Anda di halaman 1dari 42

Konsep Stres

Rentang Sehat-Sakit Jiwa


Mekanisme Koping
Ridha Mardiyani
Definisi sehat

• Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial


yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (UU No.
23 tahun 1992 tentang kesehatan)
• suatu keadaan yg sempurna baik scr fisik,
mental, dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan (WHO).
WHO menambahkan dimensi agama sebagai salah
satu dari 4 pilar sehat jiwa yaitu:

1. Kesehatan secara holistik yaitu sehat secara


jasmani/ fisik (biologik);
2. sehat secara kejiwaan (psikiatrik/ psikologik);
3. sehat secara sosial;
4. sehat secara spiritual (kerohanian/ agama).
American Psychiatric Association -- paradigma
pendekatan biopsycho-socio-spiritual

• Dimana dalam perkembangan kepribadian


seseorang mempunyai 4 dimensi holistik, yaitu
agama, organobiologik, psiko-edukatif dan
sosial budaya.
Ciri Sehat Jiwa, WHO (2008)
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pd kenyataan
meskipun buruk
2. Memperoleh kepuasan dari jerih payah usahanya
3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima
4. Merasa relatif bebas dari rasa tegang (stress)
5. Tolong menolong dengan orang lain & saling
memuaskan
6. Menerima kekecewaan sebagai pelajaran
dikemudian hari
7. Mengarahkan rasa permusuhan pd penyelesaian
yang kreatif dan konstruktif
8. Mempunyai rasa kasih sayang yang besar
Rentang Sehat Sakit Jiwa
Townsend (2009), Kesehatan Jiwa:
• Kondisi individu yg dapat beradaptasi
terhadap penyebab stres yg muncul dari
internal atau eksternal
• Kondisi kesehatan jiwa bersifat fluktuatif
• Stres  sakit
• Segala situasi berupa adanya tuntutan
non spesifik yg mnegharuskan individu

Stres merespon atau melakukann tindakan


• Stres perasaan negatif menggangu
cara menilai kenyataan, meneyelesaikan
masalah, dan berpikir, hub dg orla

• Internal : rasa bersalah, demam, hamil


dan menopause
• Eksternal : perubahan lingkungan,

Stressor perunbhan dlm keluarga


Hawari (2002), Peristiwa yang sering
menimbulkan stres
• Masalah dengan orang tua  akibat pola asuh yg
tdk tepat
• Perkawinan
• Hubungan interpersonal
• Lingkungan hidup
• Pekerjaan
• Perkemabangan
• Keuangan
• Penyakit fisik
Davis (1955), pengalaman yg
menyebabkan stress bersal dari 3
sumber :
• Lingkungan:
Cuaca, bencana, kepadatan, tuntutan interpersonal,
tekanan waktu, konflik, dan permusuhan
• Tubuh (fisiologis)
Pertumbuhan yg cepat pada remaja, menopause,
proses menua, penyakit, nutrisi buruk
• Pikiran
Cara kita menafsirkan, mempersepsikan saat ini dan
akan datang dpt menyebabkan stres atau rileks
Kategori Stressor
Stressors • Semua peristiwayg terjadi pd bbrp org atau
keselurahan komunitas pd saat bersamaan
Cataclysmic • Bencana alam, perang PHK

Stressors • Perceraian, menganggur, gagal ujian


Personal • Lebih sulit diatasi jika tdk ada sumber
dukungan

Background • Pertengkaran sehari-hari dlm keluarga atau


dalm hub iterpersonal
Stressors • Dapat mnjadi stress jangka panjang
Stress during COVID-19 pandemic:
mental health condition in Indonesia
• The survey included 2,364 people from 34 provinces,
and mostly from Jakarta, Banten, West Java, Central
Java, and East Java
• The most common symptoms of anxiety reported by
the respondents included feeling anxious that
something bad will happen, worrying too much,
getting angry or irritated easily, and having difficulty
relaxing.
• Sleep problems, lack of confidence, fatigue, and loss of
interest were the most prevalent complaints reported
from those with depressive symptoms.¹⁹
Gambaran Kasus Perceraian pada
Masa Pandemi COVID-19
• 3 Provinsi Tertinggi, Jawa Barat , Jawa Tengah dan Jawa
Timur
• Hingga Senin, 7 September 2020 terdapat 51.646 kasus
cerai gugat dan 17.397 cerai talak yang telah diajukan dan
diproses sejak Januari 2020 di PTA Jawa Barat.
• Dari angka tersebut, kasus ajuan perceraian paling banyak
diajukan pada Juni dan Juli dengan masing-masing angka
12.603 kasus dan 11.778 kasus.
• Hingga minggu pertama September 2020, perceraian
akibat perselisihan atau pertengkaran mencapai 30.206
kasus. Sedangkan masalah ekonomi yang mencapai 24.392
kasus (Ranawati, 2020).
Fisiologi Stres
• Efek stress bersifat mengaktifkan sistem saraf
simpatik mengaktifkan organ2 tubuh u siap
mengambil tndkan segara “melawan, menghindar atau
melarikan diri”
• Kelenjar pituari bersma dg sistem saraf otonom
mengaktifkan kel adrenalin yg mensekresi hormon
kortisol
• Kortisol  hormon stres  jika >> dpt mmbubuh sel2
saraf dalm hipokampus
• Stres kronis  sekresi hormon kortisol  efek pd
fungsi fisik merasuk kerusakan otak dementia
Tahapan stres
Tahap 1
• Merasa mmp menyelesaikan lbh dr biasanya,
tnp disadari cadangan energi dlm tubuuh tlh
dihabiskan disertai gugup berlebihan
• Semangat kerja berlebihan
• Penglihatan tajam
• Merasa senang dg pekerjaan dan makin
bertambah semangat
Tahap 2
• Merasa lelah sewaktu bangun pagi
• Mudah lelah setelah makan siang
• Cepat merasa lelah menjelang sore
• Mengeluh perut/lambung tdk nyaman
• Denyut jantung keras
• Otot punggung tegang
• Tampak gelisah dan tidak santai
Tahap 3
• Gangguan lambung dan usus; diare
• Ketegangan otot makin mengganggu
• Insomnia
• Koordinasi tubuh terganggu, layaknya mau
pingsan
Tahap 4
• Takut dan cemas yg tidak diketahui
penyebabnya
• Daya igat dan konsentrasi menurun
• Sering menolak ajakan
• Gangguan pola tidur disertai mimpi buruk
• Tidak mampu melakukan tugas sehari-hari
• Kemampuan merespon berkurang
• Mulai bosan dg aktivitas dan terasa sulit
Tahap Lima
• Takut dan ccemas makin meningkat
• Mudah bingung dan panik
• Kelelahan fisik dan mental semakin berat
• Ketidakmampuan menyelesaikan aktivitas
sehari-hari yg ringan dan sederhana
• Gangguan pencernaan makin berat
Tahap 6
• Sekujur tubuh terasa gemetar, dingin, dan
keringat bercucuran
• Ketidaaan tenaga u hal-hal yg ringan
• Susah bernafas
• Debaran jantung keras
• Pingsan dan kolaps
Respon Stres Fisiologis
• Rambut: rambut yg semula hitam pekat berubah
menjadi kecoklatan, serta kusam, memutih
sebelum waktnya dan rontok
• Mata: Ketajaman penglihatan berkurang
• Telinga: tinitus
• Daya pikir: kemampuan berpikir, mengingat
konsentrasi menurun
• Ekspsresi wajah: tegang, dahi berkerut, tidak
santai, sukar tersenyum, kulit muka kedutan (tic)
Next
• Mulut : mulit dan bibir kering
• Kulit: merasa panas pd bagian kulitnya, dingin atau
diaforesis, kulit lebih kering, gangguan kulit
• Pernafasan: sesak dan berat
• Kardiovaskular: berdebar-debar, pucat, mukanya merah
• Pencernaan : kembung, mual dan pedih, sukar bab,
diare
• Perkemihan: Frekuesnsi BAK meningkat
• Muskuloskletal: otot terasa sakit sprt ditusuk-tusuk,
pegal dan tegang,
• Endokrin: menstruasi tdk teratur dan dysmenorhoe
• Libido : menurun atau meningkat dr biasa
Model Stres Adaptasi Dalam
Keperawatan Jiwa
Faktor Predisposisi
• Faktor resiko yang menjadi sumber terjadinya
stres yang mempengaruhi tipe dan sumber
dari individu untuk mengahadapi stres baik
yang biologis, psikososial dan sosiokultural.
Macam-macam Faktor Predisposisi

• Genetik, status nutrisi, kepekaaan biologis,


Biologi kesehatan umum dan terpapar racun

• Kecerdasan, keterampilan verbal, moral, personal,


Psikologi pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi,
perthanan psikologis dan kontrol

• Usia, gender, pendidikan, okupasi, psosisi sosial,


Sosiokultural latar belakang budaya dan, keyakinan, politik,
pengalaman, sosial, dan tingkatan sosial
Faktor Presipitasi

• Ak, aspek legal, dan krsisi komunitas


• tivitas sosial: keluarga, pekerjaa, pendidikan,
Kejadian yang sosial, kesehatan, keuangan
menekan(Stressful) • Lingkungan sosial
• Keinginan sosial

• Ketegan, ketidakpuasan kerja, ketegan keluarga


Ketegangan Hidup terus menerus, ketidakpuasan kerja
Penilaian Terhadap Stresor
• Foktor kognitif mencatat kejadian yg menekan, memilih

Respon koping yg digunakan, emosional, fisiologis, perilaku dan


reaksi sosial seseorang
• 3 Tipe penilaian stresor primer dr stres : kehilangan,

Kognitif ancamana dan tantanagan

Respon • Respon afektif adalah membangun perasaan


• Respn afektif umumnya : rx kecemasan
• Respon afektif meliputi: sedih, takut, marah, menerima,

Afektif tidak percaya,, antisipasi atau kaget

Respon • Interaksi neuroendokrin meliputi hormon, prolaktin, ACTH,


vasopresin, oksitosin, insulin, epinefrin, dan neutransmiter
lain di otak
Fisiologis • Respon fisiologis melawan atau menghindar stress- imun
Respon • Respon perilaku hasil dari
respon emosional dan fisiologi
Perilaku

Respon • Respon ini didasarkan pada 3


aktivitas: mencari arti, atribut
Sosial sosial, dan perbandingan sosial
Sumber Koping

Kemampuan
Teknik
Aset ekonomi dan
pertahanan
keterampilan

Dukungan
motivasi
sosial
Mekanisme Koping

Suatu usaha langsung dalam manajemen


stres
• Konstruktif VS Destruktif

Terdapat 3 tipe mekanisme koping

• Problem focus, cognitively focus dan emotion


focus
Mekanisme Koping

Task • Mencoba berhati-hati u


meneyelesaikan masala,
Oriented menyelesaikan konfik dan
Reaction memeberikan kepuasa

• Sering digunakan untuk emlindungi diri


Ego • Mekaseseorang mengatasi kecemasan dlm tingkat
ringan sampai sedang

Oriented • Ego oriented reaction dilakukan pada tingkat tidak


sadarnisme pertahanan
• Setiap orang menggunakan mekanisme pertahanan
Reaction dan membantu
Mekanisme Koping

Problem • Usaha langsung untuk mengatasi ancaman diri


• Cth: negosiasi, konfrontasi dan mencari nasehat
focus
Cognitively • Seseorang dapat mengontrol masalah dan menetralisasinya
• Cth: perbandingan positif, selective ignorance, substitution
focus reward dan devaluation

Emotion • Pasien menyesuaikan diri terhadap distres emosional


secara tidak berlebihan
• Cth: menggunakn mekanisme pertahanan ego: denial,
focus supresi, dan proyeksi
Tugas
• Identifikasi stressor internal dan eksternal
yang ada pada masa pandemi Covid-19
berdasarkan hasil penelitian
• Jelaskan bagaimana kiat mengatasi stresor
pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan
strategi koping adaptif yang ada

• Diskusikan bersama kelompok anda

Anda mungkin juga menyukai