Anda di halaman 1dari 6

Sembuhnya pasien terhadap coronavirus

Berbicara mengenai pasien yang sembuh, banyak yang bertanya-tanya apakah


mereka yang telah sembuh dari Covid-19 menjadi kebal terhadap virus corona.
Dilansir dari New York Times, jawabannya adalah benar, asalkan telah memenuhi
syarat. Hal itu penting karena ada beberapa alasan. Misalnya, orang yang
dikonfirmasi telah sembuh dan kebal, bisa pergi dari rumah mereka dan membantu
menopang tenaga kerja sampai vaksin menjadi tersedia. Menumbuhkan kekebalan
dalam komunitas juga merupakan cara mengakhiri pandemik ini. Dengan semakin
sedikit orang yang terinfeksi, virus corona akan kehilangan pijakannya dan bahkan
warga yang paling rentan pun menjadi lebih terisolasi dari ancaman tersebut.

Sistem imun yang berperan terhadap kasus coronavirus


Garis pertahanan pertama tubuh terhadap virus menular adalah antibodi yang
disebut imunoglobulin M. Tugasnya adalah tetap waspada di dalam tubuh dan
mengingatkan seluruh sistem kekebalan tubuh terhadap pengganggu seperti virus dan
bakteri. Berhari-hari dalam infeksi, sistem kekebalan memurnikan antibodi ini
menjadi tipe kedua, yang disebut imunoglobulin G, dirancang dengan indah untuk
mengenali dan menetralkan virus tertentu. Perbaikan mungkin memakan waktu
hingga satu minggu, baik proses dan potensi antibodi akhir dapat bervariasi. Beberapa
orang membuat antibodi penawar yang kuat terhadap infeksi, sementara yang lain
meningkatkan respons yang lebih ringan. Tetapi antibodi terhadap virus corona yang
menyebabkan flu biasa bertahan hanya satu sampai tiga tahun.
Ahli mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York,
Florian Krammer mengatakan, bahkan jika perlindungan antibodi berlangsung
singkat dan orang-orang menjadi terinfeksi kembali, "pertarungan kedua" dengan
virus corona kemungkinan akan jauh lebih ringan daripada yang pertama. Ia
mengatakan, bahkan setelah tubuh berhenti memproduksi antibodi penawar, sebagian
dari sel memori kekebalan dapat mengaktifkan kembali respons secara efektif.
Mekanisme kerja sistem imun tubuh terhadap coronavirus
Cara utama dalam penyebaran diperkirakan melalui tetetas ketika seseorang
batuk atau saat menyentuh bagian mulut, hidung, atau mata menggunakan tangan
yang terdapat virus corona, saat itulah perjalanan virus memasuki ke dalam tubuh
yang tujuannya ke arah limfa, pencernaan, atau paru-paru. Sehingga akan
memunculkan beberapa gejala yang di alami. Walaupun sedikit, virus corona dapat
menyebabkan dampak yang sangat berbahaya.
Paru-paru di dalamnya di kelilingi oleh miliaran sel epitel, yang mana
meruapakan tempat terinfeksinya bagian tubuh terhadap virus. Virus corona
terhubung dengan reseptor spesifik pada membrane korban, dan menyuntikan materi
genetiknya ke sel tubuh korban.

Pada saat ini, sel tubuh tidak menyadarinya, sehingga virus menjalankan
perintah untuk merakit dan menyalin ulang sel virusnya, dan sel tubuhpun terinfeksi
hingga banyak dan menyebabkan sel tubuh memecahkan sel virus yang di rakit serta
salin tadi akan meledak keluar dan menginfeksi sel tubuh lainnya.
Jumlah sel yang terinfeksi meningkat dengan tajam setelah 10 hari masa
inkubasi, sehingga milyaran virus corona membanjiri seluruh paru-paru korban,
meskipun dampak yang di timbulkan kepada korban tidak berarti.

Pada saat itu, sitem imun tubuh korban menuju ke paru-paru untuk menyerang
virus corona tersebut, tetapi virus corona juga ikut menginfeksi terhadap sel imun
korban, sehingga membuat sistem imun di dalam tubuh kebingungan.

Sel imun dalam berkomunikasi menggunakan sinyal kimia yang di namakan


sitikon untuk menyebarkan sinyal reaksi kepada sel imun lainnya. Sel imun yang
terinfeksi tadi membuat reaksi yang berlebihan dan membuat kekacauan pada sistem
imun, membuat sel imun lainnya berdatangan hingga menyebabkan kerusakan.
Sel yang menghancurkan pertama adalah Neutrofil dan Killer T Cells. Sel
pertama neutrofil yang merupakan sel pembunuh patogen termasuk sel sehat, begitu
mereka datang bergerombol dan mengeluarkan enzim yang menghancurkan sel imun
terinfeksi dan bahkan sel imun sehat lainnya. Sel kedua yaitu Killer T Cells, biasanya
membuat sel yang terinfeksi agar menghancurkan diri, tetapi yang mereka juga sama
bingungnya, sehingga juga mememrintahkan sel sehat untuk menghancurkan diri.

Hal ini menyebabkan kerusakan yang sangat besar, karena semakin banyak
sel imun yang datang, sehingga banyak jaringan sehat dari paru-paru ikut
terhancurkan. Ini biasanya menjadi sangat buruk hingga menyebabkan kerusakan
permanen. Umumnya sistem imun dalam tubuh akan kembali normal dengan
sendirinnya secara perlahan, dan mencegah agar virus menginfeksi kembali. Sistem
imun telah berjuang selama seminggu, dan membuat jutaan antivirus.
Reff:
1. Dandy BB, Sari Hardiyanto. Pasien yang Sembuh dari Corona Bisa Jadi Kebal
asalkan Memenuhi Syarat. 2020.
<https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/26/163100865/pasien-yang-
sembuh-dari-corona-bisa-jadi-kebal-asalkan-memenuhi-syarat?page=2>
2. About the Coronavirus & What You Should Do. Youtube Kurzgesagt In a
Nutshell. 2020. < https://sites.google.com/view/sourcescorona>

Anda mungkin juga menyukai