Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia

19 (1), 2020, 45 – 50

DOI : 10.14710/jkli.19.1.45-50

Perbandingan Efektifitas Metode Elektrokoagulasi dan Destilasi Terhadap


Penurunan Beban Pencemar Fisik Pada Air Limbah Domestik

Muliyadi1*, Idayani Sangadji Sowohy1


1
Environmental Health Department of Health Polytechnic of Ternate, Campus A Kota Ternate 97713, Indonesia, phone:
+6282233159448, fax: (0921) 3121870
* Corresponding Author: muliyadi.blues90@gmail.com

Info Artikel : Diterima 13 Oktober 2019 ; Disetujui 2 Februari 2020 ; Publikasi 1 April 2020

ABSTRAK
Latar belakang: Penghasil limbah cair terbesar di Indonesia umumnya berasal dari rumah tangga. Saat ini,
dirasa perlu untuk mengembangkan metode penanganan limbah cair domestic (1)
Metode: Jenis ini merupakan penelitian eksperimental sederhana dengan rancangan post test only group control
design. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efektifitas metode elektrokoagulasi dan
destilasi dalam menurunkan beban pencemar fisik pada limbah cair domestic. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh limbah cair yang ada di parit perumahan dagymoi tubo. Sampel dalam penelitian ini adalah 10
liter limbah cair yang ada di parit perumahan dagymoi tubo . teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling.
Hasil: TDS pada perlakuan destilasi menurun sebesar 81,73% (295 mg/l) sedangkan TDS pada elektrokoagulasi
menurun sebesar 53,60 % (749 mg/ l) dan TSS pada destilasi menurun sebesar 97,7% (46 mg/l) dibandingkan
TSS pada elektrokoagulasi menurun sebesar 74,69 %(505 mg/l).
Simpulan: Perlakuan dengan menggunakan destilasi lebih efektif dalam menurunkan kadar TDS dan TSS pada
limbah cair domestic.

Kata kunci: Destilasi; Elektrokoagulasi; Total Dissolved Solid; Total Suspended Solid

ABSTRACT
Title: Comparison of the Effectiveness of Electrocoagulation and Distillation Methods in Reducing Physical
Pollutant in Domestic Wastewater
Background: in general, the biggest producers of domestic wastewater in indonesia comes from household.
Nowaday, the handling of domestic wastewater is needed to be improved. (1)
Methods: this type of research is a simple experimental study with a post test only group control design. This
research was conducted to compare the effectiveness of the electrocoagulation and distillation methods in
reducing physical pollutants in domestic wastewater. The population in this study is all of the wastewater in the
dagymoi tubo residence trench. The sample in this study was 10 liters of wastewater in the dagymoi tubo
residence trench. Sample taking technique using purposive sampling technique.
Results: TDS in distillation treatment decreased by 81.73% (295 mg / l) while TDS in electrocoagulation
decreased by 53.60% (749 mg / l) and TSS in distillation decreased by 97.7% (46 mg / l) compared to TSS in
electrocoagulation decreased by 74.69% (505 mg / l).
Conclusion: Treatment using distillation is more effective in reducing levels of TDS and TSS in domestic
wastewater.

Keywords: Distillatio; Electrocoagulation; Total Dissolved Solid; Total Suspended Solid.

©2020 Mulyadi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
46 Muliyadi, Idayani S.S. /Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19(1), 2020

