Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/288630050

MEMBRAN BIOREAKTOR DAN APLIKASINYA DALAM REKLAMASI AIR

Article · December 2015

CITATIONS READS
0 3,430

1 author:

Nadhira Afina
Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nadhira Afina on 29 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


REVIEW: MEMBRAN BIOREAKTOR DAN APLIKASINYA
DALAM REKLAMASI AIR
Nadhira Afina Wardhani
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Jalan Ganeca no. 10 Bandung
afinadhira@students.itb.ac.id

ABSTRAK

Krisis air bersih telah dirasakan oleh hampir seluruh penduduk dunia karena perubahan
iklim dan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Jumlah air bersih menurun sehingga
air tawar yang tersedia kini tidak layak untuk dijadikan air minum. Kini telah terbit banyak
penelitian mengenai Membrane Bioreactor (MBR) sebagai pengolah air limbah yang
menggunakan teknologi membran karena fungsinya yang dapat melebihi kinerja pengolahan
konvensional. Proses MBR meliputi lumpur aktif dan penyaringan sehingga padatan
tersuspensi tidak terikut dalam permeat membran. Kualitas efluen MBR sangat baik,
sehingga MBR sangat berpotensi untuk digunakan dalam reklamasi air. Beberapa
perusahaan, seperti General Electric dan Siemens telah menggunakan MBR dalam instalasi
pengolahan air limbah untuk mendaur ulang air limbah menjadi air bersih untuk flush toilet,
menyiram tanaman, dan lain-lain.

