Paper Pengujian
Paper Pengujian
BETON
1. Uji Kuat Tekan
a. Fungsi
Tes Uji Kuat Tekan bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton
karakteristik, sehingga kita dapat menyesuaikan kekuatan beton yang dibutuhkan
oleh suatu struktur bangunan.
b. Parameter Pengujian
1. SNI 03-2492, Metode pengambilan benda uji beton inti.
2. SNI 03-2493, Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium.
c. Fungsi Parameter
Parameter dari SNI di atas sebagai dasar untuk evaluasi dan penerimaan dari
mutu beton. Selain itu juga kita dapat mengetahui faktor apasaja yang
mempengaruhi mutu beton.
Untuk membuat benda uji kuat tekan beton harus diikuti beberapa tahapan
perlakuan beton segar sebagai berikut:
Mengisi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, yang setiap lapisnya
dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata.
Meratakan permukaan beton.
Menutup permukaan benda uji dengan bahan kedap air dan biarkan selama
24 jam.
Membuka cetakan dan keluarkan benda uji.
Merendam dalam bak perendam berisi air pada temperatur ±25 C.
Pada tahapan persiapan pengujian, benda uji harus diperlakukan sebagai berikut:
Setelah benda uji siap, prosedur pengujian dapat mulai dilaksanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
b. Tatacara Pengujian
Menyiapkan peralatan uji slump yaitu kerucut abrams yang mempunyai ukuran
diameter atas 10 cm dan diameter bawah 20 cm, sedangkan tingginya 30 cm.
Serta tongkat baja dengan panjang 60 cm dan diameter 16 mm.
Kerucut abraham diletakkan pada bidang rata dan datar namun tidak menyerap
air.
Adukan beton yang dicampur merata dimasukkan kedalam kerucut sambil
ditekan kebawah penyokong-penyokongnya.
Adukkan beton dimasukkan dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebalnya,dan
setiap lapisan ditusuk sebanyak 25 kali dengan menggunakan tongkat baja
diameter 16 mm panjang 600 mm dengan ujung yang bulat agar adukan yang
masuk kedalam kerucut lebih padat.
Adukan yang jatuh disekitar kerucut dibersihkan, lalu permukaannya diratakan
dengan kerucut ditarik vertikal dengan hati-hati.
Dibuka dan diukur penurunan puncak kerucut terhadap tinggi semula.
Hasil pengukuran ini disebut hasil uji Slump dan merupakan hasil kekentalan
(kadar air) dari beton tersebut.
Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat tidak boleh
untuk digunakan.
d. Fungsi Parameter
Mengontrol FAS atau mengontrol kandungan air di dalam adonan beton.
Pengujian Core Drill dilakukan dengan mengambil sampel dari beton yang
sudah dibuat. Pengambilan beton menggunakan alat yaitu core drill. Metode ini
diusahakan jangan sampai merusak struktur dari beton tersebut. Sampel tersebut
dibawa ke laboratorium untuk di pengujian crusing test. Pengujian ini sangat
akurat karena diambil dari bahan yang sudah dibuat dilapangan. Pengambilan
strukturnya sangat beresiko karena bisa mengurangi struktur dari beton dan bisa
saja mengenai tulangan dari beton tersebut.
b. Syarat Pengujian