Anda di halaman 1dari 1

Primer

menyebabkan kerusakan pada neuron dan memicu reaksi


inflamasi, calcium related injury, jejas sitotoksik,
perubahan reseptor glutamat dan GABA, serta perubahan
lingkungan sel neuron lainnya.
Perubahan pada sistem jaringan neuron, keseimbangan
metabolik, sistem saraf otonom, serta kejang berulang
dapat menyebabkan komplikasi sistemik. dan juga
menyebabkan kerusakan otot, demam, rabdomiolisis,
bahkan gagal ginjal.

Kejang juga menyebabkan perubahan fungsi saraf otonom


dan fungsi jantung (hipertensi, hipotensi, gagal jantung, atau
aritmia )
Anamnesis kejang yang berlangsung terus-menerus selama periode
Anamnesa yang dapat ditanyakan antara lain adalah waktu tertentu atau berulang tanpa disertai pulihnya
mengenai onset kejang, adakah gejala prodromal atau kesadaran diantara kejang.
aura sebelumnya, gambaran secara jelas bagaimana Sekunder
kondisi pasien saat terjadi kejang, durasi kejadian, dan pemakaian obat anti-konvulsan adalah depresi napas
bagaimana kondisi pasien saat post iktal serta hipotensi, terutama golongan benzodiazepin dan
Pemeriksaan Fisik Simptomatik fenobarbital.
Pemeriksaan fisik pasien epilepsi harus dilakukan Akut Efek samping propofol yang harus diwaspadai adalah
sesegera mungkin dan selanjutnya dilakukan Defenisi, Etiologi dan Faktor risiko Komplikasi
Remote propofol infusion syndrome yang ditandai dengan
pemeriksaan ulang berkala untuk menilai ada tidaknya Kelainan neurologis rabdomiolisis, hiperkalemia, gagal ginjal, gagal hati, gagal
kelainan klinis yang menetap. Bila ditemukan kelemahan, Kejang adalah suatu kejadian paroksismal yang disebabkan Kejang umum
Epilepsi jantung, serta asidosis metabolik. oleh
afasia, atau lateralisasi Postictal menetap, bisa saja ini Tonik
Idiopatik lepas muatan hipersinkron abnormal dari suatu kumpulan
merupakan tanda lokasi sumber lesi berupa kelainan Klonik
struktur, contohnya tumor atau stroke. Gejala tersebut neuron SPP Tonik Klonik
merupakan pertanda kejang simptomatik akut yang bisa Mioklonik
Epilepsi Kejang didefinisikan sebagai gejala dan tanda sementara Atonik
saja berkembang menjadi epilepsi. EHI
Kejang dan klasifikasi karena aktivitas neuronal berlebihan atau simultan yang Kejang parsial
Trauma abnormal dari populasi sel neuron di otak atau kejang Parsial sederhana
Infeksi merupakan aktivitas listrik otak abnormal yang tidak Parsial kompleks
Kontraindikasi Post operasi Parsial menjadi umum
terkendali yang dapat menyebabkan perubahan tingkat
Tumor otak kesadaran, perilaku, memori, atau perasaan. Kejang yg belum diklasifikasikan
cedera kepala
Abses otak
ensefalitis
Mati batang otak Cara menegakkan diagnosa status epilepticus dan
indikasi/kontraindikasi EEG Diagnosa banding kejang Ensephalitis
Meningitis
Untuk mendiagnosa lesi EEG → alat yg dapat merekam aktivitas listrik pada otak Kejang e.c Status Epilepticus Epilepsi
mendiagnosa cedera kepala melalui elektroda yg diletakkan pada kulit kepala. Hasil
priode keadaan dimensia atau pingsan Kejang demam
rekaman dari elektroencefalograf adalah berupa grafik
monitoring pemberia anastesia
gambaran aktivitas listrik otak.
mengetahui kelainan metabolik dan elektrolit

Indikasi
pasien mengalami atau diduga kejang
evalusi efek serebral dari berbagai gangguan sistemik
mengetqahui gangguan tidur ( sleep disorder ) atau narkolepsi Tatalaksana
mendiagnosa koma Evaluasi tanda vital serta penilaian airway,
melokalisir terjadinya potensial listrik otak yang disebabkan breathing, circulation (ABC) harus dilakukan
trauma, tumor, gangguan vaskular dan penyakt degeneratif
seiring dengan pemberian obat anti-konvulsan. Patofisiologi kejang ( neurotransmitter )
Pemilihan jenisobat serta dosis anti-konvulsan
pada tata laksana SE sangat bervariasi antar
institusi. Berikut ini adalah algoritma tata laksana
kejang akut dan status epilepticus

Melindungi kepala dengan bantalan untuk mencegah cedera Prognosi


(dari membentur permukaan keras).
Singkirkan semua perabot yang dapat mencenderai pasien Gejala sisa lebih sering terjadi pada SE simtomatis; 37%
selama kejang. menderita defisit neurologis permanen, 48% disabilitas
Edukasi dan pencegahan
Jika pasien di tempat tidur,singkirkan bantal dan tinggikan intelektual. Sekitar 3-56% pasien yang mengalami SE akan
pagar tempat tidur. mengalami kembali kejang yang lama atau status epileptikus
Kontrol gaya hidup dan lingkungan karena dapat mencetus yang terjadi dalam 2 tahun pertama. Faktor risiko SE
kejang ,gangguan emosi,stress lingkungan baru,awitan berulang adalah; usia muda, ensefalopati progresif, etiologi
menstruasi pada wanita, atau demam. simtomatis remote, sindrom epilepsi.
Hindari minuman beralkohol dan merokok serta
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin.
Konsultasikan terhadap tim medis jika terjadi kejang berulan

Anda mungkin juga menyukai