Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 225/KM.1/2016 TENTANG
URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI
LINGKUNGAN KANTOR PUSAT DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

2. IKHTISAR JABATAN:

Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian


dukungan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak (DJP).

3. TUJUAN JABATAN:

Terwujudnya koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian


dukungan administrasi kepada semua unsur di lingkungan DJP dalam rangka
mendukung kinerja organisasi secara keseluruhan guna terlaksananya tugas
dan fungsi DJP secara optimal.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Mengoordinasikan pembentukan, penyempurnaan, dan pengembangan


unit organisasi, prosedur dan metode kerja, ketatalaksanaan, dan
analisis jabatan, untuk mendapat persetujuan/pengesahan.
4.2. Membina konsultan pajak yang telah mempunyai ijin praktik dengan
menelaah dan mengevaluasi konsep surat pengawasan konsultan pajak
agar terselenggara profesi konsultan pajak yang profesional.
4.3. Menetapkan rencana kebutuhan pegawai, penyusunan formasi, dan
pelaksanaan pengadaan pegawai DJP.
4.4. Menetapkan urusan kepegawaian yang meliputi penatausahaan
kepegawaian, pengangkatan, penempatan, kepangkatan, penggajian,
mutasi, promosi, pemberhentian, dan pensiun pegawai yang menjadi
kewenangannya.
4.5. Menetapkan proses mutasi, promosi, perbantuan, pengangkatan,
kepangkatan, pemberhentian, perijinan, dan pemensiunan untuk
menjamin terlaksananya tertib administrasi kepegawaian.
-2-

4.6. Membina kepegawaian yang meliputi penilaian, pengembangan,


pendidikan dan pelatihan, kesejahteraan, penghargaan, cuti, hukuman
disiplin, dan rehabilitasi pegawai DJP untuk meningkatkan motivasi
kerja dan prestasi kerja pegawai.
4.7. Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-
KL) sebagai dasar pembuatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Kantor Pusat DJP dan unit-unit vertikal dibawahnya serta
laporan keuangan Direktorat Jenderal.
4.8. Menetapkan proses pengadaan, penyimpanan, distribusi, inventarisasi,
pemeliharaan dan penghapusan Barang Milik Negara (BMN) melalui
evaluasi konsep laporan Kepala Bagian Perlengkapan agar tercipta
tertib administrasi perlengkapan.
4.9. Membina pelaksanaan tata usaha persuratan, keprotokolan, kearsipan,
dan rumah tangga dalam rangka mendukung kelancaran tugas.
4.10. Menetapkan konsep tanggapan atau jawaban dari para Kepala Bagian
atas masalah yang diajukan oleh pihak internal atau pihak eksternal
DJP yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat
Jenderal.
4.11. Mengordinasikan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan
Laporan Kinerja (LAKIN) DJP.
4.12. Menetapkan kelengkapan administratif konsep Renstra dan LAKIN tiap-
tiap Direktorat dan Kantor Wilayah (Kanwil) untuk disahkan oleh
Direktur Jenderal.
4.13. Menetapkan arah pengembangan/penyempurnaan Standard Operating
Procedures (SOP) yang berorientasi pada sistem penjaminan mutu di
Sekretariat Direktorat Jenderal.
4.14. Menyetujui tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari
instansi pengawasan fungsional.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:

5.1. Rencana kerja DJP dan Sekretariat DJP.


-3-

5.2. Disposisi/Instruksi lisan maupun tertulis dari Direktur Jenderal.


5.3. Data laporan berkala berupa laporan mingguan, bulanan dan
triwulanan serta tahunan dari unit-unit kerja di lingkungan Direktorat
Jenderal.
5.4. Surat-surat masuk dan konsep-konsep surat atau net surat keluar.
5.5. Usulan, saran, pendapat, telaahan yang diajukan oleh para Kepala
Bagian.
5.6. Informasi-informasi jabatan di lingkungan DJP.
5.7. Usulan pembentukan, penyempurnaan, pengembangan organisasi,
eselonisasi, jabatan fungsional dan ketatalaksanaan.
5.8. Usulan kepegawaian di lingkungan DJP.
5.9. Hasil analisis kebutuhan diklat dan data rencana diklat DJP.
5.10. DIPA dari unit-unit organisasi di lingkungan DJP.
5.11. Surat pengesahan DIPA.
5.12. Data laporan berkala realisasi DIPA.
5.13. Laporan-laporan pengelolaan perlengkapan.
5.14. Laporan-laporan kerumahtanggaan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:

6.1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara


Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687).
6.2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279).
6.3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
6.4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).
-4-

6.5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400).
6.6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5166).
6.7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494).
6.8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5767.
6.9. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan
Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3432).
6.10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5533).
6.11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5655).
6.12. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
51).
-5-

6.13. Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja


Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 61).
6.14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara.
6.15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1617).
6.16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.01/2014 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1217).
6.17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.05/2015 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 455).
6.18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1413).
6.19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1926).
6.20. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2003 tentang
Tenaga Pengkaji di lingkungan DJP.
6.21. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 465/KMK.01/2015 tentang
Delegasi dan Mandat Menteri Keuangan kepada Pejabat di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak untuk Menandatangani Surat dan/atau
Keputusan di Bidang Kepegawaian.
6.22. Sistem informasi DJP.
-6-

7. HASIL KERJA:

7.1. Konsep pembentukan, penyempurnaan, dan pengembangan unit


organisasi, prosedur dan metode kerja, ketatalaksanaan, dan analisis
jabatan di lingkungan DJP.
7.2. Surat Izin Praktik, Pembekuan Izin Praktik, Pengaktifan Kembali, dan
Pencabutan Izin Praktik Konsultan Pajak.
7.3. Tersedianya pegawai DJP sebagai hasil dari pengadaan pegawai.
7.4. Terselenggaranya penatausahaan kepegawaian, pengangkatan,
penempatan, kepangkatan, penggajian, mutasi, promosi,
pemberhentian, dan pensiun pegawai DJP.
7.5. Terselenggaranya proses mutasi, promosi, perbantuan, pengangkatan,
kepangkatan, pemberhentian, perijinan, dan pemensiunan pegawai
DJP.
7.6. Terselenggaranya penilaian, pengembangan, pendidikan dan pelatihan,
kesejahteraan, penghargaan, cuti, hukuman disiplin, dan rehabilitasi
pegawai DJP.
7.7. RKA-KL, DIPA, dan Laporan Keuangan DJP.
7.8. Terselenggaranya pengadaan, penyimpanan, distribusi, inventarisasi,
pemeliharaan dan penghapusan BMN.
7.9. Terselenggaranya tata usaha persuratan, keprotokolan, kearsipan, dan
kerumahtanggaan.
7.10. Surat tanggapan atau jawaban.
7.11. RKT dan LAKIN DJP.
7.12. Kelengkapan administratif konsep Renstra dan LAKIN tiap-tiap
Direktorat dan Kanwil
7.13. Arah pengembangan/penyempurnaan SOP.
7.14. Tindak lanjut LHP.
-7-

8. WEWENANG:

8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada pimpinan.


8.2. Mengoreksi dan memaraf/menandatangani nota dinas, surat, dan/atau
laporan.
8.3. Menetapkan prioritas atas konsep penataan organisasi dan
ketatalaksanaan yang diusulkan dari unit terkait.
8.4. Melaksanakan pelimpahan wewenang di bidang kepegawaian.
8.5. Mencairkan dana atau menolak pembayaran yang tidak sesuai dengan
peruntukannya.
8.6. Membentuk tim pengadaan.

9. TANGGUNG JAWAB:

9.1. Kebenaran atas usul, saran, dan pendapat yang diajukan.


9.2. Kebenaran atas konsep nota dinas, surat, dan/atau laporan.
9.3. Arah penataan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan DJP.
9.4. Kebenaran keputusan mutasi kepegawaian dan hukuman disiplin.
9.5. Kebenaran RKA-KL, DIPA, dan laporan keuangan DJP.
9.6. Menjamin tersedianya BMN dan kebenaran penatausahaan BMN di
lingkungan DJP.

10. DIMENSI JABATAN:

10.1. Dimensi Finansial:


1.1.1. Jumlah anggaran yang dikelola: Rp2.707.813.966.000,00 (dua
triliun tujuh ratus tujuh miliar delapan ratus tiga belas juta
sembilan ratus enam puluh enam rupiah).
10.2. Dimensi Non Finansial:
10.2.1. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM): 38.036 (tiga puluh
delapan ribu tiga puluh enam) orang.
10.2.2. Jumlah Unit Kerja Kantor Pusat DJP: 15 (lima belas) unit kerja.
-8-

10.2.3. Jumlah Instansi Vertikal: 33 (tiga puluh tiga) Kanwil, 341 (tiga
ratus empat puluh satu) KPP, 207 (dua ratus tujuh) Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).
10.2.4. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT): 5 (lima) UPT.

11. HUBUNGAN KERJA:

11.1. Direktur Jenderal Pajak.


11.2. Para Pejabat Eselon II dan III di lingkungan DJP.
11.3. Para Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan.
11.4. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan.
11.5. Para Pejabat Instansi lain.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Kurang akuratnya informasi atau database mengenai kepegawaian, keuangan,


dan perlengkapan DJP yang dapat menghambat kelancaran pelaksanaan
tugas, sehingga diperlukan perbaikan atau penyempurnaan sistem informasi
manajemen yang terkait dengan urusan kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan DJP.

13. RISIKO JABATAN:

Tidak ada.

14. SYARAT JABATAN:

14.1. Pangkat/Golongan: Pembina Utama Muda/IVc.


14.2. Pendidikan Formal: Strata 2 (S-2).
14.3. Diklat/Kursus:
14.3.1. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tk.II.
-9-

14.3.2. Diklat Teknis Dasar Perpajakan.


14.4. Syarat Lainnya:
14.4.1. Standar kompetensi manajerial:
14.4.4.1. Visioning.
14.4.4.2. In Depth Problem Solving and Analysis.
14.4.4.3. Decisive Judgment.
14.4.4.4. Championing Change.
14.4.4.5. Planning & Organizing.
14.4.4.6. Quality Focus.
14.4.4.7. Continuous Improvement.
14.4.4.8. Stakeholder Focus.
14.4.4.9. Integrity.
14.4.4.10. Continuous Learning.
14.4.4.11. Managing Others.
14.4.4.12. Organizational Savvy.
14.4.4.13. Relationship Management.
14.4.4.14. Conflict Management.
14.4.4.15. Interpersonal Communication.
- 10 -

15. KEDUDUKAN JABATAN:

Direktur Jenderal Pajak

Sekretaris Direktorat
Jenderal

Kepala Bagian Organisasi


dan Tata Laksana

Kepala Bagian
Perencanaan,
Pengembangan, dan
Pemberhentian Pegawai

Kepala Bagian Mutasi dan


Kepangkatan

Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian
Perlengkapan

Kepala Bagian Umum

Direktur Potensi,
Direktur
Direktur Peraturan Direktur Peraturan Direktur Pemeriksaan Direktur Penegakan Direktur Keberatan Kepatuhan, dan
Ekstensifikasi dan
Perpajakan I Perpajakan II dan Penagihan Hukum dan Banding Penerimaan
Penilaian
Perpajakan

Direktur Penyuluhan, Direktur Kepatuhan


Direktur Transformasi
Pelayanan, dan Direktur Teknologi Internal dan Direktur Transformasi Direktur Perpajakan Direktur Intelijen
Teknologi Komunikasi
Hubungan Informasi Perpajakan Transformasi Sumber Proses Bisnis Internasional Perpajakan
dan Informasi
Masyarakat Daya Aparatur

Anda mungkin juga menyukai