Anda di halaman 1dari 14

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIKA PADANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


Skripsi, 13 Mei 2019
RAHMADINI

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri


Tentang Penatalaksanaan Non Farmakologi Pada Dismenore Kelas X
Jurusan Pendidikan Keagamaan Di MAN 2 Padang

Xvii + 78 Halaman + 2 Bagan + 4 Tabel + 1 Gambar + 17 Lampiran

ABSTRAK

Dismenorea merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dikeluhkan


perempuan. Angka kejadian dismenorea di Indonesia 64,25%, tingginya angka
kejadian dapat disebabkan oleh penatalaksanaan dismenorea yang tidak diketahui
perempuan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan pada remaja putri,
dan merasa hal ini tidak biasa terjadi pada dirinya sehingga tidak paham
bagaimana cara mengatasi dismenorea sehingga dibutuhkan pendidikan
kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan non
farmakologi pada dismenorea.
Jenis penelitian yaitu Pre Eksperiment rancangan One Group Pre-test dan Post-
test. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Padang dan telah dilaksanakan pada Hari
Selasa 15 Januari 2019, Jumlah sampel penelitian sebanyak 34 siswi dimana
sampling yang digunakan Non Probability Sampling dengan teknik Total
Populasi. Peneliti mendapatkan data dengan cara memberikan kuesioner dan
dilihat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan non farmakologi pada
dismenorea. Data diolah dengan komputerisasi, dengan analisa univariat
menggunakan statistik deskriptif dan analisa bivariat menggunakan uji paired-
sample t-test dengan tingkat kemaknaan 95%.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata pengetahuan remaja putri
sebelum 7.03 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan 11.76 dan rata-rata
sebelum dan sesudah diberikan statistic t-test didapatkan nilai p-value = 0,000 (α
< 0,05).
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah adanya Pengaruh Pendidikan
Kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan non
farmakologi pada dismenore. Setelah pendidikan kesehatan diberikan diharapkan
remaja putri dapat mengaplikasikan penatalaksanaan non farmakologi dalam
mengatasi nyeri menstruasi tanpa tergantung kepada obat farmakologi.

Kata Kunci : Dismenorea, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan Remaja


Putri, Penatalaksanaan Non Farmakologi
Daftar Pustaka : 39 (2002– 2017)
SYEDZA SAINTIKA PADANG HEALTH SCIENCE OF SCHOOL
NURSING SCIENCE PROGRAM STUDY
Scription. 13 May 2019
RAHMADINI

The Influence of Health Education on Young Women Knowledge About Non-


Pharmacological Management in Dysmenorrhea at Class X Department of
Religious Education in MAN 2 Padang

Xvii + 78 Pages + 2 Charts + 4 Tables + 1 Pictures + 14 Attachments

ABSTRACT

Dysmenorrhea is a common health problem that is most complained by women.


The incidence rate of dysmenorrhea in Indonesia is 64.25%, the high incidence
can be caused by the management of dysmenorrhea that the women do not know.
This happens because of a lack of knowledge in teenage girls, and feels this is not
common to him so he does not understand how to deal with dysmenorrhea so
health education was needed. The aim of the study is to determine the effect of
health education on the knowledge of teenage girls about non-pharmacological
management of dysmenorrhoea.
This type of research is the Pre Experiment design of One Group Pre-test and
Post-test. This research was conducted on Tuesday, January 15, 2019. The total
sample of this study was 34 female students where the sampling used was Non
Probability Sampling with the technique of Total Population. The data was
processed using a computerized analysis using univariate analysis with
descriptive statistics and bivariate analysis using of paired-sample t-test with a
significance level of 95%.
Based on the results of the research it was found that the average knowledge of
the teenage girls before given a health education was 7.03 and 11.76 after being
given the health education and the average before and after the statistical t-test
the p-value obtained = 0,000 (α <0.05).
The results of this research is that there is an effect of the influence of health
education on the knowledge of teenage girls about non-pharmacological
management of dysmenorrhea. After health education is given teenage girls can
apply non-pharmacological management in dealing with menstrual pain without
depending on pharmacological drugs.