PENDAHULUAN pada periode 2018 tercatat meningkay sebesar 370%


Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang dibandingkan pada periode sebelumnya. (6)
sangat serius terutama di kota besar yang ada di Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Indonesia. Berbagai macam penyebab yang oleh. (7) menyatakan bahwa metode elektrokoagulasi
melatarbelakangi tejadinya pencemaran air, baik dapat menurunkan total logam Cr total, BOD5, dan
berasal dari pabrik maupun berasal dari fasilitas COD) yang ada pada limbah cair penyamakan kulit,
pelayanan kesehatan dimana pabrik dan fasilitas hal ini telah memenuhi baku mutu SK Gubernur TK 1
pelayanan kesehatan umumnya membuang limbah Jawa Barat No. 6 Tahun 1999. Akan tetapi parameter
cair mereka langsung ke badan air. Akan tetapi, yang TSS masih melebihi standar baku mutu yang
paling memegang peranan penting dalam pencemaran disyaratkan. Sehingga dirasa perlu penambahan unit
limbah cair baik disengaja maupun tidak berasal dari lain agar mampu mengurangi TDS sehingga
air buangan masyarakat yang jumlahnya setiap hari memenuhi baku mutu yang telah disyaratkan.(7)
semakin meningkat.(2) Penelitian mengenai efektifitas metode
Pada umumnya dampak yang dirasakan tidak elektrokoagulasi dalam menurunkan beban pencemar
langsung berefek pada hari dimana limbah cair pada air limbah domestik telah dilakukan oleh
dibuang akan tetapi lebih kepada efek jangka Panjang. beberpa peneliti sebelumnya seperti pada penelitian .(8)
Efek jangka Panjang tersebut bisa menyebabkan yang mengemukakan bahwa Secara umum percobaan
penyakit pada manusia. Ada beberapa kasus dimana dengan metode elektrokoagulasi pada skala
pencemaran air berdampak pada kesehatan manusia laboratorium pada kondisi batch, dirasa cukup efektif
seperti kasus Minamata yang terjadi di teluk untuk menurunkan beban pencemar pada air limbah
Minamata di jepang. Untuk di Indonesia kasus dengan pengurangan nilai COD sebesar 29,83% yang
pencemaran limbah cair yang pernah terjadi adalah terjadi pada menit ke 20. (8)
pencemaran di teluk buyat.. (3) Adapun penelitian yang dilakukan oleh.
(9)
EHRA telah melakukan serangkain riset terkait tentang destilasi air laut menggunakan pemanas
indeks risiko air limbah domestic di kota ternate matahari dengan reflektor cermin cekung
dengan area studi meliputi 4 kecamatan dengan hasil menunjukkan bahwa sampel air sebelum dan sesudah
bahwa limbah cair perlu diperhatikan lebih serius hal destilasi menunjukkan peningkatan mutu kualitas
ini dikarenakan cakupan tangka septik yang aman di yang sangat signifikan terutama dimana nilai salinitas
wilayah teliti lebih dari 60%, dengan cakupan menurun ke angka 0 yang sebelumnya mencapai 27,5
pencemaran air karena pembuangan kotoran dari ppt.
septik tank sekitar 21,4-65,9%, terlebih lagi angka Melihat dari sudut pandang dan beberapa
pencemaran akibat SPAL sangat tinggi yaitu >50% penelitian yang meneliti mengenai pemanfaatan
kecuali pada strata 0 sebesar 12,5%. Tentu saja hal ini metode destilasi dan elektrokoagulasi sebagai
akan berdampak negative bagi lingkungan perairan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah cair
sekitas terutama sumber air bersih,.(4) maka perlu adanya suatu usaha untuk memanfaatkan
Di kota Ternate umumnya masyarakat metode alternatif berupa teknologi tepat guna, yaitu
membuang limbah langsung ke badan air tanpa metode yang mampu dan mudah dikerjakan dari
melalui pengolahan terlebih dahulu. Adapun jika ada bahan yang umum dipakai dalam kehidupan sehari-
pengolahan hanya memanfaatkan sumur resapan atau hari untuk bisa diterapkan secara luas kepada seluruh
tangka septik dengan memanfaatkan jasa lapisan masyarakat. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pengangkutan lumpur tinja. Umumnya air limbah penelitian lebih lanjut terkait apakah metode
rumah tangga yang ada di kota Ternate tersalurkan elektrokoagulasi dan destilasi mampu menurunkan
melalui go dan parit yang ada disekitar rumah warga, beban pencemar pada air limbah domestik
hal ini tentunya dapat mencemari tanah dan badan air
sehingga dapat berakibat buruk pada lingkungan. Hal MATERI DAN METODE
ini sudah menjadi kebiasaan di kota Ternate dengan Jenis penelitian ini merupakan penelitian
angka penggunaan septic tank sebesar 85,42%.(4) eksperimental sederhana dengan rancangan post test
Pemerintah kota Ternate sudah melakukan only group control design.
berbagai upaya dalam upaya pengolahan limbah cair Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
diantaranya adalah pengadaan instalasi air limbah limbah cair yang ada di parit perumahan dagymoi
dengan dana Rp 478.380.000, Pembangunan MCK di tubo. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 liter
kelurahan RUA dengan dana Rp 151.195.936, limbah cair yang ada di parit perumahan dagymoi
pembuatan septic tank komunal 3 unit di kelurahan tubo dengan teknik pengambilan menggunakan teknik
mayau dengan dana sebesar Rp. 530.088.406, purposive sampling pemilihan sampel berdasarkan
Pembuatan Septictank Komunal Kel. Lelewi sebanyak atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang berkaitan dengan
3 unit dengan dana Rp. 530.088.406, Pembuatan karakter populasi dari air limbah . Sifat tertentu yang
Septictank Komunal Kel. Perum Bersatu sebanyak 3 dipakai pada penelitian ini adalah dipakainya sampel
unit dengan dana sebesar Rp. 363.075.604.(5) akan air limbah yang langsung dari saluran pembuangan
tetapi, peningkatan pencemaran air di maluku utara warga agar didapatkan hasil yang representatif.. Pada
penelitian ini akan dilakukan ujicoba menggunakan