Kata kunci: Membrane bioreactor, reklamasi air, pengolahan biologis

1.! PENDAHULUAN Hambatan proses biologis konvensional


dalam pengolahan limbah industri untuk
Penelitian Membrane Bioreactor (MBR) mencapai baku mutu menjadi sangat
dimulai pada awal tahun 1960-an. terasa. Hal ini menyebabkan peningkatan
Penggunaan membran secara komersial jumlah penelitian mengenai teknologi
dalam pengolahan limbah cair masih alternative dan peningkatan teknologi yang
sangat terbatas karena fluks membran sudah ada. Akibatnya, penelitian MBR
rendah, permeabilitas rendah, hidup menjadi marak dan penelitian-penelitian
membran yang singkat dan biaya yang ini didanai oleh pihak industri.
tinggi. Pada awal tahun 1990-an penelitian
MBR kini aktif kembali di bidang 2.! OVERVIEW
teknologi membran, generasi baru
membran yang berubah secara dramatis Membrane bioreactor adalah proses
mengatasi berbagai hambatan dan biaya pengolahan yang mengintegrasikan
membran mulai menurun. Hal ini menarik membran semipermeable dengan proses
perhatian untuk penggunaan membran biologis (JUDD, 2011). Membrane
dalam pengolahan limbah cair. Setelah itu, bioreactor merupakan kombinasi proses
penggunaan membran di berbagai aplikasi membran seperti mikrofiltrasi atau
industri, termasuk pengolahan air menjadi ultrafiltrasi dengan bioreactor
umum dan berbagai pengalaman telah pertumbuhan tersuspensi dan kini banyak
didapatkan. digunakan untuk pengolahan limbah
industri dan domestic dengan instalasi
Dalam selang waktu yang bersamaan untuk 80.000 orang.
dengan pengingkatan kesadaran Teknologi-teknologi ini biasa digunakan
melestarikan lingkungan, peraturan air untuk melakukan pengolahan sekunder
buangan diperketat di berbagai negara. limbah domestic yang bergantung pada
mikrooganisme tersuspensi. Meskipun •! Kualitas efluen dari MBR yang lebih
teknologi ini bekerja dengan baik pada baik dapat dimanfaatkan untuk
segala situasi, teknologi ini memiliki reklamasi dan daur ulang limbah cair.
beberapa hambatan, seperti kesulitan
untuk menumbuhkan jenis
mikroorganisme yang tepat dan syarat Secara umum, membran filtrasi dilalui
desain fisik bangunan. Penggunaan aliran air yang mengandung polutan
membran bioreactor telah mengatasi menembus membran. Air yang tersaring
berbagai batasan sistem konvensional. menembus membran menuju saluran
Sistem MBR memiliki keuntungan untuk berbeda untuk jalur recovery. Karena
mengombinasikan pertumbuhan adanya aliran cross-flow air dan limbah,
mikroorganisme tersuspensi dengan material yang tertinggal tidak terakumulasi
penyisihan padatan melalui filtrasi. di permukaan membran tetapi terbawa
Membran dapat didesain untuk beroperasi dalam sistem reject. Air yang dapat
di lahan yang kecil dengan efisiensi menembus membran disebut permeat,,
penyisihan kontaminan yang tinggi, seperti sedangkan air yang memiliki konsentrasi
nitrogen, fosfor, bakteri, Biochemical limbah lebih tinggi disebut konsentrat atau
Oxygen Demand (BOD) dan Total retentate.
Suspended Solid (TSS). Membran filtrasi Membran terbuat dari selulosa atau
dapat mengganti fungsi bak pengendap polimer lainnya dengan ukuran pori
sekunder dan saringan pasir dalam sistem maksimum selama proses manufaktur.
lumpur aktif. Membran filtrasi mampu Membran mampu mencegah partikel yang
menahan konsentrasi biomassa lebih tinggi seukuran dengan mikroorganisme atau
dengan menggunakan bioreaktor sekitar 1 mikron (0,001 mm) sehingga
berukuran lebih kecil. tertahan dalam sistem. Hal ini
Dengan mengganti fungsi bak pengendap menunjukkan bahwa sistem MBR baik
sekunder, hal-hal berikut dapat dicapai. untuk menyisihkan padatan, akan tetapi
perlu ada pengolahan limbah terlarut
•! Efisiensi pemisahan padatan dan dengan menggunakan proses pengolahan
cairan meningkat karena efisiensi lainnya. Membran dapat disusun pada
filtrasi membran lebih tinggi konfigurasi tertentu. Untuk kasus MBR,
dibanding pemisahan dengan terdapat dua konfigurasi umum yang biasa
gravitasi. digunakan, yaitu hollow fibre dalam satu
•! Pengaruh aspek internal dan eksternal ikatan atau sebagai pelat datar. Kumpulan
dapat dikurangi sehingga hollow fiber terhubung dengan manifold
meningkatkan keandalan sistem. dalam suatu unit yang didesain untuk
•! Beberapa parameter control proses kemudahan penggantian dan perawatan.
dapat ditingkatkan, contohnya Sludge Para desainer MBR membutuhkan
Retention Time (SRT), organik informasi dasar mengenai karakteristik
loading, sludge volume dan limbah, seperti karakteristik influen, baku
karakteristik lumpur yang mampu mutu efluen, dan debit untuk mendesain
meningkatkan efisiensi proses reaksi sistem MBR. Berdasarkan baku mutu
biokimia. efluen, beberapa pilihan yang mendukung
•! Penyisihan nutrient dan refractory termasuk ke dalam sistem MBR.
dapat ditingkatkan Contohnya, penambahan senyawa kimia
•! Dapat melakukan penyisihan (pada berbagai tempat dalam suatu
mikroorganisme dan pathogen dari rangkaian pengolahan, termasuk bak
efluen sehingga mengurangi pengendapan primer, bak pengendapan
penggunaan desinfeksi. sekunder, atau sebelum MBR atau
•! Kontrol operasi selama kondisi steady saringan terakhir) untuk penyisihan fosfor
state dapat dikurangi. untuk menurunkan konsentrasi fosfor
•! Footprint instalasi pengolahan limbah dalam efluen limbah.
cair dapat dikurangi dengan Sistem MBR telah digunakan untuk
mengganti bak pengendap dengan pengolahan limbah skala kecil ketika
modul membran. sistem pengolahan utama sedang berhenti
dan limbah di-bypass selama waktu menggunakan bak terpisah atau menjaga
perawatan. Akan tetapi, sistem MBR kini air melalui aerasi dan tangki membran
banyak digunakan untuk pengolahan berada dalam kedalaman lebih tinggi
secara keseluruhan. Instalasi MBR daripada yang dibutuhkan, sehingga
direkomendasikan untuk selalu menambah penyisihan dapat dilakukan pada debit
satu unit membran lebih dari desain awal. tinggi.
Konsep ini merupakan perpaduan antara
lumpur aktif konvensional dan proses 3.! DESAIN MBR
membran. Hal ini penting untuk
mempertimbangkan kebutuhan operasi dan 3.1! Sistem MBR
perawatan ketika menentukan jumlah unit
MBR. Penambahan jumlah unit Kini terdapat berbagai macam sistem
memberikan operator fleksibilitas dan MBR. MBR dikembangkan untuk kedua
memastikan kapasitas mengoperasikan proses, suspended growth dan attached
yang sesuai. Contohnya, ukuran bioreactor growth. Dengan penelitian dan manufaktur
biasanya ditentukan oleh transger oksigen, membran berkompetisi dalam pasar,
dibandingkan volume yang dibutuhkan berbagai macam variasi akan terus
untuk mencapai Sludge Retention Time berkembang. Tipe yang paling umum
(SRT), yaitu faktor yang memengaruhi digunakan yaitu Submerged MBR (sMBR)
ukuran dan jumlah bioreactor (Crawford, dan External MBR (eMBR).
2000).
Meskipun sistem MBR menyediakan Submerged MBR merupakan tipe MBR
fleksibilitas operasional dengan yang paling umum digunakan, di mana
menentukan debit sebaik kemampuan modul membran langsung dipasang dalam
menambah unit sesuai kondisi, tetapi reactor activated sludge, seperti pada
fleksbilitas tersebut memiliki batas. Gambar 1. Permeat ditarik keluar dari
Membran pada umumnya membutuhkan modul membran dengan pompa dan
permukaan air dijaga di atas elevasi padatan yang tersuspensi tertahan oleh
minimum sehingga membran tetap dalam membran dan kembali ke dalam bak.
keadaan basah. Selutuh batasan ditentukan Pembentukan lumpur terjadi dalam
oleh karakteristik fisik membran dan hasil reactor. SMBR sangat popular karena
menunjukkan bahwa debit desain puncak hemat lahan dan kebutuhan energinya
tidak boleh lebih dari 1,5 hingga 2 kali rendah. Akan tetapi, SMBR membutuhkan
debit desain rata-rata. Apabila debit luas membran yang lebih besar dan baik
puncak melebihi batas, membran perlu untuk limbah cair yang dapat disaring.
ditambah untuk memroses debit puncak, Submerged MBR memiliki kondisi oeprasi
atau adanya bak ekualisasi pada satu sesuai pada Tabel 1.
rangkaian proses. Bak ekualisasi
Gambar 2. Sistem pengolahan limbah menggunakan MBR

Tabel 1. Kondisi operasi submerged MBR

Parameter Nilai
Fluks instan, L/(m2h) 25-35
Fluks long term, L/(m2h) 15-30
Transmembrane pressure, kPa 20
Konsentrasi biomassa gMLSS/L 5-25
Umur lumpur, hari >20
Produksi lumpur, kgSS/(kgCOD) <0,25
Waktu detensi, jam 1-9
Food to microorganisms ratio <0,2
Volumetric load m3hari 0-20
Air flow rate, Nm3/jam per modul 8-12
Temperatur operasional OC 10-35
pH operasional 7-7,5
Frekuensi backwash, menit 5-16
Durasi backwash, detik 15-30
Konsumsi energi untuk filtrasi, % 0,2-0,4
Konsumsi energi untuk aerasi, % 80-90
Konsumsi energi untuk pompa permeat, % 10-20

External Membrane (sidestream) memiliki mampu disaring. Akan tetapi, MBR tipe
modul membran yang berlokasi di luar ini mengonsumsi energi lebih besar dan
reactor. Di dalam sistem ini, mixed liquor membutuhkan lahan dan manifold.
dari reactor dipompa keluar dari modul
membran eksternal. External MBR juga Penentuan pemilihan tipe MBR harus
digunakan dalam industri karena disesuaikan dengan karakteristik limbah
membutuhkan luas membran yang lebih dan keadaan industri atau instalasi
kecil dibandingkan sMBR dan bekerja pengolahan tersebut sesuai yang tertera
lebih baik untuk limbah yang kurang pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan antara submerged dan external MBR

Submerged MBR External MBR


Jenis limbah Good filterability Poor filterability
Fluks membran Rendah Tinggi
Transmembrane Pressure Rendah Tinggi
Kebutuhan daya Rendah Tinggi
Sensitivity Rendah Tinggi
Kebutuhan luas membran Tinggi Rendah
Biaya Lebih murah untuk influent Lebih mahal untuk influent
rate yang rendah rate yang rendah
Backwash dan Cleaning Lebih sering Jarang
Operasi Fleksibilitas rendah Fleksibilitas lebih tinggi
Kemampuan extension Sulit Mudah
Umur membran 5 tahun 7 tahun
3.2! Pre-treatment untuk mendorong air menembus membran,
namun sistem MBR menarik vakum
Untuk menurunkan peluang kerusakan menembus membran sehingga aliran air
membran, limbah harus melakukan yang keluar berada pada tekanan ambien.
penyisihan sebelum masuk ke dalam Keuntungan vakum yaitu proses penatikan
sistem MBR. Pengolahan primer lebih aman untuk membran, sedangkan
dibutuhkan pada instalasi besar dan tidak keuntungan tertekan yaitu kualitas efluen
dibutuhkan. Selain itu, seluruh sistem dapat dikendalikan. Seluruh sistem
MBR membutuhkan 1-3 mm saringan memiliki teknik pembersihan sistem untuk
halus sebelum membran, tergantung pada menjaga umur membran dan operasional
pabrik pembuat MBR. Penyaring ini sistem selama mungkin. Seluruh sistem
membutuhkan pembersihan rutin. MBR menggunakan teknik pembersihan
Alternatif lain untuk menurunkan jumlah air scour untuk menurunkan penumpukan
material tersaring yaitu menggunakan dua partikel pada membran. Hal ini dapat
tahap penyaringan dan ditempatkan dilakukan dengan memberi udara sekitar
setelah pengendapan primer. permukaan membran. Beberapa sistem
Konfigurasi sistem MBR berada di dalam menggunakan air scour, seperti backwash
reactor biologis atau pada wadah terpisah dimana air permeat dipompa balik melalui
sehingga limbah dari reactor biologis pori membran untuk menjaga pori bersih.
dapat disirkulasi. Backwashing dapat diatur dengan timer
Pabrik MBR menggunakan membran pada sekitar 1-5% dari total waktu operasi.
dua konfigurasi dasar, yaitu hollow fiber 3.3! Proses
bundles dan pelat membran. Hollow fiber
bundles terhubung oleh manifold ke
beberapa unit sehingga dapat dengan Pada tahap biokimia dalam pengolahan
mudah diganti. Pelat membran limbah karbon organik dan nutrient
menggunakan pelat datar yang terhubung disisihkan oleh mikroorganisme.
pada manifold untuk kemudahan Mikroorganisme ini hidup dan tumbuh
penggantian membran. Penyaringan pada tersuspensi pada EPS yang mengikat
konfigurasi hollow fiber membutuhkan mikrooganisme dalam discrete micro-
lubang 1-2 mm, sedangkan pelat membran colony membentuk struktur mikroba
membutuhkan lubang 2-3 mm (Wallis- agregat disebut flok. Kemampuan
Lage, 2006). mikrooganisme untuk membentuk flok
Seluruh sistem MBR membutuhkan penting untuk pengolahan lumpur aktif.
pemompaan untuk mendorong aliran air Struktur flok membantu adsorpsi substrat
menembus merman. Sistem membran terlarut dan partikel koloidd dan
lainnya menggunakan sistem tertekan makromolekul dalam limbah. Perbedaan
jenis mikroorganisme dalam lumpur aktif mengubah ammonia (NH3) menjadi nitrit
sangat tinggi karena mengandung (NO2) lalu nitrat (NO3). Setelah nitrifikasi
prokariot, eukariot, dan virus. Bakteri nitrogen dapat disisihkan dari limbah
mendominasi populais mikroorganisme dengan menurunkan nitrat menjadi gas
dan memainkan peran penting dalam nitrogen N2 melalui proses denitrifikasi
proses degradasi. anoxic. Laju pertumbuhan bakteri
Teknologi MBR dengan tahap biokimia nitrifikasi rendah dan pembentukan sel
dan pemisahan lumpur yang terintegrasi yang buruk menyebabkan nitrifikasi
menunjukkan pembentukan lumpur terus merupakan tahap penyisihan nitrogen yang
menerus melalui konsumsi materi organik, lajunya dibatasi. Kunci dari nitrifikasi agar
ketika beberapa massa lumpur membusuk terjadi yaitu laju akumulasi biomassa
akibat respirasi endogenus. Respirasi kurang dari laju pertumbuhan bakteri
endogenus menunjukkan seluruh bentuk nitrifikasi. Umur lumpur yang panjang
kehilangan biomassa dan kebutuhan energi pada MBR mencegah bakteri nitrifikasi
tidak berhubungan dengan pertumbuhan untuk terbawa keluar dari bioreactor dan
melalui pertimbangan respirasi pada meningkatkan kemampuan nitrifikasi
kondisi aerob, yaitu pembusukan, stabil, dalam lumpur aktif. Suatu studi
respirasi endogenus, lisis, predasi dan menemukan bahwa lebih dari 80% Total
kematian. Proses tersebut dapat berjalan Kjeldahl Nitrogen dalam influen dapat
pada kondisi aerob dan anoxic, meskipun melalui proses nitrifikasi dalam MBR.
pada kondisi anoxic proses berlangsung Selain itu, proses denitrifikasi
lebih lama, khususnya protozoa kurang membutuhkan kondisi anoxic. Biasanya
aktif pada kondisi denitrifikasi. tangki anoxic dipasang sebelum tangki
Respirasi endogenus mikroorganisme aerasi. Kondisi anoxic dapat diperoleh
dalam MBR dapat didukung melalui umur dengan mengubah MBR menjadi dalam
lumpur yang tinggi, sehingga konsentrasi mode intermittent aeration yang
lumpur tinggi. Energi mikrooganisme membutuhkan suplai udara permanen.
ditentukan oleh suplai substrat. Dengan Dalam MBR intermittent aeration,
meningkatkan SRT yang mampu ammonium diubah menjadi nitrat dan
meningkatkan konsentrasi biomassa, fosfat disisihkan selama kondisi aerob
kondisi jumlah energi yang terpenuhi sama melalui aerasi sehingga nitrat yang
dengan maintenance energi dapat tercapai. terakumulasi diproses pada kondisi anoxic,
Maintenance energi disebut sebagai dan fosfor diambil. Penyisihan fosfor
jumlah energi biokimia yang sangat dicapai dengan membuang lumpur setelah
dibutuhkan pada respirasi endogenus kondisi aerob ketika biomassa
lumpur. Mikroorganisme memperoleh mengandung polifosfat tinggi.
kebutuhan maintenance energi untuk Upaya penyisihan COD untuk mencegah
memroduksi biomassa. Maka dari itu, biomassa terbawa dalam lumpur aktif
dalam kondisi suplai nutrient yang rendah, serupa dengan menjaga suspensi dalam
substrat eksternal digunakan untuk membran. Rejeksi jumlah molekul organik
menjaga fungsi utama bakteri dan jumlah terlarut dan koloid menyebabkan
bakteri tidak berubah. Semakin tinggi penyisihan menjadi lebih efektif karena
konsentrasi biomassa semakin rendah laju aktivitas lisis yang lebih tinggi dalam
pembuangan lumpur, contohnya F/M ratio reactor yang disebabkan peningkatan
(food to microoganisms) menurun. konsentrasi. Umur lumpur yang tinggi
Apabila laju pembuangan lumpur cukup yang dicapai dengan SRT tinggi
rendah, sedikit lumpur akan terproduksi. menyebabkan proses mineralisasi organik
Produksi lumpur menurun hingga 44% air baku yang mudah membusuk
ketika konsentrasi biomassa ditingkatkan berlangsung lengkap dan adaptasi
dalam MBR dari 1,7 menjadi 10,3 g/L. mikrooganisme pada senyawa yang lebih
Hal ini dipengaruhi oleh komposisi umpan sukar terdegradasi oleh mikroorganisme.
limbah yang menentukan pertumbuhan Maka dari itu, biomassa mampu
populasi mikroorganisme. menyesuaikan diri dengan air limbah tanpa
Nitrifikasi biologis merupakan proses dibatasi oleh mikrooganisme. Efisiensi
yang membutuhkan oksigen untuk penyisihan COD dalam MBR meningkat
seiring peningkatan konsentrasi MLSS, 3.4! Parameter
tetapi SRT pada COD dalam permeat tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi MLSS di atas Permeate MBR memiliki konsentrasi
3 g/L yang menandakan bahwa laju padatan tersuspensi rendah yang
penambahan organik tidak cukup tinggi menunjukkan konsentrasi bakteri, BOD,
untuk menunjukkan perbedaan yang jelas nitrogen dan fosfor pun rendah seperti
pada konsentrasi biomassa yang lebih pada Tabel 3. Desinfeksi mudah
tinggi. Konsentrasi lumpur dalam MBR dilakukan, akan tetapi bergantung pada
berkisar antara 15-25 g/L menyebabkan kebutuhan. Padatan yang tertahan oleh
penyisihan materi organik dan kekeruhan membran didaur ulang menuju reactor
tidak bergantung pada SRT dan penyisihan biologis dan meningkat dalam sistem.
rata-rata COD dan Suspended Solid (SS) Pada sistem pengolahan biologis
berturut-turut yaitu 90% dan 100%. konvensional, pembuangan lumpur secara
Aerasi merupakan faktor penting yang periodic mengurangi penumpukan lumpur
memengaruhi penyisihan BOD dan Cod. dan menjaga SRT dalam sistem MBR.
Jumlah oksigen yang dibutuhkan Lumpur dari MBR kemudian diolah
mikroorganisme bergantung pada: dengan standar penanganan lumpur,
1.! Carboncaceous BOD (perubahan seperti thickening, dewatering, dan
organik karbon dalam air limbah pembuangan. Hermanowics (2006)
menjadi jaringan sel dan berbagai end menunjukkan bahwa terjadi penurunan
product) kemampuan untuk mengendapkan lumpur
2.! Nitrogenous BOD (nitrifikasi dari MBR karena adanya peningkatan
ammonia yang dioksidasi menjadi partikel koloid dan bakteri filament. Hal
nitrit dan nitrat) ini bisa diatasi dengan penambahan
3.! COD anorganik (oksidasi senyawa senyawa kimia.
anorganik dalam air limbah)

Tabel 3. Efisiensi penyisihan dan kualitas efluen dari MBR

Parameter Efisiensi Kualitas


TSS, mg/L >99 <2
Kekeruhan, NTU 98,8-100 <1
COD, mg/L 89-98 10-30
BOD, mg/L >97 <5
Doc, mg/L - 5-10
NH3-N, mg/L 80-90 <5,6
Ntotal, mg/L 36-80 <27
Ptotal, mg/L 62-97 0,3-2,8
Total coliform, CFU/100 mL 5-8loh <100
Fecal coli, CFU/100mL - <20
Bakteriofage, PFU/100mL >3,8log -

Desain optimum proses MBR sangat pada biaya investasi dan operasional
kompleks sehingga banyak faktor perlu seperti pada Gambar 2. Keuntungan MBR
dipertimbangkan, seperti performa dan yang paling dirasakan yaitu peluang
biaya membran, konsumsi energi, dan penggunaan konsentrasi biomassa yang
pengolahan dan pembuangan lumpur. tinggi sehingga meningkatkan volumetric
Selain itu, seluruh faktor ini saling load dan menurunkan biaya investasi
berhubungan dan dapat memengaruhi konstruksi. Akan tetapi, keuntungan ini
biaya awal dan operasi. perlu dilihat dari hubungannya dengan
Contoh dari berbagai faktor saling risiko yang muncul akibat konsentrasi
memengaruhi adalah efek konsentrasi biomassa yang tinggi dapat menyebabkan
biomassa pada desain MBR, contohnya kebutuhan permukaan membran dan
meningkatkan biaya investasi. Konsentrasi transfer oksigen dan viskositas lumpur dan
padatan yang tinggi dapat memengaruhi juga biaya kebutuhan energi.

