KISTA OVARIUM
OLEH:
RESKY HIDAYAT
18301065
DOSEN PEMBIMBING
E. Patofisiologi
Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, Folikel dominan dengan
diameter lebih 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akna
menjadi korpus lutem, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm
dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, kurpus
luteum mula –mula akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif.
Namun bila terjadi fertilisasi, kurpus luteum mula – muala kan membesar
kemudian secara gradual akan mengeci selama kehamilan.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:
1. Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan
untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound)
yang menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan
ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh
dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya
dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan
cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut.
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap
cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
3. Hitung darah lengkap
Penurunan Hb dapat menunjukkan anemia kronis.
4. Foto Rongent
Berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks, selanjutnya pada kista
dermoid kadang- kadang dapat dilihat adanya gigi pada kista.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan
bedah,misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.
2. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kista.
3. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista
ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen
dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan
oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi
abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan gurita
abdomen sebagai penyangga.
4. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan
pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan
seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam,
informasikan tentang perubahan yang akan terjadi seperti tanda – tanda
infeksi, perawatan insisi luka operasi.
Woc Kista Ovarium
Partd’entri Nyeri
hipolisis
Anastesi
Komplikasi peritonia Resiko Infeksi
Asam laktat
Paristaltik
peritonitis
Usus
keletihan
Resiko pendarahan Nyeri
Gg. Metabolisme Absorbsi
air di kolon
Intoleransi Aktivitas
Resiko Konstipasi
MCP TEORI
Key Assesment :
Terapi : Relaksasi
Diangnosa SLKI SIKI
Nyeri akut b.d agen Tujuan : Setelah Intervensi : manajemen nyeri
pencedera dilakukan tindakan Observasi :
fisiologis keperawatan selama 3 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(neoplasma) x 24 jam maka frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
d.d diharapkan Tingkat 2. Identifikasi skala nyeri
Mengeluh nyeri Nyeri Menurun 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
Tampak KH : memperingan nyeri
meringis 1. Keluhan nyeri 4. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
menurun Terapeutik :
2. Meringis menurun 1. Berikan terapi nonfarmkologis untuk
3. Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri ( mis, hypnosis,
4. Kesulitan tidur akupresur, terapi musik, terapi pijat,
menurun aromaterpi)
5. Frekuens nadi 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
membaik 3. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
6. Pola napas dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
membaik Edukasi :
7. Tekanan darah 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
membaik nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
5. Anjarkan teknik nonfarmokologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Ansietas b.d Tujuan : Setelah Intervensi : Teknik Relaksasi
ancaman terhadap dilakukan tindakan Observasi:
kematian keperawatan selama 3 1. Identifikasi penurunan tingkat energy,
x 24 jam maka ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
diharapkan Tingakt gejala yang lainnya
Ansietas menurun 2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
KH : efektif digunakan
1. Verbalisasi 3. Monitor respon terhadap relaksasi
kebingungan Terapeutik :
menurun 1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
2. Verbalisasi gangguang dengan pencahayaan dan suhu
khawatir akibat ruang nyaman, jika memungkinkan
kondisi yang 2. Berikan informasi tertulis tenatng
dihadapi menurun persiapan dan prosedur teknik relaksasi
3. Perilaku gelisah 3. Gunakan nada suara lembut dengan
menurun berirama lambat dan berirama
4. Perilaku tegang Edukasi :
menurun 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
5. Pucat menurun relaksasi yang tersedia (mis. Music,
6. Kosentrasi meditas, napas dalam, relaksasi otot
membaik progresif)
7. TTV membaik 2. Anjurkan mengambil posisi nyaman
3. Anjurkan rileks dan merasaksn sensasi
relaksasi
4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
5. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
( mis,. Napas dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing
Kolaborasi :
-