Anda di halaman 1dari 101

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Ilmu Politik Skripsi Sarjana

2017

Peran Media Massa Terhadap


Pengetahuan Politik (Studi Kasus:
Peran Harian New Tapanuli Terhadap
Pengetahuan Politik Masyarakat
Kecamatan Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah Menjelang Pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2017)

Marpaung, Rut Margareta


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17214
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERAN MEDIA MASSA TERHADAP PENGETAHUAN POLITIK
MASYARAKAT

(STUDI KASUS : PERAN HARIAN NEW TAPANULI TERHADAP


PENGETAHUAN POLITIK MASYARAKAT KECAMATAN PANDAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH MENJELANG PEMILIHAN
KEPALA DAERAH TAHUN 2017)

SKRIPSI
,
Disusun Oleh
Rut Margareta Marpaung
130906070
Dosen Pembimbing : Drs. Tonny P Situmorang M.Si

DEPARTEMEN ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK

RUT MARGARETA M
130906070

PERAN MEDIA MASSA TERHADAP PENGETAHUAN POLITIK


MASYARAKAT
(STUDI KASUS : PERAN HARIAN NEW TAPANULI TERHADAP
PENGETAHUAN POLITIK MASYARAKAT KECAMATAN PANDAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH MENJELANG PEMILIHAN KEPALA
DAERAH TAHUN 2017)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul : Peran Media Massa Terhadap Pengetahuan


Politik Masyarakat (Studi Kasus : Peran Harian New Tapanuli Terhadap
Pengetahuan Politik Masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui intensitas masyarakat membaca Harian New
Tapanuli, memahami informasi yang disampaikan oleh Harian New Tapanuli, dan
bagaimana Harian New Tapanuli berperan dalam pengetahuan politik masyarakat
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah diantaranya mengenai Pemilihan
Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, Calon Bupati/Wakil Bupati
Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Partai Politik. Objek kajian dalam penelitian ini
adalah masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah yang terdiri
dari 22 desa/kelurahan dan Harian New Tapanuli.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, dengan melihat korelasi antara variabel X dan variabel Y. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis tabel frekuensi, dan hipotesis akan diuji
dengan korelasi Product Moment Pearson dan dilihat besaran pengaruh antara
variabel dengan menggunakan koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat
antara membaca Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat
kecamatan Pandan, kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun nilai dari Korelasi
Product Moment (r) adalah 0,732 dan nilai Koefisien Determinasi (r square)
adalah 53,6%. Dapat dikatakan bahwa cukup besar peran variabel X (Media
Massa) terhadap variabel Y (Pengetahuan Politik) yakni sebesar 53,6%.

Kata Kunci : Media Massa, Pengetahuan Politik

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE

RUT MARGARETA M
130906070

THE ROLE OF MASS MEDIA ABOUT COMMUNITY POLITICAL


KNOWLEDGE
STUDY CASE: THE ROLE OF DAILY NEW TAPANULI ABOUT POLITICAL
KNOWLEDGE OF PANDAN DISTRICT OF CENTRAL TAPANULI
COMMUNITY TOWARDS THE SELECTION OF REGENT IN 2017)

ABSTRACT
This research entitled The RoleOfMass Media
AboutCommunityPolitical Knowledge (Study Case: The Role of Daily New
TapanuliAbout Political KnowledgeOf Pandan DistrictOf Central
TapanuliCommunity TowardsThe Selection of RegentIn 2017) aims to
determine the intensity of community in reading Daily New Tapanuli, to
understand the information conveyed by Daily New Tapanuli and how Daily New
Tapanuli plays role in people of Pandan District political knowledge, Central
Tapanuli Regency, such as pertaining to the Election of Regional Head (Regent)
of Central Tapanuli district, candidate of Regent / Deputy Regent of Central
Tapanuli district, and political parties. The object of study in this research is the
community of Pandan District, Central Tapanuli which consist of 22 villages
/Kelurahan and Daily New Tapanuli.

Method of the research in this study is using Quantitative Approach, by


looking at the correlation between variable X and Y.Technique of analysis used is
Analytical Frequency Tables, and the hypothesis will be examined with Product
Moment Pearson correlation, and the amount of influence between variables by
using determinate coefficient will be observed.

The result of this study conveys that there is a strong correlation


between reading Daily New Tapanuli and Political knowledge of Pandan District,
central Tapanuli community. As for the value of Product Moment Correlation (r)
is 0.732 and the value of determinate coefficient (r square) is 53,6%.
It can be said that there is a substantial role of variable X (Mass Media) to
variable Y (Political Knowledge) which equals to 53,6%.

Key Words : Mass Media, Political Knowledge

Universitas Sumatera Utara


Halaman Persetujuan

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh

Nama : Rut Margareta M


NIM : 130906070
Departemen : Ilmu Politik
Judul : Peran Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik (Studi Kasus :
Peran Harian New Tapanuli Terhadap Pengetahuan Politik
Masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017)

Menyetujui:

Ketua Departemen Ilmu Politik Dosen Pembimbing

(Dr. Warjio, Ph.D) (Drs. Tonny P Situmorang, M.Si)


NIP. 197408062006041003 NIP. 196210131987031004

Mengetahui,
Wakil Dekan I
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(Husni Thamrin, S.Sos, M.SP)

NIP. 197203082005011001

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan berkat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan tugas
akhir dan persyaratan dalam menyelesaikan studi guna mendapatkan gelar sarjana
ilmu politik di FISIP USU. Skripsi ini berjudul “Peran Media Massa Terhadap
Pengetahuan Politik (Studi Kasus : Peran Harian New Tapanuli Terhadap
Pengetahuan Politik Masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017)” ini merupakan suatu
penelitian terhadap masyarakat kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah
untuk mengetahui pengetahuan politik mereka yang dipengaruhi oleh Harian New
Tapanuli menjelang pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun
2017.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis merasa masih terdapat kekurangan


karena keterbatasan waktu dan dana. Karena itu penulis menerima kritik dan saran
yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini untuk dijadikan referensi.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari peranan orang-orang yang
mendukung oenulis sepenuhnya. Penulis mengucapkan terima kasig kepada
seluruh pihak yang membantu, khususnya kepada :

1. Bapak Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Dr. Warjio, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu Politik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Tonny P Situmorang, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi
penulis, terima kasih untuk bimbingan, nasihat dan waktunya.
4. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


5. Ayahanda tercinta, St. Manat Marpaung dan Ibunda tercinta Romauli
Hutabarat yang selalu mendoakan dan menjadi motivasi bagi penulis
untuk selalu berjuang mencapai gelar sarjana.
6. Ketiga saudara penulis, bang Budi, bang Daniel, dan bang Elpis yang
selalu memberi semangat, motivasi dan dukungan dana kepada penulis
selama kuliah hingga saat ini.
7. Segenap kawan-kawan Ilmu Politik 2013, terkhusus Melda, Wines,
Chandra Gobles, Maria, Jivi, Boy, Terri, Andrian, Bambang, Abadi,
Chandra Sihaloho yang selalu ada disaat penulis senang maupun sedih
selama kuliah.
8. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat FISIP USU
cabang Medan yang telah menjadi saudara dan mengajari penulis banyak
hal selama perkuliahan, terkhusus Pengurus Komisariat Masa Bakti 2015-
2016. Ut Omnes Unum Sint !
9. Himpunan Pemuda Pemudi Silindung (HIPSI) yang telah menjadi
keluarga penulis di Medan, yang memberi banyak memori dan pelajaran
kepada saya hingga saat ini. Terkhusus kepada pengurus HIPSI periode
2016-2018, dan juga kepada bang Simon Alvito yang telah membantu dan
mengajari penulis. Teristimewa kepada Joy Nainggolan yang selalu
mendukung, memberi motivasi dan dukungan kepada penulis hingga saat
ini.
10. Dan seluruh responden penelitian dalam skripsi ini, serta teman-teman
yang telah mendoakan, mendukung, membantu, mohan maaf tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu,

Medan, Juni 2017

Rut Margareta M
130906070

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Abstrak ...................................................................................................................... i
Abstract ..................................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .............................................................................................. iii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................................................... vi
Daftar Tabel.............................................................................................................. viii
Daftar Gambar ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 7
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................. 7
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
1.6 Kerangka Teori ............................................................................. 9
1.7 Metodologi Penelitian .................................................................. 22
1.8 Teknik Analisis Data .................................................................. 39
1.9 Hipotesis ..................................................................................... 44
1.10 Sistematika Penulisan ................................................................. 45

BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian


2.1 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah ........................... 48
2.2 Gambaran Umum Kecamatan Pandan ......................................... 51
2.3 Gambaran Umum Harian New Tapanuli ...................................... 54

BAB III Penyajian Dan Analisis Data


3.1 Analisis Tabel Frekuensi ............................................................... 57
3.2 Analisis Tabel Silang ..................................................................... 60
3.3 Korelasi Product moment ............................................................... 70
3.4 Koefisien Determinasi .................................................................... 72
3.5 Uji Normalitas................................................................................. 75
3.6 Implikasi Teoritik ........................................................................... 81

Universitas Sumatera Utara


BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 84
4.2 Kelemahan dalam penelitian ........................................................... 85
4.3 Saran ............................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 87
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ 89

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Penentuan jumlah sampel Isaac dan Michael dengan taraf
kesalahan 1%, 5%, DAN 10% .............................................................. 25
Tabel 1.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 32
Tabel 1.3 Interpretasi ................................................................................................. 43
Tabel 2.1 Luas Kecamatan Pandan menurut Desa/Kelurahan tahun 2015 ................ 52
Tabel 2.2 Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci menurut
desa/kelurahan tahun 2015
Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia............................................... 58
Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................................... 59
Tabel3.3 Jawaban Responden Mengenai Intensitas Membaca Harian New
Tapanuli dalam seminggu ....................................................................... 60
Tabel 3.4 Jawaban Responden mengenai keakuratan dan keaktualan
berita/informasi yang disampaikan Harian New Tapanuli...................... 61
Tabel 3.5 Jawaban Responden mengenai seberapa sering responden membaca
berita/informasi topik politik dalam Harian New Tapanuli .................. 62
Tabel 3.6 Jawaban responden apakah Harian New Tapanuli menambah
pengetahuan politik mengenai Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah tahun 2017 ................................................................ 63
Tabel 3.7 Jawaban responden untuk tanggal Pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 .............................................. 65
Tabel 3.8 Jawaban responden mengenai jumlah pasangan calon Bupati/Wakil
Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 .................................. 66
Tabel 3.9 Jawaban responden mengenai jumlah daerah pemilihan yang terdapat
di Kabupaten Tapanuli Tengah ............................................................. 68
Tabel 3.10 Jawaban responden mengenai jumlah calon Bupati/Wakil Bupati
yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah kabupaten tapanuli
Tengah tahun 2017 sebagai pasangan calon independen...................... 69
Tabel 3.11 Koefisien Korelasi Product Moment (r) ............................................... 71
Tabel 3.12 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................... 74

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Grafik Histogram .................................................................................. 76
Gambar 3.2 Pengujian Normalitas ............................................................................ 78
Gambar 3.3 Pengujian Heterodegenitas ................................................................... 80

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam memberikan

informasi kepada masyarakat. Informasi menjadi salah satu hal yang sangat dicari

oleh masyarakat untuk meningkatkan hal yang diketahui, dan salah satu wadah

untuk mendapatkan informasi tersebut adalah melalui media massa. Sebagian

besar masyarakat Indonesia pada saat ini menghabiskan waktunya menggali

informasi melalui media yang telah mengalami banyak perkembangan, seperti

media informasi melalui internet, televisi, dan media cetak seperti majalah dan

juga koran.

Semua media informasi yang disebut diatas memiliki peran masing-

masing yang sama untuk memberikan informasi kepada masyarakat, membentuk

opini publik, hingga dapat menentukan sebuah pilihan melalui media. Semua bisa

kita dapatkan melalui media baik informasi mengenai dunia hiburan, pendidikan,

berita mancanegara, hingga dunia politik yang sedang berkembang di Indonesia

maupun di daerah sendiri sehingga media massa memiliki tanggung jawab sosial

kepada masyarakat karena telah mempengaruhi perubahan pengetahuan tertentu

dari berita yang telah dikonsumsi.

Universitas Sumatera Utara


Masyarakat adalah bagian yang terkena dampak pemberitaan dari media

massa baik media elektronik maupun media cetak. Masyarakat sangat

membutuhkan banyak informasi mengenai hal-hal yang sedang berkembang di

lingkungan sosial, budaya, bahkan politik. Masyarakat membutuhkan nya dalam

hal meningkatkan pengetahuan mereka tentang apa yang sedang berkembang

tersebut.

