Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI

THROUBLESHOOTING HIGH VOLTAGE BIAS SUPPLY ORTEC MODEL 459

Disusun oleh

Nama : Rizal Ma’arif

NIM : 021800024

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
STTN - BATAN
YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN
1. Mampu memahami prinsip kerja DC/DC Converter.
2. Mampu melalukan throubleshooting HVBS ORTEC Model 459.

B. DASAR TEORI
Modul catu daya tegangan tinggi ORTEC model 459 menerapkan prinsip
dc/dc converter seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Modul ini digunakan untuk
memberikan daya pada detektor semikonduktor seperti detektor HPGe dan terdiri atas
rangkaian primer dan rangkaian sekunder. Pada rangkaian primer terdapat rangkaian
osilator, pushpull, dan rangkaian regulator. Sisi primer transformator digerakkan oleh
rangkaian astabil multivibrator yang dibentuk dengan T1 dan T2 serta beroperasi pada
frekuensi sekitar 20 kHz. Transistor Q3 sampai Q6 berfungsi sebagai kendali dan
switching transistor untuk transformator T1. Keluaran tegangan tinggi dapat diatur
dengan R23 melalui Q7 dan Q8 pada rangkaian regulator. Rangkaian sekunder
transformator berisi rangkaian pelipatganda Cockcroft-Walton 7-tahap.

Gambar 1. Blok Diagram DC/DC Converter.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Modul HVBS ORTEC Model 459.
2. Kabel ekstensi amphenol.
3. Osiloskop.
4. Multimeter.
5. Tool kit.

D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, serta pastikan bahwa meja kerja
yang akan digunakan bebas dari bahan penghantar seperti potongan kawat, kabel
dan sebagainya.
2. Hubungkan modul HVBS ORTEC model 459 ke Bin & Power Supply
menggunakan kabel ekstensi amphenol. (pastikan saklar daya Bin & Power
Supply dalam kondisi off).
3. Hidupkan saklar daya Bin & Power Supply dan modul HVBS, periksa apakah
lampu indikator HV pada modul HVBS menyala, jika ya putar potensiometer pada
panel depan untuk mengatur tegangan keluarannya. Jika tidak matikan saklar daya
modul HVBS dan buka kedua penutupnya untuk memeriksa rangkaian di
dalamnya.
4. Periksa unjuk kerja astabil multivibrator menggunakan osiloskop, atur frekuensi
dengan potensiometer R42, jika tidak bekerja periksa Q1 dan Q2.
5. Periksa tegangan emitor transistor Q7 sambil merubah potensiometer R23 pada
panel depan. Perubahan potensiometer R23 ini menyebabkan perubahan tegangan
pada emitor Q7 (dari -24V sampai dengan +10V). Jika hal ini tidak teramati,
lepaskan kapasitor beban C13, dan periksa lagi.
6. Jika tidak ada tegangan, periksa rangkaian pembatas arus yang berisi dioda zener
D3 dan transistor Q9, yang bekerja seperti perangkat shutdown dengan
mendorong transistor Q10 menjadi jenuh.
7. Jika semuanya normal, periksa bentuk gelombang pada kolektor Q5 dan Q6,
periksa transistor Q3 sampai dengan Q6 (amplitudo pulsa harus tergantung pada
tegangan emitor Q7).
8. Periksa dengan ohmmeter belitan transformator.
9. Pasang C13, jika masih terjadi pembebanan, lepas satu demi satu filter C27, C28
dan C29, dan periksa lagi. Jika tidak ada komponen yang rusak langkah
selanjutnya adalah pemeriksaan pengganda tegangan.
10. Lakukan kalibrasi ulang dengan mengatur tombol pada panel depan untuk skala
5,0 harus sesuai dengan 5000V, dan ukur tegangan keluaran.

E. DATA PERCOBAAN
 Rangkaian sumber tegangan rendah
VDC Output = 12,17 volt (multimeter)
= 12,5 volt (osiloskop)
Vripple = 4 mV
 Rangkaian isolator
v
V =¿ x =6 volt
d
T
T =¿ x =40,4 sekon
d

Bentuk pulsa

 Rangkaian pelipat tegangan


Panel = 300 volt
1. Voutput = 303 volt (multimeter)
2. Voutput = 70 volt
3. Voutput = 76 volt

Anda mungkin juga menyukai