Anda di halaman 1dari 7

1

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 3.No.2 Desember 2017


Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Kucai (Allium schoenoprasum L.) Terhadap
Pertumbuhan Streptococcus mutans

Ervianingsih1, Abdul Razak2


1 Akademi Farmasi Bina Husada Kendari,
2 STIKES Kurnia Jaya Persada

ABSTRAK
Salah satu tanaman di Indonesia yang sering mm, 4% b/v 10,66 mm, dan 8% b/v 12,66 mm,
digunakan sebagai bahan pengobatan alami yaitu sedangkan pada control negatif tidak
Daun Kucai (Allium schoenoprasum L.). Daun dari memperlihatkan adanya zona hambatan dan pada
tanaman kucai telah diteliti dan diketahui memiliki control positif adalah 22 mm. Pada hasil analisa
kandungan yang diduga dapat bersifat sebagai statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang
antibakteri yakni allicin, saponin, tannin, flavonoid, berbeda nyata antara berbagai konsentrasi ekstrak
dan triterpenoid.penelitian ini bertujuan untuk daun Kucai dalam menghambat bakteri
mengetahui daya hambat ekstrak daun Kucai Streptococcus mutans. Ini berarti, semakin tinggi
terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus konsentrasi ekstrak daun Kucai maka semakin luas
mutans. penelitian ini merupakan penelitian diameter zona hambat.Ekstrak daun Kucai dapat
eksperimental laboratorium dengan menggunakan menghambat pertumbuhan bakteri
3 konsentrasi yaitu, 2%, 4%, dan 8%. Control positif S.mutans.Namun, masih belum efektif
Ciprofloxacin dan control negatif Na CMC. dibandingkan dengan kontrol positif
Pengujian antibakteri ini menggunakan metode (Ciprofloxacin).
difusi dengan kertas cakram.Daya hambat
diperoleh berdasarkan pengukuran zona hambat Kata kunci : Aktivitas antibakteri, Daun Kucai,
yang terbentuk di sekitar paper disk dengan Streptococcus mutans.
menggunakan mistar.Analisis statistik yang
dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dan Penulis korespondensi :
Uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ervianingsih
diameter zona hambat untuk Streptococcus mutans Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
pada konsentrasi ekstrak daun Kucai 2% b/v 9,33 ervianingsihrazak@gmail.com

PENDAHULUAN Karies disebabkan oleh beberapa


faktor yaitu host, substrat, mikroorganisme
Masalah utama dalam kesehatan
dan waktu. Salah satu bakteri yang
gigi adalah karies gigi. Karies merupakan
merupakan penyebab utama timbulnya
endapan makanan yang mengeras dan
karies yaitu Streptococcus mutans (Kidd
melekat kuat pada permukaan gigi. Karies
dkk, 1992). Streptococcus mutans
gigi dikarenakan proses peragian oleh
merupakan bakteri kariogenik yang
bakteri Streptococcus mutans (Nugaraha,
mampu melekat di permukaan gigi,
2008).

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79


74

meningkatkan kumpulan plak, Salah satu tanaman di Indonesia


menghasilkan glukan dan polisakarida, yang sering digunakan sebagai bahan
yang menyebabkan demineralisasi email pengobatan alami yaitu daun
gigi (Lamont RJ dkk, 2010). kucai.Tanaman kucai (Allium
Pemanfaatan tumbuhan sebagai schoenoprasum L.).daun dari tanaman kucai
bahan obat tradisional telah lama telah diteliti dan diketahui memiliki
digunakan oleh masyarakat indonesia, kandungan yang diduga dapat bersifat
sebagian masih berdasarkan oleh sebagai antibakteri yaitu, allicin, saponin,
pengalaman turun temurun dan sebagian tannin, flavonoid, dan triterpenoid
lagi telah dikembangkan melalui (Listiani dkk, 2005). Sifat antibakteri dari
penelitian ilmiah. Sejak dahulu sampai daun kucai telah di uji terhadap bakteri
sekarang masyarakat telah menggunakan Eschericia coli, yang bersifat gram negatif,
tanaman yang diolah secara resep dan terbukti dapat menghambat
tradisional nenek moyang dalam pertumbukan Eschericia coli secara in vitro
menyembuhkan penyakit. Banyak (Akroum dkk, 2009).
tanaman yang tersebar di Indonesia Dari pemaparan di atas, peneliti tertarik
membuat sebagian masyarakat belum untuk melakukan penelitian mengenai uji
menyadari bahwa di sekitar mereka ada daya hambat ekstrak daun kucai (Allium
banyak tanaman yang berkhasiat sebagai schoenoprasum L.) terhadap bakteri
obat (Hariana, 2008). Streptococcus mutans