©2020 Mulyadi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
Muliyadi, Idayani S.S. /Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19(1), 2020 47

metode elektrokoagulasi untuk menurunkan beban prinsip pemurnian dan penimbangan. Selain itu,
pencemar kimia dengan mengalirkan listrik 12 volt analisis gravimetri dapat didefinisikan sebagai proses
selama 1 jam. Metode destilasi yang digunakan dalam isolasi dan pengukuran berat unsur atau senyawa
penelitian ini merupakan destilasi sederhana dengan tertentu. Bagian terbesar dari analisis gravimetri
penguapan selama 30 menit dengan rancangan alat melibatkan transformasi unsur radikal menjadi
yang telah dibuat. senyawa stabil murni.SNI 2019
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian Perhitungan TDS
ini adalah hasil pencatatan saat melakukan TDS = 1000 / V × (F - B) × 1000 =…. mg / L
pengamatan di laboratorium. Data sekunder di peroleh Informasi
dari literature, buku, serta data-data yang B = berat cawan penguap (g)
berhubungan dengan metode elektrokoagulasi dan F = berat cawan penguap + residu terlarut (g)
destilasi baik berupa jurnal nasional maupun jurnal
internasional. Perhitungan TSS
Metode pengukuran TDS dan TSS TSS = 1000 / V × {G x (C + D)} × 1000 =…. mg / L
menggunakan metode gravimetri di mana Gravimetri Informasi
adalah salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat C = berat cawan penguap (g)
atau komponen yang telah dikenal dengan mengukur D = Filter Berat kertas (g)
berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui G = berat cawan penguap + filter kertas filter (g)
proses pemisahan, metode gravimetri menekankan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Perbandingan Nilai TDS dan TSS sebelum dan setelah elektrokoagulasi dan destilasi

Perbandingan
Sebelum Sesudah Elektrokoagulasi Sesudah Destilasi
Parameter Hasil Satuan Hasil satuan Hasil satuan
TDS 1614 mg/l 749 mg/l 295 mg/l
TSS 1995 mg/l 505 mg/l 46 mg/l

Dari table diatas menunjukkan bahwa TDS dan menyatakan bahwa Limbah cair yang berasal dari
TSS pada limbah cair domestic di perumahan Tubo pencucian pada dasarnya mengandung padatan
telah melewati baku mutu yang telah ditetapkan oleh tersuspensi (TSS) yang kasar dan halus serta
permenlh no 1 tahun 2010 dimana nilai TDS 1614 mengandung senyawa organik. Hal ini tetntu saja jika
mg/l dan TSS 1995 mg/l. Jika tidak ada pengolahan terjadi penimbunan secara berkelanjutan maka akan
terus menerus akan mengakibatkan penumpukan dan menimbulkan bau dan merusak lingkungan sekitar.
pengapungan pada padatan terlarut maupun padatan Dari tabel diatas juga menunjukkan bahwa
yang terendapkan, tentu saja hal ini dapat berefek TDS dan TSS setelah dilakukan perlakuan dengan
pada kesehatan baik lingkungan maupun manusia hal elektrokoagulasi menurun drastis ke angka TDS 749
ini seperti yang tertulis pada jurnal . (10) yang mg/l dan TSS 505 mg/l. dari pengamatan secara visual
menyatakan bahwa TDS umumnya mengandung zat- pada saat proses elektrokoagulasi berlangsung
zat organic yang memilki diameter sebesar < 10-3 µm. kekeruhan seiring dengan lama elektrokoagulasi akan
Pada umumnya ion yang paling banyak pada limbah menjadi berkurang hal ini terjadi karena seiring
cair adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium, lamanya proses elektrokoagulasi maka kotoran akan
magnesium, bikarbonat, karbonat dan klorida. Adapun teriku Bersama gelembung udara yang dihasilkan
Bahan kimia yang paling sering ada dalam limbah cair pada saat ion anoda dan ion katoda bertemu dan
seperti kation, anion, molekul atau aglomerasi dari berbenturan sehingga akan mengikat partikel padatan
ribuan molekul. Pada dasarnya sumber paling umum terlarut maupun tersuspensi dengan cir terbentuknya
TDS yang ada diperairan berasal dari limpahan dari buih cokelat kehitaman. Hal ini disebabkan oleh
pertanian, limbah rumah tangga, dan industri. Dengan Proses elektrokoagulasi proses ekualisasi, proses
bercampurnya TDS dan limbah cair akan elektrokimia (flokulasi-koagulasi) dan proses
memunculkan perubahan salinitas, perubahan pengendapan yang terjadi pada elektrokoagulasi.
komposisi ion-ion, dan toksisitas masing-masing ion. Proses ekualisasi pada dasarnya bertujuan untu
Dimana Perubahan salinitas ini dapat menganggu menghomogenkan limbah cair yang akan diolah
keseimbangan biota air, biodiversitas, menimbulkan terutama kondisi pH, pada tahap ini tidak terjadi
spesies yang kurang toleran, dan menyebabkan reaksi kimia. Pada proses elektrokimia akan terjadi
toksisitas yang tinggi pada tahapan hidup suatu pelepasan Al3+ dari plat elektrode (anoda) sehingga
organisme. Hal ini juga diungkapkan oleh. (11) yang membentuk flok Al(OH)3 yang mampu mengikat

©2020 Mulyadi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
48 Muliyadi, Idayani S.S. /Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19(1), 2020

