Oleh:
14120170037
Indonesia.
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Makassar, 2021
Diketahui,
ii
KATA PENGANTAR
selalu memberi perhatiannya kepada saya. Terima kasih atas doa dan
dukungan kalian yang tak pernah berhenti untuk saya tanpa dorongan dan
sumbangsih pemikiran dari berbagai pihak penulisan skripsi ini tidak bisa
iii
Dengan segala kerendahan hati, penulis juga ingin menyampaikan
2. Ibu Dr. Suharni Andi Fachrin, S.Pd., M.Kes selaku selaku Dekan
dan Ibu Hj. Hasriwiani Habo, SKM., M.Kes., Ph.D selaku Sekretaris
Akademik penulis.
6. Dosen Penguji Ibu Dr.Nur Ulmy Mahmud., SKM., M.Kes dan Bapak
terselesaikan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan Mayarakat atas bekal ilmu
iv
8. Staff sub bagian akademik, kemahasiswaan dan perlengkapan
semangat.
13. Sahabat-sahabat saya Anah Silmy Bakri, Rasmi Utami Basri, Wafika
Ardiyani, dan Namira Ilham yang telah menjadi support system dalam
v
16. Sahabat Seperjuangan di Belopa Hafriyanti, Felti Vera, Hiriah Amran,
Aulia Sari, Alvin Alwi, Muh Rifaldi Alimuddin yang telah menjadi
hasil penelitian.
skripsi ini. Akhirnya kepada Allah jugalah kiranya penulis memohon dan
berdoa semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan oleh semua pihak
Allahumma Aamiin
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
RINGKASAN........................................................................................ xiii
vii
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif............................ 34
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 37
LAMPIRAN
viii
DAFTARTABEL
ix
5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan 58
Umur dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorder (MSDs) pada Pegawai yang
menggunakan personal Komputer di PT PLN
ULP Panakukkang Makassar SelatanTahun 2021
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
DAFTAR ISTILAH
Twisting : Berputar
Editing : Penyuntingan
Coding : Pengkodean
Entry : Memasukkan
Cleaning : Pembersihan
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 3 : Dokumentasi
Lampiran 4 : SK Pembimbing
xiii
RINGKASAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama dapat
musculoskeletal.
1
2
kurun waktu 9 tahun dan di Inggris, 40% kasus penyakit akibat kerja
lebih dari tiga hari dan 60% kasus ketidakmampuan permanen dalam
1.634 pada tahun 2001 menjadi 5.502 pada tahun 2010 (Evadarianto,
2019).
Aceh (13,3%) diikuti oleh Bengkulu (10,5%), dan Bali (8,5%). Menurut
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 dalam Info
usia kerja 193,55 juta jiwa dimana 133,94 juta jiwa termasuk angkatan
kerja dan 59,61 juta jiwa bukan angkatan kerja. Berdasarkan data
Sigi 14.815 kasus dan kabupaten Parigi sebanyak 15.093 kasus (Data
2020).
MSDs.
Kecamatan Dlingo.
bahwa responden yang berumur kurang dari 30 tahun dan lebih dari
Ratulangi Manado.
(ULP) dimana sub unit ini dibawah UP3 yang membantu pengurusan
jam seminggu, kedua jumlah jam istirahat 1 jam dalam sehari dan ada
B. Rumusan Masalah
Makassar Selatan ?
Selatan ?
Selatan ?
Makassar Selatan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Selatan.
Selatan.
Makassar Selatan.
Makassar Selatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
ergonomi.
2. Manfaat Institusi
musculoskeletal disorders.
ergonomi.
3. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
10
11
panas, mati rasa, retak, atau patah pada tulang dan sendi dan
b. Aktivitas Berulang
Musculoskeletal disorders.
pada jaringan otot yang lunak. Sebagai contoh, pada saat tangan
apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri otot
1995).
1) Faktor Individu
1) Masa Kerja
2) Jenis Kelamin
3) Usia
4) Kebiasaan Olahraga
olahraga.
2) Faktor Pekerjaan
1. Postur Tubuh
(Ide, 2007).
2. Repetisi
Karwowski, 2006).
Bekerja
(Simanjuntak, 2017).
dan 17)
Gambar 2.1
Bagian Tubuh Utama
28-49. Dikatakan sedang jika skor NBM 50-70, tinggi jika skor NBM
degenerasi pada tulang dan keadaan tersebut mulai terjadi pada umur
yang berumur lebih atau sama dengan 35 tahun memiliki risiko 9 kali
statis secara repetitive dan waktu yang cukup lama, sehingga dapat
akibat tekanan yang diperoleh pada saat proses kerja. Hal ini menjadi
signifikan dari posisi normal tubuh saat aktivitas kerja disebut postur
tenaga dari otot ke jaringan rangka tidak efisien. Kondisi aktivitas yang
dkk 2019).
jam dan sisanya 14-18 jam untuk beristirahat. Dalam seminggu orang
bisa bekerja dengan baik selama 40-50 jam, lebih dari itu
F. Kerangka Teori
Faktor Individu :
1. Jenis Kelamin
2. Umur
3. Kebiassan Merokok
4. Indeks Masa Tubuh
(IMT)
5. Postur Kerja
6. Kekuatan Fisik
Faktor Pekerjaan :
1. Lama Kerja
2. Masa Kerja
3. Beban Kerja musculoskeletal
4. Postur kerja Tidak disorders
Alamiah
5. Aktivitas Berulang
6. Peregangan Otot yang
Berlebihan
Faktor Lingkungan :
1. Getaran
2. Pencahayaan
H. Tabel Sintesa
Nama
Desain
No Peneliti/ Judul peneliti Variabel Hasil
Studi
Tahun
1. VinaRara Faktor-Faktor Yang - keluhan Cross Kategori beban kerja beban kerja ringan
swati Berhubungan musculoskeletal Sectional sebanyak 48,6%, sedangkan yang
Sugiarto, Dengan Keluhan - Manual Handling bekerja dengan tingkat beban kerja
Melda Muskuloskeletal Pada - Frekuensi Angkut sedang sebanyak 51,4%. Hal ini
Yenni. Pekerja Angkat - Beban Kerja memungkinkan bahwa keluhan
2020 Angkut Di Pasar musculoskeletal tidak disebabkan dari
Angso Duo Jambi." kelelahan otot akibat tuntutan terhadap
kebutuhan energi hasil metabolisme
untuk otot yang bekerja melebihi
kapasitas yang ada karena tersedianya
waktu rileks dan pemulihan.
2. Ria Hubungan Antara -Sikap Kerja Cross Sikap kerja (p=0,005) dan masa kerja
Avilia Sikap Kerja Dan -Masa Kerja Sectional (p=0,044)berhubungan secara signifikan
Oley, Masa Kerja Dengan -Keluhan dengan keluhan musculoskeletal.
Lery F. Keluhan musculoskeletal
Suoth, Musculoskeletal Pada
Afnal Nelayan Di Kelurahan
Asrifuddi Batukota Kecamatan
n 2019 Lembeh Utara Kota
Bitung Tahun 2018
3. Marinaw Faktor Faktor Yang -Usia cross Ada hubungan bermakna antara usia
ati, Siti Berhubungan -Beban Kerja Sectional dengan keluhan muskuloskeletal pada
2016 Dengan Keluhan -Durasi pekerja pemanen kelapa sawit dengan
25
Nama
Desain
No Peneliti/ Judul peneliti Variabel Hasil
Studi
Tahun
Muskuloskeletal Pada nilai p-value 0,023 ,ada hubungan
Pekerja Pemanen bermakna antara beban kerja dengan
Kelapa Sawit Di Desa keluhan muskuloskeletal pada pekerja
Rantau Rasau pemanen kelapa sawit dengan p-value
Kecamatan Rantau 0,002, dan tidak ada hubungan
Rasau Kabupaten bermakna antara durasi dengan keluhan
Tanjung Jabung muskuloskeletal dengan p-value 0,772.
Timur Tahun 2016
4. Anastas Hubungan Antara -Umur Cross Posisi kerja duduk dengan keluhan
ya Posisi Kerja Duduk -Jenis Kelamin Sectional. muskuloskeletal menunjukkanterdapat
Jessica Dan Indeks Masa -Keluhan hubungan dengan nila p=0,000 dengan
Gloria Tubuh Dengan Musculoskeletal dan nilai r=0,565 yang berarti memiliki
Sigar,Le Keluhan -Posisi kerja keeratan hubungan sedang dan
ry F. Musuloskeletal Pada -Indeks Masa searah, dan tidak terdapa hubungan
Suoth, Karyawan Di Bank Tubuh antara indeks masa tubuh dengan
Joy A.M. Sulutgo Cabang keluhan muskuloskeletal dengan nilai
Rattu Utama Manado p=0,793 dan nilai r=0,565.
2019
5. Jerro H. Hubungan Antara -Usia Cross 17 responden berusia ≥30dengan
Tambuw Usia dan Masa Kerja -Masa Kerja Sectional keluhan sedang dan 36 responden
un, dengan Keluhan dengan keluhan berat; 12 responden
Nancy Muskuloskeletal pada yang berusia <30 tahun dengan keluhan
S. H. Pekerja Mebel di sedang dan 3 responden dengan
Malonda Desa Leilem Dua keluhan berat. Terdapat 21 responden
, Paul A. Kecamatan Sonder dengan masa kerja <10 tahun mengalami
26
Nama
Desain
No Peneliti/ Judul peneliti Variabel Hasil
Studi
Tahun
T. keluhan sedang dan 10 responden
Kawatu mengalami keluhan berat; 8 responden
2020 dengan masa kerja ≥10 tahun mengalami
keluhan sedang dan 29 responden
mengalami keluhan berat.
6. Muham Hubungan Postur -Usia Cross Ada hubungan antara variabel
mad Kerja, Repetisi Dan -Jenis Kelamin Sectional pengulangan pada pergelangan tangan
Viki, Tekanan Panas -Masa Kerja (p = 0,049). Tidak ada hubungan antara
Daru Dengan Keluhan -Postur Kerja postur kerja dengan keluhan MSDs di
Lestanty Musculoskeletal -Repetisi leher atas (p = 0,441), bahu (p = 0,992),
o, Siswi Disorder Pada Tubuh -Tekanan Panas lengan atas (p = 0,416), lengan bawah
Jayanti Bagian Atas (Studi (p = 0,552) dan pergelangan tangan (p
2018 Kasus Pada Pekerja = 0,529). Juga tidak ada korelasi antara
Pabrik Kue Jipang heat stress dengan keluhan MSD di
Bagian Pembentukan leher bagian atas (p = 0.528), bahu (p =
Di Kecamatan 0.904), lengan atas (p = 0.487), lengan
Ambarawa, bawah (p = 0.380) dan pergelangan
Kabupaten Semarang tangan (p = 0.429).
Jawa Tengah).
7. Intan Hubungan Antara -Keluhan Cross Responden memiliki sikap kerja
Yahya Lama Kerja Dan Musculoskeletal Sectional dikategori risiko sedang sebesar 42%
Male,Gr Sikap Kerja Dengan -Sikap Kerja dan sikap kerja dengan kategori tinggi
ace Keluhan -Lama Kerja sebesar 58%. Responden yang
Debbie Muskuloskeletal Pada mempunyai lama kerja ≤8 jam 24% dan
Kandou, Pekerja Lapangan Di lama kerja >8 jam sebesar 76%. Juga
27
Nama
Desain
No Peneliti/ Judul peneliti Variabel Hasil
Studi
Tahun
Lery Proyek Jalan Tol responden yang memiliki keluhan
Fransil Manado – Bitung muskuloskeletal dengan kategori risiko
Suoth Tahun 2018 tinggi sebesar 26% dan responden yang
2019 memiliki keluhan muskuloskeletal pada
kategori sangat tinggi sebanyak 74%.