Berbicara tentang media massa sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari

muatan-muatan politik dan begitu juga sebaliknya, berbicara politik tidak bisa

dilepaskan dari media yang memuatnya. Masa yang semakin berkembang

sekarang ini,berita politik bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu seperti yang

pernah terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru, atau hanya milik orang-

orang tertentu saja. Kini politik menjadi bagian dari masyarakat. Bahwa politik itu

adalah masyarakat itu sendiri, artinya bahwa setiap kehidupan masyarakat tidak

pernah terlepas dari politik, yang didalamnya ada kegiatan mempengaruhi, dan

aturan-aturan maupun norma-norma yang mengikat setiap kegiatan dalam

masyarakat. 1

Antara politik dan media terjalin hubungan yang saling membutuhkan

dan mempengaruhi bahkan dapat menguntungkan. Media massa mampu

membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi pendapat masyarakat

terhadap peristiwa atau isu-isu politik yang sedang terjadi atau berkembang.

1
Ertanesia Sinaga. Pengaruh Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa (Analisis Korelasi
tentang Pengaruh Berita-Berita Politik dalam Harian KOMPAS Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. 2010. hlm. 9

Universitas Sumatera Utara


Media massa bergantung pada sistem pers, dan sistem pers itu juga bergantung

pada sistem politik yang ada atau berlaku di suatu negara. Maka dari itu media

massa dalam memberikan informasi untuk masyarakat atau dalam penyampaian

pesan dalam sebuah peristiwa yang terjadi, media massa dalam hal ini surat kabar

harus berada dalam lingkaran regulasi atau aturan yang berlaku dan ditetapkan

oleh negara yang bersangkutan. 2

Politik dapat dikatakan sebagai bagian dari media dan politik tidak dapat

dipisahkan dengan media, karena media seperti yang telah dijelaskan diatas,

bahwa salah satu keunggulan dari media massa yakni untuk membentuk pendapat

dan pandangan umum mengenai berbagai peristiwa yang terjadi, bahkan peristiwa

politik yang hangat untuk dibicarakan. Ketika pendapat dan pandangan umum

tersebut bisa diatur seperti yang diinginkan media massa dalam pemberitaannya,

maka disitulah hal yang menjadi acuan keberhasilan suatu media menyampaikan

pesan politiknya atau informasi politiknya.

Masyarakat pada umumnya mengetahui perilaku politik para pemerintah

dan juga mengetahui tentang peristiwa politik dari berbagai media massa yang

bisa didapatkan kapan saja dan dimana saja baik dari internet, televisi, media

cetak seperti majalah, koran nasional dan juga koran milik daerah. Informasi yang

ditawarkan oleh media massa khususnya media cetak yaitu koran mengenai isu-

isu politik yang up to date mengundang perhatian masyarakat banyak, isu-isu

2
Johansah Nuryaman. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan
Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-Kota Bandung. Skripsi. Unversitas Pendidikan Indonesia. 2014. Hlm. 4

Universitas Sumatera Utara


yang ditawarkan oleh koran-koran yang ada pada masyarakat sangat beragam

terlebih menjelang adanya sebuah peristiwa politik seperti Pemilihan Kepala

Daerah.

Media massa juga memiliki kekuatan untuk membentuk opini, sikap, dan

perilaku masyarakat untuk menanggapi informasi yang sedang berkembang

tersebut. Bagaimana sebuah media massa secara khusus media cetak mampu

memberikan informasi yang menarik sehingga membuat pembaca mampu

menentukan sebuah keputusan untuk menanggapi informasi tersebut.

Cara media massa dalam menampilkan peristiwa-peristiwa politik dapat

mempengaruhi pandangan masyarakat umum dan para aktor politik mengenai

perkembangan politik yang terjadi. Dengan hadirnya media massa dalam

mengubah pandangan terhadap politik seseorang dengan cara pembentukan

pendapat umum, media massa berupaya untuk membentuk pengetahuan, sikap

dan tindakan seseorang mengenai sebuah peristiwa atau masalah politik dan aktor

politik yang terlibat dalam pemberitaan tersebut. 3

Media mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan

kognisi seseorang. Media memberikan informasi dan pengetahuan yang pada

akhirnya dapat membentuk persepsi. Dan persepsi mempengaruhi sikap dan

3
Ibid., hlm. 5

Universitas Sumatera Utara


perilaku seseorang. Berbagai pemberitaan media memberikan masukan kepada

kognisi individu, dan kognisi akan membentuk sikap 4.

Salah satu hal yang menarik ditampilkan dalam media cetak seperti yang

telah disampaikan diatas adalah mengenai Pemilihan Kepala Daerah. Di

Kabupaten Tapanuli Tengah yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah pada

15 Februari 2017 dapat menjadi hot news yang dapat digunakan media cetak lokal

seperti Harian New Tapanuli untuk memberikan informasi penting mengenai

perkembangan menjelang Pemilihan Kepala Daerah. Informasi penting tersebut

dapat menjadi sebuah pengetahuan politik bagi masyarakat.

Pemilihan Kepala Daerah dalam suatu daerah memerlukan sikap yang

antusias dari masyarakat untuk melihat seberapa berhasilnya demokrasi di daerah

tersebut. Pemilihan Kepala Daerah langsung berarti mengembalikan “hak-

hakdasar” masyarakat di daerah dengan memberikan kewenangan yang utuh

dalam rangka rekrutmen politik lokal secara demokratis. 5.

Kabupaten Tapanuli Tengah adalah salah satu Kabupaten yang akan

mengikuti Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017. Calon Bupati yang maju dalam

Pilkada serentak tersebut adalah :

1. Amin P Napitupulu – Ramses Hutagalung

2. Buyung Sitompul – Binsar Pasaribu

4
http://lukmanulhakim.multiply.com/journal/item/11diakses pada tanggal 01 Desember 2016 pukul 18.20
5
Joko J Prihatmoko, Pemilhan Kepala Daerah Langsung, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm.21

Universitas Sumatera Utara


3. Bakhtiar Ahmad Sibarani – Darwin Sitompul

4. Rantinus Manalu – Sodikhin Lubis

Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Ibukotanya terletak di Kecamatan

Pandan yang memiliki 22 desa. Kecamatan Pandan memiliki desa terbanyak di

Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kecamatan Pandan merupakan Kecamatan yang

memiliki masyarakat yang mempunyai hak suara terbanyak di Kabupaten

Tapanuli Tengah dan hal tersebut menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk

meneliti di Kecamatan Pandan untuk melihat bagaimana media mampu

memberikan informasi penting yang menjadi pengetahuan Politik.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa adanya kebebasan pers, peneliti

ingin meneliti bagaimana kebebasan yang digunakan oleh salah satu harian lokal

yaitu Harian New Tapanuli dalam memberikan berita mengenai pemilihan kepala

daerah yang akan dilaksanakan pada Februari 2017.

Peneliti memilih media harian New Tapanuli karena media tersebut

banyak memuat berita-berita politik, dan mampu mengikuti perkembangan zaman

serta mengalami beberapa fase perubahan politik. Harian New Tapanuli

merupakan salah satu media cetak terbesar yang tersebar di daerah Tapanuli

Tengah. Harian New Tapanuli memiliki kekuatan konsep pemberitaan yang

dimuat dalam setiap terbitannya. Berita yang muncul dalam harian New Tapanuli

mengedepankan permasalahan secara khusus yang bersifat kedaerahan disekitar

Tapanuli, dengan harga yang cukup terjangkau. Itulah yang memudahkan harian

Universitas Sumatera Utara


New Tapanuli dapat diterima di daerah Tapanuli khususnya dalam penelitian ini

Kecamatan Pandan, kabupaten Tapanuli Tengah.

Sebagai salah satu media terbesar yang tersebar di daerah Tapanuli, harian

New Tapanuli memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media massa

lainnya yaitu: bahasa yang digunakan dalam Harian New Tapanuli cukup ringan

namun memiliki bobot sehingga tidak menyulitkan pembaca mendalami maksud

tulisan, berita yang ditampilkan dikemas dengan bahasa yang sejuk dan tidak

provokatif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Pengaruh Harian New

Tapanuli Terhadap Pengetahuan Politik Masyarakat Kecamatan Pandan

Kabupaten Tapanuli Tengah Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun

2017.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan sebagai upaya untuk menetapkan fokus

pembahasan dalam sebuah penelitian yang bertujuan agar pembahasan tidak

melebar dan menghasilkan uraian yang sistematis. Adapun pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara


1. Penelitian ini hanya dilakukan pada masyarakat Kecamatan Pandan,

Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

2. Penelitian ini juga hanya dilakukan pada Harian New Tapanuli yang

cukup banyak pembacanya, dan Harian New Tapanuli merupakan

sebuah koran lokal yang tersebar di daerah Tapanuli, termasuk

Kabupaten Tapanuli Tengah.

3. Pengetahuan Politik yang akan diteliti hanya menyangkut tentang

Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah pada Pilkada

Serentak, Februari 2017

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Media Massa

Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat Kecamatan

Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun

2017.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Secara Subyektif, penelitian ini adalah sebuah sarana untuk melatih dan

mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis, dan

metodologis penulis dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah.

2. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan mampu menambah

kontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada

Universitas Sumatera Utara


Departemen Ilmu Politik khususnya, maupun kepada kalangan

akademisi yang memiliki ketertarikan tentang Peran Media Massa

Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat

kecamatan Pandan, kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan

Kepala Daerah Tahun 2017.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data

dan informasi yang dapat digunakan semua kalangan terutama mereka

yang mengamati tentang Peran Media Massa Harian New Tapanuli

terhadap pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan, kabupaten

Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017.

1.6 Kerangka Teori

1.6.1 Media Massa

Dalam Teori Komunikasi, media massa seperti televisi,radio, dan surat

kabar memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mengubah image , wawasan

dan persepsi penerima,. 6Salah satu fungsi klasik media massa ialah menjadi

wacana pembentukan pendapat umum. Melalui berita, komentar, editorial dan

artikel yang dimuat dalam surat kabar, serta wawancara yang dilakukan dalam

media televisi dan radio dapat menimbulkan berbagai macam tafsiran dan

pendapat yang berbeda-beda dari kalangan pembaca dan pemirsa. Media massa

dengan kemampuannya dalam membuat agenda, dapat memancing perhatian

khalayaknya untuk menyatakan apakah ia setuju atau tidak terhadap gagasan yang

6
Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, Denpassar : Rajawali Pers, 2009, hlm 380

Universitas Sumatera Utara


dilemparkan oleh media massa. Oleh sebab itu, media massa tidak hanya bisa

dilihat dari aspek sebagai industri hiburan dan informasi, tetapi juga sebagai

sarana pembentuk pendapat umum. 7

Terdapat empat teori untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh media

massa, yaitu 8

1. Teori Penguatan (reinforcement theory)

Teori ini berpendapat bahwa pengaruh media massa itu minimal. Apa

yang dilakukan oleh media massa pada dasarnya tidak lebih dari sekadar refleksi

dan penguatan opini yang terjadi didalam masyarakat. Dengan demikian, yang

menciptakan opini sebenarnya bukanlah media massa, melainkan masyarakat

sendiri. Dengan kata lain, kekuatan media massa terhadap kehidupan politik

bergantung pada kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.

2. Teori setting Agenda (agenda setting)

Dalam teori ini, media massa dianggap tidak dapat menentukan apa yang

kita pikirkan. Tetapi, media massa dianggap dapat dan memiliki pengaruh

terhadap apa yang kita pikirkan. Didalam teori ini, media tidak hanya

merefleksikan apa yang ada di dalam masyarakat. Media bisa dan memiliki

agenda sendiri didalam menyajikan berita sehingga berpengaruh, baik kepada

masyarakat maupun pemerintah.

7
Ibid, hal 194
8
Kacung Marijan, Op.Cit, hlm 282

Universitas Sumatera Utara


3. Teori priming dan framing

Dalam pandangan teori priming, media dapat mempengaruhi karena lebih

fokus pada isu-isu tertentu, bukan yang lain. Sementara itu, didalam teori framing,

media melakukan set-up untuk mempengaruhi penafsiran pembaca, pemirsa, dan

pendengar tentang suatu isu dalam makna tertentu.

