-PG


Penyusunan RAD-PG diperlukan pada awal kegiatan RAD-PG, oleh karena itu perlu disusun
langkah-langkah teknis sehingga memudahkan dalam penyusunannya. Langkah – langkah teknisn
terdiri dari 10 (sepuruh) langkah dan pertemuan untuk setiap langkah bisa saja dilakukan lebih dari
satu kali.
Adapun langkah-langkah teknis dimaksud yaitu sebagai berikut :

Langkah 1 : Penetapan tim pengarah dan tim teknis penyusunan RAD-PG Multisektor. Untuk
Ketua dan Sekretaris mengacu kepada pedoman ini dan untuk anggota disesuaikan dengan situasi dan
kondisi daerah.

Langkah 2 : Melakukan sidang pleno pertama untuk membahas langkah-langkah penyusunan


RAD-PG;

Langkah 3 : Masing-masing Perangkat Daerah menyusun rancangan RAD-PG, meliputi:

1. Mengidentifikasi tujuan, indikator, dan target rencana aksi pangan dan gizi selama 5 (lima) tahun.
2. Mengidentifikasi program dan kegiatan rencana aksi pangan dan gizi untuk pencapaian tujuan,
indikator, dan target, selama 5 (lima) tahun;
3. Menetapkan alokasi anggaran indikatif yang dibutuhkan dan sumber pendanaan dalam
pelaksanaan program, dan kegiatan aksi yang dilakukan tahun 2015 – 2019.

Langkah 4 : Melaksanakan sidang pleno kedua melibatkan seluruh SKPD dengan menyajikan
rancangan RAD-PG (narasi dan matriks) untuk dibahas secara bersama dengan seluruh perangkat
daerah melalui proses lokakarya. Pada pertemuan ini, hasil identifikasi perangkat daerah perlu dibahas,
antara lain memperoleh rancangan :
1. Dampak (outcome), tujuan, indikator, dan target rencana aksi pangan dan gizi multisektor selama
5 (lima) tahun.
2. Program dan kegiatan rencana aksi pangan dan gizi multisektor termasuk program dan kegiatan
prioritas.
3. Lokasi dan sasaran prioritas daerah apabila diperlukan

Langkah 5 : Penyempurnaan dan finalisasi rancangan RAD-PG berdasarkan masukan dan hasil sidang
pleno kedua untuk kemudian diserahkan kepada tim pusat guna dilakukan review;

Langkah 6 : Review rancangan RAD-PG provinsi oleh tim pusat

Langkah 7 : Penyerahan hasil review rancangan RAD-PG oleh tim pusat kepada provinsi;

Langkah 8 : Penyempurnaan rancangan RAD-PG berdasarkan hasil review tim pusat;


11 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT

Langkah 9 : Pengesahan RAD-PG dalam bentuk Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur; dan

Langkah 10 : Sosialisasi RAD-PG kepada seluruh pemangku kepentingan di Provinsi dan kepada
Kabupaten/Kota.

1.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan diperlukan pada saat penyusunan pedoman, pelaksanaan, serta pemantauan dan
evaluasi. Khusus untuk penyusunan karena diperlukan pada tahap awal maka matriks jadwal
penyusunan sebagaimana terlampir

1.3. Pembiayaan
Seluruh kebutuhan pembiayaan dalam rangka proses persiapan dan pelaksanaan penyusunan
RAD-PG termasuk pencetakan dokumen RAD-PG menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.
Pembiayaan dalam pelaksanaan serta pemanataun dan evaluasi bisa berasal dari APBN, APBD,
dan sumber lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

12 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB V

SISTEMATIKA RAD-PG MULTISEKTOR

Sistematika RAD-PG Multisektor sedapat mungkin sejalan dengan sistematika RAN-PG


Multisektor, yaitu :

Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
Daftar Istilah

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Penyusunan RAD-PG

Bab II. Pangan dan Gizi sebagai intervensi pembangunan


2.1. Situasi Pangan dan Gizi
a. Situasi Pangan
b. Situasi Gizi : (Bagian ini menjelaskan tentang 1) status capaian kesehatan
dan gizi masyarakat di daerah saat ini; 2) situasi konsumsi pangan (terutama
asupan karbohidrat, kalori) dan serta produksi dan distribusi pangan 3)
Permaslahan dan tantangan yang dihadapi)
2.2. Konsekuensi Pangan dan Gizi dalam
Pembangunan
a. Pergeseran Tren Penyakit
b. Peran dan dampak pangan dan gizi dalam pembangunan : (Bagian ini berisi
tentang dampak yang ditimbulkan akibat permasalahan pangan dan gizi di
daerah sebagaimana di jelaskan pada bagian Situasi Pangan dan Gizi di
atas. Dampak atau konsekuensi antara lain dapat dilihat pada tingkat
kematian bayi, kualitas pembelajaran disekolah, menurunnya daya saing
SDM serta produktifitas ekonomi)
(Keterkaitan dengan sektor lain?)

2.3. Kebijakan Provinsi dalam Pembangunan


Pangan dan Gizi
(i) Kebijakan terkait Konsumsi
(ii) Kebijakan terkait akses
(iii)Kebijakan terkait pelayanan kesehatan
(iv) Kebijakan lintas sektor (intervensi spesifik gizi)
Bagian ini menjelaskan tentang arah kebijakan dalam pembangunan pangan
dan gizi di tingkat nasional dan daerah yang menjadi acuan secara legal dalam
pembangunan, antara lain Visi Misi Presiden, RPJMN 2015-2019, Visi Misi
Kepala Daerah dan RPJMD
2.4. Tantangan dan Hambatan Kunci
13 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
Bagian ini berisi tentang tantangan dan hambatan utama dalam kebijakan
yang jika ditangani dengan baik akan meningkatkan status pangan dan gizi
masyarakat, misalnya masih adanya kantong-kantong daerah yang mengalami
kekurangan gizi parah, daerah yang sulit dijangkau, kurangnya koordinasi
antar sektor (PD), tingkat pengetahuan tingkat pendapatan dan pengetahuan
masyarakat

BAB III Rencana Aksi Multisektor


3.1. Outcome Utama, Output, dan Intervensi
Bagian ini merupakan intisari dari RAD PG yang berisi tentang sasaran dan
target di bidang pangan, gizi masyarakat dan intervensi spesifik terkait (misalnya
akses terhadap air bersih dan sanitasi, dll) diikuti dengan langkah-langkah dan
rincian kegiatan dan penganggaran (jumlah alokasi, sumber) yang akan
dilaksanakan oleh masing-masing Perangkat Daerah yang terkait baik dari sis
pendekatan intervensi maupun intervensi spesifik melalui Rencana Kerja Tahunan
dan DPA di masing-masing PD.

3.2. Prinsip dan pendekatan kunci


a. Pendekatan Multisektor
b. Prinsip dan pendekatan kunci
c. Kaitan dengan RPJMD
d. Penguatan RAD-PG

BAB IV. Kerangka Pelaksanaan


Bab ini menguraikan bagaimana cara melaksanakan RAD-PG yang tekah di formulasikan., baik
dalam kerangka kelembagaan, reulasi dan pendanaan. Dalam kerangka kelembagaan
menguraikan bagaiman struktur dan pengorganisasin pelaksanan RAD-PG. Kernagaka regulasi
menguraikan bagaiman menyusun regulasi di tingkat daerah yang diperlukan untuk mendudukng
pelaksanaan RAD-PG dan dari Kernagka Pendanaan menguraikan bagaiman cara mendapatkan
sumber-sumber pendanaan dan cara pengalokasiannya

a.
Kerangka kelembagaan
1. Struktur organisasi
2. Tugas dan Tanggungjawab
3. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
b. Strategi Pengembangan Kapasitas
c. Strategi advokasi
d. Pendanaan Indikatif
e. Strategi Monitoring dan Evaluasi
BAB V. Pemantauan dan Evaluasi
a. Indikator- indikator yang dipantau
b. Waktu dan pelaksana pemantauan
c. Pelaporan hasil pemantauan
d. Indikator- indikator yang dievaluasi
e. Waktu dan pelaksana Evaluasi
f. Pelaporan hasil Evaluasi
14 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB VI. Penutup

LAMPIRAN :
1.
2.

15 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |
DRAFT
BAB VI

PENUTUP

Pedoman penyusunan RAD-PG Multisektor merupakan panduan bagi seluruh Pemerintah


Daerah untuk menghasilkan RAD-PG yang selaras dengan kebijakan nasional dan daerah.
Penyusunan RAD-PG merupakan amanat dari Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
dan juga didukung oleh berbagai pearturan perundang-undangan lainnya.
RAD-PG Multisektor merupakan terjemahan dari RAN-PG Multisektor 2015-2019 serta
sejalan dengan perencanaan di Pusat dan Daerah. Oleh karena itu diharapkan agar keberadaan RAD-
PG dapat meningkatakan asupan makanan, status gizi, dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Pedoman Penyusunan RAD-PG Multisektor ini tentunya masih memiliki kekurangan, oleh
karena itu untuk penyempurnaan masih diperlukan masukan dari seluruh pemangku kepentingan.
Dengan pedoman ini diharapkan daerah dapat menyusun RAD-PG Multisektor yang dapat
meningkatkan pencapaian pembangunan pangan dan gizi dengan standar kualitas yang baik dan dapat
memudahkan dalam proses monitoring dan evaluasinya.

16 Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2015-2019 (RAD-PG) |

Anda mungkin juga menyukai