DAN PERMASALAHANNYA
Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Fiqh
Muamalah Prodi Hukum Keluarga Islam Kelompok Satu
Fakultas Syariah dan Hukum Islam
IAIN Bone
OLEH :
KELOMPOK 7
ANDI DARNIATI
742302019013
DOSEN PEMBIMBING
HJ. ANDI DARNA, S.HI., M.H.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulis 1
A. Pengertian Ijarah 2
B. Upah Mengupah Dan Permasalahannya 3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Fiqih muamalah merupakan aturan yang membahas tentang hubungan
manusia dengan manusia lainnya dalam sebuah masyarakat. Didalamnya termasuk
kegiatan perekonomian masyarakat. Salah satu jenis transaksi ekonomi yang
dibahas didalam fiqih muamalah ialah ijarah.
Ijarah merupakan salah satu bentuk transaksi muamalah yang banyak
dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Didalam pelaksanaan
ijarah ini, yang menjadi obyek transaksi adalah manfaat yang terdapat pada
sebuah zat. Ijarah sering disebut dengan „upah‟ atau „imbalan‟. Ijarah yang sering
kita kenal dengan persewaan, sangat sering membantu kehidupan, karena dengan
adanya ijarah ini, seseorang yang terkadang belum bisa membeli benda untuk
kebutuhan hidupnya, maka bisa diperbolehkan dengan cara menyewa.
Sebagaimana transaksi umum, maka ijarah memiliki aturan-aturan tertentu.
Kebanyakan para pelaku ijarah saat ini melakukan transaksi ini hanya berdasarkan
kebiasaan saja, tanpa tahu dasar hukum dan aturan-aturan yang berlaku.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian Ijarah?
2. Bagaimana Upah Mengupah Dan Permasalahannya?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ijarah
2. Untuk Mengetahui Upah Mengupah Dan Permasalahannya
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijarah
Menurut etimologi, ijarah adalah (menjual manfa‟at). Al-ijarah berasal dari
kata al-ajru yang arti menurut bahasanya ialah al-„iwadh yang arti dalam bahasa
Indonesianya ialah ganti dan upah. Sewa-menyewa atau dalam bahasa arab ijarah
(menyewakan sesuatu)
ض َم ْعلُ ْو ٍم
ٍ َع ْق ٌد َعلَي َم ْنفَ َع ٍت َم ْقصُود ٍة َم ْعلُو َم ٍت ُمبَا َح ٍت قَا ِبلَ ٍت لِلبَ ْد ِل َوا ِإلبَا َح ِت ِب َع ْو
Artinya: “Akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan
mubah, serta menerima pengganti atau kebolehan dengan pengganti tertentu.”
c. Ulama Malikiyah dan Hanabilah
1
Prof. DR.H. Rachmat Syafei,MA. FIQIH Muamalah. (Bandung:CV PUSTAKA SETIA.
2001) hlm.121
2
3
بيع المنافع
“Menjual manfaat”
Dan upah mengupah adalah
بيع القوة
“Menjual tenaga atau kekuatan.”2
Ada beberapa istilah dan sebutan yang berkaitan dengan ijarah, yaitu mu‟jir,
musta‟jir, ma‟jur dan ajru atau ijarah.ma‟jir ialah pemilik benda yang menerima
uang (sewa) atas suatu manfaat. Musta‟jir ialah orang yang memberikan uang atau
pihak yang menyewa. Ma‟jur ialah pekerjaan yang diakadkan manfaatnya.
Sedangkan ajr atau ujrah ialah uang (sewa) yang diterima sebagai imbalan atas
manfaat yang diberikan.3
2
Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si. FIQH MUAMALAH. (Jakarta:PT RAJA GRAFINDO
PERSADA.2002) hlm.114-115
3
Qomarul Huda.Fiqh muamalah(Yogyakarta:teras.2011) hlm.77
4
4
Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, (Bandung: Citra
Umbara, 2003), h.5.
5
5
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Penerjemah Nor Hasanudin, Pena Pundi Aksara CetI,
Jakarta, 2006, hal.34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut etimologi, ijarah adalah (menjual manfa‟at). Al-ijarah berasal dari
kata al-ajru yang arti menurut bahasanya ialah al-„iwadh yang arti dalam bahasa
Indonesianya ialah ganti dan upah. Sewa-menyewa atau dalam bahasa arab ijarah
berasal dari kata اجرyang sinonimnya Ada beberapa istilah dan sebutan yang
berkaitan dengan ijarah, yaitu mu‟jir, musta‟jir, ma‟jur dan ajru atau ijarah.ma‟jir
ialah pemilik benda yang menerima uang (sewa) atas suatu manfaat. Musta‟jir
ialah orang yang memberikan uang atau pihak yang menyewa. Ma‟jur ialah
pekerjaan yang diakadkan manfaatnya. Sedangkan ajr atau ujrah ialah uang (sewa)
yang diterima sebagai imbalan atas manfaat yang diberikan.
Ijarah atau transaksi upah-mengupah merupakan suatu bentuk kegiatan
kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan dengan
mempekerjakan seseorang untuk melakukan kerja dengan ganti upah sebagai
konpensasinya.1 Dalam praktiknya, adalah selalu berkaitan dengan suatu manfaat
yang dituju, tertentu dan jelas pekerjaannya, bersifat mubah, jelas waktunya dan
dapat dimanfaatkan dengan imbalan tertentu pula, baik dengan cara
mendahulukan upahnya maupun dengan mengakhirkannya
Sistem Pengupahan Jika ijarah itu suatu pekerjaan, maka kewajiban
pembayaran upahnya pada waktu berakhirnya pekerjaan. Bila tidak ada
pekerjaaan lain, jika akad sudah berlangsung dan tidak disyaratkan mengenai
pembayaran dan tidak ada ketentuan penangguhannya.
Gugurnya Upah Kematian orang yang mengupah atau yang diupah tidak
membatalkan akad pengupahan, jika orang yang mengupah meninggal dan
permintaannya sudah dikerjakan oleh orang yang diupah, maka keluarganya wajib
memberikan upah kepada buruh tersebut, tetapi kalau buruh tersebut meninggal
sebelum menerima upahnya maka ahli waris yang menerima upah tersebut.
Namun bila buruh meninggal sebelum menyelesaikan pekerjaannya urusannya
ditangan tuhan
11
12
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memperkaya dan memperluas
wawasan keilmuan kita sebagai pembaca yang haus akan ilmu pendidikan.
Marilah kita menjadikan diri yang kaya akan pendidikan agar menjadi insan-insan
yang terdidik,berbudi pekerti yang baik serta dan bermoral yang berpegang teguh
pada agama masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Penerjemah Nor Hasanudin, Pena Pundi Aksara
CetI, Jakarta, 2006.