Keywords : Dysmenorrhea, Health Education, Teenage Girls Knowledge,


Non-Pharmacological Management
Bibliography : 39 (2002– 2017)
PENDAHULUAN
(Anurogo, D. dan Wulandari, A.
Masa remaja merupakan suatu 2011).
masa peralihan dari masa anak-anak Setiap perempuan memiliki
ke dewasa atau suatu proses tumbuh pengalaman menstruasi yang
ke arah kematangan yang mencakup berbeda-beda. Sebagian perempuan
kematangan mental, emosional, mendapatkan menstruasi tanpa
sosial dan fisik. (Pieter, Janiwarty. keluhan, namun tidak sedikit dari
2013). Pada tumbuh kembang remaja mereka yang mendapatkan
yang paling menonjol adalah menstruasi disertai keluhan berupa
perubahan fisik, dimana tubuh Dismenorea. Dismenorea merupakan
berkembang pesat sehingga nyeri perut bagian bawah yang
mencapai bentuk tubuh masa dewasa terkadang rasa nyeri tersebut
seperti pada laki-laki terjadi dirasakan meluas hingga ke
perubahan bentuk tubuh seperti pinggang, punggung bagian bawah
bentuk dada menjadi membidang, dan paha (Baziad, Ali. 2004).
serta jakun lebih menonjol, dan pada Dismenorea terbagi menjadi
perempuan seperti pinggul dan dua yaitu dismenorea primer dan
payudara yang membesar, serta dismenorea sekunder. Dismenorea
keadaan puting susu. Dan perubahan primer adalah seorang perempuan
lain yang lebih menonjol seperti alat yang merasakan nyeri menstruasi
reproduksi, kognitif dan psikososial. ditahun pertama, terjadi pada usia 12
(Aryani, 2010). tahun atau kurang dan biasanya
Salah satu tanda anak sudah lamanya menstruasi lebih lama.
memasuki masa remaja adalah masa Dismenorea sekunder yaitu rasa
pubertas. Masa pubertas adalah salah nyeri yang dialami perempuan pada
satu tahap perkembangan yang waktu menstruasi yang muncul
ditandai dengan kematangan organ ditahun kedua atau tahun berikutnya
seksual yang tercapainya (Pieter, Janiwarty, 2013).
kemampuan untuk bereproduksi, di Menurut data organisasi
mana salah satu tanda pubertas kesehatan dunia World Health
seorang perempuan yaitu dengan Organization (WHO) pada tahun
terjadinya menstruasi pertama atau 2016 didapatkan angka kejadian
menarche (Pieter, Janiwarty. 2013). Dismenorea didunia sangat besar.
Menstruasi merupakan proses Rata-rata lebih dari 50% perempuan
pelepasan dinding Rahim yang disetiap dunia mengalaminya. Dari
disertai dengan munculnya hasil penelitian di Amerika Serikat
perdarahan yang terjadi secara persentase kejadian Dismenorea
berulang pada seorang perempuan sekitar 60%. Swedia 72% (WHO,
setiap bulan, kecuali pada saat terjadi 2016).
nya kehamilan. Hari pertama Di Indonesia angka kejadian
terjadinya menstruasi dihitung Dismenorea sebesar 107.673
sebagai awal mulainya setiap siklus (64,25%) yang terdiri dari 59, 671
menstruasi (hari ke-1), dan jiwa (54,89%) mengalami
menstruasi akan berlangsung 3-7 Dismenorea primer dan 9.496 jiwa
hari, hari terakhir menstruasi adalah (9,36%) mengalami Dismenorea
waktu berakhirnya siklus menstruasi sekunder (info sehat, 2010). Di Jawa
sebelum mulai siklus menstruasi Timur jumlah remaja putri yang
reproduktif yaitu berusia 10-24 tahun secara non farmakologis. (Potter &
adalah sebesar 56.565 jiwa (1,07% Perry, 2005).
hingga 1,13%) (BPS Provinsi Jawa Penanggulangan Dismenorea
timur, 2010). Di Indonesia angka yang umum dilakukan oleh remaja
kejadian Dismenorea terdiri dari adalah menahan nyeri yang dirasakan
54,89% Dismenorea primer dan tanpa mengetahui yang akan
9,36% Dismenorea sekunder dilakukan dan mengkonsumsi obat-
(Kemenkes RI, 2016). obatan penghilang rasa nyeri yang
Dampak yang akan timbul dijual bebas tanpa konsultasi ke
pada Dismenorea seperti gangguan tenaga kesehatan. Hal ini pun akan
aktivitas sehari-hari dan tidak bisa berdampak negatif pada remaja
hadir di sekolah 1-7 hari setiap siklus karena tidak memahami atau
menstruasi pada 15% responden rendahnya pengetahuan. Rendahnya
berusia 15-17 tahun. Dismenorea pengetahuan remaja terhadap
tidak hanya menyebabkan gangguan Dismenorea yang didasari oleh
aktivitas tetapi juga memberi dampak pengetahuan akan lebih langgeng
bagi fisik, psikologis, sosial dan dari pada perilaku yang tidak
ekonomi terhadap perempuan didasari oleh pengetahuan, ini
diseluruh dunia, misalnya : terlihat dari cara remaja melakukan
perempuan merasa cepat letih dan penanggulangan Dismenorea
sering marah. Remaja dengan (Notoatmodjo, 2012).
Dismenorea berat mendapat nilai Pengetahuan merupakan hasil
yang rendah (6.5%), menurunnya dari tahu, dan ini terjadi setelah
konsentrasi (87.1%) dan tidak hadir orang melakukan pengindraan
disekolah (80.6%) (Tangchai,2004). terhadap suatu objek tertentu.
Secara umum penanganan Pengindraan terjadi melalui
nyeri Dismenorea terbagi dalam dua pancaindra manusia, yakmi indra
kategori yaitu penanganan penglihatan, pendengaran,
farmakologis dan non farmakologis. penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
Secara farmakologis nyeri dapat besar pengetahuan manusia diperoleh
ditangani dengan terapi analgesik melalui mata dan telinga
yang merupakan metoda paling (Notoatmodjo, 2012).
umum digunakan untuk Salah satu cara untuk
menghilangkan nyeri, walaupun meningkatkan pengetahuan adalah
analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan memberikan pendidikan
dengan efektif, namun penggunaan kesehatan. Pendidikan kesehatan
analgesik akan berdampak ketagihan adalah upaya pembelajaran kepada
dan akan memberikan efek samping masyarakat agar masyarakat mau
obat yang berbahaya bagi pasien. melakukan tindakan-tindakan untuk
(Potter & Perry, 2005). memelihara, dan meningkatkan
Secara non farmakologik kesehatannya. (Notoatmodjo, 2012).
antara lain kompres hangat, teknik Berdasarkan penelitian Ulfa
relaksasi seperti nafas dalam, yoga, (2017) didapatkan selisih rata-rata
dan masase. Tindakan masase adalah tingkat pengetahuan siswi remaja
tindakan masase punggung dengan tentang Penatalaksanaan Non
usapan yang perlahan. Dalam hal ini Farmakologi pada Dismenorea
perawat berperan dalam penanganan sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan yaitu – 0,923
dengan standar deviasi 0,272. Hasil menjelaskan ada yang meminta izin
uji statistic t-test didapatkan nilai p = pulang karena merasakan nyeri
0,000 berarti pada α < 0,05, terlihat menstruasi dan juga ada yang
ada pengaruh pendidikan kesehatan meminta izin beristirahat di Usaha
terhadap tingkat pengetahuan siswi Kesehatan Sekolah (UKS).
tentang penatalaksanaan non Berdasarkan keterangan dari 8
farmakologi pada nyeri menstruasi di siswi didapatkan 3 siswi merasa
SMP Negeri 26 Kerinci. nyeri ringan dengan gejala seperti
MAN 2 Padang terpilih sebagai ditonjok bagian wajah atau disuntik,
lokasi penelitian, karena sekolah ini 5 siswi merasa nyeri sedang dengan
merupakan Madrasah Unggulan di gejala nyeri yang menusuk kuat, dari
Kota Padang. MAN 2 Padang ini 8 siswi yang merasakan nyeri
belum pernah mendapatkan menstruasi 3 siswi mengatakan untuk
Pendidikan Kesehatan apapun mengatasi nyeri biasanya meminum
sampai saat ini, akan tetapi pada air hangat atau teh hangat, 4 siswi
penelitian ini peneliti mengambil mengatakan dengan membawa tidur
Siswi kelas X Jurusan Pendidikan akan mengurangi nyeri karena jika
Keagamaan (PK) sebagai partisipan semakin beraktivitas akan menambah
penelitian karena kelas X IPA, IPS, nyeri. Kemudian 1 siswi
sedang mengikuti lomba tahunan mengatakan selalu minum obat dan
yang diadakan pada tahun 2018/2019 obat dibeli diapotik terdekat tanpa
di Kota Padang serta Kelas XI dan resep dokter.
XII Jurusan IPA, IPS, PK sedang Berdasarkan fenomena diatas
memiliki kegiatan untuk pertukaran maka peneliti telah melakukan
pelajar ke Jepang dan telah mulai penelitian tentang “Pengaruh
mengikuti kelas sore untuk persiapan Pendidikan Kesehatan Terhadap
ke Jepang dan mengikuti Ujian Akhir Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Madrasah Berstandar Nasional Penatalaksanaan Non Farmakologi
(UAMBN) dan Ujian Nasional (UN). Pada Kelas X Jurusan Pendidikan
Berdasarkan survei awal yang Keagamaan di MAN 2 Padang
dilakukan peneliti pada hari selasa Tahun 2019”.
tanggal 03 Oktober 2018 di MAN 2
PADANG didapatkan hasil bahwa METODE PENELITIAN
Siswa dan Siswi Kelas X Jurusan Jenis penelitian ini bersifat
Pendidikan Keagamaan (PK) terdiri Pre Eksperiment dengan one-group
dari 2 kelas berjumlah 72 orang. pre-test dan post-test yaitu
Siswa X PK I berjumlah 19 orang, pengelompokkan anggota-anggota
Siswa X PK II berjumlah 19 orang kelompok eksperimen (Notoatmodjo,
dan Siswi X PK I berjumlah 18 2012). Penelitian ini di mulai dari
orang, Siswi X PK II berjumlah 16 survey awal pada 03 Oktober 2018
orang. Pada penelitian ini populasi sedangkan penelitian dilakukan pada
yang diambil peneliti adalah 15 Januari 2019 di MAN 2 Padang
keseluruhan siswi yang berjumlah 34 Kelas X jurusan Pendidikan
orang. Keagamaan. Jumlah sampel pada
Berdasarkan Hasil wawancara penelitian ini adalah sebanyak 34
dengan Wakil Kepala Sekolah siswi dimana sampling yang
Bidang Kesiswaan dari hasil digunakan adalah Non Probability
pembukuan piket perhari nya
Sampling dengan teknik Total Tabel 4.1
Populasi. Rata-rata Pengetahuan Remaja
Putri tentang Penatalaksanaan
Non Farmakologi pada
HASIL PENELITIAN Dismenorea Sebelum diberikan
Berdasarkan hasil penelitian Pendidikan Kesehatan Kelas X
yang dilakukan tentang pengaruh Jurusan Pendidikan Keagamaan
pendidikan kesehatan terhadap di MAN 2 Padang
tingkat pengetahuan keluarga tentang Tahun 2019
perawatan anak autisme di SLB
Variabel Mean Std. Min- n
Yayasan Pengembangan Potensi Devias Max
Anak (YPPA) Padang tahun 2018, i
dengan jumlah populasi sebanyak 52
orang dan jumlah sampel sebanyak Pre-Test 7.03 1.267 4-10 34
16 responden didapatkan hasil
Berdasarkan hasil
penelitian sebagai berikut :
tabel 4.1 diperoleh nilai rata-
Berdasarkan penelitian yang
rata pengetahuan remaja putri
telah dilakukan pada hari Selasa 15
tentang penatalaksanaan non
Januari 2019 tentang Pengaruh
farmakologi pada dismenorea
Pendidikan Kesehatan terhadap
sebelum diberikan pendidikan
Pengetahuan Remaja Putri tentang
kesehatan yaitu 7.03 dengan
Penatalaksanaan Non Farmakologi
standar deviasi 1.267. Skor
pada Dismenorea Kelas X Jurusan
tertinggi pengetahuan remaja
Pendidikan Keagamaan Di MAN 2
putri yang diteliti adalah 10
Padang dengan jumlah responden 34
dan terendah adalah 4 pada
orang didapatkan hasil sebagai
kelas X jurusan PK di MAN
berikut :
2 Padang yang berjumlah 34
1. Analisa Univariat
responden.
Analisa univariat
b. Pengetahuan Remaja Putri tentang
digunakan untuk mengetahui Penatalaksanaan Non
distribusi frekuensi dari Farmakologi pada Dismenorea
setiap variabel, dimana Sesudah diberikan Pendidikan
variabel dependen Kesehatan.
pengetahuan remaja putri
tentang penatalaksanaan non
farmakologi pada dismenorea Tabel 4.2
dan variabel independen Rata-rata Pengetahuan Remaja
pendidikan kesehatan. Putri tentang Penatalaksanaan
Non Farmakologi pada
a. Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea Sesudah diberikan
Penatalaksanaan Non Pendidikan Kesehatan Kelas X
Farmakologi pada Dismenorea Jurusan Pendidikan Keagamaan di
Sebelum diberikan Pendidikan MAN 2 Padang Tahun 2019
Kesehatan.
dinyatakan tidak ada
Variabel Mean Std. Min- n
Deviasi Max hubungan yang bermakna.

3
Post-Test 11.76 1.843 8-15 Tabel 4.3
4
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan hasil tabel 4.2 terhadap Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Penatalaksanaan Non
nilai rata-rata pengetahuan remaja
Farmakologi pada Dismenorea
putri tentang penatalaksanaan non Kelas X Jurusan Pendidikan
farmakologi pada dismenorea Keagamaan di MAN 2 Padang
sesudah diberikan pendidikan Tahun 2019
kesehatan yaitu 11.76 dengan standar
deviasi 1.843. Skor tertinggi T-Test Me Std. 95% Confidence T D P
an Devia Interval of the f val
pengetahuan remaja putri yang si Difference ue
diteliti adalah 15 dan terendah adalah Lower Upper
8 pada kelas X jurusan PK di MAN 2 Pengeta
huan 4.7 12.2 3 0,00
Padang yang berjumlah 34 2.247 5.519 3.951
Pretest- 35 88 3 0
responden. Posttest

2. Analisa Bivariat Berdasarkan tabel 4.3


didapatkan hasil selisih rata-rata
Analisa bivariat pada pengetahuan remaja putri tentang
penelitian ini menggunakan penatalaksanaan non farmakologi
uji statistik dengan pada Dismenorea sebelum dan
komputerisasi untuk sesudah diberikan pendidikan
mengetahui hubungan antara kesehatan yaitu 4.735 dengan standar
variabel independen dengan deviasi 2.247. Hasil uji statistik t-test
variabel dependen. Analisa didapatkan nilai p value = 0.000
bivariat dilakukan untuk berarti α < 0.05, terlihat ada
mengetahui Pengaruh pengaruh pendidikan kesehatan
Pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri
terhadap Pengetahuan tentang penatalaksanaan non
Remaja Putri tentang farmakologi pada Dismenorea kelas
Penatalaksanaan Non X jurusan PK di MAN 2 Padang
Farmakologi pada Tahun 2019.
Dismenorea Kelas X Jurusan
PK di MAN 2 Padang Tahun
2019. Adapun dasar PEMBAHASAN
keputusan dalam penelitian
ini adalah jika p value < 0,05 A. Analisis Univariat
maka dinyatakam ada
hubungan yang bermakna dan 1. Rata-Rata Pengetahuan
Remaja Putri tentang
bila sebaliknya p value > 0,05
Penatalaksanaan Non
Farmakologi pada atau istilah medisnya disebut
Dismenorea Sebelum catmenial pelvic pain,
diberikan Pendidikan merupakan keadaan dimana
Kesehatan.
seorang perempuan
Berdasarkan hasil mengalami nyeri saat
penelitian pada tabel 4.1 mentruasi yang
didapatkan nilai rata-rata mempengaruhi aktivitas
pengetahuan remaja putri sehari-hari karena nyeri yang
tentang penatalaksanaan non dirasakannya.
farmakologi pada dismenorea Menurut Bobak
sebelum diberikan pendidikan (2012) terdapat beberapa cara
kesehatan yaitu 7.03 dengan dalam menangani dismenore,
standar deviasi 1.267. Skor untuk membantu mengurangi
tertinggi pengetahuan remaja rasa nyeri menstruasi dapat
putri yang diteliti adalah 10 dilakukan dengan cara non
dan terendah adalah 4 pada farmakologi yaitu kompres
kelas X jurusan PK di MAN air hangat, olahraga cukup
2 Padang yang berjumlah 34 dan teratur seperti jalan
responden. santai, senam menstruasi,
Penelitian ini sejalan teknik relaksasi nafas,
dengan penelitian yang istirahat yang cukup, teknik
dilakukan oleh Akbar (2014) relaksasi dengan
tentang Pengaruh Pendidikan menggunakan aroma terapi
Kesehatan Terhadap seperti minyak lavender,
Perubahan Tingkat melati, mawar untuk
Pengetahuan dan Sikap menenangkan diri,
Remaja Putri tentang mengurangi nyeri, dan
Penanganan Dismenorea Di menurunkan kecemasan,
SMPN 2 Kartasura minum-minuman hangat yang
ditemukan rata-rata tingkat mengandung kalsium tinggi
pengetahuan responden seperti susu, dan pengobatan
sebelum diberikan pendidikan herbal.
kesehatan tentang Adanya informasi
penanganan Dismenorea baru mengenai suatu hal
yaitu 14,87. memberikan landasan
Dismenorea adalah kognitif baru bagi
nyeri perut yang berasal dari terbentuknya sikap terhadap
kram rahim dan terjadi hal baru tersebut. Meskipun
selama menstruasi (Nugroho seseorang memiliki
dan Utama, 2014). pendidikan rendah tetapi jika
Dismenorea didefinisikan ia mendapat informasi yang
sebagai gejala kekambuhan, cukup baik dari berbagai
media maka hal itu dapat tidak paham bagaimana cara
meningkatkan pengetahuan mengatasi dismenorea.
seseorang (Notoatmodjo, Beberapa faktor lain
2012). yang mempengaruhi seperti
Menurut analisa kurangnya informasi karena
peneliti, hasil penelitian yang adanya anggapan atau
dilakukan sebelum diberikan persepsi yang salah tentang
pendidikan kesehatan dengan menstruasi dan hal-hal yang
membagikan kuesioner menyertainya.
kepada 34 responden, terlihat Kecenderungan orang tua
responden tidak mengetahui untuk tidak memberikan
tentang penatalaksanaan non informasi seputar masalah
farmakologi pada dismenorea kesehatan reproduksi karena
ditunjang dari hasil analisis dianggap tabu menjadikan
beberapa kuesioner seorang anak putri yang baru
penelitian, dimana 67.6% menginjak remaja merasa
remaja putri tidak mengetahui takut untuk bertanya seputar
cara pencegahan untuk masalah kesehatan reproduksi
mengurangi nyeri menstruasi, kepada orangtuanya serta
64,7% remaja putri tidak faktor lain yang
mengetahui apa yang dapat mempengaruhi seperti
dilakukan untuk mengatasi kurangnya pendidikan
nyeri menstruasi. Sebesar kesehatan yang diperoleh
76,5% remaja putri tidak remaja putri dari sekolah,
mengetahui bahwa minum lingkungan dan media sosial.
jamu seperti apa yang dapat
mengurangi nyeri menstruasi. 2. Rata-rata Pengetahuan Remaja
Sebesar 88.2% remaja putri Putri tentang Penatalaksanaan
tidak mengetahui bahwa Non Farmakologi Pada
aroma terapi salah satu cara Dismenorea Sesudah diberikan
mengatasi nyeri menstruasi. Pendidikan Kesehatan.
Hal tersebut terjadi karena
kurangnya pengetahuan pada Berdasarkan hasil
remaja putri, kemudian penelitian pada tabel 4.2
remaja putri cenderung tidak didapatkan nilai rata-rata
tenang, khawatir saat pengetahuan remaja putri
menghadapi dengan merasa tentang penatalaksanaan non
tidak rileks akibatnya farmakologi pada
istirahat terganggu, dan dismenorea sesudah
merasa hal ini tidak biasa diberikan pendidikan
terjadi pada dirinya sehingga kesehatan yaitu 11.76 dengan
standar deviasi 1.843. Skor
tertinggi pengetahuan remaja melakukan upaya agar saat
putri yang diteliti adalah 15 haid tidak mengalami nyeri.
dan terendah adalah 8 pada Semakin baik pengetahuan
kelas X jurusan PK di MAN tentang dismenorea yang
2 Padang yang berjumlah 34 dimiliki siswi, maka perilaku
responden. yang ditunjukkan untuk
Penelitian ini sejalan menangani juga semakin
dengan penelitian yang baik. Pengetahuan yang baik
dilakukan oleh akan mempengaruhi sikap
Sulistyonintyas (2017) siswi untuk menangani
Tentang Pengaruh dismenorea dengan tepat.
Penyuluhan Penanganan (Azwar, 2013).
Dismenorea terhadap Sikap Menurut analisa
Remaja Putri dalam peneliti, terjadi peningkatan
Menghadapi di SMP N 1 rata-rata pengetahuan remaja
Kedawung Sragen, putri tentang penatalaksanaan
ditemukan rata-rata setelah non farmakologi pada
diberikan penyuluhan 17,68 dismenorea karena telah
dengan standar deviasi 3,674, diberikan pendidikan
hal ini menunjukkan adanya kesehatan secara menyeluruh
peningkatan sikap dalam sehingga memberikan
menghadapi dismenorea pemahaman dan ilmu bagi
setelah mendapatkan remaja putri untuk mengatasi
informasi kesehatan berupa nyeri menstruasi dengan lebih
penyuluhan. baik. Selain itu peneliti
Informasi merupakan melakukan tanya jawab
salah satu faktor yang secara lisan kepada
mempengaruhi pengetahuan responden juga merupakan
seseorang (Notoatmodjo, cara yang baik untuk
2012). Selain informasi, mengingatkan atau
pengetahuan juga dipengaruhi mempercepat daya tangkap
oleh tingkat pendidikan, hal remaja putri. Hal ini
tersebut ditegaskan oleh membuktikan bahwa
Sulistina (2014) bahwa pemberian pendidikan
pendidikan mempengaruhi kesehatan yang disampaikan
proses belajar, semakin tinggi oleh peneliti dapat
pendidikan seseorang, meningkatkan rata-rata
semakin mudah orang pengetahuan remaja putri
tersebut menerima informasi. tentang penatalaksanaan non
Remaja yang paham farmakologi pada dismenorea
akan dismenorea maka dengan hasil kuesioner
remaja akan berusaha untuk meningkat, dimana 34
responden mengalami
peningkatan pengetahuan dan B. Analisis Bivariat
informasi tentang
penatalaksanaan non Pengaruh Pendidikan Kesehatan
terhadap Pengetahuan Remaja
farmakologi pada
Putri tentang Penatalaksanaan
dismenorea. Non Farmakologi pada
Berdasarkan hasil Dismenorea Kelas X Jurusan PK
analisis beberapa kuesioner di MAN 2 Padang Tahun 2019.
sesudah diberikan pendidikan
kesehatan, dimana 79,4% Berdasarkan hasil
remaja putri mengetahui cara penelitian pada tabel 4.3
pencegahan untuk didapatkan hasil selisih rata-
mengurangi nyeri menstruasi, rata pengetahuan remaja putri
73,5% remaja putri tentang penatalaksanaan non
mengetahui apa yang dapat farmakologi pada dismenorea
dilakukan untuk mengatasi sebelum dan sesudah
nyeri menstruasi. Sebesar diberikan pendidikan
88,2% remaja putri kesehatan yaitu 4.735 dengan
mengetahui minum jamu standar deviasi 2.247. Hasil
herbal seperti apa yang dapat uji statistik t-test didapatkan
mengurangi nyeri menstruasi, nilai p value = 0.000 berarti α
sebesar 82,4% remaja putri < 0.05, terlihat ada pengauh
mengetahui aroma terapi pendidikan kesehatan
seperti apa untuk mengurangi terhadap pengetahuan remaja
nyeri menstruasi. putri tentang penatalaksanaan
Pengetahuan yang non farmakologi pada
semakin baik akan dismenorea kelas X jurusan
memberikan perilaku remaja PK di MAN 2 Padang Tahun
putri dalam menyikapi 2019.
tentang penatalaksanaan non Penelitian ini juga
farmakologi pada dismenorea sejalan dengan penelitian
kearah yang lebih baik Ulfa (2017) tentang Pengaruh
sehingga remaja putri yang Pendidikan Kesehatan
berpengetahuan baik akan terhadap Tingkat
lebih objektif, dan terbuka Pengetahuan siswi remaja
wawasannya dalam tentang Penatalaksanaan Non
mengambil keputusan atau Farmakologi pada Nyeri
tindakan yang diaplikasikan Menstruasi di SMP 26
dengan perbuatan dan Kerinci ditemukan ada
perilaku yang positif. pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan siswi remaja
tentang penatalaksanaan non pengetahuan remaja putri
farmakologi pada nyeri tentang penatalaksanaan non
menstruasi (p = 0,000). farmakologi pada dismenorea
Pengetahuan karena diberikan pendidikan
merupakan hasil dari “tahu”, kesehatan mampu
dan ini terjadi setelah orang memberikan wawasan serta
melakukan pengindraan kesadaran pada remaja putri
terhadap suatu objek tertentu. tentang penatalaksanaan non
Pengindraan terhadap objek farmakologi pada
terjadi melalui panca indra dismenorea. Selain itu
manusia yakni penglihatan, pendidikan kesehatan yang
pendengaran, penciuman, diberikan menggunakan
rasa dan raba dengan sendiri. media leaflet dan slide yang
Pada waktu pengindraan berisi gambar menarik
sampai menghasilkan sehingga remaja putri lebih
pengetahuan tersebut sangat mudah mengerti dan
dipengaruhi oleh intensitas mengingat cara mengatasi
perhatian persepsi terhadap nyeri menstruasi. Bagi remaja
objek. Sebagian besar putri yang telah mendapatkan
pengetahuan manusia pendidikan kesehatan
diperoleh melalui mata dan diharapkan mengingat-ingat
telinga (Notoatmodjo, 2012). materi yang sudah
Penyuluhan tentang disampaikan serta dapat
dismenorea akan membawa menginterprestasikan materi
remaja putri untuk berfikir, yang diberikan peneliti saat
mengevaluasi serta berusaha remaja putri mengalami nyeri
untuk melakukan penanganan menstruasi.
saat menghadapi dismenorea.
Hal tersebut berupa remaja PENUTUP
putri cenderung tenang dan A. KESIMPULAN
tidak khawatir saat Dari hasil penelitian
menghadapi dengan merasa pengaruh pendidikan
relaks, istirahat cukup, kesehatan terhadap
menerima keadaan tersebut pengetahuan remaja putri
sebagai suatu hal yang tentang penatalaksanaan non
farmakologi pada dismenorea
fisiologis, mau meningkatkan
kelas X jurusan PK di MAN
kegiatan dan gairah diluar 2 Padang Tahun 2019, dapat
rumah (Jacoeb, 2007). ditarik kesimpulan sebagai
Menurut analisa berikut :
peneliti, terdapatnya 1. Rata-rata Pengetahuan Remaja
pengaruh pendidikan Putri tentang Penatalaksanaan
kesehatan terhadap Non Farmakologi Pada
Dismenorea Sebelum diberikan dapat memberikan informasi dan
Pendidikan Kesehatan yaitu 7.03 membantu muridnya, dan kepada
dengan standar deviasi 1.267. remaja putri dapat meningkatkan
Skor tertinggi pengetahuan remaja pengetahuan tentang
putri yang diteliti adalah 10 dan penatalaksanaan non farmakologi
terendah adalah 4. pada Dismenorea serta dapat
2. Rata-rata Pengetahuan Remaja mengaplikasikan untuk mengatasi
Putri tentang Penatalaksanaan nyeri menstruasi tanpa tergantung
Non Farmakologi Pada kepada obat farmakologi,
Dismenorea Sesudah diberikan sehingga nyeri dapat berkurang
Pendidikan Kesehatan yaitu 11.76 atau teratasi pada remaja putri
dengan standar deviasi 1.843. setiap mengalami Dismenorea.
Skor tertinggi pengetahuan remaja
putri yang diteliti adalah 15 dan 2. Bagi STIKES Syedza Saintika
terendah adalah 8. Padang
3. Ada Pengaruh Pendidikan
Kesehatan terhadap Pengetahuan Diharapkan hasil penelitian
Remaja Putri tentang ini dapat dijadikan acuan dan
Penatalaksanaan Non landasan informasi tambahan
Farmakologi pada Dismenorea tentang kesehatan yaitu mengenai
Kelas X Jurusan PK di MAN 2 pengaruh pendidikan kesehatan
Padang Tahun 2019 dengan hasil terhadap pengetahuan remaja putri
uji statistik t-test didapatkan nilai tentang penatalaksanaan non
p value = 0.000. farmakologi pada dismenorea dan
dapat menjadi referensi untuk
B. SARAN peneliti berikutnya serta menjadi
masukan bagi mahasiswa dalam
Berdasarkan kesimpulan proses belajar khususnya pada
yang didapatkan dari hasil mata kuliah keperawatan
penelitian maka peneliti maternitas.
menyarankan kepada :
1. Bagi MAN 2 Padang 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian Diharapkan kepada peneliti


ini dapat dijadikan landasan bagi selanjutnya yang ingin
pihak sekolah terutama sekolah melanjutkan penelitian ini dengan
bisa mencari tenaga kesehatan menggunakan media lain dan
yang kompeten sehingga bisa membahas lebih banyak lagi
membantu siswi dalam menangani tentang penatalaksanaan non
menstruasi kemudian dampak farmakologi pada dismenorea.
yang muncul juga tidak ada
karena jika adanya tenaga DAFTAR PUSTAKA
kesehatan maka tenaga kesehatan
dapat mencegah dan menangani Akbar, R., 2014, Pengaruh
dengan baik keluhan siswi yang Pendidikan Kesehatan Terhadap
sering mengganggu aktivitas Perubahan Tingkat Pengetahuan
pembelajaran. Dengan adanya dan Sikap Remaja Putri tentang
penelitian ini Guru-guru juga Penanganan Dismenore, Skripsi,
Universitas Muhamadiyah, Sulistyoningtyas, S., 2017, Pengaruh
Surakarta, h. 6. Penyuluhan Penanganan
Anurogo, D., dan Wulandari, A., Dismenorea terhadap Sikap
2011, Cara Jitu Mengatasi Remaja Putri dalam Menghadapi
Nyeri Haid, Yogyakarta : C.V Dismenorea, Karya Tulis Ilmiah,
Andi Offset. Universitas Sebelas Maret,
Aryani, R., 2010, Kesehatan Remaja Surakarta, h. 40.
: Problem dan Solusinya, Jakarta Thanchai, K, et all., 2009,
: Salemba Medika. Dysmenorrhea in Thai
Azwar, S., 2013, Sikap Manusia dan adolecents : Prevalence, impact
Teori Pengukurannya, Edisi ke2, and knowledge of treatment,
Jakarta: Pustaka Pelajar. Journal of The Medical
Baziad, Ali., 2004, Endokrinologi Association of Thailand, 3(87),
dan Ginekologi, Jakarta : Media 69-73.
Aesculapius. Ulfa, T., 2017, Pengaruh Pendidikan
Bobak, dkk., 2012, Buku Ajar Kesehatan Terhadap Tingkat
Keperawatan Maternitas, Pengetahuan Remaja Putri
Jakarta : EGC. Tentang Penatalaksanaan Non
Jacoeb, dkk., 2007, Dismenorea Farmakologi Pada Nyeri
Aspek Patofisiologi dan Menstruasi, Skripsi, STIKES
Penatalaksanaannya, Jakarta : Syedza Saintika, Padang, h. 59.
KSERI. WHO, 2016, The Incidece Of
Kemenkes RI, 2016, Profil Dysmenorrhea, Diakses dari
Kesehatan Indonesia Tahun http://www.wh.int/topics/women
2016, Kemenkes RI. s_health/en/.
Notoatmodjo, Soekidjo., 2012,
Metode Penelitian Kesehatan,
Jakarta : Rineka Cipta.
Nugroho, T., Utama, I, B., 2014,
Masalah kesehatan reproduksi
wanita, Yogyakarta: Nuha
Medika.
Pieter, Janiwarty., 2013, Promosi
Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan, Bandung : Pustaka
Nasional.
Potter & Perry., 2015, Buku Ajar
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses dan Praktik, ed.
4, Alih Bahasa : Asih, Yasmin,
Editor Mica Ester, Jakarta :
EGC.
Sulistina, R. D., 2014, Hubungan
Pengetahuan Menstruasi
Tentang Dismenore dengan
Sikap Penanganan Dismenore,
Skripsi, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, h. 59.

Anda mungkin juga menyukai