8. Abdul Faktor-Faktor yang -Postur Kerja Cross Terhadap kejadian muskuloskeletal
Gowi Berhubu -Beban kerja Sectional yaittu faktor postur kerja dengan nilai
2018 ngan dengan -Frekuensi Kerja p value 0,038 dan faktor masa kerja
Kejadian Musku -Masa Kerja dengan nilai p value 0,004. Lalu untuk
loskeletalDisorders variable yang tidak bermakna signifikan
(MSDs)Pada yaitu faktor beban kerja value 0,415
Perawat IGD dan faktor frekuensi dengan nilai p
Tahun 2018 value 0,903.
9. Sherli Faktor Risiko -Umur Cross Nilai masing-masing variabel terhadap
Shobur, Musculoskeletal -Jenis Kelamin Sectional umur (p=0,012), lama kerja (p=0,027),
Maksuk Disorders (Msds) -Lama kerja masa kerja (p=0,027), aktivitas
Fenti Pada -Masa kerja berulang (p=0,012), kesegaran fisik
Indah Pekerja Tenun Ikat -Aktifitas Berulang (p=0,027), jenis kelamin. Sehingga
Sari, DiKelurahan Tuan -Latihan Fisika dapat disimpulkan bahwa ada
2019 Kentang Kota hubungan antara umur, lama kerja,
Palembang masa kerja, aktivitas berulang dan
kesegaran fisik serta tidak ada
hubungan jenis kelamin dengan MSDs.
10 Queena Hubungan sikap - Jenis kelamin Cross Hampir sebagian besar pekerja(91.7%)
Raihan tubuh saat bekerja - Masa kerja Sectional mengalami keluhan muskuloskeletal dan
28
Nama
Desain
No Peneliti/ Judul peneliti Variabel Hasil
Studi
Tahun
Salsabil dengan keluhan - Risiko sikap sebagian besar di antaranya adalah
a dan muskuloskeletal tubuh saatbekerja pekerja laki-laki (96.9%). Keluhan
Magdale akibat kerja pada -Keluhan muskuloskeletal yang tinggi didapatkan
na karyawan musculoskeletal pada pekerja yang sudah bekerja lebih
Wartono dari 4 tahun (96.7%) dan juga pada
2020 pekerja dengan sikap kerja berisiko tinggi
(90%) namun berdasarkan hasil
ujistatistik tidak didapatkan hubungan
antara jenis kelamin, masa kerja dan
tingkat risiko sikap tubuh dengan keluhan
muskuloskeletal (p> 0.005).
BAB III
KERANGKA KONSEP
gangguan yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik atau
tidak sesuai tindakan yang mesti dilakukan. Ada beberapa faktor yang
1. Musculoskeletal Disorders
2. Umur
29
30
nyeri punggung adalah kelompok usia 20-24 tahun untuk pria, dan
3. Masa Kerja
4. Postur Kerja
5. Lama Kerja
diberlakukan yaitu selama 7 jam dalam satu hari dan 40 jam dalam
satu minggu dan 6 hari kerja dalam seminggu, atau 40 jam dalam
memiliki kaitan yang kuat dengan keluhan otot yang dirasakan oleh
terdiri dari umur, masa kerja, postur kerja, lama kerja, IMT. Sedangkan
Umur
Masa Kerja
Musculoskelel
Postur Kerja Disorders
Lama Kerja
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
Ket:
: Variabel Independen
: Arah Penghubung
: Variabel Dependen
33
C. Hipotesis Penelitian
1. Musculoskeletal Disorders
ini adalah keluhan gerak atau fungsi gerak pada bagian otot-otot
skeletal, berupa rasa sakit atau nyeri diotot, pegal-pegal dan kram
yang dirasakan oleh responden yang dapat diukur dengan alat ukur
Kriteria Objektif :
(Tarwaka, 2014)
35
2. Umur
Kriteria Objektif :
3. Masa Kerja
Kriteria objektif :
4. Lama Kerja
Kriteria objektif:
5. Postur Kerja
Posisi tubuh yang dinilai pada penelitian ini adalah saat bekerja.
Kriteria Objektif:
Kriteria Objektif :
b. Kurus : 17,0-18,4
c. Normal : 18,5-25,0
d. Gemuk : 25,1-27,0
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
responden.
1. Populasi
2. Sampel
37
38
D. Instrument Penelitian
pendukungnya yaitu:
1. Kuesioner
disorders.
REBA.
4. Microtoice
responden.
5. Timbangan
responden.
6. Alat Tulis
7. Kamera
teknik total sampling. Teknik total sampling yaitu setiap subyek dalam
sampel.
meliputi :
oleh peneliti.
G. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
kuesioner penelitian.
pengolahan data.
2. Penyediaan Data
I. Analisis Data
dari responden.
X2 = ∑ (0-E)2
E
E
Keterangan :
O : Frekuensi observasi
Interpretasi:
digunakan rumus Fisher Exact dimana uji ini juga reliable untuk
Keterangan:
! = Faktorial
J. Penyajian Data
45
46
dan kokas.
Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada bulan Juni 1994 status
(Persero).
Visi : Menjadi perusahaan listrik yang terkemuka dan pagar satu pilihan
Misi :
ekonomi.
Motto : Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. (Electricity For a Better
Life).
B. Hasil Penelitian
lama kerja dan masa kerja. Selain itu, peneliti juga menggunakan alat
perhitungan skor postur kerja dan kuesioner Nordic Body Map (NBM)
1. Analisis Univariat
terdiri dari variabel independen yaitu umur, IMT, masa kerja, postur
Musculoskeletal Disorders.
a. Karakteristik Responden
1) Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Distribusi Jenis Kelamin pada Pegawai yang menggunakan
Personal Komputer di PT PLN ULP Panakukkang
Makassar Tahun 2021
Frekuensi
Jenis Kelamin
Jumlah Persen
Laki-laki 26 36.4
Perempuan 18 63.6
Total 44 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
49
Tabel 5.2
Distribusi Umur pada Pegawai yang menggunakan Personal
Komputer di PT PLN ULP Panakukkang
Makassar Tahun 2021
Frekuensi
Umur
Jumlah Persen
Tua (≥35 Tahun) 16 36.4
Muda (<35 Tahun) 28 63.6
Total 44 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
sebanyak 36,4%.
Tabel 5.3
Distribusi Jenis Indeks Masa Tubuh pada Pegawai yang
menggunakan Personal Komputer di PT PLN ULP
Panakukkang Makassar Tahun 2021
Frekuensi
IMT Jumlah Persen
Normal 22 50.0
Gemuk 8 18.2
Sangat Gemuk 14 31.8
Total 44 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
(31,8%).
tabel 5.4
51
Tabel 5.4
Distribusi Masa Kerja pada Pegawai yang menggunakan
Personal Komputer di PT PLN ULP Panakukkang
Makassar Tahun 2021
Frekuensi
Masa Kerja
Jumlah Persen
Lama (>3 Tahun) 42 95,5
Baru (≤3 Tahun) 2 4,5
Total 44 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 5.5
Distribusi Postur Kerja pada Pegawai yang menggunakan
Personal Komputer di PT PLN ULP Panakukkang
Makassar Tahun 2021
Frekuensi
Sikap Kerja
Jumlah Persen
Tidak Ergonomis 9 79.5
Ergonomis 35 20.5
Total 44 100,0
Sumber:Data Primer, 2021
79,5%8.
Tabel 5.6
Distribusi Lama kerja pada Pegawai yang menggunakan
personal komputer di PT PLN ULP Panakukkang
Makassar Tahun 2021
Lama Kerja Frekuensi
Jumlah Persen
Memenuhi Syarat (<= 8 7 15.9
Jam / Hari)
Tidak Memenuhi Syarat 37 84,1
(>8 Jam / Hari)
Total 44 100,0
Sumber:Data Primer, 2021
sebanyak 84,1%.
53
Disorders (MSDS)
Tabel 5.7
Distribusi Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada
Pegawai yang menggunakan personal komputer di PT PLN
ULP Panakukkang Makassar Tahun 2021
Keluhan Musculoskeletal Frekuensi
Disorders (MSDs) Jumlah Persen
Tinggi 1 23,2
Sedang 20 45,5
Rendah 23 52,3
Total 44 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 5.8
Distribusi Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Per
Bagian Tubuh pada Pegawai yang menggunakan personal
komputer di PT PLN ULP Panakukkang Makassar
Selatan Tahun 2021
Frekuensi
Bagian Tubuh Jumlah Persen
Leher Atas 44 7,31%
Leher Bawah 32 5,32%
Bahu Kiri 31 5,15%
Bahu Kanan 33 5,48%
Lengan Kiri Atas 13 2,16%
Punggung Atas 22 3,65%
Lengan Kanan Atas 12 1,99%
Punggung Bawah 27 4,49%
Pinggang 42 6,98%
Bokong 43 7,14%
Siku Kiri 14 2,33%
Siku Kanan 18 2,99%
Lengan Kiri Bawah 8 1,33%
Lengan Kanan Bawah 16 2,66%
Pergelangan Tangan Kiri 13 2,16%
Pergelangan Tangan 15 2,49%
Kanan
Tangan Kiri 11 1,83%
Tangan Kanan 19 3,16%
Paha Kiri 15 2,49%
Paha Kanan 20 3,32%
Lutut Kiri 27 4,49%
Lutut Kanan 18 2,99%
Betis Kiri 27 4,49%
Betis Kanan 17 2,82%
Pergelangan Kaki Kiri 22 3,65%
Pergelangan Kaki Kanan 13 2,16%
Telapak Kaki Kiri 12 1,99%
Tekapak Kaki Kanan 18 2,99%
Total 602 100,00%
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa keluhan
Tabel 5.9
Distribusi Tingkat Kesakitan Musculoskeletal Disorders
(MSDs) pada Pegawai yang menggunakan personal
komputer di PT PLN ULP Panakukkang
Makassar Selatan Tahun 2021
Tingkat Kesakitan
Bagian Tubuh Jum
A B C D Persen
lah
Leher Atas 16 15 7 7 44 100
Leher Bawah 17 15 8 4 44 100
Bahu Kiri 20 17 7 0 44 100
Bahu Kanan 21 17 2 4 44 100
Lengan Kiri Atas 35 5 4 0 44 100
Punggung Atas 29 9 5 1 44 100
Lengan Kanan Atas 34 6 3 1 44 100
Punggung Bawah 23 16 4 1 44 100
Pinggang 17 17 4 6 44 100
Bokong 20 10 9 5 44 100
Siku Kiri 36 4 2 2 44 100
Siku Kanan 31 9 3 1 44 100
Lengan Kiri Bawah 39 3 1 1 44 100
Lengan Kanan Bawah 34 5 4 1 44 100
Pergelangan Tangan Kiri 35 6 2 2 44 100
Pergelangan Tangan Kanan 32 9 2 1 44 100
Tangan Kiri 37 3 4 0 44 100
Tangan Kanan 31 8 4 1 44 100
Paha Kiri 35 4 4 1 44 100
Paha Kanan 31 7 5 1 44 100
Lutut Kiri 27 7 9 1 44 100
Lutut Kanan 32 6 6 0 44 100
Betis Kiri 28 8 5 3 44 100
Betis Kanan 33 7 2 2 44 100
Pergelangan Kaki Kiri 27 12 5 0 44 100
Pergelangan Kaki Kanan 33 9 2 0 44 100
Telapak Kaki Kiri 34 9 1 0 44 100
Tekapak Kaki Kanan 31 9 3 1 44 100
Sumber: Data Primer, 2021
Keterangan:
A: tidak sakit
B: sedikit sakit
C: sakit
D: sangat sakit
56
rendah berada pada bagian lengan kiri bawah dan tangn kiri
paling tinggi berada pada bagian tubuh bokong dan lutut kiri
pada bagian tubuh lengan kiri bawah dan telapak kaki kiri yaitu
bagian tubuh bahu kiri, lengan kiri atas, tangan kiri, lutu kanan,
57
2. Analisis Bivariat
IMT, masa kerja, postur kerja dan lama kerja terhadap variabel
Disorders (MSDs)
Tabel 5.10
Hubungan Umur dengan Keluhan Musculoskeletal Disorder
(MSDs) pada Pegawai yang menggunakan personal Komputer
di PT PLN ULP Panakukkang Makassar SelatanTahun 2021
Musculoskeletal Disorder (MSDs)
Umur Sedang Rendah Total P-Value
N % N % N %
Tua 9 56,3 7 43,8 16 100,0
p=0,392
Muda 12 42,9 16 57,1 28 100,0
Total 30 23 44 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 5.11
Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorder (MSDs) pada Pegawai yang
menggunakan Personal Komputer di PT PLN ULP
Panakukkang Makassar SelatanTahun 2021
Musculoskeletal Disorder (MSDs)
Indeks Massa
Sedang Rendah Total P-Value
Tubuh n % n % N %
Normal 8 36,4 14 63,6 22 100,0
p=0,311
Gemuk 5 3,8 3 4,2 8 100,0
Sangat
8 57,1 6 42,9 14 100,0
Gemuk
Total 22 23 44
Sumber: Data Primer,2021
Selatan.
Disorders (MSDs)
Tabel 5.12
Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorder (MSDs) pada Pegawai yang menggunakan Personal
Komputer di PT PLN ULP Panakukkang Makassar
SelatanTahun 2021
Musculoskeletal Disorder (MSDs)
Masa
Sedang Rendah Total P-Value
Kerja N % n % N %
Lama 21 20,0 21 22,0 42 100,0
p=0,489
Baru 0 0,0 2 8,7 2 100,0
Total 21 24 44 100,0
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 44 responden yang
sebanyak 8,7%.
Disorders (MSDs)
Tabel 5.13
Hubungan Lama Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorder (MSDs) pada Pegawai yang menggunakan personal
komputer di PT PLN ULP Panakukkang Makassar
SelatanTahun 2021
lama kerja tidak memenuhi syarat >8 Jam / Hari yaitu 61.3% dan
sebanyak 38.7%.
kerja ≤ 8 jam dan istirahat yakni 1 jam pada saat jam waktu makan
Disorders (MSDs)
Tabel 5.14
Hubungan Postur Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorder (MSDs) pada Pegawai yang menggunakan personal
komputer di PT PLN ULP Panakukkang Makassar
SelatanTahun 2021
Musculoskeletal Disorder (MSDs)
Postur
Sedang Rendah Total P-Value
Kerja N % N % n %
Ergonomi 2 18.2 9 81.8 11 100,0
Tidak p=0,036
19 57.6 14 42.4 33 100,0
Ergonomi
Total 21 23 44 100,0
Sumber:Data Primer,2021
semakin jauh posisi bagia tubuh dari pusat gravitasi maka semikin
C. Pembahasan
indeks massa tubuh, masa kerja, postur kerja dan lama kerja dengan
sangat sakit. Otot yang menerima beban statis secara berulang dan
pekerjaan seperti masa kerja, postur kerja dan beban kerja, juga
responden.
penelitian ini ditinjau dari adanya keluhan yang oleh pegawai dan
selanjutnya.
pada saat duduk terlalu lama , maka tidak seimbang otot pada
dkk (2017) 13 orang hasil dari Nordic Body Map dominan pada
bagian leher atas 5%, bahu kiri 5%, dan punggung 5%. Keluhan
(MSDs)
MSDs rendah pada kategori umur tua. Terdapat pula umur kategori
berat.
antara usia dengan MSDs pada Pada Pekerja Greasing Unit Truck
Di Pt. Harmoni Panca Utama Site Damai. Hal ini disebabkan karena
ataupun staff selama 3 tahun pada kurun waktu tahun 2013 hingga
usia <30 tahun, sedangkan sebaran usia >30 tahun sangat sedikit.
Hasil uji statistik nilai p = 0,169 (p > 0,05) maka dapat disimpulkan
keluhan rendah.
responden (18,2).
2017.
(14,3%) lebih besar dari pada respon den yang Indeks Massa
Disorders (MSDs)
pelayanan tidak begitu padat dan pada saat bekerja diselingi waktu
bank X.
oleh Sari (2017) mengenai hubungan antara umur dan masa kerja
Yogyakarta.
disorders.
80
(MSDs)
orang bisa bekerja dengan baik selama 40-50 jam, lebih dari itu
responden (15,4%).
yang dialami.
juga terdapat pada kategori lama kerja <8 jam sehari yakni
0,05 (95%) diperoleh nilai p=0.254 yang berarti nilai p>0,05 maka
risiko MSDs.
84
Disorders (MSDs)
yang mengalami keluhan MSDs yang rendah dan postur kerja yang
ergonomi.
disebabkan sistem kerja yang cukup sesuai dan posisi kerja yang
keadaan tegap dan meja kerja yang tidak terlalu tinggi. Kemudian
tersebut bisa terjadi karena posisi tubuh saat bekerja yang tidak
dan posisi duduk risiko sedang dan keluhan MSDs kategori tinggi
UtaraTahun2018.
87
D. Keterbatasan Penelitian
untuk penilaian dalam REBA tidak dari segala arah tapi hanya yang
dapat dinilai dari sisi yang dapat terlihat ketika melakukan penelitian
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makassar Selatan
Selatan
Makassar Selatan
Selatan
Selatan
B. Saran
tegang.
selama 6-8 jam dan sisanya 14-18 jam untuk beristirahat. Dalam
seminggu orang bisa bekerja dengan baik selama 40-50 jam, lebih
hal-hal yang tidak diinginkan, maka dari itu pekerja agar kiranya
waktu istirahat.
yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Antara, H., Kerja, P., Keluhan, D., Pada, M., Larenggam, A. K., Kawatu, P.
A. T., Adam, H., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S.
(2018). Hubungan Antara Posisi Kerja Dengan Keluhan
Mukuloskeletal Pada Nelayan Di Desa Alo Utara Kecamatan Rainis
Kabupaten Kepulauan Talaud. Kesmas, 7(4).
Atthariq, A., & Putri, M. E. (2018). Faktor – Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Myalgia pada Nelayan di Desa Batukaras
Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 14(1),
74.
Bintang, A. N., Dewi, S. K., Menggunakan, D., & Reba, M. (2012).
Susihono. Jurnal Teknik Industri, 18(1), 43.
Cindyastira, D., Russeng, S. S., & Wahyuni, A. (2014). Hubungan
Intensitas Getaran Dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorders
(MSDs) Pada Tenaga Kerja Unit Produksi Paving Block CV. Sumber
Galian Makassar Univ Hasanuddin.
Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Indonesia: Departemen
Kesehatan.
Evadarianto, N. (2017). Postur Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders Pada Pekerja Manual Handlingbagian Rolling Mill. The
Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 6(1), 97.
Fatmawati, A. Z. (2016). Hubungan Risiko Patient Handling dengan
Keluhan Muskuloskeletal Pada Perawat Bagian IGD RSUD DR.
Moewardi di Surakarta. Kesehatan Masyarakat.
Gowi, A. G. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Muskuloskeletal Disorders (MSDs) Pada Perawat IGD Tahun 2018.
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 8(1).
Hardianto; Trisnawati, E., & Rossa, I. (2015). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Pada Karyawan Bank X. Jumantik, 2(2).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29406/jjum.v2i2.328
Hasrianti, Y. (2016). Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan
Musculoskeletal pada Pekerja di PT. Maruki International Indonesia
Makassar. Universitas Hasanudin, Makasar: Skripsi Dipublikasikan.
Hidayat, R., Hariyono, W., & Sutomo, A. H. (2016). Penyebab Keluhan
Muskuloskeletal pada Perajin Mebel Ukir di Bantul Causes of
Musculoskeletal Complaint on Carving Crafters in Bantul. Jurnal
Kedokteran Masyarakat (BKM Journal of Community Medicine and
Public Health), 32(8), 251–256.
Icsal, M., Sabilu, Y., & Pratiwi, A. D. (2016). Faktor yang berhubungan
dengan keluhan musculoskeletal disorders (msds) pada penjahit
wilayah pasar panjang kota kendari tahun 2016. (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 1(2).
Indraswari, A., Werdani, K. E., & KM, S. (2018). Hubungan Postur Kerja
dengan Risiko Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada
Pengayuh Becak di Wilayah Kecamatan Delanggu (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Kesmas, J., Jessica, A., Sigar, G., Suoth, L. F., Rattu, J. A. M., Kesehatan,
F., & Sam, M. (2019). Hubungan Antara Posisi Kerja Duduk Dan
Indeks Masa Tubuh Dengan Keluhan Musuloskeletal Pada Karyawan
Di Bank Sulutgo Cabang Utama Manado. Kesmas, 8(7), 380–387.
Kemenkes, Hasil Utama RISKESDAS 2018, Badan Penelitian dan
Pengembangankesehatan, Jakarta, 2018.
Kemenkes, Info DATIN Keselamatan dan kesehatan Kerja, Pusat Data
dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Jakarta 2018.
Komalig, M. R., Pegi, & Kantohe, M. (2018). Hubungan antara Umur dan
Indeks Massa Tubuh dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja
Aviation Security ( AVSEC ) di Bandar Udara. Journal of Commmunity
and Emergency, 6(1), 13–17.
Livandy, V., & Setiadi, T. H. (2018). Prevalensi Gangguan Muskuloskeletal
pada Pekerja Konfeksi Bagian Penjahitan di Kecamatan Pademangan
Jakarta Utara periode Januari 2016. Tarumanagara Medical Journal,
1(1), 183–191.
Male, I. Y., Kandou, G. D., Suoth, L. F., Kesehatan, F., Universitas, M., &
Ratulangi, S. (2019). Hubungan Antara Lama Kerja Dan Sikap Kerja
Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Lapangan Di Proyek
Jalan Tol Manado – Bitung Tahun 2018. Kesmas, 7(5).
Manengkey, O. K., Josephus, J., & Pinontoan, O. R. (2016). Analisis
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Muskuloskeletal Pada Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP
Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Kesehatan Masyarakat.
Oley, R. A., Suoth, L. F., & Asrifuddin, A. (2018). Hubungan Antara Sikap
Kerja dan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskleletal pada
Nelayan di Kelurahan Batukota Kecamatan Lembeh Utara Kota
Bitung Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(5).
OSHA. Ergonomic: The Study of work. US Departement of Labor
Occupational Safety and Health Administration. , Pub. L. No. 3125
(2000).
Pasien, P., Dan, P., Di, L., & Kamonji, P. (2019). 1* , 1 , 2. 5(2), 9–17.
Prastuti, T. N., & Martiana, T. (2017). t. The Indonesian Journal of Public
Health, 12(1), 64.
Prawira, M. A., Yanti, N. P. N., Kurniawan, E., & Artha, L. P. W. (2017).
Factors Related Musculoskeletal Disorders on Students of Udayana
University on 2016. Journal of Industrial Hygiene and Occupational
Health, 1(2), 101.
Purbasari, A. (2019). Analisis Postur Kerja Secara Ergonomi Pada
Operator Pencetakan Pilar Yang Menimbulkan Risiko
Musculoskeletal. Sigma Teknika, 2(2), 143.
Purba, N. P., Kalsum, & Eka Lestari Mahyuni. (2015). Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Sales Promotion Girl (SPG)
Pengguna Sepatu Hak Tinggi Di Suzuya Medan Plaza Pada Tahun
2015. Lingkungan Dan Kesehatan Kerja, 4.
Puteri, A. D., & Afrianti, S. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Unit Pelayanan Teknik Di
Pt . Pln Bangkinang Kota. PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat,
3(1), 23–34.
Raraswati, V., Sugiarto, & Yenni, M. (2020). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Angkat
Angkut Di Pasar Angso Duo Jambi. Journal of Healthcare Technology
and Medicine, 6(1), 441–448.
Rahman, A. 2017. Analisis Postur Kerja dan Faktor yang Berhubungan
dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Beton
Sektor Informal di Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa Tahun 2017. Skripsi. Makassar: Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
Ristiani, D. A. (2019). Analisa Faktor Resiko Penyebab Keluhan
Muskuloskeletal Disorders pada Pengamplas Pengrajin Kayu di
Kecamatan Dlingo.
Rosadi, D. (2015). Hubungan Postur Kerja terhadap Keluhan
Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Pelumasan (Greasing) Unit
Truck di PT. Harmoni Panca Utama (Doctoral dissertation, Universitas
Binawan).
Salsabila, Q. R., & Wartono, M. (2020). Hubungan sikap tubuh saat
bekerja dengan keluhan muskuloskeletal akibat kerja pada karyawan.
Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 3(4), 169–175.
Safitri, A., & Prasetyo, E. (2017). Faktor €“Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Musculoskeletal Disorders (Msds) Di Bagian
Finishing Unit Coating Pt. Pura Barutama Kudus. Jurnal Keperawatan
dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 6(1).
Shobur, S., Maksuk, M., & Sari, F. I. (2019). Faktor Risiko Musculoskeletal
Disorders (Msds) Pada Pekerja Tenun Ikat Di Kelurahan Tuan
Kentang Kota Palembang. Jurnal Medikes (Media Informasi
Kesehatan), 6(2), 113–122.
Sari, E.N. 2017. Hubungan Antara Umur dan Masa Kerja dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Laundry.Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan
Sari, M. I. (2020). Hubungan Postur Kerja dan Faktor Individu Dengan
Keluhan Musculoskeletal DisordersPada Pekerja Nelayan Di Desa
Nenassiam Kecamatan Medang Deras (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Septiani, A. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja bagian meat
preparation PT Bumi Sarimas Indonesia Tahun 2017
(Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).
Suma’mur, P. (2009). Higiene perusahaan dan kesehatan kerja
(HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto.
Suma’mur, P. (2014). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(Hiperkes) (2nd ed.). Jakarta: Sagung Seto.
Siantar, K., Kota, S., & Tahun, P. (2020). Faktor yang Berhubungan
Dengan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Tenun Ulos
di Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar Tahun 2016
Muliati. 10, 132–145.
Simanjuntak, desindah loria. (2019). Hubungan Postur Kerja Dengan
Keluhan Musculoskeletal Disorder Pada Perawat Di Instalasi Rawat
Inap Rsud Abdul Moeloek. 1689–1699.
Simarmata, Rosa, M., Wahyuni, I., & Ekawati. (2020). Literature Review :
Indeks Masa Tubuh, Durasi Dan Postur Kerja Berdiri Dengan Keluhan
Nyeri Bahu Dan Kaki Pada Pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 8(6).
Surya, R. Z. (2017). Pemetaan Potensi Muskuloskletal Disorders (MSDs)
pada Aktivitas Manual Material Handling (MMH) Kelapa Sawit. JIEMS
(Journal of Industrial Engineering and Management Systems), 10(1),
25–33.
Tambuwun, J. H., Malonda, N. S. H., & Kawatu, P. A. T. (2020). Hubungan
Antara Usia dan Masa Kerja dengan Keluhan Muskulo-skeletal pada
Pekerja Mebel di Desa Leilem Dua Kecamatan Sonder. Medical
Scope Journal, 1(2), 1–6.
Tarwaka. 2004. Ergonomi industri. Surakarta : Harapan Press
Tarwaka, Bakri, S. H., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi Untuk
Keselamatan, Kesehatan Dan Produktivitas Kerja (1st ed.; J. H.
Santosa, Ed.). Retrieved from http://shadibakri.uniba.ac.id/wp-
content/uploads/2016/03/Buku- Ergonomi.pdf
Tarwaka. (2010). Ergonomi Industri: SHA Ergonomic Untuk Kesehatan,
and Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta.
Tarwaka. (2014). Ergonomi Industri: Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi
dan Aplikasi di Tempat Kerja (2nd ed.). Surakarta: Harapan Press
Surakarta.
Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri: Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi
dan Aplikasi di Tempat Kerja Revisi Edisi II. Surakarta: Harapan
Press
Tarwaka, 2015. Ergonomi Industri : Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi
dan Aplikasi di Tempat Kerja. Solo: Harapan Press Solo. Revisi Edisi:
2
Triastuti, D., Afni, N., Reza, A., & Chairin, A. (n.d.). Kerja Bongkar Muat.
153–164.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 pasal 77 ayat
2 tentang Ketenagakerjaan. Jakarta. Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Jakarta. Indonesia.
Utami, U., Karimuna, S., & Jufri, N. (2017). Hubungan Lama Kerja, Sikap
Kerja Dan Beban Kerja Dengan Muskuloskeletal Disorders (Msds)
Pada Petani Padi Di Desa Ahuhu Kecamatan Meluhu Kabupaten
Konawe Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Unsyiah, 2(6), 198186.
Viki, M., Lestantyo, D., & Jayanti, S. (2018). Hubungan Postur Kerja,
Repitisi dan Tekanan Panas Dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorder Pada Tubuh Bagian Atas. Jurnak Kesehatan Masyarakat
FKM UNDIP, 53(9), 1689–1699.
Wahyuni, S. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Subyektif Musculoskeletal Disorders (Msds) Pada Pekerja Pembuat
Bakso (Studi Pada Pekerja Pembuat Bakso Kelurahan Gayamsari
Kota Semarang) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Semarang).
WHO. (2020). Preventing and Managing The Global Epidemic. Genava:
Word Health Organization.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN
MUSKULOSKELETAL DISORDERS PADA PEGAWAI YANG
MENGGUNAKAN PERSONAL KOMPUTER DI PT PLN ULP
PANAKUKKANG MAKASSAR SELATAN
Bismillahirrahmanirrahim
Saya adalah mahasiswa jurusan Keselamatan dan Kesehatan
sedang menyusun tugas akhir skripsi. Kuesioner ini mengenai Faktor yang
Nomor responden :
I. Identitas responden
1. Nama :
2. Tempat / tanggal lahir :
3. Jenis kelamin :
4. Umur : Tahun
5. Alamat :
II. Data Pekerjaan
1. Lama Kerja : Jam/hari
2. Masa Kerja : Tahun
III. Indeks Massa Tubuh
1. Berat badan : Kg
2. Tinggi badan : Cm
3. IMT : Kg/m2
IV. Keluhan Musculoskeletal Disorders
Keluhan
No Lokasi Rasa Tingkat
yang
Sakit dirasakan Keluhan
0. Leher atas 1234567 0123
1. Leher bawah 1234567 0123
2. Bahu kiri 1234567 0123
3. Bahu kanan 1234567 0123
4. Lengan kiri atas 1234567 0123
5. Punggung atas 1234567 0123
6. Lengan kanan atas 1234567 0123
7. Punggung bawah 1234567 0123
8. Pinggang 1234567 0123
9. Bokong 1234567 0123
10. Siku kiri 1234567 0123
11. Siku kanan 1234567 0123
12. Lengan kiri bawah 1234567 0123
13. Lengan kanan 1234567 0123
bawah
14. Pergelangan tangan 1234567 0123
kiri
15. Pergelangan tangan 1234567 0123
kanan
16. Tangan kiri 1234567 0123
17. Tangan kanan 1234567 0123
18. Paha kiri 1234567 0123
19. Paha kanan 1234567 0123
20. Lutut kiri 1234567 0123
21. Lutut kanan 1234567 0123
22. Betis kiri 1234567 0123
23. Betis kanan 1234567 0123
24. Pergelangan kaki kiri 1234567 0123
25. Pergelangan kaki 1234567 0123
kanan
26. Telapak kaki kiri 1234567 0123
27. Telapak kaki kanan 1234567 0123
Keterangan:
Tabel A.
1. Pergerakan Leher
Pergerakan Nilai Penambahan Nilai
2. Pergerakan Punggung
Pergerakan Nilai Penambahan skor:
Skor Nilai
Tegak Lurus 1 +1 Jika Posisi
Fleksi/Ekstensi 2 punggung
0
0 -20 0 memutar atau
Fleksi 200-600 3 miring
Ekstensi > 20 0
Tabel B
3. Pergerakan Pergelangan
Skor Tabel A
Leher
Badan 1 2 3
Kaki Kaki Kaki
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6
2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7
3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8
4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9
5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9
Beban
0 1 2 +1
Penambahan beban
<5kg 5-10kg >10kg secara tiba-tiva
atau secara cepat
Skor Tabel B
Lengan
Bawah
Lengan 1 2
Pergelangan Tangan Pergelangan Tangan
1 2 3 1 2 3
1 1 2 2 1 2 3
2 1 2 3 2 3 4
3 3 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 6 7
5 6 7 8 7 8 8
6 7 8 8 8 9 9
Genggam
an
0 - Baik 1 – Kurang Baik 2 - Buruk 3 – Tidak Dapat
Diterima
Peganga Pegangan tangan Pegangan Dipaksakan,
n pas bisa diterima tapi tangan tidak genggaman yang
dan tepat tidak ideal/coupling bisa diterima tidsk aman, tanpa
ditengah lebih sesuai walaupun pegangan cuopling
genggama digunakan oleh memungkinka tidak sesuai
n kuat bagian lain dari n digunakan oleh
tubuh bagian lain dari
tubuh
Skor Tabel C
Tabel C
Skor Skor A
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12
2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12
5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12
6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12
7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12
8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12
9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12
10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
12 8 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
Aktivitas
+1 = jika 1 atau +1=jika +1 = Jika gerakan
lebih bagian tubuh pengulangan menyebabkan
statis, ditahan >1 gerakan dalam perubahan atau
menit rentang waktu pergeseran postur
singkat, diulang yang cepat dari posisi
lebih dari 4x awal
pemenit
(tidak termasuk
berjalan)
Action Skor Tingkat Tindakan Pengendalian
Level REBA Risiko Lebih Lanjut
0 1 Tidak ada Tidak Perlu Tindakan Lebih
Risiko Lanjut
1 2-3 Risiko Mungkin Perlu Tindakan
Rendah
2 4-7 Risiko Sedang Perlu Tindakan
3 8-10 Risiko Tinggi Perlu Tindakan Secepatnya
4 11-15 Risiko Sangat Perlu Tindakan Sekarang
Tinggi Juga
Lampiran 2 Hasil Analisis Penelitian
A. Analisis Univariat
Umur
Jenis Kelamin
Lama Kerja
Masa Kerja
V
Ergonomi 11 25.0 25.0 25.0
aTidak Ergonomi 33 75.0 75.0 100.0
l
44 100.0 100.0
iTotal
d
Muskuloskeletal Disorder
Crosstab
Rendah Sedang
Count 7 9 16
U Disorder
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.64.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Crosstab
Rendah Sedang
Count 11 2 13
Memenuhi Syarat (<= 8 Jam / % within Lama Kerja 84.6% 15.4% 100.0%
Hari) % within Muskuloskeletal 47.8% 9.5% 29.5%
Disorder
Tidak Memenuhi Syarat (>8 % within Lama Kerja 38.7% 61.3% 100.0%
Jam / Hari) % within Muskuloskeletal 52.2% 90.5% 70.5%
Disorder
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.20.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Crosstab
Rendah Sedang
Count 2 0 2
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .95.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Crosstab
Rendah Sedang
Count 9 2 11
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.25.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Crosstab
Rendah Sedang
Count 14 8 22
Count 3 5 8
Count 6 8 14
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 3.82.
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for Indek Masa
Tubuh (Normal / Gemuk)