kontaminan dan partikel-partikel dalam limbah. (12) sebesar 6% - 8,2% dengan penurunan kadar garam
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan. selama proses distilasi pada sistem yang dibuat adalah
(13)
yang menyatakan bahwa pada hasil tiga kali sebesar 96,42%. Hal ini dapat terjadi dikarenakan uap
percobaan elektrokoagulasi terhadap air sungai dan air yang berubah menjadi cairan tidak membawa partikel
waduk untuk nilai TDS pada air hasil elektrokoagulasi padatan yang ada pada air limbah sebelum dilakukan
mengalami penurunan pada setiap percobaan, destilasi. Keseluruhan unit destilator akan memishkan
terutama pada tegangan listrik DC sebesar 25 volt dan cairan dan padatan yang terlarut maupun yang
waktu 1 jam. Berdasarkan data hasil elektrokoagulasi terendapkan berdasarkan prinsip massa jenis suatu
dapat diketahui bahwa proses elektrolisa atau benda sehingga massa jenis benda yang berat tidak
elektrokoagulasi dapat menurunkan total dissolved dapat dikonversi menjadi uap.(18) Penelitian (19),
solid (TDS) dengan besaran yang berbeda-beda. (13) mengatakan bahwa yang sangat mempengaruhi
Hal yang sama dinyatakan oleh. (14)yang mengatakan efiesnsi dari destilasi adalah besarnya koefisien
bahwa hasil terbaik diperoleh pada tegangan 5 volt perpindahan panas menyeluruh.
untuk penghilangan COD 81,32% dengan nilai 233,5 Dari hasil penlitian menunjukkan bahwa
mg / l pada waktu pemrosesan 180 menit, ini perbandingan nilai TDS dan TSS pada limbah cair
menunjukkan bahwa limbah yang diolah telah domestic di perumahan Tubo yang telah dilakukan
memenuhi standar kualitas untuk COD limbah pabrik perlakuan dan sebelum dilakukan perlakuan dengan
adalah 350 mg / l. Persentase pemindahan kekeruhan menggunakan elektrokoagulasi menunjukkan bahwa
tertinggi diperoleh pada tegangan 5 volt dan pada terjadi penurunan significant yaitu TDS sebelum
waktu 180 menit dengan perolehan 95,08%. perlakuan sebesar 1614 mg/l setelah perlakuan turun
Penelitian yang dilakukan oleh.(15) menyatakan menjadi 749 mg/l. hal ini juga berlaku untuk nilai TSS
bahwa dalam proses elektrokoagulasi dapat dimana sebelum perlakuan nilai TSS sebesar 1995
menghasilkan efisiensi penghilangan polutan yang setelah perlakuan menurun menjadi 505 mg/l. hal ini
optimum dalam kisaran waktu 40 – 180 menit. Arus sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh. (20)
listrik dilakukan pada 0,5 – 5 A dan tegangan yang yang menyatakan bahwa elektrokoagulasi dengan
digunakan sekitar 2 – 24 volt. Meskipun proses kekuatan 18 volt dengan waktu 1 jam dapat
elektrokoagulasi di kebanyakan penelitian, berbagai menurunkan kadar TDS dan COD padan limbah aren
nilai pH tampaknya berfungsi dengan baik, tetapi pH dengan efisiensi penurunan masing-masing 85,74 %
optimum terjadi dalam kisaran pH kecil. Kisaran pH dan 58,6 %. Pada prinsipnya elektrokoagulasi dapat
ini sebagian besar ditemukan dekat dengan nilai pH menurunkan beban pencemar dikarenakan oleh
netral. terjadinya pelepasan koagulan alami secara
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan elektrolisis yang ada pada elektroda dan pelelpasan
bahwa TDS dan TSS setelah dilakuan perlakuan dari elektroda juga akan berfungsi sebagai flokulan.
dengan menggunakan prinsip destilasi menurun yaitu Prinsip ini sama persis penambahan koagulan dengan
TDS 295 mg/l dan TSS 46 mg/l . hal ini sesuai dengan menggunakan bahan kimia. Pada dasarnya aplikasi
penelitian yang dilakukan oleh. (16) yang menyatakan elektrokoagulasi adalah pasangan dua plat atau lebih
bahwa Pada destilasi dengan suhu 105oC penurunan yang akan dialir listrik sehingga plat tersebut
TDS terjadi seiring bertambahnya waktu dengan nilai berfungsi sebagai elektroda yang nantinya akan
awal TDS 226 mg/L menjadi 3 mg/L pada waktu melepaskan ion ion yang berfungsi sebagai koagulan.
destilasi 5 jam. Semakin tingi suhu maka akan Elektroda dapat berupa besi, baja, alumunium dan lain.
(21)
semakin memperpendek waktu destilasi terhadap Berdasarkan prinsip elektrokimia, anoda akan
penurunan TDS seperti yang terjadi pada suhu 125 oC teroksidasi (kehilangan elektron), sedangkan pada
dengan penurunan kadar TDS terjadi pada waktu 2 katoda akan terjadi reduksi air. Jika digunakan
jam dan 3 jam, kadar akuades kembali meningkat elektroda aluminium (Al), pada anoda akan terjadi
pada waktu distilasi 4 jam dan pada waktu distilasi 5 oksidasi Al, maka akan terbentuk koagulan berupa ion
jam kadar TDS kembali menurun daripada waktu Al(H2O)63+, atau spesi aluminium yang lain. Pada
distilasi 4 jam, namun kadar TDS terendah pada suhu elektrokoagulasi dengan menggunakan elektroda
125 oC terjadi pada waktu 3 jam dengan kadar TDS Aluminium akan terjadi reaksi sebagai berikut: Pada
sebanyak 2 mg/L. Pada suhu 145 oC terjadi penurunan anoda: Al (s) ) → Al (aq) 3+ + 3 e- Pada katoda:
TDS yang awalnya 226 mg/L menjadi 6 mg/L pada 3H2O + 3e- → 3/2 H2 + 3OH- Ion Al3+ selanjutnya
waktu distilasi 2 jam, pada waktu distilasi 3 jam kadar mengalami hidrolisis membentuk Al(H2O)63+;
TDS kembali meningkat menjadi 22 mg/L, pada Al(H2O)5OH2+; Al2(OH)24+ ; Al(OH)4- ,
waktu distilasi 4 jam terjadi penurunan kembali kadar Al6(OH)15 3+; , Al7(OH)17 4+ dan polialuminium
TDS menjadi 3 mg/L dan pada waktu distilasi 5 jam ion lainnya. (22) Ion-ion inilah nantinya akan
terjadi peningkatan kembali kadar akuades menjadi 23 menetralkan dan mengikat polutan yang ada pada
mg/L. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang limbah cair dan membentuk flok. Flok yang terbentuk
dilakukan oleh. (17)yang menyatakan bahwa Dari akan mengapng sehingga akan mengakibatkan air
pengujian dan analisa data yang telah dilakukan, pada berubah menjadi kekuningan. Hal ini didukung oleh
interval irradiasi matahari 304,4 – 574,4 watt/m2, penelitian yang dilakukan oleh. (23) yang menyatakan
telah didapatkan perhitungan nilai effisiensi sistem bahwa hasil elektrokoagulasi pada air sumur

