Anda di halaman 1dari 2

Slide 1

Latar Belakang
Karena masyarakat selalu mengeluh kepada pemerintah karena gaji UMR yang selalu tidak mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari, namun pemerintah tidak dapat dengan mudah menaikkan gaji UMR
rakyat.

Slide 2

Tujuan penelitian

 Untuk dapat menerapkan materi yang diajarkan di mata kuliah Introductory to Microeconomics.
 Untuk mengetahui lebih jauh mengapa UMR tidak dapat meningkat pesat.
 Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi untuk kedua belah pihak.

Slide 3

Artikel (Dari situs Liputan6.com)


Pemerintah menetapkan kenaikan UMR (2019) sebesar 8,03%. Namun permasalahannya akan terjadi
kemungkinan jika naiknya UMR tinggi akan mengakibatkan larinya investor dan harus PHK pekerja.
Pemerintah pun menyarankan untuk para pekerja tidak seenaknya menuntut besaran kenaikan
upah karena pada akhirnya dapat berujung pada PHK.

Slide 4
Pembahasan (paragraph 1)
Jika pemerintah UMR maka itu berarti binding minimum wage bagi perusahaan. Maka ketiadaannya
UMR akan terjadi movement pada labor supply dan labor demand. Itu menyebabkan semakin tinggi
UMR maka permintaan labour juga semakin menurun sehingga menyebabkan PHK.

Slide 5

Pembahasan (paragraph 2)
Jika ada binding minimum wage maka terjadi deadweight loss (DWL), saat terjadi binding minimum
wage maka pasar menjadi tidak efektif dan efisien. Namun memberikan dampak untung kepada buruh
dengan mendapatkan upah yang lebih tinggi dari equilibrium wage.
Slide 6

Pembahasan (paragraph 3)
Binding minimum wage juga berpengaruh terhadap quantity supplied and quantity demanded pada
pasar. Naiknya upah menyebabkan kenaikan production cost perusahaan berdampak pada kenaikan
harga barang.

Slide 7

Pembahasan (paragraph 4)
Untuk mencapai eguilibrium kembali, maka perusahaan akan berusaha mengimbangi dengan melakukan
PHK atau menggunakan teknologi untuk menurunkan biayar produksi.

Slide 8

Pembahasan (paragraph 5)
Pergerakan shift supply ke kiri agar kembali ke equilibrium juga berkaitan dengan MPL. Maka jika
pekerja menuntut kenaikkan UMR, perusahaan dapat mengimbanginya dengan menaikkan MPL. Untuk
menaikkannya MPL dengan cara menaikkan output quantity (dengan teknologi).

Slide 9

Pembahasan (paragraph 6)
Cara yang kedua (supaya balik ke equilibrium) bisa juga dengan pengurangan labor. Merekrut labor
dengan human capital yang baik. Maka dengan SDM yang baik output yang dihasilkan pun maksimal.

Slide 10

Kesimpulan

 Binding minimum wage dapat menguntungkan para pekerja di perusahaan karena dengan
adanya tambahan upah minimum, namun memberikan dampak negative untuk perusahaan
karena menambahkan production cost. Sehingga pada akhirnya dapat memnjadi PHK.
(paragraph 1)
 Maka dari itu harus mencari win-win solution, yaitu yang pertama dengan menggunakan
teknologi untuk menaikkan output yang mempengaruhi MPL. Yang kedua adalah dengan
menurunkan jumlah labor sehingga output quantity sama dapat dihasilkan dengan jumlah labor
yang sedikit. Dan yang ketiga adalah dengan menggunakan kedua metode tersebut, sehingga
output meningkat tetapi jumlah PHK yang harus dilakukan tidak terlalu besar. (paragraph 2)
 Jadi kesimpulannya adalah perusahaan dan labor harus dapat menemukan win-win solution.
Yaitu labor meminta kenaikkan gaji namun jangan terlalu besar, sehingga perusahaan dapat
menerima kenaikan gaji karyawan dan mengimbanginya dengan penerapan teknologi-teknologi
dalam produksi. (paragraph 3)

Anda mungkin juga menyukai