!
Gambar 3. Pengaruh proses pada MBR terhadap biaya investasi dan operasi

4.! APLIKASI MBR konvensional apabila kondisi ini terpenuhi,


yaitu efluen berkualitas baik (pemanfaatan
Penelitian mengenai MBR pertama kali konsentrasi biomassa yang tinggi sehingga
dilakukan pada awal tahun 1960-an dan membutuhkan bak pengolahan biologis
kawasan industri pertama kali dibangun yang kecil dan menurunkan biaya filrasi),
oleh perusahaan dari Amerika, Dorr Oliver kebutuhan desinfeksi untuk air yang telah
pada tahun 1967. Instalasi ini dapat diolah (penggunaan air daur ulang atau air
mengolah 14 m3/hari limbah cair domestic minum), dan biomassa dari
dari sebuh pabrik di Connecticut. Setelah mikroorganisme laju pertumbuhan rendah
itu tidak ada lagi pemasangan MBR (xenobiotic degradation, remediasi tanah
hingga 10 tahun kemudiandalam bangunan atau air tanah).
di Jepang. Proses yang idgunakan ada Aplikasi MBR adalah sebagai berikut.
UBIS, yang dikembangkan Rhone
Poulenc. Selama tahun 1980-an, bangunan 1.! Penggunaan air kembali pada
di Amerika Serikat telah didesain dengan bangunan
Cycle-let Process. Kini instalasi MBR
digunakan untuk mendaur ulang air dalam Sistem MBR yang umum digunakan yaitu
bangunan,tetapi, lindi dari Tempat UBIS dari Jepang dan Cycle-let dari
Pemrosesan Akhir (TPA) dan aplikasi Amerika Serikat. Di Jepang, MPC
pengolahan liimbah cair menjadi sangat mengeluarkan Ultra Biological Sistem
penting. (UBIS) untuk diterapkan di Gedung
Aplikasi MBR terbatas karena biaya unit Marunouchi, Tokyo. Limbah berasal dari
filtrasi yang tinggi, dikembangkan selama toilet, dapur, bak cuci beserta mengepel
20 tahun yang berdasar dari desain inner lantai yang disalurkan menuju aerobic-
skin membran. Dengan menggunakan activated sludge reactor. Membran plate-
teknologi ini, proses MBR sangat and-frame ultrafiltrasi digunakan untuk
kompetitif dengan pengolahan mengolah air dan menjaga pemisahan
dengan lumpur. Hydraulic retention time digunakan kembali sebagai air flush di
sekitar satu jam dan konsentrasi lumpur toilet. Kini UBIS banyak digunakan dan
sebesar 20 g/L. Efluen yang keluar dari memproduksi mencapai lebih dari 5.000
MBR <5 mg/L BOD dan tidak m3/hari. Skema umum reuse air di suatu
mengandung padatan tersuspensi bangunan seperti pada Gambar 3.

!
Gambar 4. Skema umum sistem reuse air di bangunan menggunakan MBR

2.! Night-soil treatment plant 4.! Pengolahan lumpur

Night-soil treatment plant digunakan Anaerobic digestion banyak digunakan


sebagai pengolah limbah cair dan lumpur pada instalasi pengolahan limbah cair
di Jepang. Night-soil memiliki konsentrasi untuk menstabilisasi lumpur primer dan
sekitar 12.000 mg/L BOD, 12.000-20.000 sekunder. Anaerboc digester konvensional
mg/L SS, 3.000 mg/L total N dan 400 merupakan proses satu tahap dengan
mg/L fosfor. Efluen dari night-soil yaitu hydraulic retention time dan solid
<10 mg/L BOD, 30 mg/L total N, 5 mg/L retention time yang sama, berkisar antara
fosfor, dan tidak ada SS. Instalasi 20 hingga 30 hari. Percobaan dalam pilot-
pengolahan night-soil meliputi proses scale menggunakan proses MBR
biologis denitrifikasi yang diikuti menunjukkan peningkatan pada
pengolahan tersier, meliputi koagulasi, volumetric loading dan konsentrasi lumpur
filtrasi, adsorpsi granular activated carbon yang menyebabkan penurunan volume
(GAC). digester secara signifikann, konsentrasi
lumpur di akhir dan peralatan dewatering.
3.! Urban wastewater treatment plant
5.! Pengolahan limbah cair di industri
Beberapa proses menggunakan lapisan
luar membran atau membran dalam Aplikasi MBR di industri terbagi menjadi
keramik tubular yang digunakan untuk dua jenis, yaitu proses anaerob dan aerob.
mengolah limbah cair di perkotaan. Biaya Proses anaerob pertama kali dipatenkan
investasi dan operasi membran actual, oleh Dorr Oliver yang bernama MARS
aplikasi proses MBR terbatas pada (Membrane Anaerobic Reactor System).
instalasi kecil. MARS terbuat dari membran ultrafiltrasi
di dalam reactor anaerob satu tahap. Kini
telah banyak reactor anaerob MBR yang memiliki kualitas tinggi sehingga dapat
dikembangkan sehingga penyisihan COD digunakan kembali menjadi air bersih
mencapai lebih dari 90%. Proses aerob dalam gedung, seperti menyiram tanaman,
dalam industri dimanfaatkan untuk mengepel lantai, dan flushing toilet.
mengolah air lindi dari TPA dan efluen Contohnya ada pada Tabel 4. Lumpur
industri. Industri yang telah menggunakan yang dihasilkan juga sangat sedikit,
MBR meliputi industri kosmetik, susu, dan sebesar 0,077 kg MLSS/kg COD.
tekstil. Efluen MBR industri tersebut

Tabel 4. Aplikasi pengolahan limbah cair di berbagai industri menggunakan MBR

Industri Proses Influen Efluen


COD BOD SS NTK COD BOD SS NTK
Kosmetik Aerob 6.500 2.400 1.900 40 <100 20 <5 0,4
Susu Aerob 4.200 2.600 650 110 40 <10 <5 4,2
Tekstil Aerob 10.000 600
Jus buah Aerob 2.250 24
Tannery Aerob 7.600 190
Whey Anaerob 58.000 34.000 5.200 700 300 <10
Wheat Anaerob 35.000 15.000 13.000 270 70 <10

6.! Produksi air minum menunjukkan variasi lebih sedikit dalam


proses MBR yang dibandingkan dengan
Proses reklamasi air limbah menjadi air teknologi lain. Dalam kasus pengolahan
minum dapati diwujudkan dengan MBR. grey water, dibandingkan antara
Proses yang terjadi yaitu denitrifikasi submerged flat plate MBR, membran
karena limbah yang biasa didapatkan tubular UF, dan Biologically Aerated
mengandung pestisida dan nitrat. Nitrat Filter (BAF), MBR merupakan teknologi
dapat disisihkan melalui proses fisik- satu-satunya yang memenuhi standar reuse
kimiawi, sedangkan pestisida disisihkan yaitu 10 mg/L BOD sepanjang waktu.
melalui adsorpsi oleh granular PAC. BAF juga memenuhi standar pada waktu
Dengan MBR, Lyonnaise des Eaux monitoring, meskipun melebihi batas
mengombinasikan proses denitrifikasi, sepanjang 5% waktu yang dilakukan. Hal
adsorpsi pestisida dan penyisihan ini menurunkan kebutuhan klorinasi
kekeruhan dengan membran ultrafiltrasi. karena kebutuhan chlorine sebesar 99,5%
Membran ini mampu menahan variasi ditujukan untuk oksidasi organik, daripada
kualitas umpan dan mengolahnya tetap desinfeksi mikrooganisme.
dalam batas standar nitrat, organik, dan Contohnya, fasilitas daur ulang grey water
kekeruhan. di Gedung Mori, Tokyo. Instalasi ini
meliputi side stream Pleiade MBR (Ubis)
Sejak instalasi MBR pada tahun 1990-an, untuk mengolah air limbah sebesar 500
jumlah sistem MBR yang terpasang me/day. Pemilihan MBR dibandingkan
berkembang; keuntungan pasar MBR di pengolahan konvensional menghemat luas
Eropa mencapai €40 juta pada tahun 2005 sebesar 25 tempat parkir. Grey water yang
dengan pertumbuhan stabil sebesar 9%. telah diolah mengandung BOD kurang
Penggunaan sistem MBR pada 5-10 tahun dari 5,5 mg/L dan di bawah pengukuran
ke depan yaitu pengolahan air limbah SS, colon bacilli, dan n-hexane extract,
terdesentralisasi dan water reuse. sehingga hasil olahan grey water dapat
Perbandingan antara berbagai teknologi digunakan kembali.
digunakan untuk daur ulang air limbah Peluang water reuse dan recycling
menunjukkan bahwa MBR memproduksi menyebabkan teknologi MBR merupakan
konsentrasi residu yang lebih rendah. prospek cerah. Selain itu, meskpun
Distribusi kualitas efluen yang dihasilkan beberapa instalasi MBR kini beroperasi di
hampir seluruh negara Eropa Barat, Sistem ini memiliki dua modul, masing-
kualitas efluen tinggi jarang untuk masing modul memiliki 400 unit, dan
digunakan kembali. masing-masing unit terdiri dari kaset yang
Meskipun efluen tidak digunakan kembali, membrannya memiliki manifold saling
parameter proses mengenai water reuse terhubung. Penyisihan BOD, TSS, dan N-
diperiksa secara rutin setiap dua minggu di amonia sangat baik; BOD dan TSS dalam
tiga tempat yang berbeda, yaitu influen, efluen berada di bawa baku mutu. Fosfor
efluen CAS, dan efluen MBR. dapat disisihkan dengan baik dan efluen
Reklamasi dan penggunaan kembali air mengandung kekeruhan sangat rendah.
limbah merupakan hal yang umum Kualitas efluen memenuhi seluruh baku
dilakukan. Dengan reklamasi air limbah, mutu limbah.
sirkulasi air pada skilus air alami menjadi Sistem Zenon yang diproduksi oleh
short circuit sebagai bentuk kontribusi General Electric dengan merek dagang
memenuhi kebutuhan air manusia dan ZenoGem dan ZeeWeed. ZeeWeed
mengurangi dampak lingkungan. Selain merupakan membran, sedangkan
itu, produksi air limbah yang direklamasi ZenoGem adalah proses yang
relatif konstan sepanjang tahun karena menggunakan ZeeWeed.
sumbernya yang tidak bergantung pada Sistem ZeeWeed yang dipasang di
hujan. Air yang telah direklamasi Traverse City, Michigan meningkatkan
meningkatkan ketergantung suplai air kapasitas instalasi dan memproduksi
sebagai sumber air bersih. Air yang didaur efluen dengan kualitas yang lebih baik
ulang merupakan sumber air mandiri yang dibandingkan footprint pada fasilitas
mampu meningkatkan ketergantung suplai eksisting. Debit rata-rata tahunan yaitu 7,1
air. mgd, debit maksimum bulanan sebesar 8,5
Reklamasi air yang menggunakan MBR mgd, dan debit puncak jam sebesar 17
meliputi berbagai sistem, contohnya mgd. Sistem membran ini meliputi
Siemens Filter dan Zenon. Siemens 450.000 tangki gallon dengan delapan
menawarkan sistem MBR dengan merek kompartemen berukuran yang sama.
dagang Memcor and Memjet. Salah satu Lumpur sekunder didistribusikan ke dalam
sistem MBR yang dipasang yaitu di Calls kompartemen-kompartemen. Sistem ini
Creek, Georgia, Amerika Serikat. Sistem menggunakan blower untuk proses air
ini digunakan untuk mengganti fungsi bak scouring, yang dipasang dekat bangunan.
pengendap sekunder dari Orbal oxidation MLSS selama bulan Januari hingga
ditch. Sistem ini meliputi filter fine screen Agustus rata-rata sebesar 6.400 mg/L.
(2 mm) untuk penyisihan padatan inert Penggunaan energi untuk blower sebesar
sebelum masuk melalui membran. 1.800 kWh/million gallon. Kualitas influen
Fasilitas di Calls Creek memiliki debit dan efluen limbah yang diolah oleh Sistem
rata-rata sebesar 0,35 juta gallon per hari ZeeWeed ada pada gambar berikut.
dengan debit desain sebesar 0,67 mgd.
!
Gambar 5. Kualitas BOD dan TSS dalam influen dan efluen di Traverse City plant.

DAFTAR PUSTAKA Membrane Bioreactors (SMBR)


Performance and Solids Processing.
Carme Santasmasas, Miquel Rovira, Water Environment Federation.
Frederic Clarens, César Valderrama, Grey Metcalf & Eddy, 2003. Wastewater
water reclamation by decentralized MBR Engineering, Treatment and Reuse.
prototype, Resources, Conservation and McGraw-Hill: New York.
Recycling, Volume 72, March 2013, Pages Pierre Côté, Steve Siverns, Sandro Monti,
102-107, ISSN 0921-3449, Comparison of Membrane-based Solutions
http://dx.doi.org/10.1016/j.resconrec.2013. for Water Reclamation and Desalination,
01.004. Desalination, Volume 182, Issues 1–3, 1
Christelle Wisniewski, Membrane November 2005, Pages 251-257, ISSN
bioreactor for water reuse, Desalination, 0011-9164,
Volume 203, Issues 1–3, 5 February 2007, http://dx.doi.org/10.1016/j.desal.2005.04.0
Pages 15-19, ISSN 0011-9164, 15.
http://dx.doi.org/10.1016/j.desal.2006.05.0 Simon Judd, The status of membrane
02. bioreactor technology, Trends in
Crawford, G., et al. 2000. Membrane Biotechnology, Volume 26, Issue 2,
Bioreactors: A Designer’s Perspective in February 2008, Pages 109-116, ISSN
Proceedings of the Water Environment 0167-7799,
Federation 73rd Annual Conference and http://dx.doi.org/10.1016/j.tibtech.2007.11
Exposition on Water Quality and .005.
Wastewater Treatment. Anaheim, CA. T. Melin, B. Jefferson, D. Bixio, C.
DeCarolis, James F., and Samer Adham. Thoeye, W. De Wilde, J. De Koning, J.
"Performance investigation of membrane van der Graaf, T. Wintgens, Membrane
bioreactor systems during municipal bioreactor technology for wastewater
wastewater reclamation." Water treatment and reuse, Desalination, Volume
Environment Research 79.13 (2007): 187, Issues 1–3, 5 February 2006, Pages
2536-2550. 271-282, ISSN 0011-9164,
Du Pisani, Petrus L. "Direct reclamation http://dx.doi.org/10.1016/j.desal.2005.04.0
of potable water at Windhoek's 86.
Goreangab reclamation plant." Wintgens, T., et al. The role of membrane
Desalination 188.1 (2006): 79-88. processes in municipal wastewater
Hermanowicz, S. W., et al. 2006. Effects reclamation and reuse. Desalination 178.1
of Biomass Properties on Submerged (2005): 1-11.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai