Anda di halaman 1dari 9

KONSEP INDUKTIF, DEDUKTIF, DAN REFLEKTIF

DARI METODE ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian

DISUSUN OLEH :

1. WINI PRIMADIANTI (312020036)


2. RINA ROSRIANI (3120200)
3. NINING WIDANINGSIH (3120200)
4. SUPARNA ANDINATA (3120200)

UNIVERSITAS AISYAH BANDUNG


ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN
SEMESTER II
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Induktif, Deduktif, Reflektif dari metode ilmiah” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Metodelogi
Penelitian, selain itu untuk mengetahui dan memahami materi induktif, deduktif,
dan reflektif dari metode ilmiah.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa
kritik dan saran yang bersifat membangun.

Bandung, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................3
2.1 Pengertian Deduktif.........................................................................................3
2.2 Pengertian Induktif .........................................................................................3
2.3 Pengertian Reflektif.........................................................................................3
BAB III PENUTUP ............................................................................................30
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................30
4.2 Saran ...............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kajian ilmiah merupakan suatu keharusan bagi para perawat Indonesia
saat ini. Realitasnya suatu ilmu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian
diantaranya proses, dan paradigma etis. Proses merupakan suatu kegiatan
untuk memahami tuntutan metode ilmuan (rasionalitas dan objektif).
Penggolongan ilmu sangatlah banyak, secara umum ilmu hampir selalu
dikelompokan menjadi 2 kategori yaitu ilmu nomotetik/deduktif dan ilmu
idiografik /induktif (Nursalam, 2013)
Secara filsafat dan saat analisis suatu penelitian, digunakan dua cara
pendekatan untuk menarik kesimpulan saat penarikan kesimpulan yaitu
pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan deduktif berarti pendekatan
dari teori menghasilkan pengamatan-pengamatan ilmiah yang lebih bersifat
kusus sedangkan pendekatan induktif yaitu kebalikannya. Pendekatan
induktif berarti pendekatan dari persepsi dan hasil pengamatan kita saat
penelitian kita menghasilkan suatu teori, suatu ilmu dasar yang bersifat
umum. Pada saat penelitian, dua pendekatan inilah yang berperan untuk
menarik kesimpulan.
Pengetahuan tentang filsafat ilmu biasanya diberikan kepada mahasiswa
sebagai pondasi dalam memahami filosofi bidang ilmunya pada saat para
mahasiswa melakukan kegiatan penelitian ilmiah atau seminar ilmiah.
Manfaat setelah memperoleh pengetahuan filsafat ilmu adalah semakin
meningkatkan kesadaran kita dalam meletakkan hakekat kebenaran tentang
suatu hal pada tempat yang tepat. Kita semakin menyadari bahwa kebenaran
dalam ilmu pengetahuan yang kita peroleh ternyata bersifat relative. Dalam
konteks inilah latar belakang tulisan ini dihadapkan pada persoalan
bagaimana perkembangan ilmu saat ini.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan penulisan secara umum adalah agar mahasiswa dapat
memahami konsep induktif, deduktif, reflektif dari metode ilmiah.

1
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat memahami mengenai definisi induktif, deduktif,
reflektif.
2. Mahasiswa dapat memahami penelitian mengenai induktif,
deduktif, reflektif dari metode ilmiah

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Deduktif/ Ilmu Nomotetik


Deduktif merupakan suatu ilmu yang didasarkan pada kajian-kajian
makro (kasus-kasus) yang luas dan banyak terjadi, kemudian dijabarkan
pada hal-hal yang khusus. Pendekatan penelitian dapat di golongkan pada
metode kuantitatif. Misalnya semua klien yang masuk rumah sakit akan
mengalami stress hospitalisasi. Klien anak, klien remaja, dan klien dewasa
yang masuk rumah sakit akan mengalami stress. (Nursalam, 2016)
2.2 Pengertian Induktif/ Ilmu Idiografik
Induktif merupakan suatu kajian ilmu yang didasarkan pada hal hal
yang mikro, unik, khusus, dan bersifat individual, kemudian ditarik suatu
kesimpulan secara umum. Pendekatan penelitian di golongkan pada metode
kualitatif. Contoh, penyanyi A berambut kriting, penyanyi B rambutnya
kriting, penyanyi C dan penyanyi lainnya juga berambut kriting, semuanya
pandai bernyanyi. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang memiliki
rambut kriting pandai bernyanyi. (Nursalam, 2016)
2.3 Pengertian Reflektif
Setiap individu mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda-beda.
Salah satu kemampuan yang dimiliki adalah kemampuan berpikir reflektif.
Berpikir reflektif adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berpikir
reflektif merupakan suatu kegiatan berpikir yang dapat membuat peserta
didik berusaha untuk menyelesaikan permasalahan baru yang berkaitan
dengan pengetahuan lamanya.
Sunaryo mengemukakan bahwa ada tujuh model tahap keputusan
reflektif yang diusulkan oleh King dan Kitcherner. Tujuh tahapan reflektif
tersebut adalah memahami dan mempromosikan pertumbuhan intelektual
dan berpikir kritis padaremaja dan orang dewasa. Model ini ditunjukkan
bagi mereka yang terlibat dalam berpikir kritis di tingkat perguruan tinggi,
terutama dalam mengembangkan dan penilaian kebijakan, meskipun penulis
juga memberikan sumbangan berpikir untuk digunakan di sekolah dalam
belajar orang dewasa. Model ini dilandasi oleh teori John Dewey, konsep

3
berpikir reflektif dan isu-isu epistomologis dihasilkan dari upaya
menyelesaikan masalah terstrukur. John Dewey juga menyatakan bahwa
berpikir reflektif adalah kemampuan sesorang mereview dan
mengorganisasikan proses solusi pada saat pemecahan masalah.
Menurut John Dewey terdapat dua komponen berpikir reflektif, yaitu:
1. Kebingungan atau ketidakpastian.
2. Tindakan atau investigasi secara langsung terhadap kejelasan fakta yang
disajikan untuk mendukung atau menghilangkan anggapan yang
disarankan.
John Dewey juga mengungkapkan tiga sumber asli yang wajib dalam proes
berpikir reflektif, yaitu:
1. Curiosity (keingintahuan), yaitu keingintahuan peserta didik terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi dan keinginan mencari jawaban sendiri
terhadap sesuatu
2. Suggestion (saran), yaitu ide yang dirancang oleh peserta didik
berdasarkan pengalamannya
3. Orderliner (keteraturan), yaiyu ide-ide yang dirancang peserta didik
harus diatur menjadi lebih selaras kearah kesimpulan.
Berpikir reflektif merupakan kesadaran tentang apa yang diketahui
dan tentang apa yang dibutuhkan, hal ini sangat penting untuk
menjembatani kesenjangan situasi dalam belajar. Berpikir reflektif adalah
proses berpikir yang dilakukan oleh peserta didik dengan menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki dan yang sedang dipelajari dalam
menganalisa masalah, dan mengevaluasi.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Deduktif merupakan suatu ilmu yang didasarkan pada kajian-kajian makro
(kasus-kasus) yang luas dan banyak terjadi, kemudian dijabarkan pada hal-hal
yang khusus. Induktif merupakan suatu kajian ilmu yang didasarkan pada hal
hal yang mikro, unik, khusus, dan bersifat individual, kemudian ditarik suatu
kesimpulan secara umum sementara berpikir reflektif merupakan suatu
kegiatan berpikir yang dapat membuat peserta didik berusaha untuk
menyelesaikan permasalahan baru yang berkaitan dengan pengetahuan
lamanya.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi
mahasiswa-mahasiswi keperawatan dapat memahami konsep deduktif,
induktif, dan berfikir reflektif.

5
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


Jakarta: Salemba Medika
Sugiono. (2017). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai