Anda di halaman 1dari 22

ASESMEN PERKEMBANGAN

Tujuan Pembelajaran
Indikator
A. Pengertian Asesmen Motorik
Asesmen perkembangan motorik yang dimaksud di sini adalah suatu proses
dalam memperoleh data tentang kemampuan seorang anak dalam melakukan aktifitas
perkembangan motorik serta hambatan-hambatan yang dialaminya, guna melakukan
intervensi tentang perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik adalah
perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat
syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik melibatkan pergerakan di
kaki, tangan dan keseluruhan anggota badan seperti berjalan, meloncat jauh, berlari
dan melompat tinggi. Sedangkan perkembangan motorik yang lain seperti makan
sendiri, berpakaian, melempar, menangkap bola dan lain-lain. Keterarmpilan motorik
tidak berkembang melalui perkembangan saja melainkan juga dipelajari.

B. Tujuan dan Kegunaan Asesmen Motorik


Asesmen perkembangan motorik ditujukan untuk mengetahui informasi tentang
aspek-aspek perkembangan motorik anak yang meliputi aspek motorik kasar, motorik
halus, aspek keseimbangan dan koordinasi. Asesmen ini dapat membantu guru dalam
memahami tingkat kemampuan motorik anak. Dengan demikian dapat ditentukan
bahwa ruang lingkup perkembangan motorik meliputi:
a. Kemampuan untuk melakukan gerakan kasar (gross motor)
b. Kemampuan untuk melakukan gerakan halus (fine motor)
c. Kemampuan dalam keseimbangan (balance)
d. Kemampuan koordinasi (coordination)

C. Instrumen Asesmen Motorik


Jika hasil observasi dan wawancara belum mewakili atau mendapatkan data
yang valid maka pada tahap klasikal dibutuhkan pemberian instrument lebih lanjut agar
mendapatkan data kemampuan motorik anak secara individu yang dapat dipertanggung
jawabkan. Instrumen yang digunakan pada saat pelaksanaan asesmen, terutama
asesmen perkembangan motorik untuk anak berusia 3 sampai dengan 4 tahun ini
didasarkan pada mile stone perkembangan motorik anak usia 3 sampai dengan 4
tahun. Selain itu, instrumen untuk asesmen perkembangan motorik anak usia 3 sampai
dengan 4 tahun ini dirancang berdasarkan kenyataan empirik di lapangan. Hasil
kombinasi instrumen yang dibuat berdasarkan mile stone dan kenyataan empirik di
lapangan dapat dilihat pada buku seri II.

LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN ASESMEN MENGGUNAKAN INSTRUMEN


Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan
instrument sebagai berikut :
1. Pelajarilah dan amatilah butir-butir instrument per indikatornya.
2. Sediakanlah media yang diperlukan atau yang akan digunakan.
3. Perhatikanlah dengan seksama gerakan yang dilakukan anak.
4. Catatlah pada bagian keterangan jika gerakan yang dilakukan anak tidak sesuai
dengan gerakan yang diminta.
5. Sebagai bahan perbandingan gerakan yang dilakukan anak, perhatikanlah
gambar percontohan yang menunjukkan gerakan yang seharusnya dilakukan
anak.
6. Setelah melakukan satu per satu indikatornya, maka analisislah secara
kuantitatif dan kualitatif sebagaimana pada lembar yang telah disediakan.

PERCONTOHAN GERAKAN
Beberapa contoh gerakan dalam gerakan motorik
1. Muscular Strenght
 Duduk bersila selama 5 hitungan
 Berdiri tegap selama 5 hitungan

 Berjongkok selama 3 hitungan


 Duduk dari berbaring

 Berdiri dari duduk

 Berguling
 Merangkak

 Berjalan sejauh satu meter


 Melompat sebanyak tiga lompatan

 Mendorong benda ringan

 Memegang benda

 Menggenggam benda dengan jari


 Melempar bola ke arah dinding sejauh 175 cm

 Menggerakkan gunting

2. Dinamic Balance
 Berdiri dengan kaki kiri selama 5 hitungan

 Berdiri dengan kaki kanan selama 5 hitungan


 Berdiri dengan satu kaki dan tangan di rentangkan

 Berjalan dengan satu kaki (engklek)

 Berjalan mengikuti garis


 Berjinjit selama 10 hitungan

 Berjinjit sembari tangan ke atas

 Berjinjit sembari tangan di rentangkan


3. Body Awareness
 Memegang hidung

 Memegang telinga

 Memegang rambut
 Memegang kaki kanan

 Memegang kaki kiri

 Memegang pundak kiri dengan tangan kanan

 Memegang pundak kanan dengan tangan kiri

 Memegang lutut kanan dengan tangan kiri


 Memegang lutut kiri dengan tangan kanan

 Tangan kanan memegang hidung, tangan kiri memegang telinga

 Mengambil bola dengan tangan kanan


 Mengambil bola dengan tangan kiri

 Mengayunkan kaki kanan

 Mengayunkan kaki kiri

 Menendang bola dengan kaki kanan


 Menendang bola dengan kaki kiri

 Mengayunkan kedua tangan

 Mengambil pinsil dengan ibu jari dan telunjuk

 Mengambil pinsil dengan ibu jari dan jari tengah


 Menemukan ibu jari dengan telunjuk

 Menemukan ibu jari dengan jari tengah

 Menemukan ibu jari dengan jari manis

 Menemukan ibu jari dengan kelingking


 Memegang bola dengan kedua tangan

4. Spatial Awareness
 Menebalkan garis dari kiri ke kanan dengan crayon

 Menebalkan garis dari kanan ke kiri dengan crayon

 Menebalkan tanda =

 Menebalkan bentuk segitiga


 Menebalkan bentuk persegi

 Menebalkan bentuk persegi panjang

 Menebalkan bentuk lingkaran

 Membalik halaman buku

 Menggunting mengikuti garis lurus


 Melempar bola ke atas

 Menaiki anak tangga dengan kaki bergantian

 Menuruni anak tangga dengan kaki bergantian


 Meloncat dari ketinggian 60-75 cm

 Menjahit bentuk hewan sebanyak enam lubang

 Membuka kancing baju

 Menutup kancing baju


 Mendorong kursi sejauh 1 meter

 Menarik kursi sejauh satu meter

D. Cara melakukan Asesmen Motorik


Kondisi yang diharapkan dalam melakukan kegiatan asesmen perkembangan
motorik anak usia 3 sampai dengan 4 tahun, sebaiknya anak dalam keadaan sehat dan
tidak ada rasa ragu – ragu maupun minder pada diri anak. Untuk menciptakan kondisi
tersebut, asesor maupun guru diharapkan mampu menciptakan suasana yang
menyenangkan dan menciptakan rasa nyaman, sehingga anak mau melakukan apa
yang telah diinstruksikan kepadanya. Selain kondisi, situasi dalam pelaksanaan
asesmen perkembangan motorik ini juga perlu diperhatikan. Ini dimaksudkan untuk
mencapai hasil yang optimal. Mengingat, sasaran asesmen ini adalah anak – anak
berusia 3 sampai dengan 4 tahun, hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Penataan ruangan agar mudah dikenali anak
Penataan ruangan yang tepat bertujuan agar anak mudah mengenali dan
tidak merasa asing dengan ruangan tersebut. Benda / media / alat yang
biasanya digunakan, disusun rapi pada tempatnya masing – masing, sehingga,
jika anak memerlukan media tersebut, anak dapat mengambilnya sendiri.
Kemudian Hal ini dapat menciptakan rasa nyaman pada diri anak, sehingga anak
dengan mudah dapat melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.
b. Menarik dan merangsang kreativitas anak
Ruangan untuk pelaksanaan asesmen hendaknya dapat menarik
perhatian anak, sehingga anak tersebut tidak merasa bosan selama
pelaksanaan asesmen berlangsung. Selain itu, ruangan yang diciptakan
hendaknya juga mampu merangsang kreativitas anak sehingga anak dapat
bereksplorasi dan mengembangkan potensi / kemampuan yang mereka miliki.
c. Ruangan yang aman dan bersih
Ruangan yang aman dan bersih juga merupakan salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan asesmen perkembangan motorik anak
usia 3 sampai dengan 4 tahun. Ruangan yang aman memberikan kenyamanan
pada anak. Selain itu, media / alat yang digunakan juga seharusnya tidak
membahayakan bagi anak.

ANALISIS DATA
Untuk mengetahui perkembangan motorik anak, maka dapat dilakukan dengan
analisis penilaian dari keseluruhan instrumen yang diberikan pada anak. Pemberian
skornya adalah :
Skor 2 poin : jika anak mampu melakukan instruksi (M)
Skor 1 poin: jika anak mampu melakukan instruksi dengan bantuan (MDB)
Skor 0 poin : jika anak belum mampu melakukan instruksi (BM)
Prosentase nilainya dapat diperoleh dengan cara total poin yang dipeoleh anak
dibagi total poin keseluruhan dikali seratus persen. Jika dirumuskan menjadi :

Persentase Nilai = Total poin perolehan anak x 100%

Total poin keseluruhan

Interpretasi Hasil Observasi


Dari tabel penilaian perkembangan motorik di atas, dapat diinterpretasi
berdasarkan skor yang diperoleh oleh anak adalah :
1. Mampu yaitu anak dengan hasil penilaian yang menunjukkan persentase berkisar
dari 71% - 100%
2. Mampu dengan Bantuan yaitu anak dengan hasil penilaian yang menunjukkan
persentase berkisar dari 51% - 70%
3. Belum Mampu yaitu anak dengan hasil penilaian yang menunjukkan persentase
dibawah dari 50%
Dari hasil penilaian dapat ditentukan siswa termasuk ke dalam level yang mana dan
kemudian dapat pula ditentukan strategi intervensi dengan merujuk kepada hasil dan
kemampuan siswa yang telah terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai