Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS PARTOGRAF

Disusun oleh :
Regina Aprilinda Shafira 4006200066

Pembimbing Klinik

(Ibu Ermiati, SKP., M.Kep., Sp.Kep.Mat)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2021
KASUS 7A

Ny. D, berusia 27 tahun, hamil anak pertama dan tidak pernah mengalami abortus (G3P2A0)
datang ke Ponek RSUD dr. Slamet Garut. Klien datang tanggal 01 Februari 2020 pukul 07.00
WIB, ketuban pecah saat di rumah pukul 05.30 WIB. Sebelum masuk rumah sakit, klien datang
ke bidan terdekat karena mengalami mulas sejak pukul 23.00 WIB. Klien mengatakan gerakan
janin masih dirasakan. Saat dilakukan pengkajian di ruangan VK, klien terlihat gelisah dan
mengatakan sangat mulas. Dari anamnesa dan pemeriksaan didapatkan hasil: Pukul 06.30
dilakukan pemeriksaan dalam, pembukaan serviks 5 cm. Ketuban negative, masih terdapat cairan
ketuban berwarna jernih, dengan penurunan kepala janin 1/5, kontraksi uterus 5 kali 45 detik
dalam 10 menit. Sutura terpisah. Tekanan Darah 150/90 mmHg, HR: 94x/menit, DJJ:
150x/menit, suhu 37,3oC, kandung kemih kosong. Klien terpasang cairan RL.
1. Pukul 07.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 30 detik, DJJ 141x/menit, nadi
80x/menit
2. Pukul 07.30 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 35 detik, DJJ 140x/menit, nadi
85x/menit
3. Pukul 08.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 40 detik, DJJ 141x/menit, nadi
88x/menit
4. Pukul 08.30 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 143x/menit, nadi
88x/menit Pasien terpasang infus dengan cairan RL 500 ml 20 tetes/menit.
5. Pukul 09.00 : kontraksi 4x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 145x/menit, nadi
85x/menit 10. Pukul 09.30 pasien mengeluh mulesnya semakin kuat, wajah tampak
meringis dan mengatakan keluar air air dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan TD: 110/70
mmhg, HR: 88x/menit, RR: 22x/menit, suhu: 36,6 ºC. Kontraksi 3x dalam 10 menit
selama 45 detik. DJJ : 143x/menit. Pembukaan serviks 8 cm, selaput negative cairan
ketuban jernih. presentasi belakang kepala, penurunan kepala 2/5, tidak ada penyusupan.
6. Pukul 10.00 : kontraksi 5x dalam 10 menit selama 45 detik, DJJ 140x/menit, nadi
88x/menit
7. Pukul 10.30 : kontraksi 5x dalam 10 menit selama 50 detik, DJJ 143x/menit, nadi
88x/menit
8. Pukul 11.00 DJJ 152x/menit, nadi: 90x/menit. Dilakukan pemeriksaan dalam kembali,
pembukaan serviks lengkap, selaput ketuban negative namun masih terdapat cairan
ketuban berwarna jernih, penyusupan 1, penurunan kepala 0/5. Klien dipimpin meneran
untuk proses persalinan dan dilakukan episiotomy.
4. Pukul 11.15 WIB bayi lahir spontan dengan BB: 2800 gram, PB: 49 cm, jenis kelamin
perempuan, bayi menangis spontan, apgar skor menit ke satu yakni 8 dan menit kelima 9
5. Pukul 11.17 WIB memasukkan oksitosin via IM 1 ml
6. Pukul 11.25 WIB Kala III, plasenta lahir, keluaran darah sebanyak 150cc, plasenta lahir utuh,
dan mulai dilakukan penjahitan luka episiotimi
7. Selama 15 menit pertama kala IV, tidak terdapat penyulit, sehingga Pukul 11.50 WIB Kala IV
pertama dimulai
• Pukul 11.50, TD: 120/80 mmHg, HR: 90x/menit, setinggi pusat, kontraksi uterus keras,
kantong kemih kosong, jumlah perdarahan 75cc
• Pukul 12.05, TD: 120/80 mmHg, 88x/menit, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus keras,
kandung kemih kosong, jumlah perdarahan 75cc
• Pukul 12.20, TD: 140/100 mmHg, HR: 86x/menit, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus
keras, kandung kemih kosong, jumlah perdarahan 50cc
• Pukul 12.35, TD: 140/90 mmHg, HR: 86x/menit, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi
uterus keras, kandung kemih kosong, jumlah perdarahan 50cc
• Selama kala empat kedua yang diperiksa selama 30 menit sekali, didapatkan hasil:
• Pukul 13.05, TD: 140/90, HR: 92x/menit, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus
keras, kandung kemih kosong, perdarahan pervaginam sejumlah 30cc
• Pukul 13.35, TD: 140/90, HR 87x/menit, TFU 2 jari di atas pusat, kontraksi uterus keras,
kandung kemih kosong, perdarahan pervaginam sejumlah 30cc

PERTANYAAN
1. Buat asuhan keperawatan pada pasien diatas!
2. Apakah intervensi yang dapat dilakukan mengatasi nyeri persalinan pada pasien
tersebut?
3. Buat laporan persalinan dalam partograph!
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Persalinan Gangguan integritas
 Wajah tampak kulit/jaringan
meringis Tindakan episiotomy (D. 0129)
DO:
 Dilakukan Terputusnya kontinuitas
episiotomy jaringan dan saraf pada
 Keluaran darah perineum
sebanyak 150cc
 Dilakukan penjahitan Gangguan Integritas

luka episiotimy kulit/jaringan

2. Diagnosa Keperawatan
(D. 0129) Gangguan integritas kulit/jaringan faktor mekanis ditandai dengan
dilakukannya episiotomy

3. Intervensi Keperawatan
No No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Dx.Kep keperawatan hasil
(SDKI)
1 D.0129 Gangguan SLKI SIKI
integritas kulit / Setelah dilakukan Observasi
jaringan b.d tindakan 1. Identifikasi penyebab
faktor mekanis keperawatan 3x24 gangguan integritas
ditandai jam gangguan kulit (perubahan
dengan integritas kulit sirkulasi, perubahan
dilakukannya teratasi dengan status nutrisi,
episiotomy kriteria hasil : penurunan
Integritas kulit dan kelembaban, dll)
jaringan meningkat Terapeutik
1. Ubah posisi setiap
2 jam jika tirah
baring
2. Bersihkan
perineal dengan air
hangat, terutama
selama periode
diare
Edukasi
1. Anjurkan
menggunakan
pelembab
2. Anjurkan minum
air yang cukup
3. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan
menghindari
terpapar suhu
ekstrim

B. INTERVENSI NYERI PERSALINAN


No No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Dx.Kep keperawatan hasil
(SDKI)
1 D.0079 Nyeri SLKI: (L.08066) SIKI: (I.08238)
melahirkan Setelah dilakukannya Manajemen nyeri
asuhan keperawatan 1. Identifikasi skala
diharapkan nyeri nyeri
melahirkan dapat 2. Identifikasi respon
teratasi dengan nyeri non verbal
kriteria hasil: 3. Berikan Teknik
1. Tingkat nyeri nonfarmakologis
Keluhan nyeri Terapi relaksasi
menurun 1. Ciptakan lingkungan
2. Kontrol Nyeri yang tenang
Pasien dapat 2. Anjurkan rileks dan
mengontrol nyeri merasakan sensasi
3. Kemampuan relaksasi
menggunakan Pemantauan nyeri
Teknik non- 1. Monitor kualitas
farmakologis nyeri
4. Status intrapartum 2. Monitor intensitas
Koping terhadap nyeri dengan
ketidaknyamanan menggunakan skala
persalinan Perawatan persalinan
membaik 1. Identifikasi kondisi
proses persalinan
2. Monitor tanda-tanda
persalinan
Pemberian obat
1. Verifikasi order obat
sesuai dengan
indikasi
2. Monitor efek
terapeutik obat
3. Perhatikan prosedur
pemberian obat yang
aman dan akurat

C. PARTOGRAF

Terlampir

Anda mungkin juga menyukai