Anda di halaman 1dari 8

Menurut Hanafiah (2005) bahwa air merupakan komponen penting dalam tanah yang dapat

menguntungkan dan sering pula merugikan. Beberapa peranan yang menguntungkan dari air
dalam tanah adalah:
(1) sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman.
(2) sebagai agen pemicu pelapukan bahan induk, perkembangan tanah, dan differensi horison.
(3) sebagai pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam penyediaan hara, yaitu dari hara tidak tersedia
menjadi hara yang tersedia bagi akar tanaman.
(4) sebagai penopang aktivitas mikrobia dalam merombak unsur hara yang semula tidak tersedia
menjadi tersedia bagi akar tanaman.
(5) sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
(6) sebagai stabilisator temperatur tanah.
(7) mempermudah dalam pengolahan tanah.

Selain beberapa peranan yang menguntungkan diatas, air tanah juga menyebabkan beberapa hal
yang merugikan, yaitu:
(1) mempercepat proses pemiskinan hara dalam tanah akibat proses pencucian (perlin-
dian/leaching) yang terjadi secara intensif.
(2) mempercepat proses perubahan horizon dalam tanah akibat terjadinya eluviasi dari lapisan
tanah atas ke lapisan tanah bawah.
(3) kondisi jenuh air menjadikan ruang pori secara keseluruhan terisi air sehingga menghambat
aliran udara ke dalam tanah, sehingga mengganggu respirasi dan serapan hara oleh akar tanaman,
serta menyebabkan perubahan reaksi tanah dari reaksi aerob menjadi reaksi anaerob.

Hubungan tekstur tanah dan kadar air


Tekstur tanah yang berbeda mempunyai kemampuan menahan air yang berbeda pula. Tanah
bertekstur halus, contohnya: tanah bertekstur liat, memiliki ruang pori halus yang lebih banyak,
sehingga berkemampuan menahan air lebih banyak. Sedangkan tanah bertekstur kasar,
contohnya: tanah bertekstur pasir, memiliki ruang pori halus lebih sedikit, sehingga kemampuan
manahan air lebih sedikit pula.

Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh
massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air
dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.
Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:
(1) Air hidroskopik, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan
tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air hidroskopik
merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.
(2) Air kapiler, adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik antara sesama
butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat
bergerak secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler.
Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.

Dalam menentukan jumlah air tersedia bagi tanaman beberapa istilah dibawah ini perlu
dipahami, yaitu:
(1) Kapasitas Lapang: adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air
terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan
oleh tanah tersebut terus menerus diserap oleh akar-akar tanaman atau menguap sehingga tanah
makin lama semakin kering. Pada suatu saat akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air
tersebut sehingga tanaman menjadi layu (titik layu permanen).
(2) Titik Layu Permanen: adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak
mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu
baik pada siang ataupun malam hari.
(3) Air Tersedia: adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman, yaitu selisih antara kadar air
pada kapasitas lapang dikurangi dengan kadar air pada titik layu permanen.

Kandungan air pada kapasitas lapang ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan 1/3 bar,
sedangkan kandungan air pada titik layu permanen adalah pada tegangan 15 bar. Air yang
tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan antara 1/3 bar sampai dengan 15
bar.

Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture
tension) dalam tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya tenaga yang
diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah. Tegangan diukur dalam bar atau atmosfir
atau cm air atau logaritma dari cm air yang disebut pF. Satuan bar dan atmosfir sering dianggap
sama karena 1 atm = 1,0127 bar.

Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah
bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh
karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada
tanah-tanah bertekstur lempung atau liat.
Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Beberapa fungsi air bagi pertumbuhan tanaman adalah:


(1) sebagai unsur hara tanaman:
Tanaman memerlukan air dari tanah bersamaan dengan kebutuhan CO2 dari udara untuk
membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis.
(2) sebagai pelarut unsur hara:
Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman dari larutan tersebut.
(3) sebagai bagian dari sel-sel tanaman:
Air merupakan bagian dari protoplasma sel tanaman.

Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: (1) banyaknya curah hujan atau air irigasi, (2)
kemampuan tanah menahan air, (3) besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui
tanah dan melalui vegetasi), (4) tingginya muka air tanah, (5) kadar bahan organik tanah, (6)
senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan (7) kedalaman solum tanah atau lapisan
tanah.

Apa yang dimaksud dengan pengertian kapasitas lapang? Definisi kapasitas lapang adalah suatu
keadaan tanah yang merupakan tanah paling lembab dan mampu untuk menahan kadar air terbanyak
terhadap adanya gaya tarik bumi atau gaya grafitasi.
Kapasitas lapang sangat berhubungan dengan lingkungan dan kondisi tanah yang mampu untuk
menahan air didalamnya. Misalnya di suatu daerah memiliki kondisi tanah yang bagus dengan kapasitas
lapang terbaik maka di dalam tanah tersebut mungkin saja terdapat akar-akaran dari pohon sehingga
membantu penyerapan air tanah dan menyimpannya lebih lama di dalam tanah.

Akan tetapi dengan berkurangnya jumlah pepohonan menjadikan ekosistem di dalam tanah menjadi
semakin buruk dan air tanahpun akan cepat sekali menguap, sehingga tak heran kalau suatu saat nanti
akan menimbulkan bencana banjir.

Itulah sedikit pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan kapasitas lapang atau arti kapasitas
lapang serta pengaruhnya terhadap kadar air di dalam tanah.

1. Kapasita Lapang (field capacity)

Kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya
drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat. Keadaan ini terjadi 2 – 3
hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, textur dan struktur
tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan temperatur yang cukup
tinggi. Kelembaban pada saat ini berada di antara 5 – 40%. Selama air di dalam tanah masih
lebih tinggi daripada kapasitas lapang maka tanah akan tetap lembab, ini disebabkan air kapiler
selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses evaporasi. Bila kelembaban tanah turun
sampai di bawah kapasitas lapang maka air menjadi tidak mobile. Akar-akar akan membentuk
cabang-cabang lebih banyak, pemanjangan lebih cepat untuk mendapatkan suatu air bagi
konsumsinya.

Oleh karena itu akar-akar tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang kandungan air di bawah
kapasitas lapang akan selalu becabang-cabang dengan hebat sekali. Kapasitas lapang sangat
penting pula artinya karena dapat menunjukkan kandungan maksimum dari tanah dan dapat
menentukan jumlah air pengairan yang diperlukan untuk membasahi tanah sampai lapisan di
bawahnya. Tergantung dari textur lapisan tanahnya maka untuk menaikkan kelembaban 1 feet
tanah kering sampai kapasitas lapang diperlukan air pengairan sebesar 0,5 – 3 inches.

2.Titik  Layu Sementara

adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman untuk saat tertentu tidak menyerap
air,sehingga tanaman mengalami kelayuan sementara.

 
Pada tumbuhan yang mengalami layu sementara, ditandai dengan layu pada siang dan malam
hari tampak segar kembali.

3. Titik Layu Permanen /Tepi(Permanent Wilting Point)

adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari
tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu baik pada siang ataupun malam
hari. meskipun ke dalam tanah ditambah lengasnya/ tidak bisa segar kembali meskipun tanaman
ditempatkan ke dalah ruangan yang jenuh uap air.Hal ini terjadi karena peristiwa
plasmolisis.Plasmolisis yang terjadi pada sel tanaman sudah lanjut dan sel terlanjur mati,
meskipun tanaman disiram deplasmolisis tidak akan terjadi, tanaman mati

Karakter Titik Layu Permanen :

1. Air yang ada berupa air higroskopis
2. Batas bawah air tersedia
3. Ditentukan dengan mengukur kandungan lengas pada saat tanaman indikator
layu, dan tidak dapat segar kembali setelah dibiarkan semalam di udara basah

1. Cara lain: dengan mengukur kandungan lengas dari tanah jenuh setelah diberi
tekanan 1.5 Mpa di alat piring tekan
2. Titik layu tetap bukan merupakan tetapan tanah, lebih merupakan tetapan
tanaman

1. Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor sel-sel tanaman. Tekanan
turgor dipengaruhi oleh komponen osmotik daun, cuaca yang mempengaruhi
transpirasi dan komponen yang mempengaruhi ketersediaan air tanah

1. Tidak ada batas bawah ketersediaan air yang tegas untuk berbagai tanaman

4. Air Higroskopis
Air Higroskopis adalah air yang terikat oleh tanah saat berada dalam kesetimbangan dengan
atmosfer pada kelembaban yang relatif tertentu pada suhu tertentu, jika dia berikatan terlalu kuat
maka akan semakin susah untuk dilepas. air higroskopi memilikiii kaitan dengan air kapiler. Air
kapiler , Bila air permukaan tanah mengalir ke bawah akan terlihat pori-pori yang mengandung
air. Air didalamnya disebut air kapiler.

Air ini tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi dan tidak turut masuk ke dalam larutan tanah yang
lebih dalam. Air ini yang pertama-tama dikonsumsi oleh tanaman karena tidak mobile dan
terdapat di daerah perakaran.

Oleh sebab penguapan air ke udara maka air kapiler akan selalu berkurang jumlahnya di dalam
tanah. Bila pengurangan air karena peristiwa penguapan ini berjalan terus menerus maka
kekuatan tarik menarik antara partikel tanah dan air akan menjadi naik. Sehingga akan
terdapat/tinggal air yang tidak dalam keadaan cair sehingga air yang demikian ini baik ditinjau
dari segi khemis maupun biologis tidak begitu berguna bagi tanaman dan disebut air higroskopis
dan punya manfaat yang sedikit.

5.Air Gravitasi

Air dalam tanah yang bergeraknya ke bawah dipengaruhi gravitasi bumi. Sehabis hujan tanah
akan dijenuhi air karena gaya gravitasi, air akan turun ke bawah pada lapisan-lapisan
dibawahnya.Bila air dalam jumlah yang cukup maka lapisan yang basah ini kejenuhan permanen
yang disebut permukaan air tanah.

Kecepatan gerakan air dalam tanah

Pada umumnya hal di atas sangat ditentukan oleh tekstur tanah, yaitu makin halus tekstur makin
lambat gerakan air. Umumnya pada tanaman muda (annual crop) tidak menghendaki tanah yang
bertekstur halus dan sebaliknya termasuk tanaman keras lebih resisten terhadap tanah bertekstur
halus. Sehingga dengan demikian kebanyakan tanaman-tanaman muda mempunyai areal tanah
pada daerah-daerah bertekstur kasar. Dengan sendirinya pada tanaman padi justru menghendaki
sistem lempung ini karena tanaman padi termasuk tanaman yang memerlukan air berlebihan.
Kedua macam tekstur ini mempunyai kebaikan dan kelemahan pada masing-masing tanaman.
Kalau kita tinjau masalah ini pada tanah pasir maka air akan bergerak lebih cepat dibanding pada
tanah-tanah bertekstur halus. Kecepatan gerakan air pada tanah pasir ini begitu cepat sehingga
sampai keluar dari daerah perakaran, dan tidak berguna. Ini ada hubungannya dengan mengapa
tanaman muda menghendaki tanah pasir karena sistem perakarannya lebih dangkal daripada
sistem perakaran tanaman keras sehingga dengan demikian walaupun air bergerak cepat tetapi
kedalaman tertentu masih mempunyai kelembaban tertentu sehingga daerah ini masih
mengandung air yang cukup untuk mensuplai air. Bila musim kemarau datang dan tanaman
sangat tergantung pada air kapiler dari bagian tanah kecepatan naiknya kembali air tanah akan
lebih cepat pada tanah-tanah bertekstur kasar.

6.Hubungan Air dengan Metabolisme Tumbuhan

Yaitu berkaitan dengan proses Fotosintesis pada tumbuhan.Fotosintesis atau asimilasi carbon
adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik
karbohidrat dengan menggunakan energi matahari (photos).

Reaksi kimianya :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang berklorofil. Fungsi klorofil bagi tumbuhan
dalam proses fotosintesis ini adalah mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

Pada peristiwa ini diperlukan CO2 yang diambil dari udara, dan H2O yang diisap dari dalam
tanah. Kedua zat tersebut di dalam klorofil diubah menjadi karbohidrat, dan dihasilkan pula
senyawa sampingan berupa oksigen. Pembentukan karbohirat dari air dan CO2 dalam klorofil
adalah melalui tahapan (fase) yang komplek.

Ada dua tahap yang terjadi pada fotosintesis.

1.Reaksi Terang

2.Reaksi Gelap

Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini


memerlukan molekul air dan cahaya Matahari.Disinilah peran utama air pada metabolimse
tumbuhan.
 

7.Pengaruh Kekurangan dan Kelebihan Air

 Dampak Kelebihan Air pada Tanaman

Kelebihan air pada tanaman biasanya terlihat /terjadi ketika awal musim hujan (akhir musim
kemarau) dan padsa saat pertengfahan musim hujan. Yang sangat berdampak bagi pertumbuhan
tanaman dapat di lihat sebagai berikut:”

Awal musim hujan (akhir musim kemarau)Ø

Ciri, sinar matahari cukup banyak, suhu udara panas, kelembaban udara absolute (Ah) tinggi,
kelembaban udara relatip (Rh) tinggi, hujan masih jarang terjadi, dan sumber air tanah maupun
air permukaan sedikit. Dampak bagi tanaman yaitu proses transpirasi (proses pendinginan)
terganggu karena tingginya nilai Rh. Keadaan ini diperparah dengan sulitnya proses pendinginan
secara konduksi lewat daun, karena bahang panas pada fase musim ini juga tinggi. Akibatnya
tanaman akan kepanasan, daun dan batang tanaman nampak layu meski masih nampak hijau.
Kalau kondisi parah ranting dan daun akan menguning dan rontok.

Kesalahan yang sering dilakukan pada fase ini, melihat tanaman nampak layu timbul anggapan
tanaman kurang air. Padahal kelayuan muncul bukan karena kekurangan air (seperti pada musim
panas), namun akibat terganggunya proses penyerapan air karena transpirasi terhambat. Dampak
selanjutnya gampang diduga, zona akar akan kelebihan air dan mengundang penyakit.

Pertengahan musim hujanØ


Ciri, sinar matahari terhalangi mendung, suhu udara turun, kelembaban udara absolute (Ah)
turun / rendah, kelembaban udara relatip (Rh) tinggi, frekwensi hujan tinggi, dan sumber air
tanah maupun air permukaan melimpah.
Dampak bagi tanaman antara lain Kelembaban (Rh) tinggi pada suhu yang rendah merupakan
kondisi ideal pertumbuhan spora jamur. Tanaman yang tidak sehat atau bagian tanaman yang tua
menjadi rentan serangan jamur. Genangan-genangan air pada bagian batang, bonggol, dan daun
(bagian-bagian yang kaya karbohidrat) cepat atau lambat akan diserbu jamur.

Dampak Kekurangan Air

Pertumbuhan tanaman sangat dibatasi oleh jumlah air yang tersedia dalam tanah, karena air
mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan tanaman. Kekurangan air akan
mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya
pertumbuhan. Devisiensi air yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai perubahan
irreversible (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.Kebutuhan air tanaman ,
dinyatakan sebagai jumlah satuan air yang dihisap per satuan berat kering yang dibentuk, atau
banyaknya air yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan berat kering tanaman. Selama
pertumbuhan tanaman terus-menerus mengisap air dari tanah dan mengeluarkannya pada saat
transpirasi. Kehilangan air pada tanaman dapat terjadi melalui transpirasi dan akibat sampingan,
fiksasi karbon dioksida. Dalam tanah, air berada diantara rongga-rongga tanah dan terikat oleh
butir tanah, dengan kekuatan yang ditentukan oleh banyaknya air yang dikandung oleh tanah
tersebut, atau dengan kata lain besarnya gaya untuk memisahkan air dari partikel tanah (pF).
Tanah yang terlalu banyak mengandung air menyebabkan berkurangnya air dalam tanah

(Jumin, 1989).

Sumber:

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110109192910AAsYzd1

http://restunurida.blogspot.com/2011/08/air-higroskopis-dan-ikatan-hati.html

http://asmacs.wordpress.com/2008/03/26/titik-layu/

http://kampung-jawa.blogspot.com/2012/03/pengertian-kapasitas-lapang-kapasitas.html

http://fp.uns.ac.id/~hamasains/ekotan%206.htm

http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/04/fisika-tanah-bagian-6-air-tanah-dan.html

http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html

Anda mungkin juga menyukai