Anda di halaman 1dari 19

``

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pelatihan Penanganan Mandiri (P2M)


dalam upaya antisipasi penyakit ISPA akibat KARHUTLA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M)

Diusulkan Oleh:

Muhammad Ilham; 1710912210024; 2017


Annisa Sujarwati; 1910912120001; 2019
Dominicha Ernalem Tarigan; 1910912320020; 2019

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARBARU
2019
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Kegiatan : Pelatihan Penanganan Mandiri (P2M)


dalam upaya antisipasi penyakit ISPA
akibat KARHUTLA
2. Bidang Kegiatan : PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad Ilham
b. NIM : 1710912210024
c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lambung Mangkurat
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Kasuti II No 29C
f. Email : il.muhammadilham04@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 (Tiga) Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ratna Setyaningrum SKM MSc
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP :

6. Biaya Kegiatan Total


a. Kemristekdikti : Rp.12.500.000,00-,
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan

Banjarbaru, 20 Oktober 2019

Menyetujui
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Ketua Pelaksana Kegiatan

(Fauzie Rahman, SKM, MPH) (Muhammad Ilham)


NIP. 19860421 200812 1 002 NIM. 1710912210024

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,


dan Alumni,

(Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc) (Ratna Setyaningrum SKM MSc)


NIP. 19640105 199003 1 023 NIDK.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Program ......................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................ 2
1.5 Manfaat Program ....................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN....................... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Perencanaan dan Persiapan......................................................................... 4
3.2 Pelaksanaan Metode................................................................................... 4
3.3 Cara Kerja .................................................................................................. 5
3.4 Monitoring dan Evaluasi Penilaian............................................................. 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................... 6
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Anggaran Biaya................................................................................6


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bencana alam yang sering terjadi di negara maju dan berkembang pada
saat musim kemarau adalah kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA).
Kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) memiliki dampak yang sangat
buruk bagi makhluk hidup, seperti hilangnya habitat hewan-hewan, rusaknya
pepohonan serta tanaman yang ada di daerah itu, dan menimbulkan kabut asap
yang sangat berbahaya bagi seluruh makhluk hidup. Penyebab kebakaran
hutan dan lahan ada 2 faktor, yaitu: faktor alam dan faktor manusia. Faktor
alam, seperti faktor musim kemarau lahan gambut akan mengalami
kekeringan sampai kedalaman tertentu dan sangat mudah untuk terbakar.
Sedangkan faktor manusia disebabkan kepadatan penduduk yang kurang
memahami arti pentingnya hutan, selain itu bisa disebabkan penduduk
kekurangan ekonomi dan memanfaatkan pembakaran hutan sebagai pembuka
usaha atau perusahaan[CITATION Ros19 \l 1033 ].
Kabut asap mengandung hasil oksidasi nitrogen yang sangat berbahaya
bagi tubuh, seperti nitrogen dioksida, ozon troposferik, VOCs (volatile
organic compounds), dan peroxyacyl nitrat (PAN). Kabut asap dalam keadaan
berat dapat merusak serta menyebabkan penyakit pernafasan, seperti
emphysema, bronchitis, dan asma. Kabut asap yang tebal dan bertahan lama
sangat berpengaruh bagi kesehatan, apalagi untuk penduduk di daerah sekitar
lokasi kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) tersebut dapat menyebabkan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bagi anak-anak, dewasa, maupun
lanjut usia. Masyarakat mengeluh karena banyak juga yang mengalami daya
fisik yang menurun, serta rentan sekali terhadap penyakit flu, pilek, batuk, dan
demam yang tinggi. Masyarakat Banjarbaru khususnya di wilayah Cempaka,
Liang Anggang, dan Landasan Ulin merasakan kabut asap tersebut (Utama IS,
2019).
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah suatu penyakit
yang menyerang saluran pernafasan, serta mudah menular dan bisa
menyebabkan kematian. Pencegahan penularan ISPA juga dapat dilakukan
dengan cara imunisasi, ada vaksin tiga jenis virus flu yang formulanya setiap
tahun berganti untuk menghindari resiko virus kebal pada vaksin. Penanganan
secara mandiri oleh masyarakat sangat diperlukan, jangan membakar hutan
dan lahan secara sembarangan, gunakan masker atau jangan keluar rumah saat
kabut asap, edukasi bahwa hutan sangat penting dan kesehatan harus dijaga
(Mardiah W dkk, 2017).

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam proposal kreativitas mahasiswa ini adalah
“Bagaimana melatih masyarakat dalam penanganan mandiri terhadap penyakit
ISPA akibat KARHUTLA?”

1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA
akibat KARHUTLA melalui “Pelatihan Penanganganan Mandiri (P2M)”
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini yaitu :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan dari penyakit ISPA yang disebabkan oleh KARHUTLA.
2. Memandirikan masyarakat dalam menangani penyakit ISPA dan
KARHUTLA.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Target luaran dari akhir kegiatan ini adalah :
a. Adanya upaya preventif terhadap ISPA pada masyarakat dengan menerapkan
Pelatihan Penanganan Mandiri (P2M).
b. Adanya perubahan sikap masyarakat yang tidak peduli menjadi peduli terhadap
KARHUTLA.
c. Adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit ISPA.
d. Kegiatan Pelatihan Penanganan Mandiri (P2M) dapat diterapkan dan
dikembangkan di tempat lain.
1.5 Kegunaan
Program pengabdian masyarakat ini berguna untuk mengatasi terjadinya penyakit
ISPA yang diakibatkan oleh KARHUTLA pada lingkungan lahan basah dan
memberikan kesadaran serta pengetahuan kepada masyarakat terhadap penyakit
ISPA.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) masih merupakan masalah


kesehatan yang utama. Beberapa penyakit ISPA antara lain adalah
influenza, sinusitis, laryngitis, faringitis, tonsilitis, epiglotitis dan
pneumoni. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan hal yang sangat penting
karena penyakit ini mudah menular dan dapat menyebabkan kematian, Hal-hal yang bisa
terjadi antara lain perdarahan paru-paru, gagal napas akut (acute respiratory distress
syndrome/ARDS), hingga kematian sebelum hal ini terjadi maka masyarakat memerlukan
pelatihan penanganan mandiri (P2M) dalam upaya antisipasi penyakit ISPA akibat
KARHUTLA.

Kasus ISPA dibedakan menjadi dua, yakni dari usia dibawah lima tahun dan
diatas lima tahun. Pada Januari hingga Juli terdata kasus ISPA di Banjarbaru totalnya
mencapai 26.664 kasus. Dari kasus ini, usia dibawah lima tahun sebanyak 8.314
sedangkan untuk usia di atas lima tahun sebanyak 18.350. Penyakit ISPA ini
mengalami peningkatan, dari tahun 2018 sebanyak 23.177 kasus. Lokasi kasus ISPA
di Banjarbaru banyak menimpa daerah Cempaka.
Pada rentang bulan Juni, Juli, dan Agustus meningkat, kemudian pada September
mengalami penurunan. Data kunjungan ke Puskesmas se Kota Banjarbaru pada Juni
ada 2.733 kasus, Juli ada sebanyak 3.750 kasus, dan Agustus meningkat menjadi
4.295. Namun untuk bulan September hingga Minggu ke tiga, kunjungan ISPA ada
penurunan menjadi 3.140 kasus. Namun pada saat peningkatan ISPA itu tidak ada
pasien ISPA sampai meninggal dunia, sedangkan pada saat penurunan ISPA
masyarakat tetap dihimbau agar menggunakan masker dan berhati-hati.
Sasaran program ini adalah untuk semua masyarakat, sasaran daerah yang terkena
ISPA ini berdasarkan hasil Dinas Kesehatan. Selain itu, jika dilihat dari persamaan
antara masyarakat dan sasaran, hal ini diharapkan dapat memudahkan pelatihan dan
penanganan penyakit ISPA, serta bisa memandirikannya dalam upaya antisipasi atau
upaya pencegahan terhadap penyakit tersebut. Bukan hanya daerah lingkungan itu
saja, tetapi kami harap masyarakat yang kami berikan pembekalan atau pengetahuan
penyakit ISPA bisa memperluas pengetahuan itu sampai ke daerah-daerah yang
lainnya.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Program Pelatihan Penanganan Mandiri (P2M) Dalam Upaya


Antisipasi Penyakit ISPA Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
(KARHUTLA) merupakan suatu inovasi program dalam rangka kegiatan
preventif kejadian ISPA yang kerap terjadi akibat kejadian kebakaran
hutan dan lahan yang menjadi penyakit akut menular epidemik musiman
di Indonesia. ISPA ditandai oleh radang saluran pernapasan dan biasanya
ditunjukkan oleh terjadinya demam mendadak, menggigil, nyeri otot,
keletihan luar biasa, nyeri tenggorokan, dan batuk. Penularan infeksi
terjadi dalam jarak dekat, terutama melalui droplet dan kadang-kadang
melalui kontak. Sampai sekarang, belum diperoleh cukup bukti yang
menunjukkan bahwa infeksi ditularkan melalui udara di antara manusia di
fasilitas pelayanan kesehatan. ISPA jika tidak ditangani secara serius bisa
merenggut nyawa. Sehingga perlu diadakan pelatihan penanganan ISPA
pada masyarakat agar dapat menangani kejadian ISPA secara mandiri.
Secara garis besar program Pelatihan Penanganan Mandiri (P2M) Dalam
Upaya Antisipasi Penyakit ISPA Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
(KARHUTLA) adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan perencanaan terhadap tempat dan sasaran
pelaksanaan program. Tempat yang kami pilih yaitu Cempaka, Kota
Banjarbaru. Kami juga menentukan pihak yang akan dilibatkan dalam
program ini yaitu (Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Badan Lingkungan
Hidup Kota Banjarbaru, Puskesmas setempat, Program Studi Kesehatan
Masyarakat, tokoh masyarakat, serta Tim Pengabdian Masyarakat). Serta
mengadakan pertemuan awal antara dosen pembimbing dan ketua serta
anggota tim, menetapkan joblist, menetapkan time frame kegiatan, survei
pendahuluan serta struktur organisasi pelaksanaan.
Persiapan dalam strategi ini yaitu melakukan advokasi kepada instansi-
instansi serta pihak-pihak yang terlibat dalam program ini. Persiapan
selanjutnya adalah perencanaan pelaksanaan pelatihan, survey lapangan,
perizinan, penentuan sarana dan prasarana, dan sosialisasi kepada masyarakat
sasaran.
2.Pelaksanaan
a. Program Lidi ( Sosialisasi dan Diskusi)
Program sosialisasi bertujuan untuk menyampaikan maksud dan
tujuan kita datang ke desa tersebut. Selain itu sosialisasi juga untuk
mengenalkan kepada kader setempat tentang pentingnya menjaga
lingkungan sekitar terutama pada sungai. Sosialisasi yang diberikan yaitu
tentang penting nya menjaga sungai, jadi remaja yang ada disana diberikan

1
bekal untuk mengetahui cara-cara menjaga sungai serta mengetahui apa
saja dampak negatif saat kita melakukan hal hal yang dapat merusak
sungai, serta diberikan pengetahuan tentang dampak positif jika kita dapat
menjaga sungai. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan diskusi, Diskusi
bertujuan untuk lebih mendekatkan seluruh pihak yang ada terlibat.
Diskusi juga bertujuan agar mereka dapat memberikan masukan kritik
serta saran tentang cara menjaga lingkungannya, diskusi ini dilakukan satu
kali dalam satu minggu agar dapat mengetahui perkembangan apa saja
yang sudah mereka lakukan. Dalam program ini akan diselingi dengan pre
test dan post test untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran.

b. P2M
Pelaksaaan kegiatan ini memiliki detail seperti berikut:
i. Waktu dan Tempat
Program ini akan dilaksanakan pada bulan September 2020 dan akan
diselenggarakan di Cempaka, Kota Banjarbaru.
ii. Peserta
Peserta yang akan menjadi sasaran program ini adalah masyarakat Cempaka,
Kota Banjarbaru.
iii. Peralatan
Peralatan yang akan digunakan guna tercapainya tujuan progam diantaranya
adalah
sebagai berikut :
 Pamflet untuk di bagikan
 Leaflet untuk di bagikan
 Microphone
 Sound system
 LCD proyektor
 Laptop (slide powerpoint dan video)
 Masker sebagai contoh alat peraga
 Handuk sebagai contoh alat peraga
iv. Pelaksanaan Program Pelatihan
a. Pemutaran video mengenai ISPA
Di dalam program ini, ditayangkan video mengenai ISPA dalam
rangka menambah pengetahuan awal masyarakat mengenai ISPA.
Pemilihan media video dikarenakan video merupakan media yang
berbentuk audio-visual yang efektif sebagai media sosialisasi di
masyarakat.
b. Penyuluhan penanganan ISPA
Penyuluhan dilakukan setelah pemutaran video sebagai pemantapan
pengetahuan yang diberikan mengenai ISPA serta penanganannya.
c. Pelatihan penggunaan masker dan Alat Pelindung Diri (APD)

2
Pelatihan dilakukan dengan cara tutorial penggunaan masker yang baik
dan benar serta alat pelindung diri untuk penanganan mandiri yang bisa
didapatkan dari sekitar seperti handuk basah sebagai alat bantu pernafasan.

c. Evaluasi
Penilaian keberhasilan kegiatan ini terlihat dari meningkatnya penetahuan
masyarakat setempat serta bisa mempraktekkan penanganan penanggulangan
ISPA secara mandiri.

3
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Biodata Ketua,Anggota, dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1 Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Ilham
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kesehatan Masyarakat
4 NIM 1710912210024
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 04 November 1999
6 E-mail Il.muhammadilham04@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089643804247

A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN BASIRIH 5 MTsN BAN- SMAN 2
BANJARMASIN SEL 2 BANJARMASIN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

B. Pemakalah Sumber Ilmiah (Oral Persentation)


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tahun
Ilmiah/Seminar
1

C. Penghargaan Dalam 10 TahunTerakhir (dari Pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)
No. Judul Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-M

Banjarbaru, 20 Oktober 2019


Ketua Pelaksana

Muhammad Ilham
NIM. 1710912210024
Lampiran 1.2 Biodata Anggota 1
B. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Annisa Sujarwati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Masyarakat
4 NIM 1910912120001
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

D. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

E. Pemakalah Sumber Ilmiah (Oral Persentation)


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tahun
Ilmiah/Seminar
1

F. Penghargaan Dalam 10 TahunTerakhir (dari Pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)
No. Judul Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-M

Banjarbaru, 20 Okrober 2019


Anggota Tim

Annisa Sujarwati
NIM. 1910912120001
Lampiran 1.3 Biodata Anggota 2

C. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dominicha Erlalem Tarigan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Masyarakat
4 NIM 1910912320020
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

G. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

H. Pemakalah Sumber Ilmiah (Oral Persentation)


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tahun
Ilmiah/Seminar
1

I. Penghargaan Dalam 10 TahunTerakhir (dari Pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)
No. Judul Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-M

Banjarbaru, 20 Oktober 2019


Anggota Tim

Dominicha Ernalem Tarigan


NIM. 1910912320020
Lampiran 1.4. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
N Nama/NIM Program Bidang Waktu Uraian Tugas
o Studi Ilmu (jam/m
inggu)
1 Muhammad Kesehatan Kedokteran 8 jam/ a. Bertanggung
. Ilham/ Masyarakat 1 jawab dalam
1710912210024 minggu membuat
(Ketua Pelaksana) perizinan
dengan mitra
b. Bertanggung
jawab dalam
penyusunan
indikator
keberhasilan
c. Bertanggun
jawab dalam
mengumpulka
n referensi
terkait
2 Annisa Kesehatan Kedokteran 10 a. Bertanggung
. Sujarwati/191091 Masyarakat jam/1 jawab dalam
2120001 minggu perencanaan
(Anggota 1) program
b. Bertanggung
jawab dalam
input dan
output
c. Bertanggung
jawab dalam
persiapan
instrumen
3 Dominicha Kesehatan Kedokteran 8 jam/1 a. Bertanggung
. Ernalem Masyarakat minggu jawab dalam
Tarigan/1910912 desain
320020 promosi
(Anggota 2) kesehatan
b. Bertanggungj
awab dalam
pengeditan
laporan
kegiatan
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. A. Yani Km. 36,00 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Ilham
NIM : 1710912210024
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM M saya dengan judul: “Pelatihan
Penanganan Mandiri (P2M) dalam upaya antisipasi penyakit ISPA akibat
KARHUTLA” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah karya asli
kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Banjarbaru, 20 Oktober 2019

Mengetahui, Yang Menyatakan,


Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
FK ULM,

(Fauzie Rahman, SKM, MPH) Muhammad Ilham


NIP. 19860421 200812 1 002 NIM. 1710912210024

Anda mungkin juga menyukai