METODOLOGI PENELITIAN B. Pembuatan Ekstrak Daun Kucai


A. Jenis penelitian Pembuatan ekstrak daun kucai
Jenis penelitian ini merupakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
penelitian eksperimental laboratorium metode maserasi, yaitu simplisia di
dengan melakukan serangkaian penelitian timbang sebanyak 500 gram, dimasukkan
untuk mengetahui dan menentukan daya dalam wadah maserasi dan direndam
hambat ekstrak daun kucai Allium dengan larutan etanol 96% sampai
schoenoprasum L. terhadap pertumbuhan terendam lalu diaduk hingga homogen,
Streptococcus mutans tutup segera kemudian disimpan dalam
ruangan yang terhindar dari cahaya

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79


75

matahari selama 5 hari sambil sesekali di D. Pengolahan Data


aduk. Setelah direndam selama 5 hari, Data yang diperoleh selanjutnya
disaring dengan menggunakan kertas dianalisis dengan menggunakan uji
saring sehingga diperoleh filtrate (ekstrak Analysis Of Varians (Anova) dan
cair). Ekstrak cair yang diperoleh di dilanjutkan dengan uji BNT.
tampung dalam wadah penampung,
kemudian di uapkan dalam Rotavapor. Di HASIL DAN PEMBAHASAN
dapatkan ekstrak sebanyak 56 gram. Ekstrak Daun Kucai (Allium
C. Pengujian ekstrak Daun Kucai schoenoprasum L.) berkemampuan untuk
Media NA dituang secara aseptik menghambat pertumbuhan Streptococcus
kedalam cawan petri steril sebanyak 20 ml. mutans karena ekstrak daun kucai
dibiarkan memadat, lalu di inokulasi mengandung senyawa-senyawa kimia
suspensi bakteri diatas permukaan media aktif dari daun kucai yakni allicin, saponin,
NA yang telah memadat dengan tannin, flavonoid, dan triterpenoid
menggunakan swab steril. Setelah itu, (Listiani dkk, 2005).
paper disc yang telah direndam dalam Senyawa-senyawa aktif dalam
ekstrak Daun Kucai dengan masing- daun kucai tersebut memiliki sifat
masing konsentrasi 2% b/v, 4% b/v dan antibakteri dengan mekanisme yang
8% b/v dimasukkan secara aseptis dengan berbeda-beda. Pada beberapa penelitian,
menggunakan pinset steril pada saponin dilaporkan dapat berfungsi
permukaan medium dengan jarak paper sebagai antibakteri dengan melysiskan
disk satu dengan yang lainnya 2-3 cm dari membran sel bakteri serta menghambat
pinggir cawan petri. Begitu juga untuk enzim DNA polymerase bakteri sehingga
control positif (ciproploxacin) dan control terjadi gangguan sintesa asam nukleat
negatif (Na CMC). Kemudian, diinokulasi bakteri (Lingga dkk, 2005).
pada suhu 37ºC selama 1x24 jam. Senyawa tannin juga dilaporkan
Pengamatan dilakukan setelah diinokulasi memiliki sifat antibakteri dengan berperan
selama 24 jam. Daya hambat ditentukan sebagai zat presipitant terhadap protein-
dengan mengukur besarnya daya hambat protein dan enzim bakteri serta berikatan
dengan jangka sorong. dengan polisakarida dinding sel bakteri.

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79


76

Senyawa tannin ini dapat menginaktivasi mengeblok acetyl-CoA forming


enzim-enzim yang berperan dalam system(Ankri dkk, 2000).
pertumbuhan dan kehidupan bakteri serta Daun kucai yang digunakan ada 3
dapat merusak dinding sel bakteri (Afsana konsentrasi yaitu, 2% b/v, 4% b/v, dan 8%
dkk, 2003). b/v karena pada konsentrasi tersebut
Flavonoid juga bersifat antibakteri diperkirakan dapat menghambat
dengan cara membentuk kompleks pertumbuhan bakteri uji. Pengujian
dengan protein ekstrasel bakteri sehingga antibakteri ini menggunakan metode
terjadi presipitasi protein ekstrasel serta difusi dengan kertas cakram.
bersifat lipofilik sehingga dapat merusak Pada masa inkubasi 1 x 24 jam
membran sel bakteri (Naim, 2004). terbentuk zona bening pada paper disk
Sedangkan senyawa triterpenoid berperan yang diberikan ekstrak daun kucai dengan
sebagai anti bakteri dengan memecah lipid konsentrasi 2%, 4%, dan 8% dan paper disk
membran sel bakteri yang menyebabkan yang menggunakan antibiotik
kerusakan pada membran sel serta dengan Ciprofloxacin 30 ppm sebagai kontrol
mempengaruhi ligand dan kofaktor positif.
intrasel bakteri yang dapat mengganggu Dari hasil penelitian yang telah
proses intraseluler (Klein dkk, 2004). dilakukan, diperoleh bahwa ekstrak Daun
Allicin mampu menghambat Kucai dapat menghambat pertumbuhan
sintesis DNA dan protein bakteri. Selian Streptococcus mutans. Hasil pengukuran
itu, allicin dapat menghambat enzim diameter zona hambat ekstrak Daun
dengan gugus thiol sehingga terjadi Kucai terhadap pertumbuhan
hambatan enzim RNA polymerase yang Streptococcus mutans, masa inkubasi 24
berakibat terhadap gangguan sintesis jam pada suhu 370C dapat dilihat pada
RNA. Allicin dapat mengganggu tabel berikut.
metabolisme intrasel bakteri dengan

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79


77

Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat ekstrak Daun Kucai (Allium
Schoenoprasum L.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans.
Diameter ZonaHambat
Kontrol Konsentrasi KontrolPositif
Replikasi Jumlah
Negatif (Ciproploxacin
2% 4% 8%
(Na cmc) 30 ppm)
I 0 8 10 12 22 52
II 0 8 10 11 22 51
III 0 12 12 15 22 61
Jumlah 0 28 32 38 66 164
Rata-rata 0 9,33 10,66 12,66 22 -

Hasil penelitian berdasarkan pengukuran zona hambat dilanjutkan dengan analisis


statistik menggunakan metode Anova dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2. Uji Anova


Jumlah F
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F Tabel
Variasi Bebas Kuadrat Tengah Hiutung (Ftɑ =
(DB) (JK) (JKT) (Fh) 0,05)
Perlakuan 4 7,010.31 1,752.58
Galat 10 6,245.37 624,53
Total 14 764.94 54.63 84,425 3,48

Hasil pengujian analysis Of Varians dapat dilihat pada tabel hasil pengukuran
menunjukkan bahwa ada perbedaan zona hambat ekstrak daun kucai.
bermakna daya hamat pada taraf α = 0,05 Karena tabel varians menunjukkan
dimana Fh lebih besar dari Ft (84, 425> bahwa nilai perlakuan konsentrasi ekstrak
3,48), sehingga semakin besar konsentrasi daun kucai (Allium schoenoprasum L),
ekstrak daun kucai (Allium schoenoprasum control positif (Ciprofloxacin) serta
L) yang diberikan maka semakin tinggi Control negatif (Na CMC) daya hambat
daya hambat yang terbentuk, hal tersebut terhadap Streptococcus mutans Fh lebih
besar dari Ft maka dilanjutkan dengan

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79


78

analisis uji Beda Nyata Terkecil (BNT) konsentrasi 2% b/v dengan zona hambat
untuk mengetahui perbedaan masing- 9,33 mm.
masing perlakuan.
Jadi, kelompok perlakuan control KESIMPULAN
negatif (Na CMC) berbeda signifikan Ekstrak daun kucai (Allium
terhadap kelompok konsentrasi 2%, 4% , schoenoprasum L.) memiliki zona daya
8% dan control positif (Ciprofloxacin). hambat terhadap pertumbuhan
Sesuai dengan hasil yang diperoleh, maka Streptococcus mutans. Ekstrak daun kucai
diameter hambatan rata-rata konsentrasi (Allium schoenoprasum L.) memberikan efek
ekstrak 8% b/v lebih besar dibandingkan paling besar pada konsentrasi 8% b/v
dengan konsentrasi 4% b/v dan 2% b/v, dengan diameter 12,66 mm.
demikian halnya dengan konsentasi
ekstrak 4% b/v lebih besar dari DAFTAR PUSTAKA

konsentrasi 2% b/v. Jadi, semakin besar Afsana, K et al. 2003. Ingestion of an Indigestible
Saccharide, Difructose Anhydride III,
konsentrasi yang diberikan semakin besar Partially Prevents the Tannic Acid-Induced
pula senyawa atau zat aktif yang terdapat Suppression of Iron Absorption in Rats.
Ahmad, Iqbal, et al. Modern Phytomedicine: turning
dalam ekstrak yang berefek sebagai medical plants into drugs. German:Wiley-
VCH. 2006.
antibakteri. Sedangkan pada kontrol Akroum, Souad et al. 2009. Antimicrobial,
Antioxidant, Cytotoxic Activities and
negatif dengan menggunakan Na CMC Phytochemical Screening of Some Algerian
Plants.European Journal of Scientific
tidak memperlihatkan adanya zona Research, ISSN 1450-216X Vol.31 No.2
hambat, hal ini terjadi karena tidak adanya (2009).
Ankri, Serge and David Mirelman. 1999.
zat aktif yang dapat menghambat dan Antimicrobial Properties of Allicin from
Garlic. Microbes and Infection, 2, 1999.
membunuh pertumbuhan dari bakteri Boel Trelia Daya Antibakteri Kombinasi Triklosan
Dan Zink Sitrat Dalam Beberapa
penyebab kariestersebut. Dengan Konsentrasi Terhadap Pertumbuhan
Streptococcus Mutans.Jurnal Dentika
demikian, konsentrasi 8% b/v dengan Dental. Medan: Universitas Sumatera
zona hambat 12,66 mm baik digunakan Utara. 2000
Cushnie, T.P. Tim and Andrew J. Lamb. 2005.
untuk mengobati karies gigi Streptococcus Antimicrobial Activity of Flavonoids.
International Journal of Antimicrobial
mutans yang menyerang gigi Agents vol.27, issue 2.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
dibandingkan dengan konsentrasi 4% b/v Kedokteran Universitas
Indonesia.Farmakologi dan Terapi Ed.
dengan zona hambat 10,66 mm dan 5.Jakarta : Balai Penerbit FK UI. 2007
Entjang, Indan. 2003. MIkrobiologi dan Parasitologi.
Bandung: Citra Aditya
Bakti.

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79


79

Hariana HA, 2008.Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Farmasi.Laporan.Universitas Sanata


seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya . Dharma.Yogyakarta.
Jannata, Rabbani Hafidata. Achmad Gunadi, Naim, Rochman. 2004. Senyawa Antimikroba dari
Tantin Ermawati (2014). Daya Antibakteri Tanaman.
Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Ozlem, Guclu-Ustunda and Giuseppe Mazza. 2007.
sylvestris Mill.) TerhadapPertumbuhan Saponin: Properties, Application, and
Streptococcus mutans.Fakultas Kedokteran Processing. Critical Reviews in Food
Gigi Universitas Jember. e-Jurnal Pustaka Science and Nutrition, vol.47 (3).
Kesehatan, Vol. 2. Pratiwi, Sylvia T. 2012. Mikrobiologi Farmasi.
Yogyakarta: Erlangga.
Kidd EAM, Joyston-Bechal S. 1992. Dasar-dasar Priyanto.2010. Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa
Karies Penyakit dan Penanggulanganya. Farmasi dan Keperawatan(edisi II).Jakarta :
Jakarta. Leskonfi.
Klein, Robyn. 2004. Phylogenetic and Roekistiningsih,Soemardini, Affa Kiysa Waafi.
Phytochemical Characteristics of Plant 2013. Efek Antibakteri Ekstrak Daun Kucai
Species with Adaptogenic (Allium schoenoprasum L.) Terhadap
Properties.Masters Thesis Paper, May 2004, Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In
Montana State University, Dept Plant Vitro.Jurnal penelitian. Universitas
Sciences & Plant Pathology. Brawijaya.
Lamont RJ, Jenkinson HF. 2010. Oral Microbiology at Richard A. Harvey, Pamela C. Champe. 2014.
a Glance.Oxford. Wiley-Blackwell. Farmakologi Ulasan Bergambar Ed. IV. Buku
Marsaban, 2007, Perbandingan Efek Antibakterial Kedokteran : Jakarta.
Ekstrak Buah Cacao PadaBerbagai Konsentrasi Radji, Maksum. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi
Terhadap Streptococcus mutans, Panduan Mahasiswa Farmasi danKedokteran.
Semarang:Fakultas Kedokteran Universitas Jakarta
Diponegoro. Suwandi, Trijani (2012). Pengembangan Potensi
Madigan, M., Martinko, J. & Parleer, J., 2000, Brock Antibakteri Kelopak BungaHibiscus Sabdariffa
Biology of Microorganisms, 9th Ed, New L. (Rosela) Terhadap Sterptococcus
Jersey: Prentice-Hall Inc SanguinisPenginduksi Gingivitis Menuju
Muhlisah F. 2008.Tanaman Obat Keluarga Obat Herbal Terstandar. Disertasi,Program
(toga)/Fauziah Muhlisah. Jakarta. Doktor Ilmu Kedokteran Gigi Universitas
Penebar Swadaya. Indonesia.
Nugraha, Ari Widya. 2008. Streptococcus mutan - Si
Plak Dimana-mana. Fakultas

Ervianingsih dan Abdul Razak/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017 : 73-79

Anda mungkin juga menyukai