Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Norma, Peran, dan Nilai Pengembangan Organisasi

KELAS :L

NAMA KELOMPOK 2 :

 Gusti Ayu Putri Chintya Dewi ( 05 )


 I Dewa Gede Punarbawa ( 06 )
 I Gede Urwa Oka Semarabawa ( 07 )
 I Gusti Ayu Artini Dewi ( 08 )

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “ Norma, Peran, dan Nilai Pengembangan Organisasi ”.

Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat memberikan


pengetahuan dan menambah informasi tentang pengembangan organisasi. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan untuk memperbaiki kekurangan - kekurangan agar
dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat dimengerti bagi semua orang
yang membacanya dan dapat berguna bagi kelompok kami. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Ida Sang Hyang Widhi
Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meringankan dan memudahkan
segala usaha kita. Astungkara.

    
                                                                                                                                    

Denpasar, 05 Oktober 2020

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 Latar Belakang……………........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4

2.1 Norma Pengembangan Organisasi……......................................................4

2.2 Peran Pengembangan Organisasi……........................................................6

2.3 Nilai Pengembangan Organisasi…….........................................................7

BAB III PENUTUP............................................................................................10

3.1 Kesimpulan….……....................................................................................10

3.2 Saran….……..............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa ini terdapat semacam kasus di kalangan ilmuwan
khususnya mereka yang mendalami teori dan praktek organisasi bahwa
tantangan sentral yang dihadapi oleh umat manusia ini diperkirakan akan
terus berlanjut ke masa depan, ialah membuat jenis organisasi menjadi
organisasi yang lebih baik. Pada dasarnya yang dimaksud dengan organisasi
yang lebih baik adalah organisasi yang semakin tinggi tingkat refektifitanya
dalam upaya organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan dan sasarannya,
bagaimanapun bentuknya, apapun strateginya dalam bidang apapun ia
bergerak, dan tidak peduli besarannya.
Pandangan demikian merujuk karena semakin disadarinya bahwa
manusia modern adalah manusia organisasi. Selama hidupnya manusia
memuaskan berbagai kebutuhan dan memelihara berbagai kepentingan
melalui jalur organisasi, karena manusia merupakan mahluk dinamis, baik
secara internal dalam organisasi maupun secara eksternal dalam arti
interaksinya dengan lingkungan, manusia selalu berada dalam kondisi yang
cair, yang berarti dituntut terus bertambah bahkan ada kalanya berada pada
situasi ketidaksinambungan atau ekuilibrium. Oleh karena itu pengenalan
berbagai faktor yang menjadi penyebab timbulnya tuntutan mewujudkan
perubahan terencana merupakan aspek yang sangat penting dari kehidupan
organisasi manusia. Salah satu pandangan yang kuat bagi perkembangan
organisasi adalah pandangan yang menyatakan ilmu agar berhasil pada
dekade, seharusnya siap memasuki abad sekarang, perusahaan harus mampu
mewujudkan perubahan atau perkembangan, perubahan yang beradil yaitu :
1. Kemampuan bergerak lebih cepat dalam arti lebih inovatif dan tanggap
terhadap tuntutan lingkungannya.
2. Sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk
yang dihasilkan berupa barang dan jasa.

1
3. Peningkatan keterlibatan para anggota organisasi dalam proses
pengambilan keputusan terutama yang menyangkut karier pekerjaan
dan penghasilannya.
4. Orientasi pada pelanggaran yang kemampuan pembeli, preferensi dan
kecenderungannya berprilaku selalu berubah.
5. Organisasi yang strukturnya menjurus kepada bentuk yang semakin
datar dan bukan pyramidal antara lain berkat penerapan teknologi dan
perubahan kultur organisasi.
Berbagai tindakan dan strategi yang dilakukan oleh pemimpin
organisasi adalah sebagai usaha untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan yang selalu berhubungan dengan norma, nilai dan peran
dari setiap masing-masing individu. Usaha yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melibatkan potensi dan daya
kemampuan manusia dalam hubungan itu, perubahan prilaku peranan
merupakan salah satu yang mesti memperoleh perhatian dalam upaya
mengubah cara-cara tradisional menjai global, seperti perubahan mindset
setiap pelaku dalam administrasi publik terutama dalam hal kepemimpinan.
Fokus pengembangan organisasi adalah meningkatkan proses pembaruan
organisasional sedemikian rupa sehingga manajernya dengan cepat mampu
melakukan perubahan dalam kultur organisasi yang dipimpinnya guna siap
menghadapi permasalahan baru yang pasti timbul. Untuk kepentingan
tersebut, tiga faktor utama yang harus diperhatikan ialah :
a. Visi masa depan.
b. Rancang bangun suatu model perubahan nilai.
c. Penghargaan terhadap pengembangan perilaku peran yang
memperlancar terjadinya perubahan.
Paradigma pengembangan organisasi berangkat dari konsep
pertumbuhan manusia dan organisasi, proses kerja sama dan partisipasi serta
semangat mencari, menemukan dan menerapkan hal-hal baru. Dengan
demikian konsultan pengembanag organisasi tidak mendasarkan
kegiatannya pada konsep-konsep seperti kekuasaan, kewenangan,
pengawasan, dan konflik atau pemaksaan. Karena titik-titik tolak

2
pandangannya adalah kerja sama dan partisi pasi, logis apabila konsultan
pengembangan organisasi menonjolkan nilai-nilai tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan, dalam makalah ini
akan diangkat rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas yaitu meliputi :

1. Apa saja norma pengembangan organisasi ?


2. Bagaimana peranan pengembangan organisasi ?
3. Apa saja nilai-nilai yang terdapat dalam pengembangan organisasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memahami norma-norma pengembangan organisasi.
2. Untuk mengetahui apa saja peranan pengembangan organisasi.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai dari pengembangan organisasi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Norma Pengembangan Organisasi


Norma merupakan standar atau aturan main yang diikuti oleh banyak
orang. Perilaku yang dipertunjukan oleh masing-masing orang
mencerminkan sampai seberapa jauh orang-orang tersebut konsekuen
mengikuti atau melanggar standar tersebut. Ketika orang menyatakan bahwa
suatu kelompok tertentu itu sangat menentang setiap pembaharuan yang
diadakan, maka yang dimaksudkan itu antara lain adalah suatu serangkaian
norma yang kuat masih berlaku bagai kelompok tersebut, dengan kata lain
sebagian besar anggota kelompok tersebut masih patuh mengikuti norma-
norma yang dipertahankan. Macam-macam norma ada dua yaitu :
1. Norma eksplisit
Merupakan suatu standar atau peraturan resmi yang dipatuhi
oleh orang-orang dalam organisasinya. Peraturan itu sengaja dibuat
untuk mengikat dan mengatur orang-orang di dalam organisasi. Norma
eksplisit dibuat dengan sadar dan sadar pula dipatuhi oleh organisasi
tersebut. Misalnya : Pakaian kerja, jam kerja, restriksi berkomunikasi
(protokoler), dll.
2. Norma implicit
Suatu norma atau peraturan yang diikuti secara tidak sadar oleh
orang dalam organisasinya. Norma ini dapat dikenali justru bukan oleh
pelakunya melainkan oleh pihak luar. Secara tidak resmi norma ini
tumbuh dan diikuti oleh banyak orang. Norma implicit sangat
mempengaruhi tindakan, sikap, perilaku orang-orang dalam
organisasinya.
Selama diagnosa konsultan pengembangan organisasi memusatkan
perhatiannya sebagai berikut :
1. Mengangkat norma implicit tersebut ke atas permukaan dengan cara
memberikan umpan balik kepada orang-orang dalam organisasinya.

4
2. Menentukan manakah norma-norma tersebut yang di sekitarnya
bermanfaat dan bisa membantu mencapai efektifitas organisasi dan
mana pula yang menghalangi tercapainya efektifitas tersebut.
3. Mengubah atau mengganti norma-norma yang sudah tidak berfungsi
lagi. Kegiatan ini bersifat intervensi daripada diagnosa.
Menurut Karl Lewis norma sangat penting bagi pembaharuan. Dia
beranggapan bahwa penolakan terhadap suatu perubahan itu akan sangat
kuat jika anggota organisasi dinilai menyimpang dari norma organisasi,
akan tetapi jika normanya sendiri dirubah maka penolakan itu tidak bakal
ada. Dengan demikian kegiatan orang terhadap norma sangat erat sekali.
Sekali norma itu ditaati sekali itu pula sulit dilakukan ajakan untuk tidak
menaati akan tetapi jika dirasakan normanya sendiri sudah tidak sesuai lagi
atau tidak berfungsi lagi, maka jika diadakan perubahan terhadap norma
maka sikap orang-orang tersebut tidak bakal apa-apa. Coch dan French
melakukan eksperimen atas tiga kondisi yang berbeda satu sama lain (usaha
menanggulangi penolakan perubahan) diantaranya :
a. Kondisi control.
b. Partisipasi melalui perwakilan.
c. Partisipasi menyeluruh.
Norma mempunyai karakteristik tertentu yang penting bagi anggota
para kelompok. Pertama, norma hanya dibentuk sehubungan dengan hal-hal
yang penting bagi para anggota kelompok. Jika produksi itu penting maka
akan berkembanglah suatu norma. Jika membantu anggota lain dalam
kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas merupakan hal yang penting,
maka akan berkembanglah suatu norma. Kedua, norma diterima dalam
berbagai macam tingkat oleh para anggota kelompok. Beberapa norma
diterima oleh semua kelompok selengkapnya sedangkan norma-norma lain
hanya diterima sebagian saja. Ketiga, norma mungkin berlaku bagi setiap
anggota kelompok saja. Setiap anggota diharapkan tunduk kepada norma
produksi, sedangkan hanya para pemimpin diharapkan untuk menentang
secara lisan perintah dari manajemen. Norma hanya dibentuk sehubungan
dengan hal-hal yang penting bagi para anggota kelompok. Norma diterima

5
dalam berbagai macam tingkat oleh para anggota kelompok. Norma
mungkin berlaku bagi setiap anggota kelompok saja. Ada empat kelompok
yang mempengaruhi penyesuaian norma, yaitu :
1. Kepribadian para anggota kelompok
Kepribadian (personality) adalah seperangkat karakteristik yang
relative mapan dan watak yang dibentuk oleh keturunan dan sosial,
kebudayaan dan faktor-faktor lingkungan. Riset pada karakteristik
kepribadian menyatakan bahwa mereka yang lebih cerdas kurang dapat
menyesuaikan diri dari pada mereka yang kurang cedas, dan bahwa
mereka yang bersifat autoriter lebih mudah menyesuaikan diri dari pada
yang tidak autoriter.
2. Stimulus yang menimbulkan tanggapan
Faktor-faktor stimulus (stimulus factor) mencakup semua
perangsangan yang berhubungan dengan norma yang ingin dipenuhi
oleh anggota kelompok.
3. Faktor situasi
Faktor yang berhubungan dengan situasi (situasional factors)
adalah faktor-faktor yang menyinggung variebel seperti ukuran
besarnya dan struktur kelompok.
4. Hubungan antar kelompok
Istilah hubungan dalam kelompok (intragroup relationship)
mencakup variable seperti jenis tekanan yang dilakukan terhadap
kelompok, berhasilnya kelompok mencapai tujuan yang diinginkan dan
sampai seberapa jauh anggota itu memihak kepada kelompok.

2.2 Peran Pengembangan Organisasi


Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dilakukan
oleh seseorang. Seseorang berprilaku tertentu dalam pengembangan
organisasi disebabkan oleh :
a. Karakteristik pribadinya.
b. Pengertiannya tentang apa yang diharapkan orang lain kepadanya.

6
c. Kemauannya untuk menaati norma yang telah menetapkan pengharapan
tersebut.
Konsep peranan sangat penting dalam pengembangan organisasi,
karena dari peranan tersebut dapat diketahui jalur utama yang
menghubungkan antara individu dan organisasi. Menurut pandangan
pengembangan organisasi, semakin kita bisa memahami peran, maka kita
dapat memahami tepatnya keselarasan atau integrasi antara kebutuhan
individu dengan tujuan dan misi organisasi.
Peranan dapat memberikan banyak informasi bagi pengembangan
organisasi. Permasalahan akan timbul jika peranan itu tidak dibagi secara
jelas diantara orang-orang dalam organisasi tersebut, sehingga terjadi
keraguan dan konflik peranan. Orang tidak tahu pasti peran apa dan
bagaimana yang harus dimainkan olehnya, karena deskripsi tentang peranan
itu sendiri tidak jelas. Kadang-kadang terjadi pula orang tidak mampu
melakukan suatu peranan yang diharapkan oleh organisasi. Persoalan ini
sangat ditentukan untuk kecakapan, kemampuan, keterampilan dan keahlian
dari orangnya, termasuk ke dalam persepsi, kebutuhan, sikap dan perilaku
dari orang tersebut terhadap peranan yang diharapkan daripadanya. Jika
timbul masalah disebabkan karena ekspresi dan peranan tidak jelas, maka
dengan mudah dapat dikatakan sumber masalahnya terletak pada organisasi
tersebut. Organisasi tidak mampu memberikan informasi yang jelas kepada
pendukungnya, tentang apa dan bagaimana yang harus dimainkan. Hal ini
barangkali karena tujuannya tidak jelas, misalnya kabur atau norma
aturannya tidak menentu. Mungkin juga kualiber atau kualitas
kepentingannya kurang mampu mendeskripsi misi tujuan dan norma
organisasi ke dalam peran-peran tertentu.

2.3 Nilai Pengembangan Organisasi


Norma, peran, dan nilai dalam organisasi saling bergandengan satu
sama lain. Nilai lebih menunjukan kepercayaan tentang baik dan buruk
seseorang. Dengan demikian nilai bagi seseorang itu merupakan pandangan
atau anggapan atau kepercayaan mengenai sasuatu itu baik atau buruk.

7
Menurut Milton Rokeach (dalam Thoha, 1989), suatu nilai itu
mengandung kepercayaan bahwa suatu tindakan dan perbuatan dianggap
patut atau tidak patut dilakukan oleh seseoarang berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan baik secara individu maupun sebagai masyarakat. Suatu
organisasi seperti juga manusia mempunyai nilai.
Dalam kegiatan pengembangan organisasi ada beberapa nilai yang
diterapkan dan dipegang oleh para konsultan. Beberapa nilai itu antara lain :
1. Nilai yang berorientasi pada humanisme
Berdasarkan atas kepercayaan bahwa adalah merupakan hal
yang terhormat untuk mengembangkan potensi hidupnya sesuai dengan
aktualisasi dirinya. Pemberian jika kepada manusia ini diberikan
kesempatan yang penuh sepanjang hidupnya. Kesempatan ini tidak
hanya merupakan tindakan yang terhormat saja melainkan lebih dilihat
sebagai hak bagi manusia, dengan demikian nilai humanistic senantiasa
mendasarkan pada suatu kepercayaan bahwa memberikan kesempatan
yang penuh kepada manusia untuk bisa mengmbangkan dirinya
merupakan nilai yang luhur, dengan kata lain penganut nilai ini selalu
menghargai manusia secara utuh / meletakan manusia dalam organisasi
sebagai unsur yang paling terhormat dengan tidak membedakan
manusia ini atas beberapa tingkatan status.
2. Menghargai pendapat
Pendapat seseorang merupakan sumber data yang utama dan
pendapat orang lain mempunyai implikasi yang besar pada setiap
perubahan yang akan diselenggarakan. Oleh karena itu penganut nilai
ini menempatkan pendapat buah pikiran dan gagasan dari organisasi
pada tempat yang terhormat. Dalam hal ini pimpinan selalu
mendengarkan secara aktif pendapat orang lain tanpa dibarengi
keinginan untuk meremehkan / memandang “sepele” pendapat orang
lain.
3. Konflik harus diangkat ke permukaan
Konflik baik interpersonal maupun atas kelompok harus
diangkat ke permukaan dan dipecahkan secara langsung, jangan sampai

8
ditahan terlalu lama karena akan banyak mempengaruhi efisiensi dan
efektifitas organisasi. Penganut / pemimpin organisasi ini menghargai
setiap konflik, karena dari konflik ini dapat memberikan tanda
dinamisnya suatu organisasi, yang terpenting harus cepat diangkat ke
permukaan supaya cepat diatasi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep pengembangan organisasi dimaksudkan untuk
mempengaruhi sistem kepercayaan, nilai dan sikap di dalam organisasi
sehingga organisasi itu lebih mampu menyesuaikan diri dengan tingkat
perubahan yang cepat dalam teknologi di lingkungan industri kita dan
masyarakat pada umumnya. Masalah norma, peranan dan nilai dalam
praktika pengembangan organisasi tidak bisa diabaikan atau saling
berkaitan. Hal ini karena norma merupakan standar atau aturan main yang
harus diikuti oleh banyak orang. Selain itu juga konsep peranan sangat
penting karena dari peranan tersebut diketahui jalur utama yang mana
merupakan suatu kepercayaan diri bahwa setiap orang mampu berprestasi
dan mampu berperanan dalam organisasi. Norma, peran, dan nilai dalam
organisasi saling bergandengan satu sama lain jadi sama sama penting untuk
dipelajari lebih dalam supaya paham akan bagian dari pengembangan
organisasi secara menyeluruh.

3.2 Saran
Setelah penulis memaparkan materi tentang Norma, Peran, dan Nilai
Pengembangan Organisasi tersebut, disarankan kepada pembaca untuk
mengambil ilmu dari pembuatan makalah ini, agar dapat membantu
memberikan nuansa keilmuan dan memperolah wawasan yang lebih luas.
Semoga sudah bisa memahami apa saja norma yang terdapat di dalam
pengembangan organisasi, serta apa saja peranan yang terdapat di dalam
pengembangan organisasi dan yang terakhir nilai nilai apa saja yang
terkandung di dalam pengembangan organisasi, sejatinya masih banyak lagi
yang bisa di pelajari dari materi pengembangan organisasi karena penjelasan
diatas hanya beberapa bagian dari keseluruhan pembahasan ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Moekijat, 1986. Pengembangan Organisasi, CV Remdja Karya. Bandung

Osborn David, 1996. Mewirausahakan Birokrasi, Pustaka Beniman Pressindo,


Jakarta

Robbinson P. Stephen, 1996. Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi, PT


Bhuana, Jakarta

Siagian P Sondang, 1997. Teori Pengembangan Organisasi, PT Bumi Aksara,


Jakarta

Thoa Miftah, 1989. Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi. CV


Rajawali Jakarta.

http://mynetha.blogspot.com/2009/12/norma-nilai-dan-peran-dalam.html

https://prezi.com/taqsraz3tdfg/norma-peranan-dan-nilai-pengembangan-
organisasi/

https://docplayer.info/40562681-Norma-peran-dan-nilai-dalam-pengembangan-
organisasi.html

11

Anda mungkin juga menyukai