©2020 Mulyadi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
Muliyadi, Idayani S.S. /Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19(1), 2020 49

menunjukkan nilai kekeruhan berkurang drastis 7. Wardhani E, Dirgawati M, Valyana KP.


dibandingkan sebelum perlakuan dari 30 NTU Penerapan Metode Elektrokoagulasi Dalam
menjadi < 1 NTU, warna dari 125 TCU menjadi < 5 Pengolahan Air Limbah Industri Penyamakan
TCU, konsentrasi logam Fe dari 2,51 mg/l menjadi Kulit. In: Sudjono P, Darmanto, Sunjoto, Editor.
0,82 mg/l, bakteri E. coli dari 80 APM/100ml menjadi Seminar Ilmiah Nasional, Penelitian Masalah
55 APM/100 ml dan bakteri Coliform dari 1600 Lingkungan di Indonesia 8. Ikatan Ahli Teknik
APM/100 ml menjadi 1180 APM/100 ml. Sedangkan Penyehatan Dan Lingkungan Indonesia; 2012.
pH dan suhu sudah berada pada kondisi netral dan Hal. 1–16.
normal sebesar 7,35 dan 30,3 ºC, akan tetapi berbeda 8. Prabowo A. Pengolahan Limbah Cair Yang
dengan logam Al yang mengalami kenaikan dari Mengandung Minyak Dengan Proses
0,034 mg/l menjadi 0,065 mg/l. Elektrokoagulasi Dengan Elektroda Besi. J
Berdasarkan tori yang dikemukakan oleh .(24) Teknol Kim Dan Ind. 2012;1(1):355.
menunjukkan bahwa Jumlah reaksi kimia untuk 9. Tambunan FS, Edisar M, Junadi M. Destilasi Air
menghasilkan koagulan tergantung kepada jumlah Laut Menggunakan Pemanas Matahari Dengan
listrik yang dialirkan, sebagaimana dirumuskan oleh Reflektor Cermin Cekung. Jom Fmipa.
hukum Faraday. Jumlah listrik yang dialirkan antara 2015;2(1):116–22.
dua elektroda, tergantung kepada kuat arus yang 10. Rinawati, Hidayat D, Suprianto R, Dewi PS.
mengalir dan lama waktu arus mengalir. Kuat arus Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolve
yang dapat dialirkan sangat tergantung kepada daya Solid Dan Total Suspended Solid ) Di Perairan
hantar listrik larutan, serta tegangan listrik yang Teluk Lampung. Anal Environ Chem.
diterapkan. Dengan demikian air limbah yang berbeda 2016;1(01):36–45.
akan memiliki sifat hantaran listrik yang berbeda, dan 11. Agustira R, Lubis KS, Jamilah. Kajian
oleh karenanya memerlukan penerapan tegangan Karakteristik Kimia Air, Fisika Air Dan Debit
listrik yang berbeda untuk dapat mengalirkan listrik Sungai Pada Kawasan DAS Padang Akibat
yang sama. Pembuangan Limbah Tapioka. J Online
Agroekoteknologi. 2013;1(3):615–25.
SIMPULAN 12. Hernaningsih T. Tinjauan Teknologi Pengolahan
TDS pada perlakuan destilasi menurun sebesar Air Limbah Industri Dengan Proses
81,73% (295 mg/l) sedangkan TDS pada Elektrokoagulasi. J Rekayasa Lingkung.
elektrokoagulasi menurun sebesar 53,60 % (749 mg/ l) 2016;9(1):31–46.
dari angka sebelum perlakuan sebesar 1614 mg/l 13. Suparman, Rahman A, Purwoto H. Penggunaan
(100%) dan TSS pada destilasi menurun sebesar Metode Elektrokoagulasi Sebagai Alternatif
97,7% (46 mg/l) dibandingkan TSS pada Pengolahan Air Bersih Tanpa Bahan Kimia. J
elektrokoagulasi menurun sebesar 74,69 %(505 mg/l) Agroteknose. 2016;Vii(2):46–59.
dari angka sebelumnya 1995 mg/ l (100%). Perlakuan 14. Hanum F, Tambun R, Ritonga MY, Kasim WW.
dengan menggunakan destilasi lebih efektif dalam Aplikasi Elektrokoagulasi Dalam Pengolahan
menurunkan kadar TDS dan TSS pada limbah cair Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. J Tek Kim
domestic. Usu. 2015;4(4):13–7.
15. Hernaningsih T. Tinjauan Teknologi Pengolahan
DAFTAR PUSTAKA Air Limbah Industri Dengan Proses
1. Wirawan WA, Wirosoedarmo R, Susanawati LD. Elektrokoagulasi. Jrl. 2016;9(1):31–46.
Pengolahan Limbah Cair Domestik 16. Khotimah H, Anggraeni EW, Setianingsih A.
Menggunakantanaman Kayu Apu (Pistia Karakterisasi Hasil Pengolahan Air
Stratiotes L.) Dengan Teknik Tanam Hidroponik Menggunakan Alat Destilasi. J Chemurg.
Sistem Dft (Deepflowtechnique). Sumberd Alam 2017;01(2):34–8.
Dan Lingkung. 2014;1(2):63–70. 17. Wijaya A. Rancang Bangun Sistem Distilasi Air
2. Asmadi, Suharno. Dasar – Dasar Teknologi Dalam Proses Pengolahan Air Bersih Dengan
Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Gosyen Menggunakan Fresnel Lens Solar Collector.
Publishing; 2012. Magister Sci. 2016;0(40):71–83.
3. Rahmadi T. Mediasi Penyelesaian Sengketa 18. Walangare KBA, Lumenta ASM, Wuwung JO,
Melalui Pendekatan Mufakat. Rajawali Pers. Sugiarso BA. Rancang Bangun Alat Konversi
Jakarta: Rajawali Pers; 2011. Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses
4. Pokja Sanitasi Kota Ternate. Laporan Studi Ehra. Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas
Ppsp; 2014. 1–33 Hal. Elektrik. E-Jurnal Tek Elektro Dan Komput.
5. Pokja Sanitasi Kota Ternate. Memorandum 2013;1–11.
Program Sanitasi (Mps) Kota Ternate. 1 Ed. 19. Adani SI, Pujiastuti YA. Pengaruh Suhu Dan
Ppsp; 2015. 84 Hal. Waktu Operasi Pada Proses Destilasi Untuk
6. BPS Kota Ternate. Kota Ternate Dalam Angka. Pengolahan Aquades Di Fakultas Teknik
Badan Pusat Statistik Kota Ternate. BPS Kota Universitas Mulawarman. J Chemurg.
Ternate; 2018. 1–315 Hal. 2017;01(1):31–5.

©2020 Mulyadi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
50 Muliyadi, Idayani S.S. /Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19(1), 2020

20. Sutanto, Iryani A, Sarahwati. Efisiensi Dan Waste Water Treatment Method. Int J Mod Eng
Efektifitas Serta Kinetika Elektrokoagulasi Res. 2013;3(1):93–100.
Pengolahan Limbah Sagu Aren. Ekologia. 23. Masthura, Jumiati E. Peningkatan Kualitas Air
2018;18(1):10–6. Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Dan
21. Gameissa MW, Suprihatin, Indrasti NS. Filter Karbon. Fisitek J Ilmu Fis Dan Teknol.
Pengolahan Tersier Limbah Cair Industri Pangan 2017;1(2):1–6.
Dengan Teknik Elektrokoagulasi Menggunakan 24. Bard AJ, Larry RF. Electro-Chemical Methods,
Elektroda Stainless Steel. E-Jurnal Agroindustri Fundamental And Application. John Wiley. New
Indones. 2012;1(1):31–7. York; 1980.
22. Chaturvedi SI. Electrocoagulation: A Novel

©2020 Mulyadi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai