Anda di halaman 1dari 4

Tugas Psikologi Olahraga

Gaya Kepelatihan Otoriter Pada


komunitas Bersepeda
“Gowes Sedulur Mlaras”
Oleh : Khurnais Sahara 178033 2017C
Profil pelatih
Nama : Gatwadi
Usai : 47 Tahun
Status : Menikah
Alamat : Mlaras Sumobito Jombang
Nama Anggota :

1. Khurnais Sahara

2. Zainul Arifin

3. Ubaid

4. Muhammad Najib

5. Didi Ahmad

6. Arif Widianto

7. Basuki Wardono

8. Yusuf Andrian

Komunitas bersepeda “Gowes Sedulur Mlaras” terbentuk karena

kesadaran akan kebutuhan olahraga. usia dari komunitas kami masih terhitung

belum satu tahun. Dalam kelompok kami ada pelatih dan beserta anggota.

awalnya kami hanya bersepeda di CFD Jombang, keliling kota Jombang,

Mojoagung, Trowulan dan Jatirejo.

Pelatih pak Gatwadi selalu menekankan peningkatan jarak tanpa loading

(mengangkut sepeda) agar bersepeda kami mengalami peningkatakn kualitas

jarak tempuh dan juga fisik. Secara fisik kelompok kami memang lebih kuat

dari kelompok lainnya (lokal kecamatan). Hampir setiap kali teman kami dan

saya mengalami kelelah fisik pak pelatih menyuruh untuk tetap melanjutkan

perjalanan (gaya otoriter). Tetapi juga ketika melihat teman kami terlalu payah

kami selaku anggota tidak tega dan menemaninya untuk istirahat, sedikit tidak

menurut kepada pelatih akibat sifat otoriternya.


Riwayat perjalanan kami adalah :
1. Pg. Pucangan Kudu
2. Pacet Mojokerto
3. Wonosalam
4. Perbatasan Pacet-Cangar

Gaya Otoriter
Sasaran : Sasaran Tugas
Keputusan : Semua keputusan dibuat pelatih
Gaya komunikasi : Memberitahu
Perkembangan komunikasi : Sedikit atau tidak ada
Rute Perjalanan Bersepeda : Ditentukan oleh pelatih
Kepercayaan kepada anggota : Sedikit
Motivasi : Kadang - kadang memotivasi
Kecenderungan sifat : Kaku

Pada Agustus 2019 di Wonosalam pada event kemerdekaan petemuan


antar pesepeda se kabupaten Jombang karena terlalu memaksa, pelatih kami
mengalami kejadian jatuh dari sepada sebanyak 3X, karena kondisi fisik yang
lemah dan usia yang tidak lagi muda. Meskipun kondisi cidera pelatih kami tidak
ingin dirawat medis, kami selaku anggota kawatir kondisinya, ternyata sifat
otoriter ini masih terbawa meskipun dalam kondisi cidera. Setelah beberpa
minggu baru dicek secara medis ternyata, mengalami penggumpalan darah pada
bagain lutut kiri, dokter menfonis untuk istirahat selama 3 bulan.

Kekurangan gaya pelatih otoriter :

1. Anggota mudah bosan.


2. Tidak ada timbal balik komunikasi antara pelatih dan anggota.
3. Anggota yang mentalnya rendah, jarang ikut bersepeda.
4. Sering menolak ajakan yang diluar kemampuan anggota.

Anda mungkin juga menyukai