Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN

Nomor dan Nama Pekerjaan 034 & Mengoperasikan Tanggal 12 Decembe


Dumptruck Produksi
Nomor dan Nama Jabatan Production Operator Disusun Oleh

Seksi/Departemen Production Diperiksa Oleh


Jabatan Superior Production Group Leader Disetujui Oleh

Alat Pelindung Diri Yang Harus Dipakai : Lokasi Kerja : Quar


1. Wajib digunakan: Helm, sepatu pelindung, kacamata, rompi reflektor, masker debu,
ear plugs, sarung tangan.
2. Disarankan untuk digunakan: --

Urutan Dasar Langkah Kerja Risiko yang terkait


12 December 2018 No JSA : JSA/SHE/034

Tanda tangan No Revisi 0

Tanda tangan Direview SHE


Tanda tangan Tanda tangan

Lokasi Kerja : Quarry Area

Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang


direkomendasikan
Uraikan pekerjaan tersebut menjadi Identifikasi Risiko yang berhubungan
beberapa langkah kerja dasar dengan tiap-tiap langkah kerja tersebut
terhadap kemungkinan
terjadinya kecelakaan

1 Periksa dan pakai Alat Pelindung Diri 1.1 Membentur, terbentur


(APD)
Gunakan kedua kolom tadi sebagai pembimbing, tentukan tindakan apa
yang perlu diambil untuk menghilangkan atau memperkecil Risiko yang
dapat menimbulkan kecelakaan, cidera atau penyakit akibat kerja

1.1.1 Operator harus menyesuaikan dengan Ikrar


1.1.2 Keselamatan terutama kegiatan pertama. APD dipakai untuk
1.1.3 mengurangi risiko cidera.
APD tersebut harus diperiksa dan dipastikan baik serta dipakai
dengan baik saat bekerja
Orang yang bekerja harus dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani, sudah ditraining khusus mengoperasikan
alat dan memiliki izin mengoperasikan alat dan
memakai kartu izin mengoperasikan alat yang berlaku.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
Urutan Dasar Langkah Kerja Risiko yang terkait

2 Lakukan Pemeriksaan dan 2.1 Terbentur


Perawatan Harian (P2H)

2.2 Terjatuh

2.3 Terkilir

2.4 Terjepit

2.5 Terkena suhu panas

2.6 Aki meledak

2.7 Menabrak
Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang
direkomendasikan

2.1.1 Hati-hati saat melihat dibagian bawah, pakai helm dan


kaca mata
2.1.2 Pastikan unit diparkir secara aman di lingkungan yang aman pula.

2.2.1 Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling


dan naik / turun, berdirilah di tempat yang
stabil, usahakan berpegangan.
2.2.2 Bersihkan lantai dari sisa grease, ceceran oli atau air
sebelum dinaiki.
2.3.1 Saat membuka / menutup cabin perhatikan jari,
tangan dan keseimbangan.
2.4.1 Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan
tangan, hati-hati di bagian sempit dan yang bisa
berputar, jangan sampai terjepit.
2.5.1 Hati-hati pada bagian mesin yang panas (turbo, saluran
buang, radiator)
2.5.2 Saat memeriksa radiator, Periksa ketinggian air pada
reservoirnya. Jika tidak dilengkapi reservoir, periksa
radiator jika mesin sudah dingin. gunakan majun
waktu membuka / menutup tutup radiator, putar
sedikit dan tahan, biarkan tekanan dalam radiator
hilang, baru buka tutupnya. Jangan membuka radiator
2.6.1 dengan kaki.
Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan
hati-hati, gunakan senter, jangan memakai api terbuka
2.7.1 (korek api, pemantik rokok dsb)
Saat melakukan test, perhatikan kondisi sekitar,
tranmisi harus netral, klakson 1x, tunggu 15 detik,
atur bukaan gas rendah, hidupkan mesin. Periksa
panel-panel indikator dan uji fungsi alat-alat kerja.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
Urutan Dasar Langkah Kerja Risiko yang terkait

3 Naik/turun 3.1 Terpeleset jatuh

4 Operasikan unit kosongan 4.1 Tangan terjepit

4.2 Terjatuh

4.3 Tabrakan

4.4 Unit terguling

4.5 Bersenggolan

4.6 Menabrak mundur


Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang
direkomendasikan

3.1.1 Bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga dari


lumpur, grease atau kotoran penyebab licin lainnya.
3.1.2 Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun,
berpegangan dan gunakan teknik kontak tiga titik.
4.1.1 Hanya operator yang memiliki izin yang boleh
mengoperasikan truk produksi
4.1.2 Agar tangan / kaki tidak terjepit waktu menutup pintu,
usahakan gunakan satu tangan untuk menarik handle
pintu dan tangan yang lain berpegangan pada kursi,
pastikan kedua kaki sudah berpijak di lantai kabin,
jangan membanting pintu kabin, tutuplah dengan
perlahan namun pasti.
4.2.1 Selama berada dalam kabin, sabuk pengaman harus
selalu dipakai, demikian juga helm jika perlu. Atur
posisi kursi agar nyaman.
4.3.1 Sebelum pekerjaan dimulai, pastikan operator
mengetahui lokasi dan pekerjaan yang harus
dilakukan. Diskusikan dengan pengawas.
4.4.1 Jika daerah operasi merupakan daerah baru buat
operator, maka jika perlu dilakukan pemeriksaan
terlebih dulu, diskusikan dengan pengawas.
4.5.1 Pada truk produksi dengan kemudi sebelah kiri dan berjalan
di jalur kiri, operator harus lebih hati-hati
terutama waktu berpapasan, kurangi kecepatan.
Kecepatan maksimum adalah 35 km/jam dalam
keadaan normal.
4.6.1 Tata cara penggunaan klakson harus diikuti: (1) Satu
kali panjang sebelum menghidupkan mesin (2) Dua
kali pendek sebelum bergerak maju (3) Tiga kali
pendek sebelum mundur, atau gunakan alarm mundur
(4) Perhatikan spion sebelum mundur, jika terlalu gelap
hentikan manuver.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
4.7 Unit rusak

4.8 Menabrak

5 Isi muatan 5.1 Tabrakan


4.7.1 Pilih tempat berjalan yang stabil, hindari roda-roda berputar
slip dengan mengatur transmisi dan
kecepatan.
4.7.2 Jangan mengemudi dengan mengubah kecepatan atau
arah yang mendadak
4.7.3 Ikuti petunjuk pengoperasian alat dengan benar.
4.7.4 Jika pandangan terhalang atau cuaca buruk, hentikan unit,
parkirlah di tempat yang aman, ikuti instruksi
pengawas.
4.8.1 Jika mengoperasikan unit malam hari, harus
perhatikan: (1) Semua lampu operasi harus dalam
keadaan baik dan dinyalakan. (2) Hati-hati karena
tinggi relatif obyek di atas tanah malam hari bisa
berbeda dibandingkan dengan siang hari.
5.1.1 Saat memasuki daerah pengisian muatan, perhatikan:
(1) Berikan klakson atau sinyal lampu pada alat
loading atau alat berat lain yang ada, pastikan
operatornya mengetahui keberadaan unit. (2)
Gunakan radio kontak untuk berkomunikasi dengan
operator alat loading. (3) Amati pula keberadaan orang
atau kendaraan ringan lainnya. (4) Operator harus bisa
mengamati seluruh kegiatan pemuatan dari depan. (5)
Jangan parkir untuk mengantri hingga tidak bisa
melihat alat loading. (6) Perhatikan titik pemuatan, jika
kurang rata atau membahayakan, minta lah alat
loading atau dozer untuk mempersiapkannya dahulu.
(7) Jika ada unit lain yang sedang diisi, antrilah pada
jarak dan lokasi yang aman. (8) Ikuti pola antrian dan
manuver pengisian.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
5.2 Menabrak mundur

5.3 Unit terperosok

5.4 Terjatuh

6 Operasikan unit membawa 6.1 Tabrakan


muatan 6.2 Unit terguling Bersenggolan
6.3

6.4 Menabrak
5.2.1 Jika truk di depan sudah selesai diisi, mulailah
5aneuver, mundurlah ke titik pemuatan, jika bucket
alat loading sudah siap menggantung dan operator
alat loading memberikan sinyal klakson. Mundurlah ke
titik pemuatan, sampai operator alat loading
memberikan sinyal klakson, atau dump body diisi
muatan oleh alat loading.
5.2.2 Sebelum bergerak mundur, amati keadaan di belakang dengan
melihat kaca spion, atau ikuti aba-aba
pemandu jika ada. Mundurlah dengan perlahan dan
hati-hati.
5.3.1 Usahakan truk dihentikan dalam keadaan serata mungkin
dan stabil.
5.4.1 Pada saat unit sedang diisi, operator truk dilarang keluar atau
memasuki kabin operator
6.1.1 Sama dengan no. 4.3.1
6.2.1 Sama dengan no. 4.4.1 Sama dengan no. 4.5.1
6.3.1
6.3.2 Unit dengan keadaan bermuatan akan mengakibatkan titik berat
unit naik ke atas, sehingga berkurang
kestabilannya. Karena itu pilih tempat berjalan yang
relatif rata (tidak miring kiri / kanan).
6.3.3 Kecepatan truk harus disesuaikan dengan kondisi
6.3.4 jalan.
Jangan membuntuti unit lain, jarak antrian minimum 4
6.3.5 x panjang unit dalam keadaan normal.
Jangan sekali-kali menuruni turunan dengan transmisi
6.3.6 netral.
Gunakan klakson atau isyarat lampu jika memasuki
tikungan, persimpangan atau alat berat lain. Kurangi
6.4.1 kecepatan.
Sama dengan no. 4.8.1
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
7 Tumpahkan muatan 7.1 Menabrak

7.2 Unit amblas terguling

7.3 Unit rusak


7.1.1 Pada saat memasuki area penumpahan, operator
harus terlebih dulu mengamati daerah penumpahan,
terutama kabel yang menggantung. Jika ada,
perhatikan buldozer yang ada, berikan isyarat klakson
atau lampu hingga operator dozer / alat loaading
mengetahui keberadaan unit.
7.1.2 Ikuti pola penumpahan di area atau instruksi yang
diberikan pengawas atau pemandu jika ada.
7.2.1 Tata cara penumpahan harus sesuai dengan jenis material
yang dibawa
7.2.2 Manuver mundur harus dilakukan perlahan dan hati- hati,
operator harus mengamati kaca spion. Jangan
mundur tepat ke bibir tebing, atau melewati bundwall,
bundwall hanya berfungsi sebagai acuan bagi
operator. Bukan ganjal untuk berhenti.
7.2.3 Jika material yang dibawa berupa lumpur, material
tersebut harus di spread, dan tidak ditumpahkan di
satu tempat.
7.3.1 Naikkan dump body untuk menumpahkan muatan
secukupnya.
7.3.2 Jika semua muatan sudah ditumpahkan, turunkan dump
body dalam keadaan unit berhenti. Hati-hati
terhadap kabel yang menggantung. Jika muatan
terhalang oleh tumpukan, majukan unit perlahan lurus
ke depan, jika muatan sudah ditumpahkan semua,
berhenti dan turunkan dump body. Jangan
menurunkan dump body saat unit berjalan karena
akan merusak mekanisme dump body.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
8 Parkir dan manuver parkir 8.1 Menabrak
7.3.3 Area penumpahan biasanya amat berdebu, maka
manuver truk harus dilakukan dengan perlahan dan
hati-hati. Komunikasi yang baik dengan dozer dan truk
lain bisa dilakukan dengan isyarat klakson atau lampu.
7.3.4 Jika penumpahan dilakukan di crusher, maka
perhatikan: (1) Perhatikan area penumpahan di
crusher, terutama dari kemungkinan adanya orang
atau kendaraan ringan lain. (2) Ikuti prosedur
penumpahan di crusher yang berlaku, patuhi aturan
lalu lintas unit, amati lampu penuntun di crusher. (3)
Pada waktu mundur, periksa kedua kaca spion dengan
seksama, crusher biasanya dilengkapi dengan
stopping block, atur posisi unit hingga tepat tegak
lurus stopping block. (4) Naikkan dump body cukup
untuk menumpahkan seluruh muatan, setelah seluruh
muatan ditumpahkan, turunkan dump body sebelum
meninggalkan crusher. Amati lingkungan sekitar
sebelum manuver. Jika perlu, beritahu operator
crusher atau pengawas kalau lokasi penumpahan kotor
dan perlu dibersihkan.
8.1.1

8.1.2 Carilah tempat yang datar dan aman .


Saat maneuver, perhatikan bagian belakang,
terutama daerah blind spot unit atau alat lain yang
8.1.3 parkir atau bangunan di kiri kanan unit.
Setelah berhenti sempurna dan lurus, aktifkan rem
parkir, biarkan mesin idle 5 menit dan matikan mesin,
8.1.4 cabut kunci kontak.
Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan
(darurat) maka tempatkan rambu darurat 50 meter di
depan dan belakang unit. Lampu kecil harus
dihidupkan.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY AN
8.2 Terkilir

9 Tangani keadaan darurat 9.1 Cidera fatal


8.2.2 Hati-hati saat membersihkan unit, undercarriage
hendaknya dibersihkan dengan tongkat kayu
pembersih yang dipegang dengan kuat dan benar.
Perhatikan posisi tubuh selama bekerja.
9.1.1 Jika unit terguling, konsentrasikan pada kemudi, jangan
panik, jangan mencoba melepas seat belt atau
melompat keluar dari kabin.
9.1.2 Jika mesin mati saat di tanjakan, aktifkan parking dan
emergency brake
9.1.3 jika unit tetap bergerak, arahkan ke bundwall,
tabrakkan ban dengan kemiringan kecil (30 deg)
terhadap bundwall.
9.1.4 Jika unit amblas pada HD, maju sedikit, ayunkan mundur,
maksimum tiga kali, jika tidak berhasil minta
bantuan alat penarik lain.
9.1.5 Jika unit articulated amblas, coba kombinasi poros
9.1.6 unit.
Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman,
jika mungkin, aktifkan rem parkir dan rem darurat.
Identifkasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu
besar, gunakan APAR untuk memadamkan api dari
luar. Aktifkan segera sistem pemadam otomatis jika
tersedia. Ikuti tata cara penanganan keadaan darurat.

Anda mungkin juga menyukai