Anda di halaman 1dari 3

Kode Soal : 18H3P2001

Dinamika pengembangan robot di negara maju meningkat dengan pesat. Robot tidak hanya digunakan
hanya untuk mesin produksi tapi juga sudah mulai diperkenalkan dalam rumah tangga. Di Indonesia,
dunia akademik sudah ramai melakukan riset dan percobaan pengembangan robot. Walaupun
perkembangannya tidak secepat di negara maju, namun lambat tapi pasti, robot akan semakin banyak
digunakan, baik dalam industri, rumah tangga maupun bidang bidang lainnya. Dinamika
pengembangan robot bisa mempengaruhi pasar komponen dan alat-alat elektronika. Saat ini,
Pemerintah belum mempunyai kebijakan yang mendukung secara luas pengembangan dan
penggunaan robot di Indonesia.

PT. Model adalah perusahaan yang memproduksi dua jenis produk alat elektronika, yaitu:
1. Oscilloscope (O)
2. Voltmeter (V)

Proses produksi untuk kedua produk tersebut melibatkan tiga Stasiun Kerja (SK) yaitu:
SK Circuit Board (CB), SK Chasis (CH) dan SK Final Assembly (Ass) (lihat Gambar 1).

CB CH Ass
C C ss
C
Gambar 1: Tahapan proses produksi untuk produk O dan V
B
Inspeksi 100% diterapkan setelah proses perakitan di stasiun kerja Ass. Pengujian di laboratorium
terhadap produk O dan V dilakukan dengan mengambil sampel setiap 1 jam produksi. Data waktu
proses produksi pada masing-masing SK untuk ke dua produk tersebut dapat dilihat pada Tabel 1(a)
dan Tabel 1(b), dan data ongkos produksinya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1(a): Data Biaya Outsourcing Chasis per unit


Produk Harga (rupiah)
O 50.000
V 25.000

Tabel 1(b): Kapasitas Jam Kerja


Stasiun Kerja Jam Kerja Reguler/Minggu
Chasis 750
Circuit Board 750
F. Assembly 1500
Catatan: Jam kerja lembur tersedia sebesar maksimum 50% dari jam kerja reguler. Ongkos tenaga kerja
pada jam kerja lembur sebesar 1,25 kali ongkos jam kerja reguler.

Tabel 2: Data Ongkos Produksi dan Harga Jual


Uraian Produk O Produk V
Harga Jual (Rp./Unit) 415.000 180.000
Ongkos B. Baku(Rp./Unit) 150.000 50.000
Ongkos Tenaga Kerja(Rp./jam) 7.500 7.500
Overhead (Rp./unit) 15.000 12.000

Proyeksi permintaan pasar dari kedua produk di atas untuk 4 minggu ke depan diberikan pada Tabel
3. Dari pengalaman masa lalu kesalahan pada proyeksi ramalan permintaan relatif kecil sehingga bisa
diabaikan (ini merupakan Laporan dari Manajer Produksi).

1
Kode Soal : 18H3P2001

Tabel 3: Proyeksi Permintaan Produk satu bulan kedepan


Jenis Produk Demand
Produk O 6.450
Produk V 11.600

Gudang untuk menyimpan produk O dan V memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi
permintaan selama satu minggu produksi. Ongkos inventori per minggu diestimasi sebesar 0,5% dari
harga barang. Dari laporan gudang diketahui bahwa persediaan pada awal minggu 1 untuk produk O
dan V masing-masing 150 unit dan 250 unit. Data masa lalu menunjukkan bahwa rata-rata inventori
per minggu relatif rendah, yaitu 100 unit untuk produk O dan 200 unit untuk produk V. Laporan dari
bagian pengendalian kualitas menunjukkan bahwa persentase produk cacat sebesar 1% dari jumlah
produksi per minggu. Bahan baku dan komponen untuk produk tersebut selama ini mudah diperoleh
dan dapat memenuhi kebutuhan produksi, dengan harga (Lihat Tabel 2).

Pangsa pasar perusahaan saat ini adalah 57,3%. Dalam rangka memperkuat posisi sebagai market
leader, perusahaan akan memenuhi permintaan pasar namun dengan harga dan kualitas yang
bersaing. Dengan memperhatikan tujuan perusahaan tersebut, manajer produksi sekarang ini sedang
merencanakan produksi pabriknya untuk 1 bulan ke depan. Manager Pemasaran menekankan
perlunya memaksimasi layanan kepada konsumen atau dengan kata lain permintaan produk untuk
setiap minggu harus dapat dipenuhi pada minggu tersebut. Karena hal ini merupakan faktor kunci agar
perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Namun upaya itu harus juga menekan ongkos
produksi dan inventori. Disamping itu, direksi perusahaan menetapkan program cost reduction dalam
rangka memelihara dan meningkatkan tingkat keuntungan, karena harga produk sangat tergantung
pada kondisi persaingan - tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Sasaran dari program ini untuk
tahun 2020 adalah pengurangan biaya overhead perusahaan sebesar 25%. Untuk mencapai target itu,
pimpinan perusahaan menggalakkan program perbaikan proses secara berkelanjutan untuk seluruh
proses bisnis perusahaan. Program insentif yang menarik disediakan kepada individu maupun Gugus
Kendali Mutu/Tim Kendali Mutu yang saran perbaikannya dapat menurunkan ongkos. Hasil dari
program ini diharapkan terjadi pada awal minggu ke 1.

Apabila permintaan tidak dapat dipenuhi maka akan terjadi kehilangan penjualan karena konsumen
akan membeli produk O maupun V yang diproduksi oleh perusahaan lain, dan ini akan menyebabkan
perusahaan akan mengalami tidak saja kehilangan keuntungan per unit tapi juga reputasi (besar
kehilangan ini diperkirakan setara dengan 4 kali dari keuntungan per unit). Isu lain yang perlu
diperhatikan adalah munculnya beberapa perusahaan pesaing yang menawarkan harga yang lebih
murah juga menjadi ancaman bagi perusahaan. Direksi perusahaan mengambil kebijakan tentang
perlunya meminimumkan terjadinya kehilangan penjualan (karena hal ini menentukan daya saingan
perusahaan-faktor strategis) dan juga melakukan program pengurangan ongkos produksi. Selanjutnya
Direktur Utama perusahaan meminta Direktur Produksi untuk memperhatikan hal tersebut dalam
membuat rencana produksi mingguannya dan kegiatan operasi produksinya. Dalam rapat produksi
mingguan, Direktur Produksi menyampaikan hasil rapat direksi dan meminta Manajer Produksi untuk
menyelesaikan masalah agar semua permintaan dapat dipenuhi dengan ongkos yang minimum, yang
meliputi tidak saja ongkos produksi, overhead dan inventori tapi juga ongkos yang diakibatkan karena
kehilangan penjualan. Direktur Produksi juga meminta kepada Manajer Produksi untuk menjajaki
kemungkinan menggunakan outsourcing jika kapasitas pabrik tidak mencukupi. Subkontrak pekerjaan
dapat dilakukan untuk Chasis dan Circuit Board ke industri kecil elektronik dengan jumlah pemesanan
minimal 100 unit dan merupakan kelipatan 50 unit. Dari survei yang dilakukan, diperoleh bahwa
ongkos pengerjaan per unit cukup kompetitif (yaitu 80% dari ongkos PT. Model), namun karena unit
yang dikerjakan oleh pihak luar harus diinspeksi 100%, agar produk cacat mendekati 0%, maka ongkos
produksi mencapai 105 % dari ongkos produksi PT. Model(bahan baku disediakan oleh PT. Model).

2
Kode Soal : 18H3P2001

Disamping itu, Direktur Produksi memiliki suatu gagasan yang lain yaitu “memasok saja komponen
Circuit Board dan Chasis dari IKM (Industri Kecil dan Menengah). Untuk itu perusahaan harus
melakukan kerja sama jangka panjang (collaborative relationships) dengan beberapa industri kecil
elektronik. Selanjutnya Divisi CB dan CH ditutup dan karyawannya dipindahkan ke Divisi Final Assembly
dan Quality Control dari komponen yang dipasok sehingga kapasitas (waktu produksi tersedia) untuk
Divisi Assembly dapat bertambah menjadi 1,5-2,0 kali. Harga komponen Circuit Board dan Chasis per
unit diperkirakan lebih kecil dari ongkos produksi per unit jika komponen dibuat sendiri. Akan tetapi
pemindahan karyawan ke Divisi lainnya memerlukan proses belajar sehingga diperlukan kegiatan
training, selain itu rencana ini dapat menyebabkan production lost akibat penataan ulang tata letak
pabrik. Kerugian akibat production lost tidak ada karena penataan ulang pabrik dilakukan pada hari
Sabtu dan Minggu. Tapi perusahaan harus mengeluarkan biaya pelatihan yang diperkirakan sebesar 25
juta rupiah. Program collaborative relationships ini membutuhkan waktu 4 minggu untuk
merealisasikannya.

Disamping itu, perusahaan juga melakukan kolaborasi dengan 3 distributor produk O dan V. Dengan
kolaborasi ini, PT Model mendapatkan akses tentang data persediaan (termasuk juga sistem
persediaan yang diterapkan) dan data penjualan dari setiap distributor, sehingga permintaan dari
setiap distributor dapat diketahui dengan pasti. Informasi tentang waktu proses dari setiap stasiun
kerja dapat dilihat pada Gambar 2.

Produk O Produk V

SK SK
Ass O Ass V

4 jam/10 unit 3 jam/10 unit

SK SK SK SK
CH CB CH CB

2 jam/10 unit 3,5 jam/10 unit


3,5
3.5jam/10
jam/ unit
10 unit 77 jam/10
jam/ 10unit
unit 2 jam/ 10 unit 3.5 jam/ 10 unit

Gambar 2. Diagram
BB1 Waktu ProsesBB2
Pengejaan Produk
Ket:
BB1 : Bahan Baku CH
BB2 : Bahan Baku CB
Pertanyaan:
Andaikan Sdr diminta membantu PT. Model untuk memecahkan masalah yang dihadapi, usulan apa
yang Sdr. ajukan?. Untuk memecahkan masalah ini Sdr. diminta untuk menggunakan pendekatan
pemodelan, yang meliputi langkah-langkah berikut ini.
 Langkah 1 adalah memformulasikan masalah
 Langkah 2, menyusun model matematik, dan mencari solusi model

Anda mungkin juga menyukai