19
PELAKSANAAN
VAKSINASI
COVID-19
KEBIJAKAN
PESANKUNCI VAKSINASI
COVID-19
Epidemiologi COVID-19
Sakit kepala
MANIFESTASI KLINIS Demam
Hilang pembau (anosmia)
Coryza/pilek
myalgia Batuk
CARA PENULARAN
masa inkubasi:
rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari
namun dapat mencapai 14 hari.
1-
2m
•
melalui droplet saluran napas (batuk, bersin,
bicara)
•
kontak dengan benda atau permukaan yang
terkontaminasi lalu menyentuh mulut, hidung
atau mata
Orang yg terinfeksi bisa sebagai sumber
Transmisi airborne saat prosedur atau perawatan suportif dan kontak
yang menghasilkan aerosol (bronkoskopi, intubasi dll)
penularan terutama 2 hari sebelum sakit
Kemungkinan transmisi airborne di setting (presimptomatis)
publik, terutama pada kondisi padat,
tertutup, dan berventilasi hingga selama sakit
burukKombinasi dengan tranmisi droplet Asimptomatis Berpotensi menularkan
5
Diagnosis laboratorium O
Manajemen Klinis I
A
T
S
I
&
E
K
T
O
Masyarakat S
Suspect
7.470.992 27.816
72.027
Pemeriksaan Negatif
Probable
4.226.953
1.789
Periode 26 Desember 2020 – 2 Januari 2021
Kasus Aktif (dirawat + isolasi
Kasus Konfirmasi mandiri)
765.350 110.679
Spesimen diperiksa RT PCR + TCM PCR+ TCM/1 Juta Penduduk
631.937Kasus Meninggal
Kasus Sembuh 22.734
Sumber data : Dirjen Yankes, PHEOC, dan BPS
1.7%
1.7%
Papua 1.8%
1.8%
Maluku 1.9%
1.9%
Kalimantan Utara
2.1%
0.9%
2.2%
1.1%
2.3%
1.3%
2.4%
1.4%
1.4% No Provinsi Jumlah Kematian 2.4%
2.5%
1.5%
Jambi 2.7%
Kepulauan Riau
Bengkulu
Sulawesi Utara
3.2%
1 2 3 7 8
3.3% Jawa Timur 6.009 Jawa Tengah 3.749 Sumatera Selatan 615 Sulawesi Selatan
3.7%
3.8%
4 5 9
4.1%
4.3%
DKI Jakarta 3.326 Jawa Barat 1.178 607 Riau 597 10 Kalimantan
4.4%
4.8% 6
5.1% Kalimantan Timur 763 Sumatera Utara 683 Selatan589
7.0%
1.
Sumber: Laporan Media, Ditjen P2P
2. Dianalisis oleh Pusdatin Kemkes
Regulasi Pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19
Perpres No. 99 Tahun 2020
tentang
Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi
COVID-19
1.
Menetapkan jenis dan kriteria vaksin
yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
2.
Menetapkan bahwa vaksin hanya
dapat digunakan bila sudah mendapat
EUA dari BPOM
3.
Perubahan terhadap jenis vaksin
dapat dilakukan berdasarkan
rekomendasi ITAGI dan pertimbangan
KPCPEN
4
terkait ketersediaan dan
gratis dan vaksinasi secara gratis.
masyarakat tidak
dikenakan biaya sama kementerian, lembaga, dan pemerintah
sekali. daerah agar memprioritaskan program
vaksinasi pada tahun
3
anggaran 2021
Memprioritaskan dan
Presiden akan menjadi yang
merelokasi anggaran lain pertama mendapat vaksin Covid-
19. Tujuannya untuk memberikan keyakinan kepada digunakan aman.
kepercayaan dan masyarakat bahwa vaksin yang
TUJUAN VAKSINASI
COVID-19
1. Menurunkan kesakitan &
kematian akibat COVID-19
WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 20221 2 3 4
1.
Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun 2.
Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi
setelah mendapatkan informasi keamanan
vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis.
tertuang EUA/data hasil uji klinis tahap 3)
3.
Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
INPUT:
KEGIATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL MONITORING
VAKSINASI COVID-19
• • VAKSIN DAN
FASYANKES •
• PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN
REGISTRASI DAN VERIFIKASI SASARAN •
• LOGISTIK
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER STANDAR
DAYA PELAYANAN
KERJA SAMA
•
ADSOS, PELATIHAN, MONEV
•
•
•
PENDANAAN
RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN
•
LOGISTIK •
PENYUSUNAN RENCANA OPERASIONAL
WILAYAH SULIT MANAJEMEN
LIMBAH
DISTRIBUSI DAN
• PENCATATAN DAN PELAPORAN
MANAJEMEN PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN KIPI
SISTEM INFORMASI SATU DATA VAKSINASI COVID-19
Aspek Legal: Perpres No. 99 Tahun 2020 ttg Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19, Permenkes No. 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi, Permenkes No. 84
Tahun 2020 ttg Pelaksanaan Vaksinasi dlm Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19
Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
19 Fasilitas Pelayanan
• •
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota kemudian melakukan penilaian terhadap Bila fasilitas pelayanan
fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan penetapan
melalui SK Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota serta
menginput data tersebut ke dalam aplikasi
Pcare
Vaksinasi.
kesehatan yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam 2.
memberikan vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/ atau fasilitas pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan daftar pos pelayanan
kesehatan tidak memenuhi persyaratan maka Dinas vaksinasi melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta
Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas dapat menginput data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi. 3.
membuka pos pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas harus memastikan
ketersediaan tenaga pelaksana serta sarana rantai dingin yang memadai
untuk melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 yang aman dan
vaksinasi COVID-19
berkualitas.
4.
1. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan vaksinasi harus
Puskesmas mengusulkan pos pelayanan vaksinasi COVID-19 ke Dinas memenuhi standar pelayanan vaksinasi COVID-19. Masing-masing pos
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pos pelayanan vaksinasi merupakan pos layanan pelayanan vaksinasi juga melaksanakan pencatatan dan pelaporan tersendiri,
luar gedung (area/tempat di luar fasilitas pelayanan kesehatan). terpisah dari puskesmas yang menjadi koordinatornya.
Berdasarkan prosedur/manajemen
1. 2. logistik vaksinasi (seperti ADS, Safety dibagi menjadi 3 yaitu vaksin COVID-19 dengan
suhu penyimpanan 2-8 °C, -20 °C (vaksin mRNA,
vaksin Box, alcohol swab) Moderna) dan -70 °C (vaksin mRNA, Pfizer)
Distribusi dari pusat sampai ke Tingkat Provinsi melalui udara atau darat menggunakan
kendaraan berpendingin khusus, cold box atau alat transportasi vaksin lainnya yang
sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik lainnya
menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan
Di Provinsi :
Penyimpanan vaksin harus sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO) dalam rangka menjamin kualitas
vaksin tetap terjaga sampai diterima oleh sasaran
1.
vaksin disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold
room, vaccine refrigerator dan/atau tempat
penyimpanan vaksin lainnya yang sesuai dengan
jenis vaksin COVID-19 pada suhu yg
direkomendasikan
2.
Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable
Syringe – ADS, Safety Box, alcohol swab) disimpan
pada area/ruang yg telah ditentukan di dlm instalasi
farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-
19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan dengan kendaraan
berpendingin khusus (vaksin mRNA, Moderna) dan -70 °C
(beberapa Prov/Kab/Kota), cold box / vaccine carrier atau alat transportasi vaksin lainnya
yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik
lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan ketersediaan anggaran masing2
daerah :
Puskesmas/Fasyankes/KKP
•
aplikasi Pcare
COVID-19 P Care •
Meja 2 (Skrining)
Meja 1 (Pendaftaran) Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat
kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare Sasaran yang ditunda pemberian
• vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh sistem
•
Meja 3 (Vaksinasi)
Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman
Petugas mencatat merek/jenis dan nomor batch vaksin yang diberikan kepada sasaran
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
PEMANTAUAN PRA,
SAAT DAN PASKA
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
• No Batch Vaksin
dilakukan secara elektronik melalui
aplikasi PCare
Tanggal pemberian vaksin
usia, pekerjaan, alamat) Status BPJS
(Dosis 1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Pelayanan
Capaian cakupan :
Pencatatan Laporan harian per cakupan harian dan
dilakukan di setiap fasyankes real time keseluruhan
fasyankes rekapitulasi dashboard, peta, table,
grafik, dll
1.
Data tertuang dalam format standar
2.
Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan pengesahan/
tanda tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala
Fasyankes)
Pencatatan dan
Pelaporan Logistik
Monitoring logistik
menggunakan Bio
Tracking Biofarma
dan SMILE (Sistem
Monitoring Imunisasi
Logistik secara
Elektronik)
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN
PASKA PELAKSANAAN
pelaksanaanSaat pelaksanaanSesudah
Sebelum
pelaksanaan
Fasyankes
PELAPORAN
diinvestigasi dan laporannya segera dikirim langsung kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI atau melalui WA grup
Komda KIPI – Focal Point, email: komnasppkipi@gmail. com dan
data_imunisasi@yahoo.com ; website: www.
keamananvaksin.kemkes.go. id.
PENDEKATAN 1.
STRATEGI KOMUNIKASI Berdasarkan data dan fakta
2.
COVID-1 Berorientasi hasil
9
3.
STRATEGI KOMUNIKASI Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang
VAKSINASI COVID-19 potensial 4.
Sharing informasi dengan publik dan masyarakat
sebagai instrumen yang efektif untuk mempengaruhi perilaku seseorang
Agar memastikan sasaran atau target vaksinasi:
PENTINGNYA
STRATEGI KOMUNIKASI
Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika
tidak
1.
mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2
dosis pemberian) Mengetahui ketersediaan akses
pelayanan vaksinasi di wilayahnya
2.
(jumlah kunjungan dan jarak waktu mendapatkan
imunisasi 2 dosis) Mengetahui peran dan tanggung
jawab dalam melindungi diri sendiri,
3.
keluarga dan lingkungan (tetap menerapkan mendapatkan vaksinasi COVID-19 tepat waktu dan
protokol kesehatan dsb) Termotivasi untuk 4.
lengkap
Kesimpulan
•
Pemberian vaksinasi COVID-19, disertai dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat, merupakan upaya
akselerasi dalam rangka penanggulangan pandemi
•
Kegiatan vaksinasi COVID-19 meliputi tahapan perencanaan,
pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi, dimana keseluruhan
tahapan ini akan didukung oleh sistem informasi terintegrasi •
Perlu dilakukan komunikasi publik yang efektif untuk
meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap
vaksinasi COVID-19
TERIMA KASIH