Askep Post Partum Miftakhul Vivi (071202020)
Askep Post Partum Miftakhul Vivi (071202020)
Disusun oleh :
Ny. Y berusia 24 tahun dirawat di bangsal post partum rumah sakit X setelah melahirkan anak
pertamanya 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik: TD 110/70 mmHg, Nadi 100 kali per menit,
frekuensi napas 20 kali per menit, suhu 37 derajat celcius, Payudara: kenyal, ASI belum keluar, puting
kiri inverted, Abdomen: TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, terdapat striae dan linea nigra, vesika
urinari penuh (pasien takut buat air kecil karena ada jahitan) genitalia: terdapat jahitan episiotomi,
lokhea rubra. Bayi rewel, menangis saat disusui oleh ibunya, tampak posisi menyusui tidak tepat, bayi
menghisap tidak kuat, ibu tampak cemas, wajah berkeringat, kesulitan saat merubah posisi, meringis
menahan sakit, tidak ada yang menunggu ibu saat di rumah sakit karena suaminya harus bekerja.
Pasien ingin menunda kehamilan berikutnya namun belum mengetahui metode KB yang tepat .
I. Pengkajian
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. Y
Umur : 24 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Bangsa : Indonesia
Alamat : Ungaran
Diagnosa Medis : G0P1A0
Tanggal Masuk RS : 1 April 2021
Tanggal Pengkajian : 2 April 2021
Keterangan :
: pasien
: laki-laki
: Hubungan saudara
Memungkinkan
masuk
mikroorganisme
Risiko infeksi
Ansietas
Menyusui tidak
efektif
b. Prioritas dignosa keperawatan
1. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan kondisi pasca persalinan
2. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit
3. Ansietas berhubungan dengan krisis maturasional
4. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
c. Rencana keperawatan
Hari
No
/ SDKI SLKI SIKI TTD
Dx
Tgl
1 Ketidaknyamanan L.07061) Status (I.08238) Manajemen Kartik
Nyeri
pasca partum Kenyamanan a
Tindakan :
(D.0075) Pascapartum Observasi
1. Identifikasi lokasi,
Setelah dilakukan
karakteristik,
tindakan keperawatan durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
diharapkan status
nyeri.
aktivitas pasien 2. Identifikasi skala
nyeri.
meningkat dengan
3. Identifikasi respons
kriteria hasil capaian: nyeri non verbal.
4. Identifikasi faktor
1. Meringis dari
yang memperberat
skala 5 dan memperingan
nyeri.
(meningkat)
5. Identifikasi
diturunkan ke pengaruh nyeri
terhadap kualitas
skala 2 (cukup
hidup.
menurun) 6. Monitor
keberhasilan terapi
2. Luka episiotomi
komplementer yang
dari skala 5 sudah diberikan.
7. Monitor efek
(meningkat)
samping
diturunkan ke penggunaan
analgesik.
skala 2 (cukup
Terapeutik
menurun) 1. Berikan teknik
nonfarmakologis
3. Kontraksi uterus untuk mengurangi
rasa nyeri
dari skala 5
2. Pertimbangkan
(meningkat) jenis dan sumber
nyeri dalam
diturunkan ke
pemilihan strategi
skala 2 (cukup meredakan nyeri
Edukasi
menurun)
1. Jelaskan penyebab,
4. Berkeringat dari periode, dan pemicu
nyeri
skala 5
2. Jelaskan strategi
(meningkat) meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor
diturunkan ke
nyeri secara
skala 2 (cukup mandiri
4. Anjurkan teknik
menurun)
nonfarmakologi
5. Frekuensi nadi untuk mengurangi
rasa nyeri
dari skala 2
Kolaborasi
(cukup 1. Kolaborasi
pemberian
meningkat)
analgesik, jika
diturunkan ke perlu
skala 5
(menurun)
2 Risiko infeksi (L.14128) Kontrol Pencegahan infeksi Kartik
(I.14539)
(D.0142) Resiko a
Tindakan :
Setelah dilakukan Observasi
tindakan diharapkan 1. Monitor tanda dan
gejala infeksi local
pasien dapat dan sistemik
mengontrol resiko Terapeutik
1. Pertahankan teknik
infeksi dengan aseptic pada pasien
kriteria hasil: berisiko tinggi
Edukasi
1. Kemampuan 1. Jelaskan tanda dan
mencari informasi gejala infeksi
2. Ajarkan cara
tentang faktor
mencuci tangan
risiko dari skala 4 dengan benar
3. Ajarkan cara
ditingkatkan ke
memeriksa kondisi
skala 5. luka atau luka
operasi
2. Kemampuan
mengidentifikasi
faktor resiko dari
skala 3
ditingkatkan ke
skala 4.
3. Kemampuan
melakukan
strategi kontrol
resiko dari skala 4
ditingkatkan ke
skala 5.
4. Kemampuan
mengubah
perilaku dari skala
4 ditingkatkan ke
skala 5.
5. Komitmen
terhadap strategi
dari skala 4 ke
skala 5.
6. Kemampuan
menghindari
faktor resiko dari
skala 4 ke skala 5.
d. Implementasi
Hari/tangga Dx Tindakan TTD
l
Ketidaknyamanan 1. Mengkaji nyeri Kartika
pasca partum 2. Memberikan terapi relaksasi nafas
dalam
3. Memberikan posisi nyaman
Risiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local Kartika
dan sistemik
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
3. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
Ansietas 1. Periksa ketegangan otot, frekuensi Kartika
nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
2. Monitor respons terhadap terapi
relaksasi
3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi
Menyusui tidak 1. Dukung ibu meningkatkan Kartika
efektif kepercayaan diri dalam menyusui
2. Berikan konseling menyusui
3. Ajarkan 4 posisi menyusui dan
perlekatan dengan benar
4. Ajarkan perawatan payudara
postpartum
e. Evaluasi