4. Teori Efek Langsung (direct effects theory)

Media dipandang memiliki pengaruh langsung pada sikap dan perilaku

seseorang, termasuk didalamnya adalah perilaku politik. Didalam teori ini, media

massa tidak hanya seke dar sebagai institusi yang merefleksikan realitas,

melainkan instituisi yang memiliki pengaruh didalam memberikan makna

terhadap realitas itu.

Beberapa pakar komunikasi seperti Katz, Gurevitch, dan Hass

mengidentifikasikan lima kelompok kebutuhan dalam hal penggunaan media,

yaitu: 9

1. kebutuhan kognitif

2. kebutuhan afektif

3. kebutuhan integratif

4. kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman dan dunia

luar

9
Wiryanto, Teori komunikasi massa, Jakarta: Penerbit Grasindo, 2000,hal..66.

Universitas Sumatera Utara


5. kebutuhan untuk melepaskan ketegangan

Beberapa jenis fungsi media menurut Marshall Mc Luhan 10:

1. Penyebaran/teori persuasi dan informasi. Media massa mendifusikan

informasi dan mempersuasi. Dalam teori informasi, komunikasi massa

terdiri dari serangkaian sistem yang menyampaikan informasi dengan

cara bersambung dan berurutan.

2. Teori permainan. Politik dari titik pandang publik dilihat sebagai

permainan. Ilmuan Politik Murray Edelman, dalam membedakan

informasi mengemukakan bahwa akibat komunikasi politik massa

terutama permainan, informasi politik semantikdirancang untuk

memajukan suatu kepentingan agar seorang kandidat terpilih, untuk

mencapai tujuan kebijakan.

3. Teori parasosial. Komunikasi berfungsi memenuhi kebutuhan manusia

akan interaksi sosial. Hal ini tercapai jika media massa memberi peluang

bagi hubungan parasosial.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa khlayak

mengkonsumsi media massa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan kata

lain bahwa ketika seseorang memutuskan untuk mengkonsumsi media massa baik

cetak maupun elektronik, tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang dicapainya, yakni

berupa kebutuhan-kebutuhan yang disebutkan diatas.

10
Dan Nimmo, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan dan Media, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2005, hlm 170

Universitas Sumatera Utara


1.6.1.1 Berita

Berita adalah dasar dari begitu banyak informasi politik yang diterima

orang. 11 Pendekatan lain mendefinisikan bahwa berita hanyalah apa yang oleh
12
pers terbitkan, pancarkan, atau sebarkan dengan cara lain. Menurut Dr. Willard

G. Bleyer mendefinisikan berita adalah : “Segala sesuatu yang hangat dan

menarik perhatian sejumlah pembaca,dan berita yang terbaik ialah berita yang

paling menarik perhatian bagi jumlah pembaca yang paling besar.” Untuk

menyajikan berita yang bernilai tinggi dan dapat merangsang bangkitnya

perhatian orang banyak,terdapat empat faktor utama 13 :

1. Ketepatan waktu (tim eliness)

2. Kedekatan tempat kejadian (proximity)

3. Besarnya (size)

4. Kepentingan (im portance)

1.6.1.2 Pers

Istilah pers berasal dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris nya

disebut press. Dalam bahasa Indonesia jika kita terjemahkan secara hurufiah maka

pers berarti mesin cetak. Akan tetapi pemakaian istilah pers ini sudah lama dan

11
Ibid, hlm214.
12
Ibid, hal 215
13
http://lukmanulhakim.multiply.com/journal/item/11 . diakses pada tgl 01 Desembel 18.15

Universitas Sumatera Utara


merata ditengah-tengah masyarakat, sehingga bila kita menyebut pers, ingatan

kita lantas lari kepada surat kabar. 14

Siebert, Peterson, dan Schramm mengelompokkan pers ke dalam empat

sistem. Pengelompokan ini didasarkan pada corak sistem politik yang

melingkupinya, yaitu 15

1. Sistem pers otoriter.

Pers semacam ini muncul pada abad kelima belas sampai keenam belas,

ketika banyak negara yang masih menganut pemeritahan kerajaan yang bercorak

otoriter. Media, dalam sistem pers demikian, berfungsi menunjang negara.

Konsekuensinya pemerintah secara langsung menguasai dan mengawasi berbagai

kegiatan media massa.

2. Sistem pers liberal

Sistem pers ini mulai berkembang pada abad ketujuh belas dan kedelapan

belas. Didalam bingkai sistem pers liberal, pers harus diberi kebebasan yang

seluas-luasnya, sebagai arena untuk mencari kebenaran. Disini, kebenaran itu

tidak mutlak dan dikendalikan oleh kelompok tertentu saja, melainkan ada pada

berbagai kelompok yang ada di dalam masyarakat.

3. Pers Komunis

14
Nurhaina Burhan, Media Komunikasi Massa dan Peranannya Dalam Pembentukan Publik Opini, Medan,
Fakultas Hukum USU, 1978, hlm3
15
Kacung Marijan, Op.Cit hlm 284

Universitas Sumatera Utara


Sistem pers demikian berkembang di negara-negara yang dikuasai oleh

rezim komunis. Didalam sistem ini, media massa merupakan alat pemerintah atau

partai komunis yang berkuasa, dan merupakan bagian integral dari negara.

4. Pers tanggung jawab sosial

Sistem ini muncul pada abad kedua puluh, sebagai reaksi terhadap

sistem-sistem sebelumnya, khususnya kepada sistem liberal. Dalam pandangan

sistem ini, pers memang memiliki kebebasan. Tetapi, kebebasannya tidak mutlak

karena pers dituntut memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

1.6.2 Pengetahuan Politik

Sebelum menjelaskan apa itu pengetahuan politik, ada baiknya terlebih

dahulu dipaparkan tentang pengetahuan dan politik. Pengetahuan, kata dasarnya

‘tahu’, mendapat awalan dan akhiran pe dan an. Imbuhan ‘pe-an’ disini

menunjukkan adanya proses mengetahui. 16 Objek pengetahuan bisa berupa benda

mati, seperti media massa cetak, bisa makluk hidup seperi manusia, binatang dan

tumbuhan, dan bisa juga Sang Pencipta sendiri.

16
Suparlan Suhartono, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Ar-ruzz,2005, hal.63.

Universitas Sumatera Utara


Keingintahuan ditentukan oleh dua faktor, yaitu ; 17

1. Faktor internal, yaitu dari dalam diri manusia. Ingin tahu mengenai

segala hal dalam taraf yang bagaimanapun secara benar dan

berlangsung terus-menerus sampai mendapatkan kepuasan.

2. Faktor eksternal, yaitu dari dorongan dari luar diri manusia. Berupa

tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan.

Bagi manusia, pengetahuan yang bernilai benar, dan baik sangat perlu.

Hanya dengan pengetahuan demikian manusia bisa mendapatkan kemampuan

untuk mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kehidupannya demi

tercapainya tujuan hidup.

Ada beberapa sumber-sumber pengetahuan: 18

1. Kepercayaan berdasarkan tradisi, dan agama

2. Kesaksian otoritas orang lain.

3. Pengalaman inderawi. Melalui sumber inilah yang akan dilihat dalam

penelitian yakni dengan penglihatan, dan pengamatan, terhadap media

massa cetak.

4. Akal pikiran. Melalui penginderaan tadi kemudian ditransformasikan ke

otak atau akal pikiran. Dari proses tersebut dihasilkan berbagai

17
Ibid, hlm 66
18
Ibid, hlm 68

Universitas Sumatera Utara


kesimpulan. Ini jugalah yang akan dilihat pada penelitian yang hendak

dilakukan.

5. Intuisi, gerak hati yang paling dalam.

Dalam memahami suatu peristiwa, faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan dalam diri seseorang, yaitu: 19

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang

makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan

tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari

orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan

seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan

rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat

diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu

19
http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html
diakses pada 20 Januari 2017 pukul 17.01

Universitas Sumatera Utara


obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek

inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyektertentu.

Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan

sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

2. Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan

tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan

masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam

penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula

pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang

akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk

Universitas Sumatera Utara


kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan

tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa

lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama

bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola

Universitas Sumatera Utara


pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia

madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial

serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri

menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan

banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan

kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua

sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup. Semakin tua

semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak

hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

Setelah memaparkan tentang pengetahuan, maka selanjutnya adalah

politik. Pemikiran mengenai politik (politics)di dunia barat banyak dipengaruhi

oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 SM. Filsuf seperti Plato dan Aristoteles

menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik

(polity) yang terbaik. Dialam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia

karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa

kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas yang tinggi.

Pandangan normatif ini berlangsung sampai abad ke-19. 20

Ada dua sarjana yang menguraikan definisi politik, yaitu :

1. Menurut Rod Hague et al : “politik adalah kegiatan yang menyangkut

cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan

20
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm 14

Universitas Sumatera Utara


yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan

oerbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya (Politics is the

activity by which groups reach binding collective decisions through

attempting to reconcile differences among their members.) 21

2. Menurut Andrew Heywood: “Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang

bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen

peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti

tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama (Politics is the

activity through which a people make, preserve and amend yhe general

rules under which they live and as such is inextricaly linked to the

phenomen of conflict and cooperation) 22

Bagi penulis sendiri yang dimaksud dengan politik adalah segala sesuatu

yang diperoleh manusia melalui kemampuan dalam pikiran, perasaan,

pengamatan, pengalaman, dan instituisi, yang berkaitan atau berkenaan dengan

kekuasaan pengaruh, kewenangan pengaturan, dan ketaatan atau ketertiban,

pengambilan keputusan, kebijaksanaan, alokasi nilai dalam ini tentu saja kdalam

konsep penyelenggaraan pemerintah, negara, dan masyarakat.

Setelah melihat pengertian dari pengetahuan dan politik maka dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan politik adalah respon dari segenap apa yang

21
Rod Hague et al, Comparative Governmentand Politics, London:Macmillan Press, 1998 hlm 3 dalam
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008, hlm 16
22
Andrew Heywood, Politic, London: Macmillan Press, 1998 hlm 3 dalam Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar
Ilmu Politik, jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008, hlm 16

Universitas Sumatera Utara


diketahui mengenai cara atau usaha dalam menggapai kehidupan yang lebih baik.

Pemahaman dan pengetahuan politik tumbuh sejalan dengan bertumbuhnya

pengalaman, sehingga diperlukan informasi yang bermakna untuk menggali

pemikiran dalam menghadapi realitas dimana seseorang itu hidup, dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: pendidikan, informasi,sosial budaya dan

ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif 23deskriptif. 24

1.7.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan pada 22 desa di

Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

1.7.3 Populasi Penelitian

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai

generalisasi hasil penelitian. 25 Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat di

23
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005,hal.33. Bambang menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif dilihat dari berbagai asumsi sebagai berikut:
Rasional, bebas nilai, objektif, ilmu adalah cara terbaik memperoleh pengetahuan, deduktif, menemukan
hukum universal dan mencari penjelasan.
24
J. Supranto, Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2007, hal. 57
J. Supranto menjelaskan bahwa studi deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik)
suatu keadaan.
25
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 1997, hal 77

Universitas Sumatera Utara


Kecamatan Pandan yang terdiri dari 22 desa/kelurahan. Populasi dalam penelitian

ini terdapat 33.947 masyarakat yang memiliki hak suara. 26

1.7.4 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian terkecil dari populasi yang menjadi contoh

ataupun yang dapat mewakili keseluruhan populasi.Oleh karena itu,sampel harus

dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu

sendiri.Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode penarikan

sampel stratified random sampling atau metode acak terlapis, untuk menentukan

jumlah responden pada 22 desa yang tersebar di kecamatan Pandan, kemudian

akan dilakukan teknik Quota samplinguntuk memilih sampel dari masing-masing

kecamatan, teknik sampel quota ini adalah teknik yang sama dengan

stratifiedrandom samplinghanya saja bedanya penarikan sampel secara

yangberartisampeldapat terpilih karena berada pada waktu, situasi dan tempat

yang tepat, dalam arti siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai

sumber data. 27

Banyak metode yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel,

dalam artikel ini akan dibahas cara menghitung besar sampel dengan metode yang

26
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah, Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tetap per TPS,
Desa/Kelurahan, dan Kecamatan, Se-Kabupaten Tapanuli Tengah, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun
2017
27
Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif.Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada Hal. 135.

Universitas Sumatera Utara


dikembangkan oleh Isaac dan Michael. Metode yang dikembangkan oleh Isaac

dan Michael adalah cara untuk menentukan jumlah sampel yang memenuhi syarat

berikut:

(1) diketahui jumlah populasinya;

(2) pada taraf kesalahan (significance level) 1%, 5% dan 10%; dan

(3) cara ini khusus digunakan untuk sampel yang berdistribusi normal,

sehingga cara ini tidak dapat digunakan untuk sampel yang tidak

berdistribusi normal, seperti sampel yang homogen.

Cara menggunakan metode ini sangat praktis, cukup dengan mencocokkan

jumlah populasi dengan taraf kesalahan (significance level) yang dikehendaki. 28

28
https://freelearningji.wordpress.com/2013/03/20/88/ diakses pada 14 Desember 2016 pukul 16.50

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.1

Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu oleh Isaac dan Michael

Dengan taraf kesalahan, 1%, 5%, dan 10 %

Dikarenakan jumlah populasinya adalah 33.947 maka sampel yang diambil

adalah sebanyak 269 orang ( dengan tingkat kesalahan sebesar 10% dan tingkat

kepercayaan adalah 90 %.)

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus table Isaac dan

Michaelmaka diperoleh sampel sebanyak 269 orang. Tetapi karena kecamatan

Pandan yang populasinya 33.947 orang terdiri dari 22 desa, maka dilakukan lagi

penentuan jumlah sampel pada tiap-tiap desa/kelurahan. Penentuan jumlah sampel

ini menggunakan teknik stratified random sampling atau metode acak terlapis ini

disebabkan populasi yang hendak diteliti bersifat heterogen atau bervariasi.

1.7.4.1 Langkah – langkah Pengambilan Sampel

Ada beberapa langkah-langkah pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini, langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1.7.4.1.1 Sampel Acak Terlapis Berimbang (Proporsional Stratified Random

Sampling)

Seringkali sebelum kita mengambil sampel, biasanya populasi yang

sangat heterogen/bervariasi kita bagi-bagi dahulu menjdi beberapa populasi


29
dengan jumlah elemen yang lebih kecil. Teknik pengambilan sampel ini

digunakan karena populasi yang akan diteliti heterogen, terdiri dari 22

desa/kelurahan di Kecamatan Pandan 30, yakni :

1. Pandan = 3.163

2. Aek Tolang = 1.885

3. Lubuk Tukko = 1744

29
J Supranto, Op.cit hal.77
30
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah, Loc.cit

Universitas Sumatera Utara


4. Sibuluan Indah = 2807

5. Sibuluan Nauli = 1.678

6. Aek Sitiotio = 1.644

7. Sibuluan Raya = 1.438

8. Kalangan = 2.955

9. Hajoran = 2.120

10. Aek Garut = 357

11. Budi Luhur = 1.771

12. Aek Sitio-tio Hilir = 733

13. Hajoran Indah = 848

14. Kalangan Indah = 750

15. Lubuk Tukko Baru = 2.270

16. Mangga Dua = 1.438

17. Muara Nibung = 1.312

18. Pandan Wangi = 1.437

19. Pasar Baru = 1.099

20. Sibuluan Baru = 1.300

21. Siharopas Nauli = 419

22. Sibuluan Terpadu = 779

Total keseluruhan masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten tapanuli

Tengah yang memiliki hak suara adalah 33.947 orang. Dari jumlah tersebut, maka

Universitas Sumatera Utara


akan diperoleh responden dari masing-masing desa, dengan menggunakan

rumus 31

Populasi1

Sampel1= x Total sampel

Total populasi

1. Di desa Pandan sebanyak

3163 x 269
s=
33.947

= 25,063 atau 25 orang

2. Di desa Aek Tolang sebanyak

1885 x 269
s=
33.947

= 14,936 atau 15 orang

3. Di desa Lubuk Tukko sebanyak

1744 x 269
s=
33.947

= 13,819 atau 14 orang

4. Di desa Sibuluan Indah sebanyak

31
Bambang Prasetyo, op.cit hal 129

Universitas Sumatera Utara


2807 x 269
s=
33.947

= 22,242 atau 22 orang

5. Di desa Sibuluan Nauli sebanyak

1678 x 269
s=
33.947

= 13,296 atau 13 orang

6. Di desa Aek Sitio-tio sebanyak

1644 x 269
s=
33.947

= 13,027 atau 13 orang

7. Di desa Sibuluan Raya sebanyak

1438 x 269
s=
33.947

= 11,394 atau 11 orang

8. Di desa Kalangan sebanyak

2955 x 269
s=
33.947

= 23,415 atau 23 orang

9. Di desa Hajoran sebanyak

2120 x 269
s=
33.947

= 16,799 atau 17 orang

10. Di desa Aek Garut sebanyak

357 x 269
s=
33.947

Universitas Sumatera Utara


= 2,828 atau 3 orang

11. Di desa Budi Luhur sebanyak

1771 x 269
s=
33.947

= 14,033 atau 14 orang

12. Di desa Aek Sitio-tio Hilir sebanyak

733 x 269
s=
33.947

= 5,808 atau 6 orang

13. Di desa Hajoran Indah sebanyak

848 x 269
s=
33.947

= 6,719 atau 7 orang

14. Di desa Kalangan Indah sebanyak

750 x 269
s=
33.947

= 5,943 atau 6 orang

15. Di desa Lubuk Takko Baru sebanyak

2270 x 269
s=
33.947

= 17,987 atau 18 orang

16. Di desa Mangga Dua sebanyak

1438 x 269
s=
33.947

= 11,394 atau 11 orang

Universitas Sumatera Utara


17. Di desa Muara Nibung sebanyak

1312 x 269
s=
33.947

= 10,396 atau 10 orang

18. Di desa Pandan Wangi sebanyak

1437 x 269
s=
33.947

= 11,386 atau 11 orang

19. Di desa Pasar Baru sebanyak

1099 x 269
s=
33.947

= 8,708 atau 9 orang

20. Di desa Sibuluan Baru sebanyak

1300 x 269
s=
33.947

= 10,301 atau 10 orang

21. Di desa Siharopas Nauli sebanyak

419 x 269
s=
33.947

= 3,320 atau 3 orang

22. Di desa Sibuluan Terpadu sebanyak

779 x 269
s=
33.947

= 6,172 atau 6 orang

Universitas Sumatera Utara


Jadi jumlah seluruh sampel yang diperoleh setelah pembulatan adalah 98

orang. Dapat juga dilihat dalam tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2

Populasi dan Sampel

No Nama Desa Populasi Sampel

1 Pandan 3163 25

2 Aek Tolang 1885 15

3 Lubuk Tukko 1744 14

4 Sibuluan Indah 2807 22

5 Sibuluan Nauli 1678 13

6 Aek Sitio-tio 1644 13

7 Sibuluan Raya 1438 11

8 Kalangan 2955 23

9 Hajoran 2120 17

10 Aek Garut 357 3

11 Budi Luhur 1771 14

12 Aek Sitio-tio Hilir 733 6

Universitas Sumatera Utara


13 Hajoran Indah 848 7

14 Kalangan Indah 750 6

15 Lubuk Tukko Baru 2270 18

16 Mangga Dua 1438 11

17 Muara Nibung 1312 10

18 Pandan Wangi 1437 11

19 Pasar Baru 1099 9

20 Sibuluan Baru 1300 10

21 Siharopas Nauli 419 3

22 Sibuluan Terpadu 779 6

Total 33.947 267

Kemudian, setelah besaran sampel diperoleh dengan menggunakan

teknik proporsional stratified random sampling peneliti melanjutkan langkah

berikutnya yakni quota sampling.

Universitas Sumatera Utara


1.7.4.1.2 Sampel Kuota (Quota Sampling)

Penarikan sampel dengan teknik ini lebih mementingkan tujuan

penelitian, dimana sampel penelitian adalah unit populasi yang ditentukan lebih

dahulu 32. Masing-masing masyarakat dari setiap desa di Kecamatan Pandan

dijatah jumlah besarnya masyarakat yang dijadikan sampel. Kemudian semua

masyarakat setiap desa yang terkena jatah sampel diminta untuk mengisi

kuesioner.

1.7.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Webster’s New World Dictionary, data adalah things known or

assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Diketahui, artinya sesuatu yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Dan

dianggap mempunyai dua arti yaitu pernyataan tentang sesuatu yang sudah terjadi

tetapi belum diketahui (belum dilaporkan), sering disebut hipotesis dan yang

kedua adalah pernyataan tentang sesuatu yang belum terjadi, bisa terjadi bisa juga

tidak, disebut ramalan. 33

32
Burhan Bungin, Op.cit., hal.119.
33
J Supranto, Op.Cit hal 15

Universitas Sumatera Utara


1.7.5.1 Penelitian Lapangan (Field Research)

Peneliti melakukan penyebaran kuesioner dengan jenis pertanyaan

tertutup 34terhadap masyarakat disetiap desa Kecamatan Pandan, Kabupaten

Tapanuli Tengah. Metode angket, disebut juga metode kuesioner yang

merupakan rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis

dalam sebuah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi.

1.7.5.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Library Researchatau studi pustaka adalah pengumpulan data dengan

cara menghimpun buku-buku, makalah-makalah, dan dokumen-dokumen serta

sarana informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kegiatan

penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. berupa

buku bacaan, artikel, makalah, jurnal, majalah/surat kabar serta website yang

berkaitan dengan penelitian. 35

34
http://pokoe-mimpiku.blogspot.co.ic/2013/05/teknik-pengumpulan-data-angket-atau.html?m=1 Angket
tertutup adalah angket yang jawabannya telah disediakan, responden tinggal memilih jawaban yang sesuai.
Diakses pada tanggal 01 Desember 2016 pukul 16.45
35
Ertanesia Sinaga, Op.Cit hal 29

Universitas Sumatera Utara


1.7.6 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah yang bisa digunakan untuk menggambaran secara

abstrak dari suatu objek untuk tujuan mengklasifikasikan ataupun

mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda serta gagasan ataupun

peristiwa. Konsep juga dapat menyatukan sejumlah benda seperti gagasan,

peristiwa maupun fenomena menjadi satu kesatuan. Sehingga dengan sebuah

konsep bisa menyebutkan beberapa benda, gagasan, serta peristiwa ataupun

fenomena dengan lebih simpel. 36 Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari

masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini peneliti mengemukakan

defenisi konsep pada penelitian ini :

1. Variabel Bebas/ Variabel Indepenen (x)

Media massa adalah sarana yang digunakan oleh manusia dalam

menyampaikan pesan, ataupun mencari informasi baik mengenai

informasi sehari-hari ataupun politik. Media massa memiliki kekuatan

dalam komunikasi politik dalam mempengaruhi khalayak. Dalam

menyampaikan informasi kepada khalayak, media massa harus intens

dalam menyampaikan hal-hal yang sedang berkembang serta memiliki

kualitas penyampaian informasi yang baik. Variabel bebas/variabel

independen dalam penelitian ini adalah Harian New Tapanuli.

36
http://www.seputarpengetahuan.com/2016/09/pengertian-konsep-dan-ciri-ciri-konsep-beserta-
fungsinya.html diakses pada 31 Mei 2017 pukul 01.32

Universitas Sumatera Utara


2. Variabel Terikat/ Variabel Dependen (y)

Pengetahuan politik masyarakat adalah segala sesuatu yang diperoleh

masyarakat melalui kemampuan berpikir, perasaan, penagamatan yang

berkaitan dengan kekuasaan, pengaruh, pemerintahan, negara dan

masyarakat. Pengetahuan politik masyarakat dapat berupa pengetahuan

masyarakat mengenai Pemilihan Kepala Daerah, Calon Bupati/Wakil

Bupati, Partai Politik, dll. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

pengetahuan politik masyarakat.

1.7.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep

dalam melakukan penelitian. Defenisi operasional adalah unsur

penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu

variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah semacam

petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya untuk mengukur suaru

variabel. 37 Variabel operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Intensitas

Seberapa sering Harian New Tapanuli memuat berita-berita mengenai

politik khususnya mengenai pemilihan kepala daerah kabupaten Tapanuli

Tengah, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Partai Politik, dan

Calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Tapanuli Tengah

37
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1995, hlm 46

Universitas Sumatera Utara


2. Kualitas

Bagaimana Harian New Tapanuli dalam penyampaian berita, keaktulan

dan kualitas bahasa dapat mempengaruhi masyarakat cepat atau tidak

mengerti penyampaian berita melalui Harian New Tapanuli

3. Pemilihan Kepala Daerah

Pemilihan Kepala Daerah yang dilakukan di Tapanuli Tengah adalah

Pemilihan Kepala Daerah Serentak 15 Februari 2017 yang diikuti oleh

Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Tebing Tinggi dari Provinsi

Sumatera Utara. Dalam Pemilihan Kepala Daerah, Komisi Pemilihan

Umum Daerah merupakan badan yang bertugas sebagai penyelenggara

yang bekerjasama dengan Panitia Pengawas (Panwas) untuk

mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah begitu juga dengan Kabupaten

Tapanuli Tengah dalam Pemilihan Kepala Daerah. Kabupaten Tapanuli

Tengah memiliki 4 Daerah Pemilihan (dapil). Pada pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 ini, diikuti oleh 4

pasang calon Bupati dan Wakil Bupati yaitu :

1. Amin P Napitupulu – Ramses Hutagalung

2. Buyung Sitompul – Binsar Pasaribu

3. Bakhtiar Ahmad Sibarani – Darwin Sitompul

4. Rantinus Manalu – Sodikhin Lubis

Universitas Sumatera Utara


4. Partai Politik

Partai Politik yang dimaksud disini adalah untuk melihat apakah

masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah mengetahui partai politik

pengusung calon Kepala Daerah

5. Calon Bupati dan Wakil Bupati

Melihat bagaimana masyarakat Kecamatan Pandan mengetahui jumlah

pasangan yang maju dalam pemilihan kepala daerah kabupaten Tapanuli

Tengah

1.8 Teknik Analisis Data

Analisis Data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut 38 :

1. Membangdingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui

selisihnya atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya. (X-Y adalah

selisih, X/Y adalah rasio).

2. Menguraikan atau memecacahkan suatu keseluruhan (totally) menjadi

bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara

kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu

(beberapa) kejadian lainnya serta memperkirakan /meramalkan kejadian

38
J.Supranto, Op.Cit hal 154

Universitas Sumatera Utara


lainnya. Kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai

variabel.

Data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder. Data

primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data sekunder atau

data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lai, tidak langsung

diperoleh dari subjek penelitian. Data sekunder biasanyaberwujud dokumentasi

atau data laporan yang tersedia. 39

1.8.1 Analisis Data Frekuensi

Analisis tabel frekuensi merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan

membagi-bagi variabel kedalam kategori-katergori yang dilakukan atas dasar

frekensi. Tabel-tabel frekuensi merupakan langkah awal atau bahan dasar untuk

analisis selanjutnya. Tabel frekuensi biasanya memuat dua kolom, terdiri dari

frekuensi dan presentase untuk setiap kategori. 40

39
Saifuddin Azwar, Op.Cit hal 91
40
Masri Singarimbun, dkk, Metode Penelitian Survai, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 1981,
hal.216

Universitas Sumatera Utara


1.8.2 Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang (crosstabs) merupakan salah satu analisis

korelasional yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel (minimal 2

variabel) kategori nominal atau ordinal. Dimungkinkan pula adanya penambahan

variabel control. 41

1.8.3 Korelasi Product Momen

Teknik korelasi product moment adalah korelasi tunggal yang digunakan

untuk mencari koefisien korelasi (kekuatan hubungan linear) antara data interval

dan data interval lainnya. 42 Korelasi product moment adalah istilah yang

menyatakan derajat hubungan linear (searah bukan timbal balik) antara dua

variabel atau lebih. 43 Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara

variabel X (Peran Media Massa New Tapanuli) dengan variabel Y (Pengetahuan

Politik Masyarakat), yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala

interval (SPSS menyebutnya scale).Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+)

atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua

variabel bersifat searah yang berarti jika variabel bebas besar maka variabel

terikatnya juga besar. Jika angka negatif berarti tidak searah atau mempunyai

makna jika variabel bebas besar maka variabel terikat kecil.


41
https://inisantoso.wordpress.com/2012/10/13/tabulasi-silang-crosstabs/ diakses pada 02 Desember 2016
pukul 18.09
42
Burhan Bungin, Op.Cit hal 236
43
Nasruddin MN & Eddy Marlianto. 2008. Statistika. Medan : USU Press hal.145

Universitas Sumatera Utara


1.8.4 Koefisien Determinasi

Korelasi determinasi atau digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi

determinan, yakni berapa persen (%) variabel bebas mempengaruhi variabel

terikat. 44 Maka rumus yang dipergunakan adalah:

KD = r 2 x 100 %

KD = koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi product moment

Dari hasil perhitungan-perhitungan tersebut, maka akan diperoleh tiga

kemungkinan nilai r, yaitu: 45

• jika r bernilai positif, maka kenaikan variabel X akan diikuti kenaikan

variabel Y, begitu juga apabila nilai variabel X menurun, maka akan

diikuti penurunan nilai variabel Y; yang artinya korelasi positif kuat.

• jika r bernilai negatif, maka kenaikan nilai variabel X akan diikuti

penurunan nilai variabel Y, dan begitu juga apabila nilai variabel X turun

akan diikuti kenaikan nilai variabel Y; yang artinya korelasi negatif kuat.

• jika nilai r sama dengan nol (0), hal ini berarti naik turunnya nilai satu

variabel tidak mempunyai kaitan dengan naik turunnya nilai variabel

44
Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Prenada Media, 2004, ha.167.
45
Ibid hal 141

Universitas Sumatera Utara


lainnya; maka ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara

kedua variabel; tidak adanya korelasi.

Mengukur derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat,

maka dapat digunakan rumus skala Guilford, yang dapat dilihat dalam tabel 1.2

sebagai berikut 46

Tabel 1.2

Tabel Interpretasi

Besarnya nilai r Interpretasi

≤ 0,19 Hubungan rendah sekali, lemas sekali (tidak


berkorelasi)

0,20-0,39 Hubungan rendah tapi pasti

0,40-0,70 Hubungan yang cukup berarti

0,71-0,90 Hubungan yang tinggi, kuat

≥ 0,91 Hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali

46
Ertanesia Sinaga, Op.Cit hlm 32

Universitas Sumatera Utara


1.9 Hipotesis

Hipotesis adalah peryataan yang bersifat dugaan sementara atau tentative

answer yang hendak dibuktikan kebenaraanya melalui suatu penelitian. 47 Secara

kuantitatif, hipotesis merupakan pernyataan tentang nilai suatu parameter yang

untuk sementara dianggap benar. Parameter ialah data sebenarnya yang diperoleh

dari hasil penelitianseluruh elemen populasi melalui kegiatan sensus. 48 Agar suatu

hipotesis dapat diuji dengan menggunakan metode statistik, harus dirumuskan

menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) 49. Hipotesis Nol (Ho)

mengatakan bahwa tidak adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y,

sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) mengatakan sebaliknya bahwa ada hubungan

antara variabel X dan variabel Y.

Adapun hipotesis dalam penelitian adalah :

Ha : Ada (terdapat) hubungan antara membaca berita-berita politik

di Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat di

Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah menjelang Pemilihan

Kepala Daerah tahun 2017.

Variabel X : Media Massa (Harian New Tapanuli)

47
Tonny P. Situmorang, Penelitian: Pengaruh Tingkat Ekonomi Maryarakat Terhadap Partisipasi Politik:
Studi Kasus: Maryarakat Nelayan di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang, Medan,FISIP
USU dalam Ertanesia Sinaga. Pengaruh Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa
(Analisis Korelasi tentang Pengaruh Berita-Berita Politik dalam Harian KOMPAS Terhadap
Pengetahuan Politik Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara), Skripsi, Universitas
Sumatera Utara, 2010 hlm 39
48
J Supranto, Opcit hlm 327
49
Ibid hlm 328

Universitas Sumatera Utara


Variabel Y : Pengetahuan Politik masyarakat Kecamatan Pandan.

1.10 Sistematika Penulisan

Penulis membagi penulisan skripsi ini dalam IV BAB dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari:

1. Latar belakang masalah.

Mengapa penulis memilih permasalahan yang akan diteliti? Ketertarikan-

ketertarikan penulis memilih objek penelitian.

2. Perumusan masalah

Masalah apa yang hendak dilihat dalam penelitian yang hendak

dilakukan.

3. Pembatasan masalah

Agar penelitian terfokus maka, masalah sebaiknya diberikan ruang

lingkup.

4. Tujuan penelitian,

Isi daripada tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan

permasalahan secara singkat.

5. Manfaat penelitian

Universitas Sumatera Utara


Apa yang menjadi kegunaan proses dan hasil penelitian ini bagi diri

sendiri, disiplin ilmu dan lembaga terkait dalam penelitian.

6. Kerangka teori

Apa saja dalil-dalil yang hendak digunakan untuk menjelaskan

permasalahan.

7. Metodologi penelitian

Metode-metode apa saja yang digunakan dalam penelitian.

8. Teknik analisis data

Bagaimana teknik untuk menganalisis data yang diperoleh untuk

mendapatkan hasil,atau suatu kesimpulan.

9. Sistematika penulisan.

Sistematika penulisan ini berisikan kerangka format penulisan skripsi

yang dimulai bab I hingga bab terakhir.

BAB II : DESKRPSI LOKASI PENELITIAN

Berisi deskripsi singkat mengenai lokasi penelitian

1. Profil singkat Kabupaten Tapanuli Tengah

2. Profil Harian New Tapanuli

BAB III : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Universitas Sumatera Utara


Bab ini berisikan penyajian data dan analisis data-data yang diperoleh selama

berlangsungnya penelitian.

1. Analisis tabel frekuensi

2. Analisis tabel silang

3. Analisis korelasi Product Moment

4. Analisis koefisien Determinasi

BAB IV : PENUTUP

Bab ini mencakup kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh dari hasil

penelitian.

1. Kesimpulan

2. Kelemahan penelitian

3. Saran

Universitas Sumatera Utara


BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah

2.1.1 KONDISI GEOGRAFI :

Kabupaten Tapanuli Tengah adalah salah satu dari 33 kabupaten / kota di

Provinsi Sumatera Utara, yang wilayahnya berada di Kawasan Pantai Barat

Provinsi Sumatera Utara. Kondisi geografis Kabupaten Tapanuli Tengah berada

pada posisi koordinat 1°11’00” - 2°22’0” LU dan 98°07’ - 98°12’ BT dengan luas

wilayah 6.194,98 km² meliputi 2.194,98 km² luas daratan dan 4.000 km² luas laut.

Sebagian besar wilayah administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah berada di Pulau

Sumatera dan sebagian lagi merupakan 31 (tiga puluh satu) pulau-pulau kecil,

dengan pulau yang terbesar adalah Pulau Mursala dengan luas ± 8.000 Ha,

memiliki panorama alam yang sangat indah meliputi air terjun yang langsung

jatuh ke laut, terumbu karang dan hutan Pulau Mursala. 50

50
https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Topografi diakses pada tanggal 19 Desember 2016
pukul 17.08

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 KONDISI TOPOGRAFI :

Kondisi topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit –

bukit, dengan ketinggian 0 - 1.266 meter di atas permukaan laut. Sebagian lagi

adalah dataran dan terdapat banyak Daerah Aliran Sungai (DAS). Sebagian besar

wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan laut

sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Dalam

periode bulan Januari – Desember 2015, suhu udara maksimum dapat mencapai

32,20ºC dan suhu minimum mencapai 22,10ºC. Rata-rata suhu udara di

Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2015 adalah 26,40ºC. Pada tahun 2015, curah

hujan rata-rata 12,10 mm, hari hujan 247,00 hari, kecepatan angin 6,36 knot dan

penguapan 4,94 mm.

2.1.3 KONDISI DEMOGRAFI :

Kondisi demografi Kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu penduduk pada

tahun 2015 berjumlah 350.017 orang dengan kepadatan penduduk 159 orang per

km². Jumlah rumah tangga di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 75.119 rumah

tangga dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga adalah 4,66 orang.

Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,19% laki-laki dan 49,81%

perempuan. 51

51
https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Demografi diakses pada tanggal 19 Desember 2016
pukul 17.29

Universitas Sumatera Utara


2.1.4 KONDISI MAKRO EKONOMI :

Secara umum pertumbuhan dan distribusi PDRB menurut Lapangan Usaha

tahun 2015, pertumbuhan terjadi di semua kategori ekonomi. Pertumbuhan

tertinggi tahun 2015 meliputi Administrasi, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

(6,78%), Jasa Perusahaan (6,74%), Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor (6,71%). Distribusi terbesar terhadap total PDRB tahun

2015 meliputi Pertanian, Kehutanan, Perikanan (47,55%), Industri Pengolahan

(11,71%), Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

(11,02%). 52

2.1.5 KONDISI SOSIAL BUDAYA :

Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku Pesisir,

Batak, Minang, Jawa – Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan lain-lain,

dengan mayoritas suku Batak. Pelestarian nilai-nilai luhur dan kebangsaan,

kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong-royong

yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif

dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan

berbagai perubahan yang begitu cepat. Semangat gotong royong terus dibina dan

ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kesadaran, disiplin, kepedulian dan

52
https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Ekonomi diakses pada 19 Desember 2016 pukul
17.37

Universitas Sumatera Utara


semangat kebersamaan seluruh lapisan masyarakat dengan semangat Sahata

Saoloan (Seiya Sekata) untuk memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika. 53

2.2 Gambaran Umum Kecamatan Pandan

Kecamatan Pandan terletak antara:

Lintang Utara : 01o 33’

Bujur Timur : 990 08’

Letak diatas permukaan laut : 34,31 Km2

Berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Sarudik

Sebelah Selatan : Kecamatan Badiri

Sebelah Barat : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kecamatan Tukka 54

53
https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Sosial_Budaya diakses pada 19 Desember 2016
pukul 17.44
54
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. Kecamatan Pandan dalam Angka 2016. Pandan: CV.
Rilis Grafika, 2016, hlm 1

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1
Luas kecamatan Pandan menurut Desa/Kelurahan Tahun 2015 55

No Nama Desa Luas Rasio terhadap


(KM2) Total Luas
Kecamatan
(%)
1 Hajoran 1,50 4,37
2 Muara Nibung 2,24 6,52
3 Hajoran Indah 1,50 4,37
4 Aek Garut 1,00 2,91
5 Aek Tolang 2,11 6,15
6 Pasar Baru 3,19 9,30
7 Pandan 1,00 2,91
8 Pandan Wangi 0,88 2,56
9 Sibuluan Indah 1,11 3,23
10 Sibuluan Baru 1,00 2,91
11 Lubuk Tukko 2,60 7,58
12 Lubuk Tukko Baru 2,03 5,92
13 Sibuluan Nauli 1,39 4,05
14 Siharopas Nauli 1,39 4,05
15 Aek Sitio-tio 4,00 11,66
16 Sitio-tio Hilir 0,70 2,04
17 Sibuluan Raya 0,80 2,33
18 Sibuluan Terpadu 1,10 3,21
19 Kalangan 1,66 4,84
20 Kalangan Indah 1,00 2,91
21 Mangga Dua 1,00 2,91
22 Budi Luhur 1,00 2,91
Kecamatan Pandan 34,31 99,96

55
Ibid, hlm 2

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.2

Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci menurut

desa/kelurahan tahun 2015 56

No Nama Desa Luas(KM2) Jumlah Kepadatan


Penduduk Penduduk
1 Hajoran 1,50 2.493 1.662,00
2 Muara Nibung 2,24 2.985 1.332,59
3 Hajoran Indah 1,50 1.876 1.250,66
4 Aek Garut 1,00 449 449,00
5 Aek Tolang 2,11 3.508 1.662,55
6 Pasar Baru 3,19 1.352 423,82
7 Pandan 1,00 4.765 4.765,00
8 Pandan Wangi 0,88 2.252 2.559,09
9 Sibuluan Indah 1,11 4.125 3.716,22
10 Sibuluan Baru 1,00 1.899 1.899,00
11 Lubuk Tukko 2,60 2.634 1.013,08
12 Lubuk Tukko Baru 2,03 2.963 1.459,60
13 Sibuluan Nauli 1,39 2.529 1.819,42
14 Siharopas Nauli 1,39 804 536,00
15 Aek Sitio-tio 4,00 2.660 665,00
16 Sitio-tio Hilir 0,70 897 1.281,43
17 Sibuluan Raya 0,80 2.271 2.838,75
18 Sibuluan Terpadu 1,10 1.253 1.139.09
19 Kalangan 1,66 3.197 1.925,90
20 Kalangan Indah 1,00 767 767,00
21 Mangga Dua 1,00 2.167 2.167,00
22 Budi Luhur 1,00 2.345 2.345,00
Pandan 34,31 50.191 1.462,87

56
Ibid, hal.5

Universitas Sumatera Utara


2.2 Gambaran Umum Harian New Tapanuli

Harian New Tapanuli adalah harian lokal yang memiliki kantor di Jl

Sisingamangaraja No. 448 Sibolga Selatan tepat dibelakang kantor pos kota

Sibolga. Pada awalnya, Harian ini bernama Harian Metro Tapanuli berdiri pada

tahun 2008. Tetapi pada 3 Oktober 2013, Harian Metro Tapanuli berganti nama

menjadi Harian New Tapanuli karena alasan tertentu. Harian New Tapanuli

merupakan bagian dari grup Jawa Pos National Network (JPNN).

Harga jual dipasaran Harian New Tapanuli adalah Rp.2500,00.- yang

menurut peneliti adalah harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat. Harian

New Tapanuli memiliki 16 halaman yang memuat berita-berita lokal dan juga

nasional. Pada 4 halaman pertama, harian New Tapanuli memuat berita-berita

lokal yang terjadi di daerah Tapanuli.

Berikut merupakan struktur redaksi di Harian New Tapanuli 57 :

Chairman : Rida K Liamsi

Komisaris Utama : Marganas Nainggolan

Komisaris : Goldian Purba

Direktur : Maranatha Tobing

57
http://www.newtapanuli.com/redaksi/ diakses pada 20 Desember 2016 pukul 15.17

Universitas Sumatera Utara


PENGASUH

General Manager : Pandapotan MT Siallagan

Pimred : Leo Sihotang

Tim Ombudsman : Vincent Wijaya

Corpote Lawyer JPG : Dr Harris Arthur Header SH

REDAKSI

Pinjab Sesi I : Pala Muara Dona Silaban

Koordinator Liputan : Ridwan Butarbutar

Redaktur : Oryza Pasaribu

Reporter : Freddy Tobing

KONTRIBUTOR

Sibolga : Milson Silalahi, Toga Sianturi, Darwis Halawa

Tapanuli Tengah : Gideon Purba, Aris Barasa, Ambun Panjaitan

Toba Samosir : Oloan Sirait

Humbang Hasundutan : Bernard Lumbangaol, Sunday Sihotang

Tapanuli Utara : Alfredo Sihombing

Universitas Sumatera Utara


Nias : Adi Laoly

DEPARTEMEN PARTAI ONLINE DAN IT

Penjab Online : Darwin Purba

Redaktur Online : Yappy Candro Purba

Penjab IT/ Maintenance : Iwan Nainggolan

Staf : Juanda Panjaitan, Chrismas Dame Tarigan

MARKETING IKLAN NEWTAPANULI.COM

Darwin Purba

Irwan Naninggolan

Juanda Panjaitan

Chrismas Dame Tarigan

Universitas Sumatera Utara


BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Penyajian dan analisis data bertujuan untuk menyajikan seluruh data-data

yang diperoleh dari penelitian, kemudian menganalisisnya untuk mendapatkan

jawaban atau hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini. Hipotesa yang

digunakan akan terlihat dapat diterima atau tidak.

A. Analisis Tabel Frekuensi

Analisis Tabel Frekuensi merupakan analisis yang dilakukan dengan

membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan

atas dasar frekuensi. Analisis tabel tunggal dimaksudkan untuk melihat distribusi

jawaban responden dari setiap variabel penelitian. Data yang dibahas dalam tabel

tunggal terdiri dari karakteristik responden, membaca Harian New Tapanuli (X)

dan Pengetahuan Politik (Y). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 269

orang yang tersebar dalam 22 desa/kelurahan di Kecamatan Pandan, Kabupaten

Tapanuli Tengah, dengan pembagian proporsional seperti yang diuraikan pada

BAB 1 dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


A.1 Karakteristik Responden

Apabila responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan usia

dan pendidikan terakhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka identitas

responden dapat diuraikan sebagai berikut:

A.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Apabila responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan usia,

maka akan terlihat seperti dalam tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1
Karakteristik Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (Jiwa) Persentasi


1 17-25 tahun 43 16%
2 26-35 tahun 91 34%
3 36-45 tahun 87 32%
4 Diatas 45 tahun 48 18%
Total 269 100%
Sumber: Penelitian Tahun 2017

Dari tabel 3.1 dapat dilhat bahwa jumlah responden berdasarkan usia

mayoritas berada pada umur 26-35 tahun yakni 91 orang, selanjutnya terlihat

bahwa jumlah responden terbanyak kedua berada pada usia 36-45 tahun yakni

sebanyak 87 orang, diikuti dengan usia diatas 45 tahun terdapat 48 orang dan yang

terakhir usia 17-35 tahun sebanyak 48 orang.

Universitas Sumatera Utara


A. 1.2 Karateristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Apabila responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan

pendidikan terakhir maka akan terlihat lima klasifikasi pendidikan sebagaimana

pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Terakhir Jumlah(Jiwa) Persentase


1 SD - -
2 SMP 27 10%
3 SMA 124 46%
4 Diploma 24 9%
5 Sarjana 94 35%
Total 269 100%
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

pendidikan terakhir mayoritas berasal dari SMA sebesar 124 orang, kemudian

Sarjana sebanyak 94 orang, diikuti lulusan SMP sebanyak 27 orang dan yang

terakhir tamatan Diploma sebanyak 24 orang. Maka, dari seluruh jumlah

responden hampir setengah dari seluruhnya berasal dari tamatan Sekolah

Menengah Atas (SMA).

Universitas Sumatera Utara


B. Analisis Tabel Silang

B.1 Peran Media Massa (Variabel x)

Untuk melihat kuatnya peran media massa Harian New Tapanuli maka

peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai Harian New Tapanuli. Pada

bagian pertanyaan mengenai media massa, peneliti mengajukan pertanyaan

dengan 4 jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Yang menjawab pilihan A

diberi nilai 4, pilihan B bernilai 3, pilihan C bernilai 2 dan pilihan D diberi nilai 1.

Untuk melihat intensitas responden membaca harian New Tapanuli dalam

seminggu, maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jawaban responden mengenai intensitas membaca harian

New Tapanuli dalam seminggu

Jawaban Frekuensi (orang) Persentase (%)


5-7 kali 68 25,28 %
3-4 kali 122 45,35 %
1-2 kali 79 29,37 %
Tidak pernah - -
Total 269 100 %
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.4 menggambarkan bahwa mayoritas jumlah responden menjawab

3-4 kali membaca Harian New Tapanuli yaitu 122 orang, diikuti 1-2kali membaca

Harian New Tapanuli yaitu sejumlah 79 orang, dan yang terakhir terdapat 68

responden yang membaca 5-7 kali harian New Tapanuli dalam seminggu. Dari

hasil penelitian seperti yang tergambar dalam tabel, dapat dikatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara


intensitas membaca harian New Tapanuli responden baik. Dalam membaca

Harian New Tapanuli responden ada yang berlangganan, atau membaca di

Warung Kopi yang menyediakan fasilitas untuk pembeli membaca koran.

Selanjutnya untuk melihat keaktualan dan keakuratan berita/informasi

yang disampaikan oleh Harian New Tapanuli. Maka penulis mengajukan

pertanyaan dengan jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.5
Jawaban responden mengenai keakuratan dan keaktualan berita/informasi
yang disampaikan Harian New Tapanuli

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase (%)


Sangat aktual dan sangat 72 26,77 %
akurat
Aktual dan akurat 99 36,80 %
Cukup aktual dan cukup 77 28,62 %
akurat
Tidak aktual dan tidak 21 7,81 %
akurat
Jumlah 269 100%
Sumber : Penelitian tahun 2017

Tabel 3.5 diatas menggambarkan bahwa 99 responden mengatakan bahwa

Harian New Tapanuli aktual dan akurat dalam menyampaikan berita/informasi,

diikuti dengan cukup aktual dan cukup akurat terdapat 77 responden, selanjutnya

sangat aktual dan sangat akurat 72 responden, dan yang terakhir terdapat 21

responden mengatakan bahwa Harian New Tapanuli tidak aktual dan tidak akurat

dalam menyampaikan berita/informasi.

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa informasi/berita yang

disampaikan oleh harian New Tapanuli dapat dimengerti dan dipahami oleh

responden karena informasi/berita yang aktual dan akurat tersebut. Ketertarikan

untuk membaca sebuah media massa dapat didorong juga dengan penggunaan

bahasa yang mudah dimengerti, aktual dan akurat.

Selanjutnya untuk melihat seberapa besar intensitas responden dalam

membaca berita/informasi mengenai politik dalam Harian New Tapanuli dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.6
Jawaban responden mengenai seberapa sering responden membaca
berita/informasi topik politik dalam Harian New Tapanuli

Jawaban Frekuensi (Orang) Presentase (%)


Ya, Sangat Sering 54 20,07 %
Ya, Sering 127 47,21 %
Ya, cukup sering 67 24,91 %
Tidak, Tidak Pernah 21 7,81 %
Jumlah 269 100 %
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.6 menggambarkan bahwa 127 responden mengatakan sering

membaca informasi/berita topik mengenai politik. Diikuti oleh cukup sering yaitu

terdapat 67 responden, selanjutnya mengatakan sangat sering yaitu 54 responden

dan yang terakhir terdapat 21 responden mengatakan tidak pernah membaca

berita/informasi mengenai topik politik.

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa hanya 21 responden

yang tidak membaca berita/informasi mengenai politik. Sisanya terdapat 248

responden yang memilih untuk membaca informasi/berita mengenai topik politik.

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Pandan yang diwakilkan oleh

responden tersebut memiliki antusias dan rasa ingin tahu mengenai perkembangan

politik lokal maupun nasional terlebih yang akan dilaksanakannya pemilihan

Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017.

Selanjutnya untuk melihat jawaban responden apakah Harian New

Tapanuli menambah pengetahuan politik mengenai Pemilihan Kepala Daerah

Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 mereka dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.7

Jawaban responden apakah Harian New Tapanuli menambah pengetahuan politik

mengenai Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase


Sangat Menambah 42 15,61 %
Menambah 136 50,56 %
Cukup Menambah 75 27,88 %
Tidak Menambah 16 5,95 %
Jumlah 269 100%
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.7 menggambarkan bahwa 136 responden mengatakan bahwa

Harian New Tapanuli menambah pengetahuan politik mereka menjelang

Universitas Sumatera Utara


Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017. Diikuti

dengan 75 responden mengatakan Harian New Tapanuli cukup menambah

pengetahuan politik mereka, selanjutnya terdapat 42 responden mengatakan

Harian New Tapanuli sangat menambah pengetahuan politik mereka, dan yang

terakhir terdapat 16 responden mengatakan bahwa Harian New Tapanuli tidak

menambah pengetahuan politik mereka.

Seperti yang sudah dijelaskan pada BAB I bahwa media massa akan

memberitakan hal-hal yang sedang berkembang di masyarakat. Begitu juga

dengan Harian New Tapanuli yang selalu memberikan informasi-informasi

mengenai hal-hal yang berkembang untuk diberitakan kepada masyarakat

termasuk mengenai perkembangan politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah

Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017. Dengan diberikannya informasi kepada

masyarakat mengenai perkembangan politik dalam Harian New Tapanuli, maka

masyarakat yang membaca Harian New Tapanuli akan semakin mengetahui setiap

hal yang berkembang yang diberitakan dalam Harian New Tapanuli.

Universitas Sumatera Utara


B.2 Pengetahuan Politik

Untuk melihat pengetahuan politik responden, maka peneliti mengajukan

beberapa pertanyaan mengenai politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah

Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017. Pada bagian pertanyaan mengenai

Pengetahuan Politik, peneliti mengajukan pertanyaan yang memiliki 1 jawaban

yang benar dari 4 pilihan yang disediakan. Jawaban yang bena diberi nilai 2, dan

yang salah diberi nilai 1. Untuk mengetahui responden mengetahui pada tanggal

berapa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah 2017 dilaksanakan,

maka peneliti memberikan pertanyaan dengan jawaban pada tabel sebagai berikut

Tabel 3.8

Jawaban responden untuk tanggal Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli

Tengah Tahun 2017 ( 15 Februari 2017 )

Jawaban Frekuensi (Orang) Presentase (%)


Benar 237 88,10 %
Salah 32 11,90 %
Jumlah 269 100 %
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.8 tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden

mengetahui tanggal Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun

2017 yaitu 15 Februari 2017. Terdapat 237 responden mengetahui ataupun

menjawab dengan benar, dan sisanya hanya terdapat 32 responden tidak

Universitas Sumatera Utara


mengetahui ataupun menjawab dengan tidak benar pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti.

Dari hasil penelitian yang terdapat dalam tabel 3.8 diatas dapat dilihat

bahwa hanya sebagian kecil dari responden yang tidak mengetahui tanggal

dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun

2017. Masyarakat yang diwakilkan oleh responden mengetahui jadwal tersebut

dapat dari media massa seperti Harian New Tapanuli dan berbagai sumber lainnya

yang cukup banyak memberitahukan informasi mengenai jadwal tersebut.

Selanjutnya untuk melihat apakah responden mengetahui jumlah pasangan

calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah, peneliti mengajukan

pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Responden yang menjawab dengan benar

yaitu menjawab 4 pasang, maka diberi nilai 2, sisanya yang memilih selain 4

pasang maka diberi nilai 1.

Tabel 3.9

Jawaban responden mengenai jumlah pasangan calon Bupati/Wakil

Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase (%)


Benar 181 67,29 %
Salah 88 32,71 %
Jumlah 269 100%
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.9 menggambarkan bahwa terdapat 181 responden dari jumlah

responden yang mengetahui dan menjawab dengan benar jumlah pasangan calon

Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 yaitu 4 pasang.

Sisanya terdapat 88 responden yang tidak mengetahui jumlah pasangan calon

Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 ataupun menjawab

tidak benar.

Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa sudah sebagian besar

responden mengetahui jumlah pasangan calon Kepala Daerah yang maju pada

Pemilihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Hal tersebut bisa saja

diberitahukan oleh calon langsung dengan membuatkan iklan melalui media

massa seperti Harian New Tapanuli, atau yang lainnya. Walaupun demikian masih

terdapat responden yang belum mengetahui jumlah pasangan calon Kepala Daerah

tersebut.

Selanjutnya untuk melihat apakah responden mengetahui jumlah Daerah

Pemilihan (Dapil), maka peneliti mengajukan pertanyaan dengan 4 pilihan

jawaban. Yang menjawab dengan benar yaitu memilih jawaban 4 dapil, maka

diberi nilai 2, sisanya yang menjawab salah atapun diluar 4 dapil maka diberi nilai

1.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.10

Jawaban responden mengenai jumlah daerah pemilihan yang terdapat di

Kabupaten Tapanuli Tengah

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase (%)


Benar 141 52,42 %
Salah 128 47,58 %
Jumlah 269 100 %
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.10 menggambarkan bahwa terdapat 141 responden dari jumlah

responden yang menjawab dengan benar terdapat 4 daerah pemilihan di

Kabupaten Tapanuli Tengah, sisanya terdapat 128 responden yang menjawab

diluar dari 4 daerah pemilihan atapun menjawab dengan tidak benar.

Dari jumlah tersebut dapat kita lihat hampir fifty-fifty responden yang

mengetahui dan yang tidak mengetahui. Mengenai daerah pemilihan memang

jarang diberitakan/diinformasikan secara besar-besaran, namun menurut peneliti

hal tersebut termasuk sesuatu yang perlu untuk diketahui oleh masyarakat agar

masyarakat tahu batas-batas setiap daerah pemilihan. Melihat hasil tersebut perlu

ditingkatkan untuk memberikan informasi/berita mengenai daerah pemilihan

tersebut.

Selanjutnya untuk melihat apakah responden mengetahui jumlah pasangan

Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah yang maju pada

pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 sebagai pasangan calon independen (tidak

Universitas Sumatera Utara


diusung oleh partai politik, maka peneliti mengajukan pertanyaan dengan 4

pilihan jawaban. Responden yang menjawab benar dengan jawaban 2 pasang,

maka diberi nilai 2, sisanya yang memilih selain 2 pasang maka diberi nilai 1.

Tabel 3.11

Jawaban responden mengenai jumlah Calon Bupati/Wakil Bupati yang

maju pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017

sebagai pasangan calon indepen (Tidak diusung partai politik)

Jawaban Frekuensi (Orang) Presentase (%)


Benar 104 38,67 %
Salah 165 61,33 %
Jumlah 269 100 %
Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.11 menggambarkan bahwa sebagian besar yaitu 165 responden

tidak mengetahui jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati yang maju secara

Independen (Tidak diusung oleh partai politik) pada pemilihan Kepala Daerah

Tahun 2017 di Kabupaten Tapanuli Tengah, sisanya terdapat 104 responden yang

mengetahui atau menjawab dengan benar jumlah pasangan calon Bupati/Wakil

Bupati yang maju secara independen (Tidak diusung oleh partai politik)

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa lebih banyak

responden yang tidak mengetahui jumlah pasangan calon yang maju secara jalur

independen (tidak diusung partai politik) daripada yang mengetahuinya. Menurut

Universitas Sumatera Utara


peneliti, hal tersebut dapat saja terjadi karena masyarakat pada umumnya lebih

fokus terhadap visi dan misi yang disampaikan calon Kepala Daerah mereka.

C. Korelasi Product Moment

Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM)

merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesa asosiatif (uji

hubungan) dua variabel bila datanta berskala interval atau rasio. Korelasi adalah

istilag statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal

balik) antara dua variabel atau lebih. Untuk menyatakan ada atau tidaknya

hubungan antara variabel X (Harian New Tapanuli) sebagai variabel bebas dengan

variabel Y(Pengetahuan Politik) masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten

Tapanuli Tengah sebagai variabel terikat yang berskala interval (scale). Korelasi

dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan

angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah jika variabel bebas

maka variabel terikatnya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif

maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah, jika variabel bebas besar

maka variabel terikatnya menjadi kecil. Angka korelasi ini berkisar antara 0 s/d 1

dengan ketentuan jika angka mendekati satu atau negatif satu maka hubungan

kedua variabel semakin kuat tetapi sebaliknya jika mendekati angka 0 maka

hubungan kedua variabel semakin melemah.

Universitas Sumatera Utara


Dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPSS 17 untuk

mengetahui hipotesa asosiatif (uji hubungan dua variabel) hasil out put untuk

korelasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.12

Koefisien Korelasi Product Moment (r)

Correlations

PERAN.MEDIA. PENGETAHUAN
MASSA .POLITIK

PERAN.MEDIA.MASSA Pearson Correlation 1 .732**

Sig. (1-tailed) .000

N 269 269

PENGETAHUAN.POLITIK Pearson Correlation .732** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 269 269

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 17 (2017)

Hasil dari tabel 3.12 tentang korelasi product moment mempunyai makna

sebagai berikut :

1. Variabel Peran Media Massa (X) dengan Pengetahuan Politik (Y) di

Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebesar 0,732

dengan arah positif. Hal ini berarti perubahan yang dialami pada Harian

New Tapanuli akan diikuti secara positif oleh pengetahuan politik

masyarakat kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Hubungan

antara kedua variabel tersebut adalah hubungan yang tinggi dan kuat.

Universitas Sumatera Utara


Karena pada korelasi product moment ketika hasil dari korelasi kedua

variabel itu dilakukan dan hasilnya mendekati angka satu (+1) atau negatif

satu (-1) maka hubungan antar variabel adalah kuat dan besar.

2. Untuk uji signifikansi maka yang diperhatikan adalah nilai p value (sig)

dimana :

pvalue ≤ 0,1, maka hubungan kedua variabel adalah signifikan.

pvalue≥ 0,1, maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan

Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa terdapat

hubungan negatif antara peran media massa New Tapanuli dengan

pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan kabupaten Tapanuli

Tengah, dengan hubungan antara kedua variabel tersebut rendah tapi pasti.

Pada penelitian ini korelasi Sig. (1-tailed) antara kedua variabel adalah

sebesar 0,000 yang kecil dari 0,1 ≤(0,000


0, 1) maka hal ini

mengindikasikan hubungan antara kedua variabel signifikan.

3. Angka 269 pada tabel korelasi menunjukkan jumlah responden dalam

penelitian ini.

D. KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Pengujian koefisian determinasi bertujuan untuk mengetahui koefisian

korelasi determinan yakni berapa besar presentase variabel bebas (X)

Universitas Sumatera Utara


mempengaruhi variabel terikat (Y). Adapun formula menghitung koefisien

determinasi adalah sebagai berikut :

KD = r2 x 100%

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r = nilai korelasi product moment

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi

atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasi berkisar antara nol sampai satu (0≤R 2≤1). Jika R2 semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan

semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dan demikian sebaliknya jika R2 semakin kecil (menjauhi satu) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecill terhadap variabel

terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kecil untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara


Adapun koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.13
Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .732a .536 .535 1.970

a. Predictors: (Constant), PERAN.MEDIA.MASSA

Dari tabel 3.13 diatas dapat diperoleh nilai, dan dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Untuk melihat besar pengaruh variabel bebas (Peran Harian New

Tapanuli) terhadap variabel terikat (Pengetahuan Politik) maka akan

digunakan rumus koefisien determinasi yaitu :

R Square/koefisien determinasi (KD) = R2 x 100%, sehingga diperoleh

KD = 0,7322 x 100% = 53,6 %. Jumlah tesebut menjelaskan bahwa

pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli

Tengah dipengaruhi oleh Media Massa Harian New Tapanuli sebesar

53,6% sedangkan sisanya 46,3% (100%-53,6%) dipengaruhi oleh faktor

lain diluar Harian New Tapanuli.

Universitas Sumatera Utara


E. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model

regresi variabel independen dan dependen nya memiliki distribusi normal atau

tidak. Distribusi dikatakan normal jika; Pertama, data yang mendekati nilai rata-

rata (mean) jumlahnya terbanyak, setengah data memiliki nilai lebih kecil dan

setengah data memiliki nilai lebih besar. Kedua, data yang memiliki nilai ekstrim

(terlalu besar/terlalu kecil) tidak terlalu banyak. Jika menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Normalitas digunakan dengan analisis grafik dan dapat dilakukan

dengan dua alat grafik yaitu histogram, PP Plot, dan uji heterodegenitas. Karena

data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal.

E.1 Uji Normalitas Grafik Histogram

Pada grafik histogram data yang mengikuti atau mendekati distribusi

normal adalah distribusi data dengan bentuk melengkung keatas atau seperti

lonceng. Adapun grafik histogram pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.1

Grafik Histogram

Sumber : Data Primer Diolah dengan SPSS Versi 17 (2017)

Dapat dilihat bahwa data dengan bentuk melengkung keatas seperti

lonceng menandakan data berdistribusi Normal.

Universitas Sumatera Utara


E.2 Uji Normalita P-P Plot

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi

normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal

P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Gambar dari hasil uji normalitas

tersebut dengan menggunakan software SPSS 17 akan menunjukkan apakah titik

menyebar disekitar garis diagonal, ada yang menyebar diatas garis diagonal, ada

yang menyebar di bawah garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal.

Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual hasilnya dapat dilihat pada

gambar berikut:

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.2

Pengujian Normalitas

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti

data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara


E.3 Uji Heterodegenitas

Uji heterodegenitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik

berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak

terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maypun dibawah

anggka nol pada sumbu Y.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.3

Pengujian Heterodegenitas

Pada gambar tersebut dapat di lihat bahwa titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun

di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heterokedasitisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi faktor

pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Universitas Sumatera Utara


F. Implikasi Teoritik

Politik sangat erat hubungannya dengan media, karena salah satu tujuan

media yakni untuk membentuk pendapat umum mengenai berbagai hal, 58

terutama hal politik. Ketika pendapat umum tersebut dapat terjadi seperti apa yang

media harapkan, maka pada saat itulah keberhasilan sebuah media. Antara dunia

politik atau politik praktis dengan media terjalin hubungan yang saling

membutuhkan. Namun seberapa besar pengaruhnya, itulah yang harus dijawab

seperti pada penelitian ini.

Secara teori, media massa dengan fungsi persuasif yang mampu

membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi opini masyarakat

terhadap isu-isu yang sedang berkembang, termasuk politik. Merrill dan

Lowenstein mengungkapkan bahwa media massa (surat kabar) tunduk pada

sistem pers, dan sistem pers tunduk pada sitem politik yang ada. 59 Artinya, media

massa (surat kabar) dalam menyampaikan pesan/informasi harus berada di

lingkaran regulasi yang sudah ditetapkan. Cara media dalam menyampaikan

ataupun menampilkan peristiwa politik dapat mempengaruhi persepsi masyarakat

dan aktor politik mengenai perkembangan politik. Keikutsertaan media dalam

mengubah sistem politik dengan melalui pembentukan opini publik atau pendapat

umum yakni upaya pembentukan sikap dan tindakan khalayak mengenai sebuah

masalah politik atau aktor politik.

58
Dan Nimmo, 1989. Komunikasi Politik, Pesan dan Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal:217
59
Harsono Suwardi, 1993. Peranan Pers dalam Politik di Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, hal : 17

Universitas Sumatera Utara


Louis Althusser, yang pernah menulis bahwa media dalam

hubungannya dengan politik (kekuasaan) menempati posisi strategis, terutama

karena media memiliki kemampuan sebagai sarana legitimasi. Media (massa)

sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan, agama, seni dan kebudayaan,

merupakan bagian dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis untuk

mempengaruhi masyarajat atas rezim yang berkuasa (ideological states

apparatus). Namun bagi Antonio Gramsci media merupakan arena pergulatan

antar ideologi yang saling berkompetisi. 60

Apabila dikaji secara mendalam, dengan bersandar pada hasil yang

diperoleh melalui teori yang digunakan, memang terlihat jelas bahwa hubungan

media massa dengan politik itu sangat berhubungan. Media massa Harian New

Tapanuli ternyata memiliki peran yang cukup signifikan terhadap pengetahuan

politik masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Dari hasil tersebut, penulis dapat menyusun sebuah alur fikir yang linier

sebagai berikut :

Peristiwa Politik Liputan Berita Media Massa Pengetahuan Politik


Sumber: modifikasi penulis

Dari alur berfikir ini dapat dijelaskan bahwa setiap peristiwa politik yang

terjadi seperti dalam penelitian ini yaitu Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017

akan diliput dan diberitakan kepada masyarakat melalui berita media massa

60
Alex Sobur, 2002. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan
Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal : 30

Universitas Sumatera Utara


Harian New Tapanuli yang sangat banyak tersebar di daerah penelitian yaitu

Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Setiap liputan berita yang ada

pada media massa Harian New Tapanuli dapat mempengaruhi pengetahuan politik

pembaca nya yaitu masyarakat kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Darisitu dapat dilihat peran media massa dalam pengetahuan politik masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV. 1 Kesimpulan

Berdasarkan langkah penyajian dan analisis data yang telah dilakukan

sesuai dengan langkah-langkah yang dituntun dan telah dilaksanakan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

• Informasi-informasi atau berita-berita yang dimuat di Harian New

Tapanuli mengenai kategori berita politik yang berisi tentang Pemilihan

Kepala Daerah, Partai Politik, dan mengenai Calon Bupati dan Wakil

Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah berperan atau berpengaruh terhadap

oengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan yang terdiri dari 22

desa/kelurahan. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai ‘r’ = 0,732

• Besarnya nilai ‘r’ hasil yang mencapai 0,732 yang berarti memiliki

korelasi yang kuat menyatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima,

dan Hipotesis nol (Ho) ditolak. Diketahui bahwa ada hubungan yang kuat

antara membaca berita-berita politik dalam Harian New Tapanuli terhadap

pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli

Tengah yang terdiri dari 22 desa/keluarahan. Ketika frekuensi membaca

berita politik dalam Harian New Tapanuli semakin tinggi, maka semakin

tinggi juga pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan.

Universitas Sumatera Utara


• Koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 53,2% hal ini

menunjukkan sebanyak atau sebesar 53,2% pengetahuan politik

masyarakat Kecamatan Pandan dipengaruhi oleh Harian New Tapanuli.

Selebihnya sebanyak 46,8% pengetahuan politik masyarakat Kecamatan

Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh faktor atau media

lain.

• Penyampaian-penyampaian informasi atau berita politik dalam suatu

media massa adalah suatu hal yang sangat penting dan sangat

mempengaruhi pembaca dalam menerima pesan.

• Dalam penelitian ini, media cetak harian New Tapanuli cukup berhasil,

salah satu fungsinya sebagai sarana pendidikan politik dan wahana

sosialisasi politik.

IV.2 Kelemahan dalam penelitian

• Salah satu kelemahan metode penelitian yang menggunakan kuesioner,

seperti penelitian saya ini adalah tingkat kejujuran dari responden. Artinya

peneliti tidak dapat menilai apakah dalam memberikan jawaban benar-

benar jujur atau seperti apa yang dipikirkan responden sendiri. Ada

keraguan bahwa ketika membubuhkan atau menandai salah satu jawaban

dalam kertas kuesioner tersebut, responden melakukan tindakan asal.

Universitas Sumatera Utara


IV.3 Saran

Dalam penelitian selanjutnya mengenai Peran Media Massa

Terhadap Pengetahuan Politik terdapat beberapa saran dari peneliti terhadap :

a. Media Massa

• Media massa (Harian New Tapanuli) lebih intens lagi dalam

memberitakan informasi mengenai informasi Pemilihan Kepala Daerah

agar masyarakat lebih banyak mengetahui setiap perkembangan nya.

• Media Massa (Harian New Tapanuli) sebaiknya lebih mengemas berita

melalui tampilan yang lebih menarik lagi agar menarik minat baca

masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


Daftar Pustaka

Sumber Buku

Azwar, Saifuddin. 1997. Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Belajar

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Burhan, Nurhaina. 1978. Media Komunikasi Massa dan Peranannya Dalam

Pembentukan Publik Opini, Medan, Fakultas Hukum USU

Bungin, Burhin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi,

Denpassar : Rajawali Pers

Chilcote, Ronald H. 2003. Teori Perbandingan Politik, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Irianto, Agus. 2004. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Prenada

Media

Marijan, Kacung. 2012. Sistem Politik Indonesia: konsolidasi Demokrasi Pasca-

Orde Baru, Jakarta : Prenada Media Group

MN, Nasruddin. 2008. Statistika, Medan : USU Press

Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan dan Media,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Universitas Sumatera Utara


Prasetyo, Bambang . 2005. Metode Penelitian Kuantatif: Teori dan Aplikasi,

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Prihatmoko, Joko J. 2005. Pemilihan Kepala Daerah Langsung, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta

Singarimbun, Masri Dkk. 1981. Metode Penelitian Survai, Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada Press

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta

Suhartono, Suparlan. 2005. Filsafat Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Ar-

ruzz,2005

Supranto,J. 2007. Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran, Jakarta : PT

Rineka Cipta,

Wiryanto, Teori komunikasi massa, Jakarta: Penerbit Grasindo, 2000,hal..66.

Sumber Resmi

KPU KABUPATEN TAPANULI TENGAH

BPS Kabupaten Tapanuli Tengah

Sumber Skripsi

Universitas Sumatera Utara


Nuryaman, Johansah. 2014. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran

Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-Kota

Bandung. Skripsi, Unversitas Pendidikan Indonesia.

Sinaga, Ertenesia. 2010. Pengaruh Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik

Mahasiswa (Analisis Korelasi tentang Pengaruh Berita-Berita Politik

dalam Harian KOMPAS Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa

Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara), Skripsi, Universitas

Sumatera Utara

Sumber Internet

http://lukmanulhakim.multiply.com/journal/item/11 diakses pada tanggal 01

Desember 2016 pukul 18.20

http://pokoe-mimpiku.blogspot.co.ic/2013/05/teknik-pengumpulan-data-angket-

atau.html?m=1 Diakses pada tanggal 01 Desember 2016 pukul 16.45

https://inisantoso.wordpress.com/2012/10/13/tabulasi-silang-crosstabs/ diakses

pada 02 Desember 2016 pukul 18.09

http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-

mempengaruhi-pengetahuan.html diakses pada 20 Januari 2017 pukul

17.01

https://freelearningji.wordpress.com/2013/03/20/88/ diakses pada 14 Desember

2016 pukul 16.50

Universitas Sumatera Utara


http://www.seputarpengetahuan.com/2016/09/pengertian-konsep-dan-ciri-ciri-

konsep-beserta-fungsinya.html diakses pada 31 Mei 2017 pukul 01.32

https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Topografi diakses pada

tanggal 19 Desember 2016 pukul 17.08

https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Demografi diakses pada

tanggal 19 Desember 2016 pukul 17.29

https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Ekonomi diakses pada 19

Desember 2016 pukul 17.37

https://www.tapteng.go.id/deskripsi.html?id=Kondisi_Sosial_Budaya diakses

pada 19 Desember 2016 pukul 17.44

http://www.newtapanuli.com/redaksi/ diakses pada 20 Desember 2016 pukul

15.17

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai