Anda di halaman 1dari 57

BUKU INFORMASI

MENERAPKAN PRINSIP DASAR KOMUNIKASI


M.74100.002.02

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
BAB I PENDAHULUAN
5
A. Tujuan Umum
5
B. Tujuan Khusus
5
BAB II MENGGALI MATERI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PENGETAHUAN
DASAR
KOMUNIKASI
6
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menggali materi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar komunikasi
---------------------------------------------------------------------------------------
6
1. Cara menelusuri sumber informasi agar keabsahan informasi
mengenai pengetahuan dasar komunikasi sesuai dengan
kebutuhan.
6
2. Cara menunjukkan materi informasi secara sistematis sesuai
dengan proses
komunikasi
12
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam menggali materi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar
komunikasi

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 2 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

---------------------------------------------------------------------------------------
14
C. Sikap Kerja dalam yang Diperlukan dalam menggali materi informasi
yang berkaitan dengan pengetahuan dasar
komunikasi
---------------------------------------------------------------------------------------
14
BAB III MENJELASKAN PENGETAHUAN DASAR
KOMUNIKASI
15
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan dasar
komunikasi
---------------------------------------------------------------------------------------
15
1. Cara menerangkan secara teoritis definisi dan prinsip dasar
komunikasi
----------------------------------------------------------------------------------
15
2. Cara menguraikan fungsi komunikasi secara
sistematis
----------------------------------------------------------------------------------
18
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menjelaskan pengetahuan dasar
komunikasi
---------------------------------------------------------------------------------------
21
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menjelaskan pengetahuan dasar
komunikasi
---------------------------------------------------------------------------------------
21
BAB IV MEMBEDAKAN KOMPONEN
KOMUNIKASI

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 3 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

---------------------------------------------------------------------------------------
22
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membedakan komponen
komunikasi
------------------------------------------------------------------------------------
22
1. Cara menjelaskan secara teoritis komponen komunikator dari proses
komunikasi
----------------------------------------------------------------------------------
22
2. Cara menjelaskan secara teoritis komponen pesan dari proses
komunikasi
----------------------------------------------------------------------------------
23
3. Cara menjelaskan secara teoritis komponen media dari proses
komunikasi sesuai jenis jenisnya.
----------------------------------------------------------------------------------
23
4. Cara menjelaskan secara teoritis komponen komunikan dalam
proses komunikasi
----------------------------------------------------------------------------------
24
5. Cara menjelaskan secara teoritis komponen pengaruh komunikasi
dalam proses
komunikasi
----------------------------------------------------------------------------------
24
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam membedakan komponen
komunikasi
------------------------------------------------------------------------------------
24

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 4 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam membedakan komponen


komunikasi
------------------------------------------------------------------------------------
24
BAB V MENERAPKAN PENGETAHUAN DASAR KOMUNIKASI
VISUAL
26
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam menerapkan pengetahuan dasar
komunikasi
visual
---------------------------------------------------------------------------------------
26
1. cara menjelaskan secara teoritis definisi dan prinsip dasar
komunikasi
visual
----------------------------------------------------------------------------------
26
2. cara melaksanakan proses dan cara komunikasi visual sesuai
tahapan
----------------------------------------------------------------------------------
49
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan pengetahuan dasar
komunikasi
visual
---------------------------------------------------------------------------------------
51
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menerapkan pengetahuan dasar
komunikasi
visual
---------------------------------------------------------------------------------------
51

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 5 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

B. DAFTAR PUSTAKA
-------------------------------------------------------------------------------------------------
52
A. Dasar Perundang-undangan
---------------------------------------------------------------------------------------
52
B. Buku Referensi
---------------------------------------------------------------------------------------
52
C. Majalah atau
Buletin
---------------------------------------------------------------------------------------
52
D. Referensi
Lainnya
---------------------------------------------------------------------------------------
52
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN
BAHAN 54
A. Daftar
Peralatan/Mesin
---------------------------------------------------------------------------------------
54
B. Daftar
Bahan
---------------------------------------------------------------------------------------
54
DAFTAR PENYUSUN............................................................................................ 54

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 6 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan prinsip
dasar komunikasi dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi menerapkan
prinsip dasar komunikasi ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menggali materi informasi yang berkaitan dengan pengetahuan dasar komunikasi
termasuk sumber informasi ditelusuri agar keabsahan informasi mengenai
pengetahuan dasar komunikasi sesuai dengan kebutuhan, materi informasi
ditunjukkan secara sistematis sesuai dengan proses komunikasi.

2. Menjelaskan pengetahuan dasar komunikasi termasuk definisi dan prinsip dasar


komunikasi diterangkan secara teoritis, fungsi komunikasi diuraikan secara
sistematis.

3. Membedakan komponen komunikasi termasuk komponen komunikator dari


proses komunikasi dijelaskan secara teoritis, komponen pesan dari proses
komunikasi dijelaskan secara teoritis, komponen media dari proses komunikasi
dijelaskan secara teoritis sesuai jenis-jenisnya, komponen komunikan dalam
proses komunikasi dijelaskan secara teoritis, komponen pengaruh proses
komunikasi dijelaskan secara teoritis

4. Menerapkan pengetahuan dasar komunikasi visual, termasuk definisi dan prinsip


dasar komunikasi visual dijelaskan secara teoritis, definisi dan prinsip dasar
komunikasi visual dijelaskan secara teoritis

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 7 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

BAB II
MENGGALI MATERI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN
PENGETAHUAN DASAR KOMUNIKASI

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menggali materi informasi yang


berkaitan dengan pengetahuan dasar komunikasi
1. Cara menelusuri sumber informasi agar keabsahan informasi
mengenai pengetahuan dasar komunikasi sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa tahap yang dilakukan untuk menelusuri sumber informasi agar
mendapatkan validitas informasi sesuai dengan kebutuhan.
1.1 Pencarian Informasi (Starting)
a. Latar belakang Pencarian Informasi
hal-hal yang melatar belakangi kita ketika akan memulai pencarian
informasi, yaitu kebutuhan akan informasi untuk diri sendiri atau
menambah wawasan (aktualisasi diri). Kebutuhan untuk diri sendiri yang
dimaksud adalah masing-masing dari dalam diri untuk merasa perlu
mengetahui informasi apa yang sedang hangat dibicarakan ataupun bisa
dibagikan kepada orang lain untuk mengembangkan wawasan
pengetahuan di dalam diri masing-masing, agar terhindar dari anggapan
sebagai orang yang tidak tahu apa-apa di dalam lingkungan pergaulan.
Selain kebutuhan untuk memperkaya wawasan pengetahuan (Aktualisasi
diri), kebutuhan untuk memenuhi bahan pustaka dalam menunjang tugas
perkuliahan juga menjadi latar belakang dalam melakukan pencarian
informasi.

b. Tujuan Pencarian Informasi


Tujuan dalam melakukan pencarian informasi yang dilakukan pencari
informasi di internet atau layanan sirkulasi perpustakaan dan lain lain yaitu
untuk melengkapi bahan tugas sekolah, perkuliahan atau untuk
menunjang kebutuhan data-data untuk penulisan laporan ilmiah seperti
skripsi atau pekerjaan kantor. Informasi yang sering ditelusuri adalah
bahan pustaka yang dapat menunjang laporan penelitian seperti teori-teori
yang berkaitan dengan masalah penelitian yang bisa dimasukan pada

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 8 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

bagian tinjauan pustaka. Bahan pustaka tersebut bisa berupa buku, jurnal-
jurnal ilmiah dan makalah atau artikel yang dapat menunjang kegiatan
penelitian tersebut.

c. Pengetahuan Pengguna dan Minat Informasi Pengguna


Kita harus memiliki pengetahuan sebelumnya tentang informasi apa yang
dicari. Pengetahuan sebelumnya bisa didapatkan dari kegiatan perkuliahan
sebelumnya yang terkait dengan informasi yang dicari secara umum, bisa
pula diperoleh dari kerabat, teman seperkuliahan ataupun dari pihak dosen
itu sendiri.

d. Persiapan Ketika Memulai Pencarian Informasi


yaitu menyiapkan hal-hal yang sesuai dengan topik atau informasi yang
dibutuhkan seperti menyiapkan keyword (kata kunci) bisa berupa judul
buku atau jurnal, nama pengarang buku atau jurnal sesuai dengan
informasi yang akan dicari dan alamat situs internet yang akan ditelusuri.
Lalu persiapan teknis seperti mempersiapkan alat tulis dan perangkat
pendukung lainnya yang akan digunakan dalam penelusuran di layanan
sirkulasi. Selain melakukan persiapan dalam melakukan penelusuran
secara manual, terdapat pula perilaku ketika melakukan persiapan
penelusuran secara online, seperti dengan searching melalui internet.

“ketika seseorang akan memulai penelusuran informasi, maka seseorang


tersebut harus mengetahui apa yang akan ditelusuri, serta mampu
mengetahui media mana yang akan digunakan dan kata kunci (keyword)
apa yang akan digunakan. Maka dari itu, kemampuan literasi informasi
harus dimiliki setiap pengguna agar informasi yang akan ditelusuri dapat
ditemukan” (Wawancara Kusnandar, 26/06/2012, 14.30 Wib)

2.1 Tahap Kegiatan Menuliskan Hal-Hal Yang Dianggap Penting


(Chainning)
Tahap chaining yang dikemukakan oleh Ellis mempunyai makna bahwa
seseorang mulai menampakkan kegiatannya dengan mengikuti alur
(rantai) yang menghubungkan antar bentuk bahan acuan dengan alat
penelusuran berupa katalog dan sejenisnya.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 9 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Selain laptop, gunakan alat tulis seperti buku, kertas, bolpoint dan pensil
untuk menuliskan hal-hal yang dianggap penting ketika sedang melakukan
penelusuran informasi, seperti nama pengarang, sumber asli dari informasi
tersebut, nama situs website yang dikunjungi dan sebagainya.

Hal-hal yang biasa dicatat untuk pedoman penelusuran informasi yang


akan ditelusuri pengguna antara lain kata kunci (keyword), nama judul
buku atau judul jurnal, nama pengarang, alamat situs internet yang
dikunjungi, serta waktu mengakses informasi tersebut.

Sedangkan menurut pakar tentang chaining ini adalah,

“jadi menelusur atau mengikuti catatan kaki, kutipan-kutipan dari buku


yang ada, dari sumber yang dikenal. Bisa dikatakan kutipan itu rantai, jadi
mencari ikatan atau kaitan dengan sumber yang ada. Misalkan saya
mencari informasi mengenai information seeking behavior, maka saya
akan mencari sumber- sumber yang lain seperti buku-buku atau artikel-
artikel lalu saya akan liat ketairkaitan atau hubungan tulisan-tulisan, buku-
buku dan sumber-sumber yang saya punya dan daftar pustaka yang ada.”
(Kusnandar, 26/06/2012, 14.30 Wib)

3.1 Tahap Mencari Informasi (Browsing)


Ellis menjabarkan tahap ini adalah sebagai tahap dimana kegiatan
pencarian informasi mulai di arahkan pada hal-hal yang berkaitan dengan
kebutuhan informasinya. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan
dengan merawak, mengembara, tetapi dengan agak terarah, di wilayah-
wilayah yang dianggap punya potensi.

yaitu dengan menentukan kata kunci (Keyword) pada saat sebelum


penelusuran, keyword bisa ditentukan berdasarkan topik, nama pengarang
atau judul dari buku atau sebuah artikel yang berkaitan dengan informasi
yang dibutuhkan.

Dari hasil pengumpulan data dilapangan, tindakan dalam menelusuri


informasi pada tahap Browsing ini dari setiap pengguna berbeda-beda,

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 10 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

walaupun tidak semua pengguna membuat pola ketika akan melakukan


penelusuran.

“browsing, dari bahan-bahan yang sudah saya peroleh, saya coba telusur
boleh jadi saya telusur rantainya, oh ada juga karya yang relefan dari buku
anu tadinya saya dapat buku ini dari buku itu dapat rujukan buku anu yang
bicara tentang information seeking behavior, saya cari buku itu, browsing
kan namanya, jadi semakin kaya dong sumber saya selain yang tadinya
cuman dari satu buku oh ternyata ada di jurnal ini, ada di jurnal itu. Itu
kan tindakan browsingnya pencariannya.” (Kusnandar, 26/06/2012, 14.30
Wib)

4.1 Tahap Menyeleksi Informasi (Differentiating)


Ellis menjelaskan dalam karakteristik proses pencarian informasi setelah
tahap browsing adalah tahap differentiating. Pada tahap differentiating
Ellis menjelaskan bahwa pencarian informasi mulai menggunakan sumber-
sumber yang beraneka ragam dengan maksud untuk menyeleksi dan
meguji secara kualitas dari informasi yang dibutuhkannya.

Kita menentukan pilihan informasi yang sesuai dengan kebutuhan


berdasarkan topik atau tema dari informasi tersebut, dengan cara
menelusuri ke sumber yang bersangkutan dengan informasi yang
dibutuhkan. Selain berdasarkan topik yang dibutuhkan, adapula
narasumber yang menentukan informasi yang dipilh berdasarkan subjek
dari informasi yang telah ditemukan berdasarkan sesuai dengan
kebutuhan.

“pola pengelompokan sebaiknya dikaitkan dengan konteks informasi


tersebut. Jika informasi tersebut ditelusuri untuk tugas perkuliahan, maka
sebaiknya pengelompokannya disesuaikan dengan mata kuliah atau materi
kuliah yang bersangkutan.” (Kusnandar, 26/06/2012, 14.30 Wib)

5.1 Tahap Mengupdate Informasi (Monitoring)

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 11 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Siapkan diri untuk mengembangkan lebih lanjut dari pencarian informasi.


Itulah pengertian dari monitoring yang ada dalam karakteristik pencarian
informasi yang dibuat oleh Ellis.

Dalam memantau suatu kemutakhiran informasi, melakukannya dengan


cara yaitu Mengecek informasi terbaru melalui buku, koran, majalah,
tabloid dan lain sebagainya. Namun terdapat pula pemustaka yang
melakukannya dengan memantau informasi melalui media elektornik
seperti televisi. Dari hasil pengumpulan di lapangan, dalam mengupdate
atau memantau suatu informasi kita akan mampu melihat karakteristik
informasi mutakhir.

6.1 Tahap Mengambil Informasi (Extracting)


Dalam tahap extracting ini, Ellis mengungkapkan bahwa pada tahap ini
pencari informasi lebih sistematis, kegiatan hanya dilakukan yang melalui
sumber- sumber khusus untuk mengelompokkan bahan-bahan yang
menjadi minatnya.

Ketika informasi atau data yang ditemukan akan diambil, Jika memang
data tersebut dapat diunduh (download), maka kita akan mengunduhnya
dan langsung menyimpannya di folder yang telah diberi nama. Jika data
yang tersedia tidak dapat di diunduh (download), maka data tersebut akan
di catat atau dikutip di buku atau kertas yang sudah mereka persiapkan
tanpa lupa mencatat sumber asli dari data tersebut.

Dalam menguraikan informasi, kita dapat menyesuaikan berdasarkan jenis


informasi dengan cara yang tepat.

“Jika informasi yang akan diuraikan berbentuk software maka langkah-


langkah dalam menguraikannya software tersebut dicoba terlebih dahulu
lalu kemudian akan di install atau memasangkan software tersebut. Namun
berbeda dengan informasi berbentuk tulisan, langkah-langkah yang
dilakukan, yaitu :
Informasi tersebut akan dibaca terlebih dahulu, Diseleksi mana informasi
yang sesuai dengan kebutuhan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 12 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Lalu informasi yang telah dipilih dari hasil seleksi tersebut ditempatkan
sesuai dengan penggunaannya, setelah itu biasanya dilengkapi dengan
argumen dari para penelusur informasi tersebut.” (Kusnandar,
26/06/2012, 14.30 Wib).
7.1 Tahap Mengevaluasi Informasi (Verifying )
Tahap verifying merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengecekan
dan penilaian, apakah informasi yang didapat tepat atau sesuai dengan
minatnya.

“Verifying, ini adalah langkah verifikasi dalam arti untuk menentukan


tingkat keabsahan informasi yang saya pake kan gitu. Jadi ya mekanisme
verifikasi ya bisa macem-macem perbandingan telaah dari buku lain atau
yang mana, yang jelas pada dasarnya niatannya apakah ini valid atau
tidak.” (Kusnandar, 26/06/2012, 14.30 Wib)

8.1 Tahap Pada Akhir Pencarian Informasi (Ending)


Ellis mengakhiri tahap karakteristik pencarian informasi dengan tahap
ending. Dalam tahap inilah pencarian informasi mengakhiri proses
kegiatan pencariannya dan ini terjadi saat berakhirnya topik yang ditulis
atau proyek yang sedang dikerjakannya. Dengan kata lain, dalam tahap
ini pencari informasi secara khusus menetapkan akhir kegiatan pencarian
informasi.

Setelah informasi diolah, informasi tersebut bisa disajikan sesuai dengan


tujuan penelusuran, ketika informasi ditujukan untuk tugas perkuliahan,
maka laporan informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk makalah
dan artikel. Namun, jika informasi tersebut untuk keperluan penelitian,
maka informasi tersebut dapat disajikan dalm bentuk laporan penelitian
seperti tugas makalah, laporan, dan, skripsi dan lain-lain.

“ending, mengakhiri artinya saya sudah yakin seratus persen informasi


yang saya butuhkan sudah saya peroleh, dan ending ini bisa saja dikaitkan
dengan pemenuhan tugas, penuntasan pembuatan tulisan.” (Kusnandar,
26/06/2012, 14.30 Wib)

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 13 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

2. Cara menunjukkan materi informasi secara sistematis sesuai dengan


proses komunikasi

Proses Komunikasi dan Penjelasannya


Untuk memahami proses komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur yang
berkaitan dengan :
 siapa pengirimnya (komunikator),
 apa yang dikatakan atau dikirimkan (pesan),
 saluran komunikasi apa yang digunakan (media),
 ditujukan untuk siapa (komunikan),
 dan apa akibat yang akan ditimbulkannya (efek/pengaruh).

Dalam proses komunikasi tersebut, kewajiban seorang komunikator adalah


mengusahakan agar pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai
dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi secara umum dapat
memberikan gambaran kepada pengelola organisasi, bagaimana
mempengaruhi atau mengubah sikap anggota/stakeholder nya melalui desain
dan implementasi komunikasi. Dalam hal ini, pengirim atau sumber pesan bisa
individu atau berupa organisasi sebagaimana dapat dilihat dalam gambar
proses komunikasi di bawah ini:

Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu


pesan, sebelum dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam
simbol-simbol yang dapat menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 14 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

disampaikan oleh pengirim. Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan utama


dari pengirim adalah menyediakan pesan dengan suatu cara yang dapat
memaksimalkan kemungkinan dimana penerima dapat menginterpretasikan
maksud yang diinginkan pengirim dalam suatu cara yang tepat. Pesan dari
komunikator akan dikirimkan kepada penerima melaui suatu saluran atau
media tertentu. Pesan yang di terima oleh penerima melalui simbol-simbol,
selanjutnya akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang
dimengerti sesuai dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang
diharapkan (perceived message).
Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya tindakan
atau pun perubahan sikap penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Akan
tetapi makna suatu pesan dipengaruhi bagaimana penerima merasakan pesan
itu sesuai konteksnya. Oleh sebab itu, tindakan atau perubahan sikap selalu
didasarkan atas pesan yang dirasakan.

Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah,
artinya individu atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus
penerima dan masing-masing saling berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan
pengirim dapat memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat
diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar
sesuai yang diinginkan.

Dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk


menunjukkan bahwa ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang
bisa saja terjadi pada pengirim, saluran, penerima atau umpan balik. Dengan
kata lain, semua unsur-unsur atau elemen proses komunikasi berpotensi
menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Hambatan tersebut diuraikan
dalam hambatan-hambatan dalam komunikasi.

Itulah penjelasan proses komunikasi beserta bagan terjadinya proses


komunikasi. Cermati pula bentuk dan jenis-jenis komunikasi. Semoga dapat

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 15 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

dipahami hal-hal yang berhubungan dengan interaksi masing-masing unsur


dalam komunikasi.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menggali materi informasi yang berkaitan


dengan pengetahuan dasar komunikasi
1. Menelusuri sumber informasi agar keabsahan informasi mengenai pengetahuan
dasar komunikasi sesuai dengan kebutuhan
2. Menunjukkan materi informasi secara sistematis sesuai dengan proses komunikasi

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menggali materi informasi yang berkaitan
dengan pengetahuan dasar komunikasi
1. Harus teliti dalam menelusuri sumber informasi agar keabsahan informasi
mengenai pengetahuan dasar komunikasi sesuai dengan kebutuhan
2. Harus teliti dalam menunjukkan materi informasi secara sistematis sesuai dengan
proses komunikasi.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 16 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

BAB III
MENJELASKAN PENGETAHUAN DASAR KOMUNIKASI

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan dasar


komunikasi
1. Cara menerangkan secara teoritis definisi dan prinsip dasar komunikasi
a) Pengertian Komunikasi
Sebelum kita memahami bagaimana prinsip-prinsip dasar komunikasi lebih
jauh, kita perlu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan
komunikasi itu sendiri.
1. Menurut Bahasa
Kata komunikasi berasal dari bahasa Inggris “Communicate” artinya
menghubungkan, berhubungan dengan.”[1]
2. Menurut Istilah
Adapun pengertian komunikasi menurut istilah yaitu:
 Pengertian komunikasi menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia oleh W.J.S. Poerwadarminta mengatakan bahwa
komunikasi itu adalah perhubungan oleh pihak ketiga.[2]
 Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah
penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta,
dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi/instansi.[3]

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke
pihak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan
saling pengertian antara kedua belah pihak.

b) Prinsip-prinsip Dasar Komunikasi


Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu antara lain :
1. Adanya Proses Komunikasi
Apakah biasanya yang terjadi jika suatu proses komunikasi sedang
berlangsung ? berikut ini adalah beberapa contoh kejadian yang oleh
hampir tiap orang dinyatakan sebagai komunikasi.
Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
Buku Informasi Versi: Halaman: 17 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

 Seorang anak kecil menangis di tengah malam mencari ibunya.


 Seorang pengendara mobil menyembunyikan tuter (klakson)
memperingatkan seorang penjalan kaki agar minggir.
 Nyala lampu lalu lintas berubah dari hijau ke merah.
 Seekor kucing mengeong karena ada kucing lain yang mau merebut
ikan.

Dalam semua contoh di atas, pihak-pihak yang berpartisipasi atau


dengan kata lain yang turut mengambil bagian dalam proses
komunikasi, saling memanfaatkan atau berbagi informasi. Unsur dasar
dalam komunikasi adalah informasi.
Proses yang mendasar dalam komunikasi adalah penggunaan bersama
atau dengan kata lain ada yang memberi informasi (mengirim) dan ada
yang menerima informasi. Penggunaan bersama di sini tidak harus yang
memberi dan yang menerima harus saling berhadapan secara langsung
akan tetapi bisa melalui media lain, seperti tulisan, isyarat, maupun yang
berupa kode-kode tertentu yang bisa dipahami.
Kesimpulannya, bahwa dalam proses komunikasi, pihak-pihak peserta
dalam komunikasi menciptakan pesan-pesan yang berupa informasi bisa
berbentuk pola, isyarat ataupun simbol, dengan harapan akan
mengutarakan suatu makna tertentu bagi peserta-peserta lain
(penerima).

2. Makna yang Dikandung Pesan


Dalam bagian sebelum ini, pesan dibahas sebagai suatu kumpulan pola-
pola isyarat-isyarat atau simbol-simbol, baik pola, isyarat maupun simbol
itu sendiri tidak mempunyai makna, karena hanya berupa perubahan-
perubahan wujud perantara yang berguna untuk komunikasi.
Makna adalah balasan terhadap pesan. Kita sudah mengetahui bahwa
suatu pesan itu terdiri dari isyarat-isyarat atau simbol-simbol yang
sebenarnya tidak mengandung makna. Makna baru timbul, jika ada
seseorang yang menafsirkan isyarat atau simbol bersangkutan dan
berusaha memahami artinya. Dari segi psikologis, isyarat atau simbol
Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
Buku Informasi Versi: Halaman: 18 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

bertindak selaku perangsang untuk membangkitkan balasan di pihak


penerima pesan.
Adapun makna balasan itu terbagi dua, yaitu :
 Makna Penegas
Makna penegas adalah sejenis balasan yang menamakan atau
menggambarkan objek yang ditujukan oleh suatu isyarat tertentu.
Makna penegas mengenali, menunjuk dan memisahkan sesuatu.
Misalnya : kursi. Kursi bukan meja, kursi bukan orang, kursi bukan
rumah.
Isyarat dari masing-masing objek ini menonjolkan dan
membedakannya dari objek lainnya. Inilah yang dilakukan oleh
makna penegas.

 Makna Tambahan
Makna tambahan adalah sejenis balasan dari segi perasaan, yang
menyebabkan timbulnya reaksi terhadap suatu isyarat tertentu
dengan perasaan takut, yakin, tidak senang dan sebagainya. Reaksi
ini terpisah dari gambaran yang timbul dalam pikiran.

3. Menuju Suatu Model Proses Komunikasi yang Umum dan Memusat


Ada tiga model dalam proses komunikasi, yaitu :
 Model Umpan Balik
Istilah “umpan balik” sering dipergunakan bagi informasi yang
didapat kembali oleh sumber dari penerima tujuan “umpan balik”
ini adalah guna menilai pengaruh pesannya atau untuk melihat
sampai seberapa jauhkah si penerima memahami makna yang ada
pada diri sumber mengenai pesan yang digunakan bersama. Umpan
balik ini dapat berupa wajah penerima yang kelihatan bingung atau
berupa pulangnya kembali seorang pasien dalam waktu satu bulan
ke klinik, mengikuti petunjuk untuk mendapatkan satu seti pil anti
hamil lagi. Kadang-kadang “umpan balik” terlambat sekali
datangnya. Misalnya jika pasien baru datang kembali beberapa

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 19 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

bulan keudian, tetapi dalam keadaan hamil kebali. Kadang-kadang


sama sekali tidak terdapat umpan balik atau kalaupun datang sudah
tidak berguna lagi; misalnya jika bom ang hendak diamankan
meletus ketika sumbu ledaknya dicabut.
Jika pihak yang diajak berkomunikasi tidak atau kurang memahami
maksud kita, susunlah sandi yang mirip dengan masalah tetapi
berlainan wujudnya, agarjangan sampai pemahamannya tidak
memencar.

 Model Timbal Balik


Pada model timbal balik, proses komunikasi tidak hanya terbatas
pada penerimaan sumber terhadap informasi mengenai pengaru
pesannya (umpan-balik) pada diri penerima. Proses komunikasi ini
tidak terhenti sesudah umpan balik, melainkan berbalik kembali ke
peserta pertama. Dan pihak pertama ini menyusun pesan yang baru
lagi. Jadi ingkarannya berulang kembali.

 Model Komunikasi yang Memusat


Model komunikasi yang memusat, mirip wujudnya dengan model
dua tahap, akan tetapi pada model komunikasi yang memusat
perubahan arah yang diambil oleh peserta-peserta bergerak
melingkar dan adanya pengertian bersama sebagai hasil akhir dala
proses komunikasi. Di sini, pengertian bersama diperlakukan
sebagai arah yang ideal atau sebagai hasil akhir yang ideal dalam
proses komunikasi.

2. Cara menguraikan fungsi komunikasi secara sistematis


Komunikasi adalah suatu proses, Komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan (dilakukan dalam
keadaan sadar)

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 20 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang
terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak
yang terlibat berkomunikasi
Komunikasi bersifat simbolis, Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang
dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Komunikasi bersifat transaksional, Komunikasi pada dasarnya menuntut dua
tindakan; memberi dan menerima.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, Komunikasi menembus faktor
waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam
komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.

Fungsi Komunikasi secara umum adalah


1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5. Dapat mengenal diri sendiri
6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Dapat mengisi waktu luang
9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku
kebiasaan
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap
atau berperilaku sebagaimana diharapkan.

FUNGSI KOMUNIKASI
Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip
Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang
dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi
(communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan
juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi
dominan.
Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
Buku Informasi Versi: Halaman: 21 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

a. Fungsi Komunikasi Sosial


Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan. Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita
mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang
diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut
aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita
sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

b. Fungsi Komunikasi Ekspresif


Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi
instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui
pesan-pesan non verbal.

c. Fungsi Komunikasi Ritual


Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara
tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang
bersifat simbolik.

d. Fungsi Komunikasi Instrumental


Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan
dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk
menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya
seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu
fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan dasar


komunikasi
1. Menerangkan secara teoritis definisi dan prinsip dasar komunikasi

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 22 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

2. Menguraikan fungsi komunikasi secara sistematis.

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan dasar


komunikasi
1. Harus teliti dalam menerangkan secara teoritis definisi dan prinsip dasar
komunikasi
2. Harus teliti dalam menguraikan fungsi komunikasi secara sistematis.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 23 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

BAB IV
MEMBEDAKAN KOMPONEN KOMUNIKASI

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam membedakan komponen komunikasi


1. Cara menjelaskan secara teoritis komponen komunikator dari proses
komunikasi
Komunikator/Sumber/Pengirim Pesan (Communicator/Source/
Sender)
Dalam proses komunikasi, yang menjadi sumber komunikasi adalah sender atau
pengirim pesan. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan.
Terdapat beberapa faktor dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas
komunikasi yaitu sikap komunikator dan pemilihan berbagai simbol yang penuh
makna. Yang dimaksud dengan sikap komunikator adalah bahwa komunikator
harus memiliki sikap yang positif. Sementara itu, yang dimaksud dengan pemilihan
berbagai simbol yang penuh makna yang dilakukan oleh komunikator adalah
bahwa pemilihan simbol-simbol yang tepat bergantung pada siapa yang menjadi
khalayak sasaran dan bagaimana situasi lingkungan komunikasi (Baca juga
: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi) .

Dengan demikian, untuk menjadi komunikator yang baik, terdapat beberapa hal
yang harus kita pertimbangkan, diantaranya adalah :
a. kita harus mengenali siapa yang menjadi komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran.
b. pesan yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran harus jelas.
c. kita juga harus memahami mengapa kita mengirimkan pesan kepada
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
d. hasil apakah yang kita harapkan.
Jika sebagai komunikator kita tidak mempertimbangkan hal-hal di atas,
maka proses komunikasi akan menemui kegagalan (Baca juga : Cara
Menjadi Penyiar Radio).

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 24 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

2. Cara menjelaskan secara teoritis komponen pesan dari proses


komunikasi
Pesan (Message)
Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat
berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif,
maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan
kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
Hal ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi
bermedia. Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan
komunikasi. Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita
belum siap untuk memulai proses komunikasi (Baca juga : Komunikasi
Nonverbal – Proses Komunikasi Interpersonal – Etika Komunikasi Antar Pribadi).

3. Cara menjelaskan secara teoritis komponen media dari proses


komunikasi sesuai jenis jenisnya
Media atau Saluran Komunikasi (Channel)
Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita
gunakan untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu
kita untuk menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan.
Yang termasuk ke dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang
diucapkan, kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal.
Dalam komunikasi modern, yang dimaksud media atau saluran komunikasi
sebagian besar merujuk pada media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan
lain-lain serta internet sebagai media komunikasi. Pemilihan media atau saluran
komunikasi yang tepat dapat menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita
lakukan (Baca juga : Pengertian Media Menurut Para Ahli – Media Komunikasi
Modern – Media Massa Menurut Para Ahli)

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 25 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

4. Cara menjelaskan secara teoritis komponen komunikan dalam proses


komunikasi
Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)
Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan. Ketika
komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan
pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat
dikatakan berhasil manakala komunikate/penerima pesan/ menerima pesan sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh komunikator (Baca juga : Komunikasi Asertif).

5. Cara menjelaskan secara teoritis komponen pengaruh dalam proses


komunikasi
Pengaruh atau efek dalam proses komunikasi ditimbulkan dari komunikasi yang
dilakukan. Kajian terhadap elemen efek media disebut dengan analisis efek
atau effect analysis. Kita melakukan komunikasi karena ada tujuan yang ingin
dicapai. Lasswell tidak menekankan pada komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi namun pada efek media massa. Tema
penting yang dikaji dalam efek media massa diantaranya adalah apakah media
memiliki efek terhadap khalayak serta bagaimana media massa mempengaruhi
khalayak sasaran. Kajian tentang efek media massa telah melahirkan berbagai teori
efek media massa, diantaranya adalah teori jarum hipodermik, teori agenda
setting, teori spiral keheningan, teori uses and gratifications, analisis framing dan
lain-lain.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam membedakan komponen komunikasi


1. Menjelaskan secara teoritis komponen komunikator dari proses komunikasi
2. Menjelaskan secara teoritis komponen pesan dari proses komunikasi
3. Menjelaskan secara teoritis komponen media dari proses komunikasi sesuai jenis
jenisnya
4. Menjelaskan secara teoritis komponen komunikasi dalam proses komunikasi.
5. Menjelaskan secara teoritis komponen pengaruh dalam komunikasi.

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam membedakan komponen komunikasi

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 26 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

1. Harus cermat dalam menghias makanan penutup


2. Harus cermat dalam menghidangkan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 27 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

BAB V
MENERAPKAN PENGETAHUAN DASAR KOMUNIKASI VISUAL

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menerapkan pengetahuan dasar


komunikasi visual.
1. Cara menjelaskan secara teoritis definisi dan prinsip dasar komunikasi visual
Komunikasi visual (komunikasi melalui penglihatan) adalah merupakan sebuah
rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain
dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera
penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi,
gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.

Terdapat empat teori yang dibahas yang dibagi menjadi dua kelompok dasar:
 sensual (sensasi visual )
o gestalt
o konstruksitivisme
 perseptual (persepsi visual)
o semiotika
o kognitif

Sensasi visual merupakan rangsangan dari dunia luar yang mengaktifkan sel-sel
saraf dalam organ indra Anda. Membakar kayu dalam perapian bisa mengaktifkan
sel-sel di telinga Anda karena Anda dapat mendengar batang kayu retak dan
mendesis; Anda dapat mencium aroma kayu di hidung Anda; di tangan dan wajah
Anda, Anda bisa merasakan kehangatan api; dan di mata Anda ketika Anda
melihat cahaya kuning dari api. Ketika rangsangan mencapai otak, hal ini dapat
menghasilkan arti dari semua masukan sensual. Otak Anda menafsirkan suara-
suara, bau, suhu, dan pemandangan seperti api di perapian.

Persepsi visual adalah kesimpulan yang dibuat dengan menggabungkan semua


informasi yang dikumpulkan oleh organ sensual Anda. Sensasi adalah data

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 28 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

mentah. Persepsi visual adalah kesimpulan makna setelah rangsangan visual yang
diterima.

1.1. Teori Sensual


1.1.1. Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi
melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang
memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.
Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi
menjadi bagian-bagian kecil. Istilah “Gestalt” mengacu pada sebuah
objek/figur yang utuh dan berbeda dari penjumlahan bagian-
bagiannya. Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max
Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa
seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari
lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh. Teori gestalt banyak
dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa, karena banyak
menjelaskan bagaimana persepsi visual dapat terbentuk. Persepsi
jenis ini bisa terbentuk karena:
1. Kedekatan posisi (proximity)
2. Kesamaan bentuk (similiarity)
3. Penutupan bentuk
4. Kesinambungan pola (continuity)
5. Kesamaan arah gerak (common fate)

Kedekatan posisi (proximity) menyatakan bahwa otak lebih bisa


berasosiasi dengan objek yang dekat satu sama lain daripada dua
objek yang berada berjauhan. Dua orang teman berdiri berdekatan
dan berpegangan tangan akan terlihat seperti memiliki hubungan
yang dekat daripada orang ketiga yang berdiri 20 meter dari sebuah
pasangan.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 29 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Kesamaan bentuk (similarity) menyatakan bahwa otak memberikan


pilihan, Anda akan memilih bentuk paling sederhana dan stabil
untuk berkonsentrasi.
Penutupan bentuk. Mungkin Anda sering mendengar kalimat seperti
ini: “Ini ibu… Budi!”. Budi dalam kalimat tersebut adalah sebagai
penutup bentuk.

Kesinambungan pola (continuity) bersandar pada prinsip, sekali lagi


dianggap oleh psikolog gestalt bahwa otak tidak suka sesuatu
secara tiba-tiba atau tidak biasa berubah dalam sebuah baris
pergerakan. Dengan kata lain, otak mencari sebanyak mungkin
kelanjutan dari sebuah garis. Garis dapat menjadi garis dalam
pengertian tradisional, seperti dalam sebuah gambar, atau beberapa
objek ditempatkan bersama-sama yang membentuk garis. Benda
dipandang seperti memiliki garis kontinu yang secara mental
dipisahkan dari benda-benda lain yang bukan merupakan bagian
dari baris.

Prinsip lain dari psikologi gestalt adalah arah gerak (common fate).
Seorang pengamat melihat lima tangan yang diangkat menunjuk ke
langit dan mereka semua menunjuk ke arah yang sama. Tangan
yang menunjuk ke arah berlawanan akan menimbulkan
kejanggalan, karena pengamat tidak melihat hal tersebut sebagai
bagian dari satu kesatuan.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan


keteraturan dari pola-pola yang sebenarnya acak. Misalnya saat
seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan
bentuk muka seseorang. Hal ini disebut pragnan.

Pada tahun 1915, Edgar Rubin, seorang psikolog gestalt Denmark,


bereksperimen dengan angka dan pola-pola tanah dengan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 30 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

menggambar sebuah objek yang dapat ditafsirkan baik sebagai


wajah atau vas. Secara sensual, baik wajah dan gambar vas
merangsang fotoreseptor di retina. Namun, otak tidak dapat melihat
kedua gambar sekaligus. Anda harus membuat keputusan sadar
apakah ingin melihat wajah atau vas di ruang.

Contoh lain (bentuk wajah seseorang serta gambar orang yang


sedang meniup terompet)

Gestalt dan Komunikasi Visual


Kekuatan teori gestalt terhadap persepsi visual adalah perhatiannya
terhadap bentuk-bentuk yang menyusun konten sebuah gambar.
Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
Buku Informasi Versi: Halaman: 31 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Analisis dari suatu gambar harus dimulai dengan konsentrasi kepada


bentuk-bentuk yang secara alamiah muncul dalam gambar. Ingatlah
bahwa warna, bentuk, kedalaman, dan pergerakan adalah
karakteristik dasar dari suatu gambar yang memberitahu otak.
Gestalt mengajarkan komunikator visual untuk menggabungkan
unsur-unsur dasar tersebut menjadi keseluruhan yang bermakna.
Pendekatan ini juga mengajarkan seniman grafis untuk memusatkan
perhatian pada unsur-unsur tertentu dengan bermain melawan
prinsip-prinsip gestalt. Sebagai contoh, sebuah logo perusahaan
(atau merek dagang) akan diketahui dalam sebuah iklan jika
memiliki bentuk yang berbeda, ukuran, atau lokasi dalam kaitannya
dengan elemen-elemen lain dalam layout.

Karya teori gestalt dengan jelas menunjukkan bahwa otak adalah


organ yang kuat yang mengklasifikasikan materi visual dalam
kelompok diskrit. Apa yang kita lihat ketika melihat sebuah gambar
adalah modifikasi oleh apa yang telah kita lihat di masa lalu dan apa
yang ingin kita lihat dahulu dengan apa yang ingin kita ingin lihat
saat ini.

1.1.2. Konstruktivisme
Pendekatan gestalt telah dikritik karena hanya menggambarkan
persepsi daripada memberikan penjelasan tentang bagaimana
persepsi ini sebenarnya memberi makna pada sebuah gambar.
Akibatnya, beberapa psikolog gestalt berusaha untuk
mengembangkan teori-teori yang membantu menjelaskan
pentingnya keadaan mental si pengamat sendiri ketika sedang aktif
mengamati.
Pada tahun 1970, Julian Hochberg, seorang profesor psikologi di
Universitas Columbia, menemukan bahwa mata pengamat terus-
menerus bergerak ketika mereka mengamati gambar. Fokus fiksasi
ini semua bergabung dengan ingatan jangka pendek pengamat
untuk membantu membangun sebuah gambaran dari suatu
Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
Buku Informasi Versi: Halaman: 32 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

kejadian. Pengamat menyusun adegan dengan fiksasi mata jangka


pendek bahwa pikiran bergabung menjadi kesatuan gambar. Untuk
Hochberg, pendekatan yang gestalt gambarkan kepada pengamat
terlalu pasif. Sebaliknya, konstruktivisme menekankan gerakan mata
pengamat dalam keadaan persepsi aktif.
Dr Mario Garcia dari Poynter Institute dan Dr Pegie Stark dari
University of South Florida menggunakan Eye-Trac mesin pengujian
pada rekaman video untuk merekam gerakan mata peserta ketika
mereka membaca koran. Para peneliti menemukan bahwa isi,
ukuran, dan penempatan foto pada halaman surat kabar lebih
penting daripada apakah gambar dicetak dalam warna atau tidak.
Konstruktivisme sebenarnya hanya klarifikasi kecil dari pendekatan
gestalt. Alasannya adalah bahwa hubungan antara berbagai mata
fiksasi dan pengalaman masa lalu dikunci dalam memori seseorang
dalam membantu untuk menjelaskan sebuah gambar yang tidak
pernah dibuat jelas.

1.2. Teori Perseptual


1.2.1. Semiotika
Bendera yang ditinggikan di atas stadion sepak bola dan ditonton
takzim selama menyanyikan lagu kebangsaan di tribun dan di
lapangan adalah sebuah tanda. Tangan kanan ditempatkan di dekat
dada selama menyanyikan lagu kebangsaan adalah suatu tanda.
Kata-kata yang dikeluarkan dalam program tentang pemain sepak
bola di lapangan adalah tanda-tanda. Close-up foto-foto pemain
berjongkok dan menunggu menjentikkan bola selama pertandingan
adalah tanda-tanda. Angka yang menyala di papan angka adalah
tanda-tanda. The “high-five” menampar seorang teman setelah tim
touchdown adalah tanda. Siluet sederhana menggambarkan seorang
laki-laki di atas pintu kamar pria adalah sebuah tanda.
Sebuah tanda hanyalah sesuatu yang berdiri untuk sesuatu yang
lain. Setelah membaca daftar sebelumnya tanda-tanda Anda

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 33 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

mungkin bertanya: Apa yang bukan tanda? Itu pertanyaan yang


bagus karena hampir semua tindakan, objek, atau gambar akan
berarti sesuatu kepada seseorang di suatu tempat. Representasi
fisik adalah sebuah tanda jika memiliki makna di luar obyek itu
sendiri. Akibatnya, makna di balik tanda-tanda harus dipelajari.
Dengan kata lain, untuk sesuatu yang menjadi tanda, para
penyimak harus memahami maknanya.
Semiotika (disebut semiology di Eropa) adalah studi atau ilmu tanda.
Sebenarnya ini adalah puncak dari lagu kebangsaan Aldous
Huxley’s: Semakin banyak Anda tahu, semakin banyak Anda
melihat. Dengan demikian, gambar akan jauh lebih menarik dan
berkesan jika tanda-tanda yang dimengerti oleh banyak orang
digunakan dalam gambar. Studi semiotika adalah penting karena
tanda-tanda meresap ke setiap pesan. Studi akademik semiotik
berupaya untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tanda-tanda yang
digunakan oleh setiap masyarakat di dunia.
Meskipun telah mendapatkan popularitas, semiotika ini adalah
konsep lama. Tahun 397 M, Agustinus, filsuf Romawi dan linguist,
pertama mengusulkan studi tentang tanda-tanda. Dia mengakui
bahwa pemahaman universal ada di banyak level verbal. Kata
semiotika berasal dari bahasa negaranya: Semeion adalah kata
Yunani untuk tanda.
Semiotika kontemporer muncul melalui karya dua teori linguistik
tepat sebelum Perang Dunia I. Ferdinand de Saussure ahli bahasa
dari Swiss mengembangkan teori umum mengenai tanda-tanda
yang diambil dari catatan oleh muridnya sementara ia adalah
seorang profesor di Universitas Jenewa. Pada waktu yang hampir
bersamaan, filsuf Amerika Charles Sanders Peirce menerbitkan
karyanya sendiri mengenai ide tentang efek tanda-tanda di
masyarakat. Kedua filsuf menginspirasi orang lain untuk
berkonsentrasi di bidang studi ini. Orang Amerika Arthur Asa Berger,
Charles Morris, dan Thomas Sebeok, Umberto Eco dari Italia, orang

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 34 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Prancis Roland Barthes, dan banyak lainnya telah berkontribusi


besar terhadap studi semiotika.

Penerimaan Semiotika
Pierce dan de Saussure tidak terlalu tertarik pada aspek-aspek visual
tanda-tanda. Mereka adalah ahli bahasa tradisional yang
mempelajari cara kata-kata digunakan untuk mengomunikasikan arti
melalui struktur naratif. Namun, selama bertahun-tahun semiotika
telah berkembang menjadi teori persepsi yang melibatkan
penggunaan gambar dalam cara yang tak terduga. Sebagai contoh,
Sebeok mengidentifikasi beberapa topik semiotika yang telah
dipelajari peneliti. Selain topik yang jelas mengenai tanda-tanda
visual dan simbol digunakan dalam desain grafis, mereka termasuk
semiotika teater, dimana unsur-unsur kinerja dianalisis; semiotika
televisi dan komersial; semiotika pariwisata; semiotika dari tanda-
tanda yang digunakan dalam seragam pramuka; sistem semiotika
notasi yang digunakan di tarian, keterangan notasi yang digunakan
dalam tari, musik, logika, matematika, dan kimia; dan semiotika
perkotaan, di mana kota dipandang sebagai simbol sosial. Lapangan
semiotika telah menjadi sangat populer sehingga jurnal, konferensi
internasional, dan departemen akademik di universitas sekarang
mengabdikan diri untuk semiotika.

Tiga Jenis Tanda


Pertama kali yang penting dalam lapangan semiotik, lapangan
sistem tanda, adalah pengertian tanda-tanda itu sendiri. Dalam
pengertian tanda ada dua prinsip, yaitu penanda (signifier) atau
yang menandai, yang merupakan bentuk tanda, dan petanda
(signified) atau yang ditandai, yang merupakan arti tanda. Merujuk
teori Pierce, maka tanda-tanda dalam gambar dapat dilihat dari jenis
tanda yang digolongkan dalam semiotik. Di antaranya: ikon, indeks
dan simbol. Ikon adalah tanda yang mirip dengan objek yang

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 35 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

diwakilinya. Dapat pula dikatakan, tanda yang memiliki ciri-ciri sama


dengan apa yang dimaksudkan. Misalnya, foto Sri Sultan
Hamengkubuwono X sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat adalah ikon dari Pak Sultan. Peta Yogyakarta adalah
ikon dari wilayah Yogyakarta yang digambarkan dalam peta
tersebut. Cap jempol Pak Sultan adalah ikon dari ibu jari Pak Sultan.
Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab akibat
dengan apa yang diwakilinya. Atau disebut juga tanda sebagai bukti.
Contohnya: asap dan api, asap menunjukkan adanya api. Jejak
telapak kaki di tanah merupakan tanda indeks orang yang melewati
tempat itu. Tanda tangan (signature) adalah indeks dari keberadaan
seseorang yang menorehkan tanda tangan itu. Simbol merupakan
tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau perjanjian yang
disepakati bersama. Simbol baru dapat dipahami jika seseorang
sudah mengerti arti yang telah disepakati sebelumnya. Contohnya:
Garuda Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah burung yang
memiliki perlambang yang kaya makna. Namun bagi orang yang
memiliki latar budaya berbeda, seperti orang Eskimo, misalnya,
Garuda Pancasila hanya dipandang sebagai burung elang biasa.

Gambar, kumpulan tanda


Roland Barthes menggambarkan rantai asosiasi atau tanda yang
membentuk narasi gambar. Dalam bahasa verbal narasi ini seperti
garis. Satu kata mengikuti berikutnya dalam aturan tertentu
berbasis pesanan. Dalam hal itu, komunikasi verbal dianggap tidak
bersambungan satu sama lain. Tanda-tanda dalam gambar disajikan
dalam berbagai cara, banyak sekali tergantung pada gaya pembuat
gambar. Meskipun rantai tanda-tanda yang lebih ketat dikontrol
dengan teks daripada gambar, satu pengecualian mungkin puisi,
dimana susunan kata-kata dapat menjadi nonlinier. Istilah umum
untuk asosiasi rantai Barthes adalah kode. Melalui sejarah dan adat
istiadatnya, masyarakat mengembangkan sistem yang kompleks

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 36 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

untuk kode. Demikian tanda-tanda individu digabungkan untuk


mengkomunikasikan ide-ide rumit dalam bentuk kode ini. Asa Berger
menyarankan empat jenis kode: metonimis, analogis, displaced, dan
ringkas (condensed).
Sebuah kode metonimis adalah kumpulan tanda-tanda yang
menyebabkan penyimak membuat asosiasi atau asumsi. Sebuah
foto dalam iklan menunjukkan tanda-tanda tentang ruang tamu
dengan lukisan-lukisan mahal di dinding, panel kayu yang nyata,
kaya kain perabot, pencahayaan lembut, dan api menyala di bawah
sebuah mantel akan berkomunikasi secara metonimis tentang
prospek asmara atau kenyamanan untuk warga kelas atas.
Sebuah kode analogis adalah kelompok tanda-tanda yang
menyebabkan penyimak membuat perbandingan mental. Kertas tulis
kuning bisa mengingatkan seorang penulis kulit kuning dari lemon
karena warnanya yang serupa.
Akhirnya, kode singkat adalah beberapa tanda-tanda yang dapat
bergabung menjadi baru, tanda komposit. Video musik dan
periklanan televisi diilhami oleh mereka yang unik dan seringkali
memiliki makna yang tak terduga. Tanda musisi, penari, musik,
teknik editing cepat, grafik, warna, banyak gambar, dan sebagainya
semua adalah bentuk pesan yang kompleks. Dalam budaya pesan
ini ditujukan untuk kode singkat yang memiliki arti relevan. Tetapi
bagi mereka di luar budaya itu, gambar sering membingungkan,
acak, dan tanpa tujuan. Cara individu mengkombinasikan bentuk
tanda-tanda dan pesan yang bermakna mereka sendiri seringkali
tidak dapat dikendalikan oleh para pencipta tanda-tandanya. Tipe
kode ini adalah yang paling menjanjikan untuk cara baru komunikasi
dan tempat penelitian semiotika perlu terjadi.
Simbol sering membangkitkan tanggapan emosional yang kuat di
antara penonton. Pembakaran sebuah bendera nasional negara
sebagai sikap protes adalah simbol yang kuat menantang dan
kemarahan. Ini bukan hanya suatu tindakan untuk menciptakan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 37 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

panas melalui pembakaran sepotong kain. Semiotika mengajarkan


pentingnya simbolisme dalam tindakan persepsi dan komunikasi
visual. Seorang penonton yang tahu makna di balik tanda-tanda
yang digunakan dalam gambar yang rumit akan mendapatkan
wawasan dari itu, sehingga gambar lebih mudah diingat. Bahaya
menggunakan tanda-tanda kompleks sebagai bagian dari suatu
gambar adalah bahwa mereka mungkin disalahpahami, diabaikan,
atau ditafsirkan dengan cara yang salah. Namun demikian,
tantangan bagi komunikator visual, yang dinyatakan dalam studi
semiotika adalah bahwa bila digunakan dengan benar, tanda-tanda
dapat menawarkan cara-cara komunikasi yang sebelumnya tidak
dikenal.

1.2.2. Kognitif
Menurut pendekatan kognitif, penonton tidak hanya menyaksikan
keterangan objek yang terstruktur, seperti dalam teori gestalt, tetapi
juga secara aktif tiba pada suatu kesimpulan tentang persepsi
melalui operasi mental.
Carolyn bloomer mengidentifikasi beberapa aktifitas mental yang
bisa memengaruhi persepsi visual:
 Ingatan,
 Proyeksi,
 Harapan,
 Selektifitas,
 Habituasi (hal membiasakan diri),
 Saliance,
 Disonansi (ketidaksesuaian),
 Budaya dan
 Kata-kata.

a. Ingatan
Dapat dikatakan bahwa aktivitas mental yang paling penting yang

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 38 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

terlibat dalam persepsi visual akurat, memori adalah mata rantai


dengan semua gambar yang pernah kita lihat.Orang telah lama
menggunakan gambar sebagai alat bantu memori, untuk membantu
diri mereka sendiri mengingat peristiwa-peristiwa tertentu.
Simonides menciptakan sistem mnemonik pertama. Ketika
menampilkan sebuah puisi di rumah seorang teman, ia dipanggil
keluar dari ruangan. Tiba-tiba, langit-langit kamar yang baru saja ia
keluar darisana runtuh dan memakan korban meninggal beberapa
tamu. Kemudian, kerabat korban yang cemas menanyakan nasib
orang yang mereka cintai. Simonides mampu mengingat mereka
yang telah hancur oleh batu atap dengan menciptakan kembali
pengaturan tempat duduk bagi orang-orang di sekitar meja makan.
Pengalaman tragis ini mendorongnya untuk bereksperimen dengan
bentuk latihan mental. Ia menemukan bahwa ia bisa mengingat
bagian panjang dari tulisan-tulisannya dengan membagi mereka
menjadi beberapa bagian dan secara mental menempatkan mereka
dalam berbagai ruangan rumah yang dibayangkan. Dalam seni
memori oleh Frances Andrea, dia membuat titik bahwa “satu-
satunya cara kita ingat adalah secara visual, spasial”.
Ahli mnemonik modern menggunakan gambar absurd untuk
membantu orang-orang memanggil nama, kata-kata rumit, dan
fakta-fakta penting. Meskipun banyak peneliti tidak aktif
mempelajari sistem mnemonik, mahasiswa kedokteran secara
teratur menggunakan mereka dalam mencoba mengingat banyak
istilah sulit yang mereka jumpai dalam studi mereka.
b. Proyeksi
Individu yang kreatif dapat mengenali bentuk cornflake
mengambang dalam semangkuk susu di pagi hari. Yang lain
memahami awan, pohon, dan formasi batuan atau menemukan
kenyamanan dalam pesan belajar dari kartu tarot, tanda-tanda
astrologi. Salah satu alasan bahwa psikolog menggunakan tes
umum Rorschach inkblot bahwa individu sering menunjukkan ciri-ciri

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 39 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

kepribadian oleh makna yang berasal dari bentuk-bentuk yang


berbentuk aneh. Sebuah kondisi mental seseorang dalam pikiran
demikian “diproyeksikan” ke sebuah objek pernyataan umum. Satu
orang akan berjalan melewati sebuah batang pohon tanpa ragu.
Orang lain akan menghabiskan berjam-jam mengagumi human like
yang dibentuk oleh kurva dan bayangan di hutan. Perbedaan antara
dua individu mungkin berada dalam proses mental yang
mempengaruhi apa yang mereka lihat.
c. Harapan
Ketika Anda berjalan ke ruang tamu, Anda mungkin berharap untuk
melihat sebuah sofa, gambar-gambar di dinding dan mungkin
sebuah pesawat televisi. Jika Anda memiliki mental yang kuat
mengenai gambaran tentang apa yang seharusnya merupakan
bentuk ruang ini, Anda mungkin akan kecewa ketika melihat tongkat
hoki yang berada di meja kartu di dekatnya. Memiliki prasangka
harapan tentang bagaimana sebuah adegan seharusnya muncul
sering mengakibatkan kehilangan atau kesalahan persepsi visual.
d. Selektifitas
Sebagian besar dari apa yang orang lihat dalam pengalaman visual
yang rumit bukan merupakan bagian dari proses sadar. Sebagai
contoh, jarang orang berpikir tentang pernapasan mereka sendiri,
kecuali secara sadar dibuat sadar. Kebanyakan dari persepsi visual
yang tidak sadar secara otomatis oleh jumlah gambar yang besar
masuk dan meninggalkan pikiran tanpa diproses. Pikiran hanya
berfokus pada rincian yang signifikan dalam sebuah adegan. Jika
Anda mencoba untuk menemukan seorang teman yang duduk di
bangku yang penuh sesak selama pertandingan bisbol, semua
wajah-wajah tak dikenal lain dalam kerumunan akan memiliki sedikit
makna. Ketika Anda melihat teman Anda, pikiran Anda tiba-tiba
kunci pada penampilan orang yang dikenal seolah-olah dibantu oleh
sebuah lampu sorot di ruang yang gelap.
e. Habituasi

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 40 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Untuk melindungi diri dari atas stimulasi dan gambar yang tidak
perlu, dengan selektivitas, pikiran cenderung mengabaikan
rangsangan visual yang merupakan bagian dari keseharian
seseorang, aktifitas kebiasaan . Ketika Anda berjalan atau pergi ke
sekolah atau bekerja dengan cara yang sama setiap hari, otak Anda
tidak benar-benar melihat pemandangan di sepanjang rute Anda.
Orang suka melakukan perjalanan ke daerah-daerah baru karena
mendapat gambar pengalaman dalam tempat yang tidak familiar
yang seringkali mencolok dan menarik. Namun jika terdapat
rangsangan berlebihan, terutama jika budaya jauh berbeda dari apa
yang telah ditinggalkan, dapat menyebabkan fenomena yang
disebut gegar budaya (culture shock). Seseorang bisa tumbuh lekas
marah dan lelah jika disajikan terlalu banyak sensasi visual bagi otak
untuk menyaring.
Umumnya, kita bersikap bertentangan tentang rangsangan visual. Di
satu sisi, kita menikmati pengalaman baru. Di sisi lain, kita tidak
menikmati terlalu banyak dari mereka. Salah satu cara untuk
mencegah pikiran Anda dari berpikir biasa adalah terus-menerus
mencari cara baru untuk berpikir tentang objek atau peristiwa biasa.
Melatih pikiran kreatif menyiapkan pikiran Anda untuk berpikir
secara aktif mengenai gambar baru saat Anda melihat mereka.
f. Salience
Suatu rangsangan akan dilihat “lebih” jika memiliki makna bagi
individu. Jika Anda baru saja bertemu dengan seseorang yang Anda
sukai yang makanan favoritnya dari India, setiap kali Anda mencium
bau kari atau mendengar orang lain berbicara tentang negara
tersebut,Anda akan diingatkan pada orang itu. Seseorang yang lapar
akan mengingat aroma makanan yang berasal dari jendela yang
terbuka. Seorang ahli biologi yang terlatih akan melihat bagian yang
lebih dalam di bawah mikroskop daripada rata-rata orang; individu
juga dapat melihat semua yang ada di bawah mikroskop, tetapi apa

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 41 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

yang ahli biologi lakukan dalam melihat secara sadar diproses dalam
pikiran secara lebih dalam.
g. Disonansi
Mencoba membaca sambil mendengarkan televisi atau stereo keras
di ruangan yang sama adalah sulit karena pikiran benar-benar
hanya dapat berkonsentrasi pada satu kegiatan atau yang lain.
Konsentrasi terbatas pada satu kegiatan pada satu waktu. Program
televisi yang menggabungkan kata-kata lisan dan tertulis, banyak
gambar, dan musik menanggung risiko visual menciptakan pesan
bahwa penonton tidak bisa memahami karena semua format yang
bersaing.
Sebuah contoh klasik dari disonansi berasal dari jaringan kabel CNN,
yang diproduksi pada Agustus 2001 versi baru dari tahun 1982
mengenai pokok “Headline News.” Kritikus televisi di seluruh negeri
telah menyuarakan pendapat negatif mereka tentang format baru
karena semua bit informasi yang saling bersaing. Satu penyiar
berbicara di depan kamera atau sebagai voice-over, di sisi lain ada
perpindahan gambar, grafik dengan judul, rincian saham, laporan
cuaca, berita yang mengupdate berita kegiatan, dan logo
periklanan, semua dalam batas-batas layar televisi.
Namun, banyak pengamat memuji hal ini dengan apa yang telah
disebut sebagai ” sesuatu yang lebih baru atau hipperlook”. Selain
itu, jika ada sebuah ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin,
jika seseorang sedang berbicara kepada Anda, jika ada masalah
pribadi yang tidak dapat Anda berhenti pikirkan, atau terlalu banyak
tanda jalan iklan yang bersaing untuk menarik perhatian Anda di
jalan raya, Anda akan merasa sulit untuk berkonsentrasi pada pesan
visual.
h. Budaya
Sebagai manifestasi dari cara orang bertindak, berbicara,
berpakaian, makan, minum, berperilaku sosial, dan praktik
keyakinan agama mereka, pengaruh budaya memiliki dampak yang

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 42 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

sangat besar pada persepsi visual. Ikon agama, negara bagian dan
bendera negara, T-shirt desain, dan model rambut semua memiliki
makna individu dan budaya. Jika Anda menyadari tanda-tanda yang
merupakan bagian dari budaya tertentu (seperti yang disajikan pada
bagian semiotika), Anda juga akan memahami beberapa alasan
yang mendasari di balik penggunaannya. Budaya tidak hanya
mengenai konsep negara perbatasan atau ide kelas tinggi atau kelas
atas. Budaya mencakup etnis, situasi ekonomi, tempat kerja, jenis
kelamin, umur, orientasi seksual, fisik, lokasi geografis, dan banyak
aspek lain dari kehidupan seseorang. Franc Boas, seorang pemimpin
bersejarah di bidang antropologi, dalam bukunya “Anthropology and
Modern Life” menjelaskan bahwa kebudayaan adalah “komunitas
kehidupan emosional yang meningkat dari kebiasaan sehari-hari
kita”. Boas berpikir bahwa budaya lebih memengaruhi orang-orang
yang hidup dalam budaya itu.
i. Kata
Meskipun kita melihat dengan mata kita, untuk sebagian besar
pikiran sadar kita dibingkai sebagai kata-kata. Akibatnya, kata-kata,
seperti kemampuan memori dan budaya, sangat memengaruhi
pemahaman kita dan selanjutnya ingatan jangka panjang ditengahi
langsung atau gambar. Salah satu bentuk komunikasi terkuat adalah
ketika kata-kata dan gambar digabungkan dalam proporsi yang
sama.

Melihat dengan jelas adalah aktifitas manusia


Semiotika dan pendekatan kognitif komunikasi visual menyatakan bahwa
pikiran manusia adalah organisme hidup dan jauh lebih rumit dimana ilmu
pengetahuan mungkin tidak sepenuhnya mengerti. Tapi berarti koneksi
antara apa yang orang lihat dan bagaimana mereka menggunakan
gambar-gambar tersebut muncul ketika proses mental dipandang sebagai
manusia bukan suatu proses mekanis.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 43 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Hubungan Teori Dasar Komunikasi Visual dengan Teknologi


Pendidikan
Dalam kurikulum dan teknologi pendidikan, seorang teknolog pendidikan
dalam merancang pembelajaran memerlukan ilmu mengenai tanda yang
terdapat dalam semiotika, membutuhkan teori gestalt dalam menampilkan
gambar sebagai media penyampaian pesan, memerlukan ilmu yang
mendukung proses penyebaran informasi maupun teori-teori dasar lain dari
komunikasi visual agar pesan yang disampaikan bisa diterima oleh para
pelajar.

Prinsip Komunikasi Visual

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam Komunikasi visual adalah :

1. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Mendesain
dengan keseimbangan cenderung dirasakan keterkaitan bersama,
kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis.
o Simetris: yaitu terkesan resmi atau formal (sama dalam ukuran,
bentuk, bangun dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek
yang akan disusun di sebelah kiri dan kanan garis suatu sumbu
khayal.
o Asimetris: yaitu terkesan tidak resmi atau informal tetapi tampak
dinamis apabila garis, bentuk, tangan, atau massa yang tidak
sama dengan ukuran, isi atau volume diletakkan sedemikian rupa
sehingga tidak mengikuti aturan (Kusmiati, 1999).
o Keseimbangan horizontal: keseimbangan yang diperoleh dengan
menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas.
2. Prinsip Titik Fokus
Prinsip titik fokus menonjolkan salah satu unsur untuk menarik
perhatian. Misalnya antara merek dan ilustrasi. Keduanya merupakan
dua unsur yang saling berebut perhatian. Agar tidak membingungkan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 44 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

konsumen maka diperlukan suatu penonjolan baik dari segi warna


maupun dari segi ukuran.
3. Prinsip Hirarki Visual
Merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian
yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus. Tiga pernyataan
penting mengenai hirarki visual yaitu:
o Mana yang anda lihat pertama?
o Mana yang anda lihat kedua?
o Mana yang anda lihat ketiga?
4. Prinsip Ritme
Prinsi Ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau
membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap
ruang yang ada diantaranya dan dengan membangun perasaan
berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya.
5. Prinsip Kesatuan (unity)
Adalah prinsip bagaimana mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu
tampilan grafis. Untuk mencapai kesatuan desainer harus mengerti
tentang garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format,
keseimbangan, titik fokus dan ritme.
6. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian dari suatu obyek atau
komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan obyek
atau komposisi. Ada kemiripan pengertian dengan skala, hanya saja
unsur proporsi tidak berdiri sendiri, melainkan selalu dikaitkan dengan
ukuran obyek lain yang telah diketahui sebelumnya (Kusmiati, 1999).
7. Ilustrasi
Gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau karangan (Hasan
Alwi,2002). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu
yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya
sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi
dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 45 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan menjadi


beberapa teknik yaitu:

o Ilustrasi Tangan (Hand Drawing)


Yaitu gambar teknik ilustrasi dengan cara mengandalkan
keterampilan tangan sepenuhnya baik itu menggunakan kuas,
pensil, pena, air brush dan alat-alat yang dipakai menggambar
lainnya.
Ada beberapa fungsi dari ilustrasi tangan, yaitu:
1. Sebagai simbolisasi;
2. Menggambarkan fantasi;
3. Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan selera
humor;
4. Untuk pengganti foto.
o Ilustrasi Fotografi
Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan
bantuan kamera baik itu manual maupun digital. Biasanya obyek
fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasif.

Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu:

1. Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita;


2. Mengabadikan sesuatu;
3. Mencitakan suasana hati;
4. Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa
kemanusiaan (Suyanto, 2004).
o Teknik Gabungan
Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual atau
rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik
fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer
(Pujiriyanto, 2005).
8. Teks
Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 46 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

atau jasa untuk


tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada
iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya
tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978).

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing


memiliki fungsi berbeda, yaitu:

o Judul (Headline/ Heading)


Terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran
huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya
berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting
(Santosa, 2002:54).
o Sub Judul (Sub Headline)
Berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas pengertian
headline dan untuk membagi dan sebagai penyela teks
berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil daripada judul
dengan warna yang berbeda.
o Teks Isi (Body Copy)
Teks ini digunakan untuk menerangkan produk atau maksud
secara detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan
menjelaskan kandungan dalam produk.
o Slogan (Semboyan)
Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas
yang dimiliki oleh sebuah produk untuk memancing ingatan
konsumen.
o Kata Penutup (Closing Word)
Kata penutup difungsikan sebagai penutup teks yang berisikan
harapan dan janji dengan kalimat yang singkat dan jelas.
9. Tipografi
Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan
graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan
graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997).

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 47 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan


huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan
bentuk dengan gaya- gaya huruf. Tifografi sama dengan menata huruf
yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi
visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan
komposisi karya (Santosa, 2002).Tifografi lebih dari sepuluh ribu
berlaku secara internasional dan sudah dibakukan.

Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu:

o Huruf Tak Berkait (Sans Serif)


Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal,
sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang
formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe
Arial dan Helvetica.
o Huruf Berkait (Serif)
Bentuk huruf yang memiliki kait, dengan ketebalan yang kontras.
Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun dan
konservatif. Contoh yang paling umum yaitu huruf tipe Times
New Roman.
o Huruf Tulis atau Latin (Srcipt)
Jenis ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang ditulis dengan
tangan, kontras tebal dan tipisnya sedikit saling berhubungan
dan mengalir. Dapat memberikan kesan keanggunan dan
sentuhan pribadi.
o Decoratif (Graphic)
Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Bentuk ini hanya
cocok dipakai untuk headline tidak cocok digunakan sebagai
body copy jadi sifatnya sangat terbatas dalam penggunaannya.
o Monospace
Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau
lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu
huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 48 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

10. Warna
Warna adalah suatu hal yang penting dalam menentukan respons dari
orang, warna adalah hal pertama yang dilihat oleh seseorang,setiap
warna akan memberikan kesan dan identitas tertentu,walaupun hal ini
tergantung dari latar belakang pengamatnya,
Ilmu tentang warna disebut juga “Chromatics”. Teori warna sudah
dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo
Davinci(1490), Teori warna mendapat perhatian yang serius oleh Sir
Isaac Newton seorang ahli fisika melalui tulisannya yang berjudul
“Opticks” pada tahun 1704

Warna juga bisa dikatakan sebagai kwalitas dari mutu cahaya yang
dipantulkan suatu obyek ke mata manusia. Warna akan dapat membuat
kesan atau mood untuk keseluruhan gambar atau grafis. Setiap warna
memiliki daya tarik yang berbeda dan dalam penggunaannya
diharapkan dapat menciptakan keserasian dan membangkitkan emosi.

Warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

 Warna Primer
Adalah warna-warna yang paling kuat,ia merupakan warna yang
utama dalam pembentukan warna-warna lainnya,warna pokok
terdiri dari tiga yaitu; merah,biru,kuning.
 Warna Sekunder
Yaitu merupakan warna hasil pencampuran dari dua warna primer.
Contohnya:
Merah + Kuning = Orange. Kuning + Biru = Hijau.
Biru + Merah = Ungu.
 Warna Tersier
Yaitu campuran satu warna primer dengan warna sekunder di
sebelahnya, warna tersier terdiri dari enam warna.
 Warna Khusus
Disebut warna khusus karena warna ini tergolong warna primer atau

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 49 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

warna sekunder tetapi hanya bisa diperoleh dari pigmen tertentu


seperti emas (gold) dan perak (silver).

Selain itu warna sendiri memiliki kejiwaan(kekuatan) atau yang kita


kenal sebagai psikologi warna. Berikut beberapa contoh pengertian
warna menurut psikologisnya masing-masing;

 Merah mengartikan;
Kekuatan, bertenaga,kehangatan, nafsu, cinta, agresif, berbahaya,
semangat.
 Biru mengartikan;
Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan,
perintah.
 Hijau mengartikan;
Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan.
 Kuning mengartikan;
Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran/kecurangan, pengecut,
pengkhianatan.
 Ungu mengartikan;
Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.
 Orange mengartikan;
Energi, keseimbangan, kehangatan.
 Coklat mengartikan;
Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.
 Abu-abu mengartikan;
Intelek, futuristic, modis, kesenderuan, merusak.
 Putih mengartikan;
Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril,
kematian.
 Hitam mengartikan;
Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan,
ketidak bahagiaan, keanggunan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 50 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Media komunikasi visual adalah media untuk menyampaikan suatu pesan atau
maksud yang ingin disampaikan (menginformasikan),tentunya media yang akan
dirancang tidak akan lepas dari beberapa unsur desain yang mendukung.

2. Cara melaksanakan proses dan cara komunikasi visual sesuai tahapan


Komunikasi visual adalah suatu proses penyampaian pesan dimana lambang-
lambang yang dikirimkan komunikator hanya ditangkap oleh komunikan semata-
mata hanya melalui indra penglihatan.
Bentuk komunikasi seperti ini bisa bersifat langsung (sebagaimana dua orang tuna
rungu saling bercengkrama menggunakan bahasa isyarat), namun sebagian besar
menggunakan media perantara yang lazim disebut media komunikasi visual.
Komunikasi melalui penglihatan adalah sebuah rangkaian proses penyampaian
infromasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran
yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan
seni, lambang, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, yaitu :
 Sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan
hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi
dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan
berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan
tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan
secara logis dan konsisten.
 Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan,
mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan
tersebut dapat diingat; contohnya poster.
 Sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan
tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu
benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat
mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik oleh
produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak
goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya
mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak
goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.
Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
Buku Informasi Versi: Halaman: 51 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan agar tidak menyimpang dari tujuan
yang ingin dicapai maka dalam perancangan ini akan dibuat batasan masalah
sebagai berikut :
1. Perancangan Komunikasi Visual untuk obyek yang akan dirancang.
2. Target yang nantinya diharapkan dapat mengerti maksud dari Komunikasi
Visual yang akan dirancang sehingga dapat dijadikan referensi.

Metode Pengumpulan Data


Berdasarkan tujuan perancangan, maka penulisan dalam proses pengumpulan
data menggunakan teknik pengumpulan data, antara lain:
1. Studi pustaka ( library research )
Metode pengumpulan data dengan mencari, membaca buku – buku sebagai
referensi acuan, dalam perancangan dan memperoleh wawasan yang
berhubungan dengan teori-teori tentang iklan komersial dan konsep
perancangan iklan komersial.
2. Wawancara ( Interview )
Dalam metode ini kita akan melakukan wawancara kepada obyek dan
masyarakat agar kita mendapatkan informasi yang sesuai dengan komunikasi
visual.
3. Observasi ( Observation )
Dalam observasi ini, kita langsung melakukan pengamatan ke lokasi. Kita akan
melakukan pengamatan seputar media promosi yang selama ini digunakan.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis akan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan
cara pengumpulan data yang diperoleh akan diuraikan dan menafsirkan, data
yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dilapangan yang di kategorikan
ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan
lapangan pada saat penelitian dilakukan. dimana data yang diperoleh akan
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. Proses analisis adalah usaha
untuk menemukan jawaban dari permasalahan dalam perancangan.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 52 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menerapkan pengetahuan dasar


komunikasi visual
1. Menjelaskan secara teoritis definisi dan prinsip dasar komunikasi visual.
2. Melaksanakan proses dan cara komunikasi visual sesuai tahapan

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menerapkan pengetahuan dasar


komunikasi visual
1. Harus teliti dalam menjelaskan secara teoritis definisi dan prinsip dasar komunikasi
visual.
2. Harus teliti dalam melaksanakan proses dan cara komunikasi visual sesuai tahapan

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 53 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4. Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
5. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013
Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

B. Buku Referensi
1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi, Jakarta, 2013

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya

1. https://sadidadalila.wordpress.com/2010/03/21/teori-dasar-komunikasi-visual/
2. http://anaksastra.blogspot.com/2009/05/analisis-semiotik.html
3. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/viewFile/16093/16085
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Gestalt
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_visual

6. Lester, Paul Martin dan Tovee, Martin. 2005. Upper Sadler River, NJ: Prentice Hall.
(page50-54)
7. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=103701&val=1378
8. CISRAL. 2009. Buku Petunjuk Pengguna. Universitas Padjadjaran: Bandung.

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 54 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

9. Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
10. Nurhabibi, Ahmad. 2008. “Perilaku Pencarian Informasi oleh Channel Management
Officer (CMO) PT. Indosat Tbk. Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung.“ Skripsi Universitas Padjadjaran
Bandung.
11. Rakhmat, Jalaludin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
12. Trimo, Soejono. 1997. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
13. Yusup, Pawit M. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi; Information
Retrieval. Jakarta: Kencana. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
14. https://www.komunikasipraktis.com/2018/09/komunikasi-visual-pengertian-
prinsip-contoh.html
15. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-visual/3797/2

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 55 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Komputer / Notebook
2. Alat Cetak computer printer
3. Alat tulis dan gambar
4. Kertas A4
5.
6.
7.
8.
9.
10.

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1.
2.
3.

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI


1. Benny Agusta  Asesor BNSP
 Direktur LSP Indipro Telkom
Prima Indonesia
 Direktur Utama PT. Arga Pilar

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 56 dari 57
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknologi Informasi M.74100.002.02

 Direktur Utama PT. Arga


Telematika Solusi
 Komisaris PT. EBS Global
Nutrisarana
 Anggota APNATEL

Judul Modul Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi


Buku Informasi Versi: Halaman: 57 dari 57
2018

Anda mungkin juga menyukai